Вы находитесь на странице: 1из 12

LAPORAN TUGAS

MATA KULIAH TEKNOLOGI MEKANIK

DISUSUN OLEH :
1. ALIM MURTADLO (10511600000058)
2. DWI ANGGUN SETIYAWAN (10511600000090)

DOSEN MATA KULIAH :


AHMAD FAUZAN ‘ADZIIMA, S.T., M.T.

DEPARTEMEN TEKNIK INSTRUMENTASI


FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
TAHUN AJARAN 2017/2018
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.................................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................................. 1
1.1 Latar belakang................................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................................... 2
1.3 Tujuan ............................................................................................................................. 2
BAB II DASAR TEORI................................................................................................................ 3
2.1 Uji Tarik ............................................................................................................................... 3
BAB III METODOLOGI PERCOBAAN ................................................................................... 7
3.1 Alat dan Bahan .................................................................................................................... 7
3.2 Prosedur Percobaan ............................................................................................................ 7
BAB IV ANALISIS DATA........................................................................................................... 8
4.1 Analisis Data ........................................................................................................................ 8
4.2 Pembahasan…. ................................................................................................................... 9
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................................................... 10
5.1 Kesimpulan ........................................................................................................................ 10
5.2 Saran................................................................................................................................... 10

ii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang

Suatu logam mempunyai sifat-sifat tertentu yang dibedakan atas sifat fisik, mekanik,
thermal, dan korosif. Salah satu yang penting dari sifat tersebut adalah sifat mekanik. Sifat
mekanik terdiri dari keuletan, kekerasan, kekuatan, dan ketangguhan. Sifat mekanik merupakan
salah satu acuan untuk melakukan proses selanjutnya terhadap suatu material, contohnya untuk
dibentuk dan dilakukan proses permesinan. Untuk mengetahui sifat mekanik pada suatu logam
harus dilakukan pengujian terhadap logam tersebut. Salah satu pengujian yang dilakukan adalah
pengujian tarik.
Pengujian ini dimaksudkan agar kita dapat mengetahui besar sifat mekanik dari material,
sehingga dapat dlihat kelebihan dan kekurangannya. Material yang mempunyai sifat mekanik lebih
baik dapat memperbaiki sifat mekanik dari material dengan sifat yang kurang baik dengan cara
alloying. Uji tarik adalah suatu metode yang digunakan untuk menguji kekuatan suatu
bahan/material dengan cara memberikan beban gaya yang sesumbu. Hasil yang didapatkan dari
pengujian tarik sangat penting untuk rekayasa teknik dan desain produk karena mengahasilkan
data kekuatan material. Pengujian uji tarik digunakan untuk mengukur ketahanan suatu material
terhadap gaya statis yang diberikan secara lambat. Salah satu cara untuk mengetahui besaran sifat
mekanik dari logam adalah dengan uji tarik. Sifat mekanik yang dapat diketahui adalah kekuatan
dan elastisitas dari logam tersebut. Uji tarik banyak dilakukan untuk melengkapi informasi
rancangan dasar kekuatan suatu bahan dan sebagai data pendukung bagi spesifikasi bahan. Nilai
kekuatan dan elastisitas dari material uji dapat dilihat dari kurva uji tarik.
Pengujian tarik banyak dilakukan untuk melengkapi informasi rancangan dasar kekuatan
suatu bahan dan sebagai data pendukung bagi spesifikasi bahan. Karena dengan pengujian tarik
dapat diukur ketahanan suatu material terhadap gaya statis yang diberikan secara perlahan.
Pengujian tarik ini merupakan salah satu pengujian yang penting untuk dilakukan, karena dengan
pengujian ini dapat memberikan berbagai informasi mengenai sifat-sifat logam.

