Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
British Columbia College of Midwives mengatakan Continuity of care
adalah asuhan kebidanan yang diberikan sesuai dengan praktik berbasis
kompetensi bidan pada semua trimester kehamilan, persalinan, bayi baru lahir
dan nifas. Continuity of care merupakan sebuah filosofi dan proses yang
difasilitasi melalui kemitraan antara seorang wanita dan bidan, hal ini
membutuhkan komitmen dan waktu dari setiap bidan. (Marmi, 2011)
Di Indonesia saat ini Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian
Bayi (AKB) masih cukup tinggi. AKI menurut World Healthy Organization
(WHO) adalah Kematian selama kehamilan atau dalam periode 42 hari
setelah berakhirnya kehamilan, akibat semua sebab yang terkait dengan atau
diperberat oleh kehamilan atau penanganannya, tetapi bukan disebabkan oleh
kecelakaan atau cedera. Angka Kematian Bayi adalah kematian bayi dibawah
usia 1 tahun per 1000 kelahiran hidup (KH). AKB juga berhubungan dengan
pendapatan keluarga, jumlah anggota keluarga, pendidikan ibu dan keadaan
gizi keluarga.
Disumatra barat, pada tahun 2012 angak kematian masih 212 per
100.00 kalahiran hidup dan Angka Kematian Bayi (AKB) 27/100.000
kelahiran hidup sementara, sesuai target MDG’S AKI harus diturunkan
sampai 102 /100.000 kelahiran hidup sampai 23/ 1000 kelahiran hidup
(http://m.antara sumber.com/?dt=891693).
Angka Kematian Ibu di kota Bukittinggi tahun 2010 adalah 141 per
100.000 jumlah ibu melahirkan atau kasus kematian ibu dari 2123 jumlah
kelahiran disebabkan oleh preeklamsia dan kelainan jantung dan pada tahun
2011 yaitu 150 per 100.000 kelahiran hidup. Dan AKB cukup tinggi di kota
Bukittinggi pada tahun 2010 dari pada 2008 yaitu peningkatan 88 menjadi 41
AKB pada tahun 2009. Target ditetapkan pemerintah untuk dicapai adalah
AKI 226/100.000 dan AKB 26/100.000 kelahiran hidup. (profil kesehatan
Bukittinggi 2010)
Kementerian Kesehatan telah melakukan berbagai upaya percepatan
penurunan AKI dan AKB. Kematian Ibu disebabkan oleh perdarahan, tekanan
darah tinggi (preeklampsi/ eklampsi) saat hamil persalinan dan nifas serta
persalinan macet dan komplikasi keguguran. Sedangkan penyebab langsung
kematian bayi adalah Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) dan trauma
persalinan (asfiksia). Penyebab tidak langsung sebagai akar masalah kematian
ibu dan bayi baru lahir adalah karena kondisi masyarakat seperti
pendidikan, sosial ekonomi dan budaya.
B. Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis membuat Manajemen
Asuhan Kebidanan Komprehensif yang di lakukan pada Ny”F“, yang
meliputi asuhan kebidanan ibu hamil normal, asuhan ibu bersalin normal,
asuhan Bayi Baru Lahir normal, asuhan ibu nifas normal dan asuhan keluarga
berencana.
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Agar mahasiswa mampu melaksanakan asuhan kebidanan secara
komprehensif dengan pendekatan manajemen kebidanan di dasari konsep,
sikap dan keterampilan serta berdasarkan evidence base. Agar mahasiswa
bisa menerapkan Asuhan Kebidanan yang bermutu tinggi.
2. Tujuan Khusus
a. Dapat melakukan pengkajian dalam memberikan asuhan kebidanan
ibu hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir dan aseptor keluarga
berencana.
b. Dapat menginterprestasikan data yang telah di kumpulkan pada ibu
hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir, dan calon aseptor keluarga
berencana.
4
D. Manfaat Penulisan
1. Bagi Penulis
Dapat menambah pengetahuan dan dapat mengaplikasikan asuhan
kebidanan komprehensif pada ibu Hamil, Bersalin, nifas, Bayi Baru Lahir
dan Keluarga Berencana.
2. Bagi Institusi Pendidikan
Dapat memberikan dan meningkatkan pengetahuan tentang
manajemen asuhan kebidanan mengenai kehamilan, bersalin, nifas, bayi
baru lahir dan keluarga berencana.
3. Bagi Pembaca
Sebagai masukan bagi tenaga kesehatan, khususnya mahasiswa
kebidanan dalam melakukan pelayanan kebidanan.
4. Bagi Klien
Klien mendapatkan asuhan kebidanan komprehensif yang sesuai
dengan standar pelayanan kebidanan.
