Вы находитесь на странице: 1из 3

Jurnal Farmasi, Vol.1.No.1.

2017

PENENTUAN KADAR PARASETAMOL DALAM TABLET DAN SIRUP


SECARA SPEKTROFOTOMETRI ULTRAVIOLET

Masdiari Pane

Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara Medan Jalan Tri Dharma No.5 Kampus USU
Padang Bulan Medan 2017
Abstrak
Parasetamol adalah obat yang biasanya digunakan untuk mengobati rasa sakit ringan hingga sedang,
mulai dari sakit kepala, nyeri haid, sakit gigi, nyeri sendi, dan nyeri yang dirasakan selama flu.
Spektrofotometri merupakan salah satu metode dalam kimia analisis yang digunakan untuk menentukan
komposisi suatu sampel baik secara kuantitatif dan kualitatif yang didasarkan pada interaksi antara
materi dengan cahaya. Parasetamol memberikan serapan maksimum dalam pelarut HCL 0,1N pada λ
245 nm dalam NaOH 0,1N λ 257 nm (Clake Analysis of Brugs and Porssons, 2004). Pengujian ini
bertujuan untuk menetapkan kadar paracetamol dalam sediaan sanmol menggunakan spektrofotometri
ultraviolet. Persyaratan kadar tablet parasetamol menurut FI ed IV yaitu dimana tablet parasetamol
mengandung tidak kurang dari 90,0% dan tidak lebih dari 110,0% dari jumlah yang tertera pada etiket.
Hasil menunjukkan bahwa tablet tidak memenuhi persyaratan yaitu untuk kadar parasetamol menurut
persamaan regresi adalah 87,508% - 169,262% dan menurut metode pendekatan yaitu 97,03% - 197,8%.
Kata Kunci: Penentuan Kadar, Parasetamol, Spektrofotometri uv

PENDAHULUAN
Parasetamol adalah obat yang biasanya digunakan untuk mengobati rasa sakit ringan hingga sedang,
mulai dari sakit kepala, nyeri haid, sakit gigi, nyeri sendi, dan nyeri yang dirasakan selama flu, demam.
Spektrofotometri merupakan salah satu metode dalam kimia analisis yang digunakan untuk menentukan
komposisi suatu sampel baik secara kuantitatif dan kualitatif yang didasarkan pada interaksi antara materi
dengan cahaya. Peralatan yang digunakan dalam spektrofotometri disebut spektrofotometer. Spektrofotometer
yang digunakan hanya menggunakan satu lampu sebagai sumber cahaya. Lampu yang digunakan sebagai
sumber cahaya yaitu photodiode yang telah dilengkapi monokromator. Monokromator disini berfungsi untuk
mengubah cahaya yang berasal dari sumber cahaya sehingga diperoleh cahaya hanya dengan satu jenis panjang
gelombang.
Parasetamol memberikan serapan maksimum dalam pelarut HCL 0,1N pada λ 245 nm dalam NaOH 0,1N
λ 257 nm (Clake Analysis of Brugs and Porssons, 2004). Ditinjau dari struktur molekul parasetamol
mempunyai gugus kromofor yaitu ikatan rangkap terkonjugasi dari adanya gugus aussokrom (-OH) yang
tersubstitusi pada gugus kromofor dan elektron non bonding yang dapat meningkatkan efek
delokalisasi elektron phi pada inti benzen sehingga senyawa ini dapat menguap radiasi pada daerah
ultraviolet (batokromik efek). Parasetamol BPFI sebelum digunakan dikeringkan diatas silika gel selama 8 jam.
Tablet parasetamol menganddung parasetamol tidak kurang daro 90,0% dan tidak lebih dari 110,0% dari
jumlah yag tertera pada etiket (FI Ed IV, 1995).

METODE PENELITIAN
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan adalah Spektrofotometer UV-VIS 1240 (Shimadzu), Labu tentukur 50 ml dan 100 ml,
corong penyaring, mortir dan stamfer, volum pipet 2,0 ml dan 5,0 ml, dan maat pipet 5 ml. Bahan yang
digunakan adalah Parasetamol BPFI, tablet parrasetamol yang mengandung parasetamol 500 mg/tablet yaitu
sanmol, dan NaOH 0, 1 N
Prosedur Penelitian
Pembuatan Larutan Induk Baku Parasetamol BPFI
Timbang seksama 50mg Parasetamol BPFI, masukkan dalam labu tentukur 50 ml, tambahkan NaOH 0,1
N sampai garis tanda LIB I. Pipet 5 ml dari LIB 1 dan masukkan kedalam labu tentukur 50 ml, encerkan
dengan NaOH 0,1N sampai garis tanda LIB II
Penentuan Panjang Gelombang Maksimum
Hitung konsentrasi pengukuran meggunakan
hukum Lambert Beer A= ԑ x b x C. Pipet 1,5 ml LIB II masukkan kedalam labu tentukur 25ml,
encerkan dengan NaOH 0,1N sampai garis tanda. Kemudian larutan diukur serapannya pada 200 nm
Jurnal Farmasi, Vol.1.No.1.2017

– 400 nm
Penentuan Linieritas Kurva Kalibrasi
Pipet LIB II berturut turut dan masing masing masukkan kedalam labu tentukur 50ml, tambahkan NaOH
0,1N sampai garis tanda. Kemudian ukur serapannya pada panjang gelombang maksimum
Prosedur Penentuan Kadar Parasetamol Tablet
Timbang dan serbukkan tidak kurang dari 20 tablet. Timbang seksama sejumlah serbuk setara 10 mg
parasetamol, masukkan kedalam labu tentukur 100 ml, tambahkan 20 ml NaOH 0,1N sampai 20ml dan kocok,
encerkan dengan NaOH 0,1 N sampai garis tanda. Kemudian ukur serapan pada panjang gelombang
maksimum, menggunakan NaOH 0,1 N sebagai blanko.

HASIL DAN PEMBAHASAN


HASIL
1.Tabel kurva Korelasi dan Koefisien Korelasi

X Y XY X2 Y2
0.000 0,000 0,000 0,000 0,000
3,084 0,201 0,6198 9,5110 0,0404
4,112 0,314 1,2911 16,9085 0,0985
6,168 0,447 2,7570 38,0442 0,1998
7,196 0,550 3,9578 51,7824 0,3025
8,2224 0,645 5,3034 67,6243 0,4160
Ʃ x= 28,7824 ƩY = 2,157 ƩXY = Ʃ X2 = Ʃ Y2 =
13,09292 183,8704 1,0572

2. Tabel kadar Tablet yang diperoleh Menurut Perhitungan Regresi

Berat Absorbansi Konsentrasi Kadar Kadar % Kadar


sampel Labu Awal etiket (mg)
18,6 0,177 2,4924 12,462 500 81,74%
13,1 0,281 3,8055 19,0275 500 177,63%
15,4 0,276 3,7424 18,712 500 148,60%
16,4 0,261 3,5530 17,765 500 129,60%
12,9 0,237 3,25 16,25 500 125,61%
12,9 0,182 2,55 12,75 500 120,87%
14,6 0,177 2,4924 12,462 500 104,39%
14,0 0,231 3,1742 15,871 500 138,64%

3. Tabel kadar Tablet yang diperoleh Menurut Metode Pendekatan

Berat Absorbansi Konsentrasi Kadar Kadar % Kadar


sampel Labu Awal etiket (mg)
18,6 0,177 0,0115 13,57 500 89,27%
13,1 0,281 0,0214 21,55 500 201,18%
15,4 0,276 0,0210 21,173 500 168,14%
16,4 0,261 0,0199 20,022 500 154,91%
12,9 0,237 0,0154 18,181 500 172,56%
12,9 0,182 0,0118 13,596 500 128.89%
14,6 0,177 0,0115 13,578 500 113,73%
14,0 0,231 0,0159 17,704 500 154,65%
Jurnal Farmasi, Vol.1.No.1.2017

4. Tabel kadar Tablet yang diperoleh Metode Regresi Dengan Perhitungan Statistik

Kadar (X1) X1 - Ẋ ( X1 - Ẋ ) 2
81,74% -46,645 2175.75
177,63% 49,245 2425,07
148,60% 20,215 406,82
129,60% 1,215 1,476
125,61% -2,775 7,700
120,87% -7,515 56,475
104,39% -23,995 575,76
138,64% 10,255 105,1650
Ʃ x = 1027,08 Ʃ ( X1 - Ẋ )2 = 5754,21
Ẋ = 128,385
Range kadar = 87,508% - 169,262%
Kadar yang diperoleh tidak memenuhi syarat Farmakope yaitu 90,0% - 110,0%

5. Tabel kadar Tablet yang diperoleh Metode Pendekatan Dengan Perhitungan Statistik

Kadar (X1) X1 - Ẋ ( X1 - Ẋ ) 2
89,27% 58,64 3438,64
201,18% 53,27 2837,69
168,14% 20,23 409,25
154,91% 6,65 44,22
172,56% 24,65 607,42
128.89% -18,18 367,87
113,73% -34,18 1168,27
154,65% 6,74 45,42
Ʃ x = 1183.33 Ʃ ( X1 - Ẋ )2 = 45,42
Ẋ = 147,91

Range kadar = 97,03% - 197,88%


Kadar yang diperoleh tidak memenuhi syarat Farmakope yaitu 90,0% - 110,0%

PEMBAHASAN

Ketidaksesuaian hasil range kadar yang diperoleh dikarenakan ketidaktelitian dan ketidak akuratan praktikan
pada pelaksanaan percobaan seperti pada saat penimbangan bahan, pelarutan sampel, permbersihan kertas saring,
an lain sebagainya. Sehingga range kadar yang diperoleh jauh dari persyaratan FI Ed IV tahun 1995

KESIMPULAN
Kadar parasetamol menurut persamaan regresi adalah 87,508% - 169,262%, sedangkan menurut FI Ed IV 1995
yaitu parasetamol mengandung tidak kurang dari 90,0% dan tidak lebih dari 110,0% dari jumlah yang tertera pada
etiket dan menurut metode pendekatan yaitu 97,03% - 197,8% sedangkan menurut FI Ed IV 1995 yaitu parasetamol
mengandung tidak kurang dari 90,0% dan tidak lebih dari 110,0% dari jumlah yang tertera pada etiket. Sehingga
dapat dikatan tablet tidak memenuhi pesyaratan yang tertera pada etiket.

DAFTAR PUSTAKA
Rahayu, dkk.(2009). Penetapan Kadar Tablet Ranitidin Menggunakan Mertode SpektrofotometriUV-VIS dengan
pelarut metanol.

Ditjen POM.(1995). Farmakope Indonesia.Edisi IV. Jakarta : Departemen Kesehatan RI

Staf Laboratorium Kimia Farmasi Kuantitatif. Panduan Praktikum Analisis Farmasi. Medan

Вам также может понравиться