Вы находитесь на странице: 1из 22

BAB III

PENANGGULANGAN BENCANA

A. PENANGGULANGAN BENCANA
1. Pengertian
a. Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang
mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan
masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor
non alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan
timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian
harta benda dan dampak psikologis.
b. Status keadaan darurat bencana adalah suatu keadaan yang
ditetapkan oleh Direktur Rumah Sakit untuk jangka waktu tertentu
atas dasar rekomendasi Tim Penanggulangan Bencana yang diberi
tugas untuk menanggulangi bencana. Status keadaan darurat
dimulai sejak status siaga darurat, tanggap darurat dan transisi dari
darurat ke pemulihan.
c. Tanggap Darurat adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan
dengan segera pada saat kejadian bencana untuk menangani
dampak buruk yang ditimbulkan, yang meliputi kegiatan
penyelamatan dan evakuasi korban, harta benda, pemenuhan
kebutuhan dasar, perlindungan, pengurusan pengungsi,
penyelamatan, serta pemulihan prasarana dan sarana.
d. Bantuan darurat bencana adalah upaya memberikan bantuan
untuk memenuhi kebutuhan dasar pada saat status keadaan darurat.
e. Korban bencana adalah orang atau sekelompok orang yang
menderita atau meninggal dunia akibat bencana.
f. Penyelenggaraan penanggulangan bencana adalah serangkaian
upaya yang meliputi penetapan kebijakan pembangunan yang
berisiko timbulnya bencana, kegiatan pencegahan bencana, tanggap
darurat, dan rehabilitasi

g. Pencegahan bencana adalah serangkaian kegiatan yang


dilakukan untuk mengurangi atau menghilangkan risiko

23
bencana, baik melalui pengurangan ancaman bencana maupun
kerentanan pihak yang terancam bencana.
h. Kesiapsiagaan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk
mengantisipasi bencana melalui pengorganisasian serta melalui
langkah yang tepat guna dan berdaya guna.
i. Peringatan dini adalah serangkaian kegiatan pemberian peringatan
sesegera mungkin kepada masyarakat tentang kemungkinan
terjadinya bencana pada suatu tempat oleh lembaga yang
berwenang.
j. Mitigasi adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko
bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan
peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana
k. Risiko bencana adalah potensi kerugian yang ditimbulkan akibat
bencana pada suatu wilayah dan kurun waktu tertentu yang dapat
berupa kematian, luka, sakit, jiwa terancam, hilangnya rasa aman,
mengungsi, kerusakan atau kehilangan harta, dan gangguan
kegiatan masyarakat.
l. Rehabilitasi adalah perbaikan dan pemulihan semua aspek
pelayanan publik atau masyarakat sampai tingkat yang memadai
pada wilayah pascabencana dengan sasaran utama untuk
normalisasi atau berjalannya secara wajar semua aspek
pemerintahan dan kehidupan masyarakat pada wilayah pasca
bencana.
m. Rekonstruksi adalah pembangunan kembali semua prasarana dan
sarana, kelembagaan pada wilayah pascabencana, baik pada tingkat
pemerintahan maupun masyarakat dengan sasaran utama tumbuh
dan berkembangnya kegiatan perekonomian, social dan budaya,
tegaknya hukum dan ketertiban, dan bangkitnya peran serta
masyarakat dalam segala aspek kehidupan bermasyarakat pada
wilayah pascabencana.

n. Wilayah bencana adalah wilayah tertentu yang terkena


2. Bencana Internal dan Eksternal
a. Bencana Internal
Bencana internal adalah bencana yang terjadi didalam rumah sakit
dan bencana eksternal yang berdampak di dalam rumah sakit.

24
Potensi jenis bencana (Hazard) yang mungkin terjadi di RSIA
Amanah Probolinggo adalah sebagai berikut :
1) Kebakaran
Kebakaran bisa terjadi pada Rumah Sakit akibat korsleting
listrik, ledakan gas, rokok yang dibuang sembarangan. Korban
kebakaran bisa terjadi luka bakar, trauma, sesak nafas,
gangguan psikologis dan meninggal.
2) Kecelakaan Akibat B3
Kecelakaan akibat zat-zat berbahaya meliputi kebocoran atau
tumpahan atau sengaja mengeluarkan cairan dan gas yang
mudah terbakar, zat-zat yang bersifat korosif, beracun, zat-zat
radioaktif.
3) Gempa Bumi
Lokasi kepulauan di Indonesia berada pada area lempengan
bumi di bawah laut yang sewaktu-waktu dapat bergerak dan
menghasilkan gempa, dan kepulauan di Indonesia memiliki
banyak gunung berapi yang sangat memungkinkan terjadinya
gempa bumi. Dampak terjadinya gempa ini dapat juga terjadi
di Probolinggo dan sekitarnya yang akan merupakan bencana
external namun bila dampak gempa pada areal bangunan di RS
maka hal ini merupakan situasi bencana yang terjadi di RS.
4) Kebocoran Gas
Kebocoran gas dapat terjadi pada tabung-tabung besar gas
maupun central gas rumah sakit yang dapt disebabkan karena
adanya kecelakaan maupun kerusakan dan sabotase. Dan
tabung-tabung gas maupun salurannya itu sendiri merupakan
sumber dari kebocoran. Detail respon penanganannya ada pada
bab Penanganan Bencana Internal-Kebocoran gas.
b. Bencana Eksternal
1) Gempa Bumi
Lokasi kepulauan di Indonesia berada pada area lempengan
bumi di bawah laut yang sewaktu-waktu dapat bergerak dan
menghasilkan gempa, dan kepulauan di Indonesia memiliki
banyak gunung berapi yang sangat memungkinkan terjadinya
gempa bumi. Dampak terjadinya gempa ini dapat juga terjadi
di Probolinggo dan sekitarnya yang akan merupakan bencana

