Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Jawaban
GPS adalah sistem navigasi yang menggunakan satelit yang didesain agar dapat menyediakan posisi
secara instan, kecepatan dan informasi waktu di hampir semua tempat di muka bumi, setiap saat dan
dalam kondisi cuaca apapun. Sedangkan alat untuk menerima sinyal satelit yang dapat digunakan oleh
pengguna secara umum dinamakan GPS Tracker atau GPS Tracking, dengan menggunakan alat ini
maka dimungkinkan user dapat melacak posisi kendaraan, armada ataupun mobil dalam keadaan
Real-Time.
Jawaban
Sofware-sofware webgis?
Jawaban
MapInfo
MapInfo Professional adalah Sistem Informasi Geografis terkemuka (GIS) software di dunia yang
digunakan untuk analisis georeferensi untuk menghasilkan sebuah peta atau jenis lain bentuk data spasial.
MapInfo Professional tutorial terdiri dari pengenalan GIS dan MapInfo Professional, Display Geographic
Data, Pemetaan dengan Layer, Memilih Data, Map Labeling, Table atau Atribut / Tabular Data, Input
Graphic atau Data Spasial, Geocoding, Spatial Analysis, Thematic Mapping, Design Layout, dan Aplikasi
Contoh.
Baru-baru ini, GIS pada umumnya dan khususnya MapInfo Profesional tidak hanya digunakan sebagai alat
untuk menganalisis data spasial sumber daya alam, tetapi juga diterapkan di hampir semua bidang seperti
ekonomi dan perdagangan, sosial dan budaya, pariwisata, polisi, selular, layanan, dan lainnya. Lebih dari
80% data yang digunakan dalam perusahaan pemerintah dan swasta sebenarnya adalah data spasial
yang merujuk pada posisi geografis di permukaan bumi.
ArcGIS
Orang-orang menggunakan ArcGIS di semua jenis organisasi untuk meningkatkan alur kerja mereka dan
memecahkan masalah-masalah mereka yang paling menantang.
ArcView
Author maps dan berinteraksi dengan data Anda dengan menghasilkan laporan dan grafik dan
percetakan dan mencocokan peta Anda dalam dokumen-dokumen lainnya dan aplikasi.
Save time menggunakan template peta untuk membuat gaya yang konsisten dalam peta Anda.
Build process models, script, dan workflow untuk memvisualisasikan dan menganalisa data Anda.
Read, impor, dan mengelola lebih dari 70 jenis data dan format termasuk demografi, fasilitas, gambar
CAD, citra, layanan Web, multimedia, dan metadata.
Berkomunikasi secara lebih efisien dengan mencetak, menerbitan, dan berbagi data GIS dan konten
dinamis dengan orang lain.
Menggunakan alat seperti Cari, Mengidentifikasi, Ukur, dan Hyperlink untuk menemukan informasi yang
tidak tersedia ketika bekerja dengan peta kertas statis.
Membuat keputusan yang lebih baik dan memecahkan masalah lebih cepat.
Berikut ini adalah beberapa software yang dibutuhkan dan harus dipersiapkan untuk
pembuatan WebGIS:
Google Earth
Google Earth digunakan untuk mengcapture peta yang kemudian akan di digitizing dengan
menggunakan Quantum GIS.
Quantum GIS
Quantum GIS digunakan untuk membuat peta sesuai dengan keinginan dan yang dibutuhkan.
DBMS
Pengolah database untuk menyimpan informasi terkait dengan informasi peta atau yang lainnya.
Misal,PostgreSQL.
Web Editor
Web Editor digunakan untuk merancang atau scripting HTML Web, mapserver, dan lain-lain. Bisa
menggunakan Notepad++, Adobe Dreamweaver, dan lain-lain.
Browser
digunakan untuk menjelajahi atau melihat output web GIS yang telah dibuat. Misalnya seperti
Firefox, Chrome, Safari, Opera dan yang lainnya.
MapServer
Mapserver ini digunakan untuk mengatur, memanage peta yang di buat dengan menggunakan
Quantum GIS. Ada banyak jenis-jenis MapServer, seperti MS4W, OSGEO4W.
