Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Disusun Oleh :
FATCHUN NISAK INMAS
A2013035
TAHUN 2015
ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PATHOLOGI
PADA NY.A UMUR 21 TAHUN P1A0 POST SC
DENGAN HIPERTENSI
DI RSUP DR.SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN
I. PENGKAJIAN
A. DATA SUBYEKTIF
1. Identitas
Istri Suami
Nama : Ny.A Tn.S
Umur : 21 tahun 23 tahun
Agama : Islam Islam
Suku : Jawa Jawa
Pendidikan : SMA SMP
Pekerjaan : IRT Buruh
Alamat : Gadungan 08/04, Kanoman, Karangnongko
2. Keluhan Utama
Ibu setelah melahirkan anak pertamanya dengan operasi SC mengeluh
lemas serta nyeri dibagian bekas operasi dan ibu merasakan mules
3. Data Kebidanan
a. Riwayat Menstruasi
Menarche : umur 13 tahun
Siklus : 28 hari
Lama : 6-7 hari
Warna : merah kehitaman
Konsistensi : cair kadang ada gumpalan darah
Banyaknya : 2-3x ganti pembalut/ hari
Teratur/ tidak : teratur
Dismenore : tidak
Keluhan : tidak ada
b. Riwayat perkawinan
Sudah/ belum : sudah
Usia saat menikah : 20 tahun
Lama perkawinan : 1 tahun
Istri ke :1
Status : sah agama dan hukum
c. Riwayat Kontrasepsi
Ibu mengatakan sebelum melahirkan tidak menggunakan alat
kontrasepsi apapun karena ingin segera memliki anak.
d. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
UK Tanggal Jenis
Hamil ke Tempat persalinan Penolong
(mg) lahir persalinan
2
1 Hamil ini
Anak Nifas
BB Keadaan Keadaan
JK PB(cm) perdarahan Laktasi komplikasi ket
(gram) lahir sekarang
Hamil ini
3
akhirnya ibu dikatakan induksi gagal karena ibu selama
induksi tersebut dievaluasi kemajuan persalinannya ternyata
belum terjadi pembukaan.kemudian konsultasi ke dokter
SpOG diusulkan untuk dilakukan SC. SC telah dilakukan pada
tanggal 7 Desember 2015 pukul 23.25 WIB.
3) Riwayat nifas sekarang
a. Bayi
Lahir pukul : 23.45 WIB
Jenis kelamin : laki-laki
Berat badan : 2900 gram
Panjang badan : 48 cm
Cacat bawaan : tidak ada
4. Data Kesehatan
a. Riwayat Kesehatan Sekarang
Ibu mengeluh pada jahitan operasi terasa nyeri. Ibu mengatakan
tidak sedang menderita penyakit menahun seperti kelainan
jantung dengan gejala nyeri pada dada bagian kiri, berdebar-
debar, keluar keringat dingin pada telapak tangan saat tidak
beraktifitas. Tidak sedang menderita penyakit menular seperti
hepatitis dengan gejala kuku, mata kulit berwarna kuning dan
tidak sedang menderita penyakit keturunan seperti DM dengan
gejala sering haus, lapar dan kencing lebih dari 6x pada malam
hari.
b. Riwayat Kesehatan yang Lalu
Ibu mengatakan belum pernah menderita penyakit yang
menyebabkan harus opname di rumah sakit..Ibu mengatakan tidak
pernah menderita penyakit menurun seperti DM dengan gejala
sering BAK, banyak makan, mudah haus, bila ada luka sulit
sembuh. Hipertensi dengan gejala tekanan darah tinggi >140/90
mmHg, pusing, pandangan mata kabur. Asma dengan gejala sesak
nafas, nafas berbunyi, dan dada terasa sesak. Ibu mengatakan
tidak pernah menderita penyakit menular seperti TBC dengan
gejala batuk >1bulan disertai darah, keluar keringat dingin
dimalam hari. Hepatitis dengan gejala kuning pada seluruh tubuh.
