Вы находитесь на странице: 1из 26

PROGRES ROADMAP BUMN

Dalam Rangka Penciptaan Nilai Tambah dan


Kemandirian Keuangan yang Berkelanjutan

Deputi Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha BUMN


1
Cita-cita kita untuk BUMN Indonesia
BUMN Indonesia yang professional, kompetitif dan memberi kesejahteraan untuk Indonesia

FRAMEWORK ROADMAP BUMN

AGEN PEMBANGUNAN DAN PENCIPTAAN NILAI

Kemandirian Kesejahteraan Keberlanjutan Pemerataan & Kesetaraan

Hilirisasi dan kandungan Pembangunan ekonomi Kemandirian keuangan


Sinergi antar BUMN
lokal daerah terpadu dan penciptaan nilai

Infrastruktur & Konektivitas

Kapasitas SDM & Produktivitas

Tata kelola yang baik

Peraturan dan kebijakan

2 2
Aspirasi spesifik untuk BUMN Indonesia

2015 2019

BUMN masuk di peringkat 500 BUMN masuk di peringkat 500


1 perusahaan terbaik versi Fortune 6 perusahaan terbaik versi Fortune
Holding
Holding Migas Holding Jasa
Konstruksi
Keuangan
danTol

Holding Maritim Holding Perkebunan


Holding
Industri
Tambang

Kontribusi terhadap Kontribusi terhadap


Rp. 202 T penerimaan Negara Rp. 635 T penerimaan negara
(prognosa 2015)

3 3
Sinergi antar BUMN
Menggerakkan sinergi BUMN dalam 4 kategori demi meningkatkan efisiensi dan nilai tambah

Konsolidasi Konsolidasi BUMN sektor semen dalam Investment


Holding
rangka meningkatkan capacity leverage dan
baik dalam bentuk aset
operational efficiency, dengan pembentukan
maupun saham Investment Holding

Sinergi melalui Aliansi Joint Venture pengembangan smelter grade


alumina di Mempawah, dengan total
Strategis dan/atau
kepemilikan sebesar 51%
Resource Sharing Joint Venture Investasi Smelter

Sinergi melalui Kerjasama dalam bentuk kontrak (PPA)


antara PTBA dan PLN, dimana PTBA sebagai
kolaborasi atau
supplier batubara untuk PLTU
kerjasama Suplai ListrikPTBA ke PLN

BUMN
Sinergi secara Kerjasama dari sisi transaksional terkait Seluruh BUMN Perbankan
Non-Keuangan
kebutuhan jasa keuangan untuk
Transaksional (business dan
pembayaran ,transaksi dan kebutuhan Telekomunikasi Telekomunikasi
to business) telekomunikasi dan jaringan
Aktivitas bisnis dan TransaksiPembayarandan
operasional BUMN Telekomunikasi
4
Hilirisasi dan Kandungan lokal
Mendorong hilirisasi dan kandungan lokal untuk meningkatkan nilai tambah

Mengapa Hilirisasi? Industri Berbasis Nikel


Industri berbasis nikel, dengan Nickel
Latar belakang :
meningkatkan kapasitas smelter untuk
• Belum optimalnya nilai tambah Nickle ore 1x FeNi 10x Stainless 60x
memproduksi FeNi, dan pengembangan
atas pengolahan mineral dan
hilirisasi ke depan untuk memproduksi Proses hilirisasi dengan fokus ke
komoditaslainnya
stainless steel produk stainless

Tujuan:
• Merupakan suatu cara bagi Industri Berbasis Aluminium
BUMN untuk memberikan nilai Industri berbasis aluminium, dengan
tambahatas produkyang pengembangan smelter untuk mengolah Bauxite 1x Alumina 8x Aluminium 30x
dimilikidengan tujuan untuk bauksit menjadi alumina, selanjutnya
pengurangan harga & Proses hilirisasi untuk mengolah lebih lanjut alumina
menjadi aluminium menjadi aluminium
peningkatan volume
Mengapa kandungan lokal? Pemanfaatan Kandungan Lokal Industri farmasi, mayoritas Bahan Baku Obat (BBO) diimpor.

