Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Rukun Solat
الر ْكبا ِة ا
ع ْو ارة ُّ س َّرةِ او
ُّ اما بايْنا ال.
“Antara pusar dan lutut adalah aurat.” [8]
Dari Jarhad al-Aslami, ia berkata, “Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam lewat
ketika aku mengenakan kain yang tersingkap hingga pahaku terlihat. Beliau
bersabda:
C. Sholat Wajib
1. Dasar Hukum
Rasulullah SAW bersabda, ع ْن قاا ال ُه اري اْرة ا اابِى ا: ُس ِم ْعت س ْو ال ا ُ ياقُ ْو ُل ص هللاِ ار: ب اما ا ا َّو ال ا َِّن
ُ سيُ احا ا
َّ قِ ْي ال اِالَّ او اات ا َّم اها فاا ِْن اْل ام ْكت ُ ْو ابةُ ال. ظ ُر ْوا
صَلاة ُ اْل ِقياا ام ِة اي ْو ام اْل اع ْبدُ ِب ِه ُ ا ُ ْن، ط ُّوع؟ ِم ْن لاهُ ه ْال
ط ُّوع لاهُ اكانا فاا ِْن ت ا ا
تا ا
ت ِ ضةُ ا ُ ْك ِملا ط ُّو ِع ِه ِم ْن اْلفا ِر ْي ا ت ا ا، سائِ ِر يُ ْفعا ُل ث ُ َّم
ض ِة اْالا ْع اما ِل بِ ا ذلِكا ِمثْ ُل اْل ام ْف ُر ْو ا. الخمسة، االوطار نيل فى1:
345 Dari Abu Hurairah, ia berkata : Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda,
“Sesungguhnya pertama-tama perbuatan manusia yang dihisab pada hari
qiyamat, adalah shalat wajib. Maka apabila ia telah menyempurnakannya (maka
selesailah persoalannya). Tetapi apabila tidak sempurna shalatnya, dikatakan
(kepada malaikat), “Lihatlah dulu, apakah ia pernah mengerjakan shalat sunnah
! Jika ia mengerjakan shalat sunnah, maka kekurangan dalam shalat wajib
disempurnakan dengan shalat sunnahnya”. Kemudian semua amal-amal yang
wajib diperlakukan seperti itu”. [HR. Khamsah, dalam Nailul Authar juz 1, hal.
345]
Dari Jabir bin ‘Abdillah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ابيْنا
الر ُج ِل ِّ صَلاةِ ت ْاركُ او ْال ُك ْف ِر ال
َّ ش ِْر ِك اوبايْنا َّ (“ الPembatas) antara seorang muslim dan
kesyirikan serta kekafiran adalah meninggalkan shalat.” (HR. Muslim no. 257)
Dalam kitab Azzawajir susunan Ahmad bin Hajar Alhaitami berkata : Tersebut
dalam hadits : Siapa yang menjaga shalat lima waktu maka Allah akan
memulyakannnya dengan lima macam :
1. Dihindarkan kesempitan hidup.
2. Dihindarkan siksa kubur.
3. Diberi kitab amalnya dengan tangan kanannya.
4. Berjalan diatas shirat bagaikan kilat.
5. Masuk surga tanpa hisab
D. Sholat Sunnah
1. Keutmaan Sholat Sunnah Rawatib
Berikut adalah 10 keutamaan Shalat Sunnah Rawatib, yang dianjurkan untuk
dilakukan oleh umat islam seluruhnya.
Seperti yang disampaikan di atas, bahwa salah satu keutamaan shalat sunnah
Rawatib mendatangkan pahala yang besar hingga dibangunkan Allah rumah di
surga. Untuk itu, sangat besar ganjaran dan pahalanya bagi umat islam yang
menjalankan. Tentu, semuanya ingin mendapatkan surga. Untuk itu, salah satu
amalan yang bisa membuat kita masuk ke surga setelah melakukan hal yang
wajib adalah menjalankan sunnah Rasul yang bisa kita lakukan. Yaitu dengan
melaksanakan shalat sunnah rawatib.
Untuk bisa menjadi ummat Rasulullah SAW, tentunya bukan hanya identitas
saja kita bisa tergolong sebagai ummatnya. Melaksanakan ibadah sunnah,
mencontoh perilaku Rasul, dan meneladani apa yang dilakukannya adalah hal
yang membuat kita menjadi seorang yang mengikuti Rasulullah. Mengaku saja
sebagai ummat Rasulullah tentu saja tidak cukup, namun harus konsisten dan
terus menerus mengikuti Sunnah Rasullullah.
