Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Diharapkan mahasiswa Akademi Kebidanan dapat mempunyai
pengalaman yang nyata dalam melakukan manajemen kebidanan pada
klien dengan kasus HPP primer.
1
2
BAB 4 PEMBAHASAN
BAB 5 PENUTUP
5.1 Simpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB 2
LANDASAN TEORI
4
5
6. Serviks
Setelah persalinan bentuk serviks agak menganga seperti corong
berwarna merah kehitaman. Konsistensinya lunak, kadang-kadang
terdapat perlukaan-perlukaan kecil setelah bayi lahir, tangan masih
bisa masuk rongga rahim, setelah 2 jam dapat dilalui oleh 2-3 jari
dan setelah 7 hari hanya dapat dilalui 1 jari.
7. Ligamen-ligamen
Ligament, fasia dan diafragma pelvis yang meregang pada waktu
persalinan, setelah bayi lahir, secara berangsur-angsur menjadi
ciut dan pulih kembali sehingga tidak jarang uterus jatuh ke
belakang dan menjadi retrofleksi, karena ligamentum rotundum
menjadi kendor.
5. Perawatan payudara
Perawatan mammae telah dimulai sejak wanita hamil supaya
putting susu lemas, tidak keras dan kering sebagai persiapan untuk
menyusui bayinya.
6. Laktasi
Untuk menghadapi masa laktasi (menyusukan) sejak dari
kehamilan telah terjadi perubahan-perubahan pada kelenjar
mamma yaitu :
a. Proliferasi jaringan pada kelenjar-kelenjar, alveoli dan jaringan
lemak bertambah.
b. Keluaran cairan susu jolong dari duktus laktiferus disebut
colostrums berwarna kuning-putih susu.
(Rustam Mochtar, 1998)
2.2.5 Etiologi
1. Atonia uteri
Faktor predisposisi terjadinya atonia uteri adalah :
a. Umur : umur yang terlalu muda.
b. Paritas sering dijumpai pada multipara dan grandemultipara.
c. Partus lama dan partus terlantar.
d. Obstetri operatif dan narkosa.
e. Uterus terlalu tegang dan besar misalnya pada gemelli,
hidramnion atau janin besar.
f. Kelainan pada uteri seperti myoma uteri, solution plasenta.
g. Faktor ekonomi, yaitu mal nutrisi.
2. Sisa plasenta dan selaput ketuban
3. Robekan jalan lahir perineum, vagina, serviks, forniks dan rahim.
4. Penyakit darah
Kelainan pembekuan darah misalnya hipofibrinegenemia yang
sering dijumpai pada :
a. Perdarahan yang banyak.
b. Solusio plasenta.
c. Kematian janin yang lama dalam kandungan.
d. Pre eklamsi dan eklamsi.
e. Infeksi, hepatitis dan septik syok.
2.2.6 Diagnosis
Tiap-tiap perdarahan post partum harus dicari apa penyebabnya secara
ringkas membuat diagnosis adalah seperti berikut :
1. Palpasi uterus.
2. Memeriksa plasenta dan ketuban.
12
jam kedua kala empat. Jika ada temuan yang tidak normal
tingkatkan observasi dan penilaian.
c. Pantau temperature tubuh ibu satu kali setiap jam selama dua
jam pertama pasca persalinan, jika temperature tubuh
meningkat pantau lebih sering.
d. Nilai perdarahan, periksa perineum dan vagina setiap 15 menit
dalam satu jam pertama dan 30 menit pada jam kedua kala
empat.
2. Ajarkan ibu dan keluarga bagaimana menilai tonus dan perdarahan
uterus juga bagaimana melakukan pemijatan jika uterus menjadi
lembek.
3. Minta anggota keluarga untuk memeluk bayi. Bersihkan dan
Bantu ibu untuk mengenakan baju dan sarung yang bersih dan
kering atur posisi ibu agar nyaman. Apakah duduk bersandar
bantal atau berbaring miring. Jaga agar tubuh bayi agar selalu
hangat, berikan bayi kepada ibu dan anjurkan untuk di peluk dan
diberi ASI.
2.2.9 Nasehat
Sebelum meninggalkan ibu pastikan bahwa ibu bisa berkemih sendiri
dan ibu serta keluarga mengetahui bagaimana cara menilai tonus dan
perdarahan uterus. Ajarkan pada mereka bagaimana mencari
pertolongan jika ada tanda bahaya :
1. Demam.
2. Perdarahan banyak.
3. Bekuan darah yang banyak.
4. Bau dari vagina.
5. Pusing.
6. Lemah, lemas.
7. Penyulit dalam menyusui.
8. Nyeri abdomen yang hebat.
14
3) Riwayat kebidanan
a) Haid
Informasi mengenai haid sangat penting untuk
perhitungan kehamilan dan perkiraan persalinan.
b) Menarche
Umur pubertas 12-16 tahun, siklus haid, pengeluaran
darah. Hal ini ditanyakan untuk mengetahui fungsi
reproduksi
c) Riwayat persalinan dahulu
Adakah penyulit pada persalinan terdahulu, seperti
perdarahan, sectio caesarea, solusio plasenta.
d) Riwayat persalinan ini
Adakah nifas yang lalu terdiri penyulit (perdarahan,
febris).