5
E. Ruang Lingkup
Laporan studi kasus ini membahas tentang manajemen asuhan
kebidanan pada ibu hamil, ibu bersalin, nifas, bayi baru lahir dan aseptor
keluarga berencana. Diketahui untuk memberikan asuhan kebidanan yang
komprehensif pada ibu hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir dan aseptor
keluarga berencana yang di laksanakan pada praktek PKK1 di Rumah Sakit
dan di BPS pada bulan mei sampai juli.
Untuk pelaksanaan laporan studi kasus ini mahasiswa akan melakukan
asuhan kebidanan yang komprehensif pada satu orang ibu hamil, yang di
bimbing oleh CI akademik dan CI lapangan.
Adapun ruang lingkup dari laporan studi kasus ini untuk melakukan
asuhan kebidanan komprehensif ini dimulai dari trimester III pada ibu hamil,
bersalin, nifas dan bayi baru lahir serta pelayanann KB.
6
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Kehamilan
1. Pengertian
Kehamilan adalah fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan
ovum dan dilanjutkan dengan nidasi dan implementasi ( Sarwono, 2010 :
213 )
Kehamilan terjadi dari mulai konsepi sampai permulaan persalinan
yang dibagi dalam tiap trimester, tiap 12 mg / 3 bulan ( Asuhan
Kebidanan Kehamilan, 2015 : 1 )
Kehamilan merupakan proses fisiologis yang memberikan
perubahan pada ibu maupun lingkungannya. Kehamilan merupakan suatu
peristiwa yang penting dalam kehidupan seorang wanita dan keluarga
pada umumnya, walaupun perubahan besar yang akan terjadi sangat
mempengaruhi semua orang terutama wanita. Kahamilan juga dapat
diartikan saat-saat krisis saat terjadi gangguan dan perubahan identitas
serta peran bagi setiap anggota keluarga.setiap individu berespon terhadap
krisis tersebut dengan cara yang berbeda sesuai dengan sifat kejadian yang
ada dalam kehidupannya. Definisi krisis ini merupakan suatu ketidak
seimbangan psikologis yang mungkin disebabkan oleh situasi atau tahap
perkembangan si ibu. Pada awalnya sebagian ibu hamil untuk pertama
kalinya mengalami periode syok, menyangkal, kebingungan serta tidak
terima atas apa yang terjadi. Persepsi setiap wanita saat dia mengetahui
akan kehamilan tersebut,yang ada dalam fikirannya bahwa kehamilan
merupakan suatu penyakit, kejelekan pada dirinya atau mungkin mereka
memandang bahwa kehamilan adalah suatu periode kreativitas dan
pemenuhan pengabdian pada keluarga. Oleh karena itu,berbagai dukungan
7
3. Tanda-Tanda Kehamilan
Ada beberapa tanda-tanda kahamilan yang dapat diperhatikan, yaitu
sebagai berikut. (Serri Hutahaean, 2013 : 43).
a. Tanda persumtif/dugaan
1) Amenore
2) Morning sickness
3) Sering BAK
4) Payudara membesar, tegang
5) Fatique/ kelelahan
6) Perubahan fisik
b. Tanda mungkin
1) Pembesaran abdomen (12 minggu)
2) Tanda piskacek, yaitu pertumbuhan rahim tidak sama ke semua
arah, tetapi terjadi pertumbuhan yang cepat di daerah implantasi
plasenta sehingga bentuk rahim tidak simetris (usia 4-6 minggu)
3) Tanda hegar, yaitu perubahan pada isthmus uteri yang
menyebabkan isthmus uteri menjadi lebih panjang dan lunak (usia 6
minggu)
4) Tanda doogell, yaitu pelunakan pada leher rahim akibat
peningkatan vaskularisasi (usia 8 minggu)
5) Tanda Chadwick, yaitu warna merah tua atau kebiruan pada vagina
akibat peningkatan vaskularisasi (6-8 minggu)
6) Kontraksi braxtonhick : kontraksi uterus yang datangnya sewaktu-
waktu, tidak beraturan dan tidak mempunyai irama tertentu (akhir
trimester pertama)
7) Tes kahamilan positif (usia 7-10 hari setelah konsepsi)
13
c. Tanda pasti
1) Adanya denyut jantung janin
2) Adanya pergerakan janin (usia 19 minggu)
3) Visualisasi fetus dalam USG (usia 5-6 minggu)
3) Sistem Muskuloskeletal
a) Pembesaran payudara dan rotasi anterior panggul
memungkinkan untuk terjadinya lordosis
b) Ibu sering mengalami nyeri dibagian punggung dan pinggang
karena mempertahankan posisi stabil, beban meningkat pada
otot punggung dan kolumna vertebrae.
15
c) Adaptasi musculoskeletal
(1) Pengaruh hormonal
(a) Relaksasi persendian karena pengaruh hormone relaksin
(b) Mobilitas dan pliabilitas (pelunakan) meningkat pada
sendi sakroiliaka. Sakrokoksigeal dan pelvis untuk
persiapan persalinan
(2) Pengaruh mekanik
(a) Peningkatan berat badan karena pembesaran uterus
(b) Perubahan postur
(c) Diastasis rekti
(d) Sindroma carpal tunnel
d) Relaksasi dan hipermobilitas sendi pada masa hamil kembali
stabil dan ukuran sama dengan sebelum hamil, kecuali pada
kaki.