Latar belakang : Latar Belakang Penurunan Impor


• Tingginya impor bahan baku • Tingginya impor bahan baku • Impor BBO turun dari
• Lemahnya industridasar obat dan harga obat di 92% menjadi 48%
nasional Indonesia • Import HBsAg dan
• Tidakmeratanyasupply chain Bulk IPV turun Produksi obat dalam negeri
Peningkatan kandungan lokal
• Inisiasi produksi bahan baku Peningkatan Produk
Tujuan:
obat Lokal
• Pengurangan biaya bahan baku Pusat Riset Sendiri
• Pendirian pusat riset dan • 80% obat formularium
• Peningkatanprofitabilitas
produksi nasional
• Peningkatankualitas
• Technology transfer • Ekspor 20 item BBO Knowledge & Tech Transfer
• Pengurangan penggunaan
• Komersialisasi bahan baku obat
devisa 5
Pembangunan Ekonomi Daerah Terpadu
BUMN bersinergi untuk merevitalisasi, menggerakkan, dan menghubungkan kawasan ekonomi baru di daerah. Misalnya KEK
Sei Mangkei dengan kawasan industri baru di Kuala Tanjung. Ketiadaan akses di 3 sektor vital yang selama ini menjadi kendala,
mulai dibuka.

ENERGI
Listrik Gas Gas Listrik
PT PLN PT Pertamina Gas (Pertagas) PT Perusahaan Gas Negara (PGN) PT Inalum + PT Bukit Asam Tbk
1. Pembangunan Gardu Jaringan transmisi pipa gas Pengembangan Distribusi Duri –
Bangun PLTU 3x350 MW
Induk 150 kV Belawan Dumai ke Lubuk Gaung & Kawasan
(selesai: 2019)
2. Pembangunan GITET • Kawasan Industri Medan Industri Kuala Tanjung – Sei Mangkei
Nilai proyek RKAP 2015:
275 kV • Kawasan Industri Sei Mangkei Nilai proyek RKAP 2015: Rp1,65 triliun
USD1.500 juta

KAWASAN EKONOMI KHUSUS KAWASAN INDUSTRI


Sinergi BUMN mengatasi
kendala utama:
Kuala Tanjung (3.000 ha)
KEK Sei Mangkei (4.000 ha)
menyediakan akses di 3 Industri Alumunium Terintegrasi
Hilirisasi Kelapa Sawit (oleochemical)
sektor vital • Akan dibangun oleh: PT. Pelindo I dan PT. Inalum
• Pengelola: PTPN III dan telah dirintis sejak 2006 • PT. Inalum akan membangun pabrik:
• Tenant yang telah beroperasi: 1. Pabrik Kalsinasi Kokas
1. PT. Unilever Oleochemical Indonesia dengan 2.Pabrik Peleburan Aluminium
komitmen investasi Rp 2 trilliun 3.Pabrik Produksi Turunan Alumunium
2. Pabrik kelapa sawit 4.Pabrik Diversifikasi Produk Alumunium
3. Pabrik pengolahan Palm Kernel Oil Total nilai proyek di RKAP 2015: USD2.424,18 juta &
menyerap tenaga kerja 2.244 orang

TRANSPORTASI
TELEKOMUNIKASI 1. Pelabuhan: PT Pelindo 1, PT PP Tbk & PT Waskita Karya Tbk
Pembangunan Terminal Multi-purpose Kuala Tanjung (selesai: 2017)
PT Telekomunikasi Indonesia Tbk:
1. Jaringan Fiber Optik 2. Jalur Kereta Kuala Tanjung – Sei Mangkei: PT KAI
2. Tower & Transmisi 3. Jalan Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi : PT Jasa Marga Tbk., PT Waskita Karya Tbk., PT
PP Tbk
4. Jalan Tol Tebing Tinggi-Kuala Tanjung-Sei Mangkei: PT. Jasa Marga Tbk
6
Kemandirian Keuangan & Penciptaan Nilai
BUMN perlu menjadi mandiri dan berkelanjutan secara finansial serta mampu menciptakan manfaat finansial, di luar
mandatnya sebagai agen pembangunan untuk negeri.

Sumber Pendanaan Internal Sumber Pendanaan Eksternal


• Sumber pendanaan berasal dari konsolidasi yang dilakukan antara Struktur pendanaan yang optimal dengan perpaduan institusi
BUMN dengan BUMN lainnya. perbankan, alternatif pendanaan, dan investasi dari partner

• Konsolidasi antara BUMN memperkuat capacity leverage dan Pendanaan dari lembaga perbankan
intercompany loan sebagai bagian dari akselerasi pertumbuhan. maupun LKNB. Capacity
Pendanaan dari investor melalui Leverage
pasar modal (IPO, right issue,
bonds, RDPT, DIRE, KIK-EBA). Cost of
Fund
Pendanaan dari strategic investor dan Reduction
kerjasama dengan perusahaan lain.