25
external namun bila dampak gempa pada areal bangunan di RS
maka hal ini merupakan situasi bencana yang terjadi di RS.
2) Kejadian Luar Biasa (KLB)
Kejadian luar biasa(KLB) adalah suatu kejadian
kesakitan/kematian dan atau meningkatnya suatu kejadian
kesakitan/kematian yang bermakna secara epidemiologis pada
suatu kelompok penduduk dalam kurun waktu tertentu. KLB
yang mungkin terjadi di Probolinggo adalah Diare, Demam
Berdarah, Difteri.
3) Banjir
Banjir merupakan bencana yang bisa terjadi di akibat luapan
sungai atau hujan yang sangat deras.
4) Tanah Longsor
kemungkinan terjadi longsor kecil namun harus waspada.
5) Kecelakaan Massal
Kota Probolinggo dilewati oleh jalan propinsi yang arus lalu
lintasnya sangat padat. Dengan kepadatan yang begitu tinggi
kemungkinan kecelakaan lalu lintas juga sangat besar. Selain
itu terdapat jalur kerata api yang kepadatannya juga tinggi
sehingga kecelakaan kecelakaan kereta api dan kendaraan
bermotor juga tinggi.

B. PROGRAM KEWASPADAAN, PENCEGAHAN DAN


PENGENDALIAN BENCANA
Penyelenggaraan program kewaspadaan, pencegahan dan pengendalian
bencana, sesuai tahapannya adalah sebagai berikut :
1. Pra Bencana
Penyelenggaraan program kewaspadaan, pencegahan dan pengendalian
bencana pada tahap pra bencana meliputi:
a. Dalam situasi tidak terjadi bencana, meliputi:
1) Perencanaan Penanggulangan Bencana;
2) Pengurangan Risiko Bencana;
3) Pencegahan;
4) Pemaduan Dalam Perencanaan Pembangunan;
5) Persyaratan Analisis Risiko Bencana;

26
6) Pelaksanaan Dan Penegakan Rencana Tata Ruang;
7) Pendidikan Dan Pelatihan; dan
8) Persyaratan Standar Teknis Penanggulangan Bencana.
b. Dalam situasi terdapat potensi terjadinya bencana, meliputi:
1) Kesiapsiagaan;
2) Peringatan dini; dan
3) Mitigasi bencana.
c. Pelatihan uji coba kesiapan petugas
d. Pemenuhan sarana dan prasarana
e. Pemasangan rambu evakuasi bencana
f. Pemberian APD untuk petugas di tempat beresiko
g. Sosialisasi pedoman penanggulangan bencana ke seluruh karyawan
di RS
h. Inventarisasi tempat-tempat beresiko/denah
i. Upaya pencegahan/pengendalian bencana tempat beresiko

2. Saat Tanggap Darurat Bencana, kegiatannya meliputi :


a. Penyelamatan dan Evakuasi Masyarakat Terkena Bencana.
1) Kemudahan akses dalam penyelamatan dilakukan melalui
pencarian, pertolongan, dan evakuasi korban bencana. Untuk
memudahkan penyelamatan korban bencana dan harta benda,
Direktur Rumah Sakit mempunyai kewenangan :
- Menyingkirkan dan/atau memusnahkan barang atau benda
di lokasi bencana yang dapat membahayakan jiwa;
- Menyingkirkan dan/atau memusnahkan barang atau benda
yang dapat mengganggu proses penyelamatan;
- Memerintahkan orang untuk keluar dari suatu lokasi atau
melarang orang untuk memasuki suatu lokasi;
- Mengisolasi atau menutup suatu lokasi baik milik publik
maupun pribadi;
- Memerintahkan kepada pimpinan instansi/lembaga terkait
untuk mematikan aliran listrik, gas, atau menutup/membuka

27
pintu air.
2) Pertolongan darurat bencana diprioritaskan pada pasien atau
karyawan yang terkena bencana yang mengalami luka parah
dan kelompok rentan.
b. Pengkajian Secara Cepat dan Tepat Terhadap Lokasi,
Kerusakan, Kerugian, dan Sumber Daya.
c. Penentuan Status Keadaan Darurat Bencana;
Penetapan status dan tingkat bencana memuat indikator yang
meliputi :
1) Jumlah korban;
2) Kerugian harta benda;
3) Kerusakan prasarana dan sarana;
4) Cakupan luas wilayah yang terkena bencana; dan
5) Dampak sosial ekonomi yang ditimbulkan.