Untuk itu, shalat sunnah Rawatib yang dicontohkan Rasulullah secara konsisten
adalah salah satu jalan membuat kita bisa tergolong sebagai ummatnya. Untuk
itu, teruslah konsisten malaksanakannya agar bisa mendapatkan keutamaan ini.
Yang melakukan sallah sunnah rawatib ini, bukan hanya Rasulullah melainkan
sahabat-sahabat Rasul pun melaksanakannya. Untuk itu, Shalat Sunnah ini
sebagaimana dilakukan oleh para Sahabat Rasulullah. Dengan menjalankannya,
kita akan memiliki kesamaan dengan para sahabat Rasulullah yg shalih dan
penuh amalan kebaikan.
Setiap shalat yang kita lakukan adalah membaca surat dan tentunya doa. Untuk
itu, dengan menambah shalat dengan shalat sunnah rawatib maka kita akan
lebih banyak berdoa dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Di waktu-waktu tertentu kita bisanya sering melupakan Allah SWT dan lupa
untuk memanjatkan doa kepada-Nya. Untuk itu, dengan shalat yang ditambah
maka doa-doa kita pun akan bertambah, munajat kepada Allah akan semakin
banyak, dan kita akan semakin merasa dekat dengan Allah SWT. Dengan
begitu, kita akan terbaisakan menjadi hamba yang senantiasa mengingat aturan,
perintah, dan hukum Allah pada manusia.
Shalat seperti alarm yang mengingatkan kita akan hakikat hidup di dunia.
Bacaan yang kita baca, dzikir yang kita lakukan membuat kita terkondisikan
dengan amalan yang mengarahkan kepada akhirat, bukan hanya hal duniawi
saja. Untuk itu, dengan tambahan shalat sunnah rawatib semakin banyak
mengingatkan kita pada akhirat, sehingga kita tidak mudah untuk terlena
dengan duniawi.
Dengan melaksanakan shalat sunnah rawatib kita juga akan lebih banyak
menghayati tentang islam. Islam adalah seperangkat aturan Allah. Biasanya
dalam kehidupan sehari-hari kita sering melupakan dan melalaikan hal ini.
Untuk itu, dengan tambahan shalat sunnah rawatib maka kita akan mendapatkan
penghayatan akan islam yang lebih tinggi lagi dibanding hanya dengan shalat
wajib.
Dengan memperbanyak shalat sunnah rawatib, maka kita juga akan semakin
banyak bersyukur lewat dizkir dan bacaan yang kita lantunkan. Bersyukur
dalam hal ini adalah kita masih diberi waktu di dunia dan juga menjalankan
perintah-perintah Allah dengan sebaik-sebaiknya. Di luar shalat, manusia sering
kali lalai untuk bersyukur, untuk itu dalam shalat adalah hal yang bisa kita
lakukan dengan sebaik-baiknya untuk bersyukur.
Dengan memperbanyak shalat sunnah rawatib, kita juga akan mendapatkan rasa
takut kepada Allah SWT. Rasa takut ini muncul karena bentuk ketaatan dan
ketundukan kita kepada Allah. Semakin sering kita berinteraksi dengan shalat,
maka kita akan semakin menyadari bahwa Allah adalah Tuhan yang harus kita
taati dan takuti segala siksaan-nya. Untuk itu, rasa takut ini muncul jika dalam
shalat sering kita ingat dan khusuk menjalankannya. Salah satunya melalui
shalat sunnah rawatib yang dilakukan.
Shalat sunnah rawatib sebagaimana shalat wajib, membuat kita menjauhi sifat
sombong dan riya. Hal ini sebagaimana dilakukan saat shalat, kita akan selalu
rukuk dan sujud kepada Allah. Saat itulah kita menjadi seseorang yang benar-
benar menghambakan diri kepada Allah SWT. Kita akan menjadi seorang
hamba atau budak yang sujud kepada Allah. Tidak ada apa-apanya kita
dibandingkan Allah yang Menguasai segala jagat raya ini.
