Вы находитесь на странице: 1из 17

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah

Pada dasarnya manajemen itu penting sebab pekerjaan itu berat dan

sulit untuk dikerjakan sendiri sehingga itu perlu pembagian kerja, tugas

dan tanggung jawab dalam penyelesaiannya. Manajemen yang baik akan

meningkatkan daya guna dan hasil guna semua potensi yang dimiliki.

Manajemen selalu dibutuhkan dalam setiap kerjasama dalam sekelompok

orang. Setiap manejer dalam pelaksanaan tugasnya, aktivitasnya, dan

keterampilannya untuk mencapai tujuan harus melaksanakan

perencanaan pengorganisasian, penngarahan, dan pengendalian dengan

baik.

Administrasi sebagai suatu kegiatan bersama terdapat dimana-mana

selama ada manusia yang hidup dan bekerjasama dalam kelompok. Jika

kita melihat sebuah pabrik bekerja menghasilkan semacam benda

sebagai produknya, maka di situ kita melihat ada Administrasi. Jika kita

melihat suatu lembaga yang melatih dan memberikan suatu pelajaran

yang akhirnya mereka mendapat sertifikat dari proses pendidikan itu,maka

disitu ada Administrasi pendidikan. Jika kita melihat suatu lembaga yang

mempunyai suatu organisasi yang tersusun baik ataupun terencana, maka

di situ kita melihat ada sebuah Manajemen.

1
Manajemen Pendidikan Merupakan seni dan ilmu mengelola sumber
daya pendidikan untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya. Seni dan ilmu mengelola sumber daya pendidikan mencapai
tujuan pendidikan secara efektif dan efisien.

B. Rumusan masalah
1. Apa saja dasar-dasar dari administrasi dan manajemen
pendidikan?
2. Jelaskan definisi administrasi dan manajemen pendidikan?
3. Apa saja teori-teori dari administrasi dan prinsip manajemen
pendidikan?

C. Tujuan
1. Mengetahui dasar-dasar administrasi dan manajemen pendidikan
2. Mengetahui definisi administrasi dan manajemen pendidikan
3. Mengetahui teori-teori dari administrasi dan prinsip manajemen
pendidikan

D. Manfaat
Adapun manfaat dalam penulisan makalah ini yaitu;
1. Sebagai penambah wawasan
2. Belajar memahami masalah dan mencari solusinya
3. Dapat menerapkan ilmu yang dipelajari dalam administrasi dan
manajemen

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Dasar-dasar Administrasi dan manajemen pendidikan


1. Fungsi administrasi dan manajemen pendidikan
Fungsi administrasi dan manajemen pendidikan pada
prinsipnya sama dengan fungsi manajemen secara umum. Dari sudut
pandang lingkup, fungsi-fungsi manajemen pendidikan sama halnya
dengan sudut pandang proses oleh karena itu, fungsi manajemen
pendidikan adalah sama dengan fungsi manajemen secara umum
sebagaimana telah dikemukakan. Agar kegiatan dalam komponen
administrasi dan manajemen pendidikan dapat berjalan dengan baik
dan mencapai tujuan , kegiatan tersebut harus dikelola melalui suatu
tahapan proses yang merupakan daur (siklus). Untuk mendapat
gambaran yang lebih jelas tentang fungsi-fungsi tersebut dapat
diuraikan sebagai berikut :
a) Perencanaan (planning)
Perencanaan merupakan salah satu syarat mutlak bagi setiap
kegiatan administrasi. Tanpa perencanaan, pelaksanaan suatu
kegiatan akan mengalami kesulitan dan bahkan kegagalan dalam
mencapai tujuan yang diinginkan. Perencanaan merupakan suatu
kegiatan yang harus dilakukan pada permulaan dan selama kegiatan
administrasi it berlangsung. Langkah-langkah dalam perencanaan
meliputi hal-hal berikut :
1) Menentukan dan merumuskan tujuan yang hendak dicapai.
2) Meneliti masalah-masalah atau pekerjaan-pekerjaan yang akan
dilakukan.
3) Mengumpulkan data dan informasi-informasi yang diperlukan.
4) Menentukan tahap-tahap atau rangkaian tindakan.
5) Merumuskan bagaimana masalah-masalah itu akan dipecahkan
dan bagimana pekerjaan itu akan diselesaikan.

