Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PERILAKU KEPEMIMPINAN
PERILAKU PEMIMPIN MENYANGKUT DUA BIDANG UTAMA, YAITU
(A) BERORIENTASI PADA TUGAS ; YANG MENETAPKAN SASARAN,
MERENCANAKAN, DAN MENCAPAI SASARAN.
(B) BERORIENTASI PADA ORANG ; YANG MEMOTIVASI DAN MEMBINA
HUBUNGAN MANUSIAWI
Orientasi Tugas
Orientasi Orang
TIPE KEPEMIMPINAN
BEBARAPA TIPE KEPEMIMPINAN YANG DIKENAL ADALAH SEBAGAI
BERIKUT : (KARTINI KARTONO, 1983 : 9)
1. TIPE KHARISMATIS
2. TIPE PATERNALISTIS DAN MATERNALISTIS
3. TIPE MILITERISTIS
4. TIPE OTOKRASI
5. TIPE LAISSEZ FAIRE
6. TIPE POPULISTIS
7. TIPE ADMINISTRATIF
8. TIPE DEMOKRATIS
KETERAMPILAN KEPEMIMPINAN (LEADERSHIP SKILLS)
ADA TIGA KETERAMPILAN KEPEMIMPINAN YAITU : (KEITH DAVIS,1981:
127)
1. TECHNICAL SKILLS
2. HUMAN SKILLS
3. CONCEPTUAL SKILLS
PENDEKATAN-PENDEKATAN KEPEMIMPINAN
1. PENDEKATAN SIFAT (TRAIT) KEPEMIMPINAN
PENDEKATAN PRILAKU KEPEMIMPINAN MENGANGGAP BAHWA
PEMIMPIN YANG BAIK ADALAH DILAHIRKAN DAN BUKANNYA
DICIFTAKAN. PEMIMPIN YANG BERHASIL CENDERUNG MEMILIKI
KARAKTERISTIK-KARAKTERISTIK BERIKUT INI :
A. KECERDASAN, TERMASUK KEMAMPUAN MENILAI DAN VERBAL
B. PRESTASI DIMASA LALU DALAM BIDANG PENDIDIKAN DAN OLAH
RAGA
C. KEMATANGAN DAN STABILITAS EMISIONAL
D. KETERGANTUNGAN, KETEKUNAN DAN DORONGAN UNTUK
MENCAPAI PRESTASI YANG BERKESINAMBUNGAN.
E. KETERAMPILAN UNTUK BERPARTISIFASI SECARA SOSIAL DAN
BERADAPTASI DENGAN BERBAGAI KELOMPOK
F. KEINGINAN UNTUK MENGGAPAI STATUS DAN POSISI SOSIAL
EKONOMI
Orientasi Tugas
Orientasi Orang
POLA-POLA PERILAKUNYA
- MEMBERIKAN PERHATIAN ATAS TERPELIHARANYA
KEHARMONISAN DALAM ORGANISASI
- MEMBERIKAN PERHATIAN PADA ORANG SEBAGAI MANUSIA.
- MEMBERIKAN PERHATIANTIAN DAN RASA HORMAT PADA
KEINGINAN DAN IDE-IDE KARYAWAN.
- MENERAPKAN PRINSIP PENEKANAN ULANG.
- MENERAPKAN PRINSIP PENGUKUHAN
- MENDELEGASIKAN KEKUASAAN DAN TANGGUNG JAWAB, SERTA
MENDORONG INISIATIF
TIPE KEPEMIMPINAN
1. TIPE KHARISMATIS
2. TIPE PATERNALISTIS DAN MATERNALISTIS
3. TIPE MILITERISTIS
4. TIPE OTOKRASI
5. TIPE LAISSEZ FAIRE
6. TIPE POPULISTIS
7. TIPE ADMINISTRATIF
8. TIPE DEMOKRATIS
Perilaku Kepemimpinan
Perilaku pemimpin menyangkut dua bidang utama, yaitu
(a). Berorientasi pada tugas ; yang menetapkan sasaran, merencanakan, dan
mencapai sasaran.
(b). Berorientasi pada orang ; yang memotivasi dan membina hubungan manusiawi
Orientasi Tugas
Orientasi Orang
Aktivitas dari pemimpin atau wiraswastawan yang efektif dapat dilihat dari
beberapa segi, diantaranya sebagai berikut :
Dari Segi Sikap Kepada bawahan
a. Mempunyai kepercayaan pada bawahan dan menyampaikan kepercayaan tersebut
b. Mudah didekati dan bersahabat
c. Suka sekali membantu bawahan agar menjadi lebih efektif dan berusaha
menhilangkan kendala bagi pencapaian tujuan dan prestasi.
d. Mencoba meminimalisasi tekanan-tekanan dalam hubungan dengan bawahan
untuk menghindari penurunan kemampuan intelektual dari bawahan.
