Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Page |
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya-lah maka kami bisa menyelesaikan makalah
ini dengan sebaik mungkin dan seoptimal mungkin, walau dari segi waktu
masih terdapat banyak kekurangan.
Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan
memohon permakluman bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada
tulisan yang saya buat kurang tepat dan tidak sesuai dengan apa yang
diharapkan.
Kelompok 2
P age |i
DAFTAR ISI
P a g e | ii
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu penerimaan pajak ialah melalui bentuk usaha tetap. Secara
garis besar bentuk usaha tetap adalah bentuk usaha yang dipergunakan oleh
orang pribadi yang tidak bertempat tinggal di Indonesia, orang pribadi yang
berada di Indonesia tidak lebih dari 183 (seratus delapan puluh tiga) hari dalam
jangka waktu 12 (dua belas) bulan, serta badan yang tidak didirikan dan tidak
bertempat kedudukan di Indonesia untuk menjalankan usaha atau melakukan
kegiatan di Indonesia. Tempat usaha tersebut bersifat permanen dan digunakan
untuk menjalankan usaha atau melakukan kegiatan dari orang pribadi yang
tidak bertempat tinggal atau badan yang tidak didirikan dan tidak bertempat
kedudukan di Indonesia.
P age |1
pajak atas laba usaha yang diperoleh suatu perusahaan yang berkedudukan di
luar negeri.
P age |2
BAB II
LANDASAN TEORI
Bentuk Usaha Tetap adalah Bentuk usaha yang dipergunakan oleh orang
pribadi yang tidak bertempat tinggal di Indonesia, orang pribadi yang berada di
Indonesia tidak lebih dari 183 (seratus delapan puluh tiga) hari dalam jangka
waktu 12 (dua belas) bulan, dan badan yang tidak didirikan dan tidak
bertempat kedudukan di Indonesia untuk menjalankan usaha atau melakukan
kegiatan di Indonesia.
P age |3
subyek pajak luar negeri (non resident taxpayer) baik orang pribadi (nature
person) atau badan (legal person) untuk menjalankan usaha atau melakukan
kegiatan di Indonesia.
Menurut OECD Model, yang dimaksud BUT adalah: suatu tempat usaha
tetap yang digunakan perusahaan untuk menjalankan seluruh atau sebagian
besar usahanya. Pengertian tersebut mengandung beberapa karakteristik yang
mewarnai suatu BUT perusahaan asing di Indonesia yaitu: (i) adanya tempat
usaha berupa prasarana, (ii) tempat usaha ini harus bersifat tetap, (iii) kegiatan
usaha perusahaan dilakukan melalui tempat usaha tersebut, dan (iv) sifatnya
harus produktif, dimana BUT tersebut harus ikut andil dalam meberikan laba
usaha bagi perusahaannya (kantor pusatnya).
P age |4
diluar negeri (non resident taxpayer) misalnya makelar, komisioner
umum.
P age |5
2.4. Tarif Pajak Penghasilan BUT
P age |6
dalam jangka waktu melebihi tes waktu. Sesuai pasal 2 ayat (5) huruf i
dan j Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2000, termasuk antaranya :
Proyek konstruksi, proyek perakitan, instalasi atau kegiatan
pengawasan yang ada hubungannya dengan proyek tersebut, dan
Pemberian jasa termasuk jasa konsultan yang dilakukan oleh suatu
perusahaan melalui karyawan atau orang lain yang dipekerjakan
oleh perusahaan itu untuk tujuan tersebut, kegiatan itu berlangsung
selama lebih dari 60 (enam puluh) hari dalam jangka waktu 12
bulan.
P age |7
Keberadaan BUT perusahaan asuransi asing timbul di Indonesia apabila
Agen atau pegawai perusahaan asuransi yang tidak didirikan dan tidak
berkedudukan di Indonesia yang menerima premi asuransi atau
menanggung risiko di Indonesia, sebagaimana yang tertuang dalam pasal
2 ayat (5) huruf l Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2000. Keberadaan
BUT tipe asuransi difokuskan pada ada atau tidaknya pemungutan
premi dan penanggungan resiko di negara sumber.
Dalam tax treaty, tes waktu dianggap timbulnya suatu BUT di Indonesia
pada umumnya lebih lama ketimbang tes waktu yang diatur dalam UU PPh.
