Вы находитесь на странице: 1из 19

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN

PADA IBU HAMIL DENGAN PERUBAHAN FISIOLOGI DI


PUSKESMAS PANDAN

OLEH :

Neni Arista Adiningsih (201501182)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


STIKES BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO
TAHUN AJARAN 2017
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan pendahuluan dan asuhan keperawatan pada ibu hamil dengan
perubahan fisiologi puskesmas pandan
Telah disetujui dan disahkan
Tanggal :
Hari :

Mojokerto, 28 November 2017

Mahasiswa

Neni Arista Adiningsih


201501182

Pembimbing Ruangan
Pembimbing Akademik

Dr. Indah Lestari S. Kep, Ns,. M. Kes

Kepala Puskesmas

Dr. Indah Lestari S. Kep, Ns,. M. Kes


LAPORAN PENDAHULUAN
FISIOLOGI PADA IBU HAMIL

I.1 Definisi
Menurut Federasi Obstetri Ginekologi Internasional, Kehamilan
adalah proses fertilisasi antara sperma dan ovum. Kehamilan berlangsung
selama 9 bulan kalender atau 40 minggu atau 280 hari dihitung dari hari
pertama haid. Sebenarnya konsepsi terjadi sekitar 2 minggu setelah hari
pertama periode haid terkahir, dengan demikian, umur janin setelah
konsepsi kira-kira 2 minggu yaitu 38 minggu atau 266 hari.
Kehamilan merupakan proses alamiah (normal) dan bukan proses
patologis, tetapi kondisi normal dapat menjadi patologis, menyadari hal
tersebut dalam melakukan asuhan keperawatan tidak perlu melakukan
intervensi intervensi yang tidak perlu kecuali ada indikasi.
Proses kehamilan merupakan mata rantai yang berkesinambungan dan
terdiri dari ovulasi pelepasan ovum, terjadi migrasi spermatozoa dan ovum,
terjadi konsepsi dan pertumbuhan zigot, terjadi implantasi (nidasi) pada
uterus, pembentukan plasenta, tumbuh kembang hasil konsepsi sampai
aterm. (Dwi Mira W 2009).
Jadi dapat disimpulkan bahwa kehamilan adalah suatu peristiwa alami
dan fisiologis yang terjadi pada wanita, didahului oleh proses fertilisasi yang
membentuk zigot dan akhirnya menjadi janin, yang mengalami proses
tumbuh kembang didalam uterus sampai proses lahiran

I.2 Klasifikasi Kehamilan


Umur kehamilan ibu umumnya berlangsung 40 minggu atau 280 hari. Umur
kehamilan ibu adalah batas waktu ibu mengandung, yang dihitung mulai dari hari
pertama haid terakhir (HPHT).

1
1. Menurut usia kehamilan, kehamilan digolongkan :
a. Kehamilan prematur : usia kehamilan antara 28-37 minggu
b. Kehamilan aterm : usia kehamilan antara 37-42 minggu
c. Kehamilan posterm : kehamilan yang melewati 294 atau 42 minggu
2. Ditinjau dari tuanya kehamilan, kehamilan di bagi 3 bagian :
a. Kehamilan terimester I : antara 0-12 minggu
b. Kehamilan trimester II : antara 12-28 minggu
c. Kehamilan terimester III : antara 28-42 minggu
(Wiknjosastro, 2009)
Macam macam kehamilan
1. Intra uteri
Kehamilan secara umum yaitu kehamilan yang pertumbuhan embrio atau
janin berada di dalam uteri (rahim).
2. Extra uteri
Kehamilan yang perkembangan janinnya berada diluar uteri atau rahim, di
saluran tuba fallopi. Kehamilan ini biasanya kita kenal dengan hamil di luar
kandungan. Kehamilan ini tidak akan berkembang dan berlanjut karena akan
membahayakan ibu serta janinnya, dimana janin seharusnya berada didalam
rahim bukan di saluran tuba fallopi, sehingga kehamilan ini menyebabkan
kematian janin.

