Вы находитесь на странице: 1из 15

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
Rahmat dan Hidayat-Nya, penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah ini
dengan tepat waktu.
Makalah ini membahas tentang Identitas Nasional yang secara tidak
langsung merupakan suatu manifestasi dari nilai-nilai budaya bangsa Indonesia.
Penulis juga tidak lupa untuk mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-
pihak yang berperan dalam keberhasilan menyelesaikan Makalah ini.Terutama
kepada ibu. selaku dosen pembimbingibu Indira Ekawati,M.Si yang menjadi
panutan dalam penulisan, serta teman-teman yang memberikan masukan untuk
menyempurnakan Makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Karya Ilmiah ini masih
banyak kesalahan,oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik dari
teman-teman pembaca demi tercapainya kesempurnaan dalam penyusunan
makalah ini kedepannya.
Akhirnya penulis ucapkan terima kasih dan penulis mohon maaf atas
segala kesalahan yang terdapat dalam makalah ini.
Semoga Makalah ini memberi manfaat bagi pembaca umum.

Pekanbaru, 26 September 2017

Tim Penulis
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR ............................................................................................ i
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan ..............................................................................2
BAB II PEMBAHASAN .....................................................................................3
2.1 Pengertian Identitas Nasional ..........................................................3
2.2 Fungsi Identitas Nasional .................................................................3
2.3 Faktor-faktor pembentuk Identitas Nasional ....................................4
2.4 Unsur-unsur pembentuk Identitas Nasional .....................................5
2.5 Parameter Identitas Indonesia...........................................................6
2.6 Identitas Nasional Indonesia.............................................................7
BAB III PENUTUP ............................................................................................11
3.1 Kesimpulan .....................................................................................11
3.2 Saran ...............................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hakikatnya sebagai warga negara yang baik seharusnya kita mengerti
dan memahami arti serta tujuan dan apa saja yang terkandung dalam identitas
nasional. Identitas Nasional merupakan pengertian dari jati diri suatu Bangsa
dan Negara, Selain itu pembentukan Identitas Nasional sendiri telah menjadi
ketentuan yang telah di sepakati bersama. Menjunjung tinggi dan
mempertahankan apa yang telah ada dan berusaha memperbaiki segala
kesalahan dan kekeliruan di dalam diri suatu Bangsa dan Negara sudah tidak
perlu di tanyakan lagi, Terutama di dalam bidang Hukum.
Seharusnya Hal – Hal yang seperti ini, Siapapun orang mengerti serta
paham Aturan – Aturan yang ada di suatu Negaranya, Tetapi tidak sedikit
orang yang acuh dan tidak perduli seolah – olah tidak mempermasalahkan
kekliruan yang terjadi di Negaranya, Dan yang paling memprihatinkan seolah
– olah masyarakat membiarkan dan bisa dikatakan mendukung, Pernyataan
tersebut dapat dibenarkan dan dilihat dari sikap dan tanggapan masyarakat
dari kekeliruan di bidang hukum di dalam Negara tercinta ini.
Maka dari itu Identitas Nasional sangatlah penting untuk dipelajari
hingga diterapkan pada kehidupan sehari – hari. Agar Masyarakat di Negara
tercinta ini dapat mengubah dan memperbaiki segala kekeliruan yang terjadi,
menjadikan Negara tercinta ini lebih baik lagi dari sebelumnya. Bukanlah
orang lain tetapi kita sendiri sebagai masyarakat yang ada di Negara dan
Bangsa ini yang dapat mengubah segala kekeliruan yang terjadi.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah yang dimaksud dengan Identitas Nasional ?
2. Apa sajakah fungsi dari Identitas Nasional?
3. Apakah faktor-faktor pembentuk Identitas Nasional ?
4. Bagaimana unsur-unsur pembentuk Identitas Nasional ?
5. Apa sajakah Parameter dari Identitas Nasional ?
6. Bagaimana dengan Identitas Nasional di Indonesia ?