3
b) Pengorganisasian (Organization)
Pengorganisasian sebagai fungsi administrasi pendidikan
menjadi tugas utama bagi para pemimpin pendidikan termasuk
kepala sekolah. Yang perlu diperhatikan dalam pengorganisasian
antara lain bahwa pembagian tugas, wewenang dan tanggung
jawab hendaknya disesuaikan dengan pengalaman, bakat, minat,
pengetahuan, dan kepribadian masing-masing. Fungsi organisai
dapat diartikan :
1) Organisasi dapat diartikan sebagai memberi struktur, terutama
dalam penyusunan/penempatan personel, pekerjaan-pekerjaan,
material, dan pikiran-pikiran didalam struktur itu.
2) Organisasi dapat pula ditafsirkan sebagai menetapkan hubungan
antara orang-orang, kewajiban, hak dan tanggung jawab masing -
masing anggota disusun menjadi pola kegiatan yang tertuju pada
pencapaian tujuan atau maksud kegiatan pendidikan dan
pengajaran.
3) Organisasi dapat pula diartikan semata-mata mengingat
maksudnya, yakni sebagai alat untuk mempersatukan usaha-
usaha untuk menyelesaikan pekerjaan.
c) Pengkoordinasian
Pengkoordinasian adalah suatu proses pemanduan (penyatuan)
tujuan dan aktivitas dari berbagai bagian (fungsi, daerah, unit, dan
lain-lain) yang terpisah yang ditunjukkan untuk mencapai tujuan
yang efisien.
d) Komunikasi
Komunikasi dalam setiap bentuknya adalah suatu proses yang
hendak mempengaruhi sikap dan perbuatan orang-orang dalam
struktur organisasi oleh karena itu pemberian motivasi dalam
rangka komunikasi hendaknya memperhatikan beberapa unsur
sebagai berikut :
1) Adanya keinginan untuk berhasil

4
2) Kejelasan tentang tindakan yang harus diambil/dianjurkan
3) Keyakinan bahwa perubahan yang dianjurkan akan membawa
hasil positif
4) Keyakinan akan adanya kesempatan yang sama bagi semua
anggota
5) Keyakinan akan adanya kebebasan untuk menentukan,
menolak, ataupun menerima apa yang dianjurkan.
e) Pengawasan
Setiap pelaksanaan program pendidikan memerlukan adanya
pengawasan atau supervisi. Supervisi sebgai fungsi administrasi
pendidikan berarti aktifitas-aktifitas untuk menentukan kondisi-
kondisi yang esensial yang akan menjamin tercapainya tujuan
pendidikan.
f) Kepegawaian
Fungsi kepegawaian sudah dijalankan sejak penyusunan,
perencanaan dan pengorganisasian. Dalam pengorganisasian
dipilih personel yang menduduki jabatan tertentu didalam struktur
organisasi itu dipilih dan diangkat orang-orang yang memiliki
kecakapan dan kesanggupan yang sesuai dengan jabatan yang
dipegangnya.
g) Pembiayaan
Bebrapa hal yang perlu diperhatikan dalam fungsi pembiayaan
ialah :
1) Perencanaan tentang berapa biaya yang diperlukan
2) Darimana dan bagaimana biaya itu dapat diperoleh
3) Bagaimana penggunaanya.
4) Siapa yang melaksanakannya.
5) Bagaimana pembukuan dan pertanggung jawabannya
6) Bagaimana pengawasannya dan lain-lain.

5
h) Penilaian
Evaluasi sebagai fungsi administrasi adalah aktifitas untuk
meneliti dan mengetahui sampai dimana pelaksanaan yang
dilakukan dalam proses keseluruhan organisasi mencapai hasil
sesuai dengan rencana atau program yang telah ditetapkan dalam
rangka pencapaian tujuan pendidikan.