e. Membiarkan bawahan untuk mempunyai ruang gerak dalam pemecahan masalah
kerja dimana kecerdasan bawahan bisa menghasilkan suatu keuntungan dan di
mana standarisasi dalam metoda tidak penting sekali.
f. Mendorong partisipasi bawahan tetapi hanya dengan dasar kepentingan yang
sesungguhnya dalam menggunakan saran-saran yang konstruktif dan hanya
dimana bawahan mengetahui bahwa berpartisifasi adalah sah
Dari Segi Teknologi, Perencanaan dan Seleksi
a. menggunakan dan mendorong bawahan untuk menggunakan teknologi tepat guna
dalam mencapai tujuan tersebut, contohnya penyederhanaan kerja, peralatan yang
sesuai, tata ruang tyang tepat dan lain sebagainya.
b. seorang perencana yang efektif dari segi tujuan dan kontingensi jangka panjang
maupun jangka pendek.
c. memilih bawahan dengan kualifikasi yang tepat.
Dari Segi Standar dan Penilaian Kinerja
a. bekerja dengan bawahan dalam menetapkan standar kinerja yang tinggi dan tujuan
yang tinggi tapi bisa dicapai yang konsisten dengan tujuan dari perusahaan
b. menghargai kinerja yang bisa diukur dari bawahan seobjektif mungkin, tetapi
membuat penilaian kompensasi dan promosi dengan dasar kinerja total.
Dari Segi Fungsi Penghubung (Linking-Pin)
a. Menjadi penghubung yang efektif dengan manajemen yang lebih tinggi dan
kelompok lain dalam perusahaan di dalam melancarkan pelaksanaan tugas
Dari segi Memberikan Balas Jasa dan Hukuman
a. Memberikan pengakuan pada kerja yang baik
b. Menggunakan kesalahan bawahan sebagai peluang mendidik pada bawahan dan
bukannya sebagai alasan untuk menghukum pada bawahan.
Berikutnya beberapa hal untuk dapat memimpin dan memotivasi orang lain :
a. Bangun harga diri karyawan ; umumnya semakin tinggi harga diri para
karyawan, maka akan semakin baik pula prestasi mereka dalam menyelesaikan
tugas karena itu, bangunlah keyakinan diri sendiri karyawan anda dengan jalan
memuji pekerjaan mereka yang baik dan dengan menunjukan bahwa anda
mengharapkan usaha yang terbaik dari mereka.
b. Berikan informasi ; Coba beritahukan kepada staf anda, apa yang ingin anda
capai. Komunikasi yang baik dalam organisasi sangat penting. Sedikit orang yang
bersedia memberikan usaha-usaha mereka yang terbaik kecuali jika mereka
menyadari maksud dari pekerjaan mereka. Staf anda harus mengetahui, tidak saja
pekerjaan apa yang ingin anda capai, melainkan juga mengerti bagaimana
pekerjaan itu harus dicapai.
c. Delegasikan kekuasaan dan tanggungjawab ; Pemimpin yang baik harus tahu
bagaimana mendelegasikan kekuasaan dan tanggungjawab. Sebagai pemimpin
anda haruslah mampu percaya pada orang lain untuk mencapai tujuan-tujuan
anda. Satu kali staf anda terbukti mampu, mereka haruslah diberi kebebasan untuk
mengambil keputusan, menerapkan tindakan, mengambil tindakan korektif dan
mencapai sasaran tanpa penyediaan terus menerus dari anda.
d. Membina kontak ; Gunakan kemampuan kepemimpinan anda untuk membina
kontak pribadi dengan kolega dekat anda. Ingatlah akan ciri-ciri pribadi,
kemampuan dan potensi mereka. Melalui kontak pribadi ini anda akan mampu
memanfaatkan bakat-bakat setiap orang dengan sangat efisien.
e. Analisis problemnya bukan orangnya ; jangan meyindir seolah-olah rendahnya
prestasi merupak petunjuk dari “Sikap yang tidak baik” atau tidak ada perhatian
dalam pekerjaan. Hindari komentar-komentar seperti “mengapa kamu berbuat
begini” atau “ ini bukti kamu tidak bangga akan pekerjaanmu”. Komentar itu
hanya akan menurunkan rasa harga diri seseorang dan hanya menambah
persoalan. Jangan menuding “ apa saja yang telah kamu lakukan ? mengapa loyo?
