Вы находитесь на странице: 1из 18

SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN

PUSAT PERTANGGUNGJAWABAN
(Pendapatan dan Biaya)

Nama Anggota Kelompok 3 :


1. Andri Miswardi (A1C015008)
2. Baiq Khalfia Nurtaqwima (A1C015014)
3. DianiraMillaAstri (A1C015024)
4. Eliana Natarina (A1C015027)
5. ElsiTantri (A1C015029)
6. HaeratusSyifa (A1C015038)
7. HestiMarliani (A1C015041)
8. HidayatunNisa (A1C015043)
9. Hikmatul Hasanah (A1C015044)

Program Studi S1 Akuntansi Reguler Pagi Kelas A


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Mataram
2017/2018
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan
berkat dan rahmat-Nya yang senantiasa menyertai kami semua. Puji dan syukur pula kami
ucapkan atas limpahan bimbingan-Nya yang terlimpah bagi kami semua sehingga tugas
makalah mata kuliah Sistem Pengendalian Manajemen dengan topik Pusat
Pertanggungjawaban (Pendapatan dan Biaya) dapat terselesaikan dengan baik. Tugas
makalah kelompok 3 ini dibuat dalam rangka pemenuhan salah satu tugas mata kuliah Sistem
Pengendalian Manajemen. Tugas makalah ini secara garis besar membahas apa saja jenis
pusat pertanggungjawaban, bagaimana pengukuran kinerjanya, seperti apa pusat biaya dan
pendapatan serta pengaplikasiannya terhadap perusahaan gopublic di Indonesia. Tugas ini
dibuat dengan menggunakan acuan buku Sistem Pengendalian Manajemen karya Robert N.
Anthony dan VijayGovindarajan edisi 11 serta buku Sistem Pengendalian Manajemen Edisi
Revisi karya Abdul Halim, Achmad Tjahjono dan M. Fakhri Husein . Kami berharap tugas
makalah dengan topik yang sederhana ini mampu memberikan pengetahuan lebih untuk para
pembaca mengenai pusat pertanggungjawaban terutama pendapatan dan biaya dimiliki oleh
perusahaan.

Sekian dan terima kasih

Pusat Pertanggungjawaban (Pendapatan dan Biaya)


2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... 1

KATA PENGANTAR .................................................................................... 2

DAFTAR ISI................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 4

1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 4


1.2 Rumusan masalah ................................................................................ 4
1.3 Tujuan .................................................................................................. 5

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 6

2.1 Definisi Pusat Pertanggungjawaban .................................................... 6

2.2 Pusat Biaya........................................................................................... 10

2.3 Pusat Pendapatan ................................................................................. 11

2.4 Biaya di bagian Pemasaran dan Pengendaliannya ............................... 12

2.5 Biaya Penelitian Pemasaran ................................................................. 12

2.6 Biaya Iklan ........................................................................................... 13

2.7 Biaya Promosi Penjualan ..................................................................... 14

2.8 Biaya Hubungan Masyarakat ............................................................... 14

BAB III PENUTUP ........................................................................................ 15

3.1 Kasus .................................................................................................... 16

3.2 Jurnal .................................................................................................... 19

3.3 Kesimpulan .......................................................................................... 21

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 22

Pusat Pertanggungjawaban (Pendapatan dan Biaya)


3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Sistem pengendalian manajemen harus didukung dengan struktur organisasi yang


baik. Struktur organisasi termanifestasi dalam bentuk struktur pusat pertanggungjawaban
(Responsibilitycenters). Pusat pertanggungjawaban adalah unit organisasi yang dipimpin
oleh manajer yang bertanggung jawab terhadap aktivitas pusat pertanggungjawaban yang
dipimpinnya. Suatu organisasi merupakan kumpulan dari berbagai pusat
pertanggungjawaban.

