Вы находитесь на странице: 1из 15

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA Ny.

K DENGAN TAHAP

PERKEMBANGAN USIA LANJUT DI DESA PENUSUPAN

KECAMATAN PANGKAH KABUPATEN TEGAL

I. PENGKAJIAN

Data Umum

1. Nama KK : Ny. K

2. Umur : 66 tahun

3. Jenis Kelamin : Perempuan

4. Agama : Islam

5. Pekerjaan KK : Tani

6. Pendidikan KK : SD

7. Alamat : Ds. Penusupan, Pangkah-Tegal

8. Komposisi Keluarga

Hub dgn
No Nama Umur JK Pendidikan Pekerjaan Imunisasi Ket
KK
1 Ny.K 66th P Istri SD Tani Tidak Asma
Lengkap
9. Genogram

N
y. Tn.S
K

Keterangan :

= laki laki

= perempuan

= sudah meninggal (laki-laki) karena usia

N = yang terkena asma


y.
K
= tinggal dalam 1 rumah

= ikatan perkawinan

= keturunan

10. Type Keluarga

a. Jenis type keluarga:

Keluarga Ny. K termasuk tipe keluarga Single Family, karena

suami Ny. K sudah meninggal karena faktor usia.

b. Masalah yang terjadi dengan type tersebut:

Masalah yang terjadi pada tipe keluarga Ny. K adalah Ny. K

kini hidup sendiri setelah suaminya meninggal karena faktor usia dan

sejak menikah Ny. K tidak memiliki anak.


11. Suku Bangsa

a. Asal suku bangsa:

Suku Jawa

b. Budaya yang berhubungan dengan kesehatan:

Keluarga Ny. K memiliki kebiasaan mencuci tangan sebelum

makan, mandi 2 kali sehari dan sikat gigi sebelum tidur. Selain itu,

keluarga Ny. K memiliki kebiasaan dikerik saat sakit. Keluarga Ny. K

tidak mempercayai bahwa dukun bisa menyembuhkan penyakitnya.

12. Agama dan kepercayaan yang mempengaruhi kesehatan:

Ny. K menganut agama islam. Mereka melaksanakan ibadah sesuai

dengan ajaran agama islam yaitu salah satunya dengan tidak memakan

daging babi. Selain itu, keluarga Ny. K juga mempercayai Allah sebagai

penentu utama dalam kesehatannya.

13. Status Sosial dan Ekonomi Keluarga:

a. Anggota keluarga yang mencari nafkah:

Setelah suaminya meninggal, Ny. K mencari nafkah sendiri

yaitu dengan bertani.

b. Penghasilan:

Sebagai tani Ny. K berpenghasilan bersih ±Rp 1.000.000/bulan.

c. Upaya lain:

Ny.K tidak memiliki penghasilan yang lain selain dari hasil

bertaninya.
d. Harta benda yang dimiliki:

Ny. K memiliki cukup harta untuk kebutuhan sehari-hari.

Peralat bertani sebagai modal untuk ia bekerja dan perabotan rumah

tangga sudah lengkap ia miliki.

e. Kebutuhan yang dikeluarkan tiap bulan:

Karena Tn. S sudah meninggal yang menanggung kebutuhan

makan sehari-hari adalah Ny. K. Dan Ny.K tidak memiliki tanggungan

untuk menyelesaikan pendidikan anak karena beliau tidak memiliki

anak.

14. Aktivitas Rekreasi Keluarga:

Kegiatan yang dilakukan kelurga Ny. K untuk memenuhi

kebutuhan rekreasi yaitu dengan menonton televisi bersama keponakannya

yang tinggal di sebelah rumah.

II. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA

1. Tahap perkembangan keluarga saat ini:

Selama menikah, Ny. K dan suaminya tidak memiliki anak. Setelah

suaminya meninggal kini Ny. K hidup sendiri dengan usia 66 tahun

sehingga tahap perkembangan pada keluarga Ny. K adalah

perkembangan usia lanjut.

2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi dan kendalanya:

Tahap perkembangan yang sudah terpenuhi adalah Ny. K masih bisa

mempertahankan suasana rumah yang menyenangkan, beradaptasi

dengan perubahan kehilangan pasangan, teman, kekuatan fisik dan


pendapatan, mempertahankan hubungan dengan sosial masyarakat.

