Вы находитесь на странице: 1из 8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Peristiwa yang terjadi di jantung dari permulaan satu denyutan sampai
kedenyutan berikutnya dinamakan siklus jantung. Setiap siklus jantung di awali
oleh timbulnya potensial aksi secara spontan di nodus SA yang terletak di dinding
bagian superior lateral (superior=atas; lateral= sisi arah ke luar) atrium kanan,
yaitu di dekat muara vena cava superior (vena cava superior = pembuluh balik
yang masuk kedalam atrium kanan yang membawa darah dari tubuh bagian atas,
teermasuk leher dan kepala). Potensial aksi yang berasal dari nodus SA ini dengan
cepat dihantarkan kesemua bagian kedua atrium, kemudian melalui bundel A-V
kesemua bagian kedua ventrikel. Karena sistem konduksi dari atrium ke ventrikel
mempunyai susunan khusus, terjadi keterlambatan penghantaran impuls jantung
dari atrium ke ventrikel selama kira-kira 0,1 detik. Hal ini memungkinkan dan
memberi waktu bagi atrium untuk berkontraksi terlebih dahulu sehingga darah
dapat dipompakannya kedalam ventrikel, baru kemudian ventrikel berkontraksi
dengan kuat untuk memompakan darah tersebut. Dengan emikian, atrium
bertindak sebagai “pompa primer” bagi ventrikel, dan ventrikel dapata
memperoleh sejumlah darah untuk dipompakan keseluruh jaringan tubuh melalui
sistem vaskuler (vaskuler = pemuluh darah). Jadi, dalam keadaan normal, sewaktu
atrium berkontraksi kedua ventrikel berada dalam keadaan relaksasai.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian siklus jantung ?
2. Apa fungsi ventrikel sebagai pompa ?
3. Apa fungsi atrium sebagai pompa ?
4. Apa peranan katub pada siklus jantung ?
5. Apa hubungan bunyi jantung dengan siklus jantung ?
6. Apa saja fase-fase pada siklus jantung ?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui tentang siklus jantung
2. Untuk mengetahui guna ventrikel sebagai pompa
3. Untuk mengetahui guna atrium sebagai pompa
4. Untuk mengatahui peranan katup pada siklus jantung
5. Untuk mengetahui hubungan bunyi dengan siklus jantung
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian siklusjantung


Siklus jantung adalah urutan memompa dan mengisi yang terjadi dari awal
detak jantung untuk menyelesaikan nya. Jantung mengalami dua peristiwa utama
selama siklus jantung lengkap, diastol dan sistol. Selama diastol, jantung rileks
dan mengisi dengan darah dan selama sistol, jantung berkontraksi dan memompa
darah. Dibutuhkan sekitar satu detik untuk menyelesaikan seluruh siklus jantung.
Jantung terdiri dari empat ruang: dua atrium di atas dan dua ventrikel di
bawah. Atrium menerima darah dari tubuh ke jantung dan ventrikel bertanggung
jawab untuk memompa darah keluar dari jantung. Tahap pertama adalah sistolik,
atau santai. Atrium kanan mengambil dalam darah terdeoksigenasi dari tubuh
melalui superior dan inferior vena cava. Karena atrium kanan dan ventrikel dalam
posisi santai dan katup atrioventrikular antara dua kamar terbuka, darah mengalir
ke ventrikel kanan.
Sebuah impuls listrik dari node sinoatrial (SA) memberitahu atrium
berkontraksi dan mendorong dalam darah yang tersisa dan sinyal ke serat Purkinje.
Serat Purkinje menyebabkan ventrikel berkontraksi, atau pergi ke tahap pertama
sistol dalam siklus jantung, dan memompa darah terdeoksigenasi dari katup
semilunar ke arteri pulmonalis. Ini paru arteri mengambil darah ke paru-paru, di
mana ia dapat kembali teroksigenasi.
Dari paru-paru, darah beroksigen datang kembali ke jantung melalui vena
paru, dan diterima di atrium kiri. Jantung adalah sekarang dalam tahap kedua
diastole, sehingga atrium kiri santai dan katup atrioventrikular terbuka. Darah
melewati katup ke ventrikel kiri. Ventrikel kiri kemudian mendapat pesan dari
serat Purkinje berkontraksi, atau masuk ke tahap kedua sistol. Kontraksi ini
memberi kekuatan untul membuka katup semilunar ke aorta, dimana darah
dipompa keluar ke seluruh tubuh.
Karena darah yang beredar terus menerus, jantung tidak harus menunggu
darah kembali dari tubuh atau paru-paru, sehingga terus-menerus mengisi dan
memompa keluar. Untuk alasan ini, mengisi salah satu sisi jantung terjadi pada
saat yang sama dengan mengisi dari sisi lain, dan kontraksi satu sisi terjadi
bersamaan dengan kontraksi lainnya. Jadi tahap pertama dan kedua diastole dalam
siklus jantung terjadi secara simultan, dan kemudian tahap pertama dan kedua
sistol terjadi. Ini "lub-dup" suara yang terdengar ketika mendengarkan detak
jantung adalah suara katup penutup. Ini "lub" adalah suara katup atrioventrikular
penutupan, dan "dup" adalah suara penutupan katup aorta.

