Вы находитесь на странице: 1из 21

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA KELUARGA TN.

MG
DENGAN GEJALA EPILEPSI DI BANJAR SAKIH, DESA GUWANG,
KECAMATAN SUKAWATI, KABUPATEN GIANYAR

TANGGAL 06-08 DESEMBER 2016

OLEH :
I GEDE PERI ARISTA
(P07120215037)

POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR


DIV KEPERAWATAN
JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN AJARAN 2016/2017
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA KELUARGA TN.MG
DENGAN GEJALA EPILEPSI DI BANJAR SAKIH, DESA GUWANG,
KECAMATAN SUKAWATI, KABUPATEN GIANYAR

A. PENGKAJIAN
1. Data Umum
a. Nama Kepala Keluaga : “Tn. M. G”
b. Alamat : Banjar Sakih, Gang Sahadewa No 3
Desa Guwang, Kecamatan Sukawati Kabuten Gianyar Bali
c. Telepon :-
d. Pekerjaan : Petani
e. Pendidikan : SD/Sederajat
f. Komposisi anggota keluarga : Kepala Keluarga, Istri dan Dua
orang anak
Status Imunisasi
Hepatit
No Nama JK Hub Umur Pend BC Polio DPT Cam Ket
G
is
pak
1 2 3 4 1 2 3 1 2 3
th
1 MG L KK 71 SD - - - - - - - - - - - - Sakit
2 MR P Istri 70th SD - - - - - - - - - - - - Sehat
3 WS P Anak 47 th SMP - - - - - - - - - - - - Sehat
4 KS L Anak 38th SMA √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Sehat

Saat dilakukan pengkajian, keluarga Tn. M.G mengatakan tidak


mengingat secara jelas orang tuanya. Tn. M.G memiliki satu saudara
perempuan. Saudara yang pertama tidak memiliki riwayat penyakit, namun
sudah meninggal, sedangkan dirinya memiliki riwayat epilepsi
Istri Tn. M.G, Ny. M.R merupakan anak ke dua dari enam bersaudara
yang terdiri dari lima orang perempuan dan satu orang Laki-laki. Saudara
perempuan yang pertama meninggal saat masih kecil.
Tn M.G menderita epilepsy sejak masih muda, saat itu Tn MG tidak
mengetahui secara jelas penyebab masalah yang dialaminya.
Tn. M.G dan Ny. M.R dikarunia empat orang anak yaitu anak pertama
sampe ketiga perempuan dan anak terakhir Laki-laki. Dua dari tiga anak
perempuannya telah menikah. Anak pertama berusia 47 tahun belum menikah,
sedangkan anak beliau yang keempat berusia 38 tahun dan juga belum
menikah. Anak kedua dan ketiga telah menikah dan tinggal mengikuti
suaminya.
2. Genogram

Ny. M.R
Tn M.G

P
Ny W.S Tn K.S

Keterangan :

: Laki-Laki

: Perempuan

: Meninggal dunia

: satu rumah
P
: Pasien

: Tinggal Serumah
3. Tipe Keluarga
a. Jenis tipe keluarga
Keluarga Tn. MG adalah keluarga tradisional dengan tipe keluarga inti
(nuclear family) yang terdiri dari pasien sebagai Kepala Keluarga, Istri
dan dua orang anak.
b. Masalah yang terjadi dengan tipe tersebut
Dari pengkajian yang didapat, dalam keluarga ini tidak ditemukan
riwayat kondisi yang sama pada keluarga terdahulu seperti yang dialami
oleh Tn M.G

4. Suku Bangsa
a. Asal suku bangsa
Keluarga Tn. M.G merupakan keluarga suku Bali. Bahasa yang
digunakan sehari-hari adalah bahasa Bali dan bahasa Indonesia. Tidak
ada kebisaaan keluarga yang dipengaruhi suku yang berpengaruh pada
kesehatan keluarga.
b. Budaya yang berhubungan dengan kesehatan
Dalam keluarga Tn. M.G seluruh anggota keluarga berbudaya Bali.
Keluarga Tn. M.G mengatakan tidak pernah berobat ke dukun, hanya
berobat ke puskesmas, bidan, dokter praktek dan Rumah Sakit.

