Вы находитесь на странице: 1из 14

Pengaruh Brand Image dan Brand Trust 127

PENGARUH BRAND IMAGE DAN BRAND TRUST


TERHADAP BRAND LOYALTY KING THAI TEA BANDUNG
Mitha Fadilla Noor
Program Magister Manajemen, Fakultas Ekonomi
Pascasarjana Universitas Katolik Parahyangan Bandung
Jalan Merdeka 30, Bandung 40117, Indonesia
Email : fadillamitha@gmail.com

Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran brand image, brand trust, dan
brand loyalty; hubungan antara brand image dan brand trust; pengaruh signifikan
antara brand image terhadap brand loyalty; serta pengaruh signifikan brand trust
terhadap brand loyalty King Thai Tea Bandung. Penelitian ini menggunakan metode
deskriptif dan verifikatif dengan menggunakan Path Analysis. Responden penelitian ini
adalah pelanggan King Thai Tea yang pernah mengonsumsi King Thai Tea minimal dua
kali dan berusia antara 14-30 tahun sebanyak 100 responden. Hasil dari penelitian ini
adalah brand image, brand trust dan brand loyalty King Thai Tea dalam kategori baik;
terdapat hubungan yang erat antara brand image dan brand trust; terdapat pengaruh
yang tidak signifikan antara brand image terhadap brand loyalty; terdapat pengaruh
yang signifikan antara brand trust terhadap brand loyalty. Dari hasil tersebut,
perusahaan perlu membenahi kualitas bahan baku kemasan dan tenaga penjual,
penambahan varian rasa, serta edukasi pelanggan.
Kata Kunci : Brand Image, Brand Trust, Brand Loyalty.

Abstract
The purpose of this study is to describe the brand image, brand trust, and brand loyalty;
relationship between brand image and brand trust; significant effect between brand
image on brand loyalty; and the significant effect of brand trust on brand loyalty King
Thai Tea Bandung. This study uses descriptive and verification analysis by using Path
Analysis. Respondents of this research is the customer King Thai Tea with criteria
never consume at least twice and aged between 14-30 years of 100 respondents. The
results of this study is an overview of brand image, brand trust and brand loyalty King
Thai Tea in either category; there is a close relationship between brand image and
brand trust; there is an effect between the brand image on brand loyalty but not
significant; a significant effect between brand trust on brand loyalty. From these
results, the company needs to fix the quality of packaging and salesman, add other
varians, and customer education.
Keyword : Brand Image, Brand Trust, Brand Loyalty.

PENDAHULUAN banyak industri yang dapat


Latar Belakang dikembangkan guna menunjang
Indonesia merupakan negara kebutuhan penduduknya. Salah satu
dengan jumlah penduduk yang sangat industri yang sangat cepat berkembang
padat. Dengan jumlah yang begitu padat, adalah industri makanan dan minuman.
128 IMAGE, Volume III Nomor 2, November 2014