2.2 Fungsi ventrikel sebagai pompa


2.2.1 Pengisian ventrikel atau masa diastolik
Akhirsistole ventrikel sejumlah darah tertimbun dalam atrium karena
katup atrium ke ventrikel tertutup. Tepat setelah sistolik berakhir tekanan
ventrikel turun kembali sampai ke tekanan diastolik yang rendah. Darah ynag
terus masuk ke dalam atrium dari vena-vena dan berjalan melalui atrium langsung
ke ventrikel.
2.2.2 pengosongan ventrikel selama sistol
Bila kontraksi ventrikel mulai, tekanan ventrikel meningkatdengan cepat,
menyebabkan katub atrium dan ventrik menutup. Diperlukan penambahan 0,02 –
0,03 detik bagi ventrikel untuk meningkatkan tekanan yang cukup untuk
mendorong katub-katub semilunaris aorta dan semilunaris arteri pulmonaris,
membuka melawan tekanan dalam aorta dan arteri pulmonalis.
2.3 Fungsi atrium sebagai pompa
Dalam keadaan normal, darah dari seluruh tubuh kembali ke jantung, yaitu
kedalam kedua atrium. Kira-kira 75% darah masuk kedalam atrium tersebut
langsung mengalir kedalam ventrikel sebelum atrium berkontraksi. Kemudian,
sewaktu atrium berkontrasi, sisa darah sebanyak 25% di pompakan masuk
kedalam ventrikel. Jadi, atrium hanya berfungsi sebagai pompa primer bagi
ventrikel untuk meningkatkan efektifitas pompa ventrikel sebanyak 25%.
Sebenarnya, jantung dapat memompakan darah, dalam jumlah yang cukup
bagi jaringan tubuh walaupun tanpa penambahan efektifitas ekstra sebesar 25%
tersebut. Penyebabnya adala dalam keadaan normal, jantung mempunyai
kemampuan untuk memompakan darah sebesar 300 sampai 400% jumlah
kebutuhan tubuh. Karena itu, kegagalan fungsi atrium tidak akan berpengaruh
pada seseorang, kecuali bila dia melakukan aktifitas fisik.bila pasien dengan
kegagalan fungsi atrium melakukan aktifitas fisik yang cukup berat, dapat
terjadi tanda tanda gagal jantung akut. Tanda-tanda gagal jantung akut
tersebut terutama sesak nafas atau nafas memendek.
2.4 Peranan katub pada siklus jantung
2.4.1 Peranan Katup Atrioventrikular

Katup A-V, yaitu katup trikuspidal dan katup mitral, berfungi mencegah
aliran balik darah dari ventrikel kembali masuk ke atrium sewaktu ventrikel
berkontraksi (masa sistolik). Sedangkan katup semilunar, yaitu katup aorta dan
katup polmonal, berfungi mencegah aliran balik darah dari aorta dan arteri
polmonalis ke ventrikel sewaktu relaksasi ventrikel (masa diastolik). Semua katup
ini menutup dan membuka secara pasif. Artinya, katup menutup bila tekanan ke
arah belakang mendorong aliran darah untuk berbalik dan mendorong katup
hingga menutup. Sebaliknya katup membuka bila tekanan kea rah depan
mendorong darh ke arah depan mendesak katup hingga membuka. Secara
anatomis, katup A-V sangat tipis seperti selaput (filmy) sehingga hamper tidak
memerluan dorongan dari aliran balik darah untuk menutupnya. Namun, katup
semilunar yang lebih tebal dan lebih berat memerlukan dorongan balik darah yang
agak kuat selama beberapa millidetik untuk mendorongnya agar tidak menutup.