Namun tugas perkembangan yang belumterpenuhi adalah Ny. K

belum bisa mempertahankan kesehatannya. Kendalanya adalah Ny. K

kurang mengetahui cara mencegah kekambuhan penyakit yang

diderita.

3. Riwayat Kesehatan Keluarga Inti:

a. Riwayat kesehatan keluarga saat ini:

Penyakit yang diderita Ny. K saat ini adalah asma. Sebelumnya

sudah pernah dirawat di rumah sakit 1th yang lalu.

b. Riwayat penyakit keturunan:

Penyakit yang diderita Ny.K merupakan penyakit keturunan yang

diwariskan oleh ibu kandungnya.

c. Riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga:

Keadaan Imuni Masalah Tindakan yang


No Nama Umur BB
Kesehatan sasi kesehatan telah dilakukan
1. Ny. S 66 th 47kg Pernah Tidak Sering merasa Minum obat dari
dirawat di Lengk sesak nafas resep dokter.
RS 1 th ap
yang lalu
karena
asma yang
dideritanya
sejak kecil.

4. Sumber pelayanan kesehatan yang dimanfaatkan:

Pusat kesehatan yang terdekat yang berada di daerah Ny. K adalah

Puskesmas yang dimanfaatkan untuk berobat.


5. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya:

Ny. K mengetahui dirinya mengalami penyakit asma, saat kambuh

hanya minum obat yang didapat saat dulu priksa di puskesmas dan

hanya beristirahat dirumah. Ny. K mengalami penyakit asma sejak

kecil yang diturunkan dari ibu kandungnya dan 1 tahun yang lalu di

rawat di puskesmas terdekat. Ny.K diberi obat Salbutamol, Dexa dan

Bronchodilator.

III. PENGKAJIAN LINGKUNGAN

1. Karakteristik Rumah:

a. Luas rumah:

Luas rumah yang ditempati ±50 m² (10 m x 15 m)

b. Type rumah:

Tipe banguan permanen, keadaan lantai terbuat dari keramik, atap

rumah terbuat dari genting, namun pencahayaan dari sinar

matahari yang masuk jendela dan genteng kaca, ventilasi kurang

cukup.

c. Kepemilikan:

Tanah dan rumah yang ditempati adalah milik sendiri.

d. Jumlah dan ratio kamar/ruangan:

Jumlah ruangan yang ada dirumah Ny. K terdiri dari 1 ruang tamu,

2 kamar, 1 dapur, 1 kamar mandi dan 1 WC. Hanya saja tidak

semua ruangan memiliki ventilasi yang cukup.


e. Ventilasi/Jendela:

Disetiap ruangan yang ada dirumah Ny. K memiliki jendela

namun keluarga kurang memanfaatkannya sebagai ventilasi udara

dan pencahayaan dari sinar matahari, sehingga ruangan terasa

pengap.

f. Pemanfaatan ruangan:

Setiap ruangan yang ada dirumah Ny. K selalu dimanfaatkan

untuk kehidupan sehari-hari. Semua ruangan digunakan setiap hari

sesuai dengan fungsinya.

g. Septic tank: ada.

Letak: Letak septic tank Ny. K adalah 7 m dari sumber mata air

(sumur) yang digunakan Ny. K dalam memenuhi kebutuhan

sehari-hari.

h. Sumber air minum:

Sumber air yang digunakan adalah sumber air dari sumur yang

sengaja dibuat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

i. Kamar mandi/WC:

Kamar mandi dan WC yang ada dirumah Ny. K masing-masing

ada 1 yaitu 1 kamar mandi dan 1 WC.

j. Sampah:

Di depan dan di belakang rumah Ny. K terdapat tempat sampah

yang digunakan untuk penimbunan sampah yang nantinya akan di

bawa ke pemukiman sampah yang jaraknya 10 m dari rumah.


k. Kebersihan lingkungan:

Lingkungan rumah Ny. K penuh dengan debu karena keluarga Ny.

