Вы находитесь на странице: 1из 18

Bab 1

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Pada tahun 1994 American Cancer Society (ACS) memperkirakan rata-rata wanita
Amerika yang berisiko menderita kanker payudara adalah satu banding delapan.
Hal ini dibuktikan dengan 183.000 kasus baru selam tahun 1994. Pria pria jarang
menderita kanker payudara, sebagai perbandingan hanya sebesar 1.000 kasus baru
pada tahun yang sama. Diperkirakan bahwa 46.300 wanita dan 300 pria akan
meninggal akibat penyakit ini pada tahun 1994. Angka ini mencerminkan kasus
kanker payudara invasif. Kanker payudara tetap merupakan daerah yang menjadi
tempat kanker tersering pada wanita.

Angka kejadian kanker payudara terbesar di dunia adalah di Amerika Serikat, dan
secara spesifik dalam populasi : penduduk hawai, wanita kulit putih di hawai, dan
wanita kulit putih di Alameda County, California Utara. Wanita kulit hitam pada
umumnya memiliki insidensi kanker payudara yang lebih rendah dibandingkan
dengan wanita kulit putih, akan tetapi insidensi ini cenderung meningkat.

Kanker payudara biasanya tumbuh perlahan-lahan. Bila ditemukan dalam keadaan


dini, kadang bisa disembuhkan. Sukar sekali untuk mengatakan siapa yang akan
terkena kanker payudara. Risiko akan membesar pada wanita dimana ibu atau
kakak perempuannya telah mengalami kanker payudara, atau bagi wanita yang
telah mengalami kanker rahim. Kanker payudara lebih sering terjadi pada wanita
diatas umur 50 tahun.

1.2 Rumusan Masalah


a. Apakah yang dimaksud CA Mamae ?
b. Apakah etiologi dari CA Mamae ?
c. Bagaimanakah manifestasi klinik CA Mamae ?
d. Bagaimanakah patofisiologi CA Mamae ?
e. Apa sajakah faktor risiko CA Mamae ?

CA MAMAE | 1
f. Bagaimana mengetahui penetuan stadium dan pentahapan CA Mamae ?
g. Apa sajakah klasifikasi CA Mamae ?
h. Apa sajakah tanda dan gejala dari CA Mamae ?
i. Bagaimana cara mencegah CA Mamae ?
j. Bagaimana antara Kehamilan dan CA Mamae ?
k. Bagaimana CA Mamae pada pria ?

1.3 Tujuan Penulisan


1.3.1 Tujuan Umum
Makalah ini dibuat bertujuan untuk berbagi pengetahuan yang didapat dari
pembuatan makalah ini tentang kanker payudara terhadap pembaca.

1.3.2 Tujuan Khusus


a. Untuk mengetahui definisi CA Mamae
b. Untuk mengetahui etiologi dari CA Mamae
c. Untuk mengetahui manifestasi klinik CA Mamae
d. Untuk mengetahui patofisiologi CA Mamae
e. Untuk mengetahui faktor risiko CA Mamae
f. Untuk mengetahui penetuan stadium dan pentahapan CA Mamae
g. Untuk mengetahui klasifikasi CA Mamae
h. Untuk mengetahui tanda dan gejala dari CA Mamae
i. Untuk mengetahui cara mencegah CA Mamae
j. Untuk mengetahui antara Kehamilan dan CA Mamae
k. Untuk mengetahui CA Mamae pada pria

1.4 Manfaat Penulisan


Tentunya makalah ini memiliki manfaat baik bagi penulis khususnya dan bagi
pembaca pada umumnya. Adapun manfaatnya adalah sebagai berikut :
a. Penulis bisa lebih memahami apa yang dimaksud dengan kanker payudara
beserta hal lainnya mengenai kanker payudara.

CA MAMAE | 2
b. Makalah ini dapat menjadi bahan referensi bagi pembaca agar bertambah
wawasan dan pengetahuaannya.
c. Pembaca juga bisa mengetahui lebih dekat mengenai kanker payudara.