Di industri makanan dan minuman ini kurang. Padahal sudah begitu banyak
pula banyak jenis di dalamnya. Seperti startegi yang dilakukan King Thai Tea
industri rumah makan, minuman untuk membentuk brand image dan brand
kemasan, bumbu dapur, bahan kue, dan trust dengan baik. Kegiatan yang
sebagainya. Fokus terhadap industri dilakukan King Thai Tea yaitu
minuman kemasan, juga masih banyak mengadakan pemilihan Brand
jenis minuman di dalamnya. Sebut saja Ambassador King Thai Tea pada 2013,
berbagai jenis industri minuman kemasan aktif dalam social media marketing
seperti: air mineral, minuman isotonik, melalui Twitter @kingthaitea secara
minuman berenergi, minuman sari buah, berkala, mengadakan kuis secara berkala,
minuman berbagai jenis teh, minuman mengikuti kegiatan dalam ikatan
berbagai olahan susu dan kopi, dan sponsorship, melakukan perbaharuan
minuman bersoda. Pada industri ini, salah iklan seperti: foto model, pengadaan
satu yang banyak dikembangkan adalah spanduk dan banner, foto produk,
minuman berbagai jenis teh. Dari teh upgrade desain dan kemasan, membuka
murni, teh rasa buah, teh susu, teh bunga, exclusive booth, peliputan majalah skala
dan satu lagi adalah thai tea, teh olahan nasional. Dari segmen remaja melalui
dari Thailand. majalah Hai, dan segmen professional
Pada lingkup usaha minuman thai majalah bisnis SWA, bekerja sama untuk
tea, khususnya di Kota Bandung, terdapat layanan delivery service, menerima
beberapa pemain yang terjun di pemesanan untuk special occasion,
dalamnya, yaitu King Thai Tea, menerima undangan sharing di berbagai
Addictea, dan Mimichan. Ketiganya kesempatan, melakukan strategi
sudah cukup lama berkecimpung pada kerjasama dengan produk makanan.
industri minuman kemasan thai tea di Management berusaha untuk
Kota Bandung. King Thai Tea menjadi menyampaikan kepada masyarakat
“bungsu” yang terakhir muncul. King bahwa King Thai Tea merupakan
Thai Tea memiliki dua rasa, yaitu minuman thai tea yang berorientasi pada
Original dan Green Tea. Dengan usia anak muda yang fresh dan gaul, dan
yang kini sudah menginjak dua tahun, memiliki orisinalitas thai tea.
King Thai Tea mampu menguasai 16 titik Terlihat begitu banyak upaya
penjualan di Kota Bandung. yang telah dilakukan King Thai Tea
Penulis melakukan prasurvei pada untuk memperkuat brand sehingga
23 pelanggan King Thai Tea untuk diharapkan kegiatan-kegiatan tersebut
mengetahui bagaimana gambaran mampu memperkuat brand image dan
loyalitas para pelanggan terhadap merek brand trust sehingga diharapkan
King Thai Tea saat ini. Hasilnya meningkatkan loyalitas terhadap merek
menunjukkan bahwa 23% pelanggan King Thai Tea. Namun dari hasil
pernah mengonsumsi King Thai Tea prasurvei yang sudah disampaikan
sebanyak dua kali; 96% pelanggan tidak sebelumnya, bahwa terlihat kurangnya
selalu mengonsumsi King Thai Tea untuk loyalitas pelanggan terhadap merek King
pilihan minuman thai tea; dan apabila Thai Tea. Melihat kondisi ini, penulis
harga pesaing lebih murah, sebanyak tertarik untuk melakukan penelitian
57% pelanggan akan beralih kepada dengan judul: “Pengaruh Brand Image
pesaing. dan Brand Trust terhadap Brand Loyalty
Dari hasil tersebut menunjukkan King Thai Tea Bandung”
bahwa tingkat loyalitas pelanggan
terhadap merek King Thai Tea sangat
Pengaruh Brand Image dan Brand Trust 129

Rumusan Masalah 3. Bagaimana pengaruh brand image


Penulis merumuskan masalah terhadap brand loyalty King Thai
sebagai berikut: Tea?
1. Bagaimana gambaran brand image, 4. Bagaimana pengaruh brand trust
brand trust dan brand loyalty King terhadap brand loyalty King Thai Tea?
Thai Tea?
2. Bagaimana hubungan antara brand Model Penelitian
image dengan brand trust? Model penelitian ini adalah
sebagai berikut:

Brand Image
H1
Brand Loyalty

H2
Brand Trust
Gambar 1. Model Penelitian

Hipotesis
Berdasarkan model penelitian, maka hipotesis dari penelitian ini adalah:
H1 : Brand Image berpengaruh positif terhadap brand loyalty King Thai Tea Bandung.
H2 : Brand Trust berpengaruh positif terhadap brand loyalty King Thai Tea Bandung.

KAJIAN PUSTAKA 3. Brand personality (kepribadian merek)


Brand Image merupakan asosiasi yang mengenai
Menurut Keller (2008:51), citra kepribadian sebuah merek apabila
merek atau brand image adalah anggapan merek tersebut adalah manusia.
dan kepercayaan yang dibentuk oleh
konsumen seperti yang direfleksikan Brand Trust
dalam hubungan yang terbentuk dalam Lau dan Lee (1999:343)
ingatan konsumen. Berdasarkan Kotler menyatakan bahwa brand trust
(2012:266), citra merek adalah merupakan keinginan pelanggan untuk
penglihatan dan kepercayaan yang bersandar pada sebuah merek dengan
terpendam di benak konsumen, sebagai resiko-resiko yang dihadapi karena
cerminan asosiasi yang tertahan di ekspektasi terhadap merek itu akan
ingatan konsumen. Menurut Joseph menyebabkan hasil yang positif. Selain
Plummer (2000:79), komponen brand itu, dikatakan juga oleh Delgado dan
image yang menjadi sub variabel terdiri Munuera, (2005:188), bahwa
atas tiga bagian, yaitu: kepercayaan merek adalah kemampuan
1. Product Attributes (atribut produk) yang merek untuk dipercaya (brand
merupakan hal-hal yang berkaitan reliability), yang bersumber pada
dengan merek itu sendiri seperti keyakinan konsumen bahwa produk
kemasan, isi produk, harga, rasa, dan tersebut mampu memenuhi nilai yang
lain lain. dijanjikan dan intens baik merek (brand
2. Consumer benefits (keuntungan intention) yang didasarkan pada
konsumen) yang merupakan kegunaan keyakinan konsumen bahwa merek
produk dari merek tersebut.
130 IMAGE, Volume III Nomor 2, November 2014