K jarang membersihkan rumahnya dengan menyapu dan mengepel

disetiap sudut ruangannya.

l. Denah rumah:

Kamar Dapur+ruang TV Kamar mandi

L=10 m

Kamar Ruang tamu WC

P = 15 m

Keterangan:

:Luas rumah 50 m2 U
: Batas ruangan B T

: Pintu S
: Jendela
: Ventilasi udara
: Tempat sampah
: Pintu garasi/toko
: Septick tank
: Sumur

2. Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW:

Sebagian besar tetangga Ny. K adalah wiraswasta dan tetangga Ny. K

yang ada disekitar rumah semuanya ramah dan saling membantu,


keluarga Ny. K tinggal diwilayah pedesaan. Warga memiliki

kebiasaan dan tradisi mengadakan pengajian setiap hari Jumat.

Pengajian diadakan bergilir oleh setiap warga perempuan. Peraturan

yang telah disepakati yaitu apabila ada tamu yang bermalam wajib

lapor kepada Ketua RT, adanya ronda yang dilakukan bergilir oleh

bapak-bapak setempat yang dimulai dari jam 22.00 WIB.

3. Mobilitas Geografis Keluarga:

Sejak Ny. K menikah dengan Tn. S, tidak pernah pindah rumah.

Sumber penghasilan Ny. K juga tidak jauh dari tempat tinggalnya.

4. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat:

Setiap selesai bekerja Ny. K selalu berkumpul untuk berinteraksi

dengan masyarakat sangat baik, setiap hari selalu berkomunikasi

dengan tetangganya.

5. System Pendukung Keluarga:

Sejak kecil Ny. K menderita penyakit asma. Setiap berobat Ny. K

menggunakan pelayanan Jamkesmas. Ny. K juga tidak meninggalkan

kewajibannya sebagai penganut agama Islam yaitu dengan sholat 5

waktu dan selalu mengikuti pengajian didesanya. Ny. K memiliki

fasilitas: televisi, tempat tidur yang nyaman, serta sumber air bersih.

IV. STRUKTUR KELUARGA

1. Pola/cara Komunikasi Keluarga:

Sebelum Tn. S meninggal, Ny. K menggunakan bahasa komunikasi

yang digunakan didalam rumah dan berkomunikasi dengan


masyarakat adalah bahasa Jawa. Komunikasi terjadi 2 arah, bersifat

terbuka, dan setiap hari selalu berkomunikasi baik komunikasi

mengenai pribadi maupun sosial. Dalam komunikasi, antara Ny. K

dan Tn. S tidak ada yang mendominasi. Antar anggota keluarga

terbina hubungan yang harmonis dalam menghadapi suatu

permasalahan biasanya dilakukan musyawarah keluarga sebelum

memutuskan suatu permasalahan oleh Tn. S. Namun setelah Tn. S

meninggal, Ny. K tidak pernah melakukan komunikasi didalam

rumah.

2. Struktur Kekuatan Keluarga:

Walaupun Ny. K hidup sendiri namun Ny. K selalu mengutamakan

kasih sayang terhadap orang lain. Sebagai umat Islam Ny. K

mempercayai Tuhannya sebagai kekuatan dalam hidupnya.

3. Struktur Peran:

Ny. K:

 peran formal : pencari nafkah

 peran informal: -

4. Nilai dan Norma Keluarga:

Nilai dan norma yang berlaku di keluarga Ny. K menyesuaikan

dengan nilai agama yang dianut yaitu agama islam dan norma yang

berlaku di masyarkat. Jika ada keluarga yang sakit, keluarga percaya

bahwa yang didierita merupakan penyakit yang dapat diobati

meskipun ada tetangga yang menyarankan kedukun,


V. FUNGSI KELUARGA

1. Fungsi Afektif

Keluarga Ny. K sering memberikan perhatian dan kasih sayang. Ny.

K selalu bersikap terbuka terhadap orang lain dan tidak melanggar

etika sopan santun.

