Вы находитесь на странице: 1из 6

PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK (RSIA) RIZKI BUNDA

NOMOR /DIR/PER/RSIA-RB/ /201

TENTANG

PANDUAN PENCEGAHAN DAN PENANGANAN PENCULIKKAN BAYI/ANAK ( KODE PINK)


RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK (RSIA) RIZKI BUNDA

DIREKTUR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK (RSIA) RIZKI BUNDA

Menimbang : a. Bahwa Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Rizki Bunda senantiasa berusaha
untuk menyediakan pelayanan yang terbaik dan aman sesuai dengan
kebutuhan masyarakat.
b. Bahwa untuk memenuhi kebutuhan pelayanan dalam pencegahan dan
penanganan penculikkan bayi/anak selama berada di Rumah Sakit Ibu dan
Anak (RSIA) Rizki Bunda diperlukan Panduan untuk bisa dilaksanakan oleh
semua pihak yang terkait di RumahSakit.
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam poin a
dan b diatas, maka dianggap perlu untuk menetapkan Peraturan Direktur
tentang Panduan Pelayanan di Rumah Sakit Ibu dan Anak(RSIA) Rizki
Bunda.

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang


Rumah Sakit.
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang
Kesehatan.
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 tahun 2004 tentang
Praktek Kedokteran.
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
012/Menkes/Per/III tahun 2012 tentang Standar Akreditasi Rumah Sakit.

MEMUTUSKAN:
Menetapkan :
KESATU : PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK (RSIA) RIZKI
BUNDA TENTANG PANDUAN PENCEGAHAN DAN PENANGANAN
PENCULIKKAN BAYI/ANAK RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK (RSIA) RIZKI
BUNDA.
KEDUA : Panduan Pencegahan dan Penanganan Penculikkan bayi/Anak Rumah
Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Rizki Bunda sebagaimana dimaksud dalam
Diktum Kesatu sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini.
KETIGA : Panduan Pencegahan dan Penanganan Penculikkan bayi/Anak Rumah
Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Rizki Bunda sebagaimana dimaksud dalam
Diktum Kedua harus dijadikan acuan dalam memberikan pelayanan
kerohanian di Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Rizki Bunda.
KEEMPAT : Dengan dikeluarkannya Peraturan Direktur ini, apabila terdapat peraturan
yang bertentangan dengan Peraturan Direktur ini, maka peraturan-
peraturan yang terdahulu dinyatakan tidak berlaku.
KELIMA : Apabila dikemudian hari terdapat kekurangan dan atau kekeliruan dalam
Peraturan Direktur ini, maka akan diadakan perubahan dan perbaikan
sebagaimana mestinya.
KEENAM : Peraturan Direktur iniberlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di LubukBasung
PadaTanggal 2017

RSIA RIZKI BUNDA


Direktur,

dr. Sandra Dewi Maya Sari, MARS


LAMPIRAN
PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK (RSIA) RIZKI BUNDA
NOMOR : /DIR/PER/RSIA-RB/ /2017
TANGGAL : 2017

TENTANG
PANDUAN PENCEGAHAN DAN PENANGANAN PENCULIKKAN BAYI/ANAK ( KODE PINK )
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK (RSIA) RIZKI BUNDA

1. DEFINISI
Kode pink adalah kode yang mengumumkan adanya penculikkan bayi/anak atau kehilangan
bayi/anak di lingkungan rumah sakit.
Secara universal, pengumuman ini seharusnya diikuti dengan lock down ( menutup akses
keluar-masuk) rumah sakit secara serentak. Bahkan menghubungi bandar udara, terminal,
stasiun dan pelabuhan terdekat untuk kewaspadaan terhadap bayi korban penculikkan.

1. Ruang Lingkup
Ruang lingkup Pencegahan dan Penaganan Penculikan bayi di RSIA RISKI BUNDA meliputi:
a. Staf pada semua tingkatan harus memahami prosedur mengenai perlindungan bayi dari
penculikkan.
b. Pasien dan keluarga pasien harus memahami prosedur dan peraturan yang berada di
lingkungan RSIA Rizki Bunda