INDIKATOR SIAGA I SIAGA II SIAGA III


ada korban
tidak korban
cedera berat,
meninggal ada korban
a. jumlah korban; tapi tidak ada
dan luka meninggal
korban
berat
meninggal
10 % - 50 %
b. kerugian harta benda; < 10 % asset > 50% aset
aset
< 10 % 10 % - 50 % > 50%
c. kerusakan prasarana dan
prasarana prasarana prasarana dan
sarana;
dan sarana dan sarana sarana
d. cakupan luas wilayah < 10 % luas 10 % - 50 % > 50% luas
yang terkena bencana; wilayah luas wilayah wilayah
tidak berdampak
berdampak hambatan tidak ada
e. dampak sosial ekonomi
pada dalam pelayanan
yang ditimbulkan.
pelayanan pelayanan (vakum)
pasien pasien

d. Pemenuhan Kebutuhan Dasar.


1) Pemenuhan kebutuhan dasar meliputi bantuan penyediaan:
a) Kebutuhan air bersih dan sanitasi;
b) Pangan;
c) Sandang;

28
d) Pelayanan kesehatan;
e) Pelayanan psikososial; dan
f) Penampungan serta tempat hunian.

2) Pengadaan barang/jasa meliputi peralatan dan/atau jasa untuk:


a) Pencarian dan penyelamatan korban bencana;
b) Pertolongan darurat;
c) Evakuasi korban bencana;
d) Kebutuhan air bersih dan sanitasi;
e) Pangan;
f) Sandang;
g) Pelayanan kesehatan; dan
h) Penampungan serta tempat hunian sementara.
2. Pascabencana
Penyelenggaraan program kewaspadaan, pencegahan dan pengendalian
bencana pada tahap pasca bencana terdiri atas :
a. Rehabilitasi, melalui kegiatan:
1) Perbaikan lingkungan daerah bencana;
2) Perbaikan prasarana dan sarana umum;
3) Pemulihan sosial psikologis;
4) Pelayanan kesehatan;
5) Pemulihan sosial, ekonomi
6) Pemulihan keamanan dan ketertiban;
7) Pemulihan fungsi pelayanan publik.
b. Rekonstruksi
Rekonstruksi pada wilayah pascabencana dilakukan melalui
kegiatan:
1) Pembangunan kembali prasarana dan sarana;
2) Penerapan rancang bangun yang tepat dan
3) Penggunaan peralatan yang lebih baik dan tahan bencana;
4) Partisipasi dan peran serta lembaga dan organisasi
kemasyarakatan, dunia usaha dan masyarakat;
5) Peningkatan kondisi sosial, ekonomi.
6) Peningkatan fungsi pelayanan publik;
7) Peningkatan pelayanan utama dalam masyarakat.

29
30
STRUKTUR ORGANISASI PENANGANAN BENCANA

KOMANDAN RUMAH SAKIT


INSTITUSI
DIREKTUR JEJARING

KOMANDAN BENCANA
WADIR PELAYANAN

KETUA MANAGEMENT KETUA MEDICAL


SUPPORT SUPPORT

WADIR UMUM DAN KABID PELAYANAN MEDIK


KEUANGAN DAN KEPERAWATAN

TIM TIM SDM TIM PRA TIM INTRA


TIM LOGISTIK & TIM HOSPITAL HOSPITAL
KEUANGAN OPERASIONAL PENUNJANG
KABAG TATA KASIE
KABAG KASIE KEPERAWATAN KASIE PELAYANAN
USAHA KABID
KEUANGAN PENUNJANG MEDIK
PENUNJANG
MEDIK
MEDIK DAN NON
MEDIK ANGGOTA
ANGGOTA

30
Anggota Tim Pra Hospital

No. Anggota Jumlah


1 Dokter IGD 3
2 Perawat R. Intensif Bedah 1
3 Perawat IGD 3
4 Perawat R. Intensif Jantung 1
5 Perawat ICU Sentral 1
6 Sopir Ambulance 1
KETUA MEDICAL
SUPPORT
Anggota Tim Intra Hospital
KABID PELAYANAN MEDIK
No. Anggota JumlahDAN KEPERAWATAN
1 Dokter Spesialis Bedah Umum 1
2 Dokter Spesialis Ortophedi 1
3 Dokter Spesialis Anastesi 1
4 Dokter Spesialis Penyakit Dalam 1
5 Dokter Spesialis Anak 1 TIM
TIM INTRA PRA
HOSPITAL
HOSPITAL
6 Perawat R. Perawatan Bedah 1
7 Perawat R. Penyakit Dalam 1 KASIE PELAYANAN
KASIE
MEDIK
KEPERAWATAN
8 Perawat R. Neurologi 1
9 Perawat R. Kebidanan 1
10 Perawat IBS 3 ANGGOTA
ANGGOTA
11 Pembantu Perawat 1