1
1.3 Tujuan Penulisan
1. Agar mahasiswa mengetahui apa yang dimaksud dengan Identitas
Nasional
2. Agar mahasiswa mengetahui apa sajakah fungsi dari Identitas Indonesia
3. Agar mahasiswa mengetahui faktor-faktor pembentuk Identitas Nasional
4. Agar mahasiswa mengetahui unsur-unsur pembentuk dari Identitas
Nasional
5. Agar mahasiswa mengetahui apa parameter dari Identitas Nasional
6. Agar mahasiswa mengetahui Identitas Nasional di Indonesia.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Identitas Nasional


Kata identitas berasal dari bahasa Inggris Identity yang memiliki
pengertian ciri-ciri, tanda-tanda atau jati diri yang melekat pada seseorang
atau suatu yang membedakannya dengan yang lain. Sedangkan kata nasional
merupakan identitas yang melekat pada kelompok-kelompok yang lebih besar
yang diikat oleh kesamaan-kesamaan, baik fisik seperti budaya, agama, dan
bahasa maupun non fisik seperti keinginan, cita-cita dan tujuan. Identitas
nasional yang berasal dari kata "national identity" dapat diartikan sebagai
"kepribadian nasional" atau "jati diri nasional".
Kepribadian nasional atau jati diri nasional adalah jati diri yang
dimiliki oleh suatu bangsa. Identitas nasional pada hakikatnya merupakan
“manifestasi nilai-nilai budaya yang tumbuh dan berkembang dalam aspek
kehidupan suatu bangsa (nation) dengan ciri-ciri khas, dan dengan ciri-ciri
yang khas tadi suatu bangsa berbeda dengan bangsa lain dalam hidup dan
kehidupannya”
Dari uraian tersebut, dapat dipahami bahwa identitas nasional
merupakan jati diri suatu bangsa atau kelompok masyarakat yang bersamaan
asal keturunan, adat, bahasa, dan sejarahnya yang dapat membedakannya
dengan bangsa lainnya.

2.2 Fungsi Identitas Nasional


Menurut Soemarno Soedarsono, identitas nasional mempunyai fungsi
sebagai berikut:
1. Sebagai penanda keberadaan atau eksistensinya. Bangsa yang tidak
mempunyai jati diri dalam kehidupan berbangsa dan bernegara tidak
akan eksis dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
2. Sebagai pencerminan kondisi bangsa yang menampilkan kematangan
jiwa, daya juang, dan kekuatan bangsa. Hal ini tercermin dalam kondisi
bangsa pada umumnya dan kondisi ketahanan bangsa pada khususnya.
3. Sebagai pembeda dengan bangsa lain di dunia.

3
2.3 Faktor-Faktor Pembentuk Identitas Nasional
Kelahiran identitas nasional suatu bangsa ditentukan oleh beberapa
faktor yang mendukung. Adapun hal (keadaan, peristiwa) yang memengaruhi
lahir atau terbentuknya identitas nasional yaitu:
1. Faktor objektif yang meliputi faktor geografis-ekologis dan demografi.
2. Faktor subjektif yang meliputi faktor historis, sosial, politik dan
kebudayaan.
Seperti halnya lahirnya identitas nasional Indonesia. Kondisi
geografis-ekologis yang membentuk bangsa Indonesia sebagai wilayah
kepulauan yang beriklim tropis dan terletak di persimpangan jalan
komunikasi antarwilayah dunia di Asia Tenggara, ikut mempengaruhi
perkembangan kehidupan demografis (kependudukan), sosial dan
kebudayaan/kultur bangsa Indonesia. Selain itu, faktor historis yang dimiliki
indonesia ikut mempengaruhi proses pembentukan masyarakat dan bangsa
indonesia beserta identitasnya melalui interaksi berbagai faktor yang ada di
dalamnya.
Sementara menurut Robert de Vantos, kemunculan identitas nasional
merupakan hasil interaksi historis antara empat faktor penting, yaitu:
1. Faktor primer mencakup etnisitas, teritorial bangsa, bahasa, agama, dan
yang sejenisnya. Sementara faktor pendorong meliputi pembangunan
komunikasi, teknologi, kekuatan militer, dan pembangunan dalam
berbagai aspek kehidupan.
2. Faktor pendorong senantiasa bersifat dinamis, bergerak terus mengikuti
perkembangan zaman dan kebutuhan masyarakatnya.
3. Faktor penarik terdapat pada kodifikasi bahasa yang resmi dan
bagaimana sistem pendidikannya.
4. Faktor reaktif adalah meliputi penindasan, dominasi, dan kolektivitas
rakyatnya. Keempat faktor tersebut pada dasarnya tercakup dalam proses
pembentukan identitas nasional bangsa indonesia, di mana pencarian
identitas nasional Bangsa Indonesia pada dasarnya melekat erat dengan
perjuangan bangsa indonesia untuk membangun bangsa dan negara
dengan konsep nama Indonesia.

