Вы находитесь на странице: 1из 18

MODUL #3

PENELITIAN OPERASIONAL I

METODE SIMPLEKS
P E N DA H U L UA N
Banyak rumah tipe T, U dan V yang harus
dibangun untuk mendapatkan keuntungan
yang maksimal ?

CONTOH
Bagaimana kombinasi cara pemotongan yang harus dilakukan
supaya bisa memenuhi pesanan dengan meninggalkan sisa yang
seminimum mungkin.
Metode geometri
(Grafis +
Matematika)

Metode simpleks adalah suatu


2 variabel
x1 & x2 prosedur aljabar bersifat iteratif,

DEFINISI
bergerak selangkah demi selangkah,
Metode
Simpleks dimulai dari suatu titik ekstrem pada
(Tabel iterasi) daerah fisibel/ruang solusi, menuju ke
titik ekstrem yang optimum, untuk
≥ 2 variabel
x1, x2, x3, … mencari nilai optimal sesuai dengan
xn
fungsi tujuan .
George B. Dantzig
1947
• Semua kendala berupa persamaan dengan sisi kanan nonnegatif
• Semua Variabel nonnegatif
• Fungsi Tujuan dapat memaksimumkan atau meminimumkan.

DEFINISI
VK : x1 = … x2=… x3=… xn=…
FT : maks/min : Z = c1x1 + c2x2 + c3x3 + … + cnxn
Kendala : a11x1 + a12x2 + … + a1nxn ≤ ; = ; ≥ b1
a21x1 + a22x2 + … + a2nxn ≤ ; = ; ≥ b2
…. Dst
x1, x2, x3, …, xn ≥ 0
Kendala dengan pertidaksamaan ≤ dapat diubah menjadi persamaan (=) dengan cara menambahkan variabel
slack (s ≥ 0) ke sisi kiri kendala.
Contoh : x1 + 2x2 ≤ 6
tambahkan slack pada ruas kiri sehingga diperoleh : x1 + 2x2 + s1 = 6

Kendala dengan pertidaksamaan ≥ dapat diubah menjadi persamaan (=) dengan cara mengurangkan variabel

KENDALA
surplus (e ≥ 0) dan menambahkan variabel artifisial (a ≥ 0) ke sisi kiri kendala.
Contoh : 3x1 + 2x2 – 3x3 ≥ 5
kurangkan surplus dan tambahkan artifisial pada ruas kiri sehingga diperoleh persamaan:
3x1 + 2x2 – 3x3 – e2 + a2 = 5

Sisi kanan suatu persamaan dapat selalu dibuat nonnegatif dengan mengalikan ke-2 sisi dengan -1.
Contoh : -5x1 + 2x2 – x3 = -4
adalah ekuivalen secara matematik dengan
5x1 - 2x2 + x3 = 4

Arah pertidaksamaan dibalik jika ke-2 sisi dikalikan -1 ( ≥  ≤ begitu juga ≤  ≥)


-3x1 + 2x2 – 3x3 ≥ -5  3x1 - 2x2 + 3x3 ≤ 5
BENTUK BAKU METODE SIMPLEKS
VK : x1 = … x2=… x3=… xn=…
FT : maks/min : Z - c1x1 - c2x2 - c3x3 - … - cnxn =0
Kendala : a11x1 + a12x2 + … + a1nxn (+ S1) ; (+a1) ; (-e1+a1) = b1
a21x1 + a22x2 + … + a2nxn (+ S2) ; (+a2) ; (-e2+a2) = b2
…. Dst
x1, x2, x3, …, xn ≥ 0 Sn, an, en ≥ 0
1. Formulasi dalam bentuk standar metode simpleks.
2. Buat tabel dengan kolom sebanyak variabel yang ada dalam persoalan dengan menambahkan 3kolom yaitu
kolom untuk iterasi, basis dan rasio .