2. Ruang lingkup administrasi dan manajemen pendidikan


a. Ruang lingkup administrasi pendidikan
Secara umum ruang lingkup administrasi pendidikan meliputi :
1) Administrasi kurikulum, meliputi pembukuan/pendataan :
jumlah mata pelajaran/mata kuliah yang diajarkan/di
pasarkan, waktu jam yang tersedia, penjadwalan, buku
buku yang di butuhkan, program semester, evaluasi,
program tahunan, dan kalender pendidikan.
2) Administrasi ketenagaan pendidikan ( kepegawaian ),
meliputi pembukuan/pendataan : kumpulan surat lamaran
dan penerimaan pegawai, mutasi, surat keputusan, surat
tugas, berkas berkas tenaga kependidikan, daftar umum
kepegawaian dan sebagainya.
3) Administrasi kesiswaan meliputi brosur dan pendaftaran
siswa baru, buku pendaftaran siswa baru beserta lampiran
persyaratannya, data tes penerimaan siswa baru, induk,
buku klapper, buku pembagian kelas, buku absen, buku
mutasi/keluar, buku catatan khusus, dan sebagainya.
4) Administrasi sarana dan prasarana pendidikan, buku
perencanaan pengadaan barang, buku pembagian dan
penggunaan barang (inventaris), buku perbaikan barang,
dan tukar tambah mauoun penghapusan barang.
5) Administrasi keuangan atau pembiayaan pendidikan,
meliputi keuangan pendaftaran siswa baru, uang

6
gedung/sumbangan pengembangan pendidikan, uang
seragam, uang peralatan sekolah dan buku paket, uang
SPP, uang kegiatan rutin (seperti pramuka,olahraga), uang
kegiatan eksidental (PHBN,PHBI, Studi tour, dll), buku
donatur tetap, buku donatur tidak tetap, dana rutin
operasional dari pemerintah, dan proyek, gaji dan
tunjangan pegawai, uang THR, biaya ujian, serta usaha
usaha sekolah yang produktif dan halal, seperti kegiatan
koperasi.
6) Administrasi perkantoran, meliputi pembukaan : surat
masuk, surat keluar, eksoedisi, buku tamu, buku buku
penting yang terkait dengan penyelengaraan pendidikan.
7) Administrasi unit unit penunjang pendidikan, meliputi
pembukuan : kegiatan bimbingan dan penyuluhan (BP),
perpustakaan, UKS, pramuka, olahraga, kesenian dan
sebagainya.
8) Administrasi layanan khusus pendidikan, meliputi
pembukuan: menu makanan/konsumsi, layanan antar
jemput, bimbingan khusus dirumah dan sebagainya.
9) Administrasi tata lingkungan dan keamanan sekolah,
meliputi pembukuan : perencanaan tata ruang dan
pertamanan sekolah, jadwal kebersihan, tata tertib sekolah,
jadwal penjaga sekolah dan sebagainya.
10) Administrasi hubungan dengan masyrakat, meliputi
pembukuan: alamat kantor/orang yang dianggap perlu,
hasil kerja sama, program program humas dan
sebagainya.

a. Ruang lingkup manajemen pendidikan


Adapun ruang lingkup manajemen pendidikan berdasarkan
wilayah kerja :

7
1) Manajemen pendidikan seluruh negara
Manajemen pendidikan untuk tingkat nasional ini di tangani
bukan hanya dengan pelaksanaan pelatihan pendidikan di
dalam sekolah saja, tetapi juga pendidikan diluar sekolah,
penyelengaraan pelatihan, pengayaan ataupun pendidikan
meliputi kebudayaan dan kesenian secara nasional.
2) Manajemen dalam satu provinsi
Manajemen ini memiliki ruang lingkup meliputi wilayah kerja
sebatas provinsi saja, yang dimana pelaksanaannya di
bantu petugas manajemen pendidikan yang berada di
kabupaten dan di kecamatan.
3) Manajemen pendidikan dalm satu kabupaten atau kota
Manajemen ini memiliki ruang lingkup yang hanya meliputi
wilayah kerja satu kabupaten maupun satu kota saja.
4) Manajemen pendidikan satu unit kerja
Manajemen ini hanya di titik beratkan pada satu unit kerja
yang langsung dalam menangani pekerjaan pendidik.
5) Manajemen kelas
Manajemen kelas sebagai satu kesatuan kegiatan yang
terkecil dalam manajemen pendidikan yang menjadi inti dari
semua jenis manajemen pendidikan.