C. KEGIATAN TIM
Dalam pelaksanaan kegiatan dari struktur di atas maka dari tiap-tiap ketua tim
terdapat beberapa area kegiatan yang menjadi lingkup tanggung jawabnya sebagai berikut :
1. TIM KEUANGAN
a. Mobilisasi Dana
b. Anggaran
2. TIM SDM
a. SDM RS
b. Relawan
3. TIM LOGISTIK DAN OPERASIONAL
a. Pengadaan
b. Gizi
c. Keamanan dan Pengaturan Lalu Lintas
d. Data, Informasi dan Dokumentasi
e. Instalasi Sanitasi
f. Instalasi Penunjang Sanitasi
g. Rekam Medik
h. Donasi
i. Ambulance
j. Bed Management
4. TIM PENUNJANG
a. Laboratorium
b. Farmasi

31
c. CSSD
d. Laundry
e. Radiologi
f. Surveylance
g. Konseling/Psikologi
5. TIM PRA-HOSPITAL
a. Pelayanan Medis dan Keperawatan
b. Pelayanan Penunjang
6. TIM INTRA-HOSPITAL
a. Penanganan Emergency
b. Penanganan Kamar Operasi
c. Penanganan ICU
d. Rawat Inap
e. Rawat Jalan
f. Forensik
g. Evakuasi

D. URAIAN TUGAS
Uraian tugas yang dimaksud disini adalah tugas dan tanggung jawab
yang dimiliki oleh setiap personal dalam sistem penanganan bencana di
rumah sakit sesuai dengan struktur yang telah disusun. Struktur ini
diaktifkan saat terjadinya situasi bencana baik di dalam rumah sakit maupun
penanganan korban bencana dari luar rumah sakit.
KOMANDAN RUMAH SAKIT
( Direktur )

Bertanggung Jawab Kepada: Walikota, berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan, Rumah


Sakit sekitar
Bertanggung Jawab Untuk : Mengatur pengelolaan penanganan bencana dan korban
bencana di rumah sakit
TUGAS:
1. Memberi arahan kepada Komandan Bencana untuk pengelolaan penanganan
korban
2. Melaporkan proses penanganan bencana kepada Bupati
3. Memberikan briefing kepada komandan bencana, ketua medical support dan ketua
management support
4. Memberikan informasi terkait proses penangan bencana kepada pihak lain di luar
RS
5. Mendampingi kunjungan tamu Kenegaraan, tamu Pemerintahan Pusat, Propinsi
dan kabupaten
6. Melakukan evaluasi pelaksanaan pelayanan bencana rumah sakit

KOMANDAN BENCANA
( Wakil Direktur Pelayanan Medik )

Bertanggung Jawab Kepada : Komandan Rumah sakit


Bertanggung jawab Untuk : Mengkoordinir pelaksanaan Pelayanan Medis,
Keuangan,SDM, Logistik dan Operasional, dan Penunjang

32
Medik
TUGAS:
1. Merencanakan dan mengendalikan pelayanan medical support dan management
support
2. Memberikan laporan kepada Komandan Rumah Sakit terkait proses tersebut
diatas.
3. Menindaklanjuti upaya permintaan bantuan oleh Komandan Rumah Sakit
4. Memastikan proses penanganan korban dan sumber pendukungnya terlaksana dan
tersedia sesuai kebutuhan.
5. Melakukan koordinasi kerja kepada instansi lain dan rumah sakit jejaring

KETUA MANAGEMENT SUPPORT


( Wakil Direktur Umum dan keuangan )

Bertanggung Jawab Kepada : Komandan Bencana


Bertanggung Jawab Untuk : Memastikan ketersediaan sumber pendukung untuk
pelaksanaan penanganan korban
TUGAS :
1. Mengkoordinir penyediaan logistik, SDM, keuangan dan penunjang medik
2. Menindaklanjuti koordinasi kerja ke instansi luar yang dilakukan oleh Komandan
Bencana sehubungan dengan penyediaan sumber pendukung penanganan medis.
3. Melaporkan pelaksanaan proses penyiapan, kesiapan sumber pendukung dan
sumber bantuan yang diterima kepada Komandan Bencana

KETUA MEDICAL SUPPORT


( Kepala Bidang Pelayanan Medis)

Bertanggung Jawab Kepada : Komandan Bencana


Bertanggung Jawab Untuk : Pengendalian penanganan korban bencana hidup dan mati
TUGAS:
1. Mengendalikan penanganan korban hidup
2. Mengendalikan penanganan korban mati
3. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas tim medik dan forensik
4. Melaporkan proses penanganan korban hidup dan korban mati kepada Komandan
Bencana
5. Mengkoordinir proses evakuasi korban ke luar RS
6. Memberikan briefing kepada tim pra-hospital dan intra hospital
7. Menyampaikan laporan proses pelaksanaan penanganan korban dan evakuasi
35
korban (data hasil kegiatan) kepada komandan bencana