4
2.4 Unsur-Unsur Pembentuk Identitas Nasional
Identitas nasional Indonesia merujuk pada suatu bangsa yang
majemuk. Kemajemukan itu merupakan gabungan dari unsur-unsur
pembentukan identitas yaitu:
1. Sejarah, realitas perjalanan sejarah mendorong bangsa Indonesia untuk
menjadi bangsa pejuang yang pantang menyerah dalam melawan
penjajah untuk meraih dan mempertahankan kembali harga diri,
martabatnya sebagai bangsa, selain itu, dipertahankan semua potensi
sumber daya alam yang ada agar tidak terus-menerus dieksplorasi dan
dieksploitasi yang akhirnya dapat menghancurkan kehidupan bangsa
Indonesia di masa datang. Perjuangan bangsa Indonesia terus berlanjut
pada perjuangan meraih dan mempertahankan kemerdakaan bangsa dari
penjajah.
2. Kebudayaan, menurut ilmu sosiologis termasuk kesenian, ilmu
pengetahuan, teknologi, dan adat-istiadat. Kebudayaan sebagai indikator
identitas nasional bukanlah sesuatu yang bersifat individual. Apa yang
dilakukan sebagai kebiasaan pribadi bukanlah suatu kebudayaan.
Kebudayaan harus merupakan milik bersama dalam suatu kelompok,
artinya para warganya memiliki bersama sejumlah pola-pola berpikir dan
berkelakuan yang didapat dan dikembangkan melalui proses belajar.
3. Suku Bangsa, Identitas nasional dalam aspek suku bangsa adalah adanya
suku bangsa yang majemuk. Majemuk atau aneka ragamnya suku bangsa
dimaksud adalah terlihat dari jumlah suku bangsa lebih kurang 300 suku
bangsa dengan bahasa dan dialek yag berbeda. Namun demikian beragam
suku dan bahasa ini mampu mengintegrasikan dalam suatu negara
Indonesia untuk mencapai tujuan yaitu masyarakat yang adil dan
makmur.
4. Agama, identitas nasional dalam aspek agama adalah masyarakat agamis
dan memiliki hubungan antarumat seagama dan antarumat beragama
yang rukun. Indonesia merupakan negara multiagama, karena itu
Indonesia dikatakan negara yang rawan disintegrasi bangsa. Untuk itu
menurut Magnis Suseno, salah satu jalan untuk mengurangi risiko

5
konflik antaragama perlu diciptakan tradisi saling menghormati antara
umat agama yang ada.
5. Bahasa, salah satu atribut bangsa di samping sebagai identitas nasional.
Bahasa Indonesia dikenal sebagai bahasa melayu yang merupakan bahasa
penghubung (lingua franca) berbagai etnis yang mendiami kepulauan
nusantara. Bahasa merupakan identitas nasional yang bersumber dari
salah satu lambang suatu negara. Bahasa adalah merupakan satu
keistimewaan manusia, khususnya dalam kaitan dengan hidup bersama
dalam masyarakat adalah adanya bahasa.
Dari unsur-unsur Identitas nasional tersebut diatas dapat dirumuskan
pembagiannya menjadi tiga bagian sebagai berikut:
1. Identitas Fundamental yaitu pancasila yang merupakan falsafat bangsa,
dasar negara dan ideologi negara.
2. Identitas Instrumental yang berisi UUD 1945 dan tata Perundang-
undangan, Bahasa Indonesia, Lambang Negara, Bendera Negara,
Semboyan Negara, Lagu Kebangsaan “Indonesia Raya”
3. Identitas Alamiah yang meliputi Negara Kepulauan dan pluralisme dalam
suku, bangsa, budaya, dan agama serta kepercayaan (agama).