4) Sistem Endokrin
a) Kelenjer tiroid
(1) Pembesaran kelenjar tiroid merupakan akibat hyperplasia
jaringan glandular dan peningkatan vaskularitas
(2) Konsumsi oksigen (O2) dan peningkatan basal metabolic
rate (BMR) merupakan akibat aktivitas metabolism janin.
b) Kelenjer paratiroid
(1) Kehamilan menginduksi hiperparatiroidisme sekunder
ringan, suatu refleksi peningkatan kebutuhan kalsium (Ca)
dan vitamin D
(2) Saat kebutuhan rangka janin mencapai puncak (pertengahan
kedua kehamilan), kadar parathormon plasma meningkat,
kadar meningkat antara minggu ke-15 dan ke-35 gestasi.
c) Pankreas
(1) Janin butuh glukosa sebagai bahan bakar pertumbuhan,
tidak hanya mengasilkan simpanan glukosa ibu tetapi juga
menurunkan kemampuan ibu menyintesis glukosa dengan
menyedot habis asam amino ibu.
16
2) Trimester II
a) Ibu merasa sehat dan mengharapkan bayinya
b) Pengenalan pada pergerakan fetus, pertumbuhan dan
pembesaran abdomen serta gerakan bayi saat di USG
c) Ibu gelisah dan cemas terhadap pembesaran dan pertumbuhan
yang kurang, perkembangan janin yang normal, dan berusaha
mendapatkan informasi yang professional dari proses tersebut
d) Ibu bias lepas control, sulit menerima, khususnya ketika
mengalami ANC yang rumit dengan dokter/ bidan selama
memberikan asuhan kebidanan
e) Libido mulai meningkat
f) Merasa lepas terlepas dari masa cemas dan tidak nyaman
3) Trimester III
a) Tidak sabar menunggu kelahiran bayinya
b) Ibu khawatir bayinya akan lahir sewaktu-waktu
c) Ibu meningkatkan kewaspadaan akan timbulnya tanda dan
gejala persalinan serta ketidaknormalan bayinya
d) Rasa tidak nyaman akibat kehamilan timbul kembali, merasa
diri aneh dan jelek, serta gangguan body image
e) Ibu mulai merasa sedih akan berpisah dengan bayinya dan
perhatian khusus yang diterimanya selama hamil
f) Ibu memerlukan keterangan dan dukungan dari suami,
keluarga, dan bidan
g) Persiapan aktif untuk kelahiran bayi dan menjadi orang tua
h) Keluarga mulai menduga-duga tentang jenis kelamin bayinya
dan mirip siapa
i) Ibu dan keluarga mulai memilih dan persiapan nama. (Nurul
Jannah, 2012 : 107)
21
5) Sumber vitamin
a) Vitamin A
Berperan dalam pergantian sel baru pada semua jaringan tubuh
dan sel saraf, pembentukan gigi, mencegah cacat bawaan,
system kekebalan tubuh ibu hamil.
Kira-kira 300 RE/hari dari sebelum hami
b) Vitamin B : B1 (Tiamin), B2 (Riboflavin), B3 (Niasin), B6
(Piridoksin), B9 (Asam Folat), B12 (Kolabin)
c) Vitamin C
(1) Berfungsi penyerapan Fe : mencegah anemi
(2) Memperkuat pembeluh darah : mencegah perdarahan
(3) Mengurangi sakit saat bekerja (50%), mengaktifkan kerja
sel darah putih
(4) Meningkatkan system kekebalan tubuh, memperbaiki
jaringan tubuh yang rusak
(5) Ibu hamil dianjurkan menambah asupan vitamin C 10
mg/hari
d) Vitamin D
(1) Diperlukan untuk penyerapan kalsium
(2) Vitamin D dapat diperoleh dari pancaran sinar matahari
e) Vitamin E
(1) Kebutuhan ibu hamil 15 mg (22,5 IU/ hari)
(2) Berfungsi untuk menjaga struktur dan fungsi komponen-
komponen sel tubuh ibu dan janin, membantu pementukan
sel darah merah, sebagai anti oksidan : melindungi sel
tubuh dari kerusakan.
6) Sumber mineral
a) Kalsium : untuk pembentukan tulang dan gigi. Kebutuhan
kalsium ibu hamil adalah sebesar 500 mg sehari
b) Seng
c) Yodium
23
b. Kebutuhan oksigen
Konsumsi keseluruhan oksigen tubuh meningkat sekitar 15-20%
dalam kehamilan. Ini disebabkan oleh rahim, isinya, peningkatan kerja
jantung dan ginja ibu.