PENINGKATAN NILAI PENCIPTAAN NILAI BAGI MASYARAKAT MELALUI


PEMEGANG SAHAM PEMBANGUNAN YANG BERKESINAMBUNGAN

Peningkatan penyerapan
Peningkatan setoran pajak BUMN Pemerataan pembangunan
dan produktivitas tenaga
kepada Pemerintah ekonomi daerah
kerja

Peningkatan setoran dividen dan Akselerasi pertumbuhan dan Peningkatan kesejahteraan


PNBP kepada Pemerintah percepatan infrastruktur masyarakat
7
“Pengelolaan BUMN dipisahkan dari pengelolaan keuangan Pemerintah. BUMN dikelola
secara komersial, kompetitif dan profesional. Inovasi struktur pengelolaan BUMN untuk
menjamin peningkatan kinerja dan nilai tambah yang maksimal bagi masa depan bangsa
Indonesia” 8
Dunia internasional melakukan restrukturisasi BUMN-nya dalam tiga level
MENGAPA?

Holding Co.
Investment arm (perusahaan
investasi) pemerintah yang
SOE yang dibentuk untuk memaksimalkan
Nasional Holding sektoral
berdiri sendiri
aset korporat dan keuntungan
nasional untuk seluruh rakyat
BUMN BUMN

Holding
Holding sektoral
sektoral
Holding sektoral Holding di tingkat sektor untuk
meningkatkan kemandirian
Sektoral finansial dan meraih sinergi antar
BUMN-BUMNyang berada di
BUMN BUMN BUMN sektor yang sama

Holding Investasi

Holding tingkat BUMN untuk


Pupuk Sriwidjaja Petrokimia Rekayasa
BUMN Pupuk Kujang meningkatkan efisiensi dan daya
Palembang Gresik Industri
PUSRI sebagai Pupuk saing antar BUMN-BUMN yang
Pupuk Kaltim Mega Eltra
Operating Holding, Iskandar Muda serupa
kemudian di spin off Bisnis Pupuk PI Logistik
ke anak perusahaan Bisnis Pendukung
Contoh: Temasek, Khazanah, dll 9
Sectoral Roadmap
Roadmap disusun per tema per sektor sesuai dengan fokus pemerintah dengan melibatkan seluruh BUMN yang berkontribusi di
dalamnya

1 Ketahanan Energi

2 Logistik dan
Perdagangan
Pariwisata dan
3 Kebudayaan
Ketahanan Pangan dan
4 Perkebunan

5 Pelayanan Kesehatan

6 Ekonomi Maritim

7 Konektivitas

Konstruksi dan
8 Infrastruktur

9 Pertambangan

10 Manufaktur

11 Pertahanan Strategis

Industri Berat dan


12 Perkapalan
Telekomunikasi dan
13 Digital

14 Jasa Keuangan dan


Perbankan RUI
15 Ekonomi Kerakyatan RUI

10
Indikasi Jadwal Pembentukan Holding BUMN Sektoral
Setelah Peraturan Pemerintah (PP) Holding BUMN Sektoral diundangkan, proses pembentukan Holding BUMN Sektoral
membutuhkan waktu 2 bulan
• Pemberitahuan hasil pelaksanaan
RUPSLB tentang perubahan AD
Pemanggilan oleh Notaris kepada Menkumham
RUPSLB Holding dan Bursa Efek
• RUPS tertulis Holding Co. tentang persetujuan penerimaan pengalihan Member di surat • Pemberitahuan Menteri BUMN
saham Negara di Holding member kabar nasional kepada Menteri Keuangan
• Penandatanganan Akta Inbreng oleh Menteri BUMN dan Dirut Holding Co. mengenai pelaksanaan
pengalihan saham dan perubahan
• Pemberitahuan agenda RUPSLB oleh modal Negara
Holding member kepada OJK
• Pengumuman tertulis kepada karyawan Pelaksanaan RUPSLB
oleh Holding member sehubungan dengan Holding member untuk
perubahan status Perubahan AD Holding
Penetapan
• Pengumuman dalam dua surat kabar Member
nasional harian mengenai inbreng
PP Holding Co.