tersebut mampu mengutamakan ulang sebagai reaksi dari sikap positif


kepentingan konsumen. terhadap merek tertentu. Terdapat
Menurut Lau dan Lee (1999:5) keterikatan pelanggan dengan merek
terdapat tiga karakteristik penting yang yang mereka rasa memiliki jaminan
dianggap sebagai subvariabel brand trust, khusus untuk dibeli kembali.
yaitu 1) Brand Characters dengan d. Behavioral Loyalty. Dimensi ini
indikator brand reputation, brand menunjukkan frekuensi pembelian
predictability, dan brand competence. ulang pelanggan. Seberapa rutin
2)Company Characteristics dengan pelanggan membeli produk dari merek
indikator trust in the company, company tertentu. Pelanggan hanya ingin
reputation, company perceived motives, membeli produk dari merek tertentu
dan company integrity. 3) Consumer- untuk memenuhi kebutuhannya.
Brand Characteristics dengan indikator
similarity between consumer self-concept METODE PENELITIAN
and rrand personality, liking the brand, Jenis Penelitian
experience with the brand, atisfaction Dalam melakukan penelitian,
with the brand, dan peer support. Penulis melakukan metode deskriptif dan
verifikatif. Penelitian deskriptif
Brand Loyalty dilakukan dengan cara mengumpulkan,
Dikutip dari Arnould, Price, dan menganalisis, serta menyajikan data
Zinkan (2000:783), loyalitas merek hingga dapat menunjukkan gambaran
merupakan komitmen konsumen yang yang jelas mengenai apa yang diteliti
dalam untuk melakukan pembelian ulang yaitu brand image, brand trust, dan
merek tertentu secara konsisten pada masa brand loyalty pada King Thai Tea.
yang akan datang, tanpa terpengaruh dari Penelitian verifikatif pada dasarnya ingin
adanya situasi dan usaha pemasaran dari menguji kebenaran dari suatu hipotesis
merek lain yang dapat berpotensi membuat yang dilaksanakan melalui pengumpulan
konsumen tersebut berpindah merek. data di lapangan, di mana dalam
Menurut Oliver (1999:35), brand penelitian ini diuji pengaruh brand image
loyalty memiliki empat dimensi sebagai dan brand trust terhadap brand loyalty.
indikatornya yaitu:
a. Cognitive Loyalty. Merupakan dimensi Populasi, Sampel, dan Teknik
yang utama. Pada dimensi ini, yang Sampling
menjadi fokus adalah kualitas produk Pada penelitian ini, Penulis
yang dapat mempengaruhi preferensi menghadapi kasus di mana jumlah
pelanggan, termasuk juga biaya produk, populasi yang ada sangat banyak dan
serta pengetahuan tentang produk. sulit diketahui secara pasti, sehingga
b. Affective Loyalty . Disebutkan Oliver teknik pengambilan sampel yang
sebagai dimensi kedua yang digunakan adalah teknik Non-Probability
terpenting. Dimensi ini menunjukkan Sampling, yaitu teknik pengambilan
kepuasan dan kesenangan pelanggan sampel dengan tidak memberikan
terhadap produk dari merek yang kesempatan yang sama bagi setiap unsur
sama. Pada dimensi ini, dapat atau anggota populasi untuk dipilih
menyampaikan perasaan atau juga menjadi sampel dan dengan metode
reaksi emosional yang dapat menjadi purposive sampling, yaitu pengambilan
positif ataupun negative. sampel yang dipilih secara cermat dengan
c. Conative Loyalty. Dimensi ini mengambil objek penelitian yang selektif
menunjukkan keinginan pembelian dan mempunyai ciri-ciri yang spesifik
Pengaruh Brand Image dan Brand Trust 131

