Вы находитесь на странице: 1из 3

KEWARGANEGARAAN

NEGARA HUKUM

a. Konsep Negara Hukum


Negara hukum merupakan terjemahan dari istilah Rechsstaat atau Rule of law. Rechsstaat
atau Rule of law dapat dikatakan sebagai bentuk perumusan yuridis dari gagasan
konstitusionalisme. Konstitusi dan negara (hukum) merupakan dua lembaga yang tidak
terpisahkan.

Negara hukum adalah negara yang penyelenggaraan kekuasaan pemerintahannya


didasarkan atas hukum. Dalam negara hukum, kekuasaan menjalankan pemerintahan
berdasarkan kedaulatan hukum (supremasi hukum) dan betujuan untuk menyelenggarakan
ketertiban hukum (Mustafa kamal Pasha, 2003).

Negara berdasar atas hukum menempatkan hukum sebagai hal yang tertinggi (supreme)
sehingga ada istilah supremasi hukum. Supremasi hukum harus tidak boleh mengabaikan
tiga ide dasar hukum, yaitu keadilan, kemanfaatan dan kepastian. (Achmad Ali;2002).

Negara hukum adalah unik, sebab negara hendak dipahami sebagai suatu konsep hukum
(Jimly Asshiddiqie,2004). Dikatakan sebagai suatu konsep yang unik sebab tidak ada konsep
misalnya negara politik, negara ekonomi dan sebagainya. Dalam negara hukum nantinya
akan terdaoat satu kesatuan sistem hukum yang berpuncak pada konstitusi atau undang-
undang dasar. Dengan demikian, dalam negara yang berdasar atas hukum, konstitusi negara
merupakan sarana pemersatu bangsa.

b. Ciri Negara Hukum


Mustafa Kamal Pasha (2003) menyatakan ada tiga ciri khas negara hukum, yaitu :
1) Pengakuan dan perlindungan terhadap hak asasi manusia
2) Peradilan yang bebas dari pengaruh kekuasaan lain dan tidak memihak
3) Legalitas dalam arti hukum dalam segala bentuknya.

Adapula pendapat mengenai ciri-ciri negara hukum menurut Montesquieu, negara yang
paling baik ialah negara hukum, sebab di dalam konstitusi di banyak negara terkandung tiga
inti pokok yaitu :

1) Perlindungan HAM
2) Ditetapkannya ketatanegaraan suatu negara, dan
3) Membatasi kekuasaan dan wewenang organ organ negara.

c. Indonesia Negara Hukum


1) Landasan yuridis Negara Hukum Indonesia
Dasar pijakan bahwa negara Indonesia adalah negara hukum sekrang ini tertuang
dengan jelas pada Pasal 1 ayat (3) UUD 1945 perubahan ketiga, yang berbunyi
Negara Indonesia adalah negara hukum. Ketentuan ini dalam UUD 1945
menunjukkan semakin kuatnya dasar hukum serta menjadi amanat negara, bahwa
negara Indonesia adalah dan harus merupakan negara hukum.
2) Perwujudan Negara Hukum di Indonesia
UUD 1945 merupakan hukum dasar negara yang menempati posisi sebagai hukum
negara tertinggi dalam tertib hukum (legal order) Indonesia. Di bawah UUD 1945
terdapat berbagai aturan hukum/ peraturan perundang-undangan yang bersumber
dan berdasarkan pada UUD 1945.
Adapun tata urutan perundnagan adalah sebagai berikut :
a) Undang-Undang Dasar 1945
b) Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia
c) Undang-Undang
d) Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perpu)
e) Peraturan Pemerintah;
1. Keputusan Presiden
2. Peraturan Daerah.

d. Politik Hukum di Indonesia

HUBUNGAN NEGARA HUKUM DAN DEMOKRASI

Hubungan antara negara hukum dengan demokrasi dapat dinyatakan bahwa negara demokrasi pada
dasarnya adalah negara hukum. Namun, negara hukum belum tentu negara demokrasi. Negara
hukum hanyalah satu ciri dari negara demokrasi. Franz Magnis Suseno (1997) menyatakan adanya 5
(lima) gugus ciri hakiki dari negara demokrasi. Kelima ciri negara demokrasi tersebut adalah :

a. Negara hukum,
b. Pemerintahan di bawah kontrol nyata masyarakat,
c. Pemilihan umum yang bebas,
d. Prinsip mayoritas, dan
e. Adanya jaminan terhadap hak-hak demokratis.

Dengan demikian di negara demokrasi, hukum menjadi sangat dibutuhkan sebagai aturan dan
prosedur demokrasi. Tanpa aturan hukum, kebebasan dan kompetisi sebagai ciri demokrasi akan liar
tidak terkendalikan. Jadi, negara demokrasi sangat membutuhkan hukum.
KONSTITUSI

a. Konsep dasar dan urgensi konstitusi dalam suatu negara


Secara umum negara dan konstitusi merupakan dua lembaga yang tidak dapat dipisahkan
satu sama lain. Konstitusi merupakan hukum dasarnya suatu negara. Dasar-dasar
penyelenggaran bernegara didasarkan pada konstitusi sebagai hukum dasar.

Konstitusi dapat diartikan secara luas dan sempit, sebagai berikut :


1) Konstitusi (hukum dasar) dalam arti luas meliputi hukum dasar tertulis dan tidak
tertulis.
2) Konstitusi (hukum dasar) dalam arti sempit adalah hukum dasar tertulis, yaitu
undang-undang dasar. Dalam pengertian ini undang-undang dasar merupakan
konstitusi atau hukum dasar yang tertulis.

b. Konstitusi demokrasi

c. Sejarah perubahan konstitusi di Indonesia


Dalam sejarahnya, sejak Proklamasi 17 Agustus 1945 hingga sekarang di Indonesia telah
berlaku tiga macam undang-undang dasar dalam empat periode, yaitu sebagai berikut :
1) Periode 18 Agustus 1945- 27 Desember 1949 berlaku UUD 1945. UUD 1945 terdiri
dari bagian pembukaan, batang tubuh (16 bab), 37 pasal, 4 pasal Aturan Peralihan, 2
ayat Aturan Tambahan, dan bagian penjelasan.
2) Periode 27 Desember 1949-17 Agustus 1950 berlaku UUD RIS. UUD RIS terdiri dari 6
bab, 197 pasal, dan beberapa bagian.
3) Periode 17 Agustus 1950-5 Juli 1959 berlaku UUDS 1950 yang terdiri dari 6 bab, 146
pasal, dan beberapa bagian.
4) Periode 5 Juli 1959-sekarang kembali berlaku UUD 1945.

d. Perubahan konstitusi di beberapa Negara.

Вам также может понравиться