TAHAPAN PENYELESAIAN
Iterasi Basis Z x1 x2 x3 … xn RK Rasio
0 Z
S1 / a1
S2 / a2
3. Masukkan angka/nilai yang ada pada variabel kedalam tabel sesuai dengan variabelnya.
4. Menentukan kolom kunci dengan melihat nilai terbesar (jika FT maksimalkan, angka dengan nilai negatif
terbesar. Jika FT minimalkan, angka dengan nilai positif terbesar)
5. Menentukan baris kunci dengan cara mengambil nilai positif terkecil di kolom rasio (rasio = RK / kolom
kunci). Perpotongan kolom kunci dan baris kunci disebut angka kunci/elemen pivot.
LEAVING VARIABLE
Ft : MAKS (- TERBESAR)
MIN (+ TERBESAR) KOLOM KUNCI

Iterasi Basis Z x1 x2 x3 S1 S2 S3 S4 RK Rasio

Z 1 -60 -30 -20 0 0 0 0 0


0 S1
S2
0
0
8
4
6
2
1
1,5
1
0
0
1
0
0
0
0
48
20
48/8
20/4
S3 0 2 1,5 0,5 0 0 1 0 8 8/2
S4 0 0 1 0 0 0 0 1 5 5/0
ANGKA KUNCI
BARIS KUNCI NILAI + TERKECIL
(ELEMEN PIVOT)
6. Di iterasi selanjutnya dimasukkan elemen persamaan pivot baru, dengan cara semua angka yang ada di baris
kunci iterasi awal (sebelumnya) dibagi dengan angka kunci(elemen pivot)

TAHAPAN PENYELESAIAN
7. Setelah itu semua persamaan yang lain termasuk persamaan Z juga dilengkapi, dengan cara :
Elemen persamaan = Elemen persamaan - Elemen entering x Elemen persamaan
Iterasi baru iterasi lama coloum pivot iterasi baru

8. Proses ini akan diulang-ulang sampai suatu solusi yang lebih baik ditemukan.
9. Iterasi akan berhenti jika dibaris Z tidak ada lagi nilai negatif jika FT maksimalkan (kecuali kolom RK), begitu
juga sebaliknya.

• Fungsi Tujuan : Maksimumkan : Z = 60x1+30x2+20X3


• Kendala :
8X1 + 6X2 + X3 ≤ 48
4X1 + 2X2 + 1.5X3 ≤ 20
2X1 + 1.5X2 + 0.5X3 ≤ 8
x2 ≤ 5
x1,x2,x3 ≥ 0
Z = 60x1+30x2+20X3  Z – 60x1 – 30x2 – 20x3 = 0
8x1 + 6x2 + x3 ≤ 48  8x1 + 6x2 + x3 + S1 = 48

CONTOH PENYELESAIAN
4x1 + 2x2 + 1.5x3 ≤ 20  4x1 + 2x2 + 1,5x3 + S2 = 20
2x1 + 1.5x2 + 0.5x3 ≤ 8  2x1 + 1,5x2 + 0,5x3 + S3 = 8
x2 ≤ 5  x2 + S4 = 5
x1,x2,x3 ≥ 0
Iterasi Basis Z x1 x2 x3 S1 S2 S3 S4 RK Rasio

Z 1 -60 -30 -20 0 0 0 0 0


0 S1
S2
0
0
8
4
6
2
1
1,5
1
0
0
1
0
0
0
0
48
20
S3 0 2 1,5 0,5 0 0 1 0 8
Angka kunci S4 0 0 1 0 0 0 0 1 5
(Elemen Pivot) = 2
di iterasi selanjutnya
 semua angka
dibaris kunci dibagi
angka kunci awal
Iterasi Basis Z x1 x2 x3 S1 S2 S3 S4 RK Rasio

Z
1 S1
S2
x1 0 1 0,75 0,25 0 0 0,5 0 4
S4
Angka lain didapat dari Elemen persamaan = Elemen persamaan - Elemen entering x Elemen persamaan
Iterasi baru iterasi lama coloum pivot iterasi baru

