Вы находитесь на странице: 1из 9

PERCOBAAN IV

GRAVIMETRI

I. Tujuan Praktikum

Tujuan percobaan praktikum ini adalah menentukan kadar klor dalam


larutan sampel NaCl secara gravimetri.

II. Tinjauan Pustaka

Gravimetri merupakan salah satu metode analisis kuantitatif suatu


zat atau komponen yang telah diketahui dengan cara mengukur berat
komponen dalam keadaan murni setelah melalui proses pemisahan. Analisis
gravimetri adalah proses isolasi dan pengukuran berat suatu unsure atau
senyawa tertentu. Bagian terbesar dari penetuan secara analisis gravimetri
meliputi transformasi unsure atau radikal kesenyawa murni stabil yang dapat
segera diubah menjadi bentuk yang dapat ditimbang dengan teliti. Metode
gravimetric memakan waktu yang cukup lama, adanya pengotor pada
konstituen dapat diuji dan bila perlu factor-faktor koreksi dapat digunakan
(Khopkar,1990).

Zat ini mempunyai ion yang sejenis dengan endapan primernya.


Postpresipitasi dan kopresipitasi merupakan dua penomena yang berbeda.
Sebagai contoh pada postpresipitasi , semakin lama waktunya maka
kontaminasi bertambah, sedangkan pada kopresipitasisebaliknya.
Kontaminasi bertambah akibat pengadukan larutan hanya pada
postpresipitasi tetapi tidak pada kopresipitasi (Khopkar, 1990).

Titrasi kompleksometri merupakan titrasi yang berdasarkan atas


pembentukan persenyawaan kompleks (ion kompleks atau garam yang sukar
mengion), misalnya

Ag+ + 2CN- Ag(CN)2-


Disamping titrasi kompleks biasa seperti diatas, dikenal pula
kompleksometri yang dikenal sebagai titrasi kelatometri, seperti yang
menyangkut penggunaan EDTA.

Rumus struktur dari EDTA adalah sebagai berikut :

HOOC - CH2 CH3COOH

N - CH2 - CH2 - N

HOOC - CH2 CH2COOH

Terlihat dari strukturnya bahwa molekul tersebut mengandung baik donor


electron dari atom oksigen maupun donor dari atom nitrogen sehingga dapat
menghasilkan khelat bercincin sampai dengan enam secara serempak
(Vogel, 1990).

Sebagian besar logam dalam larutan dapat ditentukan secara titrasi dengan
larutan baku pereaksi pengompleks seperti misalnya etilen diamin tetra
asetat atau EDTA. Reaksi dengan nikel secara stoikiometri adalah 1: 1 dan
berlangsung secara kuantitatif pada pH 7. Pereaksi EDTA umum dipakai
dalam bentuk garamnya yang mudah larut dalam air. Indikator yang
digunakan adalah EBT atau murexide mampu menghasilkan kompleks
berwarna dengan ion logam tetapi berubah warna apabila logam-logam
terkomplekskan sempurna oleh EDTA pada titik akhir titrasi, karena
indicator-indikator ini juga peka terhadap perubahan pH, larutan yang akan
dititrasi harus dibuffer ( harjadi, 1993 ).

Analisis gravimetri dapat berlangsung baik, jika persyaratan berikut dapat


terpenuhi :
1. Komponen yang ditentukan harus dapat mengendap secara sempurna (sisa
analit yang tertinggal dalam larutan harus cukup kecil, sehingga dapat
diabaikan), endapan yang dihasilkan stabil dan sukar larut.

2. Endapan yang terbentuk harus dapat dipisahkan dengan mudah dari


larutan ( dengan penyaringan).

3. Endapan yang ditimbang harus mempunyai susunan stoikiometrik tertentu


(dapat diubah menjadi sistem senyawa tertentu) dan harus bersifat murni
atau dapat dimurnikan lebih lanjut (Vogel, 1990).

Analisis kadar klor secara gravimetri didasarkan pada reaksi


pengendapan, diikuti isolasi dan penimbangan endapan. Klor akan
diendapkan oleh larutan perak nitrat (AgNO3) berlebih dalam suasana asam
nitrat sebagai perak klorida.