I.3 Tanda dan Gejala Kehamilan


1. Tanda pasti kehamilan
a. Dengan pemeriksaan palpasi akan teraba bagian-bagian janin dan
dapat dikenal bagian-bagian janin
b. Dengan pemeriksaan auskultasi dapat didengar dan dicatat
bunyi/detak jantung janin
c. Pada pemeriksaan dengan sinar rontgen tampak kerangka, sekarang
sudah tidak dilakukan lagi karena dampak radiasi terhadap janin
d. Dengan alat USG dapat diketahui ukuran kantung janin usia > 14
minggu, panjang janin, dan dapat diperkirakan tuanya kehamilan serta
dapat menilai pertumbuhan janin.
2. Tanda Kemungkinan Kehamilan
a. Tanda Chadwick
Livide atau selaput lendir vagina dan vulva berwarna kebiruan
karena adanya peningkatan sistem kardiovaskular, terjadi kira
minggu ke 6.

2
b. Tanda Hegar
Isthmus uteri sangat lunak pada perabaan sehingga antara corpus
uteri dan serviks seolah-olah tidak berhubungan (pada perabaan mulut
rahim lebih lunak)
c. Tanda Braxton-Hiks : uterus berkontraksi bila dirangsang
d. Tes kehamilan dengan pemeriksaan hormon Human Chorionic
Gonadotropin (HCG). Dimana hormon ini diproduksi selama hamil
dan pada awal kehamilan di produksi oleh indung telur. Dalam
perkembangan selanjutnya hormon ini dihasilkan oleh plasenta.
Hormon ini sudah terdeteksi di darah sekitar 11 hari setelah
pembuahan dan sekitar 12-14 hari pada tes urine. Secara umum
Kadarnya akan meningkat 2x lipat setiap 72 jam, kadarnya mencapai
puncak saat usia kehamilan 12-16 minggu, namun selanjutnya akan
menurun selama sisa masa kehamilan.
e. Adanya ballotement atau lentingan di dalam rahim yang biasanya
teraba melalui pemeriksaan dalam (VT) dan pemeriksaan abdomen
(palpasi). Ballotement hanya dapat teraba pada usia kehamilan ke IV
dan V.

3. Tanda Presumtif atau Dugaan Hamil (Tanda tidak pasti)


a. Aminore
Tidak mendapat atau datangnya haid dihitung dari HPHT (hari
pertama haid terakhir) agar dapat ditaksir umur kehamilan dan
taksiran tanggal persalinan (TTP) dengan menggunakan rumus naegle.
Gejala ini sangat penting karena umumnya wanita yang hamil tidak
dapat haid lagi.
b. Pigmentasi kulit
Pigmentasi kulit terjadi akibat efek stimulasi melanosit yang
dipicu oleh peningkatan hormon estrogen dan progesteron. Terjadi
pada usia kehamilan kira-kira 12 minggu atau lebih.
1) Sekitar pipi, hidung, dahi tampak deposit pigmen yang berlebihan
yang dikenal dengan cloasma gravidarum.
2) Pigmentasi pada dinding perut : striae gravidarum
(pembesaran rahim menimbulkan peregangan dan menyebabkan

3
robeknya selaput elastis dibawah kulit) dan linea nigra (garis gelap
mengikuti midline abdomen)
3) Payudara : hiperpigmentasi areola mamae
c. Payudara
Payudara menjadi tegang dan membesar karena pengaruh hormon
estrogen dan progesteron yang merangsang duktuli dan alveoli
mamae. Daerah areola menjadi lebih hitam karena deposit pigmen
berlebihan. Terdapat kolostrum bila kehamian > 12 minggu.
d. Epulis : hipertrofi papila gingiva (gusi), sering terjadi pada
trimester
e. Varises
Karena pengaruh hormon estrogen dan progesteron terjadi
penampakan pembuluh darah vena terutama bagi mereka yang
mempunyai riwayat varises sebelumnya
f. Nausea (mual atau enek) dengan atau tanpa vomitus (muntah)
Hal itu terjadi karena pengaruh hormon estrogen dan progesteron
yang meningkat sehingga menyebabkan timbulnya mual dan muntah
pagi hari yang biasanya disebut morning sickness, Sering terjadi pada
bulan pertama kehamilan.. Tapi bila terlalu sering dan berlebihan
dapat mengakibatkan gangguan kesehatan yang disebut hiperemesis
gravidarum.
g. Mengidam
Menginginkan makanan atau minuman tertentu terutama pada
bulan-bulan trimester I
h. Pembesaran abdomen namun tidak terdapat janin di dalam rahim, jelas
terlihat setelah kehamilan 14 minggu
i. Suhu basal meningkat terus antara 37,2-37,8oC, salah satu tanda akan
adanya kehamilan.
j. Konstipasi
Pengaruh progesteron dan hormon stteroid dapat menghambat
atau menurunkan kerja peristaltik usus sehingga dapat menyebabkan
kesulitan untuk buang air besar.
k. Sering berkemih
1) Sering muncul pada bulan pertama karena selama kehamilan
kandung kemih tertekan oleh uterus yang mulai membesar.
2) Pada trimester kedua, keluhan ini hilang karena uterus yang
membesar keluar dari daerah panggul.