TIM DATA, INFORMASI DAN DOKUMENTASI


( Kepala Seksi Humas)

Bertanggung Jawab Kepada : Komando Bencana

35

33
Bertanggung Jawab Untuk : Informasi penanganan korban bencana
TUGAS:
1. Menginformasikan semua data korban yang mencakup nama pasien, umur, dan
alamat, dari korban rawat jalan, rawat inap dan meninggal serta evakuasi dan
lengkapi dengan data tindakan yang telah dilakukan
2. Mengupdate informasi setiap saat
3. Informasi ditulis dan dipasang di pos informasi.
4. Setiap lembar informasi yang keluar ditandatangani oleh komandan bencana dan
diserahkan kepada pihak yang membutuhkan oleh penanggung jawab pos
informasi.

TIM PRA HOSPITAL

Bertanggung jawab kepada : Ketua Medical Support


Bertanggung jawab untuk : Melakukan pelayanan pra hospital dan evakuasi korban ke
rumah sakit
TUGAS :
1. Melaksanakan Triage dan RHA ( Rapid Health Assessment )
2. Menentukan prioritas dan melakukan evakuasi
3. Melaporkan hasil RHA :
- Jumlah korban
- Kondisi korban
- Kondisi lingkungan sekitar
kepada Ketua Medical Support

TIM INTRA HOSPITAL.


(Kepala Instalasi Gawat Darurat)

Bertanggung jawab kepada : Ketua Medical Support


Bertanggung jawab untuk : Melakukan penanganan di dalam rumah sakit
TUGAS :
1. Melakukan triage
2. Menentukan prioritas dan melakukan penanganan pasien
3. Menentukan penempatan pasien ke ruangan yang diperlukan pasca life saving
4. Melaporkan hasil penanganan kepada ketua medical support

KETUA TIM KEUANGAN


(Kepala bidang Keuangan)

Bertanggung Jawab Kepada : Ketua Management Support


Bertanggung Jawab Untuk : Pengelolaan keuangan baik dari sumber APBD, APBN
maupun donatur
TUGAS:
1. Merencanakan, memobiliasi dan mengevaluasi pengelolaan keuangan untuk

34
menunjang keperluan penanganan bencana.
2. Melakukan koordinasi kerja dengan tim perencanaan, tim pengadaan terkait
pengelolaan dana bencana.
3. Melaporkan pengelolaan keuangan baik bersumber APBD, APBN maupun donatur
kepada Ketua Management Support dan Komandan Bencana

KETUA TIM SDM


(Kepala Bidang Umum Dan Kepegawaian)

Bertanggung Jawab Kepada : Ketua Management Support


Bertanggung Jawab Untuk : Penyediaan SDM dari karyawan RS sesuai kualifikasi yang
diperlukan
TUGAS:
1. Mengkoordinir penyediaan SDM di RS
2. Melakukan koordinasi dengan unit internal dalam upaya pemenuhan kebutuhan
tenaga
3. Melaporkan kesiapan tenaga kepada Ketua Management Support

KETUA TIM LOGISTIK DAN OPERASIONAL


(Kepala Bidang Penunjang Medis Dan Non Medis)

Bertanggung Jawab Kepada : Ketua Management Support


Bertanggung jawab Untuk : Penyediaan logistic dan operasional penanganan bencana
TUGAS:
1. Merencanakan dan mengadakan seluruh kebutuhan dalam penanganan bencana
2. Mengkoordinir penyediaan, pengelolaan dan operasional penanganan bencana
( Ambulance, Gizi, IPS, Rekam Medis, Keamanan Rumah Sakit dan ketertiban
lalu lintas, pengelolaan jenasah dikamar jenasah )
3. Menindaklanjuti bantuan logistik dari instansi terkait dan donatur
4. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan logistik
5. Memastikan berfungsinya gedung dan alat serta melaksanakan pemeliharaannya.
6. Menyelesaikan urusan administrasi bantuan pihak luar rumah sakit

TIM PENUNJANG
(Kepala Seksi Penunjang Medis)

Bertanggung jawab kepada : Ketua Management Support dan SDM


37
Bertanggung jawab untuk : Penyediaan penunjang medis dalam penanganan Bencana.
TUGAS:
1. Mengkoordinir kesiapan operasional tim penunjang medis dalam penanganan
bencana
2. Menyiapkan dukungan konseling pasca bencana
3. Menyiapkan rencana mobilisasi pasien keluar RS
4. Melaporkan pelaksanaan pelayanan penunjang medik kepada ketua management
support

KETUA TIM KEAMANAN DAN PENGATURAN LALU LINTAS

35
(Kepala Satpam)

Bertanggung jawab kepada : Logistik Operasional dan Operasional


Bertanggung jawab untuk : Penyediaan tenaga Keamanan dalam penanganan Bencana.
TUGAS : Mengkoordinir tenaga Keamanan dalam penanganan
bencana

