Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Beton SCC merupakan penelitian yang sudah lama dilakukan di Jepang mulai era
tahun 1980an. Penelitian ini berhasil diselesaikan pada tahun 1988, dan untuk pertama kali
diperkenalakan oleh Okamura pada tahun 1990’an sebagai upaya mengatasi masalah
pengecoran di Jepang. Beton jenis ini menawarkan banyak kemudahan dalam pengerjaannya.
Kita tahu dalam pelaksanaan beton konvensional dilapangan, membutuhkan banyak tenaga
untuk melakukan pemadatan dengan bantuan alat seperti vibrator. Karena itu self
compacting Concrete hadir untuk mengatasi masalah tersebut sehingga dalam proses
pengerjaanya tidak memerlukan banyak pekerja.
1. Passing Ability
Campuran SCC segar ini lebih cair daripada campuran beton konvensional. Campuran
ini dapat mengalir dan memadat ke setiap sudut dan celah celah struktur bangunan yang sulit
dijangkau oleh pekerja dan mengisi tinggi permukaan yang diinginkan dengan rata (self
leveling) tanpa mengalami bleeding.
2. Segregation Resistance
Walaupun sifatnya lebih cair daripada beton konvesional, porositas SCC cenderung
lebih kecil daripada beton konvensional pada umumnya karena SCC menggunakan bahan
tambah (admixture) berupa superplasticizer. Fungsi bahan tambah ini adalah menambah
tingkat workability campuran beton tanpa harus menambah nilai faktor air semen (fas)
campuran beton.
3. Filling Ability
Komposisi agregat pada SCC berbeda dengan beton konvensional. Komponen halus
pada SCC cenderung lebih banyak daripada beton konvensional karena SCC memanfaatkan
perilaku pasta yang dapat membantu mengalirkan beton segar. Ukuran agregat kasar yang
digunakan pada SCC sekitar 5 mm-20 mm. Komposisi agregat inilah yang dapat mengalir
dan mengisi keseluruh bagian cetakan melalui berat sendirinya.
APLIKASI BETON SCC