5. Agama
Kepercayaan yang mempengaruhi kesehatan
Keluarga Tn. M.G beragama Hindu. Keluarga Tn. M.G biasanya
bersembahyang pada pagi dan sore hari serta melakukan
persembahyangan bersama pada hari raya besar.

6. Status Sosial Ekonomi Keluarga


a. Anggota keluarga yang mencari nafkah
Penghasilan keluarga Tn. M.G diperoleh anaknya yaitu dari Tn. K. S
dan Ny. W.S. Tn.K.S sebagai pekerja swasta yaitu pegawai LPD desa
Guwang dan Ny. W.S bekerja sebagai buruh bangunan yang bekerja di
batu bulan . Sedangkan Ny M.R hanya membantu anaknya kadang-
kadang untuk bekerja karena umur yang sudah tua. Tn. M.G berhenti
bekerja karena sudah tua serta mengalami gejala Epilepsi yang
mengharuskan anaknya tidak mengijinkan Tn M.G untuk bekerja, karena
bisa kumat setiap saat.
b. Penghasilan
Dari anggota keluarga yang mencari nafkah yaitu terdapat 2 orang yang
produktif mencari nafkah yaitu Ny W.S dan Tn K.S:
Tn. K.S penghasilan mencapai ± 1.500.000/bulan
Ny. W.S penghasilan mencapai ± 2.000.000/bulan
c. Upaya lain untuk menambah penghasilan
Keluarga Tn. M.G mengatakan tidak memiliki penghasilan lain untuk
menafkahi keluarga
d. Kebutuhan yang dikeluarkan setiap bulan
Kebutuhan yang dikeluarkan tiap bulan antara lain untuk keperluan
dapur, bayar listrik, membayar air, iuran sampah, kepentingan iuran
banjar dan untuk membeli sarana upacara persembahyangan setiap
rahinan.
e. Harta benda yang dimiliki (perabot, transportasi dll)
Harta benda yang dimiliki keluarga Tn. M.G yaitu: motor, kompor gas,
kulkas, koleksi burung-burung hias dll.
f. Tabungan khusus kesehatan
Anak Tn. M.G mengatakan tidak memiliki tabungan kesehatan sejenis
asuransi kesehatan untuk keluarganya namun memiliki tabungan yang
ada di LPD, Anak Tn M.G mengatakan hanya memilik jamininan
kesehatan JKBM saja yang didapat dari pemerintah.

7. Aktifitas Rekreasi Keluarga


Keluarga Tn. MG tidak mempunyai kebiasaan rutin untuk berekreasi
sekeluarga, karena waktu luang yang dimiliki keluarga sangat terbatas.
Biasanya jika ada waktu luang keluarga tersebut digunakan untuk
istirahat dirumah dan berkumpul dengan keluarga.
B. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUAGA
1. Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini
Tahap perkembangan keluarga Tn. M.G berada di tahap VI yaitu keluarga
yang melepas anak usia dewasa muda, mencakup anak kedua dan ketiga
telah meninggalkan rumah (menikah). Tugas perkembangan keluarga
yaitu memperluas siklus keluarga dengan memasukkan anggota keluarga
baru yang didapat melalui perkawinan anak keempat, membantu anak
mandiri, mempertahankan komunikasi, dan memperluas hubungan
keluarga antara orang tua dengan dengan anak-anak

2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi dan kendalanya


Keluarga belum berhasil dalam proses memenuhi kebutuhan kesehatan
fisik dimana keluarga belum mengetahui secara jelas tentang gejala
epilepsi yang diderita oleh Tn MG selama ini serta belum mengetahui
penanganan yang harus dilakukan jika gejala Epilepsi Tn MG kumat

3. Riwayat keluarga inti:


a. Riwayat terbentuknya keluarga inti
Tn. M.G sudah menikah 48 tahun dengan Ny. M.R
b. Riwayat kesehatan keluarga saat ini
Keluarga Tn. M.G mengatakan di keluarganya saat ini hanya Tn M.G
yang sakit. Tn M.G memiliki riwayat epilepsy dan hipertensi serta tidak
rutin minum obat penurun tekanan darah yang mengakibatkan tekanan
darahnya sangat tinggi.