Reaksi yang terjadi adalah :

Cl- + Ag+ AgCl (putih)

Endapan yang terjadi diisolasi dan dikeringkan pada suhu 130 – 1500C dan
ditimbang sebagai AgCl. Kesalahan dalam gravimetric dibagi menjadi dua,
yaitu :

1. Endapan yang tidak sempurna dari ion yang diinginkan dalam cuplikan.

2. Gagal memperoleh endapan murni dengan komposisi tertentu untuk


penimbangan.

Faktor–faktor penyebabnya adalah :

1. Kopresipitasi dari ion-ion pengotor.

2. Postpresipitasi zat yang agak larut.


3. Kurang sempurna pencucian.

4. Kurang sempurna pemijaran.

5. Pemijaran berlebih sehingga sebagian endapan mengurai.

6. Reduksi dari karbon pada kertas saring.

7. Tidak sempurna pembakaran.

8. Penyerapan air atau karbondioksida oleh endapan (Underwood, 1986).

III. METODOLOGI PERCOBAAN

3.1 Alat Dan Bahan

1. Alat

Adapun alat yang digunakan dalam percobaan ini antara lain :

 Gelas Arloji
 Gelas Piala
 Neraca Analitik
 Pipet Corong
 Oven
 Tabung Ukur
 Kertas Sarinng Whatman no.42

2. Bahan
Adapun bahan yang digunakan dalam percobaan ini antara lain :
 NaCl (padatan) 0,05
 Aquades
 AgNO3 (Larutan) ),1 m
 HnO3 (Larutan)

3.2 PROSEDUR KERJA

Adapun langkah – langkah kerja dalam melakukan percobaan ini adalah


pertama – tama timbang ± 2 gram NaCl, masukkan dalam oven ±15 menit,
timbang kembali, hingga beratnya konstan. Dinginkan dalam desilator.
Timbang contoh tersebut sebanyak ± 0,5 gram (3 buah) dan dilarutkan
masing-masing dengan 100 mL air yang telah ditambah 1 Ml air yang telah
ditambahkan 1 Ml HNO3 pekat dalam gelas piala 250 mL. Didihkan larutan ,
dan tambahkan larutan AgNO3 0,1 M perlahan-lahan untuk mengendapkan
AgCl. Lakukan terus menerus hingga pengendapan sempurna. Angkat gelass
piala, tutup dengan gelas arloji dan diinginkan ditempat yang terhindar dari
sinar matahari. Setelah dingin, larutan disaring melalui kertas saring whatman
no. 42 (yang telah ditimbang sebelumnya). Endapan dalam gelas piala dicuci
dengan 25 ml larutan HNO3 0,01 M minimal sebanyak 3 kali.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan

No Perlakuan Hasil
1. Larutan HnO3 ditambahkan NaCl dan Larutan bening
ditambahkan Aquades
2. Dipanaskan Larutan HnO3 + NaCl Bening
dan + Aquades
3. Ditambahkan AgNO3
4. Ditambahkan HNO3 Endapan Mengeras
5. Dicuci menggunakan HCl Tidak terjadi perubahan
6. Dipanaskan dengan oven kertas saring mengering,
berubah warna menjadi coklat
kehitaman endapannya turut
mengering.

4.2 Analisa Data

NO Wadah Berat kertas saring kosong Endapan + kertas


1 A 0,463 gram 0,487gram

Kadar Analit dapat dihitung menggunakan persamaan :

- 𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝐴
% A =𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑐𝑜𝑛𝑡𝑜ℎ x 100%

Berat A = ( Berat kertas saring + endapan ) – ( Berat kertas saring kosong )

% A =0,487 – 0,463 = 0,024gram

0,024
%A= x 100% = 4,8 %
0,5

4.3 Pembahasan

Gravimetri merupakan salah satu metode analisis kuantitatif suatu


zat atau komponen yang telah diketahui dengan cara mengukur berat
komponen dalam keadaan murni setelah melalui proses pemisahan. Analisis
gravimetri adalah proses isolasi dan pengukuran berat suatu unsure atau
senyawa tertentu. Bagian terbesar dari penetuan secara analisis gravimetri
meliputi transformasi unsure atau radikal kesenyawa murni stabil yang dapat
segera diubah menjadi bentuk yang dapat ditimbang dengan teliti. Metode
gravimetric memakan waktu yang cukup lama, adanya pengotor pada
konstituen dapat diuji dan bila perlu factor-faktor koreksi dapat digunakan
(Khopkar,1990).