Pusat pertanggungjawaban merupakan suatu unit organisasi yang dipimpin oleh


seorang manajer yang bertanggung jawab. Penilaian kinerja manajer sangat penting
karena dengan adanya penilaian kinerja dapat diketahui apakah manajer pusat
pertanggungjawaban tersebut melaksanakan wewenang dan tanggung jawab yang
diberikan kepadanya. Tanggung jawab manajer pusat pertanggungjawaban adalah
untuk menciptakan hubungan yang optimal antara sumber daya input yang digunakan
dengan output yang dihasilkan dikaitkan dengan target kinerja. Input diukur dengan
jumlah sumber daya yang digunakan sedangkan output diukur dengan jumlah
produk/output yang dihasilkan.

Oleh sebab itu, kami mencoba menyusun sebuah makalah yang berkaitan dengan
pusat-pusat pertanggungjawaban tersebut. Selain itu, penyusunan makalah ini
merupakan bagian dari pemenuhan tugas mata kuliah Sistem Pengendalian Manajemen.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dapat diidentifikasikan beberapa
rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apakah definisi pusat pertanggungjawaban itu ?
2. Apa saja jenis jenis pusat pertanggungjawaban ?
3. Apakah manfaat pusat pertanggungjawaban ?
4. Bagaimana hubungan pusat pertanggungjawaban dengan Sistem Pengendalian
Manajemen ?
5. Bagaimanakah pusat biaya dan pusat pendapatan secara lebih spesifik ?

Pusat Pertanggungjawaban (Pendapatan dan Biaya)


4
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari mempelajari materi pusat pertanggungjawaban ini adalah
sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui definisi dari pusat pertanggungjawaban
2. Untuk mengetahui jenis-jenis dari pusat pertanggungjawaban
3. Untuk mengetahui manfaat dari adanya pusat pertanggungjawaban
4. Untuk mengetahui hubungan pusat pertanggungjawaban dengan Sistem
Pengendalian Manajemen
5. Untuk mengetahui lebih jauh mengenai pusat biaya dan pusat pendapatan.

Pusat Pertanggungjawaban (Pendapatan dan Biaya)


5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Pusat Pertanggungjawaban (wima)

Pusat Pertanggungjawaban adalah unit organisasi yang melakukan kegiatan mengolah


input menjadi output yang dipertanggung jawabkan oleh seorang pimpinan. Dalam hal ini
organisasi merupakan kumpulan pusat pertanggungjawaban, yang terlihat pada setiap
kotak pada struktur organisasi.

Pusat tanggung jawab merupakan organisasi yang dipimpin oleh seorang manajeryang
bertanggung jawab terhadap aktivitas yang dilakukan dalam unit yang dikelolanya yang
bertujuan untuk mengukur dan mendorong kinerja unit organisasi dan manajer unit yang
bersangkutan. Contoh :

Direktur Utama perusahaan holding atau anak perusahaannya atau Direktur


Utama anak perusahaan dari suatuholding.
Direktur / Kepala Divisi perusahaan holding, atau Kepala Bagian/Kepala Distrik
pada anak perusahaan.
Kepala unit-unit di dalam suatu perusahaan.

2.1.1 Manfaat adanya pusat pertanggungjawaban (wima)


Manfaat adanya pusat pertanggungjawaban adalah sebagai berikut :
1. Sebagai basis perencanaan, pengendalian, dan penilaian kinerja manajer dan unit
organisasi yang dipimpinnya
2. Untuk memudahkan mencapai tujuan organisasi
3. Memfasilitasi terbentuknya gol congruence/ keselarasan tujuan.
4. Mendelegasi tugas dan wewenang ke unit unit yang memiliki kompetensi
sehingga mengurangi beban tugas manajer pusat
5. Mendorong kreativitas dan daya inovasi bawahan
6. Sebagai alat untuk melaksanakan strategi organisasi secara efektif dan efisien
7. Sebagai alat pengendaliananggaran

Pusat Pertanggungjawaban (Pendapatan dan Biaya)


6
2.1.2 Jenis jenis Pusat Pertanggungjawaban (syifa)
Adapun jenis-jenis dari Pusat Pertanggungjawaban, sebagai berikut :
1. Pusat Pendapatan

Pusat pendapatan adalah pusat pertanggungjawaban yang prestasi manajernya


diukur berdasarkan output (pendapatan) yang diukur secara moneter, akan tetapi tidak
dihubungkan dengan input-nya (beban).