1.5 Metode Penulisan

Metode yang di pakai dalam penulisan makalah ini adalah Metode Studi Referensi
yaitu metode yang dilakukan dengan mempelajari dan mengumpulkan data dari
pustaka yang berhubungan dengan alat, baik berupa buku maupun informasi di
internet. Dalam metode yang penulis lakukan, penulis mengumpulkan berbagai
referensi yang tepat dengan permasalahan yang terkait, sumbernya didapat dari
buku.

1.6 Sistematika Penulisan


Bab 1 Pendahuluan terdiri dari latar belakang, rumusan masalha, tujuan penulisan,
manfaat penulisan, metode penulisan, dan sistematika penulisan.
Bab 2 Pembahasan terdiri dari, definisi CA Mamae, etiologi dari CA Mamae,
manifestasi klinik CA Mamae, patofisiologi CA Mamae, faktor risiko CA Mamae,
penetuan stadium dan pentahapan CA Mamae, klasifikasi CA Mamae, tanda dan
gejala dari CA Mamae, cara mencegah CA Mamae, antara Kehamilan dan CA
Mamae, dan CA Mamae pada pria.
Bab 3 Penutup terdiri dari penutup dan saran.

CA MAMAE | 3
Bab 2

Pembahasan

2.1 CA Mamae (Kanker Payudara)

Kanker payudara adalah masalah kesehatan utama di Amerika Serikat.


Insidens keseluruhannya meningkat sampai 54% dalam 40 tahun antara tahun
1950 dan 1989. Angka insidens meningkat secara konstan sampai 1% setiap tahun
hingga tahun 1980-an, ketika angka tersebut melonjak hingga 4%. Selama tahun
1970 dan 1980-an, inseidens keseluruhan kanker payudara meningkat hingga 21%
di antara wanita dan terus meningkat sampai 49% diantara wanita yang berusia
lebih tua. Angka kematian akibat kanker payudara tetap tidak berubah selam 40
tahun, yang menunjukkan bahwa pengobatan terbaru dengan pembedahan, terapi
radiasi, dan kemoterapi hanya menghasilkan perbaikan kecil untuk kelangsungan
hidup.

Sekarang ini, tidak ada penyembuhan untuk kanker payudara. Karena


insidenya yang terus meningkat, angka kematian yang tidak berubah, dan tidak
adanya penyembuhan, penderita yang dapat bertahan dari kanker payudara,
penasihat, dan aktifis telah menarik perhatian soial dan politik dan telah
menjadikannya sorotan nasional. Aktivis telah menuntut dan mendapatkan
bantuan federal yang terus meningkat untuk program kanker payudara nasional
yang ditunjukkan untuk menemukan penyembuhan.

Statistik terakhir menujukkan bahwa risiko sepanjang hidup untuk


mengalami kanker payudara adalah 1 dari 8 wanita. Risiko ini tidak sama utuk
semua kelompok usia. Sebagai contoh, risiko untuk mengalami kanker payudara
sampai usia 35 tahun adalah 1 dalam 622; risiko mengalami kanker payudara
sampai usia 60 tahun adalah 1 dalam 24. Berdasarkan The American Cancer
Society, 183.400 kasus baru kanker payudara didiagnosa pada tahun 1995, dengan
perkiraan 46.240 kematian. Wanita yang didiagnosa dengan kanker payudara

CA MAMAE | 4
tahap awal mempunyai angka bertahan 5 tahun 93%. Sampai tahun 2000, hampir
2 juta wanita di Amerika Serikat akan terkena kanker payudara, dengan lebih dari
460.000 kematian akibat penyakit ini pada tahun 1990-an.

2.2 Etiologi CA Mamae (Kanker Payudara)

Tidak ada satupun penyebab spesifik dari kanker payudara sebaiknya


serangkain faktor genetik, hormonal, dan kemungkinan kejadian lingkungan dapat
menunjang terjadinya kanker ini. Bukti yang terus bermunculan menujukkan
bahwa perubahan genetik berkaitan dengan payudara, namun apa yang
menyebabkan perubahan genetik masih belum diketahui. Perubahan genetik ini
termasuk perubahan atau mutasi dalam gen normal, dan pengaruh protein baik
yang menekan atau meningkat perkembangan kanker payudara. Hormon steroid
yang dihasilkan oleh ovarium mempunyai peran penting dalam kanker payudara.
Dua hormon ovarium utama-estradiol dan progesteron-mengalami perubahan
lingkungan seluler, yang dapat mempengaruhi faktor pertumbuhan bagi kanker
payudara.

