Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Pengertian Pengukuran
Pengukuran merupakan salah satu prosedur yang dapat ditempuh untuk melakukan evaluasi.
Maksudnya pengukuran dilakukan dalam rangka mengumpulkan informasi dan data yang
diperlukan untuk membuat keputusan dalam evaluasi. Adapun istilah pengukuran didefinisikan
oleh Gronlund dan Linn (1985:5) dalam M. Ainin, 2006 berikut ini. Measurement is the proces
of obtaining a numerical description of the degree to wich an individual processes a particular
characteristic. It answer the quetion ‘How much?’. Artinya, pengukuran adalah suatu proses
untuk memperoleh deskripsi dalam bentuk angka-angka mengenai tingkat dari sifat atau
kemampuan yang dimiliki seseorang. Pengukuran merupakan suatu konsep yang bermakna
proses menerapkan angka-angka kepada benda atau gejala berdasarkan aturan-aturan yang telah
ditetapkan. Dengan demikian pengukuran adalah suatu tindakan untuk menentukan jumlah atau
kuantitas dari sesuatu.
Menurut Ign. Masidjo (1995: 14) pengukuran adalah suatu kegiatan menentukan kuantitas
suatu objek melalui aturan-aturan tertentu sehingga kuantitas yang diperoleh benar-benar
mewakili sifat dari suatu objek yang dimaksud.
Pengukuran bisa diartikan sebagai proses memasangkan fakta-fakta suatu objek dengan
fakta-fakta satuan tertentu (Djaali & Pudji Muljono, 2007).
Menurut Endang Purwanti (2008:4) pengukuran dapat diartikan sebagai kegiatan atau upaya
yang dilakukan untuk memberikan angka-angka pada suatu gejala atau peristiwa, atau benda,
sehingga hasil pengukuran akan selalu berupa angka.
Pengukuran adalah suatu proses atau kegiatan untuk menentukan kuntitas sesuatu (Zaenal
Arifin, 2012).
Menurut Zainul dan Nasution (2001) pengukuran memiliki dua karakteristik utama yaitu: 1)
penggunaan angka atau skala tertentu; 2) menurut suatu aturan atau formula tertentu.
Pengukuran merupakan pemberian angka terhadap suatu atribut atau karakter tertentu yang
dimiliki oleh seseorang, atau suatu obyek tertentu yang mengacu pada aturan dan formulasi
yang jelas. Aturan atau formulasi tersebut harus disepakati secara umum oleh para ahli.
Penilaian (assessment) adalah penerapan berbagai cara dan penggunaan beragam alat
penilaian untuk memperoleh informasi tentang sejauh mana hasil belajar peserta didik atau
ketercapaian kompetensi (rangkaian kemampuan) peserta didik. Penilaian menjawab pertanyaan
tentang sebaik apa hasil atau prestasi belajar seorang peserta didik.Hasil penilaian dapat berupa
nilai kualitatif (pernyataan naratif dalam kata-kata) dan nilai kuantitatif (berupa angka).
Pengukuran berhubungan dengan proses pencarian atau penentuan nilai kuantitatif tersebut.
Menurut James A. Mc. Lounghlin & Rena B Lewis (1994). “Proses sistematika dalam
mengumpulkan data seseorang anak yang berfungsi untuk melihat kemampuan dan
kesulitan yang dihadapi seseorang saat itu, sebagai bahan untuk menentukan apa yang
sesungguhnya dibutuhkan. Berdasarkan informasi tersebut guru akan dapat menyusun
program pembelajaran yang bersifat realitas sesuai dengan kenyataan objektif.
Djemari Mardapi (1999: 8) penilaian adalah kegiatan menafsirkan atau mendeskripsikan
hasil pengukuran.
Menurut Cangelosi (1995: 21) penilaian adalah keputusan tentang nilai. Oleh karena itu,
langkah selanjutnya setelah melaksanakan pengukuran adalah penilaian. Penilaian
dilakukan setelah siswa menjawab soal-soal yang terdapat pada tes. Hasil jawaban siswa
tersebut ditafsirkan dalam bentuk nilai.
Menurut Suharsimi Arikunto (2009) penilaian adalah mengambil suatu keputusan
terhadap sesuatu dengan ukuran baik buruk. Penilaian bersifat kualitatif.