Jawaban
Pengertian Data spasial adalahsebuah data yang berorientasi geografis dan memiliki sistem
koordinat tertentu sebagai dasar referensinya (Nuarsa IW. 2005.). Sebagian besar data yang akan
ditangani dalam SIG merupakan data spasial yaitu sebuah data yang berorientasi geografis,
memiliki sistem koordinat tertentu sebagai dasar referensinya dan mempunyai dua bagian penting
yang membuatnya berbeda dari data lain, yaitu informasi lokasi (spasial) dan informasi deskriptif
(atribut) yang dijelaskan berikut ini(Yousman. 2004):
Secara sederhana format dalam bahasa komputer berarti bentuk dan kode penyimpanan data
yang berbeda antara file satu dengan lainnya. Dalam SIG, data spasial dapat direpresentasikan
dalam dua format yaitu (Prahasta. 2005):
a) Peta Analog
Peta analog (antara lain peta topografi, peta tanah, peta kawasan hutan dan perairan, dan
sebagainya) yaitu peta dalam bentuk cetak. Pada umumnya peta analog dibuat dengan teknik
kartografi, kemungkinan besar memiliki referensi spasial seperti koordinat, skala, arah mata angin
dan sebagainya. Peta analog yang meliputi wilayah yang luas, seperti peta topografi, peta
penggunaan lahan dan peta lereng, umumnya bersumber pada citra satelit atau foto udara. Dalam
tahapan SIG sebagai keperluan sumber data, peta analog dikonversi menjadi peta digital dengan
cara format raster diubah menjadi format vektor melalui proses digitasi sehingga dapat
menunjukan koordinat sebenarnya di permukaan bumi. Proses digitasi dapat pula dilakukan
langsung bila tersedia meja digitasi. Namun dewasa ini sebagian besar digitasi peta analog
dilakukan on-screen atau langsung di monitor setelah peta dikonversi menjadi peta raster melalui
pemindai (scanner).
Data Atribut
Data atribut memberikan gambaran atau menjelaskan informasi berkaitan dengan fitur peta atau
cara kerja SIG. Data atribut dapat disimpan dalam format angka maupun karakter. Pada Sistem
Informasi Geografis, utamanya di ArcView dan ARC/INFO data atribut dihubungkan dengan data
spasial melalui identifier (ID) yang terkait di fitur. Pada ArcView file dikenal dengan nama shapefile
(*.SHP) yang terdiri dari serangkaian file, atribut yang disimpan pada file berekstensi *.dbf (Nuarsa
IW. 2005).
Penentuan Atribut
Analisis kebutuhan atribut berganda sangat bergantung pada proses penentuan atribut oleh
pembuat keputusan karena dengan atribut tersebut pembuat keputusan akan mengevaluasi
pencapaian tujuan keputusan. Dalam melakukan pengambilan ide atribut ada dua cara yang dapat
ditempuh pembuat keputusan yaitu menggunakan panel ahli dan melakukan survey literatur.
Atribut yang digunakan harus mewakili tujuan yang ingin dicapai. Proses pencarian hingga sub-
sub atribut yang lebih kecil terus dilakukan hingga diperoleh atribut yang nyata. Hal-hal yang harus
dimilik oleh atribut sebagai berikut (Nuarsa IW. 2005):
1. Atribut harus lengkap, atribut telah mewakili semua hal yang relevan terhadap keputusan
akhir.
2. Atribut saling terpisah satu dengan yang lain, atribut tidak harus tergantung pada atribut
lain sehingga dapat dilakukan proses trade off pada langkah selanjutnya dan menghindari
double-counting.
3. Atribut dibatasi pada hal penting (signifikan) bagi kinerja, atribut diawali oleh tujuan utama
yang abstrak dan ditingkat paling bawah.
Pembobotan Atribut
Atribut tidak selalu memilliki tingkat kepentingan yang sama. Dengan pemberian pembobotan
yang berbeda, pembuat keputusan dapat menuangkan pertimbangan nilai kepentingan yang
berbeda diantara atribut keputusan. Bobot juga akan membimbing seorang manajer proyek atau
program untuk mengupayakan hal terbaik dalam pencapaian target yang memilliki bobot terbesar
karena besarnya bobot juga menggambarkan tingkat tanggung jawab yang lebih besar terhadap
atribut tersebut.
Pada dasarnya, ada 3 pendekatan untuk mencari nilai bobot atribut, yaitu pendekatan subyektif,
pendekatan obyektif dan pendekatan integrasi antara subyektif & obyektif. Masing-masing
pendekatan memiliki kelebihan dan kelemahan. Pada pendekatan subyektif, nilai bobot ditentukan
berdasarkan subyektifitas dari para pengambil keputusan, sehingga beberapa faktor dalam proses
perankingan alternatif bisa ditentukan secara bebas. Sedangkan pada pendekatan obyektif, nilai
bobot dihitung secara matematis sehingga mengabaikan subyektifitas dari pengambil keputusan.
Sistem Informasi Geografis (Geographic Information System/GIS) yang selanjutnya akan disebut SIG
merupakan sistem informasi berbasis komputer yang digunakan untuk mengolah dan menyimpan data
atau informasi geografis (Aronoff, 1989).