KETUA TIM GIZI


(Ka Instalasi Gizi )

Bertanggung jawab kepada : Ketua Logistik dan Operasional


Bertanggung jawab untuk : Penyediaan Gizi dalam penanganan Bencana
TUGAS:
1. Menyiapkan tim gizi
2. Koordinasi kepada ketua Logistik dan Operasinal untuk perkiraan kebutuhan
penyiapan porsi makanan untuk korban dan petugas
3. Kontak rekanan bila kekurangan stok

KETUA TIM REKAM MEDIS


(Ka. Instalasi Rekam Medis)

Bertanggung jawab kepada : Ketua Logistik dan Operasional


Bertanggung jawab untuk : Kesiapan Rekam Medis dalam penanganan Bencana
TUGAS:
1. Siapkan RM korban bencana, baik rawat jalan maupun rawat inap
2. Siapkan label ID korban

KETUA TIM INSANG


(Kepala Instalasi Sanitasi)

Bertanggung jawab kepada : Ketua Logistik dan Operasional


Bertanggung jawab untuk : Penyediaan sarana sanitasi dan tenaga sanitasi
dalam.penanganan bencana
TUGAS:
1. Kontak tim kerja
2. Pastikan berfungsinya sarana sanitasi
3. Lengkapi kebutuhan tambahan fasilitas sanitasi pada pasien emergency dan pasca
emergency
4. Pastikan sistem pengelolaan limbah berfungsi dengan baik

KETUA TIM IPS


(Kepala IPS)

Bertanggung jawab kepada : Ketua Logistik dan Operasional


Bertanggung jawab untuk : Penyediaan penunjang dalam pelaksanaan pelayanan medik.

36
TUGAS:
1. Kontak tim kerja
2. Pastikan berfungsinya alat-alat medis penanganan korban
3. Lengkapi kebutuhan tambahan fasilitas gedung penanganan pasien emergency dan
pasca emergency
4. Kalau perlu siapkan tambahan power listrik di gedung penanganan korban
5. Pastikan sistem pengelolaan limbah berfungsi dengan baik
6. Lengkapi kebutuhan tambahan fasilitas gedung penanganan pasien emergency dan
pasca emergency
7. Pastikan berfungsinya alat-alat medis penanganan korban

KETUA TIM PENUNJANG LABORATORIUM


(Kepala Instalasi Laboratorium)

Bertanggung jawab kepada : Ketua Penunjang Medis


Bertanggung jawab untuk : Kesiapan Pemeriksaan laboratorium dalam penanganan
Bencana.
TUGAS:
1. Kontak tim kerja
2. Pastikan berfungsinya alat-alat pemeriksaan dengan baik
3. Lengkapi kebutuhan tambahan fasilitas untuk pemeriksaan

KETUA TIM PENUNJANG RADIOLOGI


(Kepala Instalasi Radiologi)

Bertanggung jawab kepada : Ketua Penunjang Medis


Bertanggung jawab untuk : Kesiapan Pemeriksaan Radiologi dalam penanganan
Bencana.
TUGAS:
1. Kontak tim kerja
2. Pastikan berfungsinya alat-alat pemeriksaan dengan baik
3. Lengkapi kebutuhan tambahan fasilitas untuk pemeriksaan

KETUA TIM PENUNJANG FARMASI


(Kepala Instalasi Farmasi)

Bertanggung jawab kepada : Ketua Penunjang Medis


Bertanggung jawab untuk : Kesiapan Pemeriksaan Radiologi dalam penanganan
Bencana.
TUGAS:
1. Kontak tim kerja Kontak tim kerja
2. Siapkan tambahan obat dan alat/ bahan medis habis pakai di IGD dan unit rawat
inap penanganan pasca emergency
3. Kelola bantuan obat dan bahan habis pakai yang berasal dari bantuan donatur
4. Koordinasikan bantuan obat dan alat/ bahan medis habis pakai kepada pihak

37
rekanan

KETUA TIM PENUNJANG CSSD


(Kepala Instalasi CSSD)

Bertanggung jawab kepada : Ketua Penunjang Medis


Bertanggung jawab untuk : Kesiapan Peralatan dan bahan untuk jalanya tindakan dan
operasi.
TUGAS:
1. Kontak tim kerja
2. Pastikan kesetersediaan dan kesiapan alat-alat untuk jalannya tindakan operasi
3. Siapkan tambahan set steril untuk kebutuhan operasi
4. Koordinasikan dengan binatu untuk kesiapan linen

KETUA TIM AMBULANCE


(Penanggung Jawab Ambulance)

Bertanggung jawab kepada : Ketua Medical Support


Bertanggung jawab untuk : Kesiapan Ambulance dalam evakuasi dari lokasi bencana .
TUGAS:
1. Kontak tim kerja
2. Pastikan kesetersediaan dan kesiapan Ambulance untuk jalannya tindakan pra
hospital
3. Pastikan Kesiapan Tim Ambulance dan Evakuasi

