Вы находитесь на странице: 1из 5

BAB IV

PEMBAHASAN

Pada pembahasan bab ini akan di bahas hal-hal yang sesuai dengan konsep
teori maupun yang menyimpang dari konsep teori yang ditemukan saat
memberikan asuhan keperawatan.
A. Pengkajian
Klien mengatakan nyeri pada daerah luka operasi di bagian abdomen, dan
belum bisa beraktifitas seperti biasa. Klien datang ke RS Roemani dengan
keluhan teraba benjolan di perut bagian bawah kurang lebih 1 bulan yang lalu,
tidak nyeri, BAB dan BAK normal, tidak demam. Pada tanggal 03 November
2017 pukul 14.00 WIB klien dilakukan tindakan operasi Histerektomi total.
Pada saat pengkajian tanggal 4 November 2017 klien mengeluh nyeri pada
daerah luka post operasi. Klien terpasang infus RL dan terpasang kateter,
balutan kering bersih.
B. Diagnosa keperawatan
a. Diagnosa 1 : Nyeri Akut
Definisi : Nyeri adalah sensori bersifat emosional dan subjektif
berupa keaadaan yang tidak menyenangkan yang di
akibatkan oleh kerusakan jaringan yang benar-benar telah
rusak ataupun yang berpotensi untuk rusak. Nyeri akut
merupakan nyeri yang dialami secara mendadak dan dalam
waktu singkat (sekitar 6 bulan ) saja dan akan segera
menghilang.
Alasannya : Klien mengatakan nyeri pada daerah luka operasi di
bagian abdomen (post operasi histerektomi).
P : Klien mengatakan nyeri pada bagian luka post operasi
Q : Nyeri seperti disayat-sayat
R : Nyeri yang dirasakan di daerah abdomen
S : Skala nyeri 4
T : Nyeri hilang timbul

41
b. Diagnosa 2 : Perubahan Pola Aktifitas
Definisi : aktifitas adalah suatu energy atau keadaan bergerak
dimana manusia memerlukan untuk dapat memenuhi
kebutuhan hidup. Aktifitas adalah kegiatan keaktifan jadi
segala sesuatu yang dilakukan atau kegiatan-kegiatan yang
terjadi baik fisik maupun non fisik merupakan sebuah
aktivitas.
Alasanya : klien mengatakan belum bisa beraktifitas seperti biasaya
karena luka post operasi histerektomi, pasien hanya
terbaring di tempat tidur, aktifitas klien dibantu keluarga
dan perawat.
c. Intervensi
1. Berdasarkan diagnose yang sudah dirumuskan, penulis menyusun
kriteria hasil berdasarkan SMART yaitu S ( spesifik) dimana tujuan
harus spesifik, M (measureable) dimana tujuan keperawatan harus
dapat diukur, khususnya tentang prilaku klien, A ( achievable ) tujuan
harus tercapai R ( reasonable) tujuan harus dapat di pertanggung
jawabkan secara ilmiah T (time) mempunyai batasan waktu yang jelas
(nursalam 2008).
a) Diagnosa 1
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam nyeri
dapat terkontrol atau hilang dengan
Kriteria Hasil : Ekspresi wajah pasien rileks, Skala nyeri 1 3,
Klien mengungkapkan penurunan nyeri.
1) Catat umur dan berat pasien, masalah medis/psikologis yang
muncul kembali, sensitivitas idiosinkratik analgetik dan proses
intra operasi (lokasi, ukuran, zat-zat anestesi) yang digunakan.
2) Evaluasi rasa sakit secara reguler (mis setiap 2 jam x 12) catat
karakteristik, lokasi dan intensitas.
3) Kaji tanda-tanda vital, perhatikan takikardi, hipetensi dan
peningkatan pernapasan, bahkan jika pasien menyangkal
adanya rasa sakit

42
4) Kaji penyebab ketidaknyamanan yang mungkin selain dari
prosedur operasi.
5) Berikan informasi mengenai sifat ketidaknyamanan, sesuai
kebutuhan.
6) Observasi efek analgesik
7) Lakukan reposisi sesuai petunjuk, misalnya semi fowler, miring
8) Dorong menggunakan teknik relaksasi, misalnya latihan napas
dalam, bimbingan imajinasi, visualisasi.
9) Berikan perawatan oral reguler
10) Berikan obat-obatan analgesik sesuai petunjuk
b) Diagnosa 2
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama3x24 jam klien
dapat melakukan aktivitas sesuai kemampuannya dengan Kriteria
Hasil : Klien dapat mencapai peingkatan toleransi aktivitas, Klien
dapat memenuhi peawatan diri sendiri, Klien dapat berpartisipasi
pada aktivitas yang diinginkan
1) Pantau aktivitas yang dapat dilakukan pasien
2) Tingkatkan tirah baring atau duduk. Berikan lingkungan yang
tenang. Batasi pengunjung sesuai keperluan.
3) Ubah posisi dengan sering. Berikan perawatan kulit yang baik.
4) Lakukan tugas dengan cepat sesuai dengan toleransi.
5) Tingkatkan aktivitas sesuai toleransi, Bantu melakukan latihan
rentang gerak sendi pasif/aktif.
6) Bantu pasien dalam pemenuhan kebutuhan sehari hari

d. Hasil evaluasi
Evaluasi adalah tahap akhir dari proses keperawatan perbandingan yang
sistematis dan terencana anatara hasil akhir yang teramati dan tujuan dan
kriteria hasil yang di bua tpada tahap perencanaan ( asmadi 2008).
Diagnosa 1
Hari pertama:
S : klien mengatakan nyeri di daerah luka bekas operasi

43
P : Klien mengatakan nyeri pada bagian luka post operasi
Q : Nyeri seperti disayat-sayat
R : Nyeri yang dirasakan di daerah abdomen
S : Skala nyeri 4
T : Nyeri hilang timbul

O:
- Klien tampak menahan nyeri
- Ttv : TD: 125/71 mmHg,
- Suhu : 36,8 0C
- N: 90x/menit
- RR: 22x/menit
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi

Hari ke dua
S : klien memngatakan nyeri sudah berkurang
O:
- Klien tampak rilek sudah bisa beraktifitas
- Skala nyeri 2
A : masalah teratasi sebagian, pasien rencana pulang
P : hentikan intervensi, berikan obat-obatan untuk diminum dirumah.

Diagnosa 2
Hari pertama
S : klien mengatakan belum bisa beraktifitas seperti biasanya
O:
- klien hanya terbaring diatas tempat tidur
- klien dibantu keluarga dan perawat saat beraktifitas
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi

44
Hari ke dua
S : klien mengatakan sudah bisa beraktifitas sedikit-sedikit
O:
- klien sudah bisa duduk, berjalan-jalan di sekitar rumah sakit
A : masalah teratasi, rencana pasien pulang
P : hentikan intervensi, anjurkan untuk tidak melakukan aktifitas yang
berat di rumah.

45

Вам также может понравиться