C. PENGKAJIAN LINGKUNGAN
1. Karakteristik rumah
a. Luas rumah
Rumah yang ditempati oleh keluarga Tn. MG adalah milik sendiri yang
terdiri dari satu pekarangan dengan konstruksi bangunan permanen.
Luas tanah 3 are yang terdiri dari 6 kamar tidur, satu kamar mandi
(lengkap dengan bak mandi, jamban), merajan, bale dangin,bale daja,
bale dauh, satu dapur berlantai keramik, dan rompok (bangunan khas
Bali). Rumah beratapkan genteng dan tembok dari batako yang sudah
diplester dan dicat. Lantai rumah permanen dan lantai kamar tidur
menggunakan beton. Halaman rumah cukup baik dan bersih, serta
pencahayaan dan ventilasi rumah baik. Kamar mandi keluarga Tn. MG
cukup bersih. Air yang dipakai adalah air PAM setempat dan Listrik
yang dipakai adalah listrik PLN
a) Kamar Tidur: Tempat tidur dari kasur, lantai dikeramik
b) Dapur: Dapur tampak cukup rapi
c) Kamar Mandi: Kamar mandi terdiri dari 1 bak mandi dan 1
kloset, keadaan air di dalam bak bersih
d) Jendela: Jendela ada dan tampak terbuka
e) Sistem penyajian makanan: Tertutup
f) Atap terbuat dari genteng
g) Merajan: merajan terlihat bersih
b. Tipe rumah
Tipe rumah keluarga Tn. M.G adalah rumah permanen yang memiliki
atap, tembok dan lantai rumah.
c. Kepemilikan
Rumah yang ditempati keluarga Tn. M.G adalah milik sendiri/pribadi.
d. Jumlah dan rasio kamar/ruangan
Rumah keluarga Tn. M.G terdiri dari bangunan bale daja, bale dangin,
bale dauh dan rompok, yang total jumlah kamarnya 7 kamar tidur, 1
dapur, 1 kamar mandi.
e. Ventilasi dan jendela
Ventilasi udara dilingkungan rumah terlihat cukup bersih
f. Pemanfaatan ruangan
Pemanfaatan ruangan sudah sangat baik karena dilihat dari letak dan
posisi rumah sangat tertata rapi
g. Sumber air minum
Sumber air minum keluarga Tn. M.G yaitu air pam yang dimasak dan
air kemasan.
h. Kamar mandi/WC
Rumah keluarga Tn. M.G memiliki 1 kamar mandi yang terletak di
belakang dapur
i. Kebersihan lingkungan
Lingkungan rumah keluarga Tn. DR tampak bersih dan tertata rapi.
j. Denah rumah

BALE DAJA MERAJAN


B T

BALE
S
DAUH

BALE
DANGIN
PINTU KELUAR

DAPUR wc
ROMPO
K

2. Karakteristik Tetangga
Tetangga dan komunitas sekitar rumah keluarga Tn. M.G adalah heterogen
yaitu berprofesi sebagai petani, pedagang dan pematung. Keluarga
mengatakan komunikasi terjalin baik
3. Mobilitas Geografis Keluarga
Keluarga mengatakan sudah tinggal di rumah itu dari dahulu (tidak pernah
berpindah-pindah) karena memang rumah tersebut beserta pekarangannya
merupakan rumah tua (rumah asal).
4. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat
Keluarga mengatakan bahwa cukup sering mengikuti kegiatan masyarakat
yang diadakan di banjar mengingat jarak banjar dengan rumah lumayan
dekat.Keluarga Tn M.G mengatakan bahwa mereka sering mengikuti
kegiatan banjar kegiatan keagamaan di banjar seperti ngayah dan Tn M.G
sering ikut melakukan kegiatan dharma gita di banjar
5. Sistem Pendukung Keluarga
Tn.M.G mengatakan jika ada masalah, maka Tn.M.G akan berbicara pada
Ny.MR maupun anak-anaknya. Tidak pernah melibatkan tetangga untuk ikut
menyelesaikan masalah yang ada dalam keluarga tersebut. Tn.M.G
mengatakan mempunyai akses jaminan kesehatan pada keluarganya yaitu
JKBM untuk kepentingan berobat keluarga.
6. Karakteristik tetangga dan komunitas tempat tinggal