16 Okt 2017 1 Nov 2017 12 Des 2017

10 Okt 2017 20 Okt 2017 26 Okt 2017 16 Nov 2017 8 Des 2017 11 Des 2017

Pengumuman RUPSLB Crossing saham


Penetapan KMK tentang nilai Holding Member di di Bursa Efek/
penambahan saham Negara di surat kabar nasional Pencatatan di
Holding Co. akibat dari pengalihan DPS oleh Biro
saham Negara di Holding Member Administrasi Efek
kepada Holding Co.

11
Para Pihak Terkait dalam Pembentukan Holding BUMN Sektoral

KEY ACTIVITY PIC SIMULASI TANGGAL

Kem.Setneg dan
Penetapan dan Pengundangan PP Holding Co. 10 Oktober 2017
Kem. Hukum dan HAM
Penetapan KMK tentang nilai penambahan saham Negara di Holding Co. DJKN - Kemenkeu 16 Oktober 2017
RUPS tertulis Holding Co. tentang persetujuan penerimaan pengalihan saham Negara KBUMN, Holding Co., Legal 20 Oktober 2017
Penandatanganan Akta Inbreng KBUMN, Holding Co., Legal 20 Oktober 2017
Holding Co., Financial
Pemberitahuan agenda RUPSLB kepada OJK 26 Oktober 2017
Advisor, Legal
Pengumuman tertulis kepada karyawan sehubungan dengan perubahan status Holding Member 26 Oktober 2017
Pengumuman dalam 2 surat kabar nasional harian mengenai inbreng Holding Co., Legal 26 Oktober 2017
Pengumuman RUPSLB Holding Member di surat kabar nasional Holding Co., Legal 1 November 2017
Pemanggilan RUPSLB Holding Member di surat kabar nasional Holding Co., Legal 16 November 2017
Pelaksanaan RUPSLB Holding member untuk Perubahan AD Holding Member Holding Co., Legal 8 Desember 2017
Pemberitahuan hasil pelaksanaan RUPSLB tentang perubahan AD oleh Notaris kepada Menkumham
Holding Co., Notaris, Legal 11 Desember 2017
dan Bursa Efek
Pemberitahuan Menteri BUMN kepada Menteri Keuangan mengenai pelaksanaan pengalihan
KBUMN, Holding Co 11 Desember 2017
saham dan perubahan modal Negara
Crossing saham di Bursa Efek/
BEI, BAE 12 Desember 2017
Pencatatan di DPS oleh Biro Administrasi Efek

12
Pembentukan Holding sektoral BUMN untuk menghadapi tantangan
daya saing sektoral saat ini
Holding Minyak dan Gas Holding Infrastruktur
• Kebutuhan gas diproyeksikan 5x • Kesenjangan aktivitas ekonomi
lipat di tahun 2050 Pulau Jawa dan luar Jawa
• Ketergantungan pada impor gas • Peringkat global infrastruktur
• Harga gas yang relatif tinggi diperingkat 72
• Ketidakseimbangan sumber gas • Minimnya infrastruktur dan
tingginya biaya transportasi

Holding Industri Pertambangan Holding Perumahan


• Sumber daya dan cadangan mineral • Backlog perumahan nasional
mayoritas dikuasai asing • Keterbatasan pengadaan tanah
• Belum optimalnya proses hilirisasi • Minimnya inovasi proses dan biaya
mineral untuk peningkatan nilai pembangunan rumah
• Komoditas rentan fluktuasi harga • Proses perizinan dan pengadaan
• Kebutuhan capex yang cukup besar • Tingginya pertumbuhan harga

Holding Perbankan dan Jasa Keuangan


• Kapasitas pendanaan jangka panjang
yang minim
• Rendahnya inklusi finansial
• Ekosistem finansial yang terfragmentasi
dan tidak efisien
• Rendahnya daya saing global
13
Nilai
Pembentukan Holding Minyak dan Gas Tambah ~349T1)
Achieving Sustainable Energy

Why What How


• Peningkatan suplai gas domestik
1
• Efektivitas & efisiensi distribusi gas Jangka Pendek
100 %
• Optimalisasi infrastruktur gas Publik Quick Wins (integrasi PGN &
Pertamina)
• Meningkatnya Kapasitas Investasi
2
57 %
Menengah – Panjang
43 %
100 % Sinergi Operasional & Komersial

Value Creation Structure Benchmark


RP Tn 941 Pertamina
Persero
225
HR & GA, Finance, R&D, Petrobas PTT Pemex Petronas
592 40 M&A, Governance
85