2.5 Parameter Identitas Nasional


Parameter identitas nasional adalah suatu ukuran atau patokan yarg
dapat digunakan untuk menyatakan sesuatu adalah menjadi cirri khas suatu
bangsa. Sesuatu yang diukur adalah unsur suatu identitas scperti kebudayaari
yang menyangkut norma, bahasa, adat istiadat dan teknologi, sesuatu yang
alami atau ciri yang sudah terbentuk seperti geografis.
Sesuatu yang terjadi dalam suatu inasyarakat dan mencari ciri atau
identitas nasional biasanya mempunyai indikator sebagai berikut :
1. Identitas nasional menggambarkan pola perilaku yang teruujud melalui
aktivitas masyarakat sehari-harinya. Identitas ini menyangkut
adatistiadat, tatakelakuan, dan kebiasaan. Ramah tamah, hormat kepada
orang tua, dan gotong royong merupakan salah satu identitas nasional
yang bersumber dari adat-istiadat dan tata kelakuan.

6
2. Lambang-lambang yang merupakan ciri dari bangsa dan sccara simbolis
menggambarkan tujuan dan fungsi bangsa. Lambang-lambang ncgara ini
biasanya dinyatakan dalam undang-undang seperti Garuda Pancasila,
bendera, bahasa, dan lagu kebangsaan.
3. Alat-alat pelengkapan yang dipergunakan untuk mencapai tujuan seperti
bangunan, teknologi, dan peralatan manusia. Identitas yang berasal dari
alat perlengkapan ini seperti bangunan yang merupakan tempat ibadah
(borobudur, prambanan, masjid dan gereja), peralatan manusia (pakaian
adat, teknologi bercocok tanam), dan teknologi (pesawat terbang, kapal
laut, dan lain-lain).
4. Tujuan yang ingin dicapai suatu bangsa. Identitas yang bersumber dari
tujuan ini bersifat dinamis dan tidak tetap seperti budaya unggul, prestasi
dalam bidang tertentu, seperti di Indonesia dikenal dengan bulu tangkis.

2.6 Identitas Nasional Indonesia


1. Bendera Negara Sang Merah Putih
Bendera Sang Merah Putih bukan hanya sekedar simbol keindahan
belaka, akan tetapi lebih jauh dari situ Merah Putih adalah cerminan jiwa
bangsa Indonesia dengan semangatnya yang memerah dan dilandasi
dengan hati yang putih. Dalam Pasal 35 UUD 1945 dinyatakan bahwa
Bendera Negara Indonesia ialah sang merah Putih.
Ketentuan tentang Bendera Negara diatur dalam UU No.24 Tahun
2009 mulai Pasal 4 sampai Pasal 24. Bendera warna merah putih
dikibarkan pertama kali pada tanggal 17 Agustus 1945 namun telah
ditunjukkan pada peristiwa Sumpah Pemuda Tahun 1928.Bendera Negara
yang dikibarkan pada Proklamasi Kemerdekaan Bangsa Indonesia tanggal
17 Agustus 1945 di Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56 Jakarta disebut
Bendera Pusaka Sang Saka Merah Putih. Bendera Pusaka Sang Saka
Merah Putih saat ini disimpan dan dipelihara di Monumen Nasional
Jakarta.

