Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
KEJANG DEMAM
DEFINISI
Kejang demam adalah bangkitan kejang yang terjadi karena peningkatan suhu tubuh dengan
cepat hingga lebih dari 38 derajat C dan kenaikan suhu tubuh terseut diakibatkan proses
ekstrakranial serta tanpa adanya infeksi susunan saraf pusat ,gangguan elektrolit atau
metabolik lain.
Kejang demam sederhana adalah kejang yang berlangsung kurang dari 15 menit, bersifat
umum serta tidak berulang dalam 24 jam. Kejang demam sederhana merupakan 80%
diantara seluruh kejang demam.
Kejang demam disebut kompleks jika kejang berlangsung lebih dari 15 menit, bersifat fokal
atau parsial 1 sisi. Kejang umum didahului kejang fokal dan berulang atau lebih dari 1 kali
dalam 24 jam.
Keterangan:
1. Kejang lama adalah kejang yang berlangsung lebih dari 15 menit atau kejang berulang
lebih dari 2 kali dan di antara bangkitan kejang anak tidak sadar. Kejang lama terjadi pada
8% kejang demam.
Nelson KB, Ellenberg JH. Pediatr. 1978;61(5):720-7.
2. Kejang fokal adalah kejang parsial satu sisi, atau kejang umum yang didahului kejang
parsial.
Annegers JF, Hauser W, Shirts SB, Kurland LT. N Eng J of Med. 1987;316:493-8.
3. Kejang berulang adalah kejang 2 kali atau lebih dalam 1 hari, dan di antara 2 bangkitan
kejang anak sadar. Kejang berulang terjadi pada 16% anak yang mengalami kejang demam.
Shinnar S. Febrile seizure. Dalam: Swaiman KS, Ashwal S, penyunting.
Pediatric Neurology Principles and Practice. Elsevier Saunders 2012.p.790-8.
ETIOLOGI
Terdapat interaksi 3 faktor sebagai penyebab kejang demam, yaitu
(1) Imaturitas otak dan termoregulator
(2) Demam, dimana kebutuhan oksigen meningkat
(3) predisposisi genetik: > 7 lokus kromosom (poligenik, autosomal dominan)
PATOGENESIS
Lepasnyaa sitokin inflamasi (IL-1 beta) atau hiperventilasi yang menyebabkan alkalosis dan
meningkatnyaa pH otak sehingga terjadi kejang.
Kejang demam juga diturunkan secara genetik sehingga eksitasi neuron terjadi lebih mudah.
Beberapa studi menunjukan keterkaitan dengan kromosom tertentu seperti 19p dan 8q13 21
atau pola autosomal dominan.
Proses ekstrakranial seperti infeksi saluran akut, otitis media akut, roseola, infeksi saluran
kemih dan infeksi saluran cerna.
FAKTOR RESIKO
1. Riwayat kejang demam dalam keluarga
2. Usia kurang dari 12 bulan
3. Temperatur yang rendah saat kejang
4. Cepatnya kejang setelah demam
MANIFESTASI KLINIS
DIAGNOSIS
d. Pencitraan ---> Xrays kepala atau CT scan atau MRI, hanya atas indikasi :
- Kelainan neurologik fokal yang menetap (hemiparesis)
- Paresis nervus VI
- Papiledema
TATALAKSANA
Pengobatan medikamentosa saat kejang dapat dilihat pada algoritme tatalaksana kejang.
Saat ini lebih diutamakan pengobatan profilaksis intermiten pada saat demam berupa :
Antipiretik
Parasetamol 10-15 mg/kgBB/kali diberikan 4 kali sehari dan tidak lebih dari 5 kali atau
ibuprofen 5-10 mg/kgBB/kali, 3-4 kali sehari.
Anti kejang
Diazepam oral dengan dosis 0,3 mg/kgBB setiap 8 jam atau diazepam rektal dosis 0,5
mg/kgBB setiap 8 jam pada saat suhu tubuh > 38,50 C.Terdapat efek samping berupa
ataksia, iritabel dan sedasi yang cukup berat pada 25-39% kasus.
Obat untuk pengobatan jangka panjang : fenobarbital (dosis 3-4 mg/kgBB/hari dibagi 1-2
dosis) atau asam valproat (dosis 15-40 mg/kgBB/hari dibagi 2-3 dosis) Pemberian obat
ini efektif dalam menurunkan risiko berulangnya kejang (Level I). Pengobatan diberikan
selama 1 tahun bebas kejang, kemudian dihentikan secara bertahap selama 1-2 bulan.
Indikasi rawat
-- Kejang demam kompleks
-- Hiperpireksia
-- Usia dibawah 6 bulan
-- Kejang demam pertama kali
-- Terdapat kelainan neurologis.
LO : Kejang Neonatal, Meningitis, Encephalitis
THE FLASH
Managemen Kegawadaruratan Kejang Demam
Sumber : JURNAL MANAGEMENT OF FEBRILE CONVULSION IN CHILDREN 2015
KET :