Contoh : baris Z  elemen entering coloum = -60

CONTOH PENYELESAIAN
(-60 x baris kunci baru )
Lama : 1 -60 -30 -20 0 0 0 0 0
0 -60 -45 -15 0 0 -30 0 -240 –
Baru : 1 0 15 -5 0 0 30 0 240

Iterasi Basis Z x1 x2 x3 S1 S2 S3 S4 RK Rasio

Z 1 0 15 -5 0 0 30 0 240
1 S1
S2
0
0
0
0
0
-1
-1
0,5
1
0
0
1
-4
-2
0
0
16
4
-16
8
x1 0 1 0,75 0,25 0 0 0,5 0 4 16
S4 0 0 1 0 0 0 0 1 5 0

Iterasi Basis Z x1 x2 x3 S1 S2 S3 S4 RK Rasio

Z 1 0 5 0 0 10 10 0 280
2 S1
x2
0
0
0
0
-2
-2
0
1
1
0
2
2
-8
-4
0
0
24
8
x1 0 1 1,25 0 0 -0,5 1,5 0 2
S4 0 0 1 0 0 0 0 1 0
SOLUSI OPTIMUM BERGANDA
Jika Fungsi Tujuan sejajar dengan suatu SOLUSI TIDAK TERBATAS
kendala, maka akan didapat nilai optimal yang Nilai Fungsi Tujuan dapat bertambah tanpa
sama lebih dari satu titik solusi. pernah mencapai batas kendala.

KASUS KHUSUS
Sebab ketidakterbatasan adalah karena kesalahan
membuat model, antara lain :
• satu atau lebih kendala tidak diikutsertakan
DEGENERASI
• parameter dari beberapa kendala tak diduga
Apabila ada variabel basis (ruas kanan) bernilai nol dengan benar.
sehingga iterasi yang dilakukan selanjutnya bisa
menjadi loop yang akan kembali ke bentuk
sebelumnya.
Degenerasi mempunyai 2 pengaruh : SOLUSI TIDAK LAYAK
• berkaitan dengan peristiwa cycling  tidak Akan terjadi jika kendala-kendalanya tidak dapat
terjadi perbaikan nilai solusi meskipun iterasi dipenuhi secara serentak.
terus dilakukan. Sebabnya tidak layak karena model tidak
dirumuskan dengan benar.
• meskipun klasifikasi variabel basis dan nonbasis
berbeda, mereka menghasilkan nilai fungsi tujuan
yang sama.
SOLUSI OPTIMUM BERGANDA
maks : z = 2x1 + 4x2 Bentuk baku : maks : z - 2x1 - 4x2 = 0
kendala : x1 + 2x2 ≤ 5 kendala : x1 + 2x2 + S1 =5
x1 + x2 ≤ 4 x1 + x2 +S2 =4
x1, x2 ≥ 0 x1, x2 ≥ 0

Iterasi Basis Z x1 x2 s1 s2 RK Rasio


Z 1 -2 -4 0 0 0
0 S1 0 1 2 1 0 5 5/2
S2 0 1 1 0 1 4 4/1
Z 1 0 0 2 0 10
1 X2 0 ½ 1 ½ 0 5/2 5
S2 0 ½ 0 -½ 1 3/2 3
Z 1 0 0 2 0 10
2 X2 0 0 1 1 -1 1
X1 0 1 0 -1 2 3
maks : z = 6x1 - 2x2 Bentuk baku : maks : z - 6x1 + 2x2 =0
kendala : 2x1 - x2 ≤ 2 kendala : 2x1 - x2 + S1 = 2
x1 ≤ 4 x1 +S2 = 4