2. Keutamaan Sholat Sunnah Syuruq
Barangsiapa yang tetap duduk di yempat shalatnya setelah menunaikan shalat
subuh, dan meyibukkan dengan membaca Al-Quran dan dzikir-dzikir yang
disyariatkan sampai habis waktu terlarang shalat, denga naiknya matahari
sepenggalah tombak, lalu dia menunaikan shalat dua rakaat atau yang mudah
baginya maka dia ada dalam kebaikan yang agung. Perbuatannya itu sesuai
dengan sunnah dan akan dapat pahala in sya Allah ta’ala. Hal itu ditunjukkan
oleh hadits yang diriwayatkan Anas bin Malik radhiyallahu’anhu berkata,
bersabda Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam:
“Barangsiapa yang subuh berjamaah lalu dia tetap duduk berdzikir mengingat
Allah hingga terbit matahari, lalu dia mengerjakan shalat dua rakaat maka dia
mendapat seperti pahala haji dan umrah.” Anas berkata: Nabi bersabda:
Dalam riwayat lain dari Sahl bin Mu’adz dari bapaknya Radhiyallahu’anhu,
bahwasanya Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda:
“Barang siapa yang tetap duduk di tempat shalatnya ketika selesai shalat subuh
sampai dia shalat dua rakaat dhuha dia tidak mengucapkan kecuali kebaikan,
akan diampuni kesalahan-kesalahannya walaupun lebih banyak dari buih di
lautan.(HR. Ahmad dan Abu Dawud)
Dalam riwayat lain: ” Maka wajib baginya masuk sorga.” dalam riwayat Al-
Baihaqi semisal itu hanya saja di akhirnya beliau bersabda : “Kulitnya tidak
akan tersentuh api neraka.”
Dan hadits ini memiliki syawahid (saksi) yang banyak yang menguatkannya.
Dan di dukung oleh hadits Jabir bin Samurah radhiyallahu’anhu berkata:
“Disetiap sendi seorang dari kamu terdapat sedekah, setiap tasbih (ucapan
subhanallah) adalah sedekah, setiap tahmid (ucapan Alhamdulillah ) adalah
sedekah,s etiap tahlil (ucapan lailahaillallah) adalah sedekah, setiap takbir
(ucapan Allahu akbar) adalah sedekah, menyuruh kepada kebaikan adalah
sedekah, mencegah dari kemungkaran adalah sedekah. Dan dua rakaat Dhuha
sebanding dengan pahala semua itu”
2. Dicukupi kebutuhannya
Shalat Dhuha yang dilakukan oleh seseorang diawal hari menjanjikan
tercukupinya rezeki atau kebutuhan seseorang tersebut di akhir hari. Shalat
Dhuha merupakan shalat yang dilakukan untuk memohon rizki kepada Allah
SWT. Hal tersebut ditunjukan oleh ketentuan waktu pelaksanaan dan tersirat
dalam do’a yang dibaca setelah pelaksanaan shalat tersebut. Selain itu, Allah
juga berjanji pada setiap umat islam yang rajin melaksanakan shalat Dhuha
untuk mencukupi apa yang menjadi kebutuhannya, setidaknya kebutuhannya
disore atau diakhir hari. Dengan janji-Nya tersebut, Allah sebenarnya ingin
memberikan balasan dan imbalan atas kesediaan hamba-Nya untuk mengingat
diri-Nya di waktu Dhuha dengan memenuhi apa-apa yang menjadi kebutuhan
dia sepanjang hari itu. Janji Allah tersebut dapat ditemukan dalam sebuah hadist
qudsi. Rasulullah saw. Yang bunyinya :
Janji Allah ini akan bisa menjadi penyebab hati gelisah dikarenakan kurangnya
rizki yang diperoleh serta mencegah bahaya putus asa bagi sebagian orang yang
tidak diberikan rizki yang cukup. Shalat dhuha adalah merupakan salah satu
perantara agar keinginan cepat terkabul seperti halnya kika mengerjakan shalat
hajat.
“Siapa saja yang shalat Dhuha 12 rekaat, Allah akan membuat untuknya
sebuah istana yang terbuat dari emas di surga”” (HR. Ibnu Majah)
6. Menggugurkan dosa
Shalat Dhuha akan menggugurkan dosa-dosa orang yang rutin melakukan
ibadah shalat dhuha meskipun dosanya itu sebanyak buih di lautan. Berikut
hadist yang memperkuat hal ini. Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah saw bersabda
“sesungguhnya disurga ada slaah satu pintu yang dinamakan pintu Dhuha, bila
datang hari kiamat malaikat menjaga surga memangil; mana ia yang
melazimkan shalat Dhuha? Inilah pintu kalian maka masukilah dengan kasih
sayang Allah” (HR.Thabrani)
1. Orang yang mengerjakan dua rekaat shalat Dhuha akan tercatat sebagai orang
yang tidak lalai
2. Orang yang mengerjakan empat rekaat shalat Dhuha tercatat sebagai orang yang
muhsinin (berbuat baik)
3. Orang yang mengerjakan emam rekaaat shalat Dhuha akan tercatat sebagai
hamba yang taat
4. Orang yang mengerjakan shalat Dhuha delapan rakaat tercatat sebagai hamba
yang juara (Sukses)
5. Orang yang mengerjakan dua belas rekaat shalat Dhuha akan dibuatkan sebuah
rumah yang indah disurga