38
KETUA TIM PENANGANAN EMERGENCY
(KSM IGD )

Bertanggung jawab kepada : Ketua Medical Support


Bertanggung jawab untuk : Kesiapan dan penanganan Emergency korban Bencana di
(IGD).
TUGAS:
1. Kontak tim kerja
2. Pastikan keberadaan dan kesiapan Tim Emergency Intra hospital
3. Pastikan Penanganan emergency korban bencana berjalan baik
4. Mengkoordinasi Tim bekerja dengan cepat, tepat dan benar

KETUA TIM KAMAR OPERASI


(Kepala Instalasi Bedah Sentral)

Bertanggung jawab kepada : Ketua Medical Support


Bertanggung jawab untuk : Kesiapan dan penanganan operasi Emergency dan Elektif
korban Bencana di IGD dan di IBS).
TUGAS:
1. Kontak tim kerja
2. Pastikan keberadaan dan kesiapan Tim Kamar operasi
3. Pastikan Penanganan Operasi korban bencana berjalan baik
4. Mengkoordinasi Tim bekerja dengan cepat, tepat dan benar

KETUA TIM RAWAT INAP


(Ka. Instalasi Rawat Inap)

Bertanggung jawab kepada : Ketua Medical Support


Bertanggung jawab untuk : Kesiapan tenaga dan Tempat tidur pasien korban Bencana
TUGAS:
1. Menyiapkan Ruangan yang dapat dipakai untuk menerima pasien setelah
penanganan Emergency
2. Pengaturan tenaga diruangan dan untuk diperbantukan di IGD
3. Koordinasikan kesiapan obat, bahan/ alat medis habis pakai dan linen di ruang
Perawatan korban

KETUA TIM RAWAT JALAN


(Ka. Instalasi Rawat Jalan)

Bertanggung jawab kepada : Ketua Medical Support


Bertanggung jawab untuk : Membantu Tim Penanganan pasien korban Bencana
TUGAS:
4. Membantu penanganan korban Bencana baik di IGD atau di ruangan
5. engaturan tenaga diruangan dan untuk diperbantukan di IGD
6. Koordinasikan kesiapan obat, bahan/ alat medis habis pakai dan linen di ruang
Perawatan korban
KETUA TIM FORENSIK
(Ka. Instalasi Kedokteran Forensik)

39
Bertanggung jawab kepada : Ketua Medical Support
Bertanggung jawab untuk : Penanganan Jenasah korban Bencana
TUGAS:
1. Siapkan tim identifikasi korban
2. Siapkan kebutuhan kantong jenazah
3. Siapkan pos penanganan jenazah
4. Koordinasikan dengan tim terkait dalam penanganan jenasah

E. POS PENANGANAN BENCANA


Pengadaan pos penanganan bencana diperlukan untuk mengelola maupun
menampung beberapa kegiatan dalam mendukung penanganan korban bencana sehingga
penanganan dan pengelolaannya dapat lebih terkoordinasi dan terarah.

PENGALIHAN RUANGAN SEBAGAI POSKO


POS LOKASI
POS KOMANDO Sudah disiapkan dengan memanfaatkan ruang
pertemuan IGD
POS PENGOLAHAN DATA Ruang pertemuan IGD
POS INFORMASI Ruang Instalasi Informasi IGD
POS LOGISTIK DAN DONASI Ruangan keuangan
POS PENANGANAN JENAZAH Instalasi Kedokteran Forensik

1. POS KOMANDO
Tempat : Ruang pertemuan IGD
Fungsi :
a. Pusat koordinasi dan komunikasi baik dengan internal maupun external unit
yang dipimpin oleh Koordinator Bencana. Area ini merupakan area khusus,
dimana hanya petugas tertentu yang boleh masuk.
b. Wadah yang melibatkan semua unsur pimpinan pengambil keputusan dan
mengendalikan bencana.
c. Tempat penyimpanan disaster kit, radio komunikasi dan peta-peta yang
diperlukan untuk koordinasi maupun pengambilan keputusan

Lingkup kerja :
a. Pada bencana yang bersifat ekternal tetapi mengakibatkan gangguan
infrastruktur (gangguan ekonomi) maka lingkup kerjanya adalah menyelesaikan
masalah pelayanan medis dan upaya untuk dapat mengatasi masalah ekonomi
dan SDM, dengan melibatkan koordinasi dan kerjasama lintas program dan
lintas sektoral