Gazprom PetroChina ONGC


Aset A B C Aset Rosneff Sinopec GAIL
Pertamina Holding Refining &
Marketing
A• Aset PGN Hulu Co Petrochem. Gas Co Pengembangan & pengelolaan pasar gas
Co
B• Sinergi Operasional & Capex Savings Co domestik bergantung pada NOC dengan
C• Sinergi Kapasitas Investasi 15 Tahun value chain yang terintegrasi
1) Nilai Tambah dihitung dari potensi penambahan total aset dengan terbentuknya Holding
14 Sumber: Laporan kajian Tim Holding BUMN Migas; Kementerian BUMN 14
Pembentukan Holding Perbankan dan Jasa Keuangan Nilai Tambah ~87T1)
Powering The Financial Ecosystem

Why What How


• Peningkatan Modal & Likuiditas 1
• Meningkatkan efisiensi Rencana Bisnis dan Legalitas
operasional
• Memudahkan akses ke Lembaga 60 % 57 % 60 % 60 % 100 % 100 % 2
Pembentukan dan Realisasi
Keuangan i Manfaat (benefits)
• Mempertahankan status sebagai
3
National Champion
Konsolidasi Lebih Lanjut

Value Creation Structure Benchmark


Value Creation (RP Tn) 87 DANAREKSA
HOLD Co.
21
Pengelolaan Bank Mandiri
2
53 12 Aset BRI
BNI • Lembaga Keuangan internasional
IT BTN dikelola berdasarkan segmen dan
A B C D Total geografi
Pegadaian
A• Peningkatan Net Income
B• Peningkatan skala ekonomi PNM • Setiap unit operasional berfokus pada
SDM
C• Integrasi jaringan Operasioinal segmen berbeda dan bersaing dengan
Anak Usaha
D• Optimasi cost of funds Danareksa kompetitor masing-masing
1) Penambahan nilai dengan terbentuknya Holding BUMN Perbankan 2016-2020
15 Sumber: Laporan kajian Tim Holding BUMN Perbankan Kementerian BUMN 15
Nilai
Pembentukan Holding Industri Pertambangan Tambah ~173T1)
Creating Value for The Nation

Why What How


• Menguasai cadangan dan sumber 1
daya mineral dan batubara besar di Legalitas
1 saham Seri A
Indonesia
• Hilirisasi produk dan kandungan 100% 2
lokal Rencana Bisnis & Realisasi
Sinergi
• Menjadi perusahaan kelas dunia
3
65% 65,02% 65% 9,36%
Scale-up

Value Creation Structure Benchmark


Total Aset (RP Tn)
205 204
Holding
150 163 53 42 Inalum
133 24
26
28
Operasional
162 CFO
124 139 152
105 Support n • Pengelolaan bisnis berdasarkan tipe
Downstream Ind. Shared Svcs. aset (bahan tambang/mineral)
2016 2017 2018 2019 2020 • Pentingnya meningkatkan skala dan
Penambahan Aset Dengan Holding standarisasi proses di rantai nilai untuk
ANTM PTBA TINS Freeport mendapatkan efisiensi operasional
Total Aset Tanpa Holding
1) Dihitung dari komulatif potensi penambahan total aset tiap tahun dari 2016-2020
16 Sumber: Laporan kajian Tim Holding BUMN Pertambangan; Kementerian BUMN 16
Nilai
Pembentukan Holding Infrastruktur Tambah ~17T1)
We Connect The Nation

Why What How


• Meningkatkan pembangunan 1
jalan tol Transfer of ownership
Holding Holding financial setup
• Memastikan bisnis model yang corp. center
sustainable & self-financed 2
Value creating cooperation
• Menjadi regional champion 100 % 66 % 65 % 70 % 100 % 100 % National champion
3
Business
unit Potential Business Integration
World-class champion

Value Creation Structure Benchmark


Total Aset (RP Tn) 349 Holding
330
2 Corporate
257 7 Center
8 Support &
Shared
147
323 347 Services • Pemisahaan yang jelas antara lini bisnis
249
147 Construction untuk membangun expertise
Construction
0
Material • Sentralisasi fungsi support di HQ untuk
Construction mendapatkan sinergi
2016 2017 2018 2019 Toll Operation
Consulting • Diperlukan skala yang besar untuk
Penambahan Aset Dengan Holding
Property EPC, Energy & mendapatkan pendanaan yang lebih
Aset Tanpa Holding Development Industrial besar & murah
1) Nilai Tambah dihitung dari potensi penambahan total aset 2016-2019 dengan adanya holding Infrastruktur
17 Sumber: Laporan kajian Tim Holding BUMN Konstruksi & Tol; Kementerian BUMN 17
Nilai
Pembentukan Holding Perumahan Tambah ~34T1)
Integrated National Developer and Construction Accelator