2.3 Manifestas Klinik CA Mamae (Kanker Payudara)

Kanker payudara dapat terjadi di bagian mana saja dalam payudara, tetapi
mayoritas terjadi pada kuadran atas tertular dimana sebagian besar jaringan
payudara terdapat. Kanker payudara umum terjadi pada payudara sebelah kiri.
Umumnya, lesi tidak tersa nyeri, terfiksasi, dan keras dengan batas yang tidak
teratur. Keluhan nyeri yang menyebar pada payudara dan nyeri tekan yang terjadi
saat menstruasi biasanya berhubungan dengan penyakit payudara jinak. Namun,
nyeri yang jelas pada bagian yang ditunjuk dapat berhubungan dengan kanker
payudara pada kasus yang lebih lanjut.

Dengan meningkatnya penggunaan mammografi, lebih banyak wanita


yang mencari bantuan medis pada penyakit tahap awal. Wanita-wanita ini bisa
saja tidak mempunyai gejala dan tidak mempunyai benjolan yang dapat diraba,
tetapi lesi abnormal dapat terdeteksi pada pemeriksaan mammografi. Sayangnya,
banyak wanita dengan penyakit lanjut mencari bantuan medis setelah

CA MAMAE | 5
mengabaikan gejala yang dirasakan. Sebagai contoh, mereka baru mancari
bantuan medis setelah tampak dimpling atau peau d’orange pada kulit
payudaranya yaitu kondisi yang disebabkan oleh obstruksi sirkulasi limfatik
dalam lapisan dermal. Retraksi puting susu dan lesi yang terfiksasi pada dinding
dada dapat juga merupakn bukti. Metastasis kekulit dapat dimanifestasika oleh
lesi yang mengalami ulserasi dan berjamur. Tanda-tanda dan gejala klasik ini jelas
mencirikan adanya kanker payudara pada tahap lanjut. Namun, indeks kecurigaan
yang tinggi harus dipertahankan pada setiap abnormalitas payudara dan evaluasi
segera harus dilakukan.

2.4 Patofisiologi CA Mamae (Kanker Payudara)

Mutasi pada sel-sel jaringan Benjolan atau massa pada payudara


payudara (massa seperti batu yang keras
biasanya ganas); perubahan ukuran
atau kesimetrisan payudara;
perubahan puting (gatal, panas,
erosi, atau retraksi); dan sekret
puting (berair, serosa, kental,
berdarah)

Fiksasi kanker ke otot Perubahan pada kulit payudara


pektoralis atau fasia di (kulit disekitar puting yang
bawahnya menebal dan bersisik, mencekung)

Edema Perubahan pada tekstur kulit (peau


d’orange)

CA MAMAE | 6
Penyebaran yang semakin Perubahan suhu payudara (area
lanjut di dalam payudara hangat, panas, atau berwarna
merah muda), ulserasi, edema, atau
nyeri (biasanya tidak ada; harus
diperiksa)

Metastasis Fraktur tulang patologik; edema


lengan

2.5 Faktor Risiko CA Mamae (Kanker Payudara)


a. Jenis kelamin
b. Usia
c. Riwayat kanker individu
d. Riwayat kanker keluarga
e. Genetik
f. Menarke dini dan monepuause lambat
g. Riwayat reproduktif
h. Penyakit payudara jinak
i. Obesitas dan kebiasaan mkaan makanan berlemak
j. Pajanan radiasi
k. Hormon eksogen
l. Konsumsi alkohol

2.6 Penetuan dan Pentahapan Stadium CA Mamae (Kanker Payudara)


2.6.1 Penentuan Stadium Kanker Payudara

Kanker payudara paling sering ditentukan stadiumnya berdasarkan sistem


klasifikasi TNM, yang menilai ukuran tumor (T); penyebaran kelenjar getah
bening regional (N); dan metastasis jauh (M).