Dulu kamu demikian bersemangat!” katakan saja “ sekarang marilah kita
rundingkan bagaimana melakukannya”
f. Terapkan prinsip pengukuhan ; Berikanlah imbalan pada perilaku yang anda
anggap baik, karena orang cenderung mengulangi prilaku yang diberi imbalan.
g. Jadilah pendengar yang baik ; mendengar secara aktif menghendaki bahwa anda
memberikan umpan balik kepada lawan bicara anda secara eksplisit. Dalam
pembicaraan dari hati ke hati, pentinglah bahwa anda tidak saja memberikan
umpan balik mengenai isi pembicaraan, tetapi juga tentang perasaan atau sikap
yang terungkap waktu itu.
h. Tetapkan tujuan-tujuan khusus dan tinjaulah itu secara teratur, Tetapkan
tujuan-tujuan khusus yang dapat dipahami dengan jelas dan dapat diukur. Pastikan
bahwa pihak-pihak yang terlibat memahami tujuan-tujuan itu dan percayalah
bahwa mereka dapat mencapainya. Tujuan-tujuan khusus yang hendaklah sukar
tetapi dapat dicapai karena jika tercapai akan membangun kepercayaan diri.
i. Lakukan tindakan korektif ; Jika anda menangani aspek negatif tertentu dari
prestasi seorang karyawan, anda mesti bicara empat mata dengan karyawan itu.
Jangan pernah menegur seorang karyawan di depan orang lain walaupun hal itu
adalah tindakan korektif tetapi jangan sampai tindakan anda melukai perasaan
meraka.
Dari hal diatas dapat bisa kita lihat bahwa semakin besar perhatian anda pada para
karyawan anda, maka akan semakin keras mereka bekerja untuk anda.
Ada tiga teori yang menjelaskan bagaimana munculnya pemimpin (Kartini Kartono,
1983 ; 29)
1. Teori Genetis
Teori ini menyatakan bahwa pemimpin itu sudah ada bakat sejak lahir dan tidak
dapat dibuat. Dia memang sudah ditakdirkan untuk menjadi pemimpin. Teori ini
menganut pandangan deterministis artinya pandangan yang sudah ditentukan sejak
dulu.
2. Teori Sosial
Teori ini menyatakan bahwa seorang pemimpin tidak dilahirkan akan tetapi
seorang calon pemimpin dapat disiapkan dididik dan dibentuk agar dia menjadi
pemimpin yang hebat di kemudian hari. Setiap orang bisa menjadi pemimpin
melalui pendidikan dan dorongan berbagai pihak.
3. Teori Ekologis atau sintetis
Teori ini menyatakan bahwa seseorang akan sukses menjadi pemimpin apabila dia
memang memiliki bakat-bakat pemimpin. Kemudian bakat ini dikembangkan
melalui pendidikan, dorongan dan pengalaman yang akan membentuk pribadi
sebagai seorang pemimpin.
Tipe Kepemimpinan
Bebarapa tipe kepemimpinan yang dikenal adalah sebagai berikut : (Kartini Kartono,
1983 : 9)
1. Tipe Kharismatis
Pemimpin Tipe Kharismatis mempunyai kekuatan energi, daya tarik yang luar
biasa yang akan diikuti oleh para pengikutnya. Pemimpin ini mempunyai
keistimewaan tertentu misalnya mempunyai kekuatan gaib, manusia super, berani
dan sebagainya.
2. Tipe Paternalistis dan Maternalistis
Pemimpin tipe paternalistik bersikap melindungi bawahan sebagai seorang bapak
atau sebagai seorang ibu yang penuh kasih sayang. Pemimpin tipe ini kurang
memberikan kesempatan kepada karyawan untuk berinisiatif dan mengambil
keputusan.
3. Tipe Militeristis
Pemimpin tipe militeristis banyak menggunakan sistem perintah, sistem komando
dari atasan ke bawahan sifatnya
4. Tipe Otokrasi
Pemimpin tipe otokratis berdasarkan kepada kekuasaan dan paksaan yang mutlak
harus dipatuhi. Pemimpinnya selalu berperan sebagai pemain tunggal, dia menjadi
raja. Setiap perintah ditetapkan tanpa konsultasi, kekuasaan sangat absolut.
5. Tipe Laissez faire
Permimpin Tipe laissez Faire membiarkan bawahan berbuat semaunya sendiri.
Semua pekerjaan dan tanggung jawab dilakukan oleh bawahan. Pemimpin hanya
merupakan simbol yang tidak memiliki keterampilan.
6. Tipe populistis
Permimpin Tipe populistis ini mampu menjadi pemimpin rakyat. Dia berpegang
pada nilai-nilai masyarakat tradisional.
7. Tipe administratif
Permimpin Tipe administrasi adalah pemimpin yang mampu menyelenggarakan
tugas-tugas administrasi secara efektif dengan kepemimpinan administratif
diharapkan muncul perkembangan teknis, manajemen modern dan perkembangan
sosial.
8. Tipe demokratis
Pemimpin tipe demokratis berorientasi pada manusia dan memberikan bimbingan
kepada pengikutnya. Tipe ini menekankan pada rasa tanggungjawab dan
kerjasama yang baik antar karyawan. Kekuatan organisasi tipe demokratis terletak
pada partisipasi aktif dari setiap karyawan.