Why What How

• Peningkatan pembangunan 1
perumahan untuk mendukung Transfer of ownership
Holding financial setup
Program Sejuta Rumah
• Mewujudkan sistem keuangan 2
51 % 51 % 100 % 100 % 100 % 100 % Value creating cooperation
yang mandiri dan berkelanjutan National champion
• Menjadi integrated champion city 3
developer Potential Business Integration
World-class champion

Value Creation Structure Benchmark


Total Aset (RP Tn) 129 Holding Support &
10 Corporate Shared
Center Services
24
95 Design & Heavy Equip. &
Planning Formworks
Property Building
Aset Tanpa A B Aset
• Efisiensi dapat tercapai melalui value
Development Contractor
Holding Dengan chain integration
Infrastructure
Holding Precast
Contractor
• Konsolidasi housing devt. Dan land
A• Financing capacity building acquisition company dapat memperkuat
EPC, Energy &
B• Business synergies Industrial
kapasitas pendanaan
1) Nilai Tambah dihitung dari potensi penambahan total aset 2016-2019 dengan adanya holding Perumahan
18 Sumber: Laporan kajian Tim Holding BUMN Perumahan; Kementerian BUMN 18
Terdapat key success factors dan prasyarat kunci yang diperhatikan
untuk melancarkan pembentukan dan pelaksanaan Holding
Key Success Factors dan Prasyarat Kunci untuk Realisasi Penambahan Nilai Sinergi dari Pembentukan Holding

Arahan strategis dan rencana bisnis untuk Holding BUMN Perbankan dan Jasa Keuangan harus
Arahan strategis menyeluruh dan komprehensif – mempertimbangkan bisnis utama setiap Lembaga Keuangan untuk
memperkuat pangsa pasar
Kebijakan dan peraturan pemerintah Indonesia harus dikembangkan berkaitan dengan peralihan
kepemilikan Lembaga Keuangan dari pemerintah ke Danareksa – kejelasan status calon anak
Aspek hukum perusahaan tetap sebagai BUMN atau tidak; dan apakah peran pemerintah terbatas hanya melalui
1
Saham Dwiwarna
Berkaitan dengan status BUMN, kejelasan kebijakan SDM mengenai status karyawan BUMN yang
Sumber daya dipertahankan atau tidak menjadi sangat penting. Kemampuan korporat juga perlu dikembangkan dan
manusia 2 diperkuat untuk melaksanakan fungsi korporat holding.

Piagam interaksi antara Danareksa dengan Lembaga Keuangan BUMN lain dan antar sesama institusi
Model operasi dan lain harus dikembangkan untuk menentukan tata kelola dan pembagian peran yang jelas. Project
tata kelola 3 Management Office (‘PMO’) juga perlu dibentuk untuk menjamin pelaksanaan rencana

Budaya dan Penyelarasan budaya dan pengelolaan perubahan diperlukan pada saat konsolidasi untuk memfasilitasi
pengelolaan komunikasi dan kolaborasi internal maupun antar Lembaga Keuangan BUMN. Penyelarasan budaya
perubahan 4 harus mempertahankan budaya asli setiap Lembaga Keuangan BUMN
Komunikasi dan Sosialisasi financial structure perlu dilakukan saat pembentukan holding – khususnya kepada minority
pengelolaan shareholders, mengingat seluruh Lembaga Keuangan BUMN merupakan perusahaan publik. Komunikasi
pemangku 5 dengan serikat pekerja juga penting untuk menjamin persetujuan & mencegah penolakan selama
kepentingan transisi

Sumber: analisis PwC Strategy&

19
Budaya & Change
Management

Terdapat 7 Strategi change management, untuk memastikan


tujuan pembentukan Holding terkait dapat tercapai

Peningkatan
1 Proses Atas-Bawah 2
Komunikasi

• Keterlibatan penuh dari para tim • Menciptakan kesadaran dan


manajemen senior (Direksi) & keterbukaan di lintas organisasi
para agen perubahan • Meyakinkan dan memfasilitasi
feedback dari stakeholders yang
PMO yang Kuat terkait 3 Tim Pelaksana yang
7
Berdedikasi
• Memilik struktur, peran & tugas Prinsip – Prinsip Kesuksesan Pembentukan Holding • Memiliki tim khusus yang
PMO yang jelas BUMN Sektoral menjalankan program
• Memiliki anggota PMO yang pembentukan Holding BUMN
kuat Perbankan & Jasa Keuangan