Contoh : departemen pemasaran (penjualan). Departemen pemasaran tidak berwenang


untuk menentukan harga pokok ataupun harga jual produk yang dihasilkan. Akan tetapi,
ukuran utama kinerjanya adalah pendapatan yang diperoleh dari pemasaran produk
tersebut.

Input tidak dihubungkan dengan output

input Output
Pengerjaan
Fungsi
Pemasaran
Moneter hanya untuk biaya Moneter pendapatan
langsung

2. Pusat Beban

Pusat beban adalah pusat pertanggungjawaban yang prestasi manajernya diukur


berdasarkan input yang diukur secara moneter, akan tetapi outputnya tidak diukur.
Terdapat dua macam pusat biaya, yaitu Pusat biaya teknik dan Pusat Biaya Kebijakan.
Hal ini sesuai dengan biaya yang terjadi yaitu biaya teknik yang merupakan biaya yang
jumlahnya dapat ditaksir secara pasti sesuai dengan output yang dihasilkan, misalnya
biaya tenaga kerja langsung, biaya bahan baku, suku cadang dll. Sedangkan biaya
kebijakan adalah biaya yang tidak dapat ditentukan secara pasti karena dikaitkan dengan
kebijakan manajemen.

(a) Pusat Beban Teknik

Pusat beban teknik merupakan pusat pertanggungjawaban yang jumlah input


(beban)-nya secara tepat dan memadai dapat diestimasikan dengan wajar.

Karakteristik Pusat Biaya Tehnik:

Pusat Pertanggungjawaban (Pendapatan dan Biaya)


7
1. Inputnya dapat diukur dalam satuan moneter
2. Outputnya diukur dalam satuan fisik
3. Jumlah input yang digunakan untuk menghasilkan satu unit output dapat
ditentukan secara optimum.
Pusat biaya teknik umumnya terdapat pada kegiatan produksi. Penyimpanan,
distribusi, transportasi. Jenis kegiatan ini merupakan kegiatan rutin yang berulang dan
biaya standarnya dapat ditetapkan.

Pada pusat biaya teknik, pengukuran biaya dilakukan dengan menetapkan hasil
perkalian antara output yang dihasilkan dengan biaya standar perunit. Selisih antara
Biaya standar dengan biaya sesungguhnya menunjukkan tingkat efisiensi pusat biaya
teknik.

Meskipun demikian, pusat biaya teknik pengukuran kinerjanya tidak hanya dilihat
dari biaya nya saja tetapi juga bertanggung jawab terhadap kualitas dan volume produk
yang dihasilkan. Sehingga biaya produksi tidak ditujukan untuk diminimumkan dengan
mengabaikan kualitas.

Contoh : Departemen pemanufakturan (produksi); Bagian penggajian. Dalam pusat


beban teknik, efisiensi lebih ditekankan, sehingga output akan dibandingkan dengan
beban standar. Disamping itu pusat beban teknik juga mempunyai tugas penting, yaitu
menjaga mutu dan volume produksi, serta melakukan pelatihan, pengembangan dan
penilaian untuk karyawan.

Hubungan optimal yang dapat dibangun

input Output
Pengerjaan
Fungsi
Manufaktur
(Dolar) (Fisik)

(b) Pusat Beban Kebijakan

Pusat beban kebijakan merupakan pusat pertanggungjawaban yang jumlah input


(beban)-nyayang diestimasikan tidak tersedia. Oleh karena itu, beban-beban yang
dikeluarkan tergantung pada penilaian manajemen, atas jumlah yang memadai untuk
suatu kondisi.