3. Tujuan administrasi dan manajemen pendidikan


a. Tujuan administrasi pendidikan adalah untuk meningkatkan
efisiensi penyelengaraan kegiatan operasional pendidikan
dalam mencapai tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan
pada dasarnya bermaksud mengembangakan kepribadian
dan mengembangakan kemampuan peserta didik agar
menjadi warga negara yang memiliki kualitas sesuai
dengan cita-cita bangsa berdasarkan falsafah dan dasar
pancasila. Tujuan administrasi pendidkan berkaitan erat

8
dengan tujuan pendidikan secara umum. Sebab
administrasi pendidikan merupakan alat untuk mencapai
tujuan pendidikan secara optimal.
Seperti yang diutarakan oleh Sergiovanni dan Carver
(1975), ada empat tujuan administrasi, yaitu efektifitas
produksi,efisiensi, kemampuan menyesuaikan diri
(adaptiveness), dan keputusan kerja. Keempat tujuan
tersebut dapat digukanan sebagai kriteria untuk
menentukan keberhasilan suatu penyelenggaraan sekolah.
Apabila di kaitan dengan administrasi pendidikan, maka
tujuan administrasi pendidikan agar segala usaha kerja
sama dalam mendayagunakan berbagai sumber (manusia
dan non manusia) dapat berjalan secara teratur, efektif dan
efisien untuk mencapai tujuan pendidikan.
b. Tujuan manajemen pendidikan adalah terciptanya
prencanaan pendidikan yang merata, bermutu, relevan dan
akuntabel, meningkatnya citra positif pendidikan, teratasi
mutu pendidikan karena masalah mutu di sebabkan
manajemennya. Selain itu, tujuannya yakni terwujudnya
suasana belajar dan proses pembelajaran yang aktif, kreatif
dan efektif sehingga akan di hasilkan proses pembelajaran
yang menyenangkan dan bermakna bagi peserta didik dan
juga pendidik. Tidak hanya itu, tujuan ini juga meliputi
identifikasi kelemahan, kekuatan, peluang dan ancaman
dalam perencanaan. Defenisi Administrasi dan Manajemen
Pendidikan.

B. Defenisi Administrasi dan manajemen pendidikan


1. Defenisi administrasi
Administrasi dalam pengertian secara harfiah, berasal
dari bahasa latin yang terdiri atas kata ad dan ministrare.

9
Kata ad mempunyai arti yang sama dengan kata to dalam
bahasa inggris yang berarti ke atau kepada. Dan kata
ministrare sama artinya dengan kata to serve atau to
conduct yang berarti melayani, membantu dan
mengarahkan.dalam bahasa inggris pula to administer
berarti mengatur, memelihara dan mengarahkan.
Administasi pendidikan merupakan perpaduan dari dua
kata, yaitu administrasi dan pendidikan. Masing masing
dari kata tersebut memiliki arti tersendiri, tetapi bila di
rangakaikan membentuk arti baru. Pada hakikatnya,
administrasi pendidikan merupakan penerapan ilmu
administrasi kedalam dunia pendidikan atau dalam binaan,
pengembangan, dan pengendalian usaha praktik praktik
pendidikan. Dengan demikian secara umum kata
administrasi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan atau
usaha untuk membantu, melayani, mengarahkan dan
mengatur semua kegiatan organisasi di dalam mencapai
tujuan secara tertib, efisien dan efektif.
Berikut dikemukakan pendapat beberapa tokoh
mengenai administrasi sebagai berikut :
a) Sondang P. Siagian, mengatakan, administrasi adalah
keseluruhan proses pelaksanaan dari pada keputusan yang
telah diambil dan pelaksanaan itu pada umumnya di lakukan
oleh dua orang manusia atau lebih untuk mencapai tujuan
yang telah di tentukan sebelumnya.
b) The Liang Gie dalam pengertian kedududkan dan ilmu
administrasi mengatakan bahwa administrasi adalah
segenap rangakaian kegiatan penataan terhadap pekerjaan
pokok yang dilaksanakan oleh sekelopok orang dalam
bekeerja sama untuk mencapai tujuan tertentu.