Misalnya, tes waktu untuk pemberian jasa lain-lain sesuai UU PPh adalah 60
hari dalam jangka waktu 12 bulan tetapi untuk tax treaty Indonesia-Australia
adalah 120 hari dalam 12 bulan. Perbedaan ini timbul dari hasil kesepakatan
wakil dari kedua negara didalam perundingan. Negara-negara maju cenderung
menginginkan tes waktu yan glebih lama sehingga kemungkinan timbulnya
suatu BUT sehubungan dengan jasa konstruksi ataupun pemberian jasa-jasa
lain di Indonesia dapat dihindari. Sehingga atas penghasilan yang diterima atau
diperoleh oleh perusahaan asing di Indonesia tidak dikenai pajak di Indonesia.
P age |8
Indonesia yang diperolehnya dari kegiatan usaha yang sejenis dengan
kegiatan BUT nya di Indonesia. Dengan demikian, penghasilan yang
diterima atau diperoleh kantor pusatnya dianggap sebgai penghasilan
BUT nya di Indonesia.
P age |9
Memotong PPh Pasal 4 Ayat (2) Final atas pembayaran sewa tanah
dan/atau bangunan
Namun demikian atas laba bersih setelah PPh Badan suatu BUT
perusahaan asing di Indonesia dikenakan tambahan pajak yang sering disebut
sebagai branch profit tax dengan tarif sebesar 20% dari laba bersih setelah
pajak.
Selain itu, biaya administrasi kantor pusat yang dialokasikan ke BUT nya
di Indonesia yang dapat dibebankan hanya sebesar rasio antara jumlah
penghasilan BUTnya di Indonesia dengan jumlah penghasilan globalnya
dikalikan dengan jumlah biaya administrasi kantor pusat.
P a g e | 10
baru didirikan dan berkedudukan di Indonesia sebagai pendiri atau
peserta pendiri;
Penanaman kembali dilakukan dalam tahun pajak berjalan atau
selambat-lambatnya tahun pajak berikutnya dari tahun pajak diterima
atau diperolehnya penghasilan tersebut; dan
P a g e | 11
BAB III
PEMBAHASAN
a. Di Indonesia :
1) Pajak Pendapatan
2) Pajak Perseroan
P a g e | 12
Dan berdasarkan ketentuan ayat 1, seseorang atau suatu badan
merupakan penduduk dari kedua Negara, maka untuk persetujuan ini
pejabat yang berwenang dari masing-masing negara, berdasarkan
permufakatan kedua belah pihak akan menentukan tempat kedudukan
seseorang atau badan tersebut.
P a g e | 13
c. Pengurusan suatu persediaan barang-barang atau barang dagangan
milik perusahaan semata-mata dengan maksud untuk diolah oleh
perusahaan lainnya;
d. Pengurusan suatu tempat tetap semata-mata untuk maksud
membeli barang-barang atau barang dagangan, atau untuk
mengumpulkan keterangan, untuk kepentingan perusahaan;
e. Pengurusan suatu tempat tetap semata-mata untuk tujuan menjalankan,
untuk kegiatan-kegiatan yang bersifat persiapan atau penunjang bagi
kepentingan perusahaan.
f. Pengurusan tempat usaha tertentu semata-mata untuk setiap
kegiatan-kegiatan gabungan dari yang disebut dalam sub ayat (a)
sampai (c), asal saja keseluruhan kegiatan ditempat usaha tertentu
itu bersifat persiapan atau penunjang.
Orang atau badan disuatu negara selain agen yang be rdiri sendiri
yang bertindak untuk kepentingan suatu perusahaan dari negara lain, maka
perusahaan itu akan dianggap mempunyai pendirian tetap di negara itu
sehubungan dengan kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk perusahaan
tersebut, apabila ;
P a g e | 14
daerah yang berada di Indonesia. PT. Toyofuji Serasi Indonesia merupakan
perusahaan yang telah terdaftar sebagai Pengusaha Kena Pajak (PKP) di Kantor
Pelayanan Badan Penanaman Modal Asing Lima dengan Nomor Pokok Wajib
Pajak (NPWP) 02-194-570-4-058-000. Dalam hal penghitungan PPh Pasal 15,
Pasal 4(2) dan Pasal 23. PT Toyofuji Serasi Indonesia menghitung pajak atas
penghasilan perusahaan yang mendukung kegiatan perusahaan PT. Toyofuji
Serasi Indonesia.