1
2

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dari uji tarik adalah sebagai berikut :
a. Apakah pengertian pengujian tarik?
b. Bagaimana teori uji tarik?
c. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis spesimen uji tarik?
d. Bagaimana cara melakukan pengujian tarik?
e. Hasil apa yang didapat dari proses uji tarik?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari uji tarik adalah sebagai berikut :
a. Mahasiswa dapat mengetahui pengertian uji tarik serta dapat menerapkan teori-teori apa
sajakah yang dapat digunakan dalam prosedur uji tarik
b. Mahasiswa dapat mengetahui metode atau cara yang dapat dilakukan untuk melakukan
proses uji tarik
c. Mahasiswa dapat menjelaskan bagaimana hasil yang didapat setelah benda dilakukan
proses uji tarik
BAB II
DASAR TEORI
2.1 Uji Tarik
Uji tarik adalah suatu metode yang digunakan untuk menguji kekuatan suatu
bahan/material dengan cara memberikan beban gaya yang sesumbu. Uji tarik juga dapat
diartikan sebagai suatu metode yang digunakan untuk menguji kekuatan suatu bahan/material
dengan cara memberikan beban gaya yang sesumbu. Percobaan ini untuk mengukur ketahanan
suatu material terhadap gaya statis yang diberikan secara lambat. Hasil yang didapatkan dari
pengujian tarik sangat penting untuk rekayasa teknik dan desain produk karena mengahsilkan
data kekuatan material. Pengujian uji tarik digunakan untuk mengukur ketahanan suatu
material terhadap gaya statis yang diberikan secara lambat.Salah satu cara untuk mengetahui
besaran sifat mekanik dari logam adalah dengan uji tarik. Sifat mekanik yang dapat diketahui
adalah kekuatan dan elastisitas dari logam tersebut. Uji tarik banyak dilakukan untuk
melengkapi informasi rancangan dasar kekuatan suatu bahan dan sebagai data pendukung bagi
spesifikasi bahan. Nilai kekuatan dan elastisitas dari material uji dapat dilihat dari kurva uji
tarik.
Banyak hal yang dapat kita pelajari dari hasil uji tarik. Bila kita terus menarik suatu
bahan (dalam hal ini suatu logam) sampai putus, kita akan mendapatkan profil tarikan yang
lengkap yang berupa kurva seperti digambarkan pada Gambar 2.1. Kurva ini menunjukkan
hubungan antara gaya tarikan dengan perubahan panjang. Profil ini sangat diperlukan dalam
desain yang memakai bahan tersebut.

3
4

Gambar 2.1 Gambaran singkat uji tarik dan datanya

Biasanya yang menjadi fokus perhatian adalah kemampuan maksimum bahan tersebut
dalam menahan beban. Kemampuan ini umumnya disebut “Ultimate Tensile Strength”
disingkat dengan UTS, dalam bahasa Indonesia disebut tegangan tarik maksimum.
Hukum Hooke (Hooke’s Law)
Untuk hampir semua logam, pada tahap sangat awal dari uji tarik, hubungan antara
beban atau gaya yang diberikan berbanding lurus dengan perubahan panjang bahan tersebut.
Ini disebut daerah linier atau linear zone. Di daerah ini, kurva pertambahan panjang vs beban
mengikuti aturan Hooke sebagai berikut:
“rasio tegangan (stress) dan regangan (strain) adalah konstan”
Stress adalah beban dibagi luas penampang bahan dan strain adalah pertambahan
panjang dibagi panjang awal bahan.
Stress:
σ = F/A
F: gaya tarikan,
A: luas penampang
Strain:
ε = ΔL/L
ΔL: pertambahan panjang,
L: panjang awal
5

Hubungan antara stress dan strain dirumuskan:


E=σ/ε
Untuk memudahkan pembahasan, Gambar 2.1 kita modifikasi sedikit dari hubungan
antara gaya tarikan dan pertambahan panjang menjadi hubungan antara tegangan dan
regangan (stress vs strain). Selanjutnya kita dapatkan Gambar 2.2, yang merupakan kurva
standar ketika melakukan eksperimen uji tarik. E adalah gradien kurva dalam daerah linier,
di mana perbandingan tegangan (σ) dan regangan (ε) selalu tetap. E diberi nama “Modulus
Elastisitas” atau “Young Modulus”. Kurva yang menyatakan hubungan antara strain dan
stress seperti ini kerap disingkat kurva SS (SS curve).