CA MAMAE | 7
2.6.2 Pentahapan Kanker Payudara

Pentahapan mencakup mengklasifikasaikan payudara berdasarkan pada


keluasan penyakit. Pentahapan segala bentuk kaker sangat penting karena hal ini
dapat mambantu tim perawat kesehatan merekomendasikan pengobatan terbaik
yang ada, memberikan prognosis, membandingkan hasil dari program pengobatan
alternatif. Beberapa pemeriksaan darah dan prosedur diagnostik dilakukan dalam
pentahapan penyakit. Pemeriksaan dan prosedur ini mencakup rontgen dada,
pemindaian tulang, dan fungsi hepar. Pentahapan klinik yang paling banyak
digunakan untuk kanker payudara adalah sistem kalsifikasi TNM yang
mengevaluasi ukuran tumor, jumlah nodus limfe yang terkena, dan bukti adanya
metastasis yang jauh. Sistem klasifikasi TNM di adaptasi oleh The American Joint
Commitee Cancer Staging and End Result Reporiting.

Pertahapan patologi didasarkan pada histologi memberikan prognosis yang


lebih akurat. Tahap-tahap yang penting diringkaskan berikut ini :

a. Tahap I terdiri atas tumor yang kurang dari 2cm tidak mengenai nodus
limfe dan tidak terdeteksi adanya metastasis
b. Tahap II terdiri atas tumor yang lebih besar dari 2 cm tetapi kurang dari 5
cm, dengan nodus limfe tidak terfiksasi negatif atau positif, dan tidak
terdeteksi adanya metastasis
c. Tahap III terdiri atas tumor yang lebih dari 5 cm, atau tumor dengan
sembarang ukuran yang menginvasi kulit atau daging, dengan nodus
limfe terfiksasi positif dalam area klafikular dan tanpa bukti adnya
metastasis.
d. Tahap IV terdiri atas tumor dalam sembarang ukuran, denga nodus limfe
normal atau kankerosa, dan adanya metastasis jauh.

2.7 Klasifikasi CA Mamae (Kanker Payudara)

Selain kriteria pentahapan, gambaran patologi lainnya dan tes prognostik


digunakan untuk mengidentifikasi kelompok pasien yang berbeda yang mungkin

CA MAMAE | 8
diuntungkan oleh pengobatan ajufan. Pemeriksaan histologis sel-sel kanker
membantu menentukan prognosis dan mengarah pada pemahaman yang lebih baik
tentang bagaiamana penyakit berkembang.

a. Karsinoma medular
b. Karsinoma in situ duktal (DCIS)
c. Karsinoma in situ lobural (LCIS)
d. Karsinoma duktal menginfiltratif
e. Karsinoma lobural menginfiltratif
f. Karsinoma inflamatori
g. Kanker musinus
h. Kanker duktal-tubular

a. Karsinoma medular menempati sekitar 6% dari kanker payudara dan tumbuh


dalam kapsul didalam duktus. Tipe tumor ini dapat menjadi besar tetapi meluas
dengan lembut, sehingga prognosisnya seringkali lebih baik.
b. Karsinoma duktal in situ (DCIS) secara histologis dibagi menjadi 2 sub tipe
mayor : komedo dan non komedo. Karena banyaknya pertanyaan tentang
apakah DCIS dapat berkembang menjadi kanker invasif, pengobatan yang
paling umum adalah mastektomi dangan angka kesembuhan 98% atau 99%.
Namun. Terapi konservatif payudara (membatasi pembedahan dan terapi
radiasi) adalah pilihan yang masuk akal yang mungkin dipertimbangkan untuk
lesi setempat.
c. Karsinoma lobular in situ (LCIS) ditandai dengan proliferasi sel-sel didalam
lobulus payudara. LCIS biasanya merupak temuan insidental, yang umumnya
terletak dalam area muliticenter penyakit, dan jarang berhubungan dengan
kanker invasif. Penyakit ini terjadi lebih sering pada wanita yang berusia lebih
muda dan mungkin dianggap pertanda pramalignan (ketimbang malignan)
untuk terjadinya kanker payudara.
d. Karsionoma duktal menginfiltrasi adalah tipe histologis yang paling umum,
merupakan 75% dari semua jenis kanker payudara. Kanker ini sangat jelas

