Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Laporan Kasus
Oleh:
Uswatun Hasanah
1608437624
Pembimbing:
dr. R. Handoko Pratomo, Sp.M
BAB I
PENDAHULUAN
Corpus alienum adalah benda asing yang merupakan salah satu penyebab
terjadinya trauma pada mata yang sering mengenai sklera, kornea, dan
konjungtiva. Benda asing tersebut dapat berupa serpihan logam, serpihan kaca,
ringan namun beberapa trauma bisa terjadi komplikasi apabila tidak diterapi
secepatnya. Benda asing pada permukaan bola mata dapat menimbulkan skar
infeksi sekunder seperti keratitis hingga yang lebih berat berupa endoftalmitis.2
Penelitian yang dilakukan oleh Chae et all di Rumah Sakit Kota New York
dari 99 pasien dengan keluhan masuknya benda asing ke mata 95% pasien
merupakan laki-laki dan rentang usia terbanyak 31-40 tahun. Kemudian, 88 pasien
mengeluhkan nyeri pada mata ataupun seperti ada benda yang mengganjal pada
mata. Keluhan lain dapat berupa mata berair dan merah. Pada pemeriksaan fisik
dapat ditemukan visus normal ataupun menurun, injeksi konjungtiva dan injeksi
silliar terutama jika terjadi reaksi di kamera okuli anterior. Pada pemeriksaan slit
lamp dapat terlihat adanya benda asing pada kornea dan adanya udem pada mata.4
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Anatomi Kornea
Kornea (Latin Cornum = seperti tanduk) adalah selaput bening mata yang
a. Epitel
Terdiri dari sel epitel squamos yang bertingkat, terdiri atas 5 lapis sel
epitel tidak bertanduk yang saling tumpang tindih, satu lapis sel basal, sel
polygonal, dan sel gepeng. Tebal lapisan epitel kira-kira 550 µm. Epitel dan film
air mata merupakan lapisan permukaan dari media penglihatan. Pada sel basal
sering terlihat mitosis sel dan sel muda ini terdorong ke depan menjadi lapis sel
sayap dan semakin maju ke depan menjadi sel gepeng, sel basal berikatan erat
desmosom dan makula okluden; ikatan ini menghambat pengaliran air, elektrolit
dan glukosa melalui barrier. Sel basal menghasilkan membran basal yang melekat
erat kepadanya.
b. Membran bowman
Membran yang jernih dan aselular, terletak di bawah membran basal dari
epitel. Merupakan lapisan kolagen yang tersusun tidak teratur seperti stroma dan
berasal dari epitel bagian depan stroma. Lapisan ini tidak mempunyai daya
generasi.
6
c. Stroma
lapisan tengah pada kornea. Bagian ini terdiri atas lamel fibril-fibril kolagen
dengan lebar sekitar 1 µm yang saling menjalin yang hampir mencakup seluruh
diameter kornea, pada permukaan terlihat anyaman yang teratur sedang di bagian
perifer serta kolagen ini bercabang; terbentuknya kembali serat kolagen memakan
d. Membran Descemet
kornea yang dihasilkan oleh endotel. Bersifat sangat elastis dan jernih yang
e. Endotel
Berasal dari mesotelium, terdiri atas satu lapis sel berbentuk heksagonal,
tebal antara 20−40 mm melekat erat pada membran descemet melalui taut.
Endotel dari kornea ini dibasahi oleh humor aqueous. Lapisan endotel berbeda
dengan lapisan epitel karena tidak mempunyai daya regenerasi, sebaliknya endotel
dan memberikan dampak pada regulasi cairan, jika endotel tidak lagi dapat
menjaga keseimbangan cairan yang tepat akibat gangguan sistem pompa endotel,
stroma bengkak karena kelebihan cairan (edema kornea) dan kemudian hilangnya
epitel dan endotel yang merupakan membrane semipermeabel, kedua lapisan ini
ini maka akan terjadi edema kornea dan kekeruhan pada kornea.
Kornea dipersarafi oleh saraf sensoris yang terutama berasal dari n.siliaris
pembuluh darah oleh karena sebagai media refrakta, akan tetapi di limbus kornea
terdapat arteri ciliaris anterior yang membawa nutrisi untuk kornea. Nutrisi yang
lain didapat dari humor aquos di camera okuli anterior dengan cara difusi dari
endotel. Fungsi dari kornea adalah sebagai media refrakta dan sebagai bagian
membran bowman mudah terkena infeksi, seperti bakteri, amuba dan jamur.
Kortikosteroid lokal maupun sistemik akan mengubah reaksi imun hospes dengan
menimbulkan rasa sakit dan fotofobia. Rasa sakit diperhebat oleh gesekan
palpebra (terutama palpebra superior) pada kornea dan menetap sampai sembuh.
Lesi kornea pada umumnya dapat mengaburkan penglihatan terutama pada lesi di
tengah kornea.8
8
2. Corpus Alienum
2.1 Definisi
Corpus alienum kornea adalah benda asing yang terdapat pada kornea.