Tujuan percobaan praktikum ini adalah menentukan kadar klor dalam


larutan sampel NaCl secara gravimetri.

Dalam percobaan Gravimetri Larutan HnO3 ditambahkan NaCl dan


ditambahkan Aquades, terbentuk endapan larutan bening. Kemudian
dipanaskan mengasilkan larutan bening. Dengan ditambahkannya AgNO3
maka endapan akan terbentuk AgCl. Kemudian ditambahkan HNO3
menghasilkan endapan mengeras. Lalu dicuci dengan HCl namun tidak terjadi
peruahan apapun. Dan endapan yang terbentuk inilah yang akan dikeringkan
dan akan di timbang berat dari masing – masing endapan. Adapun langkah –
langkah kerja dalam melakukan percobaan ini adalah pertama – tama timbang
± 2 gram NaCl, masukkan dalam oven ±15 menit, timbang kembali, hingga
beratnya konstan. Dinginkan dalam desilator. Timbang contoh tersebut
sebanyak ± 0,5 gram (3 buah) dan dilarutkan masing-masing dengan 100 mL
air yang telah ditambah 1 Ml air yang telah ditambahkan 1 Ml HNO3 pekat
dalam gelas piala 250 mL. Didihkan larutan , dan tambahkan larutan AgNO3
0,1 M perlahan-lahan untuk mengendapkan AgCl. Lakukan terus menerus
hingga pengendapan sempurna. Angkat gelass piala, tutup dengan gelas arloji
dan diinginkan ditempat yang terhindar dari sinar matahari. Setelah dingin,
larutan disaring melalui kertas saring whatman no. 42 (yang telah ditimbang
sebelumnya). Endapan dalam gelas piala dicuci dengan 25 ml larutan HNO3
0,01 M minimal sebanyak 3 kali. Berat sampel digunakan rumus : ( Berat
kertas saring + endapan ) – ( Berat kertas saring kosong ). Dari hasil yang
didapatkan berat yaitu 4,8% . prinsip dari analisis gravimetric sendiri ialah
penimbangan , sehingga mass sampel di gunakan berdasarkan hasil
penimbangan , massa akhir yang di dapatkaan merupakan massa hasil
pengeringan yang di dapatkan dari massa awal dan massa hasil pengeringan.
V. PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan maka
disimpulkan bahwa
1. endapan yang disaring dengan menggunakan 2 lembar kertas
whatman akan memiliki hasil yang berbeda walaupun jenis kedua
kertas tersebut dari jenis yang sama tergantung berat dari kertas
penyaring tersebut, selain itu
2. endapan juga mempengaruhi hasil akhir dari percbaan tergantung
cepat atau lambatnya endapan tesebut terbentuk walaupun dengan
perlakuan yang sama.

5.2 Saran

Praktikan menyarankan agar alat dan bahan di dalam laboratorium


lebih dilengkapi agar tidak menggangu jalannya praktikum
DAFTAR PUSTAKA

Day, R. A. Dan Underwood, A. L. 1999. Analisis Kimia Kuantitatif. Erlangga.


Jakarta.

Harjadi, W. 1993. Ilmu Kimia Analitik Dasar. PT Gramedia. Jakarta.

Khopkar. 2002. Konsep Dasar Kimia Analitik. UI Press. Jakarta.

Vogel, A.I. 1994. Kimia Analisis Kuantitatif Anorganik Edisi 4. EGC. Jakarta

Вам также может понравиться