yaitu: responden pernah mengkonsumsi dari buku-buku, literature, artikel, dan


produk King Thai Tea minimal dua kali tulisan-tulisan ilmiah.
dan berusia antara 14-30 tahun. Teknik pengumpulan data yang
Adapun jumlah sampel diperoleh digunakan meliputi:
dari perhitungan yang dikemukakan oleh 1. Penelitian Lapangan (Field Research)
Wibisono 2003 pada Riduwan dan yaitu melakukan penelitian langsung
Kuncoro (2013:50) jika populasinya tidak pada perusahaan yang bersangkutan,
diketahui secara pasti, sebagai berikut: sehingga diperoleh data dan informasi
yang dibutuhkan. Alat yang digunakan
untuk pengumpulan data penelitian
lapangan adalah mengajukan kuesioner,
wawancara langsung dengan bagian-
bagian terkait yaitu owner dan general
= 96,04 = 100 sampel manager, serta mengumpulkan dan
mengamati dokumen-dokumen yang
Dimana: terkait dengan masalah yang akan diteliti.
N = ukuran sampel 2. Studi Kepustakaan (Library Research)
Zα = α = 0,05, maka Z0,05 = 1,96 yaitu aktifitas dalam rangka
σ = standar deviasi populasi mengumpulkan data sekunder dengan
e = tingkat kesalahan membaca serta mempelajari buku-buku
dan referensi lainnya yang tentunya
Metode Pengumpulan Data berhubungan dengan brand image, brand
Berdasarkan sumbernya, data trust, dan brand loyalty.
dibedakan menjadi dua yaitu data primer
dan data sekunder. Menurut Umar Analisis Data
(2001:84), data primer adalah data yang Model analisis yang digunakan
diperoleh secara langsung dari pada penelitian ini adalah metode Path
penyebaran kuesioner kepada responden Analysis (Analisis Jalur) karena Penulis
yang dianggap telah memiliki populasi. ingin mengetahui apakah terdapat
Sedangkan data sekunder adalah data pengaruh dari brand image dan brand
yang sudah tersedia sebelumnya, trust terhadap brand loyalty baik secara
diperoleh dari pihak lain yang berasal langsung dan tidak langsung. Model
analisis jalur sebagai berikut:

X1 ε
Brand Image
ρyx1
Y
r’X1X2
Brand Loyalty
X2 ρyx2

Brand Trust

Gambar 2. Model Diagram Analisis Jalur


132 IMAGE, Volume III Nomor 2, November 2014

Model analisis jalur ini Y = PyxX1 + PyxX2 + Pyε


menggambarkan adanya hubungan antara
variabel eksogen yaitu X1 dan X2 HASIL ANALISIS
dengan variable endogen yaitu Y. Setiap Karakteristik Responden
variabel baik eksogen maupun endogen Berdasarkan hasil kuesioner yang
digambarkan dalam bentuk persegi atau telah disebarkan kepada responden
kotak sedangkan error (ε) atau variable dengan kriteria sudah mengonsumsi King
lain di luar Y digambarkan dalam bentuk Thai Tea minimal dua kali dan berusia
lingkaran. Hubungan antara X1 dan X2 antara 14-30 tahun, maka pada penelitian
terhadap Y menggambarkan hubungan ini dikumpulkan data primer yang
pengaruh (causal path). Pengaruh dari bertujuan untuk mengerahui bagaimana
X1 dan X2 terhadap Y disebut pengaruh gambaran karakteristik responden
langsung (direct effect) sedangkan dari melalui penyebaran kuesioner kepada
X1 terhadap Y melalui X2, dari X2 100 responden yang menjadi sampel
terhadap Y melalui X1 disebut pengaruh penelitian dengan lokasi pengambilan
tidak langsung (indirect effect). data di titik penjualan tertinggi King Thai
Selain menggunakan diagram Tea yaitu di Yogya Express Ciwalk.
jalur, persamaan struktural juga dapat Berikut gambaran umum karakteristik
ditampilkan untuk menyatakan model responden berdasarkan usia, jenis
yang dianalisis. Adapun model kelamin dan jumlah konsumsi King Thai
persamaan struktural dari diagram jalur Tea.
pada gambar 2, adalah sebagai berikut:

Tabel 1. Tabel Distribusi Frekuensi Responden


KARAKTERISTIK RESPONDEN FREKUENSI PERSENTASE
USIA 14-19 tahun 24 24%
20-25 tahun 60 60%
26-30 tahun 16 16%
JENIS KELAMIN Laki-laki 47 47%
Perempuan 53 53%
JUMLAH KONSUMSI 2-5 kali 76 76%
6-9 kali 22 22%
>= 10 kali 2 2%

Dari tabel di atas, memperlihatkan 6-9 kali sebesar 22%, dan lebih dari 10
karakteristik responden dari usia kali sebesar 2%.
didominasi oleh usia 20-25 tahun dengan
total 60%, diikuti usia 14-19 tahun Karakteristik Responden Berdasarkan
sebesar 24%, dan sisanya 26-30 tahun Jumlah Konsumsi Dengan
dengan 16%. Karakteristik repsonden Pengetahuan King Thai Tea
berdasarkan jenis kelamin hampir Untuk memperkaya hasil
berimbang dengan hasil terbanyak yaitu penelitian, maka Penulis juga
perempuan 53% dan sisanya laki-laki. menampilkan karakteristik responden
Berdasarkan jumlah konsumsi King Thai dilihat dari jumlah konsumsinya dengan
Tea, mayoritas responden sebesar 76% tingkat pengetahuan tentang King Thai
sudah mengonsumsi 2-5 kali, selanjutnya Tea. Berikut adalah datanya.
Pengaruh Brand Image dan Brand Trust 133

Tabel 2. Tabel Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah Konsumsi Dengan


