Вы находитесь на странице: 1из 5

Kandungan Total Fungi Serta Jenis Kapang dan Khamir pada Limbah

Pabrik Pakan yang Difermentasi dengan Berbagai Aras Starter


Starfung
(Fungis total content, type of molds and yeasts on waste feed mill with various levels of
starfung starter)

Arinda Kusuma Dewi1, Cahya Setya Utama1 dan Sri Mukodiningsih1


1
Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro, Semarang.

ABSTRACT This research was conducted to total fungi, the type of mold fungi and yeasts. The
processed the waste feed into a feed mill potentially data total fungi analyzed using analysis of variance
probiotic functional seen a total of fungi, molds and and multiple regions continued with Duncan's test
yeasts and the types of protein biomass increase. to determine differences between treatments. Based
The material used in the study were the starter on the results of the study showed that the feed mill
starfung, distilled water and waste feed mill feed. waste fermentation with starter cedar starfung no
The tools used in the study were an oven, significant effect (p> 0.05) of total fungi. Average -
thermometer, drying cabinets, pH meters, moisture Average total fungi on treatment T0, T1, T2, and T3
meter grand. Research using Rancangan Acak respectively - also is 1,77x107, 1,87x107, 0,9 x107,
Lengkap (RAL) is 4 treatments with 4 replications. dan 0,91 x107 Cfu/g. Type of mold is Rhizopus sp
The treatment used T0 = Feed + (Starter 'Starfung' and type of yeast is Saccharomyces sp. Conclusion
0%); T1 = Feed + (Starter 'starfung' 1%); T2 = Feed The study is fermented feed mill waste to produce
+ (Starter 'Starfung' 3%); T3 = Feed + (Starter cedar starter starfung Rhizopus sp types and kinds
'Starfung' 2%). The parameter is were observed of yeast Saccharomyces sp.

Keywords : Waste feed mill, starfung, total fungi, types of molds, yeasts

2014 Agripet : Vol (14) No. 2 : 102-106

PENDAHULUAN 1 minggu dengan harga yang terjangkau dan


murah untuk peternak kecil, sehingga dapat
Keberhasilan suatu peternakan dilihat
dijadikan pakan alternatif.
dari produktivitas ternak yang tergantung pada
Limbah pabrik pakan (pakan ceceran)
ketersediaan pakan berkualitas, manajemen
dapat dimanfaatkan kembali untuk ternak
pemeliharaan dan bibit ternak. Aspek pakan
unggas, tetapi karena pakan ini berasal dari
merupakan faktor yang penting dan menjadi
pakan yang tercecer, maka tidak terjamin
perhatian khusus peternak dalam bidang
kualitasnya dan dapat mempengaruhi
peternakan. Ketersediaan pakan yang kontinyu
kesehatan ternak unggas. Pengolahan pakan
dan berkualitas baik untuk kesehatan ternak
untuk meningkatkan kualitas limbah pabrik
merupakan faktor penentu dalam pemilihan
pakan dengan cara fermentasi menggunakan
bahan pakan. Upaya yang dapat dilakukan
starter starfung. Starter starfung yang
dengan memanfaatkan pakan alternatif yang
digunakan berisi bakteri asam laktat (BAL)
potensial yang dapat memenuhi kebutuhan
yang berasal dari ekstrak limbah sayur pasar
pakan berkualitas. Disisi lain, limbah pabrik
kubis dan sawi yaitu Lactobacillus plantarum
pakan unggas berasal dari pakan yang tercecer
dan jenis khamir Saccharomyces cerevisiae
dari mesin pakan atau gudang pakan. Limbah
Mikroorganisme yang terdapat ekstrak limbah
pabrik pakan tidak dipergunakan kembali,
pasar sayur mampu digunakan sebagai
namun dikumpulkan oleh pengepul. Produksi
pengawetan maupun pengolahan bahan pakan
limbah pabrik pakan dapat mencapai 1 ton/
yang mampu menghambat bakteri patogen,
berperan sebagai probiotik dengan tumbuh dan
Corresponding author : cahyasetyautama@gmail.com berkembang dalam saluran pencernaan (Utama