2. Bahasa Negara Bahasa Indonesia

7
Keberadaan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan bukan
berarti menenggelamkan bahasa-bahasa daerah di Indonesia.Bahasa-bahasa
daerah tetap dipelihara sebagai kearifan lokal dan bahasa Indonesia berperan
sebagai pemersatunya. Bahasa Indonesia berfungsi sebagai jati diri bangsa,
kebanggaan nasional, sarana pemersatu berbagai suku bangsa, serta sarana
komunikasi antardaerah dan antarbudaya daerah.
Dalam Pasal 36 UUD 1945 disebutkan bahwa Bahasa Negara ialah
Bahasa Indonesia. Kemudian, dalam Pasal 1 ayat (2) Undang-Undang
Nomor 24 Tahun 20019 tentang Bendera, Bahasa dan Lambang Negara
Serta Lagu Kebangsaan menyatakan bahwa Bahasa Indonesia adalah bahasa
resmi nasional yang digunakan di seluruh wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Pasal 25 ayat (1) dan ayat (2) juga menyatakan Bahasa
Indonesia yang dinyatakan sebagai bahasa resmi negara dalam Pasal 36
Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945
bersumber dari bahasa yang diikrarkan dalam Sumpah Pemuda tanggal 28
Oktober 1928 sebagai bahasa persatuan yang dikembangkan sesuai dengan
dinamika peradaban bangsa.

3. Lambang Negara Garuda Pancasila


Dalam Pasal 36A UUD 1945 dinyatakan bahwa Lambang Negara
ialah Garuda Pancasila dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika.
Garuda adalah burung khas Indonesia yang dijadikan lambang
negara. Di tengah-tengah perisai burung Garuda terdapat sebuah garis hitam
tebal yang melukiskan khatulistiwa. Pada perisai terdapat lima buah ruang
yang mewujudkan dasar Pancasila sebagai berikut:
a. Dasar Ketuhanan Yang Maha Esa dilambangkan dengan cahaya di
bagian tengah berbentuk bintang yang bersudut lima;
b. Dasar Kemanusiaan yang Adil dan Beradab dilambangkan dengan tali
rantai bermata bulatan dan persegi di bagian kiri bawah perisai;
c. Dasar Persatuan Indonesia dilambangkan dengan pohon beringin di
bagian kiri atas perisai;

8
d. Dasar Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan dilambangkan dengan kepala banteng di
bagian kanan atas perisai; dan
e. Dasar Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia dilambangkan
dengan kapas dan padi di bagian kanan atas perisai.
Dengan demikian, lambang negara Garuda Pancasila mengandung
makna simbol sila-sila Pancasila. Dengan kata lain, Lambang Negara yang
dilukiskan dengan seekor burung Garuda merupakan satu kesatuan dengan
Pancasila. Artinya, lambang negara tidak dapat dipisahkan dari dasar
negara Pancasila.

4. Lagu Kebangsaan Indonesia Raya


Dalam Pasal 36B dinyatakan bahwa Lagu Kebangsaan ialah
Indonesia Raya. Lagu kebangsaan “Indonesia Raya” buah karya Wage
Rudolf Supratman ini begitu menggambarkan semangat cinta tanah air dan
kegagahan serta kebenaran. Lagu ini pertama kali diperdengarkan dalam
forum resmi yakni pada saat sebelum Kongres Pemuda II (yang
merumuskan Sumpah Pemuda) ditutup pada tanggal 28 Oktober 1928.
Pada peristiwa itu lagu Indonesia Raya dimainkan dengan biola tanpa sair.
Lagu tersebut disambut dengan tetesan airmata dan semangat menggelora
demi Indonesia Merdeka.

5. Semboyan Negara Bhinneka Tunggal Ika


Bhinneka Tunggal Ika artinya berbeda-beda tetapi tetap satu jua.
Semboyan ini dirumuskan oleh para the founding fathers mengacu pada
kondisi masyarakat Indonesia yang sangat pluralis yang dinamakan oleh
Herbert Feith (1960), seorang Indonesianist yang menyatakan bahwa
Indonesia sebagai mozaic society. Seperti halnya sebuah lukisan
mozaicyang beraneka warna namun karena tersusun dengan baik maka
keanekaragaman tersebut dapat membentuk keindahan sehingga dapat
dinikmati oleh siapa pun yang melihatnya. Semboyan Bhinneka Tunggal
Ika mengandung makna juga bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang

9
heterogen, tak ada negara atau bangsa lain yang menyamai Indonesia
dengan keanekaragamannya, namun tetap berkeinginan untuk menjadi satu
bangsa yaitu bangsa Indonesia.