Tingkat Pengetahuan King Thai Tea
Pengetahuan Produk KTT
Jumlah Konsumsi SS S RR TS STS
2-5x 13 46 14
6-9x 10 12 3
>=10x 2

Dari tabel tersebut memperlihatkan Tabel tersebut juga memperlihatkan,


bahwa sedikit dari responden yang semakin tinggi jumlah konsumsi para
memiliki pengetahuan yang jelas pelanggan maka pengetahuan tentang
mengenai King Thai Tea, baik itu yang King Thai Tea pun semakin jelas.
sudah mengonsumsi 2-5 kali, atau 6-9
kali. Dari dua orang responden yang Gambaran Brand Image
sudah mengonsumsi King Thai Tea lebih Hasil data lapangan yang
dari 10 kali, sudah cukup mengetahui diperoleh menunjukan sebagian besar
mengenai King Thai Tea. Hal ini menjawab “Setuju” terhadap pernyataan-
memperlihatkan kurangnya infomasi pernyataan tentang Brand Image. Total
pengetahuan produk yang sampai kepada skor jawaban responden terhadap item-
pelanggan walaupun pelanggan sudah item pernyataan pada variable brand
sering kali mengonsumsi King Thai Tea. image adalah sebagai berikut:

Tabel 3. Rekap Total Skor Jawaban Responden Terhadap Item-item Pernyataan Pada
Variabel Brand Image
Variabel: Brand Image
Sub Variabel Item Pernyataan Skor Skor Rata-Rata
Product Attributes 10 4015 402
Consumer Benefits 2 781 391
Brand Personality 1 357 357
Total Skor Variabel Brand Image 5153

Pada variabel Brand Image dengan total skor sebesar 5153, maka rentang
jumlah item pernyataan 13 butir dan skor setiap kategori ditentukan sebagai
jumlah responden 100 orang, diperoleh berikut:

Rentang Skor Kategori 


100x13x5 – 100x13x1 6500  1300
  1040
5 5

Jadi panjang interval untuk setiap butir pernyataan mengenai Brand Image
kategori adalah 1040 sehingga dari diperoleh rentang sebagai berikut.
jumlah skor tanggapan responden atas 13
134 IMAGE, Volume III Nomor 2, November 2014

5153

Tidak Baik Kurang Baik Cukup Baik Baik Sangat Baik

1300 2340 3380 4420 5460


6500

Melalui jumlah skor tanggapan dari 13 memiliki rasa yang enak dan khas,
pernyataan yang diajukan mengenai kemasan menarik, serta harga yang
variable brand image, maka dapat terjangkau. Hal-hal tersebut yang
diketahui bahwa brand image termasuk menggambarkan keadaan baik pada
dalam kategori “baik”. Hal ini brand image King Thai Tea.
disebabkan selain karena sub variable
product attributes memiliki jumlah Gambaran Brand Trust
indikator yang lebih banyak Hasil data lapangan yang
dibandingkan dengan sub variable diperoleh menunjukan sebagian besar
lainnya, juga disebabkan karena menjawab “Setuju” terhadap pernyataan-
indikator-indikator yang terdapat pada pernyataan tentang brand trust. Total
sub variable product attributes berada skor jawaban responden terhadap item-
dalam kondisi yang baik dengan item pernyataan pada variable brand trust
didominasi jawaban setuju pada setiap adalah sebagai berikut:
pernyataan positif seperti King Thai Tea

Tabel 4. Rekap Total Skor Jawaban Responden Terhadap Item-item Pernyataan Pada
Variabel Brand Trust
Variabel: Brand Trust
Sub Variabel Item Pernyataan Skor Skor Rata-Rata
Brand Characteristics 8 3168 396
Consumer-Brand Characteristics 7 2742 392
Total Skor Variabel Brand Trust 5910

Pada variabel Brand Trust dengan jumlah sebesar 5910, maka rentang skor setiap
item pernyataan 15 butir dan jumlah kategori ditentukan sebagai berikut.
responden 100 orang, diperoleh total skor

Rentang Skor Kategori 


100x15x5 – 100x15x1 7500  1500
  1200
5 5
Pengaruh Brand Image dan Brand Trust 135

Jadi panjang interval untuk setiap butir pernyataan mengenai brand trust
kategori adalah 1200 sehingga dari diperoleh rentang sebagai berikut.
jumlah skor tanggapan responden atas 15

