Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Deuteromycota adalah jamur yang disebut fungi imperfecti (jamur tidak sempurna) karena
belum diketahui reproduksi seksualnya.
Jamur ini multiseluler dengan hifa bersekat dan bereproduksi vegetatif dengan konidiospora.
Hidup jamur ini bersifat saprofit atau parasit. Hifa bersekat sekat dan tubuhnya mikroskopis.
Terdapat kira-kira 1500 jenis jamur yang belum diketahui cara reproduksi seksualnya.
Akibatnya, ilmuwan tidak dapat memasukkannya ke dalam Zygomycota, Ascomycota, atau
Basidiomycota. Jamur yang demikian, untuk sementara waktu digolongkan Deuteromycota
atau jamur tak tentu atau disebut juga jamur tidak sempurna.
Sebagai contoh adalah jamur oncom. Mula-mula, jamur ini digolongkan Deuteromycota
dengan nama Monilia sitophila. Namun, ketika Prof. Dwidjoseputro (almarhum) dari IKIP
Malang (sekarang Universitas Negeri Malang) melakukan penelitian, ternyata Monilia
sitophilia dapat melakukan reproduksi seksual dan menghasilkan askus. Oleh beliau jamur
oncom dimasukkan ke dalam Ascomycota dan namanya Neurospora sitophila.
rafa
Jamur Deuteromycota adalah jamur yang berkembang biak dengan konidia dan belum
diketahui tahap seksualnya. Tidak ditemukan askus maupun basidium sehingga tidak
termasuk dalam kelas jamur Ascomycota atau Basidiumycota. Oleh karena itu, jamur
Deuteromycota merupakan jamur yang tidak sempurna (jamur imperfeksi).
Ciri-ciri Jamur Deuteromycota (Jamur Imperfeksi)
Jamur Deuteromycota yang tergolong pada jamur imperfeksi banyak yang menimbulkan
penyakit, misalnya, jamur Helminthosporium oryzae, dapat merusak kecambah, terutama
menyerang buah dan menimbulkan nodanoda hitam pada daun inang; Sclerotium rolfsii
merupakan penyakit busuk pada berbagai tanaman. Jenis jamur dalam
kelompok Deuteromycota yang menguntungkan adalah jamur oncom (Monilia sitophila atau
sekarang bernama Neurospora sitophila).
Karakteristik
1. Moniliales
2. Sphaeropsidales
3. Melanconiales
4. Mycelia Sterlia
Siklus hidup
Reproduksi aseksual dengan menghasilkan konidia atau menghasilkan hifa khusus disebut
konidiofor. Kemungkinan jamur Deuteromycota merupakan suatu perkembangan jamur yang
tergolong Ascomycocetes ke Basidiomicetes tetapi tidak diketahui hubungannya.
Cara hidup
Jamur Deuteromycota bersifat saprofit dibanyak jenis materi organic, sebagai parasit pada
tanaman tingkat tinggi , dan perusak tanaman budidaya dan tanaman hias.
Jamur Deuteromycota juga menyebabkan penyakit pada manusia , yaitu dermatokinosis
(kurap dan panu) dan menimbulkan pelapukan pada kayu. Contoh klasik jamur
Deuteromycota adalah monilia sitophila , yaitu jamur oncom. Jamur Deuteromycota
umumnya digunakan untuk pembuatan oncom dari bungkil kacang. Monilia juga dapat
tumbuh dari roti , sisa- sisa makanan, tongkol jagung , pada tonggak – tonggak atau rumput
sisa terbakar, konodiumnya sangat banyak dan berwarna jingga.
Fase pembiakan secara vegetative pada monilia sp. Ditemukan oleh dodge (1927) dari
amerika serikat, sedangakan fase generatifnya ditemukan oleh dwidjoseputro (1961), setelah
diketahui fase generatifnya, kenudian jamur Deuteromycota dimasukkan golongan
ascomycocetes dan diganti namanya menjadi Neurospora sitophilla atau Neurospora crassa.
1. Tubuhnya mikroskopis
2. Hidup kebanyakan parasit
3. Bereproduksi secara aseksual
Jamur ini hanya diketahui cara reproduksi aseksualnya saja oleh karena itu sering disebut
fungi imperfecti atau jamur tidak sempurna. Reproduksi aseksual jamur deuteromycotina ini
yaitu dengan cara pembentukan konidia. Jika suatu jamur deuteromycotina ini diketahui cara
reproduksi seksualnya maka dimasukkan ke dalam kelompok jamur yang lain. Contohnya
Monilia Sitophila, setelah diketahui reproduksi seksualnya dengan menghasilkan askospora,
jamur ini dimasukkan ke dalam jamur Ascomycotina dan diganti namanya menjadi
Neurospora Crassa (jamur oncom).
Beberapa contoh dari jamur deuteromycotina dan peranannya bagi kehidupan adalah antara
lain sebagai berikut:
- Ephidermophyton Floocosum, menyebabkan penyakit kaki atlet
- Mycrosporum dan Tryghophyton, menyebabkan penyakit kurap
- Sclerothium Rolfsie, menyebabkan penyakit busuk pada tanaman
- Helminthosporium Oryzae, menimbulkan noda berwarna hitam pada daun
- Candida albicans, menyebabkan infeksi pada vagina
- Chaclosporium, parasit pada buah-buahan dan sayuran
- Curvularia, hidup parasit