CA MAMAE | 9
karena keras saat dipalpasi. Kanker jenis ini biasanya bermetastasis ke nodus
aksila. Prognosisnya lebih buruk dibanding dengan tipe kanker lainnya.
e. Karsinoma lubular menginfiltrasi jarang terjadi, merupakan 5% sampai 10%
kanker payudara. Tumor ini biasanya terjadi pada suatu area penebalan yang
tidak baik pada payudara bila dibandingkan dengan tipe duktal menginfiltrasi.
Tipe ini lebih umum multicentris, dengan demikian, dapat terjadi penebalan
beberapa area pada salah satu atau kedua payudara. Karsinoama duktal
menginfiltrasi dan lobular menginfiltrasi mempunyai keterlibatan nodus aksila
yang serupa, meskipun tempat metastasisnya berbeda. Karsinoma duktal
biasanya menyebar ketulang, hepar, paru, dan otak, sementara karsinoma
lobular biasanya bermetastasis kepermukaan menigeal atau tempat-tempat
tidak lazim lainnya.
f. Karsinoma inflamatori adalah tipe kanker payudara yang jarang (1% sampai
2%) dan menimbulkan gejala-gejala yang berbeda dari kanker payudara
lainnya. Tumor setempat ini nyeri tekan dan sangat nyeri; payudara secara
abnormal keras dan membesar. Kulit diatas tumor ini merah dan agak hitam.
Sering terjadi edema dan retraksi puting susu. Gejala-gejala ini dengan cepat
berkembang memburuk dan biasanya mendorong pasien mencari bantuan
medis lebih cepat dibanding pasien wanita lainnya dengan massa kecil pada
payudara. Penyakit dapat menyebar denga cepat pada bagian tubuh lainnya;
preparat kemoterapi berperan penting dalam pengendalian kemajuan penyakit
ini. Radiasi dan pembedahan biasanya juga digunakan untuk mengontrol
penyebaran, ini ditandai olegh proloferasi sel-sel malignan didalam duktus dan
lobulus, tanpa invasi kedalam jaringan sekitarnya. Terdapat dua tipe karsinoma
in situ: dukta dan lobular.
g. Kanker musinus menempati sekitar 3% dari kanker payudara. Penghasil
lendir, juga tumbuh lebih lambat; sehingga, kanker ini mempunyai prognosis
yang lebih baik dari lainnya.
h. Kanker duktal-tubular jarang terjadi, menempati hanya sekitar 2% dari
kanker. Karena metastasis aksilaris secara histologi tidak lazim, maka
prognosisnya sangat baik.

CA MAMAE | 10
2.8 Tanda dan Gejala CA Mamae (Kanker Payudara)
a. Benjolan Payudara

Benjolan yang keras, tanpa rasa sakit, dengan bentuk tidak teratur, yang
terdapat pada satu sisi payudara dan tidak bisa digerakkan di bawah kulit.

1) Kemerahan, atau ulkus pada payudara yang tidak sembuh-sembuh.


2) Kulit payudara menjadi tertarik kedalam, atau kelihatan kasar dan berkerut
seperti kulit jeruk lemon atau orange.
3) Puting susu yang tertarik kedalam.
4) Keluarnya cairan dari puting susu.
5) Kadang-kadang pembengkakan dibawah lengan disertai rasa nyeri.
6) Jarang terjadi, disertai nyeri di payudara.

Benjolan yang ditemukan di payudara sering terjadi pada wanita, terutama


yang teraba lunak, bulat dan terisi cairan (yang disebut kista). Bentuk benjolan ini
sering berubah menurut siklus menstruasi, dan kadang-kadang terasa sakit bila
ditekan. Hanya sedikit benjolan payudara yang terbukti kanker. Tetapi karena
tetap ada kemungkinan benjolan tersebut adalah kanker payudara, maka wanita
yang mengalaminya sebaiknya memeriksa sendiri payudara secara rutin setiap
bulan. Bila mengalami satu atau dua tanda, segera periksa ke dokter/petugas
kesehatan.