10
c) Sutarto mendefinisikan administrasi adalah suatu proses
penyelenggaraan dan pengurusan segenap tindakan atau
kegiatan dalam setiap usaha kerja sama sekelompok
manusia untuk mencapai tujuan.
d) Ordway Tead berpendapat administrasi suatu proses dari
berbagai kegiatan yang dilakukan secara menyeluruh dalam
berbagai usaha yang tujuannya adalah untuk mencapai hasil
yang optimal. Defenisi tersebut mengandung makna bahwa
administrasi meliputi kegiatan yang di lakukan oleh orang
orang eksekutif dalam suatu organisasi yang bertugas
mengatur, memajukan dan menciptakan kemudahan usaha
kerja sama sekelompok orang yang di himpun untuk
mencapai tujuan tertentu.
e) Luther Gullick mendefinisikan administrasi berkaitan suatu
pelaksanaan suatu pekerjaan untuk mencapai tujuan
tujuan yang telah di tentukan.
f) John M. Pfiffner menjelaskan bahwa administrasi sebagai
pengorganisasian dan pengarahan sumber sumber yang
berupa manusia atau tenaga kerja dan material untuk
mencapai tujuan akhir yang diinginkan.
g) William H. Newman mendefinisikan bahwa admnistrasi
adalah pemberian pedoman kepemimpinan dan
pengendalian kegiatan kegiatan sekelompok orang untuk
mencapai tujuan bersama.
h) Dwight Waldo administrasi adalah bentuk daya upaya
manusia yang kooperatif yang mempunyai tingkat
rasionalitas yang tinggi.

2. Defenisi Manajemen
Manajemen secara etimologis berasal dari Bahasa Latin:
Manus: tangan; Agere: melakukan. Manajemen adalah seni

11
melaksanakan pekerjaan melalui orang orang (Parker dlm
Stoner dan Freeman, 2000).
Berasal dari Bahasa Latin MANAGIARE : melatih kuda,
mendayagunakan.Bahasa Inggris MANAGEMENT.Bahasa
Indonesia MANAJEMEN: kemampuan atau keterampilan untuk
memperoleh suatu hasil dalam rangka pencapaian tujuan
melalui kegiatan orang lain.
Manajemen Pendidikan Merupakan seni dan ilmu mengelola
sumber daya pendidikan untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya. Seni dan ilmu mengelola
sumber daya pendidikan mencapai tujuan pendidikan secara
efektif dan efisien.
Manajemen pendidikan menurut para Ahli. Suatu proses
keseluruhan semua kegiatan bersama dalam bidang pendidikan
dengan memanfaatkan semua fasilitas yang tersedia, baik
personil, material, maupun spiritual untuk mencapai tujuan
pendidikan (Nasution,1972). Segala usaha bersama untuk
mendayagunakan semua sumber, baik personil maupun
Material secara efektif dan efisien guna menunjang tercapainya
tujuan pendidikan di sekolah secara optimal (Kurikulum
SMA,1994).

C. Teori-teori dan Prinsip Manajemen Pendidikan


1. Teori teori yang mendukung manajemen pendidikan yaitu :
a) Teori klasik
Teori klasik berasumsi bahwa pekerja atau manusia itu
bersifat rasional, berfikir logis, dan kerja merupakan sesuatu
yang di harapkan. Salah satu teori klasik adalah manajemen
ilmiah yang di pelopori oleh Federik W. Taylor sasaran pada
pendekatan ini adalah kemakmuran maksimum bagi

12
pengusaha dan kariawan. Selanjutnya prinsip studi watu di
pelopori oleh Gilbreth menyatakan bahwa semua usaha
yang produktif di ukur dengan studi waktu secara teliti.
Berdasarkan studi waktu muncul prinsip hasil upah yaitu
upah di berikan harus sesuai dengan hasil yang besarnya di
tentukan dari studi waktu.
b) Teori neo klasik
Teori ini muncul karena pada manager terdapat
kelemahan dengan teori klasik. Teori ini berasumsi bahwa
manusia itu mahluk sosial dengan mengakuatlisasikan
dirinya. Para tokoh aliran ini menyatakan hakikat organisasi
adalah kerja sama, manajemen dapat bekerja secara efisien
dan tetap hidup jika tujuan organisasi dan kebutuhan
perorangan yang bekerja di jaga dengan baik.
c) Teori modern
Teori ini di dasarkan hal hal yang bersifat situasional.
Asumsi yang di pakai adalah bahwa orang itu berlainan dan
berubah, baik kebutuhannya, reaksinya, tindakannya sesuai
dengan dengan lingkungannya. Manajemen di pandang
sebagai suatu sistem di dasarkan pada asumsi bahwa
organisasi merupakan sistem terbuka dan tujuan organisasi
mempunyai kebergantungan. Teori modern mempunyai
pandangan bahwa organisasi itu terbuka dan kompleks.
Analisis sistem, rancangan sistem, dan manajemen memberi
pentunjuk dalam mengoprasionalkan pendekatan sistem
merupakan 3 unsur pokok yang berusaha mengenal esensi
keterpaduan berbagi unsur dalam memecahkan masalah
yang sifatnya kompleks, termasuk pendidikan.
2. Prinsip - prinsip manajemen pendidikan
a. Administrator akan berhasil dalam tugasnya bila dia
menggunkan semua sumber, tenaga, dana, dan fasilitas