Pusat Pertanggungjawaban (Pendapatan dan Biaya)


8
Pada pusat biaya kebijakan, tidak ditujukan untuk mengukur efisiensi, tetapi lebih
ditekankan pada kemampuannya dalam menjalankan kegiatan sesuai dengan rencana
yang ditetapkan. Yaitu kemampuan melakukan kegiatan sesuai dengan anggaran

Contoh : Unit-unit administratif dan pendukung, seperti bagian akuntansi,


hubungan masyarakat (humas), legal (hukum), bagian sumber daya manusia, serta
penelitian dan pengembangan (R & D).

Hubungan optimal yang tidak dapat dibangun

input Output
Pengerjaan
Fungsi R & D

(Dolar) (Fisik)

(c) Pusat Laba (profit center) (nisa)


Pusat laba merupakan pusat yang pertanggungjawabannya diukur berdasarkan
kerja finansialnya dalam ruang lingkup laba, yaitu selisih antara pendapatan dan
pengeluaran. Pusat laba adalah segmen dimana manajer memiliki kendali baik atas
pendapatan maupun biaya, manajer dievaluasi berdasarkan efisiensi mereka dalam
menghasilkan pendapatan dan mengendalikan biaya. Bagian biaya yang dimiliki pusat
laba meliputi beban produksi dari produk atau jasa. Pusat laba memiliki tanggung jawab
yang lebih luas dibandingkan dengan tanggung jawab dari pusat pendapatan atau pusat
biaya karena mereka bertanggung jawab atas fungsi distribusi dan manufaktur.

Input berhubungan dengan output

Input Output
Pengerjaan Unit
Bisnis
(Biaya (Laba
Dolar) Dolar)

(d) Pusat Investasi


Pusat investasi memiliki semua hak keputusan pusat biaya dan pusat laba serta
hak atas keputusan jumlah modal yang akan diinvestasikan. Pusat investasi
bertanggung jawab terhadap investasi dalam aktiva serta pengendalian atas

Pusat Pertanggungjawaban (Pendapatan dan Biaya)


9
pendapatan dan biaya. Mereka bertanggungjawab untuk mencapai margin kontribusi
dan target laba tertentu serta efisiensi dalam penggunaan aktiva.

Input berhubungan dengan modal yang ditanamkan

Input Output
Modal Ditanam Unit
Bisnis
(Biaya (Laba
Dolar) Dolar)

2.1.3 Kaitan Pusat Pertanggungjawaban dengan Sistem Pengendalian Manajemen


(Nisa)

Sistem pengendalian manajemen harus didukung dengan struktur organisasi yang


baik. Struktur organisasi termanivestasi dalam bentuk struktur pusat pertanggungjawaban
(responsibilitycenters). Pengendalian manajemen berfokus pada pusat
pertanggungjawaban karena pusat pertanggungjawaban merupakan alat untuk
melaksanakan strategi dan program-program yang telah diseleksi melalui proses
perencanaan strategi.

Kaitnnya. SPM dengan pusat pertanggungjawaban sangat berkaitan karena kedua


sistem tersebut saling membutuhkan.

Disini untuk SPM itu sendiri bertugas untuk menilai kinerja dari masing-masing
pusat pertanggungjawaban. Dimana nanti dari hasil penilaian tersebut dapat
diketahui apakah manajer pusat pertanggungjawaban tersebut telah melaksanakan
program yang telah diseleksi melalui proses perencanaan yang diberikan
kepadanya.

Pusat-pusat pertanggungjawaban organisasi mempunyai peran yang sangat yang


penting dalam melakukan perencanaan dan pengendalian anggaran. Melalui pusat
pertanggungjawaban tersebut anggaran dibuat, dan jika telah disahkan anggaran
dikomunikasikan kepada manajer level menengah dan bawahan untuk dilaksanakan.
Idealnya, struktur pusat pertanggungjawaban sebagai alat pengendalian anggaran sejalan
dengan program atau struktur aktivitas organisasi. Dengan kata lain, tiap-tiap pusat
pertanggungjawaban bertugas melaksanakan program atau aktivitas tertentu, dan

Pusat Pertanggungjawaban (Pendapatan dan Biaya)


10
penggabungan program-program dari tiap-tiap pusat pertanggungjawaban pada level
yang lebih tinggi, sehingga pada akhirnya tujuan umum organisasi dapat dicapai.

