Вы находитесь на странице: 1из 3

A.

Iodium
B. Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI)
C. Dampak yang Ditimbulkan dari Gangguan Akibat Kekurangan Iodium
D.
Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI) merupakan masalah gizi yang dijumpai
hampir diseluruh negara di dunia, baik di negara berkembang termasuk di Indonesia maupun
negara maju. Terlebih lagi dinegara dengan wilayah yang terdiri dari dataran tinggi atau
pegunungan. Akibat yang ditimbulkan oleh masalah ini bukan hanya dari segi fisik yang
ditunjukan dengan benjolan yang membesar (gondok) tetapi lebih jauh lagi berdampak pada
kualitas SDM seperti IQ yang rendah, produktivitas yang rendah, bisu, tuli, kretin, cebol,
bahkan terlahir cacat baik fisik maupun mental.
Program penanggulangan GAKI sudah berlangsung lama namun masih selalu
ditemukan daerah endemik baru dan masih munculnya kretin baru. Berdasarkan hasil
pemetaan GAKI tahun 2003, prevalensi TGR anak sekolah dasar sebesar 11,3%. Disisi lain,
proporsi anak SD dengan kadar Ekskresi Yodium Urine (EYU) 300 ug/l sehingga berisiko
hipertiroid. Ini menunjukkan masalah GAKI masih memerlukan perhatian khusus, untuk itu
keberadaan lembaga BP2 GAKI sangat diperlukan. BP2GAKI Magelang adalah Unit
Pelaksanaan Teknis dari Badan Litbangkes yang ditetapkan dengan Keputusan Menteri
Kesehatan Nomor: 575/MENKES/SK/IV/2000 tanggal 10 April 2000 yang kemudian
disempurnakan dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor: 1351/MENKES/PER/IX/2005
tanggal 14 September 2005, dan terakhir dirubah kembali dengan Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 2350/MENKES/PER/XI/2011 tanggal 22 November
2011 merupakan lembaga dengan kegiatan utama melakukan penelitian dan pengembangan
untuk menunjang upaya penanggulangan masalah GAKI.
Iodium adalah sejenis mineral yang terdapat di alam memiliki zat gizi mikro yang
diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup. Iodium dapat didapatkan
dari makanan laut dan ganggang laut serta daun dan bunga, namun iodium sedikit pada biji-
bijian dan kacang-kacangan. Kebutuhan iodium berdasarkan variasi umur dan kondisi
tertentu (hamil, menyusui, anak, dan dewasa). Kebutuhan iodium menurut WHO 1996 untuk
setiap hari yaitu
1. 50 mg untuk bayi
2. 90 mg untuk anak usia 2-6 tahun
3. 120 mg untuk anak sekolah usia 7-12 tahun
4. 150 mg untuk orang dewasa
5. 200 mg untuk wanita hamil dan menyusui
Kekurangan iodium disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya adalah air dan tanah
yang kurang iodium, masuknya zat-zat goitrogenic, kelainan thyroid congenital, kekurangan
intake iodium, polutan, dan blocking agent. Penatalaksanaan pasien kekurangan iodium
adalah dosis pengobatan 1,6 g/kg berat badan per hari tergantung lama dan keparahan
hipotiroid. Dosis dimulai dari 12,5 g per hari tergantung umur, berat badan, dan keadaaan
jantung pasien. Pengobatan hipotiroid selama kehamilan mutlak perlu karena risiko insiden
hipertensi, preeklamsia, anemia, pendarahan postpartum, kelainan jantung, aborsi spontan,
janin mati, BBLR, dan perkembangan otak abnormal. Pengobatan kretin BP2GAKI secara
konfrehensif yang meliputi terapi secara klinis, gizi, psikologi dan fisioterapi
Untuk mencegah munculnya masalah GAKI perlu monitoring dan evaluasi seperti yang
direkomendasikan WHO:
1. Monitoring garam beryodium (produsen, pasaran, rumah tangga 90%)
2. Monitoring status iodium (pembesaran gondok, WUS dan ibu hamil, UIE antara 100-
299 g/L)
3. Monitoring status tiroid atau fungsi tiroid (TSH dan Tg)
Program Eliminasi GAKI
Ketersediaan dan penggunaan garam beriodium (> 30 dan <80 ppm) terjamin lebih
dari 90% Ruta.
Kondisi keberhasilan penggunaan garam sbg alat eliminasi GAKI adalah: 95% garam
untuk konsumsi manusia harus beriodium untuk penentuan iodium pemeriksaan dengan
titrasi, pada tingkat produsen atau importir.
Status iodium: Median UIE pada populasi umum harus kisaran 100-199 g/L.
Kadar UIE ibu hamil kisaran 150-249 g/L.
Data monitoring (nasional atau regional) dilakukan dalam 5 tahun.

10 Indikator Program GAKI


1. Adanya sebuah badan di kabupaten/kota (dewan atau komite) yg bertanggung jawab
kepada pemerintah terhadap penanggulangan GAKI (dewan ini terdiri dari berbagai
disiplin ilmu, yang melibatkan: kesehatan, pendidikan, industri garam, media,
konsumen, dengan ketua yang ditunjuk oleh Bupati).
2. Bukti nyata dari komitmen politik untuk iodisasi garam dan penanggul GAKI dari
pemerintah daerah setempat.
3. Penunjukkan pejabat eksekutif untuk bertanggung jawab terhadap program
penanggulangan GAKI.
4. Pengesahan atau peraturan terhadap iodisasi garam secara universal (dalam peraturan
melibatkan : manusia dan petani garam).
5. Komitmen untuk melakukan penilaian dan penilaian ulang terhadap program
penanggulangan GAKI, dengan akses laboratorium untuk memperoleh data yang
akurat mengenai garam dan iodium dalam urin.
6. Program pendidikan kesehatan dan sosialisasi terhadap pentingnya penanggul
masalah GAKI dan konsumsi garam beriodium.
7. Tersedianya data secara berkala dari iodium garam pada tingkat produsen,
pedagang/eceran dan rumah tangga.
8. Tersedianya data berbasis populasi pada yodium urin setiap lima tahun.
9. Kerjasama dari industri garam dalam pengendalian mutu
10. Sebuah basis data untuk menyimpan hasil monitor secara berkala dari yodium garam,
yodium dalam urin dan apabila tesedia juga data TSH neonatal.

Вам также может понравиться