Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Menuntut ilmu adalah fardhu bagi tiap-tiap muslim, baik laki-laki maupun perempuan.(HR. Ibn
Abdulbari)
Dari hadist ini kita memperoleh pengertian, bahwa Islam mewajibkan pemeluknya agar
menjadi orang yang berilmu, berpengetahuan, mengetahui segala kemashlahatan dan
jalan kemanfaatan; menyelami hakikat alam, dapat meninjau dan menganalisa segala
pengalaman yang didapati oleh umat yang lalu, baik yang berhubungan dangan aqaid
dan ibadat, baik yang berhubungan dengan soal-soal keduniaan dan segala kebutuhan
hidup.
Barang siapa yang pergi untuk menuntut ilmu, maka dia telah termasuk golongan
sabilillah (orang yang menegakkan agama Allah) hingga ia sampai pulang kembali.
Mengapa menuntut ilmu itu sangat tinggi nilainya dilihat dari segi ibadah?. Karena amal
ibadah yang tidak dilandasi dengan ilmu yang berhubungan dengan itu, akan sia-sialah
amalnya. Syaikh Ibnu Ruslan dalam hal ini menyatakan :
Artinya :
Siapa saja yang beramal (melaksanakan amal ibadat) tanpa ilmu, maka segala
amalnya akan ditolak, yakni tidak diterima.
Mengajarkan ilmu kecuali memang diperintah oleh agama, sungguh tidak disangkal
lagi, bahwa mengajar adalah suatu pekerjaan yang seutama-utamanya. Nabi diutus ke
dunia inipun dengan tugas mengajar, sebagaimana sabdanya :
Artinya :
Sekiranya Allah tidak membangkitkan Rasul untuk menjadi guru manusia, guru dunia,
tentulah manusia tinggal dalam kebodohan sepanjang masa. Walaupun akal dan otak
manusia mungkin menghasilkan berbagai ilmu pengetahuan, namun masih ada juga
hal-hal yang tidak dapat dijangkaunya, yaitu hal-hal yang diluar akal manusia. Untuk
itulah Rasul Allah di bangkitkan di dunia ini. Mengingat pentingnya penyebaran ilmu
pengetahuan kepada manusia/masyarakat secara luas, agar mereka tidak dalam
kebodohan dan kegelapan, maka di perlukan kesadaran bagi para mualim, guru dan
ulama, untuk beringan tangan menuntun mereka menuju kebahagian dunia dan akhirat.
Bagi para guru dan ulama yang suka menyembunyikan ilmunya, mendapat ancaman,
sebagaimana sabda Nabi saw.
Artinya :
Barang siapa ditanya tentang sesuatu ilmu, kemudian menyembunyikan (tidak mau
memberikan jawabannya), maka Allah akan mengekangkan (mulutnya), kelak dihari
kiamat dengan kekangan ( kendali) dari api neraka. (HR Ahmad)