Dimana pusat pertanggungjawaban ini memiliki tujuan untuk

1. Memudahkan Mencapai tujuan organisasi


2. Sebagai basis perencanaan, pengendalian, dan penilaian kinerja manajer dan
unit organisasi yang dipimpinnya
3. Sebagai alat untuk melaksanakan strategi organisasi secara efektif dan efisien

Sebagai alat pengendalian anggaran.

Contohnya :
2.2 Pusat Biaya (Rina)
Pusat biaya adalah pusat pertanggungjawaban yang inputnya diukur dalam satuan
moneter, tetapi outputnya tidak. Terdapat dua macam pusat biaya, yaitu Pusat biaya
teknik dan Pusat Biaya Kebijakan. Hal ini sesuai dengan biaya yang terjadi yaitu biaya
teknik yang merupakan biaya yang jumlahnya dapat ditaksir secara pasti sesuai dengan
output yang dihasilkan, misalnya biaya tenaga kerja langsung, biaya bahan baku, suku
cadang dll. Sedangkan biaya kebijakan adalah biaya yang tidak dapat ditentukan secara
pasti karena dikaitkan dengan kebijakan manajemen.

2.2.1 Jenis Pusat Biaya


1. Biaya teknis, merupakan biaya yang jumlahnya berhubungan erat dengan volume
kegiatan. Misalnya, biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.
2. Biaya kebijakan, merupakan biaya yang jumlahnya tidak berhubungan dengan
besarnya volume kegiatan. Contohnya yaitu bagian akuntansi, bagian personalia,,
dan bagian penelitian dan pengembangan. Contoh biaya yang tidak erat
berhubungan dengan volume kegiatan adalah gaji pegawai, dan biaya depresiasi
berbagai alat kantor atau laboratorium. Oleh karena dalam pusat biaya kebijakan
sebagian besar biayanya tidak berhubungan erat dengan volume kegiatan, maka
efisiensinya sulit diukur. Efektivitas bagian penelitian dan pengembangan dapat
diukur dengan jalan membandingkan antara realisasi dan rencana menciptakan
produk baru ataupun peningkatan teknologi.
2.2.2 Masalah dalam pusat biaya kebijakan (andri)

Pusat Pertanggungjawaban (Pendapatan dan Biaya)


11
Di dalam pusat biaya kebijakan terjadi ketidakselarasan antara tujuan perusahaan
dan tujuan pribadi. Sebagai contoh misalnya akan diadakan perlengkapan yang
diperlukan departemen akuntansi. Oleh karena itu, manajer akuntansi mempunyai hobi
komputer sehingga dia menginginkan hardwarekomputer dengan spesifikasi yang lebih
tinggi, komputer berkecepatan tinggi dan laser printer yang beresolusi tinggi, sehingga ia
dapat menghasilkan laporan yang berpenampilan canggih. Jika keinginan manajer
dipenuhi maka ia akan memperoleh kepuasan pribadi, tetapi sesungguhnya perusahaan
tidak memerlukan laporan yang berpenampilan canggih

2.2.3 Pengendalian Pusat Biaya


Pengendalian pusat biaya dilakukan melalui anggaran dan pelaporan. Pengguna
anggaran sebagai alat pengendali pusat biaya teknis, sehingga tidak menimbulkan
kesulitan karena ada hubungan erat antara masukan dan keluarannya. Sebagai contoh
apabila ingin memproduksi sebuah produk, bagian produksi memerlukan biaya variabel
Rp 1000,- maka untuk menghasilkan 100 produk, maka biaya variabel bagian produksi
tersebut adalah Rp 100.000,-

2.3 Pusat Pendapatan (mila)


Pusat pendapatan merupakan pusat pertanggung jawaban di mana output-nya diukur
dalam unit moneter , tetapi tidak dihubungkan dengan input-nya (beban).