2. Fungsi Sosialisasi

a. Kerukunan hidup dalam keluarga:

Hubungan keluarga Ny. K dan orang lain sangat erat. Mereka

saling membantu dan menerima kekurangan masing-masing

anggota keluarga.

b. Interaksi dan hubungan dalam keluarga:

Interaksi yang terjalin pada keluarga Ny. K sangat baik, yaitu

saling menghargai sesama anggota keluarga, memiliki etika dan

sopan santun dalam keluarga.

c. Anggota keluarga yang dominan dalam pengambilan keputusan:

Sebelum Tn. S meninggal Pengambilan keputusan untuk

memutuskan suatu masalah yang dilakukan lebih dominan pada

Tn. S, namun setelah Tn. S meninggal Ny. K selalu mengambil

keputusan sendiri mengenai masalah yang terjadi.

d. Kegiatan keluarga waktu senggang:

Kegiatan yang dilakukan keluarga saat waktu senggang yaitu

dengan menonton TV dirumah.


e. Partisipasi dalam kegiatan sosial:

Setiap hari Jumat Ny. K mengikuti perkumpulan warga yaitu

mengikuti pengajian dimushola.

3. Fungsi Perawatan Kesehatan

1) Mengenal masalah kesehatan

Keluarga Ny. K sudah mengetahui bahwa dirinya memiliki

penyakit asma sejak kecil, namun Ny. K masih belum mengerti

penyebab kekambuhan asma.

2) Membuat Keputusan

Keluarga Ny. K sudah mampu mengambil keputusan yang tepat

mengenai tindakan kesehatan yaitu langsung berobat ke

Puskesmas terdekat agar segera mendapat pertolongan medis.

3) Merawat anggota keluarga

Keluarga kurang mampu dalam merawat anggota keluarga. Hal

ini ditunjukkan dengan seringnya terjadi kekambuhan asma pada

Ny. K.

4) Memodifikasi lingkungan

Keluarga kurang mampu memelihara lingkungan rumah yang

sehat. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya debu dirumah karena

banyak truk yang llewat dan jalan belkum beraspal serta jendela

yang tidak pernah dibuka setiap hari.

5) Memanfaatkan fasilitas kesehatan

Keluarga menggunakan fasilitas kesehatan masyarakat yang ada

di dekat keluarga (Puskesmas).


4. Fungsi Reproduksi

a. Perencanaan jumlah anak:

Setelah menikah, Tn. S dan Ny. K tidak memiliki anak, walaupun

rencana untuk memiliki anak sudah ada..

b. Akseptor:-

c. Belum: -

d. Keterangan lain: -

5. Fungsi Ekonomi

a. Upaya pemenuhan sandang pangan:

Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, Ny. K bekerja sebagai

tani.

b. Pemanfaatan sumber di masyarakat:

Di desa tempat Ny. K tinggal, semua warganya selalu

memanfaatkan acara-acara pengajian yang diadakan setiap hari

Jumat untuk berkumpul bersama dan menjalin silaturrahmi yang

baik.

VI. STRES DAN KOPING KELUARGA

1. Stressor jangka pendek:


Menghadapi kekambuhan penyakit Ny. K saat ini. .
2. Stressor jangka panjang:
Penyakit yang diderita Ny. K merupakan stresor jangka panjang,

karena sudah ± 60 tahun Ny. K menderita penyakit Asma Bronkhial

tersebut.
3. Respon keluarga terhadap stressor:

Jika tidak mampu menangani sendiri maka Ny. K pergi membawa

permasalahan kesehatan tersebut ke puskesmas terdekat.

4. Strategi koping:

Keluarga lebih memilih memecahkan masalah sendiri dan sudah

menjadi suatu pola koping dalam keluarga tersebut.

5. Strategi adaptasi disfungsi:

Tidak terdapat adaptasi disfungsional.

VII. KEADAAN GIZI KELUARGA

1. Pemenuhan gizi:

Pemenuhan gizi keluarga Ny. K sudah cukup terpenuhi. Setiap hari

keluarga Ny. K makan 3 kali sehari dengan nasi, lauk pauk, sayuran

dan buah.

2. Upaya lain:

Jika ekonomi keluarga Ny. K sedang menurun, keluarga Ny. K hanya

mengkonsumsi mie instan.

VIII. HARAPAN KELUARGA

1. Terhadap masalah kesehatannya:

Ny. K berharap penyakit asma yang diderita akan segera sembuh dan

tidak mengalami kekambuhan lagi.


2. Stressor jangka panjang:

Penyakit yang diderita Ny. K merupakan stresor jangka panjang,

karena sudah ± 60 tahun Ny. K menderita penyakit Asma Bronkhial

tersebut.

Вам также может понравиться