Untuk menyeimbangkan kebutuhan oksigen ibu hamil, perlunya
suasana lingungan yang selalu mendukung ibu dapat bernafas dengan
lega, ligkungan atau tempat yang pengap, sesak dan tempat keramaian
sangatlah perlu dihindari karena suplai oksigen ibu tidak efektif lagi.
c. Kebutuhan personal hygiene
Ibu saat hamil sangat rentan mengalami infeksi akibat penularan
bakteri sataupun jamur. Tubuh ibu hamil sangatlah perlu dijaga
kebersihannya secara keseluruhan mulai dari ujung kaki sampai
rambut. Dan ibu dianjurkan untuk sering mengganti pakain dalam.
d. Kebutuhan istirahat
Ibu hamil perlu relaksasi dan ada posisi relaksasi yang dilakukan
selam dalam keadan istirahat atau selama proses persalinan :
1) Posisi relaksasi dengan telentang
2) Posisi relaksasi dengan berbaring miring
3) Posisi relaksasi dengan duduk
Ketiga posisi tersebut dapat dipergunkan selama his dan pada
saat itu ibu harus dapat mengonsentrasikan diri pada irama pernapasan
atau pada sesuatu yang menyenangkan. Sangat dianjurkan untuk tidak
memperhatikan nyeri his
24
e. Kebutuhan seks
Hubungan eksual dihentikan bila:
1) Sering mengalami keguguran
2) Perdarahan pervaginam
3) Terdapat pengeluaran air
4) Terdapat tanda infeksi
f. Persiapan persalinan
1) Persiapan persalinan adalah rencana tindakan yang dibuat oleh ibu,
anggota keluarga, dan bidan
2) Rencana ini tidak harus dalam bentuk tertulis dan biasanya
memang tidak tertulis.
3) Dengan adanya rencana persalinan akan mengurangi kebingungan
dan kekacauan pada saat persalinan dan meningkatkan
kemungkinan ibu akan menerima asuhan yang sesuai dan tepat
waktu. (nurul jannah)
g. Lima komponen penting rencana persalinan
1) Tempat persalinan
2) Memilih tenaga kesehatan terlatih
3) Persiapan biaya
4) Mempersiapkan keluarga yang menjaga
5) Perlengkapan bayi (Nurul Jannah, 2012 : 145)
6. Tanda- Tanda Bahaya/ Komplikasi Pada Ibu Dan Janin Selama Kehamilan
a. Perdarahan pervagina
Perdarahan vagina yang terjadi pada wanita hil dapta dibedakan
menjadi 2 bagian :
1) Pada awal kehamilan : abortus, mola hidatidosa, dan kehamilan
ektopik terganggu.
2) Pada akhir kehamiln : solution plasenta dan plasenta previa.
b. Sakit kepala yang hebat, menetap, da tidak hilang
Sakit kepala yang menunjukkan suatu masalah yang serius
adalah sakit kepala hebat yang menetap dan tidak hilang dengan
25
B. Persalinan
1. Pengertian
Persalinan adalah proses dimana bayi, plasenta dan selaput ketuban
keluar dari uterus ibu. Persalinan dianggap normal jika prosesnya terjadi
pada usia kehamilan cukup bulan (setelah 37 minggu) tanpa disertai
adanyan penyulit. Persalinan dimulai (inpartu) sejk uterus berkontraksi
dan menyebabkan perubahan pada servik (membuka dan menipis) dan
berakhir dengan lahirnya plasenta secara lengkap. Ibu elum inpartu jika
kontraksi uterus tidak mengakibatkan perubahan servik (Pogi, Pelatihan
klinik asuhan persalinan normal, 2008 : 37).
Kala II
Dimulai dari pembukaan lengkap dari serviks dan berakhir dengan
lahirnya bayi. lamanya kala II untuk Primigravida 50 menit, dan
multigravida 30 menit.
Gejala utama kala II
a. His terkoordinir, kuat cepat (2-3 menit seklai)
32
Kala III
Dimulai segera setelah bayi lahir sampai plasenta, yang berlngsung
tidak lebih dari 30 menit.
Tanda-tanda klinis dari pelepasan plasenta yaitu :
a. Semburan darah
b. Pemanjangan tali pusat
c. Perubahan bentuk uterus : dari diksoid menjadi bentuk bundar globula)
d. Perubahan dalam posisi uterus : uterus naik didalam abdomen.
Kala IV
Dimulai dari saat lahirnya plasenta sampai 2 jam pertama post
partum, untuk mengamati keadaan ibu terutama terhadap pendarahan
postpartum (Asuhan Kebidanan Persalinan,2015 : 3 ).
d. Psikis ( psikologi )
Terdiri dari :
1) Melibatkan psikologi ibu, emosi dan persiapan intelektual
2) Pengalaman bayi sebelumnya
3) Kebiasaan adat
4) Dukungan oramng terdekat pada kehidupan ibu
e. Penolong
Proses tergantung dari kemampuan skill dan kemampuan penolong
(Asuhan Kebidanan Persalinan,2015 : 11 ).