Tidak pernah menderita penyakit menahun seperti kelainan
jantung dengan gejala keluar keringat bila tidak beraktifitas,
mudah lelah, jantung berdebar-debar.
c. Riwayat Kesehatan Keluarga
4
Ibu mengatakan dalam keluarganya ada riwayat penyakit
hipertensi yaitu ibunya. Dan dalam keluarganya tidak ada yang
menderita penyakit menurun seperti DM dengan gejala sering
BAK, banyak makan, mudah haus, bila ada luka sulit sembuh.
Asma dengan gejala sesak nafas, nafas berbunyi, dan dada terasa
sesak. Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular
seperti TBC dengan gejala batuk >1bulan disertai darah, keluar
keringat dingin dimalam hari. Hepatitis dengan gejala kuning
pada seluruh tubuh. Tidak pernah menderita penyakit menahun
seperti kelainan jantung dengan gejala keluar keringat bila tidak
beraktifitas, mudah lelah, jantung berdebar-debar.
5
e. Pola Aktifitas
Selama hamil : ibu melakukan aktifitas rumah tangga seperti
menyapu, mencuci baju dan memasak dibantu suaminya, tidak
ada keluhan.
Setelah bersalin : ibu mengatakan setelah operasi SC sudah
melakukanmobilisasi seperti menggerakkan
kaki, belajar miring kanan dan kiri dengan
dibantu setelah itu duduk dan berjalan secara
bertahap.
f. Seksual
Selama hamil : frekuensi koitus 2x/ minggu, tidak ada
keluhan.
Setelah bersalin : ibu mengatakan belum melakukan hubungan
seksual.
6
Rambut dan kulit : bersih, hitam,distribusi rambut merata, tidak
berketombe, tidak rontok
Mata : simetris, bersih, konjungtiva merah muda, sklera
putih, terdapat gambaran tipis pembuluh darah.
Hidung : simetris, bersih, tidak ada sekret abnormal, tidak ada
polip, tidak ada nyeri tekan
Mulut : simetris, bersih, warna bibir merah muda, kehitaman,
lembab, tidak ada caries, lidah merah muda, tidak
hipersalivasi.
Telinga : simetris,bersih, tidak ada secret abnormal, tidak ada
nyeri tekan, pendengaran baik.
Leher : bersih, tidak ada pembengkakan kelenjar thyroid
limfe, tidak ada pembesaran vena jugularis, tidak ada
keterbatasan gerak leher.
b. Dada : bentuk dada simetris, bersih,pernapasan teratur, tidak
ada retraksi dinding dad
Payudara : simetris, bersih, puting susu menonjol, terdapat
hiperpigmentasi pada areola, tidak ada massa
abnormal, kolostrum sudah keluar.
c. Ketiak : bersih, tidak ada pembesaran kelenjar
getah bening (limfe), tidak ada nyeri tekan.
d. Abdomen :
TFU : 2 jari dibawah pusat
Kontraksi :teraba keras
Kondisi kandung kemih : kosong
Ada luka bekas operasi
Luka operasi tertutup kassa, tidak ada tanda-tanda infeksi
e. Genetalia
Vulva : tidak oedema, tidak ada varices, perineum utuh,
lochea rubra 10cc, terpasang kateter (400cc)
Anus : tidak ada hemoroid
f. Ekstremitas
Atas : simetris, tidak ada luka, tidak oedema, pergerakan
tidak terbatas, tidak ada kekakuan sendi, tangan kiri
terpasang infus RL.
Bawah : simetris, tidak ada luka,tidak oedema, tidak varices,
tidak ada kekakuan sendi.
3. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan laboratorium (tanggal 8-12-2015 jam 07.20 WIB)
Hemoglobin : 11.4 g/dL
Eritrosit : 3.84 10^6
Leukosit : 13.9 10^3
Trombosit : 342 10^3
Hematokrit : 32.8
MCV : 85.4
7
MCH : 29.7
MCHC : 34.8 g/dL
Golongan darah :O
Protein urin :-
HbSAg :-
Diagnosa kebidanan
S: Ibu mengatakan telah melahirkan bayinya dengan operasi tanggal 7
Desember 2015 jam 23.45 WIB.