DAPUR
a) Lingkungan fisik
Keluarga Tn. M.G tinggal di lingkungan padat penduduk yang
mayoritas penduduknya bersuku Bali. Keluarga dan tetangga cukup
akrab dan saling menolong bila ada kesusahan.
b) Kebisaaan
Keluarga Tn. M.G biasanya sering mengikuti kerja bakti di lingkungan
sekitarnya
c) Aturan atau kesepakatan penduduk setempat
Keluarga Tn. M.G mengikuti aturan setempat yang dibuat oleh kelian
banjar seperti iuran banjar,ngayah dll.
d) Budaya setempat yang mempengaruhi kesehatan
Budaya setempat tidak ada yang mempengaruhi kesehatan.

D. STRUKTUR KELUARGA
1. Komunikasi Keluarga
Keluarga memakai sistem komunikasi terbuka dimana mereka
membicarakan dan menyelesaikan masalah secara bersama-sama. Bahasa
yang digunakan sehari-hari adalah bahasa Bali. Keluarga Tn. M.G dapat
memecahkan masalah dengan musyawarah terlebih dahulu dengan
keluarga
2. Struktur Kekuatan Keluarga
Keluarga mengatakan saling menghormati satu sama lain dan dengan
orang lain di luar keluarga. Keputusan yang diambil sangat dihargai dan
didasari keputusan bersama. Di keluarga Tn. M.G saat salah satu anggota
keluarga ada yang sakit maka akan terjadi hubungan saling membantu
antar anggota keluarga untuk menemukan solusi
3. Struktur Peran
Formal : Keluarga Tn. M.G mengatakan Tn. M.G dan Istri serta anak-
anaknya merupakan anggota masyarakat dari Gang Sahadewa No 3 Desa
Guwang, Kecamatan Sukawati, Kabuaten Ginyar, Bali Oleh karena itu
jika ada kegiatan di lingkungannya Keluarga Tn M.G juga ikut ambil
bagian dalam kegiatan tersebut seperti kegiatan banjar seperti kerja bakti.
Informal : Tn. M.G sebagai kepala keluarga yang mengepalai keluarganya
bertindak sebagai orang tua. Tn. KS bekerja sebagai petani . Ny. M.R
berperan sebagai istri dan sebagai seorang ibu. Tn M.G berhenti bekerja
karena sudah anaknya yang mencari nafkah dan Ny M.R membantu
keluraga dalam proses rumah tangga serta menyempatkan juga membantu
anak-anaknya bekerja jika dirumah tidak ada acara untuk kegiatan
keagamaan
4. Norma Keluarga
Keluarga Tn. M.G menerapkan nilai dan norma yang berlaku menurut
ajaran agama dan aturan yang ada di masyarakat desa Guwang

E. FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi afektif
a. Perasaan saling memiliki
Di dalam keluarga Tn. M.G rasa saling menghargai dan memiliki
diantara sesama kelurga dirasakan kuat dan harmonis saling mengisi
satu sama lain.
b. Dukungan terhadap anggota keluarga
Respon keluarga bangga jika ada anggota keluarga yang pintar dan
berhasil, sedih bila ada yang sakit serta merasa kehilangan bila ada
yang meninggal.
c. Kehangatan
Kehangatan diantara keluarga dirasakan sangat baik.