8. Mekanisme Persalinan
a. Turunya Kepala
Turunnya kepala dapat dibagi dalam :
1) Masuknya kepala dalam pintu atas panggul
2) Majunya kepala
Pembagian ini terutama berlaku bagi primigravida.
Masuknya kepala kedalam pintu atas panggul pada primi gravid
sudah terjadi bulan terakhir dari kehamilan tetapi pada multipara
biasanya baru terjadi pada permulaan persalinan.
Masuknya kepala kedalam pintu atas panggul biasanya dengan
satura sagittalis melintang dan dengan fleksi yang ringan.
Kalau satura sagittalis dalam diameter anteroposterior dari
pintu atas panggul, maka masuknya kepala tentu lebih sukar, karena
menempati ukuran yang terkecil dari pintu atas panggul.
Kalau sutura sagittalis terdapat ditengah-tengah jalan lahir,
ialah tepat diantara sympisis dan promontorium, maka dikatakan
kedalam synclitismus.
35
Akibat dari kekuatan ini ialah terjadinya fleksi karena moment yang
menimbulkan fleksi lebih besar dari moment yang menimbulkan
defleksi.
c. Putaran paksi dalam
Pemutaran dari bagian depan sedemikian rupa sehingga bagian
terendah dari bagian depan memutar kedepan kebawah sympisis.
Pada presentasi belakang kepala bagian yang terendah ialah daerah
ubun-ubun kecil dan bagian inilah yang akan memutar kedepan
kebawah sympisis.
Putaran paksi dalam mutlak perlu untuk kelahiran kepala karena
putaran paksi merupakan suatu usaha untuk menyesuaikan posisi
kepala dengan bentuk jalan lahir khususnya bentuk bidang tengah dan
pintu bawah panggul.
d. Ekstensi
Di sebabkan oleh dua kekuatan :
1) Kontraksi uterus yang menimbulkan tekanan
2) Dasar panggul yang memberikan tekanan
Dengan semakin turunnya kepala terjadilah penonjolan perineum
di ikuti dengan kepala membuka pintu, occipito lewat melalui PAP
perlahan – lahan dan tengkuk menjadi titik putar di angulus subputis.
Kemudian dengan proses ekstensi yang cepat sinaput menelusuri
sepanjang kakrum dan berturut – turut lahir bregma dahi, hidung,
mulut dan dagu melalui perenium.
e. Putaran paksi luar
Setelah kepala lahir, maka kepala anak memutar kembali ke arah
punggung anak untuk menghilangkan torsi pada leher yang terjadi
karena putaraan paksi dalam (putaran restitusi)
Selanjutnya putaran dilanjutkan hingga belakang kepala berhadapan
dengan tuber ischiadicum sefihak.
f. Ekspulsi
Setelah putaran paksi luar bahu depan sampai di bawah
symphisis dan menjadi hypomochilron untuk melahirkan bahu
37
Gambar 2.1
Mekanisme persalinan normal
38
10. Partograf
a. Pengertian
Patograf adalah alat bantu untuk memantau kemajuan kala satu
persalinan dan informasi untuk membuat keputusan klinik.
b. Tujuan partograf
1) Mencatat hasi observasi dan kemajuan persalinan
2) Mendeteksi apakah proses persalinan berjalan secara normal.
c. Cara penggunaan partograf
1) Pengisian halaman depan partograf
a) Informasi tentang ibu
Lengkapi waktu kedatangan ibu dan kemungkinan ibu
dating dalam fase laten persalinan.
b) Kondisi Janin
(1) Denyut jantung janin
Catat DJJ setiap menit.Kisaran normal DJJ terpapar
pada partograf di antara garis tebal angka 100.Penolong
sudah harus waspada bila DJJ di bawah 120 atau di atas
160.