Agripet Vol 14, No. 2, Oktober 2014


102
dan Mulyanto, 2009). Pengolahan pakan di Laboraturium Mikrobiologi Pangan Fakultas
dengan cara menfermentasi limbah pabrik Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Universitas
pakan menggunakan starter starfung yang Muhammadiyah Semarang dan pengumpulan
berisi mikroorganisme probiotik diharapkan data dengan parameter total fungi serta jenis
dapat memperbaiki kualitas dan meningkatkan kapang dan khamir.
kesehatan ternak serta memberikan keawetan
pakan dan memberi potensi probiotik. Oleh
HASIL DAN PEMBAHASAN
karena itu, penelitian bertujuan meningkatkan
kualitas limbah pabrik pakan menjadi pakan Total Fungi
fungsional berpotensi probiotik dilihat dari Hasil penelitian tentang perhitungan
total fungi, jenis kapang dan khamir. total fungi pada limbah pabrik pakan yang
difermentasi dengan starter starfung dapat
dilihat pada Tabel 1.
MATERI DAN METODE
Penelitian dilaksanakan pada bulan Tabel 1. Total Fungi
September - Oktober 2013 di Laboraturium Level Ulangan
Rataan
Mikrobiologi Pangan Fakultas Ilmu Starter 1 2 3 4
Keperawatan dan Kesehatan Universitas ---------------------Cfu/g----------------------
Muhammadiyah Semarang dan Laboratorium 0% 2,24 x 107 6,3 x 106 1,22 x 107 3,00 x 107 1,77x107
Teknologi Pakan Fakultas Peternakan dan 1% 2,37 x 10 7
1,32 x 10 7
3,00 x 10 7
8,00 x 10 6
1,87x107
Pertanian Universitas Diponegoro, Semarang. 2% 2,17 x 10 7
4,6 x 106
7,9 x 10 6
1,8 x 10 6
0,9 x107
Materi yang digunakan dalam penelitian adalah 3% 1,43 x 10 7
1,42 x 10 7
4,2 x 10 6
3,7 x 10 6
0,91x107
starter starfung, aquades dan pakan limbah
pabrik pakan. Alat yang digunakan dalam Hasil penghitungan analisis ragam
penelitian adalah oven, thermometer, lemari menunjukkan tidak ada pengaruh perlakuan
pengering, pH meter, Grand Moisture meter. (P>0,05) terhadap total fungi pada limbah
pabrik pakan fermentasi. Hal ini disebabkan
Rancangan percobaan dan Analisis Statistik karena kondisi keasaman mempengaruhi
Penelitian ini disusun dengan pola perkembangan fungi, diketahui fungi dapat
Rancangan Acak Lengkap (RAL) yaitu 4 tumbuh dalam kondisi asam kisaran yang
perlakuan dengan 4 ulangan. Perlakuan yang cukup luas yaitu pH antara 2-8. Berdasarkan
digunakan T 0 = Pakan + (Starter Starfung hasil pemeraman limbah pabrik pakan
0%); T 1 = Pakan + (Starter starfung 1%); T 2 fermentasi selama 2 hari dengan peningkatan
= Pakan + (Starter Starfung 2%); T 3 = Pakan pemberian level starter nilai pH diperoleh
+ (Starter Starfung 3%). Data hasil penelitian antara 4,42-4,48. Fardiaz (1988) menyatakan
ditransformasi menggunakan transformasi Log. bahwa khamir menyukai pH 4-5 dan tumbuh
Data hasil transformasi dianalisis dengan pada kisaran pH 2,5-8,5 dan kapang
menggunakan analisis ragam untuk parameter mempunyai pH optimum 5-7 dan dapat tumbuh
total fungi. Apabila terdapat pengaruh pada kisaran pH 3-8,5. Kapang akan banyak
perlakuan (P<0,05), dilakukan uji wilayah terdapat bila limbah mempunyai pH rendah,
ganda Duncan untuk mengetahui perbedaan kadar air rendah, nitrogen rendah dan nutrien
perlakuan (Gaspersz, 1994). Data diolah tertentu tidak ada. Kebanyakan kapang tumbuh
dengan statistik non parametrik (deskriptif) baik pada pH 4-5 yang dalam kondisi ini
untuk pengamatan jenis kapang dan khamir. bakteri sulit berkompetisi (Jenie dan Winiati,
Prosedur Penelitian melakukan 1993). Nutrisi yang terkandung dalam substrat
fermentasi limbah pabrik pakan dengan cara dapat menjadi salah satu faktor yang
memberikan level starter 0%, 1%, 2%, dan 3% mempengaruhi pertumbuhan fungi.
pada pakan limbah pabrik pakan yang Pengamatan komposisi proksimat kandungan
selanjutnya melakukan pemeraman selama 2 protein kasar (PK) limbah pabrik pakan
hari. Melakukan analisis hasil fermentasi pakan fermentasi sebanyak 18,9% dan BETN