Dalam hal ini PT Toyofuji Serasi Indonesia yang merupakan BUT, namun
dalam kewajiban perpajakan, BUT hampir sama seperti Wajib Pajak Badan
Dalam Negeri. PT Toyofuji Serasi Indonesia dalam hal ini berkewajiban
mempunyai NPWP dan memenuhi ketentuan di Undang Undang PPN,
sehingga PT Toyofuji Serasi Indonesia dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena
Pajak (PKP). Dan diketahui bahwa PT Toyofuji Serasi Indonesia telah memiliki
NPWP yaitu 02-194-570-4-058000 dan dalam hal ini telah terdaftar sebagai
Pengusaha Kena Pajak pada Kantor Pelayanan Badan Penanaman Modal Asing
Lima. PT Toyofuji Serasi Indonesia juga berkewajiban untuk menyampaikan
SPT PPh Badan, SPT PPh Pasal 21/26, PPh Pasal 23/26, PPh Pasal 4(2) dan/atau
PPN sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
P a g e | 15
pada keterangan mengenai dividen yang tertera dalam pasal 10. Sesuai
dengan tax treaty antara Indonesia Jepang pada pasal 10 menyatakan
bahwa 10% dari jumlah kotor dividen jika penerima dividen adalah
suatu badan yang selama 12 bulan pada akhir masa pembukuan dimana
pembagian keuntungan dilakukan, apabila memiliki sekurang-kurangnya
25% modal dari badan yang membayarkan dividen. PT. Toyofuji
Shipping Co.Ltd dalam hal ini memiliki modal sebesar 25% sehingga PT
Toyofuji Shipping Co. Ltd dikenakan tarif sebesar 10%.
Modus Google
P a g e | 16
Mereka menolak diperiksa dan ditetapkan sebagai Bentuk Usaha
Tetap (BUT), kami akan melakukan langkah lebih keras, kata Muhammad
Haniv.
Tanggapan Google
P a g e | 17
planning. Saat mencapai titik agresif itu, para wajib pajak mencoba
mencari kelemahan ketentuan pajak di satu negara.
P a g e | 18
Menunggak di Negara Lain
Di Perancis saja, Google meraup 1,7 miliar Euro tiap tahun tetapi
Google hanya mengaku memperoleh pendapatan 225 juta Euro. Akhirnya,
Google cuma bayar pajak senilai 5 juta Euro.
Otoritas pajak Italia meminta Google membayar 300 juta euro atau
setara Rp4,4 triliun pada awal 2016. Angka itu adalah kalkulasi
pendapatan rata-rata Google selama enam tahun berbisnis di Italia
Namun, Google melakukan manipulasi pajak dengan mengirimkan
pendapatannya di Italia ke Irlandia. Karena itu, Googe menyetor pajak
senilai jadi 2,2 juta euro atau Rp32 miliar pada 2015 lalu.
P a g e | 19
Cara Google Memanfaatkan Celah untuk Menghindari Pajak
P a g e | 20
negara lain yang dikenal sebagai tax haven -misalnya Bermuda dalam
kasus Google- yang tak mengenakan pajak pemasukan korporasi sama
sekali, alias 0 persen.
P a g e | 21
BAB IV
PENUTUP
Seperti kita ketahui bahwa pajak berganda timbul karena dua negara
mengenakan pajak atas penghasilan yang sama. Maka dilakukanlah perjanjian
Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda (P3B) antara dua negara tersebut,
dimana objek perjanjian perpajakan adalah jenis-jenis pajak yang ada di
masing-masing negara yang tercakup oleh perjanjian perpajakan, dan jenis-jenis
penghasilan yang diperoleh dan yang diterima oleh orang atau badan yang
tercakup perjanjian perpajakan, serta bagaimana perlakuan perpajakan atas
jenis-jenis penghasilan tersebut.
P a g e | 22
DAFTAR PUSTAKA
http://www.pajakonline.com/engine/learning/view.php?id=812
http://www.seoblog.id/2016/10/kasus-pajak-google.html
P a g e | 23