5910

Tidak Baik Kurang Baik Cukup Baik Baik Sangat Baik

1500 2700 3900 5100 6300 7500

Melalui jumlah skor tanggapan janji dalam setiap promosinya, dan cukup
dari 15 pernyataan yang diajukan banyak yang merekomendasikan.
mengenai variabel brand trust, maka Sehingga wajar apabila King Thai Tea
dapat diketahui bahwa brand trust berada dalam kondisi yang baik.
termasuk dalam kategori “baik”.Kondisi
baik pada brand trust ini terlihat dari Gambaran Brand Loyalty
hasil bahwa King Thai Tea memiliki Hasil data lapangan yang
reputasi yang baik, produk berkualitas, diperoleh menunjukan sebagian besar
mampu memenuhi keinginan dan menjawab “Setuju” terhadap pernyataan-
kebutuhan pelanggan, disenangi, selalu pernyataan tentang brand loyalty. Dari
memberikan pengalaman yang baik dan 100 responden diperoleh jawaban sebagai
tidak mengecewakan, mampu menjawab berikut:

Tabel 5. Rekap Total Skor Jawaban Responden Terhadap Item-item Pernyataan Pada
Variabel Brand Loyalty
Variabel: Brand Loyalty
Indikator Item Pernyataan Skor Skor Rata-Rata
Cognative Loyalty 3 1039 346,3
Affective Loyalty 1 405 405
Conative Loyalty 2 737 368,5
Behavioral Loyalty 3 1054 351,3
Total Skor Variabel Brand Loyalty 3335

Pada variabel Brand Loyalty dengan total skor sebesar 3335, maka rentang
jumlah item pernyataan 9 butir dan skor setiap kategori ditentukan sebagai
jumlah responden 100 orang, diperoleh berikut.

Rentang Skor Kategori 


100x9x5 – 100x9x1 4500  900
  720
5 5
136 IMAGE, Volume III Nomor 2, November 2014

Jadi panjang interval untuk setiap pernyataan mengenai Brand Loyalty


kategori adalah 720 sehingga dari jumlah diperoleh rentang sebagai berikut.
skor tanggapan responden atas 9 butir

3335

Tidak Baik Kurang Baik Cukup Baik Baik Sangat Baik

900 1620 2340 3060 3780 4500

Melalui jumlah skor tanggapan dari 9 preferensi utama, pelanggan masih


pernyataan yang diajukan mengenai tergoda dengan merek lainnya sehingga
variabel brand loyalty, maka dapat terlihat kurangnya kemampuan King
diketahui bahwa brand loyalty termasuk Thai Tea untuk mengikat pelanggannya.
dalam kategori “baik”. Pada variable ini Namun cukup banyak indikator yang
bahwa kondisi brand loyalty baik, namun memperkuat brand loyalty King Thai Tea
cukup banyak indikator yang menjadi kategori baik, seperti pelanggan
menunjukkan keragu-raguan tetap menggemari King Thai Tea,
respondennya. Seperti pengetahuan melakukan pembelian ulang, serta
pelanggan tentang King Thai Tea masih merekomendasikan kepada orang lain.
kurang, pelanggan juga ragu-ragu untuk
menganggap King Thai Tea sebagai

Pengaruh Brand Image dan Brand Trust Terhadap Brand Loyalty

Gambar 3. Diagram Path


Pengaruh Brand Image dan Brand Trust 137

Tabel 6. Pengaruh Langsung Dan Tidak Langsung Brand Image (X1) dan Brand Trust
(X2) terhadap Brand Loyalty (Y)
Pengaruh tidak langsung Pengaruh
Koefisien Pengaruh (melalui), dalam % Total
Variabel Tdk
Jalur Langsung (%)
X1 X2 Langsung
X1 0.166 2.76 - 10.54 10.54 13.31
X2 0.706 49.79 10.54 - 10.54 60.33
Total Pengaruh 73.63