40
b. Pada disaster yang bersifat internal disaster dimana bencana terjadi didalam
rumah sakit , maka lingkup kerjanya adalah sebatas menyelesaikan masalah
pelayanan medis dan penunjangnya.
c. Pemegang kendali komunikasi medik dan non medik.
Fasilitas :
a. Telepon, Fax
b. Komputer
c. Peta Area berkumpul
d. Peta ruangan perawatan pasca emergency
e. Peta Instansi Pelayanan Kesehatan
f.Peta area Hazard di rumah sakit
g. White Board
h. Meja Pertemuan
i. Radio Komunikasi
j. Emergency kit medis dan non medis
2. POS PENGOLAHAN DATA
Tempat : Ruangan pertemuan IGD
Fungsi :
Tempat penerimaan dan pengolahan data yang terkait dengan penanganan bencana.
Lingkup kerja :
a. Mengumpulkan seluruh data yang terkait dengan bencana.
b. Melakukan koordinasi dengan pos-pos penanganan bencana lainnya dan unit
pelayanan terkait baik internal maupun eksternal.
c. Mengolah data menjadi informasi yang terbaru untuk menunjang keputusan
komandan bencana.
d. Melakukan pengarsipan seluruh data dan informasi dalam bentuk file sehingga
sewaktu-waktu bisa dibuka bila diperlukan.
e. Mengirimkan data ke pusat informasi dan ke Komandan Rumah Sakit sebagai
bahan press conference dan informasi ke pihak external.
Fasilitas :
a. Telepon
b. Komputer
3. POS INFORMASI
Tempat : Ruangan Instalasi Informasi IGD

Fungsi :

41
Tempat tersedianya informasi untuk data korban, data perencanaan kebutuhan obat,
alat medis, non medis, barang habis pakai medis/ non medis, perbaikan gedung, data
donatur. Informasi yang disiapkan di pos ini didapatkan dari pos pengolahan data.
Lingkup Kerja :
a. Memberikan informasi data korban, data kebutuhan relawan, data perencanaan
kebutuhan obat, alat medis, non medis, barang habis pakai medis/ non medis,
perbaikan gedung, data donatur.
b. Mengexpose data korban saja, baik korban sedang dirawat, korban hilang,
korban meninggal, hasil identifikasi jenazah, korban yang telah dievakuasi ke
luar RS.
Fasilitas :
a. Telepon (lokal, SLI)
b. Komputer
c. Papan informasi
4. POS LOGISTIK
Tempat : Ruangan Keuangan
Fungsi :
a. Menerima dan mendistribusikan semua bantuan logistik dan uang dari pihak luar
dalam menunjang operasional penanganan bencana.
b. Tempat penyimpanan sementara barang sumbangan, selanjutnya didistribusikan
ke bagian yang bertanggung jawab
Lingkup kerja :
a. Menerima bantuan/ sumbangan logistic dan obat untuk menunjang pelayanan
medis.
b. Mengkoordinasikan kepada ka instalasi terkait tentang sumbangan yang
diterima.
c. Membuat laporan penerimaan bantuan dan pendistribusiannya.
Fasilitas :
a. Komputer
b. Buku pencatatan dan pelaporan
5. POS PENANGANAN JENAZAH
Tempat : Instalasi Kedokteran Forensik
Fungsi :
a. Tempat penampungan, penyimpanan korban meninggal dan atau body part serta
proses pengeluarannya.
b. Tempat identifikasi jenasah.
c. Tempat penyimpanan barang bukti.
Lingkup kerja :

42
a. Pada eksternal disaster penekanan pada korban masuk terutama ketepatan data
korban sehingga identifikasi lebih cepat.
b. Menunjang pelayanan medis dalam mengungkapkan kejadian sehingga
penanganan pelayanan medis lebih tepat (korban bencana mekanikal/biologis)
c. Koordinasi dengan jajaran terkait terutama dalam identifikasi
d. Menyiapkan segala hal yang terkait dengan evakuasi jenazah
e. Menjaga barang bukti.
f. Membangun komunikasi dengan keluarga korban terkait identifikasi.
g. Melakukan penyelesaian jenazah yang tidak ada keluaga ( penguburan,
pemusnahan jenazah yang beresiko penularan)
h. Menyiapkan tempat penyimpanan jenazah untuk waktu lama.
i. Membuat laporan yang informatif terutama pada kasus internal disaster
yang melibatkan korban dari pasien dan petugas.
Fasilitas :
a. Komputer
b. Telepon
c. Radio komunikasi
d. Papan informasi
e. Cold storage
6. PENYEDIAAN RUANGAN
Pada keadaan bencana baik internal maupun eksternal, setelah penanganan
emergency korban di IGD maka penempatan pasien pada tempat tempat ruang perawatan
yang telah disiapkan ( ruang ROI UGD dan ruang tunggu obat BPJS NON PBI ).
7. RUANGAN DAN AREA BERKUMPUL TERBUKA
Area tempat berkumpul (titik aman berkumpul) saat terjadinya bencana internal bagi
pasien, petugas dan pengunjung/ keluarga pasien, serta tempat untuk melaksanakan triage
korban.

AREA BERKUMPUL TERBUKA (TITIK AMAN BERKUMPUL)

WILAYAH SEKITAR RS AREA TERBUKA


AREA BARAT - Depan MCU (Medical Check Up)
- Depan PONEK
AREA TIMUR Halaman Belakang RS
AREA UTARA Halaman Pav. Kenanga/Jenazah
AREA SELATAN Halaman Pav. Mawar

43

Вам также может понравиться