b. Cairan Keluar dari Puting Susu

Cairan seperti susu atau jernih yang keluar dari puting susu biasanya normal
bila wanita tersebut telah selesai menyusui anak setahun yang lalu. Cairan yang
berwarna coklat, hijau, atau berdarah terutama bila keluar dari satu payudara saja
bisa merupakan tanda-tanda bahaya kanker. Segera periksa ke dokter yang terlatih
memeriksa payudara.

c. Infeksi Payudara

Bila wanita menyusui bayinya dan mendapatkan luka merah di payudara, maka
kemungkinan dia mengalami mastitis atau suatu abses. Ini bukanlah suatu kanker

CA MAMAE | 11
dan bisa dengan mudah disembuhkan. Bila wanita tersebut tidak menyusui, maka
mungkin merupakan tanda-tanda kanker.

d. Gambaran klinis

Gambaran klinis pada kanker payudara adalah :

Gejala yang paling sering terjadi

a. Masa (terutama jika keras, iregular, tidak nyeri tekan) atau penebalan pada
payudara, atau daerah aksila.
b. Rabas puting payudara unilateral, persisten, spontan yang mempunyai
karakter serosanguinosa, mengandung darah, atau encer.
c. Retraksi atau inversi puting susu
d. Perubahan ukuran, bentuk atau tekstur payudara (asimetris)
e. Pengerutan atau pelekukan kulit disekitarnya
f. Kulit yang bersisik di sekeliling puting susu

Gejala penyebaran lokal atau regional

a. Kemerahan, ulserasi, edema, atau pelebaran vena


b. Perubahan peau d’orange (seperti kulit jeruk
c. Pembesaran kelenjar getah bening aksila

Bukti metastasis

a. Pembesaran kelenjar getah bening supraklavikula dan servikal


b. Hasil rontgen toraks abnormal dengan atau tanpa efusi pleura
c. Peningkatan alkali fosfatase, kalsium, pindai tulang positif, dan/atau nyeri
tulang berkaitan dengan penyebaran ke tulang
d. Tes fungsi hati abnormal

CA MAMAE | 12
2.9 Pencegahan CA Mamae (Kanker Payudara)
a. Deteksi Dini

Deteksi dini merupakan hal yang terpenting untuk mengontrol kanker


payudara. Para peneliti telah menunjukkan bahwa angka harapan hidup
berhubungan langsung dengan stadium penyakit saat diagnosis. ACS telah
menetapkan petunjuk penapisan untuk wanita tanpa gejala yang meliputi tiga
metode deteksi dini.

1. Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) harus dilakukan setiap bulan


oleh semua wanita berusia mulai dari 20 tahun.
2. Pemeriksaan payudara klinis oleh profesional kesehatan harus dilakukan
setiap 3 tahun untuk wanita usia 20 sampai 40 tahun, dan setiap tahun
untuk wanita di atas 40 tahun.
3. Memografi harus dimulai pada usia 40 tahun. Penapisan memografi rutin
harus dilakukan setiap 1 sampai 2 tahun seklai untuk wanita usia 40
sampai 49 tahun, dan setiap tahun untuk wanita usia 50 tahun ke atas.

Pemeriksaan Payudara Sendiri

Pemeriksaan ini meliputi inspeksi dan palpasi payudara pada posisi berdiri
dan berbaring. Perhatian ditunjuk pada adanya perubahan. Pemeriksaan yang
cermat akan memkan waktu 20 sampai 30 menit. Komponen pemeriksaan ini
meliputi : inspeksi payudara di depan cermin, palpasi seluruh area payudara
menggunakan bantalan jari dengan tekanan yang bebeda-beda, dalam pola yang
spesifik dan gerakan yang sesuai dengan pola tersebut.

Mamografi

Mamografi merupakan satu-satunya cara untuk mendeteksi kanker


payudara sebelum dapat dideteksi dengan pemeriksaan fisik atau SADARI.
Mamografi penapisan digunakan untuk mendeteksi kanker pada wanita yang tidak

CA MAMAE | 13
menunjukkan gejala. USG sangat bermanfaat jika digunakan untuk tujuan
diagnostik untuk membantu membedakan kista berisi cairan dari masa solid.

b. Menemukan dan Mengobati CA Mamae (Kanker Payudara)

Bila anda memeriksa payudara secara rutin, maka anda mungkin bisa
merasakan perubahan kecil atau bila terbentuk benjolan baru. Suatu alat rontgen
khusus yang disebut mammografi bisa menemukan benjolan payudara sewaktu
benjolan tersebut masih kesil dan kurang berbahaya. Tetapi mammografi tidak
tersedia di semua tempat dan sangat mahal. Dan tidak bisa mengatakan dengan
pasti apakah benjolan tersebut kanker.

