Вы находитесь на странице: 1из 2

ADENOKARSINOMA KOLON

1. DEFINISI
Adenokarsinoma kolon berasal dari sel epitel yang mengalami dysplasia, yang berkembang
menjadi adenoma, dan terus berkembang dan terjadi invasi ke mukosa muskularis menuju
proses keganasan.
2. Etiologi
Factor genetic, paparan lingkungan(termasuk diet), kondisi peradangan pada saluran cerna.
3. Factor resiko
1. Umur >50thn
2. Ras (afrika,amerika,hisponik)
3. Diet(gizi buruk, tinggi lemak, kurang serat)
4. Polip kolon
5. Familial poloposis
6. Mempunyai riwayat karsinoma kolorektal
7. Riwayat keluarga karsinoma kolorektal
8. Ca ovarii
9. Ca mammae
10. Ca uterus
11. Inflammatory bowel disease
12. Colitis ulserative
13. Aktivitas fisik kurang
14. Obesitas, over weight, alkohhol, merokok.
4. Pathogenesis
Mutasi pada gen APC akan mengaktivasi onkogen c-myc dan cyclin D1 yang menimbulkan proses
malignansi. APC diketahui berpengaruh terhadap familial adenomatous polyps. Gen lain yang
penting terhadap kolon karsinogenesistermasuk KRAS onkogen akan menyebabkan inaktivasi
SMAD4 dan DCC yang berperan sebagai tumor suppressor gen.
5. Manifestasi klinis
Gangguan proses defekasi (change of bowel habit), berupa konstipasi atau diare, perdarahan
segar lewat anus (rectal bleeding), perasaan tidak puas setelah buang air besar (tenesmus), BAB
berlendir( mucoid diarrhea), anemia tanpa sebab yang jelas, penurunan BB.
6. Diagnosis
Pemeriksaan fisik temuan umumnya non spesifik seperti fatigue, dan penurunan BB. Pada
kasus yang beratdapat ditemukan nyeri pada perut, perdarahan makroskopik dari rectum,
massa pada abdomen, hepatomegaly, dan asites.
Pemeriksaan penunjang pemeiksaan lab: fungsi organ liver dan ginjal dalam mengantisipasi
prosedur diagnostic dan terapi yang diperlukan seperti : biopsy,imaging, pembedahan dan
kemoterapi. Selain itu pemeriksaan penanda tumor CEA yakni complete blood cell count dan
kimia darah. Serum CEA sebaiknya diukur sebelum operasi karena hal ini menjadi nilai
prognostic untuk mengetahui keparahan penyakit.
7. Komplikasi
Komplikasi terjadi sehubungan dengan bertambahnya pertumbuhan pada lokasi tumor melalui
penyebaran metastasi yang termasuk:
Perforasi usus besar yang disebabkan peritonitis, pembentukan abses, pembentukan fistula
pada urinary bladder atau vagina.
8. Prognosis
Progonosis tergantung stadium saat didiagnosis, menurut klasifikasi duke’s:
- Duke’s A :Terbatas pada mukosa angka harapan hidup 5thn >90%
- Duke’s B1 : sampai starum muskularis propria tidak didapatkan limfonodi angka harapan
hidup 5Thn 70-85%
- Duke’s B2 : menembus tratum muskularis propria tidak didapatkan invasi limfonodi angka
harapan hidup 5thn 55-65%.
- Duke’s C1 ; sampai stratum muskularis propria terdapat invasi pada limfonodi terdekat
angka harapan hidup 5thn 45-55%
- Duke’s C2 : memenbus tratum muskularis propria terdapat invasi limfonodi jauh angka
harapan hidup 5thn 20-3-%
- Duke’s D : metastasi jauh tidak dapat dipakai angka harapan hidup 5thn <1%>
9. Makros

10. Mikros

Ket:
a. Sel epitel kolumnar

d. kelenjar mengalami keganasan

f. tanda keganasa ( plimorfi,pleimorfi, inti hiperkromasi, mitosis patologis)

Вам также может понравиться