2. Tata Laksana
A. Prosedur Pencegahan Penculikan bayi/anak di RSIA Rizki Bunda :
1. Segera setelah bayi lahir dan sebelum bayi dipisahkan dari ibunya, gelang
identitas dipasang.
2. Seluruh staf yang bekerja di RSIA Rizki Bunda diharuskan menggunakan kartu
identitas yang masih berlaku. Pada kartu identitas tersebut harus terdapat
nama, nomor karyawan dan pas foto berwarna dapt dilihat dengan jelas, dan
diketahui oleh orangtua bayi/anak.
3. Penerbitan kartu identitas harus terkendali, untuk kartu identitas sementara
pengendaliannya harus dilakukan dengan lebih ketat untuk memastikan kartu
identitas tidak hilang atau dipakai oleh orang yang tidak berhak, atau disalah
gunakan dengan cara apapun.
4. Staf pada semua tingkatan harus mendapatkan sosialisasi mengenai melindungi
bayi dari penculikkan.
B. Untuk melindungi bayi ketika sedang dibawa didalam fasilitas Rumah sakit, hal-hal
berikut harus menjadi perhatian :
1. Hanya staf yang berwenang (menggunakan kartu identitas khusus, atau
seseorang yang menggunakan identitas yang sama dengan bayi tersebut yang
diperbolehkan membawa bayi.
2. Bayi/anak tidak boleh ditinggal tanpa pengawasan langsung.
3. Bayi diantar ke ibunya dengan cara masing-masing bayi dibawa satu demi satu.
4. Staf rumah sakit dilarang membawa beberapa bayi secara bersamaan sekaligus
dalam satu waktu ke ruang bayi atau ke tempat lain.
5. Bayi selalu ditempatkan pada posisi yang terlihat dan dalam pengawasan
langsung dari orang-orang yang bertugas berikut ini :
a. Staf rumah sakit yang bertugas, ibu, anggota keluarga lain, atau teman
dekat yang di tunjuk oleh ibu. Mereka di beri pemahaman perihal
prosedur yang harus dipatuhi jika bayi sedang bersama ibu, namun
ibunya ingin tidur, ke kamar mandi, dan/atau dalam pengaruh obat bius.
b. Jika ibu dalam keadaan mengantuk ketika bayi diantar ke ruangan, staf
harus berhati-hati ibunya harus dibangunkan terlebih dahulu sampai
sadar penuh sebelum menerima bayi.
c. Jangan mencantumkan nama lengkap ibu atau bayi atau identitas lain (
alamat rumah, nomor telepon, dan lain-lain) di tempat yang dapat
dilihat oleh pengunjung. Menempatkan Prosedur Penanganan
Penculikkan bayi/anak : identitas bayi ditempat yang dapat dillihat oleh
pengunjung dapat mengakibatkanbayi dan keluarganya berada dalam
bahaya setelah pulang.
d. Jika pengunjung tidak mengenal pasien atau tidak dapat menyebutkan
nama, maka ijin berkunjungnya ditolak.
e. Kunjungan diluar jam berkunjung tidak diperbolehkan. Jika karena satu
dan lain hal ada kunjungan di luar jam berkunjung, maka pengunjung
tersebut harus meninggalkan kartu identitas dan di catat oleh petugas
keamanan.
f. Staf rumah sakit harus segera melaporkan setiap orang yang tanpa
identitas tidak dikenal, perilaku atau aktifitas yang mencurigakan ke
pihak keamanan.
g. Pada saat pasien pulang, gelang identitas harus ditunjukkan kepada
petugas. Petugas mencocokkan gelang yang terdapat pada pergelangan
tangan bayi dengan gelang yang dipakai ibu.
h. Staf rumah sakit harus mengantar bayi, ibu dan keluarganya pada saat
pulang samapai masuk ke dalam mobil.
C. Prosedur Penanganan Penculikan bayi/anak di RSIA Rizki Bunda :
1. Bila ada laporan kehilangan bayi segera teriakan Kode pink/bunyikan alarm
yang menandakan kode pink dan segera mengaktifkan tim code pink.
2. Pihak keamanan rumah sakit segera melakukan prosedur pengamanan dengan
cara seluruh pintu akses keluar masuk rumah sakit dilakukan penjagaan secara
ketat dan di tutup.
3. Tidak ada seorang pun yang diperbolehkan keluar atau masuk rumah sakit.
4. Pihak keamanan rumah sakit segera kumpulkan ciri-ciri korban dan beritahukan
kepada pihak keamanan rumah sakit.
5. Keluarga diberikan ruangan yang tenang dan senantiasa ditemani petugas.
6. Dilakukan pencarian di seluruh area rumah sakit. Periksa semua pengunjung
yang membawa tas besar atau menggunakan jaket/mantel.
7. Pihak keamanan rumah sakit bekerjasama dengan pihak kepolisian terdekat
untuk dilakukan penutupan area luar rumah sakit.
8. Apabila korban tidak berhasil di temukan didalam area rumah sakit, maka pihak
keamanan dapt memperluas pencarian ke area luar dengan ruang lingkup yang
lebih luas.
9. Pihak rumah sakit menanyakan lagilebih lanjut kepada unit keperawatan
mengenai ciri-ciri lebih detail dari korban untuk diinformasikan kepada pihak
terkait/luar. Informasi keluar hanya boleh dilakukan oleh public relation rumah
sakit atas persetujuan direktur.
10. Pihak keamanan mengamankan area tempat penculikkan berlangsung.
11. Pihak keamanan mengamankan rekaman video CCTV minimal 7 hari sebelum
kejadian.
3. Dokumentasi
Pendokumentasian disesuaikan dengan kondisi.

RSIA RIZKI BUNDA


Direktur,

dr. Sandra Dewi Maya Sari, MARS

Вам также может понравиться