4
3) Pada trimester ketiga, bisa timbul karena janin mulai masuk ke
ruang panggul dan menekan kembali kandung kemih.
l. Sinkope atau pingsan
Sering ditemukan bila berada di tempat ramai pada bulan pertama
kehamilan, lalu akan hilang setelah kehamilan 16-18 minggu. Pingsan
dapat disebabkan karena gangguan sirkulasi ke daerah kepala tidak
lancar sehingga menyebabkan iskemia susunan saraf pusat atau darah
tidak sampai ke otak dan menimbulkan pingsan.
Anoreksia (tidak nafsu makan).

I.4 Jumlah Kehamilan


1. Kehamilan tunggal dengan jumlah janin dalam uteri adalah hanya satu
atau tunggal, kehamilan ini berawal dari konsepsi satu ovum dan satu
sel sperma.
2. Kehamilan gameli adalah kehamilan ganda atau kembar yaitu hamil
dengan dua janin tunggal atau lebih dua uteri.
I.5 Frekuensi Kehamilan
1. Primigravida adalah seorang wanita yang pernah melahirkan bayi
hidup untuk pertama kali atau seorang wanita yang hamil untuk
pertama kali.
2. Multigravida adalah seorang wanita yang pernah melahirkan bayi
viable beberapa kali (sampai 5 kali)
3. Grandegravida adalah seorang wanita yang telah melahirkan bayi
sebanyak 6 kali atau lebih, hidup atau mati.

I.6 Proses Kehamilan


Pembuahan / Konsepsi
Ovum
Perjalanan ovum : ovum yang sudah matang kemudian dilepaskan dari
rahim untuk kemudian berjalan menuju tuba fallopi untuk dibuahi
yaitu proses ovulasi yang terjadi 16 hari setelah hari pertama siklus
menstruasi atau 14 hari sebelum haid berikutnya. Sel telur dikeluarkan
dari folikelnya. Kontraksi otot mendorognya sepanjang tuba fallopi.

5
Lalu sel ovum yang telah ditangkap oleh fimbrae ditampung di
invindibulum. Sel telur masuk ke ampulla yaitu segmen oviduk tetap
berada di ampula tuba sampai bertemu dengan sperma yang akan
mengadakan penetrasi dalam proses fertilisasi. (Prawirohardjo, Ilmu
Kebidanan, 2014)
Spermatozoa
Perjalanan spermatozoa : sperma tiba di kanalis servikalis, dalam
perjalanan sperma melalui ampula tuba dibantu spasme otot
kemungkinan berjalan 2,5 cm selama 8 menit.. Sperma yang bertahan
berenang ke dalam puncak tuba fallopi yang mengandung sel telur
wanita yang sudah matang. Sperma bertahan selama sampai 72 jam.
Sperma bergerak menuju sel telur dan terjadilan pembuahan.
(Prawirohardjo, Ilm Kebidanan, 2014)
Konsepsi atau fertilisasi
Pertemuan inti ovum dengan inti sperma disebut konsepsi /
fertilisasi dan membentuk zigot. Proses konsepsi dapat berlangsung
seperti di bawah ini :
1) Setelah ovulasi, ovum dilingkari oleh zona pellusida yang
diluarnya terdapat korona radiata yang mengandung persediaan
nutrisi
2) Pada ovum, di umpai inti dalam bentuk metafase atau ovum
terapung-apung dalam sitoplasma yang disebut vitellus.
3) Setelah migrasi tuba, korona radiata makin berkurang sehingga
hanya diapisi oleh zona pellusida. Nutrisi dialirkan ke dalam
vitellus melalui saluran pada zonna pellusida
Konsepsi terjadi pada pars ampula tuba, tempat yang paling luas
yang dindingnya penuh lekukan atau lipatan dan tertutup sel yang
mempunyai silia. Ovum mempunyai waktu hidup terlama di
dalam ampula tuba. penyatuan antara sprema dan sel telur yang
telah dewasa/ matang sehingga terbentuk zigot. Dengan
menyatunya sperma ke dalam ovum terjadi pembuahan yaitu
terjadinya individu baru. Peristiwa ini menjadikan pasangan
kedua gamet, pihak jantan dan pihak betina yang semula haplon,