Profil Kandungan Total Fungi Serta Jenis Kapang dan Khamir pada Limbah Pabrik Pakan yang. (Arinda Kusuma Dewi. et al)
103
sebanyak 47,14% yang merupakan sumber sp dan Saccharomyces sp digunakan untuk
nutrisi untuk pertumbuhan mikroorganisme fermentasi tepung kulit singkong menghasilkan
termasuk kapang dan khamir. Ahmad (2005) fermentasi dengan jenis probiotik
menyatakan bahwa reproduksi khamir Lactobacillus sp dan Saccharomyces sp dengan
dipengaruhi oleh kondisi lingkungan dan fermentasi terbaik pada hari ke 2. Pemberian
nutrisi yang tersedia dalam substrat yaitu gula level starter 0% terdapat khamir saccaromyces
sederhana, karbohidrat, nitrogen dan oksigen. sp, hal ini dapat dipengaruhi oleh kondisi
Kapang mampu memproduksi enzim hidrofilik substrat pakan yang terdapat khamir
yaitu amilase, pektinase, proteinase, dan lipase. saccaromeces sp. Menurut Dewi et al., (2004)
Kapang mampu tumbuh pada bahan yang menyatakan bahwa terdapat beberapa faktor
mengandung pati, pektin, protein, atau lipid yang mempengaruhi aktivitas yaitu substrat,
(Waluyo, 2004). nilai pH, dan suhu. Adanya substrat tertentu di
dalam medium produksi dapat memicu
Kapang dan Khamir mikroorganisme untuk mengeluarkan metabolit
Hasil penelitian tentang pengamatan selnya.
jenis kapang dan khamir pada limbah pabrik Berdasarkan hasil pengamatan diperoleh
pakan yang difermentasi dengan starter bahwa Rhizopus sp memiliki ciri-ciri yaitu
starfung dilihat pada Tabel 2. koloni berwana putih abu-abu, rhizoid
berwarna putih, spora yang berbentuk bulat
Tabel 2. Pengamatan Jenis kapang
atau setengah bulat dan hifa tidak bersekat, hal
Jenis
Level
Kapang Khamir
ini menunjukkan termasuk karakteristik dari
Starter
U1 U2 U3 U4 U1 U2 U3 U4 genus rhizopus sp (Gambar 1). Hal ini sesuai
0% dengan Masniawati (2013) menyatakan bahwa
1% Rhizopus memiliki hifa yang senositik yaitu
2%
3%
memiliki banyak inti sehingga hifanya tidak
Keterangan : U = Ulangan
bersekat dan umumnya koloninya berwarna
abu-abu, hifa tidak bersepta dan mempunyai
Hasil penelitian dengan memberikan stolon serta rhizoid yang warnanya gelap jika
perlakuan starter starfung pada limbah pabrik sudah tua. Andayani (2008) bahwa jamur
pakan terdapat kapang dan khamir dengan tempe sorgum termasuk genus Rhizopus sp
jenis Rhizopus sp dan Saccharomyces sp. karena memiliki ciri ciri terdapat rhizoid dan
Pemberian 0% starter starfung tidak ditumbuhi bentuk misellium seperti kapas, warna koloni
Rhizopus sp sedangkan pada pemberian 1-3% jamur abu abu kecoklatan, bentuk sporangia
ditumbuhi Rhizopus sp. Hal ini terjadi karena bulat, warna sporangia abu abu kecoklatan
pada fermentasi pakan menggunakan starter mempunyai spora tunggal.
starfung yang mengandung kapang dan khamir
probiotik. Menurut pendapat Utama et al.,
(2013) menyatakan bahwa fermentasi pollard
dengan menggunakan ekstrak limbah sayur
fermentasi dihasilkan jenis bakteri dalam
bahan pakan perlakuan hanya bakteri gram
positif sedangkan bakteri gram negatif tidak
ditemukan. Bakteri yang terdapat dalam bahan
pakan tersebut adalah jenis Lactobacillus Sp
sedangkan jenis khamir yang terdapat dalam
bahan pakan tersebut adalah Sacaromyces
cerevisea dan jenis kapangnya adalah Rhizopus Gambar 1. Koloni Rhizopus sp
Sp. Hal ini sesuai pendapat Wikanastri. et al., Berdasarkan hasil pengamatan diperoleh
(2012) menyatakan bahwa dengan starter asal bahwa Saccharomyces sp memiliki ciri-ciri
ekstrak limbah sayur yang berisi Lactobacillus yaitu koloni berbentuk bulat, dengan warna