d. Saling menghargai
Di keluarga Tn. M.G tetap saling mendukung jika ada anggota
keluarga yang mengalami kesulitan.
2. Fungsi sosialisasi
a. Kerukunan hidup dalam keluarga
Keluarga Tn. M.G rukun dan saling membantu jika masing-masing
individu mengalami kesusahan.
b. Interaksi dan hubungan dalam keluarga
Interaksi dalam keluarga Tn. M.G terjalin baik.
c. Anggota keluarga yang dominan dalam pengambilan keputusan
Di dalam keluarga Tn. M.G pengambilan keputusan dilakukan secara
bersama-sama dengan istri anak dan menantunya
d. Kegiatan keluarga waktu senggang
Kegiatan keluarga Tn. M.G saat ada waktu luang bisaanya menonton,
dan berkumpul dengan keluarga.
e. Partisipasi dalam kegiatan sosial
Keluarga Tn. M.G selalu berpartisipasi dalam kegiatan sosial di
banjarnya.
3. Fungsi perawatan kesehatan
a. Pengetahuan dan persepsi keluarga tentang penyakit/masalah
kesehatan keluarganya
Keluarga Tn. M.G mengatakan sering mendengar mengenai epilepsi
tetapi tidak mengetahui secara jelas perawatan anggota keluarga
dengan epilepsi
b. Kemampuan keluarga mengambil keputusan tindakan kesehatan yang
tepat
Keluarga Tn. M.G dalam mengambil keputusan mengenai penyakit Tn
M.G biasanya membicarakan bersama anak dan terlebih dahulu,
kemudian memutuskan untuk memeriksakan ke puskesmas atau ke
dokter langsung.

c. Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit


Dalam hal ini, kemampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga
yang sakit kurang terlalu baik, dilihat dari jarangnya ke Puskesmas
d. Kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang sehat
Keluarga Tn. M.G sudah mampu sepenuhnya memelihara kesehatan
lingkungan rumah yang sehat karena walaupun terdapat kotoran,
namun tempat tinggal dari Tn M.G sangat terlihat rapi dan tertata.
e. Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas kesehatan di masyarakat
Keluarga Tn.M.G sudah mampu menggunakan fasilitas kesehatan
dengan cukup baik.
4. Fungsi reproduksi
a. Perencanaan jumlah anak
Tb M.G memiliki 4 orang anak. Anak pertama, kedua dan ketiga
perempuan, dan keempat adalah laki-laki
b. Akseptor
Ny. M.R mengatakan sudah berumur 70 tahun dan sudah mengalami
menopause.
5. Fungsi ekonomi
a. Upaya pemenuhan sandang pangan
Dalam upaya pemenuhan sandang pangan, Tn. M.G tidak bekerja
namun Tn KS dan Ny WS bekerja mencari nafkah untuk menghidupi
ekonomi keluarga
b. Pemanfaatan sumber di masyarakat
Keluarga Tn. M.G sudah menggunakan pemanfaatan sumber di
masyarakat seperti puskesmas.

F. TUGAS PERAWATAN KELUARGA


1. Mengenal Masalah
Tn M.G telah mengetahui bahwa dirinya mengalami Epilepsi, Tn M.G
menderita usia 30 Tahun. Pada saat pengkajian Tn M.G mengatakan
dirinya sudah mengetahui penyakitnya namun beliau tidak mengetahui
penyebab dari penyakitnya secara jelas, apa penyebab dari penyakitnya
dan kenapa dirinya bisa mengalami Epiepsi
2. Mengambil Keputusan
Seperti yang telah dijelaskan di atas, bahwa ketika salah satu anggota
keluarga sakit, maka semua anggota keluarga berperan dalam mengambil
keputusan tentang tindakan yang akan dilakukan untuk merawat anggota
keluarganya yang sakit.
3. Kemampuan Merawat Anggota Keluarga yang Sakit
Keluarga Tn.M.G memiliki hubungan yang harmonis dengan setiap
anggota keluarga sehingga ketika salah satu anggota keluarga sakit maka
keluarga akan saling bahu-membahu untuk merawatnya.
4. Kemampuan Keluarga Memelihara dan Memodifikasi Lingkungan
Rumah
Dalam hal ini, keluarga belum mampu memelihara/memodifikasi
lingkungan dengan baik karena kesibukan keluarga seperti banyaknya tahi
ayam dimana-mana.
5. Kemampuan Menggunakan Fasilitas/Pelayanan Kesehatan
Keluarga Tn. M.G sudah menggunakan fasilitas kesehatan yang tersedia,
apabila ada keluarga yang sakit diajak berobat ke puskesmas.