6
sehingga zigot terjadi dalam susunan diplon. Setelah terjadi
pembuahan zigon mengalami pertumbuhan (embriologi). Awal
pembuahan terjadi ketika sperma bergerak bersentuhan dengan sel
telur dan sperma akan terkait oleh pengaruh semacam sekresi
yang dikeluarkan oleh sel telur Peristiwa konsepsi terjadi di
ampula tuba. Pada hari ke 11-14 terjadi ovulasi dari siklus
menstruasi normal. Sperma membawa 23 kromosom, begitu juga
ovum membawa 23 kromosom.
4) Ovum siap dibuahi dalam 12 jam setelah ovulasi atau bila tidak,
akan segera mati dalam 24 jam. Sperma menyebar masuk melalui
kanalis servikalis dengan kekuatannya sendiri. Pada kavum uteri,
sperma mengalami proses kapasitasi sebelum membuahi ovum
yaitu pelepasan lipoprotein atau Corona Penetrating Enzym
(CPE) untuk mencerna korona radiata dan hialoronidase untuk
mencerna zona pellusida sehingga mampu mengadakan fertilisasi.
Spermatozoa melanjutkan perjalanan menuju tuba fallopi.
Konsepsi (pembuahan) adalah penyatuan antara sprema dan sel
telur yang telah dewasa/ matang sehingga terbentuk zigot.
Dengan menyatunya sperma ke dalam ovum terjadi pembuahan
yaitu terjadinya individu baru. Peristiwa ini menjadikan pasangan
kedua gamet, pihak jantan dan pihak betina yang semula haplon,
sehingga zigot terjadi dalam susunan diplon. Setelah terjadi
pembuahan zigon mengalami pertumbuhan (embriologi). Awal
pembuahan terjadi ketika sperma bergerak bersentuhan dengan sel
telur dan sperma akan terkait oleh pengaruh semacam sekresi
yang dikeluarkan oleh sel telur Peristiwa konsepsi terjadi di
ampula tuba. Pada hari ke 11-14 terjadi ovulasi dari siklus
menstruasi normal. Sperma membawa 23 kromosom, begitu juga
ovum membawa 23 kromosom.
Nidasi atau Implantasi
Nidasi atau implantasi adalah peristiwa masuknya atau tertanamnya
hasil konsepsi ke dalam endometrium.

7
Dua struktur penting :
1. Lapisan luar (trophoblas)
2. Embrioblas (inner cell mass) lapisan dalam
Hari ke-4 blastula masuk endometrium
Hari ke-6 menempel pada endometrium
Hari ke-10 blastula sudah terbenam dlm endometrium
Nidasi Selesai
Implantasi (yang disebut penanaman atau nidasi) biasanya
terjadi pada pars superior korpus uteri. Sel-sel blastokis sebelah luar
akan menskekresikan suatu substansi, yaitu enzim protiolitik, untuk
memecah permukaan endometrium sejhingga blaskosit dapat
menanamkan dirinya. Begitu implantasi terjasi, lapisan uterus akan
menyelimuti blaskosit dan kehamilan terbentuk. Dari saat ini sampai
akhir kehamilan, lapisan uterus disebut desidua. Sel-sel trofoblas
kemudian dapat menyerap nutrien dari desisua dan mensekresikan
hormonnya sendiri, yaitu human chorionic gonadhorophin (HCG)
kedalam aliran darah ibu yang hamil. Gonadotropin korionik ini
mempertahankan korpus luteum dan denga demikian
mempertahankan desidua. (Prawirohardjo, Ilm Kebidanan, 2014)
Sekresi gonadotropin korionik meningkat dengan cepat da
mencapai puncaknya pada sekitar 70 hari sesudah konsepsi.
Kemudian sekresi hormon ini menurun karena plasenta mengambil
alih produksi estrogen dan progesteron dari korpus luteum.
Pengukuran HCG dalam urin biasanya merupakan pemeriksaan
pertama yang dilakukan untuk menegakkan kehamilan.
Plasentasi
Plasentasi adalah proses pembentukan struktur dan jenis plasenta.
Setelah nidasi embrio kedalam endometrium, plasentasi dimulai. Pada
manusia plasentasi berlangsung sampai 12 18 minggu setelah
fertilisasi.
Dalam 2 minggu pertama perkembangan hasil konsepsi, trofoblas
invasif telah melakukan penetrasi ke pembuluh darah endometrium.
Terbentuklah sinus intertrofoblastik yaitu ruangan yang berisi darah
maternal dari pembuluh pembuluh darah yang dihancurkan.
Pertumbuhan ini berjalan terus, sehingga timbul ruangan ruangan