1. Brand image (X1) berpengaruh tidak penelitian ini studi kasus pada King Thai
signifikan terhadap brand loyalty Tea yang merupakan fast moving goods.
(Y), sebagaimana telah disajikan Pada industri semacam ini terdapat
pada uji-t dengan total pengaruh kemungkinan tidak semua pelanggan
sebesar 13,31%, terdiri atas pengaruh mengacu pada image produknya, karena
langsung sebesar 2,76% dan ini merupakan produk kebutuhan pangan
pengaruh tidak langsung sebesar yang dapat dibeli dengan mudah dan
10,54%. dengan intensitas tinggi. Tidak seperti
2. Brand trust (X2) berpengaruh industri pada penelitian terdahulu yaitu
signifikan terhadap brand loyalty (Y), operator selular yang tingkat
sebagaimana telah disajikan pada uji-t pembeliannya tidak setinggi fast moving
dengan total pengaruh sebesar 60,33%, goods. Sehingga brand image memiliki
terdiri atas pengaruh langsung sebesar pengaruh terhadap brand loyalty namun
49,79% dan pengaruh tidak langsung tidak signifikan. Hasil penelitian
sebesar 10,54%. selanjutnya mengungkapkan bahwa
Berdasarkan hasil penelitian brand trust berpengaruh signifikan
secara keseluruhan, diperoleh hasil terhadap brand loyalty sebesar 60,33%
bahwa brand image berpengaruh yang terdiri atas 49,79% pengaruh
terhadap brand loyalty, namun tidak langsung dan 10,4% pengaruh tidak
signifikan dengan total pengaruh 13,31% langsung. Hal ini sesuai dengan teori
yang terdiri dari 2,76% pengaruh yang dikemukakan oleh Lau dan Lee
langsung dan 10,54% pengaruh tidak (1999:1) pada penelitiannya bahwa trust
langsung. Hal ini berbeda dengan hasil in a brand merupakan faktor kunci dalam
dari penelitian terdahulu oleh Lutiary Eka pengembangan loyalitas merek, sehingga
Ratri (2007) yang mengungkapkan ditemukan sub variable pada brand trust
bahwa loyalitas merek (brand loyalty) yang akan berdampak pada brand
dipengaruhi citra merek (brand image) loyalty, yaitu brand characteristics,
sebesar 25,1%. Rangkuti (2002:43-44) company characteristics, dan consumer-
juga mengungkapkan bahwa jika brand characteristics, yang mana 2
konsumen beranggapan mengenai merek diantaranya dipergunakan dalam
tertentu berbeda dari merek pesaing, citra penelitian ini. Sehingga saat pelanggan
merek yang demikian akan melekat terus percaya kepada merek, serta
menerus sehingga dapat membentuk menunjukkan keinginannya untuk selalu
kesetiaan terhadap merek tersebut yang mengandalkan merek tersebut, maka
disebut dengan loyalitas merek. Menurut pelanggan akan membentuk perilaku
pengamatan Penulis, hal ini disebabkan positif terhadap merek tersebut dan
oleh perbedaan studi kasus, yang dalam semakin bertumbuh menjadi pola
138 IMAGE, Volume III Nomor 2, November 2014

perilaku yang menunjukkan loyalitas 4. Brand trust memiliki pengaruh yang


terhadap merek tersebut. Hasil penelitian signifikan terhadap brand loyalty King
lain pada penelitian ini adalah melihat Thai Tea.
bagaimana hubungan antara brand image
dengan brand trust. Adanya korelasi Saran
brand image dengan brand trust sebesar Saran Manajerial
89,9% menunjukkan keeratan hubungan Berdasarkan pengamatan Penulis
di antara dua variable independent ini. dan pembahasan serta kesimpulan di atas,
Terdapat hubungan di antara keduanya saran yang dapat diberikan oleh Penulis
memiliki artian bahwa brand image yang berkaitan dengan pembahasan pada
memiliki pengaruh terhadap brand trust, King Thai Tea adalah sebagai berikut:
dan brand trust memiliki pengaruh 1. Perlu adanya penggantian bahan baku
terhadap brand image. kemasan King Thai Tea, karena sejauh
ini gelas plastik (cup) yang digunakan
KESIMPULAN DAN SARAN terbuat dari bahan yang terlalu tipis
Kesimpulan dan kurang kokoh. Termasuk di
1. a. Gambaran brand image King Thai bagian tutup gelas yang terlalu rapuh,
Tea termasuk dalam kategori mudah sobek, terlalu tipis dan kurang
“baik”. Skor tertinggi adalah pada kuat saat ditutup pada bagian bibir
sub variable product attributes gelas plastik. Kualitas stiker pada
yang mengandalkan rasa dan harga, gelas juga dapat ditingkatkan agar
menjadi salah satu kekuatan brand tidak terlalu mudah lepas dan
image dari King Thai Tea. pemasangan dalam posisi yang rapih
b. Gambaran brand trust King Thai (tidak miring). Untuk varian rasa, juga
Tea termasuk dalam kategori “baik. diperlukan penambahan, seperti yang
Skor tertinggi adalah pada sub banyak disebutkan pelanggan seperti
variable brand characteristics. rasa taro dan mint. Serta membenahi
King Thai Tea memiliki kinerja strategi branding agar memperkuat
produk yang berkualitas dan brand image King Thai Tea sebagai
konsisten untuk memenuhi minuman kemasan thai tea yang
kebutuhan pelanggan. mengacu pada anak muda yang “gaul”
c. Gambaran brand loyalty King Thai dan fresh, seperti dengan menyeleksi
Tea termasuk dalam kategori “baik. setiap lokasi penjualan serta event
Skor tertinggi adalah pada indikator ataupun kegiatan yang pengunjungnya
affective loyalty yaitu King Thai sesuai dengan target market King Thai
Tea adalah produk yang digemari, Tea agar image “gaul” dan fresh ini pun
juga pada item-item pernyataan dapat tepat sasaran.
dimana pelanggan melakukan 2. Perlu adanya peningkatan kualitas
pembelian ulang dan tenaga penjual saat melayani
merekomendasikan King Thai Tea pelanggan, baik pada penjualan di
kepada orang lain. reguler outlet ataupun booth di event-
2. Hubungan antara brand image dengan event tertentu. Seperti bagaimana
brand trust termasuk dalam kategori menyapa pelanggan, melayani
“sangat kuat”. pelanggan, sehingga dapat
3. Brand image memiliki pengaruh menciptakan kepuasan pelanggan pada
terhadap brand loyalty King Thai Tea saat membeli King Thai Tea.
namun tidak signifikan. 3. Perlu adanya pengenalan merek secara
lebih mendalam kepada pelanggan.
Pengaruh Brand Image dan Brand Trust 139