G. STRESS DAN KOPING KELUARGA


1. Stresor jangka pendek
Tn M.G mengatakan yang dipikirkan saat ini yaitu agar tetap bisa
menjalani hidup dengan terus mengontrol tekanan darah dan menjaga
kondisi dirinya agar tidak kumat dan selalu stabil.
2. Stresor jangka panjang
Tn M.G mengatakan memikirkan bagaimana agar tetap bisa menjalani
kehidupan kedepan dengan kondisi keluarga yang tetap harmonis.
3. Respon keluarga terhadap stresor
Tn M.G mengatakan pasrah saja menjalani hidup. Seringkali Tn M.G
menghilangkan stress yang dialami dengan cara mendengarkan musik di
radio lama yang dimilikinya sambil beristirahat

4. Strategi koping
Bisaanya Tn M.G menghabiskan waktu dengan merawat burung burung
hias kesayangannya,serta mendengarkan musik dari radio lama yang
dimilikinya.
5. Strategi adaptasi disfungsional
Dari hasil pengkajian tidak terdapat adanya cara-cara keluarga dalam
mengatasi masalah secara maladaptif.

H. PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan Nama Anggota Keluarga
Tn. MG Ny. MR Ny WS Tn KS
Vital sign Kunjungan1: Kunjungan 2: Kunjungan 2: Kunjungan 2:
200/100 130/80 110/70 110/80
mmHg
Kunjungan2:
190/90 mmHg
Kunjungan3:
150/80 mmHg

Kepala Normal, Normal, Normal, Normal, rambut


rambut putih, rambut lurus rambut lurus hitam
lesi (-) uban. hitam

Mata Ditemui Tidak ditemui Tidak ditemui Tidak ditemui


gangguan gangguan gangguan gangguan
penglihatan, penglihatan, penglihatan, penglihatan,
konjungtiva konjungtiva konjungtiva konjungtiva
merah muda. merah muda merah muda merah muda
Hidung Normal Normal Normal Normal

Telinga Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada


gangguan gangguan gangguan gangguan
pendengaran, pendengaran, pendengaran, pendengaran,
keadaan keadaan keadaan keadaan telinga
telinga sedikit telinga telinga bersih bersih
kotor ssedikit kotor
Mulut Keadaan Keadaan Keadaan Keadaan mulut
mulut dan gigi mulut dan gigi mulut dan gigi dan gigi bersih,
kurang bersih, kurang bersih, bersih, bibir bibir tampak
bibir tampak bibir tampak tampak lembab
lembab lembab lembab
Leher Kunjungan 1 Tidak ada Tidak ada Tidak ada kaku
Ada kaku kaku leher, kaku leher, leher,
leher, tidak tidak ada pembesaran pembesaran
ada pembesaran tiroid dan tiroid dan vena
pembesaran tiroid dan vena junglaris. junglaris.
tiroid dan vena junglaris.
vena junglaris.
Kunjugan
selanjutnya
Tidak ada
kaku leher,
pembesaran
tiroid dan
vena junglaris.
Thorak Dada simetris, Dada simetris, Dada simetris, Dada simetris,
bunyi jantung bunyi jantung bunyi jantung bunyi jantung
normal, normal, normal, normal,
kelainan suara kelainan suara kelainan suara kelainan suara
nafas (-) nafas (-) nafas (-) nafas (-)
Abdomen Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
pembesaran pembesaran pembesaran pembesaran
ginjal, hepar, ginjal, hepar, ginjal, hepar, ginjal, hepar,
limpa. Bising limpa. Bising limpa. Bising limpa. Bising
usus (+), nyeri usus (+), nyeri usus (+), nyeri usus (+), nyeri
tekan (-) tekan (-) tekan (-) tekan (-)
Tangan Kelainan Kelainan Kelainan Kelainan
pergerakan pergerakan pergerakan pergerakan (-),
(-), kaku sendi (-), kaku sendi (-), kaku sendi kaku sendi (-),
(+), kekuatan (+), kekuatan (-), kekuatan kekuatan otot
otot ROM otot ROM otot ROM ROM aktif
aktif aktif aktif
Kaki Kelainan Kelainan Kelainan Kelainan
pergerakan pergerakan pergerakan pergerakan (-),
(+), kaku (-), kaku sendi (-), kaku sendi kaku sendi (-),
sendi (+), (+), kekuatan (-), kekuatan kekuatan otot
kekuatan otot otot ROM otot ROM ROM aktif
ROM aktif aktif aktif
Genitalia Tidak Tidak Tidak Tidak diperiksa
diperiksa diperiksa diperiksa
Kesimpulan Sakit Sehat Sehat Sehat