8
interviler, dimana vili korialis seolah olah terapung apung diantara
ruangan ruangan tersebut sampai terbentuknya plasenta, kemudian
terbentuknya plasenta. (Prawirohardjo, Ilm Kebidanan, 2014)
Pertumbuhan dan perkembangan hasil Konsepsi
Pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi dianggap sempurna
jika mencapai waktu yang aterm yakni 37-42 minggu dan semua
organ terbentuk dengan fungsi yang baik. Adapun perkembangan janin
di dalam uterus dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain :
a. Faktor ibu
1) Nutrisi atau gizi ibu
2) Tinggi badan ibu
3) Zat-zat kimia (rokok, narkoba, alkohol)
4) Kehamilan ganda
5) Penyakit yang diderita ibu
6) Kelainan uterus

b. Faktor anak
1) Jenis kelamin
2) Kelainan genetik
3) Kelainan kongenital
4) Infeksi intrauteri oleh virus
c. Faktor plasenta
Kelainan pada plasenta yang dapat mengganggu proses
sirkulasi dari ibu ke janin.
I.7 Usia Kehamilan

a.

I.8 Perubahan Fisiologis Selama Kehamilan


1. Sistem Reproduksi
a. Uterus
Uterus bertambah besar semula 30 gram menjadi 1000 gram,
pembesaran ini dikarenakan hipertropi oleh otot-otot rahim.
b. Vagina
Elastisitas vagina bertambah
Getah dalam vagina biasannya bertambah, reaksi asam PH :3,5-6

9
Pembuluh darah dinding vagina bertambah, hingga warna selaput
lendirnya berwarna merah kebiru- biruan (Tanda chadwick).
c. Ovarium
Ovulasi terhenti, masih terdapat corpus luteum graviditatis sampai
terbentuknya uri yang mengambil alih pengeluaran estrogen dan
progesteron.
d. Serviks Uteri
Serviks uteri pada kehamilan mengalami perubahan karena hormon
estrogen serviks banyak mengandung jaringan ikat, jaringan ini
banyak mengandung kolagen akibat kadar estrogen meningkat dan
dengan adanya hipervaskularisasi maka konsistensi serviks menjadi
lunak.
e. Payudara
Biasanya membesar dalam kehamilan, disebabkan hipertropi dari
alveoli puting susu biasanya membesar dan berwarna lebih tua. Areola
mammae melebar dan lebih tua warnannya. 3-4 minggu terjadi rasa
penuh pada payudara, 6 minggu terjadi pembesaran dan sedikit nyeri,
8 minggu terjadi perubahan pelebaran PD vena disekitar mamae, 12
mingggu terjadi perubahan penggelapan disekitar areola dan puting,
16 minggu kolostrum sudah mulai dikeluarkan.
2. Sistem Kardiovaskuler
Sirkulasi darah ibu dalam kehamilan dipengaruhi oleh adanya sirkulasi ke
plasenta, uterus yang membesar dengan pembuluh darah yang membesar
pula, volume darah ibu dalam kehamilan bertambah secara fisiologik
dengan adanya pencairan darah yang disebut hidremia, volume darah akan
bertambah banyak kira-kira 25% dengan puncak kehamilan 32 minggu
diikuti dengan CO yang tinggi sebanyak kira-kira 30%. Tekanan darah
biasanya menurun pada kehamilan 8-12 minggu, nadi meningkat pada usia
kehamilan 14-20 minggu.
3. Sistem Respirasi