Agripet Vol 14, No. 2, Oktober 2014


104
kekuning-kuningan, permukaan licin dan pada pH netral antara 7-7,5 sehingga tidak
berkilau (Gambar 2). Hal ini menunjukkan bertahan dengan kondisi asam. Limbah pabrik
bahwa genus Saccharomyces sp memiliki pakan fermentasi menghasilkan pH antara
karakteristik sesuai dengan pendapat Ahmad 4,42-4,48 dimana fungi yang terdapat pada
(2005) menyatakan bahwa penampilan limbah pabrik pakan fermentasi menghasilkan
makroskopik mempunyai koloni berbentuk asam laktat atau asam organik lainnya.
bulat, warna kuning muda, permukaan Menurut Jawetz et al., (1986) menyatakan
berkilau, licin, tekstur lunak dan memiliki sel bakteri gram negatif seperti Escherichia coli
bulat dengan askospora 1-8 buah. sangat sensitif atau tidak bertahan hidup
Ditambahkan Ahmad (2008) bahwa Morfologi terhadap keadaan asam karena tidak
makroskopik menunjukkan koloni berbentuk membentuk spora yang berfungsi untuk
bulat, berwarna putih, krem, abu-abu hingga mempertahankan diri atau melindungi sel
kecoklatan, permukaan koloni berkilau sampai terhadap kehadiran faktor lingkungan yang
kusam, licin, dengan tekstur lunak. merugikan (dalam hal ini keadaan asam).
Menurut Retnoningtyas et al., (2013)
menyatakan bahwa Rhizopus oryzae
menghasilkan asam laktat merupakan hasil
metabolisme primer. Wigyanto et al., (2001)
menyatakan bahwa fermentasi saccharomyces
sp menghasilkan etanol sebagai metabolit
primer dan asam laktat sebagai metabolit
sekunder. Parameter protein kasar mengalami
peningkatan dengan protein kasar (PK) 18,9%
meningkat menjadi 23,03%. Hal ini
membuktikan dengan peningkatan pemberian
Gambar 2. Koloni Saccharomyces sp
level starter tidak berpengaruh pada total fungi
Escherichia coli dan Protein Kasar dari tiap perlakuan tetapi dapat meningkatkan
Pemberian level starter tidak protein kasar pada limbah pabrik pakan
berpengaruh terhadap total fungi, tetapi fermentasi, karena jenis fungi yang dihasilkan
menurut data analisis limbah pabrik pakan saccharomyces sp yang mempengaruhi
terdapat Escherichia coli dengan total 2,8 x peningkatan protein kasar. Penelitian
106 Cfu/g pada level starter 0%, mengalami Dharmawati et a., (2012) menyatakan bahwa
penurunan setelah limbah pabrik pakan penggunaan Saccharomyces sp pada onggok
fermentasi dengan starter. Hal ini terjadi dan dedak padi dapat meningkatkan nilai gizi
karena fungi yang terdapat pada limbah pabrik kandungan protein kasar (PK) 38,18% onggok
pakan fermentasi dengan rata-rata level 0% penggunaan 0,6% Saccharomyces sp dan
sebanyak 1,77x107 Cfu/g, level 1% sebanyak 33,77% dedak padi penggunaan 0,9%
1,87x107 Cfu/g, level 2% sebanyak 9,00x106 Saccharomyces sp.
cfu/g dan level 3% sebanyak 9,10x106 cfu/g
yang dapat menekan pertumbuhan bakteri KESIMPULAN
patogen. Menurut pendapat Kumprecht et al.,
Penambahan starter starfung pada
(1994) menyatakan bahwa campuran khamir
limbah pabrik pakan fermentasi menghasilkan
Saccharomyces cerevisiae dengan
jenis kapang adalah Rhizopus sp dan jenis
Streptococcus faecum pada ayam broiler
khamir adalah Saccharomyces sp. limbah
menurunkan jumlah Eschericha coli hingga
pabrik pakan menjadi pakan fungsional
50% di dalam sekum. Pendapat Khalimi (2010)
berpotensi probiotik karena diketahui
menambahkan saccharomyces cerevisiae
Saccharomyces sp dan Rhizopus sp termasuk
bersifat anti jamur dan anti biotik karena
probiotik yang bermanfaat untuk kesehatan
menghasilkan etanol, 3-glucanase, chitinase,
ternak. Penelitian lanjutan perlu dilakukan
peroxidase. Escherichia coli pertumbuhannya