13
yang ada secara efisien ( tepat atau sesuai dalam
mengerjakan atau menghasilkan sesuatu dengan tidak
membuang buang waktu, tenaga, biaya).
b. Prinsip pengelolaan administrator akan memperoleh hasil
yang paling efektif dan efisien dengan cara melakukan
pekerjaan manajemen, yakni merencanakan,
mengorganisasikan, mengarahkan dan melakukan
pemeriksaan (pengontrolan).
c. Prinsip pengutamaan tugas pengelolaan, bila di haruskan
untuk memilih pekerjaan manajemen dan pekerjaan
operatif dalam waktu yang sama, seorang administrator
cenderung memperioritaskan pekerjaan operatif (
pekerjaan yang berhubungan dengan murid). Namun ia
sebaiknya tidak memfokuskan perhatiannya pada
pekerjaan operatif saja karena bila ia hanya
berkecimpung dalam tugas- tugas operatif saja, maka
pekerjaan pokoknya akan terbengkalai.
d. Prinsip kepemimpinan yang efektif seorang administrator
akan berhasil dalam tugasnya apabila ia memiliki gaya
kepemimpinan yang efektif, yakni memperhatikan
hubungan antara manusia, pelaksanaan tugas serta
memperhatikan situasi dan kondisi yang ada. Adapun
tentang gaya kepemimpinan yang efektif adalah mamou
memelihara hubungan yang baik dengan bawahannya.
Di samping itu, ia juga harus memperhatiakan pembagian
dan penyelesaian tugas bagi setiap anggota organisasi
yang sesuai dengan jenis pekerjaannya.
e. Prinsip kerja sama
Administrator di katakan berhasil dalam melakukan tugas
bila ia mampu mengembangkan kerja sama antara

14
seluruh anggota baik secara horizontal maupun secara
vertikal.

15
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari penulisan makalah ini
yaitu;
1. Administrasi pendidikan ialah segenap proses pengarahan dan

pengintegrasian segala sesuatu, baik personel, spritual maupun

material yang bersangkut paut dengan pendidikan, jadi dalam

proses administrasi pendidikan segenap usaha orang-orang yang

terlibat di dalam proses pencapaian tujuan pendidikan itu di

integrasikan, diorganisasi dan dikioordinasi secara efektif, dan

semateri yang diperlukan dan yang telah ada dimanfaatkan secara

efesien.

2. Teori Manajemen pada awalnya dikembangkan oleh tokoh-tokoh

yang bergerak dalam bidang bisnis. Dalam perkembangannya

Teori Manajemen dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu : (1)

Teori Awal mula manajemen (2) teori perkembangan manajemen

(3) teori manajemen kontemporer : dan selanjutnya semakin maju

pada masa orde baru di mana Perkembangan manajemen

pendidikan di Indonesia sangat diwarnai dengan manajemen yang

sentralistik, kemudian pada perkembangannya pada era reformasi

berkembang menjadi desentralisasi atau dikenal dengan

Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) yang intinya sekolah diberi

wewenang untuk mengatur semua kegiatan sekolah. Ini seiring

16
dengan pemberian wewenang pemerintah pusat pada pemerintah

daerah (otonomi daerah).

3. Prinsip dari Administrasi pendidikan ada lima yaitu prinsip

efisiensi, prinsip pengelolaan, prinsip pengutamaan tugas

pengelolaan, prinsip kepemimpinan yang efektif dan prinsip kerja

sama.

4. Saran

Penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, maka dari itu
di harapkan kepada pembaca atau teman-teman yanag akan
membuat makalah dengan materi serupa, dapat bermanfaat sebagai
referensi. Dan diharapkan agar dapat menyempurnakan dengan
tambahan referensi lain.

17

Вам также может понравиться