Ibu merasakan nyeri pada luka bekas operasi disertai mules
IV. ANTISIPASI
Kolaborasi dengan dokter SpOG
Terapi:
- Injeksi ketorolac (30mg/ 8 jam/IV)
- Injeksi ceftriaxone (1gr/ 12 jam/ IV)
- Cefadroxil (500mg/ 12 jam)
- Asam mefenamat (500mg/ 8jam)
- Nifedipin (10mg/ 8jam) jika tensinya tinggi >160/100 mmHg.
V. PERENCANAAN
Tanggal : 8 Desember 2015
1. Beritahu hasil pemeriksaan yang telah dilakukan
R: informasi yang baik dapat mengurangi kecemasan pada ibu sehingga
dapat dilakukan perawatan terapeutik dan ibu dapat kooperatif.
2. Observasi KU, VS, TFU, kontraksi uterus dan PPV
R: mendeteksi dini adanya komplikasi dan segera melakukan tindakan
jika dibutuhkan.
8
3. Jelaskan pada ibu bahwa keluhan ibu mules, nyeri pada luka jahitan dan
rasa lemas ibu adalah normal
R: mules terjadi karena proses involusio uteri yaitu proses pengembalian
bentuk uterus seperti semula.
4. Memberi KIE ibu untuk mobilisasi dini
R: dengan mobilisasi akan melancarkan pengeluaran lochea rubra dan
mempercepat involusio alat kandungan.
5. Jelaskan pada ibu tentang personal hygiene
R: menjaga luka bekas operasi tetap kering
6. Memberi KIE pada ibu untuk istirahat cukup
R: menjaga kestabilan tubuh ibu
7. Kolaborasi dengan dokter SpOG untuk pemberian terapi
R: demi keoptimalan kesembuhan pasien
VI. PELAKSANAAN
Tanggal : 8 Desember 2015 Jam: 14.00 WIB
1. Memberitahu hasil pemeriksaan yang telah dilakukan bahwa tekanan
darah ibu masih tinggi.
2. Mengobservasi KU, VS, TFU, kontraksi uterus dan PPV
3. Menjelaskan pada ibu bahwa keluhan yang dirasakan ibu adalah hal yang
normal:
-Mules karena proses involusio uteri yaitu pengembalian bentuk uterus
seperti semula
- Nyeri pada bekas operasi karena adanya luka operasi
4. Menganjurkan ibu untuk berlatih menggerakkan kakinya dan berlatih
posisi miring kekanan dan kiri
5. Menjelaskan pada ibu tentang personal hygiene yaitu ibu harus menjaga
luka bekas operasi untuk tetap kering dan bersih dengan cara sibin
6. Menganjurkan ibu untuk istirahat cukup
7. Berkolaborasi dengan dokter SpOG dalam memberikan terapi
a. Injeksi ketorolac (30mg/ 8jam/ IV) jam 15.00
b. Injeksi ceftriaxone (1 gr/ 12 jam/ IV) jam 18.00
c. Penuhi kebutuhan cairan, infus RL, mengganti flabot infus RL bila
hampir habis.
VII. EVALUASI
Tanggal : 8 Desember 2015 Jam: 14.05 WIB
1. Ibu mengetahui tensinya masih tinggi
2. Keadaan umum : baik, kesadaran: compos mentis
VS : TD: 150/100 mmHg S: 36,70C
N: 82x/ menit R: 22x/ menit
TFU: 2 jari di bawah pusat, kontraksi uterus kuat, lochea rubra 10cc
3. Ibu telah mengetahui dan faham keluhan yang dirasakannya normal
4. Ibu sudah bisa menggerakkan kakinya dan ibu bersedia miring kanan dan
kiri
5. Ibu sudah disibin
6. Ibu bersedia istirahat yang cukup
9
7. Kolaborasi dengan dokter SpOG telah dilakukan, menginjeksi ketorolac
secara IV untuk mengurangi nyeri dan ceftriaxon secara IV, tidak alergi,
infus RL telah diganti flabot.