Profil Kandungan Total Fungi Serta Jenis Kapang dan Khamir pada Limbah Pabrik Pakan yang. (Arinda Kusuma Dewi. et al)
105
untuk mengkaji penggunaan pakan ini dalam Khalimi, K., 2010. Pemanfaatan ragi dalam
formula ransum dan sekaligus mengetahui pengendalian penyakit tumbuhan yang
produktivitas dan imunitas pada ternak unggas. ramah lingkungan. Jurnal bumi Lestari.
10 (2) : 215-221.
DAFTAR PUSTAKA Kumprecht, I., Zobac, P., Gasnarek, Z.,
Andayani, P.A., Wardani, K., Murtini, E.S., Robosova, E ., 1994 . The effect of
2008. Isolasi dan identifikasi mikrob continues applications of probiotics
dari tempe sorgum coklat (Sorghum preparations based on S. cerevisae var
Bicolor) serta potensinya dalam elipsoideus and Streptococcus faecium
mendegradasi pati dan protein. Jurnal C-68 (SF-68) on chicken broiler yield .
Teknologi Pertanian. 9 (2) : 95-105. Zivocisma-yroba 39 (6) : 491-503.

Ahmad, R.Z., 2005. Pemanfaatan khamir Masniawati, A., Kuswinanti, T., Gobel, R.B.,.
saccharomyces cerevisiae untuk Risnawaty, R., 2013. Identifikasi
ternak. Wartazoa. 15 (1) : 49 55. cendawan terbawa pada benih padi
lokal aromatik pulu mandoti, pulu
Ahmad, R. Z., 2008. Pemanfaatan cendawan pinjan, dan pare lambau asal kabupaten
untuk meningkatkan produktivitas dan enrekang, sulawesi selatan. Manasir. 1
kesehatan ternak. Jurnal Litbang (1) : 51-59.
Pertanian. 27(3) :1-9.
Retnoningtyas, E.S., Ayucitra, A., Maramis, F.,
Dharmawati, S., Djaya, S., Setiawan, A., 2012. Yong, O.W., Pribadi, F.W., Tanti,
Kualitas Protein Dan Serat Kasar N.K., 2013. Fermentasi substrat padat
Silase Keong Rawa Kalambuai Yang dan fermentasi substrat cair pada
Menggunakan Sumber Aditif Dedak produksi asam laktat dari kulit pisang
Dan Onggok Dengan Pemanfaatan dengan Rhizopus Oryzae. Jurnal
Saccharomyces Cerevisiae. Ziraaah. Teknik Kimia Indonesia 11 (4) : 1 5.
33 (1) : 67-72
Utama, C.S., Mulyanto, A., 2009. Potensi
Dewi, C., Purwoko, T., Pangastuti, A., 2004 limbah pasar sayur menjadi starter
Produksi gula reduksi oleh Rhizopus fermentasi. Jurnal Kesehatan
oryzae dari substrat bekatul.
Unimus. 2 (1) : 6 13.
Bioteknologi. 2 (1): 21-26.
Utama, C.S., Sulistiyanto, B., Setiani, B.E.,
Fardiaz, S., 1988. Fisiologi Fermentasi. Pusat
2013. Profil mikrobiologis pollard
Antar Universitas Institut Pertanian
yang difermentasi dengan ekstrak
Bogor, Bogor.
limbah pasar sayur pada lama peram
Gaspersz, V. 1994. Metode Perancangan yang berbeda. Agripet. 13 (2) : 26-30.
Percobaan. CV. Armico, Bandung.
Waluyo, L., 2004. Mikrobiologi Umum.
Jawetz., Ernest.,Melnick, L., Joseph, A., Universitas Muhammadiyah Malang
Adelberg dan Edward. 1986. Press, Malang.
Mikrobiologi untuk Profesi Kesehatan.
Wikanastri, H., Utama, C.S., Suyanto, A.,
Edisi 16 (Review of Medical
2012. Aplikasi Proses Fermentasi Kulit
Microbiology, 16th Ed.) Lange Medical
Singkong Menggunakan Starter Asal
Publications California (C.V. EGC
Limbah Kubis Dan Sawi Pada
Penerbit Buku Kedokteran). Jakarta.
Pembuatan Pakan Ternak Berpotensi
(Diterjemahkan oleh Dr. H. Tonang,
Probiotik. Jurnal Unimus. 281-288.
Editor Bonang).
(Seminar hasil-hasil penelitian-LPPM
Jenie, B.S.L dan Rahayu, W.P. 1993. UNIMU
Penanganan Limbah Industri Pangan.
Kanisius, Yogyakarta.

Agripet Vol 14, No. 2, Oktober 2014


106

Вам также может понравиться