4) Riwayat kesehatan ibu, suami dan keluarga
Ditanyakan mengenai latar belakang mengenai kesehatan
ibu, suami dan keluarga berencana :
a) Apakah ibu, suami dan anggota keluarga mempunyai
penyakit menular (TBC, hepatitis) dan penyakit
keturunan (DM, jantung, asthma) maupun hipertensi.
b) Keturunan hamil kembar
Informasi ini sangat penting untuk melihat kemungkinan
yang dapat terjadi pada ibu hamil dan mengupayakan
pencegahannya dan penanggulangannya.
5) Aspek sosial budaya
Pengkajian tentang lingkungan tempat tinggal klien yang
dapat merugikan klien post partum dan bayinya.
6) Aspek psikologi
Peristiwa persalinan, masa nifas akan memberikan tekanan
psikis kepada ibu sendiri, karena kehilangan darah yang
berlebihan maka kemungkinan timbul rasa kelelahan
berlebihan, cemas, ketakutan dan khawatir.
16
6. Implementasi
Pada langkah ini yaitu melaksanakan perencanaan yang dilakukan
secara menyeluruh sesuai dengan intervensi yang direncanakan,
dilakukan oleh bidan atau sebagian oleh klien atau tim kesehatan
lainnya.
19
7. Evaluasi
Mengevaluasi keefektifan dari asuhan yang telah diberikan terdiri
dari :
S : - Ibu mengatakan masih mengeluarkan darah dari
kehamilannya
- Ibu lega karena perdarahannya berkurang
2. Keluhan utama
Ibu mengatakan telah melahirkan anak yang kedua tanggal 26-11-
2012 pukul 15.24 WIB, sekarang keluar darah banyak dan badannya
lemas.
20
21
3. Riwayat kebidanan
a. Riwayat haid
Menarche : 13 tahun
Siklus : 28 hari
Lama : ± 5-7 hari
Banyaknya : Hari 1-3 ± 2-3 kotek, hari 4-7 ± 1-2 kotek
Warna : Merah
Dysmenorrhoe : Tidak pernah
Fluor albus : Tidak pernah
b. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
Perka Keha Ikhtisar Riwayat Persalinan Hidup Mati BBL Jenis
Nifas
winan milan kehamilan Aterm P I A H Umur sebab PBL kelamin
1 1 9 bulan - - - Hidup - ♀ 3200 gr Normal
4 thn 49 cm
c. Riwayat kontrasepsi
Ibu mengatakan menggunakan KB suntik 3 bulan.
d. Riwayat kehamilan ini
HPHT : 20-02-2012
PP : 27-11-2012
Keluhan trimester I : Ibu mengatakan sering merasa mual,
nafsu makan berkurang dan badan terasa
lemah
Keluhan trimester II : Ibu mengatakan mual tidak terasa lagi,
nafsu makan bertambah
Keluhan trimester III : Ibu mengatakan cemas saat menjelang
persalinan dan setiap beraktivitas mudah
capek.
e. Riwayat persalinan
22
7. Riwayat psikologis
a. Ibu mengatakan senang dengan kelahiran anaknya.
b. Suami dan keluarga sangat senang dengan kelahiran bayinya.
23
B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan umum
Keadaan umum : Lemah
Kesadaran : Composmentis
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Nadi : 80x/menit
Suhu : 370C
Pernafasan : 20x/menit
2. Pemeriksaan fisik
Inspeksi
Kepala : Rambut hitam panjang, tidak ada ketombe, tidak ada
benjolan.
Muka : Tidak oedema, tidak pucat, chloasma gravidarum
tidak ada.
Hidung : Simetris, kebersihan cukup, tidak ada sekret, tidak
ada polip.
24
Palpasi
Payudara : Tidak ada nyeri tekan pada kedua payudara,
colostrums belum keluar.
Perut : Kontraksi uterus lembek, tinggi fundu uteri setinggi
pusat, kandung kemih kosong.