Seperti edukasi pelanggan melalui komunikasi dapat dilakukan untuk


social media, dijelaskan oleh tenaga penelitian lanjutan.
penjual, disampaikan pada setiap
media promosi, disampaikan pada DAFTAR PUSTAKA
kesempatan saat menjadi pembicara Arnould, E., Price, L., Zinkan, G. 2000.
atau pada saat peliputan media Consumers, 2nd editions.
(majalah ataupun radio). Sehingga Singapore:McGraw-Hill/Irwin.
pelanggan memiliki beberapa Delgado-Ballester, Elena. José Luis
informasi pengetahuan mengenai King Munuera-Alemán. 2005. "Does
Thai Tea seperti titik penjualan, brand trust matter to brand
berbagai macam penawaran, kualitas equity?". Journal of Product &
teh, kualitas tanpa bahan pengawet dan Brand Management, Vol. 14, Iss: 3.
lain sebagainya yang nantinya dapat Keller, Kevin Lane. 2008. Strategic
membantu dalam promosi word of Brand Management: Building,
mouth yang pasti akan dilakukan Measuring, and Managng Brand
pelanggan setianya. Pembenahan strategi Equity, 3rd Edition. Upper Saddle
diperlukan untuk meningkatkan King River New Jersey:Pearson
Thai Tea menjadi preferensi utama bagi Education, Inc.
pelanggan dalam memilih minuman thai Kotler, Philip. 2012. Manajemen
tea. Diperlukan pula pembenahan Pemasaran, Edisi 14.
strategi pada King Thai Tea untuk Jakarta:Indeks.
menjadikan King Thai Tea sebagai Lau, Geok Then & Sook Han Lee. 1999.
preferensi utama pelanggan dalam Customer’s Trust in a Brand and
memilih minuman thai tea, seperti the Link to Loyalty. Journal of
dengan meningkatkan branding yang Market Focussed Management.
tepat sasaran, meningkatkan kualitas Maharsi, Sri & Fenny. 2006. Analisis
kemasan, bahan baku minuman, dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
juga SDM yang berada dalam Kepercayaan dan Pengaruh
management King Thai Tea. Kepercayaan Terhadap Loyalitas
Pengguna Internet Banking di
Saran Akademik Surabaya. Surabaya: Universitas
Untuk penelitian lanjutan, dapat Kristen Petra.
menggunakan variabel lain atau indikator Oliver, Richard L. 1999. Whence
lain yang tidak digunakan pada penelitian Consumer Loyalty?. Journal of
ini. Seperti sub variabel company Marketing Special Issue.
characteristics yang terdapat pada variable Rangkuti, Freddy. 2002. Measuring
brand trust yang pada penelitian ini tidak Customer Satisfaction. Jakarta: PT.
digunakan karena dirasa tidak sesuai untuk Gramedia Pustaka Utama.
diterapkan pada perusahaan yang baru Riduwan, & Engkos Achmad Kuncoro.
berusia dua tahun. Atau dapat juga mengacu 2013. Cara Menggunakan dan
pada model penelitian Shergill dan Li Memakai Path Analysis.
(2005) pada Maharsi dan Fenny (2006:40) Bandung:Alfabeta.
yang menemukan bahwa satisfaction, brand Plummer, J. T. 2000. How Personality
reputation, switching cost dan trust adalah Makes a Difference, Journal of
faktor yang mempengaruhi loyalitas. Advertising Research, Vol. 40
Variabel lain yang dapat digunakan sebagai No.6.
variable pengaruh terhadap brand loyalty Ratri, Lutiary Eka. 2007. Hubungan
seperti kepuasan konsumen atau strategi Antara Citra Merek (Brand Image)
140 IMAGE, Volume III Nomor 2, November 2014

Operator Selular dengan Loyalitas Ekonomi Reguler Universitas


Merek (Brand Loyalty) Pada Diponegoro.
Mahasiswa Pengguna Telepon Umar, Husein. 2005. Manajemen Riset
Seluler. Semarang:Fakultas dan Perilaku Konsumen.
Jakarta:Gramedia

Вам также может понравиться