(2) Warna dan adanya air ketuban
U :ketuba utuh
J :ketuban sudah pecah dan air ketuban utuh
M :ketuban sudah pecah dan air ketuban bercampur
mekonium
D :ketuban sudah pecah dan air ketuban bercampur
darah
K :ketuban sudah pecah dan tidak ada air ketuban (
kering )
(3) Penyusupan (molase) tulang kepala
0. :tulang – tulang kepala janin terpiah, sutura dengan
mudah dapat di alpasi
1. :tulang – tulang kepala janin hanya saling
bersentuhan
41
f) Kala IV
Kala IV tentang tekanan darah, nadi, suhu, tinggi fundus,
kontraksi uterus, kandung kemih dan perdarahan. Pengisian
pemantauan kala IV di lakukan setiap 15 menit pada 1 jam
pertama setelah melahirkan dan setiap 30 menit pada 1 jam
berikutnya. (Pogi, Pelatihan Klinik Asuhan Persalinan Normal,
2008 : 54)
C. Nifas
1. Pengertian
Masa nifas dimulai beberapa jam sesudah lahirnya plasenta dan
mencakup 6 minggu berikutnya. Asuhan nifdan plasenta haruslah
memberikan tanggapan terhadap kebutuhan khusus ibu selama masa yang
istimewa ini. Periode postnatal adalah waktu penyerahan dari selaput dan
plasenta menjadi kembali keseluruh reproduktif wanita pada kondisi
nonpregnan. Sebagai prepregnan bahwa ini menjadi nonpregnan bukan
kondisi prepregnan akan selama hingga setelah kehamilan yang pertama
dana mengalami melahirkan tetapi juga pada masing-masing kehamilan
berikutnya. Periode ini disebut “puerperium” dan wanita yang melalui
puerperium disebut “puerperal” (Asuahan Kebidanan Nifas, 2015 : 1 )
Nifas (Puerperium) adalah masa setelah persalinan yang diperlukan
untuk pulihnya alat kandungan sampai kepada keadaan sebelum hamil
(Obstetri Fisiologis,1983 : 1)
c. Later puerpurium
Adalah waktu 1 minggu sampai 6 minggu setelah melahirkan
(Asuahan Kebidanan Nifas,2015 : 4)
4) Locehea
Locehea Waktu Warna Ciri-ciri
Lubra 1-3 hari Merah Terdiri dari sel
kehitaman desidua, verniks
caseosa, sisa
darah, sisa
mekonium
Sanguilenta 3-7 hari Putih Sisa darah
bercampur bercampur lendir
darah
Serosa 7-14 hari Kekuningan/ Lebih sedikit
kecoklatan daran dan banyak
serum, juga
terdiri dari
leokosit dan
robekan laserasi
plasenta.
48
5) Serviks
Serviks mengalami involusi bersama-sama dengan uterus.
Warna serviks sendiri merah kehitam-hitaman karena penuh
pembuluh darah. Konsistensinya lunak, kadang-kadang terdapat
laserasi atau perlukaan kecil.
6) Vagina dan vulva
Vagina dan vulva mengalami penekanan serta peregangan,
setelah beberapa hari persalinan, ke dua organ ini kembali dalam
keadaan kendor.
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dalam presentasi
belakang kepala melalui vagina tanpa memakai alat, pada usia kehamilan
genap 37-42minggu,dengan berat badan 2500-4000gram,tanpa cacat
bawaan (Asuhan Kebidanan BBL : 7)
2. Ciri-Ciri
a. Berat badan 2500-4000 gram
b. Panjang badan 48-52 cm
c. Lingkar dada 30-38 cm
d. Lingkar kepala 33-35 cm.
e. Frekuensi jantung 120-160/menit
f. Pernafasan 40-60/menit
g. Kulit memerah dan licin
h. Rambut lanugo tidak terlihat, rambut kepala sempurna
i. Kuku panjang dan lemas.
j. Genetalia sudah sempurna
k. Reflek hisap sudah terbentuk baik
l. Reflek morrow sudah baik
m. Reflek menggengam (Asuhan Kebidanan BBL : 7)
2) Muntah
Stimulasi tentang posterium oleh makan, hisapan atau
masuknya slang harus menyebabkan bayi mengalami reflek
muntah.
3) Rooting
Menyentuh dan menekan dagu sepanjang sisi mulut akan
menyebabkan bayi membalikkan kepala sisi tersebut dan mulai
mengisap.
4) Menguap
Respon spontan terhadap penurunan oksigen dengan
meningkatkan jumlah udara inspirasi.
5) Ekstrusi
Bila lidah disentuh atau ditekan bayi merespon dengan
mendorong keluar harus menghilang pada usia 4 bulan.
6) Batuk
Iritasi membrane glukosa laring menyebabkan batuk.
c. Ekstermitas
1) Menggenggam
Sentuhan pada telapak tangan atau telapak kaki dekat dasar
kaki menyebabkan fleksi tangan dan jari
2) Babinski
Tekanan telapak kaki bagian kearah atas dari tumit dan
menghilang bantalan kaki menyebabkan jari kaki hipertensi dan
halus dorso fleksi
3) Masa tubuh
a) Reflek morrow
Kejutan atau perubahan tiba-tiba,seprti menghisap jari
dengan jari telunjuk
b) Startle
Suara keras yang menyebabkan abduksi lengan dengan
fleksi siku tangan tetap tergenggam.
55
c) Tonik leher
Jika kepala bayi dimiringkan dengan cepat kesalah satu
sisi , lengan dan kakinya akan berekstensi pada sisi tersebut.
d) Neck- righting
Jika bayi terlentang kepala dipalingkan kesalah satu sisi,
bahu dan batang tubuh membalik kearah tersebut dan diikuti
pelvis.
e) Inkurvasi batang tubuh (gallant)
Sentuhan pada punggung bayi sepanjang tulang belakang
menyebabkan panggul bergerak kearah sisi yang terstimulasi
(Asuhan Kebidanan BBL : 8).
b. Hemongioma
1) Pengertian
Suatu tanda lahir yang muncul pada beberapa bayi
2) Penatalaksanaan
Konseling pada orang tua bahwa tanda lahir itu normal dan
sering terjadi pada bayi baru lahir akibat terjadinya
hiperbilirubinemia.