DATA PERKEMBANGAN I
Planning:
1. Menginformasikan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan , tensi ibu sudah
turun
R: informasi yang baik akan mengurangi kecemasan ibu sehingga dapat
dilakukan perawatan terapeutik dan ibu dapat kooperatif
E: ibu telah mengetahui keadaannya saat ini
2. Mengobservasi KU, VS, kontraksi, TFU dan PPV
R: mendeteksi dini adanya komplikasi dan segera dapat segera melakukan
tindakan jika dibutuhkan
E: KU: baik
Kesadaran : compos mentis
VS: TD : 130/90 mmHg R: 20x/menit
N: 82x/menit S: 36,50C
TFU: 2 jari dibawah pusat
Konraksi uterus keras
Lochea rubra 20cc
3. Memberi KIE pada ibu untuk mobilisasi dini, latihan duduk
R: dengan mobilisasi akan melancarkan pengeluaran lochea dan mempercepat
involusio alat kandungan.
E: ibu bersedia berlatih duduk
4. Memberi KIE ibu untuk melakukan perawatan payudara untuk persiapan
menyusui bayinya
10
R: persiapan menyusui bayinya sangat diperlukan, untuk memberi nutrisi
pada bayi
E: ibu bersedia melakukan perawatan payudara dengan cara membersihkan
puting susu dengan baby oil menggunakan kapas, ibu melakukan pijatan pada
payudara dan dibilas dengan air bersih
5. Menganjurkan keluarga untuk selalu memberi dukungan dan motivasi ibu
dalam masa pemulihannya.
R: memberi semangat dan dukungan kepada ibu
E: keluarga bersedia untuk selalu mendukung dan memotivasi ibu
6. Memberi terapi sesuai advice dokter
R: demi keoptimalan kesembuhan pasien
E: injeksi ketorolac 30mg telah masuk, tidak alergi
DATA PERKEMBANGAN II
Subyektif:
- Ibu mengatakan masih terasa nyeri pada luka bekas operasi namun sudah
berkurang
- Ibu mengatakan sudah bisa duduk tanpa bantuan keluarga
- Ibu mengatakan ASInya sudah keluar dan siap untuk menyusui bayinya
Obyektif:
- KU : baik
- Kesadaran : TD: 140/90 mmHg R: 22x/ menit
N: 81x/menit S: 370C
- Payudara : ASI sudah keluar, payudara bersih
- Abdomen : luka post SC tertutup kassa
TFU 2 jari dibawah pusat
Kontraksi keras
- Ekstremitas : sudah tidak terpasang infus
Infus aff pada jam 05.30 WIB
- Genetalia : pengeluaran pervaginam rubra 20cc
Kateter sudah dilepas jam 05.40 WIB
Assesment:
Ny. A umur 21 tahun P1A0 post SC hari ke 2
Planning :
1. Menginformasikan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan
R: informasi yang baik akan mengurangi kecemasan ibu sehingga ibu dapat
dilakukan perawatan terapeutik dan ibu dapat kooperatif
E: ibu telah mengetahui
2. Mengobserbvasi KU, VS, TFU, kontraksi uterus dan PPV
R: mendeteksi dini adanya komplikasi dan supaya segera dilakukan tindakan
bila dibutuhkan
11
E: KU: baik
Kesadaran : compos mentis
VS: TD : 140/90 mmHg R: 22x/menit
N: 81x/menit S: 370C
TFU: 2 jari dibawah pusat
Konraksi uterus keras
Lochea rubra 20cc
3. Menganjurkan ibu belajar berjalan secara perlahan-lahan
R: mobilisasi sebagai pemulihan ibu
E: ibu bersedia berlatih jalan-jalan
4. Menjelaskan pada ibu cara menyusui yang benar
- Mengoleskan sedikit ASI pada puting susu dan areola ibu
- Meletakkan bayi pada 1 lengan, kepala bayi berada pada lengkung siku
ibu dan bokong bayi berada pada lengan bawah ibu, menempelkan perut
bayi pada perut ibu dengan meletakkan satu tangan bayi dibelakang
badan ibu.