Dalam buku, “Bimbingan Dan Konseling Disekolah”, terbitan Direktorat Tenaga
Kependidikan Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan,
departemen Pendidikan Nasional (2008:27) dijelaskan bahwa Penilaian merupakan
langkah penting dalam manajemen program bimbingan.
Dalam PP.19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Bab I pasal 1 ayat 17
dikemukakan bahwa “penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi
untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik”.
Pengertian Evaluasi
Secara harafiah evaluasi berasal dari bahasa Inggris evaluation yang berarti penilaian
atau penaksiran (John M. Echols dan Hasan Shadily: 1983). Menurut Stufflebeam, dkk (1971)
mendefinisikan evaluasi sebagai “The process of delineating, obtaining, and providing useful
information for judging decision alternatives”. Artinya evaluasi merupakan proses
menggambarkan, memperoleh, dan menyajikan informasi yang berguna untuk merumuskan
suatu alternatif keputusan.
Evaluasi menurut Kumano (2001) merupakan penilaian terhadap data yang dikumpulkan
melalui kegiatan asesmen. Sementara itu menurut Calongesi (1995) evaluasi adalah suatu
keputusan tentang nilai berdasarkan hasil pengukuran. Sejalan dengan pengertian tersebut,
Zainul dan Nasution (2001) menyatakan bahwa evaluasi dapat dinyatakan sebagai suatu proses
pengambilan keputusan dengan menggunakan informasi yang diperoleh melalui pengukuran
hasil belajar, baik yang menggunakan instrumen tes maupun non tes.
Secara garis besar dapat dikatakan bahwa evaluasi adalah pemberian nilai terhadap
kualitas sesuatu. Selain dari itu, evaluasi juga dapat dipandang sebagai proses
merencanakan, memperoleh, dan menyediakan informasi yang sangat diperlukan untuk
membuat alternatif-alternatif keputusan. Dengan demikian, Evaluasi merupakan suatu
proses yang sistematis untuk menentukan atau membuat keputusan sampai sejauhmana
tujuan-tujuan pengajaran telah dicapai oleh siswa (Purwanto, 2002).
Arikunto (2003) mengungkapkan bahwa evaluasi adalah serangkaian kegiatan yang
ditujukan untuk mengukur keberhasilan program pendidikan. Tayibnapis (2000) dalam
hal ini lebih meninjau pengertian evaluasi program dalam konteks tujuan yaitu sebagai
proses menilai sampai sejauhmana tujuan pendidikan dapat dicapai.
Berdasarkan tujuannya, terdapat pengertian evaluasi sumatif dan evaluasi formatif.
Evaluasi formatif dinyatakan sebagai upaya untuk memperoleh feedback perbaikan
program, sementara itu evaluasi sumatif merupakan upaya menilai manfaat program dan
mengambil keputusan (Lehman, 1990).
Berdasarkan pengertian di atas dapat kita simpulkan bahwa penilaian adalah suatu proses
untuk mengambil keputusan dengan menggunakan informasi yang diperoleh melalui pengukuran
hasil belajar baik yang menggunakan tes maupun nontes. Pengukuran adalah membandingkan
hasil tes dengan standar yang ditetapkan. Pengukuran bersifat kuantitatif. Sedangkan menilai
adalah kegiatan mengukur dan mengadakan estimasi terhadap hasil pengukuran atau
membanding-bandingkan dan tidak sampai ke taraf pengambilan keputusan.Penilaian bersifat
kualitatif.
Agar lebih jelas perbedaannya maka perlu dispesifikasi lagi untuk pengertian masing-masing :
Penyusunan Kisi-kisi
Kisi-kisi (test blue-print atau table of specification) merupakan deskripsi kompetensi dan materi
yang akan diujikan. Tujuan penyusunan kisi-kisi adalah untuk menentukan ruang lingkup dan
sebagai petunjuk dalam menulis soal. Kisi-kisi dapat berbentuk format atau matriks seperti
contoh berikut ini.
Kurikulum : ………………………
Keterangan:
Isi pada kolom 2, 3. 4, dan 5 adalah harus sesuai dengAn pernyataan yang ada di dalam
silabus/kurikulum. Penulis kisi-kisi tidak diperkenankan mengarang sendiri, kecuali pada kolom
6.