56
c. Ikterus
1) Pengertian
Salah satu keadaan yang menyerupai penyakit hati yang
terdapat pada bayi baru lahir akibat terjadinya hiperbilirubinemia.
2) Penatalaksanaan
a) Perawatan bayi baru lahir normal
b) Perawatan bayi sehari – hari
c) Mengajarkan ibu cara memandikan, merawat tali pusat dan
menjemur dibawah sinar matahari pagi
d) Menjaga bayi agar tidak hipotermi
d. Muntah
1) Pengertian
Keluarnya sebagian besar atau seluruh isi lambung yang
terjadi setelah agak lama makanan masuk lambung, disertai
kontraksi lambung dan abdomen.
2) Penatalaksanaan
a) Pengkajian faktor penyebab dan sifat muntah
b) Pengobatan tergantung faktor penyebab
c) Ciptakan suasana yang nyaman
d) Perlakukan bayi dengan baik dan hati – hati
e. Gumoh
1) Pengertian
Keluarnya sebagian kecil isi lambung setelah beberapa saat
setelah makanan masuk lambung
2) Penatalaksaan
a) Perbaiki teknik menyusui
b) Perhatikan posisi botol saat pemberian susu
c) Setelah menyusui sendawakan bayi
d) Bayi menyusu dengan dengan bibir yang mencakup rapat
seluruh putting susu ibu
57
f. Oral trush
1) Pengertian
Kondisi meneran mukosa mulut bayi yang ditandai dengan
munculnya bercak – bercak keputihan yang membentuk plak –
plak berkeping dimulut, demam dan adanya iritasi gastro
intestival.
2) Penatalaksanaan
a) Bedakan pada endapan susu pada mulut
b) Apabila sumber infeksi berasal dari ibu harus segera diobati
c) Menjaga kebersihan dengan baik
d) Bersihankan daerah mulut bayi setelah makan ataupun minum
susu
e) Pada bayi yang minum dengan botol, pastikan botol steril
g. Diaper rush
1) Pengertian
Suatu keadaan akibat dari kontak terus – menerus dengan
lingkungan yang tidak baik
2) Penatalaksanaan
a) Daerah yang terkena ruam popok tidak boleh terkena air dan
harus dibiarkan terbuka dan tetap terbuka
b) Bersihkan kulit yang teratasi dengan kapas halus yang
mengandung minyak
c) Segera bersihkan bila anak kencing atau berak
d) Posisi tidur harus diatur supaya tidak terkena bagian yang
teriritasi
e) Pastikan pakaian yang dipakai bersih
h. Miliariasis
1) Pengertian
Tersubatnya pori kelenjer keringat mengakibatkan keringat
tertahan.
58
2) Penatalaksaan
a) Mengurangi penyumbatan keringat
b) Memelihara kebersihan tubuh bayi
c) Lingkingan sejuk dan kering
d) Gunakan pakaian yang menyerap keringat
e) Ganti pakaian basah dan kotor
f) Beri bedak selisil 2 %
i. Diare
1) Pengertian
Pengeluaran feses yang tidak normal ddan cair.
2) Penatalaksanaan
a) Pemberian cairan
b) Diaterik
c) Obat – obatan
j. Imunisasi
1) Imunisasi BCG
Diberikan 1 kali sebelum unur 2 bulan. Vaksinasi BCG
memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit TBC. Dosis 0,05
ml. komplikasinya berupa timbul abses ditempat penyuntikan.
2) Imunisasi DPT
Melindungi terhadap difteri, pertusis, dan tetanus. Diberikan
3 kali pada umur 2 bulan, 3 bulan dan 4 bulan. Komplikasinya
berupa demam tinggi.
3) Imunisasi polio
Meberikan kekebalan aktif terhadap penyakit polio.
Diberikan sebanyak 4 kali 2 tetes (0,1 ml) melalui oral.
Kontraindikasi imunisasi polio yaitu diare berat, gangguan
kekebalan dan kehamilan. Efek sampingnya mungkin berupa
kelumpuhan dan kejang – kejang.
59
4) Imunisasi campak
Memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit campak.