“Suatu komponen yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak, data geografis dan
sumberdaya manusia yang bekerja bersama secara efektif untuk memasukan, menyimpan,
memperbaiki, memperbaharui, mengelola, memanipulasi, mengintegrasikan, menganalisa
dan menampilkan data dalam suatu informasi berbasis geografis.”
Pada dasarnya SIG dapat dikerjakan secara manual. Namun dalam pembahasan selanjutnya SIG akan
selalu diasosiasikan dengan sistem yang berbasis komputer. SIG yang berbasis komputer akan sangat
membantu ketika data geografis yang tersedia merupakan data dalam jumlah dan ukuran besar, dan
terdiri dari banyak tema yang saling berkaitan.
SIG mempunyai kemampuan untuk menghubungkan berbagai data pada suatu titik tertentu di bumi,
menggabungkannya, menganalisa dan akhirnya memetakan hasilnya. Data yang akan diolah pada SIG
merupakan data spasial. Ini adalah sebuah data yang berorientasi geografis dan merupakan lokasi yang
memiliki sistem koordinat tertentu, sebagai dasar referensinya. Sehingga aplikasi SIG dapat menjawab
beberapa pertanyaan, seperti lokasi, kondisi, trend, pola dan pemodelan. Kemampuan inilah yang
membedakan SIG dari sistem informasi lainnya.
Telah dijelaskan di awal bahwa SIG adalah suatu kesatuan sistem yang terdiri dari berbagai komponen.
Tidak hanya perangkat keras komputer beserta dengan perangkat lunaknya, tapi harus tersedia data
geografis yang akurat dan sumberdaya manusia untuk melaksanakan perannya dalam memformulasikan
dan menganalisa persoalan yang menentukan keberhasilan SIG.
1. lokasi (spasial), berkaitan dengan suatu koordinat baik koordinat geografi (lintang dan bujur) dan
koordinat XYZ, termasuk diantaranya informasi datum dan proyeksi.
2. deskriptif (atribut) atau informasi nonspasial, suatu lokasi yang memiliki beberapa keterangan
yang berkaitan dengannya. Contoh jenis vegetasi, populasi, luasan, kode pos, dan sebagainya.
Keuntungan utama dari format data vektor adalah ketepatan dalam merepresentasikan fitur titik, batasan
dan garis lurus. Hal ini sangat berguna untuk analisa yang membutuhkan ketepatan posisi, misalnya pada
basis data batas-batas kadaster. Contoh penggunaan lainnya adalah untuk mendefinisikan hubungan
spasial dari beberapa feature. Namun kelemahan data vektor yang utama adalah ketidakmampuannya
dalam mengakomodasi perubahan gradual.
Pada data raster, resolusi (definisi visual) tergantung pada ukuran pixel-nya. Dengan kata lain, resolusi
pixel menggambarkan ukuran sebenarnya di permukaan bumi yang diwakili oleh setiap pixel pada citra.
Semakin kecil ukuran permukaan bumi yang direpresentasikan oleh satu sel, semakin tinggi resolusinya.
Data raster sangat baik untuk merepresentasikan batas-batas yang berubah secara gradual, seperti jenis
tanah, kelembaban tanah, vegetasi, suhu tanah dan sebagainya. Keterbatasan utama dari data raster
adalah besarnya ukuran file. Semakin tinggi resolusi grid-nya, semakin besar ukuran filenya, dan ini
sangat bergantung pada kapasitas perangkat keras yang tersedia.
Masing-masing format data mempunyai kelebihan dan kekurangan. Pemilihan format data yang digunakan
sangat tergantung pada tujuan penggunaan, data yang tersedia, volume data yang dihasilkan, ketelitian
yang diinginkan, serta kemudahan dalam analisa. Data vektor relatif lebih ekonomis dalam hal ukuran file
dan presisi dalam lokasi, tetapi sangat sulit untuk digunakan dalam komputasi matematis. Sedangkan
data raster biasanya membutuhkan ruang penyimpanan file yang lebih besar dan presisi lokasinya lebih
rendah, tetapi lebih mudah digunakan secara matematis.
1.3.1. Peta
Peta adalah gambaran sebagian atau seluruh muka bumi baik yang terletak di atas maupun di bawah
permukaan dan disajikan pada bidang datar pada skala dan proyeksi tertentu (secara matematis). Karena
dibatasi oleh skala dan proyeksi maka peta tidak akan pernah selengkap dan sedetail aslinya (bumi).
Untuk itu diperlukan penyederhanaan dan pemilihan unsur yang akan ditampilkan pada peta.
Gambar
1. Proyeksi ini adalah proyeksi Transverse Mercator yang memotong bola bumi pada dua buah
meridian, yang disebut dengan meridian standar. Meridian pada pusat zone disebut sebagai
meridian tengah.