Kisi-kisi yang baik harus memenuhi persyaratan berikut ini.
1. Kisi-kisi harus dapat mewakili isi silabus/kurikulum atau materi yang telah diajarkan
secara tepat dan proporsional.
Adapun kaidah penulisan soal bentuk pilihan ganda adalah seperti berikut :
Artinya soal harus menanyakan perilaku dan materi yang hendak diukur sesuai
dengan rumusan indikator dalam kisi-kisi.
Artinya, satu soal hanya mempunyai satu kunci jawaban. Maksudnya kunci jawaban
benar tidak lebih dari satu atau kurang dari satu.
5. Rumusan pokok soal dan pilihan jawanban harus merupakan pernyataan yang
diperlukan saja.
Artinya, pada pokok soal jangan sampai terdapat kata, kelompok kata, atau ungkapan
yang dapat memberikan petunjuk ke arah jawaban yang benar.
Artinya, pada pokok soal jangan sampai terdapat dua kata atau lebih yang
mengandung arti negatif. Hal ini untuk mencegah terjadinya kesalahan penafsiran
siswa terhadap arti pernyataan yang dimasud. Untuk keterampilan bahasa,
penggunaan negatif ganda diperbolehkan bila aspek yang akan diukur justru
pengertian tentang negatif ganda itu sendiri.
8. Pilihan jawaban harus homogen dan logis ditinjau dari segi materi.
Artinya, semua pilihan jawaban berasal dari materi yang sama seperti yang
ditanyakan oleh pokok soal, penulisannya harus setara, dan semua pilihan jawaban
harus berfungsi.
Kaidah ini diperlukan karena adanya kecendrungan siswa memilih jawaban yang
paling panjang karena seringkali jawaban yang lebih panjang itu lengkap dan
merupakan kunci jawaban.
10. Pilihan jawaban jangan mengandung pernyataan “semua pilihan jawaban di atas
salah atau benar”.
Artinya, dengan adanya pilihan jawaban seperti ini, maka secara materi pilihan
jawaban berkurang satu karena pernyataan ini bukan merupakan materi yang
ditanyakan dan pernyataan itu menjadi tidak homogen.
11. Pilihan jawaban berbentuk angka atau waktu harus disusun berdasarkan urutan besar
kecilnya nilai angka atau kronologis waktunya.
Artinya, pilihan jawaban yang berbentuk angka harus disusun berdasarkan besar
kecilnya nilai angka, dari nilai angka paling kecil berurutan sampai nilai angka yang
paling besar, dan sebaliknya. Demikian juga pilihan jawaban yang menunjukkan
waktu harus disusun secara kronologis. Penyusunan secara urut dimaksudkan untuk
memudahkan siswa melihat pilihan jawaban.
Soal
Indikator 1 : siswa mampu menentukan contoh atau bukan contoh dari persamaan garis lurus
Soal
Persamaan berikut ini manakah yang merupakan persamaan dari garis lurus…
a. 𝟓𝒙 + 𝟒 = 𝟎 c. 𝟑𝒙 + 𝟒𝒙𝒚 = 𝟏𝟐
𝟏
𝟐𝒙
b. =𝟑 d. 𝟐𝒙 + 𝒚𝟐 − 𝟑 = 𝟎
𝒚
Kunci : B
Soal
b.
c.
d.
Kunci : A
Indikator 3 : siswa mampu menentukan titik potong dari suatu persamaan garis lurus
soal
koordinat titik potong garis 2𝑦 + 3𝑥 − 6 = 0 denhan sumbu X dan sumbu Y berturut turut
adalah …
a. ( 2 , 0 ) dan ( 3 , 0 )
b. ( 2 , 0 ) dan ( 0 , 3 )
c. ( 0 , 2 ) dan ( 3 , 0 )
d. ( 0 , 2 ) dan ( 0 , 3 )
Kunci : B
Indikator 4 : siswa dapat menentukan nilai koefisian dari persamaan garis lurus yang melalui 2
titik
Soal
1
a. 𝑎 = 3 dan 𝑏 = 2
1
b. 𝑎 = 3 dan 𝑏 = − 2
1
c. 𝑎 = −3 dan 𝑏 = 2
1
d. 𝑎 = −3 dan 𝑏 = − 2
Kunci : A
Indikator 5 : Siawa mampu menentukan persamaan garis lurus yang saling tegak lurus.