Diberikan 1 kali pada umur 9 – 11 tahun disuntikan secaa SC
sebanyak 0,5 ml (Asuhan Kebidanan BBL : 40)
E. Keluarga Berencana
1. Pengertian Keluarga Berencana
Keluarga berencana adalah salah satu penanggulangan masalah
penduduk, program KB adalah bagian yang terpadu dalam pembangunan
nasional, yang bertujuan menciptakan kesejahteraan ekonomi, spiritual,
social budaya penduduk Indonesia agar tercapai keseimbangan yang baik
dengan kemampuan produk Nasional (Asuhan Kebidanan Keluarga
Berencana,2015 : 18)
3) Metode kalender
Menentukan waktu ovulasi dari data haid yang tercatat 6-12
bulan terakhir
Keuntungan untuk metode ini :
a) Dapat digunakan untuk menghindari kehamilan
b) Tidak ada efek samping sistemik
c) Murah atau tanpa biaya
4) Senggama terputus
Adalah mengeluarkan penis dari vagina sebelum ejalkulasi
6) Kondom
Selubung atau sarung karet yang dapat terbuat dari berbagai
bahan di antaranya karet, plastic berbentuk tabung tidak tembus
cairan, yang salah satunya ujungnya tertutup rapat, dan di lengkapi
kantung untuk menampung sperma pada saat ejakulasi
Gambar 2.5
Alat KB kondom
Gambar 2.6
Alat KB pil
3) Injeksi ( suntik KB )
a) Macam – macam injeksi
(1) Depo provera : Suntikan setiap 3 bulan sekali
(2) Noriterat : Suntikan setiap 2 bulan sekali
(3) Cyclofem : Suntikan setiap 1 bulan sekali
Gambar 2. 7
Alat KB injeksi
65
b) Keuntungan
(1) Cocok untuk mecegah kehamilan atau menjarangkan
kehamilan dalam jangka panjang dan kesuburan dapat
pulih kembali
(2) Tidak menganggu hubungan suami istri
(3) Dapat dipakai segala umur pada masa reproduktif
(4) Dapat dipakai segera setelah keguguran
(5) Membantu mencegah terjadinya kehamilan di luar
kandungan
(6) Dapat dipakai setelah nifas
c) Keterbatasan KB suntik
(1) Perubahan pada haid
(2) Perdarahan bercak, dapat lama
(3) Jarang terjadi perdarahan yang lama
(4) Menaiknya berat badan
(5) Penambahan berat badan
(6) Sakit kepala
(7) Menstruasi tidak teratur
(8) Menurunnya kepadatan tulang ( asuhan kebidanan keluarga
berencana, 2015 : 114 ).
4) AKBK / Implan
Kontrasepsi implant merupakan kontrasepsi yang berbentuk
batang kecil yang mengandung hormone progestin.
Gambar 2.8
Alat KB implan
66
a) Jenis implant
(1) Norplant
Terdiri dari 6 batang silastik lembut berongga dengan
panjang 3,4 cm, dengan diameter 2,4 mm yang di isi
dengan 36 levonorgestrel dan lama kerjanya 5 tahun.
(2) Implanon
Terdiri dari 1 batang putih lentur dengan panjang kira –
kira 40 mm dan diameter 2 mm, yang di isi dengan 68 mg
3 – keto – desogestral dan lama kerjanya 3 tahun.
(3) Jadena dan indoplan
Terdiri dari 2 batang yang di isi dengan 75 mg
levonorgestrel dengan lama kerjanya 3 tahun.
b) Efektifitas
Sangat efektif (kegagalan 0,2 – 1 kehamilan / 100 perempuan).
c) Keuntungan
(1) Efektifitas tinggi
(2) Perlindungan angka panjang
(3) Pengambilan tingkat kesuburan yang cepat setelah
pencabutan
(4) Tidak memerlukan pemeriksan dalam
(5) Bebas dari pengaruh estrogen
(6) Tidak mengganggu senggama
(7) Tidak mengganggu produksi ASI
d) Keterbatasan
(1) membutuhkan tindakn pebedahan minor untuk insersi dan
pencabutan
(2) klien tidak dapat menghentikan sendiri pemakaian
kontrasepsi ini sesuai dengan keinginan, akan tetapi harus
pergi ke klinik untuk pencabutan
67
5) AKDR / IUD
Merupakan suatu alat kntrasepsi yang dimasukan kedalam
rahim terbuat dari plastic halus ( pholytelen ) untuk mencegah
terjadinya konsepsi atau kehamilan.
Gambar 2.9
Alat KB IUD
b) Efektifitas
Sangat efektif, yaitu 0,5 – 1 kehamilan / 120 perempuan
selama satu tahun pertama penggunaan.
c) Keuntungan
(1) Memerlukan hanya satu kali motivasi
(2) Pemasangan tidak ada efek sistemik
(3) Ekonomis
(4) Dapat mengurangi nyeri haid
d) Keterbatasan IUD
(1) Efek sampingnya terhadap siklus haid
(2) Haid dapt menjadi lebih lama dan lebih banyak
(3) Perdarahan bercak di antara siklus haid
(4) Siklus menjadi lebih pendek
(5) Nyeri haid lebih dari biasanya
(6) Perlu tenaga terlatih untuk memasangnya ( asuhan
kebidanan keluarga berencana, 2015 : 127 ).