Kesimpulan :
Dari table diatas dapat disimpulkan bahwa Tn MG dalam keadaan sakit karena
mempunyai Riwayat epilepsy dan tekanan darah yang tinggi
I. Harapan Keluarga
Keluarga Tn.M.G berharap agar keluarganya senantiasa sehat selalu dan
penyakit Epilepsi yang dialami Tn M.G bisa ditangani jika penyakitnya
kumat. Keluarga juga berharap agar program-program kesehatan yang
dijalankan oleh puskesmas semakin meningkat dan maju.
J. Tingkat Kemandirian Keluarga
Keluarga Tn.M.G merupakan keluarga yang termasuk kemandirian ke II.
Keluarga Tn. M.G terlihat sangat antusias ketika petugas datang
berkunjung ke rumahnya untuk melakukan pengkajian. Sikap keluarga
terbuka dan hangat. Terkesan sangat membutuhkan bantuan petugas untuk
menangani masalah yang dihadapi keluarga. Sikap keluarga sangat terbuka
terbukti dari setiap pertanyaan yang diajukan oleh petugas mengenai
keluarganya, mereka berusaha mengingat-ingat dan memberikan
keterangan sebenar-benarnya dan selengkap-lengkapnya. Keluarga mampu
memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan secara aktif.

K. ANALISA DATA
Tanggal analisa : 06 Desember 2016
No Tanggal Data Diagnosa Keperawatan
1. 06 Data Subyektif : Defisisensi Pengetahuan
Desember - Keluarga mengatakan Tn. MG mengenai epilepsy pada
2016 sering kumat epilepsinya. Tn. Mg keluarga Tn. M.G khususnya
juga menderita Hipertensi yang Tn M.G berhubungan dengan
dibuktikan pasien sering mengeluh ketidakmampuan keluarga
sakit kepala dan kaku leher dan mengenal masalah ditandai
sakit. dengan keluarga mengatakan
- Keluarga mengatakan tidak tidak tahu tentang pengertian,
mengetahui cara mengatasi Epilepsi penyebab, akibat, cara
yang dialami oleh Tn M.G jika penanganan jika epilepsy
kumat sewaktu-waktu kumat
Data Obyektif :
- Keluarga tampak bertanya-tanya
tentang penyakit dan cara
penanganan penyakit Hipertensi
yang dialami oleh Ny MR
- TTV pada Tn MG
TD = 200/100 mmHg saat duduk
N = 78x/menit
RR = 20x/menit

S = 360C

2 06 Data Subjektif : Resiko terjadinya cidera b.d


1. Keluarga Tn. M.G mengatakan bahwa
Desember ketidakmampuan keluarga
Tn M.G jika epilepsinya kumat
2016 merawat anggota keluarga
keluarga tidak bisa mengontrol untuk
yang mengalami epilepsi
mencegah dimana dan kapan
epilepsinya kumat dan ditolong
sehingga keluarga masih bingung
serta panik
2. Keluarga Tn. M.G mengatakan selama
ini Tn M.G hanya mengkonsumsi
obat epilepsy saat epilepsinya kumat,
keluarga mengatakan jika Tn M.G
epilepsinya kumat Tn M.G bisa sampe
mngalami luka di fisiknya saat tidak
disadari saat epilepsinya kumat.
Data Objektif :
1. KU : baik
2. TD : 200/100 mmHg
3. Nadi : 78x/menit
4. RR : 20 x/menit
5. S : 36,00 C

L. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Defisisensi Pengetahuan mengenai epilepsy pada keluarga Tn. M.G b.d
ketidakmampuan keluarga mengenal masalah ditandai dengan keluarga
mengatakan tidak tahu tentang pengertian, penyebab, akibat, cara penanganan
jika epilepsy kumat
2. Resiko terjadinya cidera b.d ketidakmampuan keluarga merawat Tn M.G yang
mengalami epilepsy yang ditandai dengan Keluarga mengatakan bahwa Tn
M.G jika epilepsinya kumat keluarga tidak bisa mengontrol untuk mencegah
dimana dan kapan epilepsinya kumat dan ditolong sehingga keluarga masih
bingung serta panik

M. SKALA UNTUK MENENTUKAN PRIORITAS ASUHAN


KEPERAWATAN KELUARGA
1. Defisisensi Pengetahuan mengenai epilepsy pada keluarga Tn. M.G b.d
ketidakmampuan keluarga mengenal masalah
Kriteria Nilai Bobot Skoring Pembenaran
Sifat masalah:
 Aktual 3 1 3/3 X 1 Sifat masalah aktual karena keluarga Tn.
 Resiko 2 =1 MG khususnya Tn MG mengatakan
 Potensial 1 belum tahu dan masih bingung dengan
epilepsy yang dialaminya
Kemungkinan
masalah untuk diubah
 Mudah 2 2 2/2 X 2 Keluarga Tn. M.G mengatakan mau
 Sebagian 1 =2 untuk belajar dan menerima informasi
 Tidak dapat 0 tentang epliepsi (pengertian, tanda gejala,
penyebab, dan pencegahan) untuk
penderita epilepsi

Potensial masalah
untuk dicegah Ny. MG mengatakan saat epilepsinya
 Tinggi 3 1 2/3 X 1 kumat dan mengalami kejang keluarga
 Cukup 2 = 2/3 belum mengetahui secara pasti tentang
 Rendah 1 gejala epilepsi sehingga dengan adanya
pemberian informasi kemungkinan
masalah untuk diantisipasi semakin baik
Menonjolnya masalah
 Segera diatasi 2 1 2/2 X 1 Keluarga mengangagap salah satu gejala
 Tidak segera 1 =1 epilepsi (kejang) yang diialami oleh Tn
diatasi M.G perlu segera ditangani
 Tidak dirasakan 0
adanya masalah
4 2/3
TOTAL

2. Resiko terjadinya cidera b.d ketidakmampuan keluarga merawat Tn M.G


yang mengalami epilepsy
Kriteria Nilai Bobot Skoring Pembenaran
Sifat masalah:
 Aktual 3 1 3/3 X 1 Sifat masalah aktual karena Tn MG merasa
 Resiko 2 =1 terganggu saat Epilepsinya kumat yang
 Potensial 1 menyebabkan Tn MG kejang sehingga harus
dtangani oleh keluarganya dirumah

Kemungkinan masalah Keluarga Tn. MG mengatakan Kejang dari


untuk diubah gejala Epilepsi yang dialamai Tn MG saat
 Mudah 2 2 ½X2 melakukan aktivitas tidak mudah untuk
 Sebagian 1 =1 diubah sehingga masalah yang dapat diubah
 Tidak dapat 0 hanya sebagian

Potensial masalah Tn MG mengatakan mau untuk


untuk dicegah mendengarkan informasi tentang
 Tinggi 3 1 2/3 X 1 penanganan kejang akibat epilepsi
 Cukup 2 = 2/3
 Rendah 1
Menonjolnya masalah Tn MG mengatakan apabila merasa dirinya
 Segera diatasi 2 1 1/2 X 1 akan mengalami perasaan tidak
 Tidak segera 1 = 1/2 menyenangkan Tn MG lebih memilih untuk
diatasi beristirahat untuk menhindari sesuatu yang
 Tidak dirasakan 0 tidak dinginkan yang apabila akan terjadi
adanya masalah pada dirinya.

3 1/6
TOTAL

N. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN

Prioritas Diagnosa Keperawatan Skor

1. Defisisensi Pengetahuan mengenai epilepsy pada keluarga Tn. M.G


b.d ketidakmampuan keluarga mengenal masalah

2. Resiko terjadinya cidera b.d ketidakmampuan keluarga merawat Tn


M.G yang mengalami epilepsy

Вам также может понравиться