Soal
Garis g melalui titik ( 3 , -4 ) dan titik ( -1 , 2 ). Persamaan garis h yang tegak lurus dengan garis
g dan melalui titik ( -4 , -3 ) adalah…
a. 3𝑦 − 2𝑥 = −17
b. 3𝑦 − 2𝑥 = 17
c. 3𝑦 − 2𝑥 = 1
d. 3𝑦 − 2𝑥 = −1
Kunci : D
KISI KISI SOAL
a. I c. III
Indikator :
b. II d. IV
Diberikan sebuah lingkaran
dengan bagian-bagiannya, siswa
dapat menentukan nama dari
bagian lingkaran yang ditunjuk
Menghitung panjang
garis singgung
persekutuan dua 3
lingkaran
Materi Pokok : Kunci
Jawaban
Garis singgung Perhatikan gambar diatas !
persekutuan dua
lingkaran Nilai y = …….
A
a. 450 c. 1350
Diberikan sebuah
lingkaran dengan sebuah
garis singgung yang
melalui sebuah titik
diluar lingkaran, siswa
dapat menentukan besar
salah satu sudut garis
singgung tersebut
Kompetensi Dasar : Nomor Soal Rumusan Butir Soal
Menghitung panjang
garis singgung
persekutuan dua 4
lingkaran
Materi Pokok : Kunci
Jawaban
Garis singgung Perhatikan gambar diatas !
persekutuan dua
lingkaran Panjang OQ = 6 cm dan panjang RP = 4 cm. Panjang PQ
A = …….
a. 8 cm c. 12 cm
Indikator :
b. 10 cm d. 16 cm
Diberikan sebuah
lingkaran dengan sebuah
garis singgung yang
melalui sebuah titik
diluar lingkaran, siswa
dapat menentukan
panjang garis singgung
lingkaran tersebut
A a. 15 cm c. 19 cm
b. 16 cm d. 20 cm
Indikator :
6. Soal Uraian
B. Butiran soal dari kisi-kisi kawan (Putri Yanti)
Soal : Tentukan Himpunan Penyelesaian (HP) dari persamaan linear berikut dengan metode
eliminasi!
2x+3y=1…pers.(1)
3x + y = 5 … pers.(2)
2x + 3y = 1 |x3| 6x + 9y = 3 3
3x + y = 5 |x2| 6x + 2y = 10 – 3
7y = -7 2
y = -1 1
Mengeliminasi y
2x + 3y = 1 |x 1| 2x +3y = 1 3
3x + y = 5 |x 3| 9x +3y = 15 – 3
-7x = -14 2
x=2 1
JUMLAH SKOR 20
2. Indikator : Diberikan suatu pertidaksamaan dua atau tiga variabel maka siswa dapat
merumuskan model matematika dari masalah program linear.
Soal :
JUMLAH SKOR 6
3. Indikator : Diberikan suatu pertidaksamaan linear maka siswa dapat menentukan nilai
maksimum fungsi objektif dan kendala dari program linear.
Soal :
Sebuah Katering akan membuat dua jenis makanan A dan B. Kedua makanan itu
memerlukan tiga bahan dasar yaitu tepung, mentega dan gula. Persedian tepung 10 kg,
mentega 16 kg dan gula 28 kg. Setiap satuan makanan A memerlukan bahan tepung,
mentega dan gula berturut-turut 20 gram, 20 gram dan 60 gram, dan setiap satuan
makanan B memerlukan bahan tepung, mentega dan gula berturut-turut 20 gram, 40
gram dan 40 gram. Jika semua makanan habis dipesan dengan harga masing-masing Rp
1.500,00 dan Rp 1. 200,00, Berapa banyaknya makanan jenis A dan B harus dibuat?
Buatlah tabel dari soal tersebut dan tentukan model matematikanya!
Total Skor 10
1. Indikator : Diberikan suatu pertidaksamaan linear maka siswa dapat menentukan
daerah penyelesaian pertidaksamaan linear.
Soal :
3) 3) Pertidaksamaan 0,5 ≤x ≤2
ekuivalen dengan pertidaksamaan
x ≥0,5 dan x ≤2. Buatlah garis 4
melalui (½, 0) sejajar sumbu y dan
garis melalui (2,0) sejajar sumbu y.