Rencana Kerja, Integrasi Lintas


6 5 Kriteria Pengukuran 4
Pendekatan, dan Fungsi & Organisasi
Yang Solid
Keluaran
• Penyelarasan dan konsistensi
• Memastikan rencana kerja yang • Kriteria pengukuran yang jelas,
terhadap pencapaian tujuan
jelas tidak ambigu, memiliki target
• Keterkaitan antar tim
• Memiliki pendekatan yang waktu
• Keterwakilan seluruh fungsi &
komprehensif dan mudah • Memastikan konsistensi,
organisasi yang terpengaruh
dimengerti & dijalankan keterkaitan dan keselarasan
• Memiliki hasil keluaran yang antara rencana dan pelaksanaan
jelas
Sumber: Analisa PwC Strategy&

20
Budaya & Change
Management

Tahapan utama Tranformasi budaya Holding BUMN

Prinsip adalah tetap mempertahankan entitas masing masing hanya memerlukan penyelarasan Corporate
Culture di masing masing LK dan tidak akan menghilangkan ciri khas masing masing anggota holding.

Menginspirasi untuk Memengaruhi Perilaku


Berkembang untuk Mengubah Sikap – Jiwa & Pikiran
Mengimplementasikan Budaya Baru
Membangun Kesadaran & Pemahaman, & Perbaikan Terus-Menerus
Validasi Budaya Sasaran & Membangun Internalisasi Nilai-nilai & Perilaku Jangka Panjang > 4 Bulan
Komitmen Jangka Menengah 2-4 Bulan
Jangka Pendek < 2 Bulan Adaptability
Awareness & Alignment
Assessment • Memberdayakan keteladanan &
keterlibatan pekerja dalam tindakan-
• Membangun sense of urgency untuk tindakan program transformasi budaya
transformasi budaya • Memperkuat dengan mekanisme resmi –
• Evaluasi budaya yang berlaku penilaian kinerja, perencanaan &
• Membangun kesadaran dan pemahaman
• Validasi Sasaran Budaya – Nilai-nilai & yang benar mengenai Nilai-Nilai & pelaksanaan, pengukuran, pelaporan &
Perilaku Perusahaan yang akan Perilaku Perusahaan ( komunikasi pembelajaran
dibangun internal, pelatihan, forum kepemimpinan, • Mengembangkan sumber daya manusia –
• Memperoleh komitmen tim dll.) pelatihan, pembelajaran, pembinaan
kepemimpinan sejak awal untuk • Mengembangkan tim pembimbing yang • Memantau, mengevaluasi, perbaikan
melaksanakan dan mendukung solid – sebagai teladan & agen perubahan secara terus-menerus
keberhasilan program Transformasi yang efektif
Budaya dari Holding BUMN Perbankan • Membuat perubahan tetap bertahan
• Mengimplementasikan aksi organisasi
& Jasa Keuangan
untuk mengubah nilai-nilai

Sumber: Analisa PwC Strategy&

21
Budaya & Change
Program kerja Integrasi Budaya pada HoldCo. Management

Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang


< 2 Bulan 2-4 Bulan > 4 Bulan

1. Survei penilaian budaya pada 1. Menyusun rencana integrasi dengan 1. Implementasi rencana integrasi
Perseroan tugas dan insentif yang disepakati
2. Memastikan komunikasi konsisten di
2. Penerapan aspirasi top 2. Identifikasi pemberi pengaruh utama seluruh level
team/workshop penyelarasan pada Perseroan untuk mendukung Top
Kegiatan 3. Kajian progres secara rutin dan
Management
3. Diskusi kelompok terpilih (misal: koreksi jika diperlukan
Serikat Pekerja) 3. Membangun infrastruktur dan sistem
pendukung untuk integrasi (misal:
program pelatihan, town hall, dll)

 Pemahaman atas titik awal dan  Buy-in dari pengaruh utama untuk  Budaya baru ditanamkan di seluruh
kemampuan tracking progress memudahkan berjalannya perubahan inisiatif bisnis eksisting dan baru

 Menguak area concern sejak awal


Hasil
 Mendorong penyelarasan top team
sejak dini untuk membangun
dukungan bisnis