3. Therapy
a. Metergin 1 ampul secara IV
b. Metergin 1 ampul secara IM
c. Infus RL + pitogen 2 ampul + metergin 1 ampul 20 tetes / menit
d. Infus RL + pitogen 1 ampul + metergin 1 ampul 20 tetes / menit
e. Citotex IV tablet per rectal
f. Amoxillin 3 x 500 mg
g. Vitamin A 2 x 200.000 IU
25
DO :
- Keadaan umum : Lemah
- Kesadaran : Composmentis
- Tekanan darah : 110/70 mmHg
- Nadi : 80x/menit
- Suhu : 370C
- Pernafasan : 20x/menit
- Kontraksi uterus lembek, fundus uteri
setinggi pusat
- Kandung kemih kosong
- Perdarahan pervaginam ± 700 cc
CATATAN PERKEMBANGAN
CATATAN PERKEMBANGAN
NASEHAT PULANG
Masa nifas adalah masa pulih kembali mulai dari persalinan selesai sampai
alat-alat kandungan kembali seperti pra hamil. Lama masa nifas yaitu 6-8 minggu.
Dalam melaksanakan Asuhan Kebidanan didapatkan masalah yaitu perdarahan.
Perdarahan post partum adalah perdarahan yang terjadi dalam 24 jam setelah
persalinan berlangsung.
Dalam melaksanakan Asuhan Kebidanan pada Ny.”S” post partum dengan
HPP primer karena kontraksi uterus lembek. Dengan membandingkan antara teori
dengan kenyataan tidak ditemukan kesenjangan. Terbukti dari awal sampai akhir
dalam melaksanakan Asuhan Kebidanan masalah-masalah yang timbul pada
pasien adalah masalah-masalah yang lazim dialami oleh ibu-ibu dengan HPP
primer.
Banyak masalah-masalah yang timbul pada ibu nifas secara pathologis
dengan HPP primer, pada kasus ini hanya timbul masalah kecemasan pada klien
terhadapnya. Hal ini disebabkan karena klien mengeluarkan banyak darah dan
bergumpal-gumpal dari jalan lahir karena kontraksi uterus yang lembek.
Sementara masalah potensial misalnya syok hipovelemik. Hal ini disebabkan
karena penanganan dari petugas yang cepat dan tepat dan peran klien dan keluarga
yang kooperatif terhadap tindakan Asuhan Kebidanan yang dilakukan oleh bidan,
sehingga bidan dapat melaksanakan Asuhan Kebidanan dengan baik, dan pasien
tidak mengalami komplikasi maupun penyulit, serta perdarahan aktif dapat
berhenti keadaan umum ibu pun dapat membaik.
30
BAB 5
PENUTUP
5.1 Simpulan
Setelah melakukan pengkajian pada Ny.”S” maka didapatkan
diagnosa post partum dengan HPP primer karena kontraksi uterus yang
lembek. Dalam melaksanakan Asuhan Kebidanan ini sesuai dengan langkah-
langkah Varney, yaitu :
1. Pengkajian
Dari hasil pengkajian (pengumpulan data) ibu didapatkan bahwa ibu
sedang masa nifas pathologis.
2. Identifikasi diagnosa dan masalah
Setelah melakukan pengkajian data didapatkan diagnosa P20002 dengan
HPP primer karena kontraksi uterus yang lembek.
3. Antisipasi masalah potensial
Dari hasil asuhan pada Ny.”S” masalah potensial yang bisa terjadi adalah
syok hipovelemik dan anemia, tetapi dalam kasus ini tidak ditemukan
adanya masalah potensial.
4. Identifikasi kebutuhan segera
Dari hasil Asuhan Kebidanan pada Ny.”S” didapatkan data yang
menunjang untuk dilakukannya identifikasi kebutuhan segera.
5. Perencanaan
Merencanakan dapat disusun berdasarkan diagnosa atau masalah sesuai
kebutuhan pertolongan persalinan pada ibu nifas pathologis karena
kontraksi uterus yang lembek dengan rasionalisasi dengan tindakan
sebagai berikut :
a. Melakukan pendekatan therapeutik.
b. Jelaskan pada ibu tentang keadaannya.
c. Hentikan perdarahan dengan masase, eksplorasi.
d. Berikan nutrisi yang adekuat pada ibu.
e. Kolaborasi dengan dokter.
31
32
6. Pelaksanaan
Pelaksanaan dalam Asuhan Kebidanan pada Ny.”S” telah dilakukan
sesuai rencana tindakan yang telah disusun.
7. Evaluasi
Evaluasi dapat dilakukan pada akhir setiap tindakan Asuhan Kebidanan
didapatkan ibu sangat kooperatif sehingga Asuhan Kebidanan yang
diberikan secara menyeluruh dan masalah dapat teratasi dengan baik.
5.2 Saran
5.2.1 Untuk Petugas
1. Hendaknya selalu memperhatikan dan meningkatkan ketrampilan
terutama pada kasus HPP sehingga bisa memberikan pelayanan
yang terbaik untuk ibu dan keluarga.
2. Meningkatkan mutu pelayanan dan standart yang diberikan pada
klien.
DAFTAR PUSTAKA
Manuaba, Ida Bagus Gde. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan Keluarga
Berencana untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC.
Prabowo, Prayitno. 2000. Ilmu Bedah Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka.