Вы находитесь на странице: 1из 15

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.

S
DENGAN GANGGUAN NUTRISI DI RUANG ALAMANDA
RSUD Dr. ADHYATMA, MPH SEMARANG

Tanggal Pengkajian : Selasa, 10 Oktober 2017


Pukul : 16.00 WIB
Ruang/RS : Ruang Alamanda RSUD Dr. Adhyatma, MPH Semarang

A. BIODATA
1. Biodata Pasien
Nama pasien : Tn. S
Umur : 50 tahun
Alamat : Kembang Arum, Semarang
Tanggal Masuk : 08 Oktober 2017
Diagnosa Medis : SNH
Nomor Register : 54-66-21
2. Biodata Penanggung Jawab
Nama : Tn. S
Umur : 40 tahun
Alamat : Kembang Arum, Semarang
Hubungan dengan Klien : Anak Klien

B. KELUHAN UTAMA
Pasien tidak dapat bicara, lemah gangguan gerak kanan, dan sulit menelan.

C. RIWAYAT KESEHATAN
1. Riwayat Kesehatan Sekarang
Pada tanggal 08 Oktober 2017 pukul 13.57 WIB pasien dibawa ke IGD RSUD Dr.
Adhyatma, MPH Semarang dengan keluhan tidak dapat bicara, lemah gangguan
gerak kanan sejak jam 05.00, dan sulit menela. Setelah mendapatkan penanganan
di IGD, pada tanggal 08 Oktober 2017 jam 15.00 pasien dilakukan penangaan
lebih lanjut di ruang Alamanda. Keluarga pasien mengatakan sebelumnya belum
pernah dirawat di rumah sakit dengan keluhan yang sama.
2. Riwayat Kesehatan Dahulu
Keluarga pasien mengatakan bahwa pasien mengalami riwayat hipertensi, namun
pasien jarang untuk cek secara rutin. Pasien mengalami riwayat gangguan jiwa, 7
bulan yang lalu pasien di rawat di rumah sakit jiwa.
Riwayat Kesehatan Keluarga
Keluarga pasien mengatakan bahwa di dalam keluarganya tidak ada anggota
keluarganya yang mengalami penyakit sama yaitu hipertensi, juga tidak memiliki
riwayat penyakit lainnya yaitu DM, TBC, kanker/tumor, dan ada anggota
keluarganya yang mengalami riwayat gangguan jiwa.
GENOGRAM

: laki-laki meninggal : ada hubungan


: tinggal serumah
: perempuan meninggal

: pasien

: perempuan

D. PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR


1. Manajemen Kesehatan
Pasien mengatakan jika ada keluarga yang sakit maka segera dibawa tempat pelayanan
kesehatan terdekat yaitu di puskesmas, bila tidak kunjung sembuh mendatangi tempat
pengobatan alternatif. Saat sakit, pasien berusaha untuk mendatangi puskesmas.
2. Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi dan Cairan
a. Sebelum sakit
Sebelum sakit pasien makan dengan porsi sedang 3x sehari dengan makanan yang
dikonsumsi yaitu nasi, lauk pauk seadanya sayur, buah serta minum air putih 6
gelas/ hari.
b. Pada waktu sakit
Keluarga pasien mengatakan pada saat sakit pasien makan dengan porsi rumah
sakit 6x sehari yaitu diit cair. Pasien minum air putih dan susu 200cc/1 kali
pemberian.
Observasi :
A : Antropometri :
1. Berat Badan Ideal: ( tinggi badan-100)10%
: (160-100) 10%
: 60 10%
: 59-61kg
2. Lingkar pergelangan tangan : cm
3. Lingkaran lengan atas: cm
4. Lipatan kulit pada otot trisep: cm
5. Penilaian IMT
Berat Badan : 100 kg
Tinggi Badan : 160 cm
IMT: BB
(TB m)
:100kg
(1,6 m)
:160
2,56
:39,60 (kategori gemuk, kelebihan berat badan tingkat berat)

B: Biochemical tanggal 09 Oktober 2017 :