Daerah yang terletak diantara
kedua garis ini merupakan
penyelesaian dari 0,5 ≤x ≤2 seperti
pada gambar (3). 4) Daerah
penyelesaian dari sistem
pertidaksamaan: 2x + y ≥2, 4x +
3y ≤12, 0,5 ≤x ≤2, x ≥0 dan y ≥0
adalah daerah arsiran seperti
gambar (4) di bawah.
JUMLAH SKOR 10
2. Indicator : Diberikan suatu pertidaksamaan linear maka siswa dapat menentukan nilai
minimum fungsi objektif dan kendala dari program linear.
Soal :
Suatu pabrik farmasi menghasilkan dua macam kapsul obat flu yang diberi nama fluin dan
fluon. Masing-masing kapsul memuat tiga unsur utama dengan kadar kandungannya tertera
tabel berikut.
Menurut dokter, seorang yang sakit flu biasa akan sembuh bila dalam 3 hari paling sedikit
menelan 12 grain aspirin, 74 grain bikarbonat dan 24 grain kodein. Bila harga fluin Rp
200,00 dan fluon Rp 300,00 per kapsul, berapa kapsul yang fluin dan fluon harus dibeli
supaya cukup untuk menyembuhkan dengan ongkos sekecil mungkin? Penyelesaian Agar
mempermudah perumusan model matematika disusun tabel persiapan sebagai berikut.
Per Kapsul
Fluin Fluon
Aspirin 2 1 12
Bikarbonat 5 8 17
Kodein 1 6 24
Harga 200 200 300 300
Penyelesaian :
dengan kendala:
1) 2x + y 12 3
2) 5x + 8y 74
3) x + 6y 24
4) x ≥0
5) y ≥0
Untuk k = 0 didapat garis senilai 2
200x + 300y = 0,
Untuk k = 100 didapat garis senilai 2
200x + 300y =100,Ternyata garis
selidik makin menjauhi (0,0) jika
nilai f makin besar.Setelah digambar
didapat himpunan penyelesaiannya
adalah daerah terbuka ABCD dengan
A(0,12), B(2,8), C , dan D(24,0)
JUMLAH SKOR 15
Butiran soal :
Indikator :Diberikan sebuah matriks A . siswa mampu menentukan nilai Transpose matriks A
dengan mengubah posisi baris menjadi kolom
Soal No. 1
Tentukan tranpose dari matriks A berikut ini
Pembahasan
Transpose sebuah matriks diperoleh dengan mengubah posisi baris menjadi kolom seperti contoh
berikut:
Kisi-kisi Soal No. 2
Indikator : Diberikan dua buah matriks dengan ordo 2X2 . Siswa dapat menetukan hasil dari
pengurangan dua buah matriks.
Soal No. 2
Dua buah matriks A dan B masing-masing berturut-turut
Tentukan A − B
Pembahasan
Operasi pengurangan matriks:
Soal No. 3
Tentukan nilai a + b + x + y dari matriks-matriks berikut ini
Diketahui bahwa P = Q
Pembahasan
Kesamaan dua buah matriks, terlihat bahwa
3a = 9 → a = 3
2b = 10 → b = 5
2x = 12 → x = 6
y=6
Sehingga:
a + b + x + y = 3 + 5 + 6 + 2 = 16
Soal No. 3
Diketahui persamaan matriks
Nilai a + b + c + d =....
A. − 7
B. − 5
C. 1
D. 3
E. 7
Pembahasan
Jumlahkan dua matriks pada ruas kiri, sementara kalikan dua matriks pada ruas kanan, terakhir
gunakan kesamaan antara dua buah matriks untuk mendapatkan nilai yang diminta.
2 + a = −3
a=−5
4+b=1
b=−3
d−1=4
d=5
c−3=3
c=6
Sehingga
a + b + c + d = −5 − 3 + 6 + 5 = 3
Kisi-kisi Soal No. 4
Indikator : Diberikan sebuah matriks ordo 2x2 . siswa dapat menghitung determinan matriks
Soal No. 4
Tentukan determinan dari matriks A berikut ini
Pembahasan
Menentukan determinan matriks ordo 2 x 2
det A = |A| = ad − bc = (5)(2) − (1)(−3) = 10 + 3 = 13
Sehingga :