Benda asing tersebut dapat berupa serpihan logam, serpihan kaca, atau serpihan
tergantung dari besarnya corpus alienum, kecepatan masuknya, ada atau tidaknya
proses infeksi dan jenis bendanya sendiri.1 Corpus alienum umumnya merupakan
kategori trauma mata ringan. Partikel kecil dapat menetap di epitel kornea atau
sekitarnya dan diikuti udem kelopak, konjungtiva, dan kornea. Benda asing yang
2.2 Epidemiologi
Corpus alienum adalah salah satu penyebab paling sering dilihat untuk
keadaan darurat mata. Kadang-kadang benda asing mungkin tidak tampak pada
9
Penelitian yang dilakukan oleh Chae et all di Rumah Sakit Kota New York
dari 99 pasien dengan keluhan masuknya benda asing ke mata 95% pasien
merupakan laki-laki dan rentang usia terbanyak 31-40 tahun. Kemudian, 88 pasien
2.3. Etiologi
Benda yang masuk ke dalam bola mata dibagi dalam beberapa kelompok,
yaitu :8
3. Benda inert, adalah benda yang dibuat dari bahan-bahan yang tidak
menimbulkan reaksi jaringan mata, jika terjadi reaksi hanya ringan dan tidak
mengganggu fungsi mata. Contoh : emas, perak, batu, kaca, dan porselin.
jaringan mata sehingga mengganggu fungsi mata. Contoh : timah hitam, seng,
b. Kecepatan masuknya
d. Jenis bendanya
10
c. Ranting pohon
d. Dan sebagainya
2.4. Patogenesis
Benda asing di kornea secara umum masuk ke kategori trauma mata ringan.
Benda asing dapat bersarang (menetap) di epitel kornea atau stroma bila benda
dilatasi pembuluh darah dan kemudian menyebabkan udem pada kelopak mata,
konjungtiva dan kornea. Sel darah putih juga dilepaskan, mengakibatkan reaksi
pada kamera okuli anterior dan terdapat infiltrat kornea. Jika tidak dihilangkan,
2.5. Diagnosis
nyeri, sensasi benda asing, fotofobia, mata merah dan mata berair banyak. Dalam
konjungtiva atau injeksi silar, terdapat benda asing pada bola mata, fluorescein
(+). Benda asing yang sudah tertanam sudah beberapa hari kadang-kadang
kornea atau curiga adaya benda asing intraokular. Kultur dan sensitivitas tes
2.6 Penatalaksanaan
pada mata, mengurangi nyeri, mencegah infeksi, dan mencegah kerusakan fungsi
dihilangkan dengan cara seperti usapan cottonbud secara halus atau menggunakan
jarum spuit 1 cc dibawah anestesi lokal pada saat pemeriksaan slit lamp.
Pengangkatan benda asing harus dilakukan secara hati-hati dan pasien harus
dalam keadaan anestesi lokal karena dapat menyebabkan infeksi apabila terjadi
trauma tambahan.
cukup, penerangan, anestesi dan peralatan yang cukup. Ekstraksi corpus alienum
pada kornea yang berada di sumbu penglihatan langsung harus dilakukan dengan
2.7 Komplikasi
Komplikasi dari corpus alienum pada kornea yang dapat terjadi yaitu:8
ataupun burr
12
b. Infeksi kornea
c. Perforasi bola mata pada trauma yang disebabkan logam atau kecepatan
tinggi, atau bisa juga jika lelah terjadi ulkus yang tidak ditangani, hal ini
efek dari corpus alienum tersebut. Jika ukurannya besar, terletak di bagian sentral
dimana fokus cahaya pada kornea dijatuhkan, maka akan dapat mempengaruhi
visus. Reaksi inflamasi juga bisa terjadi jika corpus alienum yang mengenai
kornea merupakan benda inert dan reaktif. Sikatrik maupun perdarahan juga bisa
timbul jika menembus cukup dalam. Ukuran corpus alienum tidak besar dapat
diambil dan reaksi sekunder seperti inflamasi ditangani secepatnya, serta tidak
menimbulkan sikatrik pada media refraksi yang berarti prognosis bagi pasien
adalah baik.8
13
IDENTITAS PASIEN
Keluhan Utama :
Mata kanan terasa ada yang mengganjal sejak 2 minggu yang lalu.
Mata kanan terasa ada yang mengganjal sejak 2 minggu yang lalu. Hal ini
dirasakan secara tiba-tiba setelah merasa ada sesuatu yang masuk ke mata kanan.
Mata kanan merah dan terasa nyeri (+). Mata kanan terasa gatal (+). Pandangan tidak
kontrol ke dokter.
Riwayat Pengobatan:
PEMERIKSAAN FISIK
Tanda-tanda Vital
Nadi : 86 x/menit
Suhu : 36,6 ºC
STATUS OPTHALMOLOGI
15
OD OS
Visus Tanpa
20/100 20/60
Koreksi
Visus Dengan
20/30 (S -8) 20/25 (S -5,5)
Koreksi
Posisi Bola
Ortoforia Ortoforia
Mata
Gerakan Bola
Mata
Gambar
Skema
Resume :
16
Mata kanan terasa ada yang mengganjal sejak 2 minggu yang lalu. Mata
kanan terasa gatal (+). Mata kanan dirasakan merah dan nyeri (+). Pada pemeriksaan
oftalmologi didapatkan tampak benda asing pada tepi kornea dan adanya injeksi
silliar pada mata kanan. Visus dalam batas normal dengan menggunakan kacamata.
Diagnosis kerja :
Miopi ODS
Penatalaksanaan :
Prognosis
DAFTAR PUSTAKA
1. Dass RI, Gohel DJ. Oculer surface foreign body: its incidence and correlation
with specific occupations. GCSMC J Med Sci. 2013;2(3). hlm. 42-5.
2. Ozkurt ZG, et al. Metallic corneal foreign bodies: an occuptional health hazard.
Arq Bras Oftalmol. 2014;77(2). hlm. 3-81.