10
Wanita hamil tekadang mengeluh sering sesak nafas, yang sering
ditemukan pada kehamilan 3 minggu ke atas. Hal ini disebabkan oleh usus
yang tertekan kearah diafragma akibat pembesaran rahim, kapasitas paru
meningkat sedikit selama kehamilan sehingga ibu akan bernafas lebih
dalam, sekitar 20-25%.
4. Sistem Gastrointestinal
a. Mual muntah dipengaruhi hormon estrogen yang meningkat disebut
morning sickness
b. Hipersaliva
5. Sistem Muskuloskeletal
a. Peningkatan estrogen, progesteron dan elastis dalam kehamilan,
kelemahan jaringan ikat dan ketidakseimbangan persendian
b. Peregangan otot-otot dan perlunakan ligamen
c. Tulang belakang (lumbar yang berlebihan), otot-otot abdominal
(meregang kearah uterus hamil), otot dasar panggul (menahan BB dan
tekanan uterus) adanya bebab dari kehamilan.
6. Sistem Integumen
Kulit
Terdapat hiperpigmentasi antara lain pada areola normal, papila
normal, dan linea alba akibat efek stimulasi melanosit yang dipicu
oleh peningkatan hormon estrogen dan progesteron.
Dinding Perut
Pembesaran rahim menimbulkan peregangan dan menyebabkan
perobekan selaput elastis di bawah kulit sehingga timbul strie
gravidarum.
7. Sistem Perkemihan
Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kemih tertekan oleh uterus
yang membesar, terjadi perubahan retensi natrium dan peningkatan cairan
ekstraseluleer, BAK cenderung menetap frekuensinya mulai kehamilan 6-
12 minggu . Pada usia kehamilan frekuensi BAK akan meningkat dari
biasanya.

11
I.9 Perubahan Psikologis
8. Trimester I (Periode Penyesuaian)
Ibu merasa tidak sehat daqn kadang-kadang benci dengan keadaan
yang dialami.
Kadang muncul penolakan, kecemasan, kesedihan bahkan kadang ibu
berharap agar dirinya tidak hamil saja.
Ibu akan selalu mencari-cari apakah ini benar-benar hamil, hal ini
untuk meyakinkan dirinya.
Setiap perubahan yang terjadi dalam dirinya akan selalu mendapat
perhatian seksama.
Oleh karena perutnya masih kecil, kehamilan merupakan rahasia
seseorang yang mungkin akan muncul dan akan dibentuknya kepada
orang lain atau bahkan merahasiakannya.
9. Trimester II (Periode Kesehatan Yang Baik)
Ibu merasa sehat, tubuh ibu sudah terbiasa dengan kadar hormon yang
tinggi.
Ibu sudah mulai menerima kehamilannya.
Merasakan gerakan anak.
Merasakan bahwa bayi sebagai individu yang merupakan bagian dari
dirinya.
Libido meningkat.
Menuntut perhatian dan cinta.
Hubungan sosial meningkat dengan wanita hamillainnya atau pada
orang yang baru saja menjadi ibu.
10. Trimester III (Periode Menunggu Dan Waspada)
Rasa tidak nyaman timbul kembali, merasa dirinya jelek, aneh, dan
gendut.
Merasa tidak menyenangkan ketika bayi tidak lahir tepat waktu.
Takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang timbul pada saat
melahirkan, khawatir akan keselamatannya.

12
Khawatir akan bayi yang akan dilahirkannyadalam keadaan tidak
normal.
Merasa sedih karena akan terpisah.
Merasa kehilangan perhatian.
Sensitif.
Libido menurun.

13
ANC (ANTENATAL CARE)

I.10 Definisi
ANC adalah pengawasan pada ibu hamil sebelum melahirkan
terutama ditujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim
(Muaba 2006).