Setiap pusat pendapatan juga merupakan pusat biaya karena sebenarnya, mereka
mengeluarkan biaya untuk terciptanya pendapatan. Namun biaya tersebut tidak diukur .
bagian pemasaran juga tidak dibebani harga pokok penjualan atas barang yang terjual.
Manajer pusat pendapatan tidak mengetahui bahwa diperlukan perbandingan antara
pendapatan dan biaya untuk menghasilkan keputusan yang maksimal. Karena itu
keputusan yang ada tidak bisa dibuat oleh pusat pendapatan yang pada gilirannya tidak
bisa membuat keputusan tentang harga jual.

Kinerja keuangan pusat pendapatan dapat diukur atas dasar pendapatan yang
diperoleh yaitu perkalian antara unit yang dijual dengan harga jualnya. Penentuan
keberhasilan pusat pendapatan dilakukan dengan membandingkan antara pendapatan
yang sesungguhnya diperoleh dengan pendapatan yang dianggarkan

2.4 Biaya di bagian Pemasaran dan Pengendaliannya


Biaya pada bagian Pemasaran mempunyai dua kegiatan utama yang dilakukan, yaitu:

Pusat Pertanggungjawaban (Pendapatan dan Biaya)


12
a. Biayauntukmemperolehpesanan (order filling)
Biayauntukmemperolehpesanan yaitu biaya yang dikeluarkan dalam usaha
untuk memperoleh pesanan.Contoh biaya yang termasuk dalam golongan ini
adalah biaya gaji wiraniaga (sales person), komisi penjualan, biaya iklan atau
promosi.
b. Biayauntukmemenuhipesanan (logistic)
Biayauntukmemenuhipesananyaitu semua biaya yang dikeluarkan untuk
mengusahakan agar produk sampai ke tangan pembeli serta biaya-biaya
untuk mengumpulkan piutang dari pembeli. Contoh biaya yang termasuk
dalam golongan ini adalah biaya pergudangan, biaya pembungkusan dan
pengiriman, biaya angkutan, dan biaya pembuatan faktur dan penagihan.

2.5 Biaya Penelitian Pemasaran

Dalam penelitian pemasaran, bagian pemasaran harus bekerja sama dengan


bagian penelitian dalam menentukan masalah dan tujuan penelitian. Biaya penelitian
pemasaran merupakan biaya kebijakan.Untuk mengendalikan pusat biayapenelitian dan
pengembangan, manajemen harus mengikuti tahap perencanaan penelitian.
Masalah pengendalian:

1. Kesulitan menghubungkan hasil dengan input


2. Kesulitan untuk mencapai goalcongruence
Kesulitan menghubungkan hasil dengan input

Pada pusat penelitian sulit mengukur hasilnya secara kuantitatif. Tetapi berbeda
dengan pusat administrasi, pada pusat penelitian, hasilnya paling tidak dalam bentuk
output yang tidak berwujud seperti, paten, produk baru, proses produksi baru, tetapi
hubungan input dan outputnya sulit ditetapkan secara tahunan, karena waktu yang
diperlukan dalam kegiatan penelitian sangat bervariasi.

Kesulitan untuk mencapai goalcongruence

Sama seperti pada pusat administrasi. Manajer penelitian menginginkan melakukan


penelitian yang terbaik yang mungkin cukup mahal bagi organisasi. Selain itu mungkin
karyawan dibagian penelitian tidak cukup kemampuannya untuk melakukan penelitian
yang optimumsesuai dengan kebutuhan organisasi.