Hemoglobin : 15,00 g/ dL
Lekosit : 15,55
Cholesterol HDL :29,0 mg/dL
Hb1c :6,1%

C: Clinical sign :
Tugor kulit elastis
Rambut tidak kering
Konjungtiva tidak anemis
Capillary refill: < 3 detik
D: Diet : diit cair 6x200cc (susu dan air putih)

3. Pemenuhan Kebutuhan Eliminasi


a. Sebelum Sakit
Pasien BAB 1 kali per hari dan BAK 6 kali per hari tanpa dibantu oleh orang lain.
FECAL : keluarga pasien mengatakan warna feses kecoklatan, berbau khas,
dengan konsistensi lembek
URINE : keluarga pasien mengatakan warna urine kekuningan berbau khas dan
volumenya + 1000 ml/24jam
b. Pada waktu sakit
Setelah sakit pasien mengalami kesulitan dalam BAB. Selama dirawat pasien belum
BAB.
URINE : warna urine tampak kuning, berbau khas dan volume dari jam 14.00
sampai jam 21.00 + 1500 ml.
4. Pemenuhan Kebutuhan Istirahat dan Tidur
a. Sebelum sakit
Sebelum sakit keluarga pasien mengatakan tidak ada keluhan dengan kebiasaan
tidur pasien yaitu 6- 8 jam/hari. Kualitas tidur baik. Biasanya pasien tidur jam 21.00
dan bangun jam 06.00. Sebelum tidur pasien tidak membersihkan diri seperti
mencuci muka, menyikat gigi, dan pasien tidur siang.
b. Pada waktu sakit
Keluarga pasien mengatakan ketika sakit pasien tidak mengalami kesulitan untuk
tidur siang maupun malam.
5. Pemenuhan Aktivitas dan Latihan
a. Sebelum sakit
Sebelum sakit keluarga pasien mengatakan bahwa selalu beraktivitas seperti biasa
yaitu bekerja membantu anaknya berjualan dan melakukan aktivitas harian di
rumah.
b. Pada waktu sakit
Keluarga pasien mengatakan bahwa pada saat sakit seperti saat ini pasien tidak
mampu melakukan kegiatan yang biasa. Yang dilakukan pasien pada saat sakit yaitu
makan, BAB dan BAK juga hanya dapat dilakukan di tempat tidur dan harus di
bantu orang lain.

6. Peran dan Hubungan


Pasien menyadari bahwa dirinya adalah seorang kepala rumah tangga dan seorang ayah
dari kedua anaknya.
7. Pola Presepsi, Kognitif, dan Sensori
Pasien tahu tentang penyakitnya ia merasa bahwa dirinya menjalani perawatan di
rumah sakit. Pasien mampu berkomunikasi dengan baik dengan keluarga dengan
menggenggam tangan keluarga karena pasien tidak dapat bericara . Persepsi sensori
pasien baik karena mampu merasakan nyeri serta mengerti apa yang disampaikan
perawat dan keluarganya.
8. Pola Presepsi diri / Konsep Diri
a. Konsep diri yang ada pada pasien adalah baik.
b. Body image : Pasien tetap percaya diri dengan kondisinya saat ini.

c. Identitas diri : Pasien mengetahui siapa dan ada apa dengan dirinya saat ini.
d. Harga diri : Pasien mampu berinteraksi dengan keluarga dan lingkungan
sekitar
e. Peran diri : peran pasien minimal
f. Ideal diri : Pasien percaya bahwa kondisinya akan membaik dan sehat
seperti sebelumnya.
9. Pemenuhan Kebutuhan Seksualitas dan Reproduksi
Pasien sudah bercerai dengan istrinya. Untuk kebutuhan seksualitas dan reproduksi
pasien tidak terpenuhi.
10. Pola Mekanisme dan Koping
Keluarga pasien selalu membantu dan menjaga pasien dan memberikan semangat.
11. Pola Nilai dan Kepercayaan
Sebelum sakit pasien\ menjalankan ibadah sebagai seorang muslim namun selama
sakit pasien tidak menjalankan sholat dan keluarganya juga membantu untuk berdoa.

E. PEMERIKSAAN FISIK
Tanggal 09 Oktober 2017
Keadaan Umum : Kesadaran compos mentis
GCS: E4, M5, Vafasia
Tekanan Darah : 150/100 mmHg
Nadi : 80x/ menit
Pernafasan : 19x/ menit
Suhu tubuh : 36,10 C
Head to Toe Assesement
a. Kulit : Turgor elastis, warna kulit sawo matang, kulit kering
b. Kepala : Bentuk kepala mesosephal, berbau apek, tidak ada lesi, rambut beruban dan
tidak mudah dicabut (tidak rontok)
c. Mata : Pupil isokor dengan ukuran 2 mm, adanya reflek terhadap cahaya,
konjungtiva tidak anemis dan sclera tidak ikterik
d. Hidung : Simetris, tidak ada polip, tidak ada pernafasan cuping hidung, tidak ada
sekret dalam hidung
e. Telinga : Simetris, tidak ada penumpukan serumen, bersih
f. Mulut : bibir tidak sianosis, mulutnya lembab
g. Leher : Tidak terdapat pembesaran kelenjar thyroid, tidak ada pembesaran kelenjar
getah bening, tidak ditemukan distensi vena jugularis, otot leher tegang
h. Thorax :
Jantung :
Inspeksi : simestris antara kanan dan kiri
Palpasi : tidak teraba adanya kardiomegali
Perkusi : terdengar suara redup
Auskultasi : tidak terdengar adanya bunyi jantung tambahan
Paru :
Inspeksi : simetris antara perkembangan dada kanan dan kiri
Palpasi : tidak teraba tacti premitus
Perkusi : terdengar suara sonor
Auskultasi : terdengar bunyi suara vasikuler
i. Abdomen :
Inspeksi : tidak terlihat adanya asites
Auskultasi : terdengar suara bising usus 10x/menit
Palpasi : tidak adanya pembesaran hepar
Perkusi : adanya suara thympani
g. Ekstermitas atas : terpasang infus pada tangan sebelah kanan, tidak
adanya odema pada kedua ekstremitas atas.
Ekstremitas bawah : tidak ditemukan lesi pada ekstremitas bawah, dan tidak terjadi
udema, akral teraba dingin.
Kekuatan otot : 4 5
4 5

F. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIC
Pemeriksaan laboratorium dilakukan pada tanggal 09 Oktober 2017
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal
Hematologi EDTA
Hema Lengkap
Lekosit H 15,55 10^3/uL 3,8-10,6
Eritrosit 5,47 10^6/uL 4,4-5,9
Hemoglobin 15,00 g/ Dl 13,2-17,3
Hematokrit 45,80 % 40-52
MCV 83,70 fl 80-100
MCH 27,40 pg 26-34
MCHC 32,80 g/dL 32-36
Trombosit 310 10^3/uL 150-440
RDW 12,90 % 11,5-14,5
PLCR 26,6 %
Diff Count
Eosinofil Absolute 0,35 10^3/uL 0,045-0,44
Basofil Absolute 0,04 10^3/uL 0-0,2
Netrofil Absolute H 9,52 10^3/uL 1,8-8
Limfosit Absolute 4,45 10^3/uL 0,9-5,2
Monosit Absolute H 1,19 10^3/uL 0,16-1
Eosinofil 2,30 % 2-4
Basonofil 0,30 % 0-1
Neutrofil 61,10 % 50-70
Limfosit 28,60 % 25-40
Monosit 7,70 % 2-8
Kimia Klinik
Glukosa Puasa 102 mg/dL 75-115
Cholesterol Total 173 mg/dL <200: Desirabele
200-239: Bordeline
>240: High
Trigliserida 149 mg/dL >150: Bordeline
200-499:High
>=500:Verry High
Cholesterol HDL L 29,0 mg/dL <=40: low
>=60:High
Cholesterol LDL 126,0 mg/dL <100:optimal
Direk 100-129: near
optimal
130-159:bordeline

Asam Urat H 10,5 mg/dL 3,4-7,0

Hb1c H 6,1 % Good diabetic


control :<6
Fair diabetic control
:6-8
Poor diabetic
control:>8

G. PROGRAM TERAPI
No Nama Obat Dosis Tanggal dan Waktu
08 Oktober 09 Oktober 10 Oktober
2017 2017 2017
P S M P S M P S M
Injeksi
1 Infus RL 20
tpm
2. Citikolin 2x250 mg
3. Piracetam 4x3 mg
4. Vit B12
5. Amlodipin 5mg

6. Allopurinol 1x100mg
DAFTAR MASALAH
NO Tanggal/Jam Data Fokus Masalah Keperawatan
1. 10 Oktober 2017 DS : Keluarga pasien mengatakan Gangguan Menelan
berhungan dengan
15.00 pasien sulit menelan.
kelemahan otot-otot
DO : menelan akibat paralise
Kesadaran pasien: kompos mentis
Kemampuan menelan -
Hasil pemeriksaan TTV :
TD : 150/100 mmHg
Nadi : x/ menit
Pernafasan : 30x/ menit
Suhu tubuh : 35,00 C
Pasien terpasang NGT
2. 10 Oktober 2017 DS: Keluarga pasien mengatakan Ketidakseimbangan
15.10 DO: nutrisi: lebih dari
Hasil IMT: kebutuhan tubuh

RENCANA KEPERAWATAN
Tanggal/Jam NO Diagnosa Tujuan Intervensi Rasionalisme TTD
Keperawatan Perawat
1. Gangguan Menelan NOC NIC
Setelah dilakukan Apriration Precautios
a.mengetahui
asuhan keperawatan a. Memantau tingkat
3 x 24 jam masalah kesadaran, reflex kemampuan
keperawatan batuk, reflex
menelan
gangguan menelan muntah, dan
pada pasien dapat kemampuan pasien.
teratasi dengan menelan
b.
Kriteria Hasil : b. Menyuapkan
a. Dapat makanan dalam Memberikan
mempertahanka jumlah kecil
makanan
n makanan c. Periksa penempatan
dalam mulut tabung NG atau yang
b. Kemampuan gastrostomy sisa
menelan sebelum makan
adekuat d. Hindari makan, jika
c. Pengiriman residu tinggi tempat
bolus ke "pewarna" dalam
hipofaring tabung pengisi NG
selaras dengan e. Istirahat atau
reflex menelan menghancurkan pil
d. Kemampuan sebelum pemberian
untuk f. Jauhkan kepala
mengosongkan tempat tidur
rongga mulut ditinggikan 30
e. Mampu sampai 45 menit
mengontrol setelah makan
mual dan
muntah
f. Dapat
mentoleransi
ingesti
makanan tanpa
tersedak
g. Tidak terjadi
gangguan
neurologis

2. Resiko NOC NIC


Ketidakseimbangan Setelah dilakukan Managemen Nutrisi
a.
Nutrisi : Lebih dari asuhan keperawatan a. Membantu atau
Kebutuhan Tubuh 3 x 24 jam, masalah menyediakan
keperawatan resiko asupan makanan
ketidakseimbangan dan cairan dengan
nutrisi lebih dari diet seimbang
kebutuhan tubuh b. Timbang berat
dapat teratasi badan pasien dalam
dengan : interval yang sesuai
Managemen Berat
Kriteria Hasil Badan
a. Mengetahui a. Memfasilitasi
adanya faktor pemeliharaan berat
resiko badan yang optimal
b. Turut serta dan lemak tubuh
dalam program yang ada
latihan fisik b. Diskusikan bersama
yang teratur pasien mengenai
c. Mampu hubungan antara
mempertahanka asupan makanan,
n berat badan latihan fisik,
ideal kenaikan berat
d. Mampu badan, dan
mengonsumsi penurunan berat
diet yang ideal badan
c. Menetukan berat
badan dan
presentase lemak
tubuh ideal pasien
d. Diskusikan bersama
individu mengenai
kebiasaan, adat
istiadat, budaya,
dan faktor
keturunan yang
dapat
mempengaruhi
berat badan
e. Bantu pasien dalam
mengembangkan
rencana makan
yang konsisten
sesuai dengan
tingkat penggunaan
energi

Вам также может понравиться