2. Daerah di antara dua meridian ini disebut zone. Lebar zone adalah 6 sehingga bola bumi dibagi
menjadi 60 zone.
3. Perbesaran pada meridian tengah adalah 0,9996.
4. Perbesaran pada meridian standar adalah 1.
5. Perbesaran pada meridian tepi adalah 1,001.
6. Satuan ukuran yang digunakan adalah meter.
Gambar
Untuk menghindari koordinat negatif, dalam proyeksi UTM setiap meridian tengah dalam tiap zone diberi
harga 500.000 mT (meter timur). Untuk harga-harga ke arah utara, ekuator dipakai sebagai garis datum
dan diberi harga 0 mU (meter utara). Untuk perhitungan ke arah selatan ekuator diberi harga 10.000.000
mU.
Gambar
Wilayah Indonesia (90° – 144° BT dan 11° LS – 6° LU) terbagi dalam 9 zone UTM. Artinya, wilayah
Indonesia dimulai dari zone 46 sampai zone 54 (meridian sentral 93° – 141° BT).
1. Metode poligon.
2. Metode pengikatan ke muka.
3. Metode pengikatan ke belakang.
4. Dan lain-lain.
Pada metode ekstra terestris, penentuan posisi dilakukan berdasarkan pengamatan terhadap benda atau
objek di angkasa seperti bintang, bulan, quasar dan satelit buatan manusia. Beberapa contoh penentuan
posisi extra terestris adalah sebagai berikut:
1. Astronomi geodesi.
2. Transit Dopler.
3. Global Positioning System (GPS).
4. Dan lain-lain.
Gambar
Koordinat 3D suatu titik juga bisa dinyatakan dalam suatu sistem koordinat toposentrik. Umumnya dalam
bentuk sistem koordinat Kartesian (N,E,U) yang diilustrasikan pada gambar berikut.
Gambar
Parameter-parameter (kartesian, curvilinear) itu digunakan untuk mendefinisikan posisi suatu titik dalam
sistem koordinat tersebut. Posisi titik juga dapat dinyatakan dalam 2D, baik dalam (L,B), ataupun dalam
suatu sistem proyeksi tertentu (x,y) seperti Polyeder, Transverse Mercator (TM) dan Universal Transverse
Mercator (UTM).
Gambar
Gambar
Gambar
Setiap satelit GPS secara kontinu memancarkan sinyal-sinyal gelombang pada 2 frekuensi L-band
(dinamakan L1 dan L2). Dengan mengamati sinyal-sinyal dari satelit dalam jumlah dan waktu yang cukup,
kemudian data yang diterima tersebut dapat dihitung untuk mendapatkan informasi posisi, kecepatan
maupun waktu.
Gambar
1. Receiver militer
2. Receiver tipe navigasi
3. Receiver tipe geodetik
1.3.4.2. Metode-metode Penentuan Posisi dengan GPS
Pada dasarnya konsep dasar penentuan posisi dengan satelit GPS adalah pengikatan ke belakang dengan
jarak, yaitu mengukur jarak ke beberapa satelit GPS yang koordinatnya telah diketahui. Perhatikan
gambar berikut :
Gambar
Aplikasi utama metode ini untuk keperluan navigasi. Metode penentuan posisi absolut ini umumnya
menggunakan data pseudorange. Namun metode ini tidak dimaksudkan untuk aplikasi-aplikasi yang
menuntut ketelitian posisi yang tinggi.
Karakteristik umum dari metode penentuan posisi ini adalah sebagai berikut:
1. Memerlukan minimal dua receiver, satu ditempatkan pada titik yang telah diketahui koordinatnya.
2. Posisi titik ditentukan relatif terhadap titik yang diketahui.
3. Konsep dasar adalah differencing process, dapat mengeliminir atau mereduksi pengaruh dari
beberapa kesalahan dan bias.
4. Bisa menggunakan data pseudorange atau fase.
5. Ketelitian posisi yang diperoleh bervariasi dari tingkat mm sampai dengan dm.
6. Aplikasi utama: survei pemetaan, survei penegasan batas, survei geodesi dan navigasi dengan
ketelitian tinggi.
1. Ketelitian data terkait dengan tipe data yang digunakan, kualitas receiver GPS, level dari
kesalahan dan bias.
2. Geometri satelit, terkait dengan jumlah satelit yang diamati, lokasi dan distribusi satelit dan lama
pengamatan.
3. Metode penentuan posisi, terkait dengan metoda penentuan posisi GPS yang digunakan, apakah
absolut, relatif, DGPS, RTK dan lain-lain.
4. Strategi pemrosesan data, terkait dengan real-time atau post processing, strategi eliminasi dan
pengoreksian kesalahan dan bias, pemrosesan baseline dan perataan jaringan serta kontrol
kualitas.