Pusat Pertanggungjawaban (Pendapatan dan Biaya)


13
Kegiatan penelitian dan pengembangan yang berkelanjutan
Penelitian mempunyai dua karakteristik, yaitu;

1. Tidak terencana
2. Perbedaan waktu yang cukup panjang antara awal penelitian sampai
keberhasilan suatu penelitian
Pengukuran kinerja

Pada umumnya perusahaan mengevaluasi pada waktu yang ditentukan, misalnya


bulanan, kuartalan dengan membandingkan antara anggaran dengan hasil sesungguhnya.
Hasil perbandingan ini diringkas untuk disampaikan pada manajer senior untuk
membantu perencanaan dan meyakinkan bahwa biaya yang terjadi sesuai dengan yang
sudah disetujui.

Pada beberapa perusahaan, manajer menerima dua laporan:

1. Perbandingan antara peramalan terakhir (forecast) dari total biaya dengan jumlah
yang disetujui pada setiap proyek, untuk menentukan apakah diperlukan adanya
perubahan pada setiap proyek yang dilakukan.
2. Perbandingan antara anggaran biaya dengan biaya sesungguhnya, untuk
meyakinkan bahwa biaya yang terjadi sesuai dengan yang disepakati.
Dari laporan tersebut, tujuan utamanya adalah untuk menilai efektivitas kegiatan
penelitian.

2.6 Biaya Iklan (Hesti)

Ada 4 hal yang perlu dipikirkan dalam pembuatan program iklan, yaitu :

a) Tujuan iklan
b) Anggaran iklan
c) Pesan
d) Media penyampaian pesan

Dengan mengetahui 4 hal tersebut, manajemen dapat melakukan evaluasi untuk


menentukan keberhasilan program iklan.

2.7 Biaya Promosi Penjualan

Pusat Pertanggungjawaban (Pendapatan dan Biaya)


14
Promosi penjualan adalah insentif jangka pendek untuk menaikkan penjualan. Dari
segi pengendalian manajemen, promosi dapat dibedakan menjadi promosi yang berupa
pengurangan harga jual produk dan promosi berupa pemberian hadiah. Oleh karena
promosi penjualan dimaksudkan sebagai insentif jangka pendek, maka kalau hasil promosi
tersebut berhasil, akan segera diikuti dengan kenaikan penjualan. Akan tetapi, karena di
dalam pusat pendapatan masukan (biaya) tidak dikaitkan dengan pendapatan, maka biaya
promosi penjualan dapat diperlakukan sebagai pengurangan penjualan.

2.8 Biaya Hubungan Masyarakat

Hubungan masyarakat dapat didefinisikan sebagai fungsi manajemen yang


memberikan penilaian tentang sikap masyarakat, identitas kebijaksanaan dan prosedur dari
individu atau organisasi dengan keinginan masyarakat, dan melakukan program tindakan
untuk mendapatkan pengertian serta pengakuan masyarakat.
Dalam organisasi, humas ini merupakan satu bagian atau satu departemen yang
bertanggungjawab mendengarkan dan menampung segala kritik, keluhan ataupun saran
dari masyarakat. Tahap kedua dalam program hubungan masyarakat yang baik adalah
mengembangkan kebijaksanaan dan prosedur yang ada dalam keinginan masyarakat.
Humas tidak selalu merupakan alat promosi, tetapi yang penting harus dapat
menyesuaikan organisasi dengan kebutuhan dan keinginan masyarakat. Tahap terakhir
dalam program humas adalah mengambil tindakan untuk mendapatkan pengertian dan
pengakuan dari masyarakat. Untuk itu, masyarakat perlu diberitahu tentang kenyataan
yang ada.
Lima fungsi humas :
1. Hubungan pers : menyajikan berita dan informasi tentang organisasi secara sangat
positif
2. Publikasi produk : mensponsori berbagai usaha untuk mempublikasikan produk
tertentu.
3. Komunikasi perusahaan : mempromosikan pemahaman tentang organisasi
bersangkutan baik melalui komunikasi internal maupun eksternal.
4. Lobi : berhubungan dengan badan pembuat undang-undang dan pejabat pemerintah
guna mendukung atau menentang undang-undang dan peraturan
5. Pemberian nasihat : menasihati manajemen mengenai masalah publik dan posisi
serta citra perusahaan. Pemberian nasihat itu meliputi pemberian nasihat ketika
terjadi kesalahpahaman masyarakat terhadap produk.

