Вы находитесь на странице: 1из 5

 Home

 Entries (RSS)
 Comments (RSS)
 Edit

Kamis, 15 November 2012


LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA MENGENAI PENJERNIHAN AIR
SECARA SEDERHANA

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Tujuan percobaan
1.1.1 Mengetahui cara penjernihan air yang keruh dengan menggunakan tawas.
1.1.2 Mengetahui reaksi tawas jika dicampurkan dengan air yang keruh.

1.2 Landasan Teori


Ciri-Ciri Kualitas Air Bersih
Kualitas air yang baik sangatlah diperlukan untuk kebutuhan hidup manusia, hewan
dan tumbuhan. Oleh karena itu kita perlu mengetahui ciri-ciri kualitas air yang baik untuk
dikonsumsi khususnya oleh manusia.
Berikut ini kita membahas tentang kualitas air yang baik secara fisik. Kualitas air yang baik
secara fisik adalah:

1. Rasa

Kualitas air bersih yang baik adalah tidak berasa. Rasa dapat ditimbulkan karena
adanya zat organik atau bakteri.usur lain yang masuk kedalam badan air.

2. Bau

Kualitas air bersih yang baik adalah tidak berbau, karena bau ini dapat ditimbulkan
oleh pembusukan zat organik seperti bakteri serta kemungkinan akibat tidak langsung dari
pencemaran lingkungan, terutama sistem sanitasi.
3. Suhu

Secara umum, kenaikan suhu perairan akan mengakibatkan kenaikan aktifitas biologi
sehingga akan membentuk O2 lebih banyak lagi. Kenaikan suhu perairan secara alamiah
biasanya disebabkan oleh aktifitas penebangan vegetasi di sekitar sumber air tersebut,
sehingga menyebabkan banyaknya cahaya matahari yang masuk tersebut mempengaruhi
akuifer yang ada secara langsung atau tidak langsung.

4. Kekeruhan

Kekeruhan air dapat ditimbulkan oleh adanya bahan-bahan organik dan anorganik,
kekeruhan juga dapat mewakili warna. Sedang dari segi estetika kekeruhan air dihubungkan
dengan kemungkinan hadirnya pencemaran melalui buangan sedang warna air tergantung
pada warna buangan yang memasuki badan air.

5. TDS ataU jumlah zat padat terlarut (total dissolved solids)

Adalah bahan padat yang tertinggal sebagai residu pada penguapan dan pengeringan
pada suhu 103 C – 105 C dalam portable water kebanyakan bahan bakar terdapat dalam
bentuk terlarut yang terdiri dari garam anorganik selain itu juga gas-gas yang terlarut.

Kandungan total solids pada portable water biasanya berkisaran antara 20 sampai dengan
1000 mg/l dan sebagai suatu pedoman kekerasan dari air akan meningkatnya total solids,
disamping itu pada semua bahan cair jumlah koloit yang tidak terlarut dan bahan yang
tersuspensi akan meningkat sesuai derajat dari pencemaran (sutrisno, 1991).

Zat padat selalu terdapat dalam air dan kalau jumlahnya terlalu banyak tidak baik sebagai air
minum, banyaknya zat padat yang diisyaratkan untuk air minum adalah kurang dari 500
mg/l. Pengaruh yang menyangkut aspek kesehatan dari pada penyimpangan kualias air
minum dalam hal total solids ini yaitu bahwa air akan memberikan rasa tidak enak pada
lidah dan rasa mual

http://ebhirazaituni.wordpress.com/2012/03/01/ciri-ciri-kualitas-air-bersih/
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Alat dan Bahan
2.1.1 Alat :
1. Botol aqua
2. Gelas elemeyer
3. Tumbukan
4. Spon
5. Karter

2.1.2 Bahan :
1. Arang
2. Tawas
3. Pasir
4. Kerikil
5. Air keruh
6. Air bersih

2.2 Cara Kerja


1. Siapkan botol aqua yang telah dipotong bawahnya.
2. Masukan busa atau spon kedalam botol setelah itu masukan pasir secukupnya diatas busa,
setelah pasir dimasukan kemudian masukan kerikil kedalam botol lalu setelah itu masukan
arang kedalam botol setelah arang dimasukan masukan kembali pasir ke dalam botol.
3. Cuci bahan yang berada didalam botol tadi hingga bersih dengan menggunakan air bersih.
4. Siapkan gelas elemeyer untuk menampung air setelah proses penyaringan.
5. Masukan air keruh kedalam botol aqua tadi kemudian tambahkan tawas secukupnya amati
reaksi yang terjadi.
6. Setelah semua air tersaring kedalam gelas elemeyer tadi, masukan air yang telah disaring tadi
kedalam botol aqua tapi, percobaan yang kedua tanpa menggunakan tawas.
7. Amati yang terjadi ternyata setelah dilakukan percobaan kedua air menjadi lebih jernih.
2.3 Hasil Pengamatan dan Percobaan
Dalam percobaan kali ini kita bisa mengetahui cara menjernihkan air yang keruh dengan
menggunakan bantuan tawas serta kita bisa mengetahui reaksi dari tawas itu sendiri.
Air yang keruh sekalipun bisa menjadi jernih dengan bantuan tawas, dan melalui tahapan
yang telah dijelaskan diatas.
Ketika air keruh dimasukkan kedalam alat penjernih sederhana, maka air yang
dihasilkan akan jauh lebih jernih dari air semula karena partikel-partikel suspensi yang
membuat air menjadi keruh ukurannya lebih besar dibandingkan dengan kerapatan
komponen-komponen penyaring dalam alat penjernih air sederhana tersebut.
Tawas juga berfungsi untuk mengendapkan, dan menggumpalkan kotoran-kotoran
dalam air keruh. Ion Al3+ dari tawas (bermuatan positif) akan menggumpalkan koloid tanah
liat yang bermuatan negatif sehingga partikel didalamnya akan mengendap, endapan tersebut
baru bisa dipisahkan melalui penyaringan.
Air dapat dijernihkan berdasarkan sifat-sifat koloid, yaitu koagulasi dan absorpsi. proses
koagulasi terjadi akibat tidak stabilnya sistem koloid yang disebabkan penambahan elektrolit
ke dalam sistem koloid tersebut. Sedangkan absorpsi adalah proses ketika permukaan koloid
menyertakan zat lain.
http://infokesehatan.blogspot.com/u

BAB III
PENUTUP
3.1.kesimupulan :
3.1.1.Tawas berfungsi untuk menjernihkan air yang keruh.
3.1.2 Percobaan yang kedua air menjadi lebih jernih dibandingkan percobaan yang pertama.

3.2 Saran :
3.2.1 untuk para siswa seharusnya lebih aktif lagi dalam melakukan percobaan ini.
3.2.2 seharusnya percobaan seperti ini harus sering – sering dilakukan karena bisa menambah
wawasan para siswanya.
Diposkan oleh Lia Agustina di 04.53
Label: pengetahuan
lia-blogs.blogspot.co.id/2012/11/laporan-praktikum-kimia-mengenai.html

Вам также может понравиться