6. Dasar Falsafah Negara Pancasila


Pancasila memiliki sebutan atau fungsi dan kedudukan dalam
sistem ketatanegaraan Indonesia. Pancasila berfungsi sebagai dasar negara,
ideologi nasional, falsafah negara, pandangan hidup bangsa, way of life,
dan banyak lagi fungsi Pancasila. Rakyat Indonesia menganggap bahwa
Pancasila sangat penting karena keberadaannya dapat menjadi perekat
bangsa, pemersatu bangsa, dan tentunya menjadi identitas nasional.
Pancasila dikatakan sebagai identitas nasional yang unik karena pancasila
hanya ada di Indonesia. Pancasila telah menjadi kekhasan Indonesia,
artinya Pancasila menjadi penciri bangsa Indonesia. Siapa pun orang
Indonesia atau yang mengaku sebagai warga negara Indonesia, maka ia
harus punya pemahaman, bersikap, dan berperilaku sesuai dengan
Pancasila. Dengan kata lain, Pancasila sebagai identitas nasional memiliki
makna bahwa seluruh rakyat Indonesia seyogianya menjadikan Pancasila
sebagai landasan berpikir, bersikap, dan berperilaku dalam kehidupan
sehari-hari. Dengan begitu kita akan berkarakter dan mempunyai jati diri
sebagai bangsa dan negara yang beradab dan bermaslahat dimuka bumi,
menjadi bangsa dan negara yang bermartabat.

10
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Identitas Nasional adalah Suatu ciri yang dimiliki oleh suatu
bangsa sebagai pembeda antara Negara satu dengan negaralain. Identitas
nasional yang menunjukkan jati diri Indonesia diantaranya adalah sebagai
berikut:
Identitas Nasional Indonesia :
1. Bahasa Nasional atau Bahasa Persatuan yaitu Bahasa Indonesia.
2. Bendera negara yaitu Sang Merah Putih.
3. Lagu Kebangsaan yaitu Indonesia Raya
4. Lambang Negara yaitu Pancasila
5. Semboyan Negara yaitu Bhinneka Tunggal Ika
6. Dasar Falsafah negara yaitu Pancasila
7. Konstitusi (Hukum Dasar) negara yaitu UUD 1945
8. Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berkedaulatan
rakyat
9. Konsepsi Wawasan Nusantara
10. Kebudayaan daerah yang telah diterima sebagai Kebudayaan Nasional
Penerapan tentang identitas nasional harus tercermin pada pola
pikir, pola sikap, dan pola tindak yang senantiasa mendahulukan
kepentingan bangsa dan negara dari pada kepentingan pribadi atau
kelompok. Dengan kata lain, identitas nasional menjadi pola yang
mendasari cara berpikir, bersikap, dan bertindak dalam rangka
menghadapi berbagai masalah menyangkut kehidupan bermayarakat,
berbangsa dan bernegara.
Implementasi identitas nasional senantiasa berorientasi pada
kepentingan rakyat dan wilayah tanah air secara utuh dan menyeluruh.
Impementasi identitas nasional dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
yamg mencakup kehidupan politik, ekonomi, sosial budaya,dan
pertahanan keamanan harus tercemin dalam pola pikir, pola sikap, dan

11
pola tindak senantiasa mengutamakan kepentingan bangsa dan negara
kesatuan Republik Indonesia diatas kepentingan pribadi dan golongan.
3.1 Saran
Makalah ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kami sebagai
kelompok mengharapkan kritik dan saran dari dosen pembimbing, dan
teman-teman sesama mahasiswa.

12
DAFTAR PUSTAKA

Tim Nasional Dosen Pendidikan Kewarganegaraan. 2010. Pendidikan


Kewarganegaraan Paradigma Terbaru Untuk Mahasiswa. Alfabeta:
Bandung

Direktorat Jendral Pembelajaran dan Kemahasiswaan. 2016. Pendidikan


Kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi. Kementerian Riset Teknologi
dan Pendidikan Tinggi: Jakarta

Kaelan dan Achmad Zubaidi. 2012. Pendidikan Kewarganegaraan untuk


Perguruan Tinggi. Paradigma: Yogyakarta

rowland_pasaribu.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/.../bab-03-identitas-
nasional.pdf

13

Вам также может понравиться