- Kepala bayi menghadap payudara ibu
- Rangsang agar bayi membuka mulutnya dengan menyentuh pipi dengan
puting susu/ sudut mulut bayi
- Bila bayi sudah membuka mulut dekatkan puting susu secara cepat
sehingga areola masuk dalam mulut bayi
- Perhatikan bayi selama menyusui
Cara melepas isapan bayi dengan cara memasukkan jari kelingking ke mulut
bayi/ menarik dagu bayi.
Setelah selesai menganjurkan untuk mengoleskan ASI keputing susu ibu dan
sendawakan bayi, bayi disusui secara on demand/ bergantian sesering
mungkin.
R: sebagai pemenuhan nutrisi bayi
E: ibu bersedia melakukan, menyusui bayinya dengan benar, ibu sudah
paham.
Subyektif:
- Ibu mengatakan nyeri pada luka bekas operasinya sudah berkurang
- Ibu mengatakan ASInya sudah keluar dengan lancar
- Ibu mengatakan sudah dapat menyusui bayinya dengan benar
- Ibu mengatakan sudah bisa duduk
- Ibu mengatakan sudah bisa berjalan sendiri
Obyektif:
- KU : baik
- Kesadaran : TD: 120/80 mmHg R: 20x/ menit
N: 80x/menit S: 360C
- Payudara : ASI sudah keluar, payudara bersih
12
- Abdomen : luka post SC tertutup
TFU 2 jari dibawah pusat
Kontraksi uterus keras
- Ekstremitas : simetris, tidak oedema
- Genetalia : pengeluaran pervaginam rubra 10cc
Assesment :
Ny.A umur 21 tahun P1A0 post SC hari ke 3
Planning:
1. Menginformasikan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan
R: informasi yang baik akan mengurangi kecemasan ibu sehingga ibu dapat
dilakukan perawatan terapeutik dan ibu dapat kooperatif
E: ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaan yang telah dilakukan
2. Mengobserbvasi KU, VS, TFU, kontraksi uterus dan PPV
R: mendeteksi dini adanya komplikasi dan supaya segera dilakukan tindakan
bila dibutuhkan
E: KU: baik
Kesadaran : compos mentis
VS: TD : 120/80 mmHg R: 20x/menit
N: 80x/menit S: 360C
TFU: 2 jari dibawah pusat
Konraksi uterus keras
Lochea rubra 10cc
3. Melakukan indikasi pada luka bekas operasi ibu
R: mendeteksi luka jahitan terjadi infeksi/ tidak sehingga bila terjadi dapat
dilakukan tindakan segera
E: sudah dilakukan medikasi pada luka bekas operasi ibu
4. Menyiapkan obat, surat-surat untuk persiapan sesuia dengan advis dokter
R: perlengkapan administrasi perlu dilakukan
E: ibu dan keluarga sudah menyiapkan persiapannya untuk pulang
5. Memberi KIE kepada ibu untuk memberikan ASI eksklusif pada bayinya
selama 6 bulan penuh tanpa tambahan makanan/ minuman apapun, hanya ASI
saja
R: pemenuhan kebutuhan nutrisi bayi
E: Ibu bersedia memberi ASI eksklusif pada bayinya selama 6 bulan
6. Memberi KIE pada ibu agar tidak berpantang makanan dirumah nanti, serta
ibu harus makan-makanan yang bergizi seimbang agar luka operasinya cepat
kering
R: pemenuhan kebutuhan nutrisi ibu
E: ibu bersedia makan-makanan bergizi tanpa berpantang
7. Memberitahu ibu untuk kontrol 1 minggu lagi/ bila ada keluhan
R: mendeteksi, mengobservasi keadaan ibu dan bayi.
E: ibu bersedia kontrol 1 minggu lagi/ bila ada keluhan tanda-tanda infeksi
pada luka operasinya
8. Memberikan terapi advis dari dokter
R: pemulihan kondisi
E: terapi dokter telah diberikan
- Asam mefenamat 500mg/ 8jam/ oral (3x1)
13
- Cefadroxil 500mg/ 12jam/ oral (2x1)
Pasien pulang pada tanggal 11 Desember 2015 jam 13.00 WIB
14