22
Budaya & Change
Management

Contoh Kegiatan Integrasi Budaya dan Pihak Fokus yang Terlibat


Keterlibatan awal dengan 5 pihak fokus melalui intervensi budaya merupakan hal krusial dalam menciptakan
budaya baru dan mempertahankan mobilisasi.
Pihak Fokus untuk Contoh
Dilibatkan Intervensi/Kegiatan

BOD/BOC Top team Workshop


Deep Dive
 Workshop kolaboratif untuk
 Mengidentifikasi
berbagi temuan dari survei,
kekuatan saat ini dan
dan bersama-sama
membatasi mindset
Top 50 menciptakan budaya baru

Memahami budaya dan Sesi Change Awareness


Tim nilai saat ini  Temuan seimbang
Integrasi  Survei organisasi dan  Kesadaran atas tantangan
survei nilai perubahan dalam integrasi
Pulse Check
 Survei rutin dalam Focus Group
persepsi progres  Temuan seimbang
Potensi Tinggi
integrasi  Keterlibatan dalam
 Cara inklusif untuk menetapkan budaya baru
melibatkan para pihak  Semangat dan Motivasi
Top
200-300

Keterlibatan karyawan sebelum closing membutuhkan peningkatan jumlah pihak yang terlibat
23
Komunikasi

Strategi Komunikasi Pembentukan Holding


Rencana Strategis Program Kerja

1 White Paper Juru Bicara


Komunikasi Yang • Berisi tujuan, rasional, dan langkah pembentukan • Penunjukkan dan pelatihan juru bicara untuk
Kohesif dan holding BUIMN Sektoral masing-masing sektor
Komprehensif • Mengandung Pesan Kunci sebagai landasan • Penentuan ‘duta’ dan pelatihan untuk masing-
keseluruhan proses komunikasi masing sektor

2 Workshop & FGD Diseminasi Informasi


• Pelaksanaan workshop untuk media massa di • Diseminasi informasi kepada media hanya melalui :
Proses Komunikasi tingkatan: jurnalis dan editor press release; direct placement ; opinion article
Yang Searah • Pelaksanaan FGD untuk pimpinan redaksi/pimpinan placement oleh narasumber terpilih
media nasional

3 Direct Outreach
Outreach • Pelaksanaan direct outreach kepada seluruh pemangku kepentingan utama, termasuk tetapi tidak terbatas
Pemangku kepada: DPR; Pengamat/Akademisi; Internal perusahaan BUMN/Serikat Pekerja; Investor (untuk BUMN Tbk)
Kepentingan • Direct outreach ini adalah berupa pemaparan/presentasi isi white paper

4 Early Warning System Komunikasi Internal


• Pemantauan eskalasi pemberitaan negatif • Komunikasi internal untuk diseminasi white paper
Mitigasi Risiko • Pencegahan penerbitan berita negatif melalui: Intranet; Townhall meeting;
Poster/selebaran
• Pendekatan langsung kepada nara sumber yang
memiliki persepsi berlawanan

Sumber: Satuan Tugas Komunikasi Pembentukan Holding BUMN

24
Komunikasi

Program Kerja Komunikasi Pembentukan Holding

September Oktober November Desember 2017

Top Management
(BOD & BOC) • Mensosialisasikan latar belakang dibentuknya Holding BUMN
• Sosialisasi rencana
Pangan
Persiapan implementasi
Middle (pembuatan • Mensosialisasikan high level plan untuk pembentukan Holding
Internal • Sosialisasi
Management materi & BUMN Pangan
Stakeholders perubahan utama
Dept Heaed pembentukan • Mendapatkan komitment dari top management untuk mendukung yang terjadi (bisnis,
tim) pembentukan Holding BUMN Pangan operasional &
SDM)
• Menangkap aspirasi dan feedback dari karyawan
Karyawan & SP

Komunikasi latar belakang & manfaat pembentukan Holding BUMN • Rencana
Pemerintah Pangan & mendapat persetujuan  implmementasi

Persiapan Komunikasi latar belakang & manfaat pembentukan

Eksternal
DPR
(pembuatan Holding BUMN Pangan  • Kemajuan & Hasil
materi &
Stakeholders Lat belakang & manfaat pembentukan Holding BUMN
pembentukan • Perubahan
Konsumen Pangan serta potensi implikasi kepada para
tim) operasional
konsumen
Latar belakang & manfaat pembentukan Holding
• Perubahan
Mitra Usaha BUMN Pangan serta potensi implikasi pada mitra
operasional
usaha

Sumber: Analisa Tim

Selesai On-going Belum dimulai  Presentasi Email Video Forum


25
Terima Kasih

Вам также может понравиться