Pusat Pertanggungjawaban (Pendapatan dan Biaya)


15
Tujuanhubunganmasyarakatadalahmenumbuhkanhubungan yang
baikantaraperusahaandenganmasyarakat.
Manfaatatasbiayauntukhubunganmasyarakattidakdapatsegeraterlihatdalampenjualan.
Kalaupunmamfaattersebutada, akibatnyabaruterasadalamjangkapanjang. Olehkarenaitu,
biayahubunganmasyarakattidakdapatdikaitkandenganpendapatan.
Biayahubunganmasyarakatmerupakanbiayakebijakan.

NANTI KASUS

ELSI SAMA ANA.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kasus

Pusat Pertanggungjawaban (Pendapatan dan Biaya)


16
3.2 Jurnal
3.3 Kesimpulan

Pengendalian manajemen berfokus pada pusat pertanggungjawaban, karena


pusat pertanggungjawaban merupakan alat untuk melaksanakan strategi dan program-
program yang telah diseleksi melalui proses perencanaan strategi. Pusat-pusat
pertanggungjawaban organisasi mempunyai peran yang sangat penting dalam melakukan
perencanaan dan pengendalian anggaran. Melalui pusat pertanggungjawaban tersebut
anggaran dibuat, dan jika telah disahkan anggaran dikomunikasikan kepada manajer
level menengah dan bawahan untuk dilaksanakan.

Idealnya, struktur pusat pertanggungjawaban sebagai alat pengendalian


anggaran sejalan dengan program atau struktur aktivitas organisasi. Dengan perkataan
lain, tiap-tiap pusat pertanggungjawaban bertugas untuk melaksanakan program atau
aktivitas tertentu, dan penggabungan program-program dari tiap-tiap pusat
pertanggungjawaban tersebut seharusnya mendukung program pusat
pertanggungjawaban pada level yang lebih tinggi, sehingga pada akhirnya tujuan umum
organisasi dapat tercapai.
Setiap jenis pusat pertanggungjawaban membutuhkan data mengenai belanja
(pengeluaran) yang telah dilakukan dan output yang dihasilkan selama masa anggaran.
Laporan kinerja disiapkan dan dikirimkan ke semua level manajemen untuk dievaluasi
kinerjanya, yaitu dibandingkan antara hasil yang telah dicapai dengan anggaran. Jika
sistem pengendaliananggaran berjalan dengan baik, maka informasi yang dikirimkan
kepada manajer harus relevan dan tepat waktu. Informasi yang relevan merupakan
informasi yang terbaru (uptodate) dan akurat. Informasi yang relevan adalah informasi
yang dapat membedakan dengan jelasantara biaya yang dapat dikendalikan secara
langsung (controlleble) dengan biaya-biaya yang tidak dapat dikendalikan
(uncontrollable) oleh manajer pusat pertanggungjawaban.

DAFTAR PUSTAKA

Anthony, Robert N., danGovindarajan , Management Control System, 12thEdition, (Boston:


McGraw-Hill, 2007).

Pusat Pertanggungjawaban (Pendapatan dan Biaya)


17
Halim, Abdul., Tjahjono, Achmad., dan Husein, Muh. Fakhri , Sistem Pengendalian
Manajemen,Edisi Revisi, (Yogyakarta: UPP STIM YKPN, 2009).

Hilendri, Baiq Anggun , Buku Ajar Sistem Pengendalian Manajemen, (Mataram: FEB
Universitas Mataram, 2016)

Ebook.repo.mercubuana.yogya.ac.id//

Pusat Pertanggungjawaban (Pendapatan dan Biaya)


18

Вам также может понравиться