SOLUSI TAK TERBATAS


x1, x2 ≥ 0

Iterasi Basis Z x1 x2 s1 s2 RK Rasio


Z 1 -6 2 0 0 0
0 S1 0 2 -1 1 0 2 2/2
S2 0 1 0 0 1 4 4/1
Z 1 0 -1 3 0 6
1 X2 0 1 -½ ½ 0 1 1/-0.5
S2 0 0 ½ -½ 1 3 3/0.5
Z 1 0 0 2 2 12
2 X2 0 1 0 0 1 4
X1 0 0 1 -1 2 6
Contoh : maks : z = 3x1 + 9x2 Bentuk baku : maks : z - 3x1 - 9x2 = 0
kendala : x1 + 4x2 ≤ 8 kendala : x1 - 4x2 + S1 = 8
x1 + 2x2 ≤ 4 x1 + 2x2 +S2 = 4

DEGENERASI CYCLING
x1, x2 ≥ 0

Iterasi Basis Z x1 x2 s1 s2 RK Rasio


Z 1 -3 -9 0 0 0
0 S1 0 1 4 1 0 8 8/4
S2 0 1 2 0 1 4 4/2
Z 1 -¾ 0 9/4 0 18
1 X2 0 ¼ 1 ¼ 0 2 2/1/4
S2 0 ½ 0 -½ 1 0 0/0.5
Z 1 0 0 3/2 3/2 18
2 X2 0 0 1 ½ -1/2 2
X1 0 1 0 -1 2 0
Contoh : maks : z = 3x1 + 2x2 Bentuk baku : maks : z - 3x1 - 2x2 = 0
kendala : 4x1 + 3x2 ≤ 12 kendala : 4x1 + 3x2 + S1 = 12
4x1 + x2 ≤ 8 4x1 + x2 + S2 = 8
4x1 - x2 ≤ 8 4x1 - x2 + S3= 8

DEGENERASI TEMPORER
x1, x2 ≥ 0 x1, x2 ≥ 0

iterasi Basis z x1 x2 s1 s2 s3 RK rasio

Z 1 -3 -2 0 0 0 0
0 S1 0 4 3 1 0 0 12 12/4=3
S2 0 4 1 0 1 0 8 8/4=2
S3 0 4 -1 0 0 1 8 8/4=2
Z 1 0 -5/4 0 ¾ 0 6
1 S1 0 0 2 1 -1 0 4 4/2=2
X1 0 1 ¼ 0 ¼ 0 2 2/1/4=8
S3 0 0 -2 0 -1 1 0 0/-2
Z 1 0 0 5/8 1/8 0 17/2
2 X2 0 0 1 ½ -½ 0 2
X1 0 1 0 -1/8 3/8 0 3/2
S3 0 0 0 1 -2 1 4
maks : z = 3x1 + 2x2

SOLUSI TIDAK LAYAK


kendala : 2x1 + x2 ≤ 2
3x1 + 4x2 ≥ 12

Bentuk baku : maks : z - 3x1 + 2x2 = 0


kendala : 2x1 - x2 + S1 = 2
3x1 + 4x2 – e2 + a2 = 12

Dikerjakan dg
teknik M atau
teknik 2 tahap
Perusahaan anda memproduksi lemari jenis A, B, dan C. Produk tersebut diproses melalui tiga
departemen: pertukangan, pengecatan, dan penyelesaian. Setiap unit lemari A membutuhkan 3 jam

CARI SOLUSINYAAA...
tenaga kerja di departemen pertukangan, 2 jam tenaga kerja di departemen pengecatan, dan 1 jam
tenaga kerja di departemen penyelesaian. Setiap unit lemari B membutuhkan 4 jam tenaga kerja di
departemen pertukangan, 5 jam tenaga kerja di departemen pengecatan, dan 2 jam tenaga kerja di
departemen penyelesaian. Dan, setiap unit lemari C membutuhkan 3½ jam tenaga kerja di departemen
pertukangan, 1 jam tenaga kerja di departemen pengecatan, dan 1 jam tenaga kerja di departemen
penyelesaian. Kapasitas yang tersedia pada departemen pertukangan, departemen pengecatan, dan
departemen penyelesaian adalah 400 jam, 360 jam, dan 250 jam, masing-masing. Harga jual masing-
masing produk adalah Rp 10jt (lemari A), Rp 15jt (lemari B), dan Rp 12jt (lemari C).

Вам также может понравиться