I.11 Tujuan
1. Menurut Saifudin A. B tujuan Asuhan Keperawatan antenatal care
meliputi :
1. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu
dan tumbuh kembang bayi
2. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan
sosial ibu dan bayi
3. Mengenali secara dini ketidaknormalan atau komplikasi yang
mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara
umum, kebidanan dan pembedahan
4. Mempersiapkan persalinan cukup bulan melahirkan dengan
selamat, ibu dan bayinya dengan trauma, seminimal mungkin
5. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan
pemberian ASI eksklusif
6. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran
bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal
2. Tujuan Pre Natal Care
a. Pengawasan janin dalam rahim yang dapat di tentekan dengan
pemeriksaan khusus
b. Mengurangi kejadian abortus, prematuritas dan gangguan neonatus
c. Evaluasi kala I dan kala II sehingga tercapai Well Boren Baby dan
Well Health Monther

14
I.12 Pelayanan ANC
Menurut B. A 2006 pelayanan ANC ada 14T
1. Ukur berat badan dan Tinggi badan (T1)
2. Ukur Tekanan Darah (T2)
3. Ukur Tinggi Fundus Uteri (T3)
4. Pemberian tablet sebanyak 90 tablet selama kehamilan (T4)
5. Pemberian Imunisasi (T5)
6. Pemeriksaan HB (T6)
7. Pemeriksaan protein urin (T7)
8. Pemeriksaan VDRL (Veneral Desease Research Lab) (T8)
9. Pemeriksaan urin reduksi (T9)
10. Perawatan payudara (T10)
11. Senam hamil (T11)
12. Pemberian obat malaria (T12)
13. Pemberian kapsul minyak yodium (T13)
14. Tamu wicara / konseling (T14)

I.13 Penatalaksanaan Kunjungan ANC

Menurut Dep Kes RI (2005) Pelaksanaan kunjungan ANC terdiri dari :

a. Tenaga Medis meliputi dokter umum dan dokter spesialis

obstetrik dan ginekologi

b. Tenaga perawatan meliputi Bidan, pembantu bidan, perawat bidan

dan perawat wanita yang sudah dilatih dalam pemeriksaan

kehamilan.

15
I.14 Lokasi Pelayanan ANC / Pemeriksaan Kehamilan
Menurut Dep Kes RI (2005) tempat pemberian ANC dapat status aktif
a. Puskesmas
b. Puskesmas pembantu
c. Pondok bersalin desa
d. Posyandu
e. Rumah penduduk (pada kunjungan kegiatan puskesmas)
f. Rumah Sakit pemerintah atau swasta
g. Rumah Sakit Bersalin
h. Tempat Praktik swasta (bidan, dokter)

I.15 Jadwal Pemeriksaan ANC


Memperhatikan batasan dan tujuan pelayanan ANC maka jadwal
pemeriksaan sebagai berikut :
a. Pemeriksaan pertama
Pemeriksaan pertama dilakukan segera setelah diketahui terlambat
haid atau tidak menstruasi
b. Pemeriksaan ulang
Pemeriksaan ulang dilakukan sebagai bulan sampai usia kehamilan
7 bulan, setiap 2 minggi sekali usia kehamilan 9 bulan dan setiap 1
minggu sekali sejak usia kehamilan 9 bulan sampai melahirkan
c. Pemeriksaan khusus
Pemeriksaan khusus dilakukan bila ada keluhan tertentu yang
dirasakan oleh ibu hamil

16
DAFTAR PUSTAKA
Guyton, A. C. 1990. Fisiologi Manusia dan Mekanisme Penyakit Edisi III.
Jakarta: EGC.
Prawirohardjo, S. (2014). Ilm Kebidanan. Jakarta: PT Bina Pustaka.
Hardjana, A. M. (2000). Tubuh Wanita Modern. Jakarta: Arcan.
Dwi Mira W. 2009. Buku Ajar Biologi reproduksi. Jakarta : EGC
Varney, helen, jan m. Kriebs. 2006. Buku ajar asuhan kebidanan edisi 4 volume 1.
Jakarta:EGC
Parker, Steve. 2007. Ensiklopedia Tubuh Manusia. Jakarta : Erlangga
Comerford,Karen C.2011.Buku Saku Maternal-Neonatal.ed.2.Jakarta:EGC

iv

Вам также может понравиться