Salah satu cara untuk mengetahui dengan pasti apakah terdapat kanker
payudara adalah dengan jalan biopsi (pengambilan jaringan payudara). Untuk itu,
ahli bedah akan mengambil sedikit jaringan dari benjolan tersebut dengan jarum
atau pisau bedah dan kemudian dikirim ke laboratorium untuk melihat adanya sel
kanker.

Pengobatan tergantung pada penyebaran kanker dan pelayanan kesehatan


apa yang tersedia di daerah anda. Bila benjolan kecil dan ditemukan secara dini,
bisa disembuhkan hanya dengan pengambilan benjolan tersebut. Tetapi pada
beberapa kasus kanker payudara mungkin perlu pengambilan seluruh payudara.
Kadang-kadang dokter memakai obat-obatan dan radiasi untuk mematikan sel
kanker.

Sampai saati ini tidak diketahui cara pencegahan kanker payudara. Tetapi
kita mengetahui bahwa menemukan dan mengobati kanker payudara secara dini
bisa membuat penyembuhan berhasil. Kanker bisa kambuh dan bisa tidak.
Kadang-kadang kanker muncul kembali setelah beberapa tahun. Bisa muncul di
payudara yang lain, atau mungkin malah muncul di bagian tubuh yang lain.

2.10 Kehamilan dan Kanker payudara

Dari 2% sampai 5% kanker payudara terjadi pada wanita hamil.


Mendeteksi benjolannya, perubahan dalam jaringan payudara, dan masa pada

CA MAMAE | 14
payudara lebih sulit dilakukan selama kehamilan karena adanya perubahan
fisiologis normal yang terjadi selama masa gestasi. Karena banyak wanita yang
menghentikan pemeriksaan payudara mandiri selama kehamilan, maka aspek
penting dalam promosi kesehatan adalah untuk terus menggalakkan pemeriksaan
ini sepanjang kehamilan.

Jika ditemukan massa pada payudara selama kehamilan, maka


mammografi dengan pelindung yang sesuai, aspirasi jarum, dan biopsi merupakan
hal penting untuk dilakukan. Pengobatannya secara mendasar sama dengan yang
dilakukan pada wanita lain, meskipun radiasi merupakan kontraindikasi dalam
kehamilan. Beberapa ahli onkologi harus mulai melakukan kemoterapi secepatnya
pada minggu ke-16 kehamilan karena organ-organ janin sudah dibentuk pada saat
tersebut. Jika diperlukan pengobatan sistemik, maka seksio sesarea dilakukan
secepat dan seaman mungkin untuk menyelamatkan bayi. Jika massa ditemukan
pada wanita ketika menyusui, maka ia disarankan untuk menghentikannya
sehingga memungkinkan bagi payudara mengalami involusi ( kembali kekeadaan
dasarnya) sebelum dilakukan pembedahan. Jika terdeteksi penyakit yang progresif
selama kehamialn dini dan kemoterapi diperlukan, maka penghentian kehamialn
adalah pilihan yang mungkin dapat dipertimbangkan oleh pasien.

Setelah pengobatan selesai, wanita yang berusia lebih muda dapat


mempertimbangkan untuk mempunyai anak, dimana pada kasus ini banyak isu
individual yang harus dikemukakan: keinginannya pasien dan pasangannya untuk
mempunyai anak dan keluarga; hal-hal mengenai penyakit dan prognostik; usia;
isu-isu fertilisasi dan infertilisasi; dan isu-isu sosial, finansial, etik, serta kualitas
hidup. Meskipun waktu menunggunya berbeda, kebanyakan wanita diminta
menunggu 2 tahun sebelum hamil. Sebagian studi restrospektif (Danforth, 1991)
menunjukkan bahwa kehamilan setelah pengobatan tampaknya tidak
meningkatkan risiko untuk kambuhnya kanker payudara. Konseling, memberikan
informasi yang akurat, dan mendengar secara aktif dan penuh kasih sayang adalah
intervensi keperawatan yang penting ketika pasien menghadapi kesulitan dalam

CA MAMAE | 15
membuat keputusan yang sulit mengenai pilih-pilihan pengobatan, membesarkan
anak, atau mengakhiri kehamilan.