2.5 hubungan bunyi jantung dengan siklus jantung


Dalam pemeriksaan auskultasi (auscultation = berhubunga dengan mendengar)
menggunakan stetoskop, seseorang tidak akan dapat mendengarkan bunyi katup
jantung sewaktu membuka karena pembukaan ini berlangsung relative lambat
sehingga tidak menimbulkan bunyi. Akan tetapi, sewaktu katup menutup dengan
tiba-tiba, terjadi perubahan tekanan secara mendadak sehingga daun-daun katup
dan cairan di sekitarnya bergerak (fibrasi). Bunyi penutup katup dan getaran
tersebut diteruskan ke segala arah di dalam rongga dada.
Jadi, sewaktu ventrikel berkontraksi, bunyi pertama yang dapat didengar
adalah bunyi penutupan katup-katup A-V yang menimbulkan vibrasi bernada
rendah dan rerlative terdengar lebih lama; bunyi ini dinamakan bunyi jantung
pertama. Sewaktu katup aorta dan katup pulmonal meutup diakhir masa sistolik,
dapat pula didengarkan bunyi penutupan katup yang cepat. Bunyi ini lebih singkat
karena memang katup seminular menutup secara cepat sehingga vibrasinya
terdengar dalam waktu yang relative lebih pendek, tetapi dengan nada yang lebih
tinggi; bunyi ini dinamakan bunyi jantung kedua.
Kadang-kadang, dapat pula didengarkan bunyi atrial (atrial sound) yang
terjadi sewaktu kontraksi atrium. Bunyi atrial timbul karena adanya vibrasi yang
menyertai aliran darah sewaktu memasuki ventrikel. Bunyi jantung ketiga kadang-
kadang dapat pula didengarkan disepertiga akhir pertama masa diastolik; bunyi ini
dipercayai terjadi akibat mengalirnya darah secara bergemuruh (rumbling)
kedalam ventrikel yang hampir penuh terisi darah. Mekanisme timbulnya bunyi
jantung akan dbicarakan lebih rinci pada bab yang berkaitan dengan uskultasi.

2.6 Fase-fase siklus jantung


1. Fase 1 periode pengisihan
fase ini dimulai pada volume ventrikel kira-kira 45 ml dan tekanan
diastolik mendekati nilai 0 mmHg. Volume 45 ml ini adalah jumlah darah
yang tertinggal dalam ventrikel kiri setelah kontraksi atau masa sistolik
ventrikel kiri sehingga disebut volume akhir sistolik. Begitu darah dari
atrium kiri masuk ke ventrikel kiri pada masa diastol ventrikel kiri, volume
ventrikel kiri meningkat sebanyak kira-kira 70 ml menjadi kira-kira 115
ml, volume ini dinamakan volume akhir diastolik. Pada diagram, fase I ini
dagambarkan sebagai kurva garis yang berlabel “I” dengan volume yang
meningkat sampai 115 ml dan tekanan diastolik meningkat sampai kira-
kira 5 mmHg.
2. Fase II periode kontraksi isovolumik
Selamkontraksiisovolumik volume ventrikel tidak berubah karena semua
dalam keadaan tertutup. Akan tetapi, tekanan didalam ventrikel meningkat
sampai level, tekanan di dalam aorta, yaitu kira-kira 80 mmHg, seperti
yang digambarkan sebagai kurva garis yang berlabel “II” pada diagram.
3. Fase III periode ejeksi
Selam periode ejeksi, tekanan ventrikel kiri bahkan meningkat lebih tinggi
lagi karena ventrikel kiri masih dalam keadaan berkontraksi. Pada saat
yang sama, volume ventrikel kiri berkurang karena katup aorta sudah
membuka sehingga darah yang berada di dalam ventrikel kiri mengalir
masuk ke dalam aorta. Fase ini di gambarkan dengan kurva garis yang
berlabel “III” pada diagram yang memperlihatkan perubahan volume dan
tekanan sistolik selama periode ejeksi.
Fase IV. Periode relaksasi isovolumik
Di akhir periode ejeksi, katup aorta menutup, dan tekanan ventrikular
kembali menurun ke level tekanan diastolik. Kurva garis berlabel “IV”
menggambarkan terjadinya penurunan tekanan intra ventrikular ini tanpa
disertai perubahan pada volume ventrikel karena semua katup kembali
dalam keadaan tertutup. Jadi, ventrikel kiri kembali ke posisi awalnya,
yaitu volume darah yang tertinggal di ventrikel kiri kira-kira 45ml dan
tekanan diastolik mendekati 0 mmHg
KESIMPULAN
Siklus jantung mengammbarkan peristiwa-peristiwa yang terjadi
selama satu denyut jantung, seperti masa sistol dan diastol dalam siklus ini
terdiri dari empat fase; Pengisisian, kontraksi isovolumik, Ejeksi, relaksasi
isovolumik.
SARAN
Kita harus menjaga kesehatan jantung agar siklus jantung kita berjalan
sebagaimana mestinya.

Вам также может понравиться