Gambar 2.2 Kurva tegangan-regangan

Bentuk bahan yang diuji, untuk logam biasanya dibuat spesimen dengan dimensi seperti
pada Gambar 2.3 berikut.

Gambar 2.3 Dimensi spesimen uji tarik (JIS Z2201).


6

Gambar 2.4 Ilustrasi pengukur regangan pada spesimen

Perubahan panjang dari spesimen dideteksi lewat pengukur regangan (strain gage) yang
ditempelkan pada spesimen seperti diilustrasikan pada Gambar 2.4. Bila pengukur regangan
ini mengalami perubahan panjang dan penampang, terjadi perubahan nilai hambatan listrik
yang dibaca oleh detektor dan kemudian dikonversi menjadi perubahan regangan.
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
3.1 Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam uji tarik adalah sebagai berikut :
a. Masin uji tarik
b. Jangka sorong
c. Meteran
d. Samel logam

3.2 Prosedur Percobaan


Adapun prosedur percobaan yang digunakan dalam uji tarik adalah sebagai berikut :

a. Mengukur benda uji dengan ukuran standar


b. Mengkur panjang awal (Lo) atau gage length dan luas penampang irisan benda uji.
c. Mengukur benda uji pada pegangan (grip) atas dan pegangan bawah pada mesin uji tarik.
d. Nyalakan mesin uji tarik dan lakukan pembebanan tarik sampai benda uji putus.
e. Mencatat beban luluh dan beban putus yang terdapat pada skala.
f. Melepaskan benda uji pada pegangan atas dan bawah, kemudian satukan keduanya
seperti semula.
g. Mengukur panjang regangan yang terjadi.
h. Lalu hitunglah %EL
i. Lalu tentukan ultimate strength, yaitu dengan mencari nilai tensile strength yang tertinggi
j. Untuk mendapatkan nilai yield strength, setelah didapatkan kurva carilah titik o,o2

7
BAB IV
ANALISIS DATA

4.1 Analisis Data


Dari percobaan pengujian tarik yang telah dilakukan, didapatkan data sebagai berikut:

Gambar 4.1 Data Hasil Percobaan

Perhitungan

Stress
𝐹
𝜏=𝐴

0
= 0.0001286

=0

Strain
Δ𝑙
𝜀= 𝑙

8
9

0
= 0.0508

=0

Dari hasil perhitungan stress dan strain diperoleh grafik sebagai berikut

Gambar 4.2 Grafik

4.2 Pembahasan
Proses pengujiannya adalah dengan cara memasangkan specimen pada alat uji tarik.
Dengan gaya yang sudah ditentukan pengujian dilakukan sampai terjadi fracture dan dapat
diketahui UTS dan tegangan luluhnya. Untuk memperjelas bisa di lihat pada gambar di bawah
ini.

Tensile Strenght

UTS
Yield Strenght
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Dari hasil percobaan pengujian tarik yang telah dilakukan, maka didapatkan beberapa
kesimpulan, antara lain :

1. Pada uji coba ini kita menguji kekuatan material suatu bahan sejauh mana bahan tersebut
menahan beban yang diberikan.
2. Dapat mengetahui sifat mekanik dari melihat grafik tersebut.

5.2 Saran
Adapun saran untuk pembuatan laporan tentang uji Tarik untuk mengetahui sifat mekanik
suatu bahan adalah sebagai berikut:

1. Karena data diambil langsung tanpa melakukan percobaan, disarankan untuk menggunakan
alat uji Tarik agar lebih mengerti cara menguji bahan untuk mengetahui sifat mekanik.

10

Вам также может понравиться