2.11 Kanker Payudara Pada Pria

Kanker payudara pada pria berjumlah 1% dari semua kanker payudara.


Gejala-gejalanya dapat mencakup benjolan tidak nyeri di bawah aerola, retraksi
puting, dan ulaserasi kulit. Usia rata-rata pada saat diagnosis adalah 60 tahun.
Diagnostik dan modalitas pengobatannya adalah sama seperti yang digunakan
pada wanita. Faktor risiko dapat mencakup riwayat gondong orkhitis, pemajanan
terhadap radiasi, dan sindrom Klineferter (kondisi kromosom yang mencerminkan
penurunan kadar testosteron).

Karena deteksi biasanya terjadi setelah penyakit terjadi, maka pengobatan


umumnya terdiri atas masektomi radikal karena keterlibatan dari otot pektoralis.
Terapi radiasi mungkin digunakan setelah operasi. Prognosisnya berbeda
bergantung pada tahap penyakit ketika penyakit dideteksi. Tulang dan jaringan
lunak merupakan tempat yang paling umum dari penyakit tahap lanjut dan
metastasis. Orkhidektomi (pengangkatan testis), adrenalektomi (pengankatan
kelenjar adrenal, dan hipofisektomi (pengangkatan kelenjar hipofisis) dapat
digunakan pada penyakit tahap lanjut.

CA MAMAE | 16
Bab 3

Penutup

3.1 Kesimpulan
Ca Mamae adalah sel karsinoma yang tumbuh di daerah payudara. Ca Mamae
ini bisa disebabkan karena faktor internal maupun eksternal. Tanda dan gejala
yang biasa muncul pada pasien Ca Mamae adanya benjolan/massa di payudara,
terasa nyeri dan terjadi pembesaran yang abnormal. Kanker payudara merupakan
salah satu penyakit degenerative yang endemic,. setiap orang di dunia ini memiliki
resiko untuk terkena kanker payudara, walaupun wanita lebih berresiko
daripada laki-laki. Oleh karena itu, sangat diperlukan pencegahan dini dimulai
dari diri sendiri dengan SADARI, memperbaiki pola makan/gizi dan gaya
hidup/lifestyle.

3.2 saran
Kita harus selau waspada dan secara rutin memeriksa payudara agar apabila
terdapat kelainan, bisa langsung diobati sebelum mengalami tahap yang paling
tinggi dan sebelum kanker payudara itu bermetastasis lebih jauh.sangatlah
penting untuk memeriksa payudara secara teratur untuk melihat apakah ada
perubahan seperti timbulnya benjolan atau massa, perubahan ukuran,
kesimetrisan, atau tekstur payudara, perubahan pada puting (meliputi gatal-
gatal, rasa panas, erosi, retraksi, dan sekret yang tidak wajar).

CA MAMAE | 17
Daftar Pustaka

1. smeltzer, Suzanne C. Bare, Brenda G. 2002. Buku ajar keperawatan


medikal-bedah Brunner & suddarth. Vol.2. E/8. Buku kedokteran EGC.
Jakarta.
2. Otto, Shirley E. 2005. Buku saku keperawatan ongkologi. Buku
kedokteran EGC. Jakarta.
3. Adi Hermawan., S. Kep., Ns. 2014. Ilustrasi berwarna patofisiologi
penyakit untuk perawat, bidan, paramedis. Binarupa aksara publisher.
Tanggerang.
4. Burns. A. August. Lovich Ronnie. Maxwell Jane. Shapiro Katharine.
2000. Pemberdayaan wanita dalam bidang kesehatan. Yayasan essentia
medica. Yogyakarta.

CA MAMAE | 18

Вам также может понравиться