Вы находитесь на странице: 1из 15

3

Laporan Kasus

CORPUS ALIENUM PADA KORNEA

Oleh:
Uswatun Hasanah
1608437624

Pembimbing:
dr. R. Handoko Pratomo, Sp.M

KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN ILMU PENYAKIT MATA


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU
RSUD ARIFIN ACHMAD
PEKANBARU
2017
4

BAB I

PENDAHULUAN

Corpus alienum adalah benda asing yang merupakan salah satu penyebab

terjadinya trauma pada mata yang sering mengenai sklera, kornea, dan

konjungtiva. Benda asing tersebut dapat berupa serpihan logam, serpihan kaca,

atau serpihan benda-benda organik.1 Trauma pada mata kebanyakan bersifat

ringan namun beberapa trauma bisa terjadi komplikasi apabila tidak diterapi

secepatnya. Benda asing pada permukaan bola mata dapat menimbulkan skar

yang apabila mengenai axis penglihatan dapat mengakibatkan penglihatan

terganggu. Benda asing pada kornea maupun konjungtiva dapat mengakibatkan

infeksi sekunder seperti keratitis hingga yang lebih berat berupa endoftalmitis.2

Penelitian yang dilakukan oleh Chae et all di Rumah Sakit Kota New York

dari 99 pasien dengan keluhan masuknya benda asing ke mata 95% pasien

merupakan laki-laki dan rentang usia terbanyak 31-40 tahun. Kemudian, 88 pasien

dengan keluhan tersebut mengalami komplikasi pada korneanya.3

Gejala klinis pada corpus alienum biasanya pasien datang dengan

mengeluhkan nyeri pada mata ataupun seperti ada benda yang mengganjal pada

mata. Keluhan lain dapat berupa mata berair dan merah. Pada pemeriksaan fisik

dapat ditemukan visus normal ataupun menurun, injeksi konjungtiva dan injeksi

silliar terutama jika terjadi reaksi di kamera okuli anterior. Pada pemeriksaan slit

lamp dapat terlihat adanya benda asing pada kornea dan adanya udem pada mata.4
5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

1. Anatomi Kornea

Kornea (Latin Cornum = seperti tanduk) adalah selaput bening mata yang

menembus cahaya. Kornea disisipkan ke dalam sklera pada limbus, lekukan

melingkar pada sambungan ini disebut sulcus scleralis.

Kornea terdiri dari 5 lapisan dari luar ke dalam :5,6

a. Epitel

Terdiri dari sel epitel squamos yang bertingkat, terdiri atas 5 lapis sel

epitel tidak bertanduk yang saling tumpang tindih, satu lapis sel basal, sel

polygonal, dan sel gepeng. Tebal lapisan epitel kira-kira 550 µm. Epitel dan film

air mata merupakan lapisan permukaan dari media penglihatan. Pada sel basal

sering terlihat mitosis sel dan sel muda ini terdorong ke depan menjadi lapis sel

sayap dan semakin maju ke depan menjadi sel gepeng, sel basal berikatan erat

dengan sel basal di sampingnya dan sel poligonal di sampingnya melalui

desmosom dan makula okluden; ikatan ini menghambat pengaliran air, elektrolit

dan glukosa melalui barrier. Sel basal menghasilkan membran basal yang melekat

erat kepadanya.

b. Membran bowman

Membran yang jernih dan aselular, terletak di bawah membran basal dari

epitel. Merupakan lapisan kolagen yang tersusun tidak teratur seperti stroma dan

berasal dari epitel bagian depan stroma. Lapisan ini tidak mempunyai daya

generasi.
6

c. Stroma

Lapisan ini mencakup sekitar 90% dari ketebalan kornea. Merupakan

lapisan tengah pada kornea. Bagian ini terdiri atas lamel fibril-fibril kolagen

dengan lebar sekitar 1 µm yang saling menjalin yang hampir mencakup seluruh

diameter kornea, pada permukaan terlihat anyaman yang teratur sedang di bagian

perifer serta kolagen ini bercabang; terbentuknya kembali serat kolagen memakan

waktu lama, dan kadang sampai 15 bulan.

d. Membran Descemet

Merupakan membran aselular dan merupakan batas belakang stroma

kornea yang dihasilkan oleh endotel. Bersifat sangat elastis dan jernih yang

tampak amorf pada pemeriksaan mikroskop elektron, membran ini berkembang

terus seumur hidup dan mempunyai tebal +40 mm.

e. Endotel

Berasal dari mesotelium, terdiri atas satu lapis sel berbentuk heksagonal,

tebal antara 20−40 mm melekat erat pada membran descemet melalui taut.

Endotel dari kornea ini dibasahi oleh humor aqueous. Lapisan endotel berbeda

dengan lapisan epitel karena tidak mempunyai daya regenerasi, sebaliknya endotel

mengkompensasi sel-sel yang mati dengan mengurangi kepadatan seluruh endotel

dan memberikan dampak pada regulasi cairan, jika endotel tidak lagi dapat

menjaga keseimbangan cairan yang tepat akibat gangguan sistem pompa endotel,

stroma bengkak karena kelebihan cairan (edema kornea) dan kemudian hilangnya

transparansi (kekeruhan) akan terjadi. Permeabilitas dari kornea ditentukan oleh

epitel dan endotel yang merupakan membrane semipermeabel, kedua lapisan ini

mempertahankan kejernihan daripada kornea, jika terdapat kerusakan pada lapisan


7

ini maka akan terjadi edema kornea dan kekeruhan pada kornea.

Kornea dipersarafi oleh saraf sensoris yang terutama berasal dari n.siliaris

longus, cabang n.nasosiliaris, saraf ke V saraf siliar longus berjalan suparaknoid

masuk ke stroma menembus membran bowman. Kornea tidak mengandung

pembuluh darah oleh karena sebagai media refrakta, akan tetapi di limbus kornea

terdapat arteri ciliaris anterior yang membawa nutrisi untuk kornea. Nutrisi yang

lain didapat dari humor aquos di camera okuli anterior dengan cara difusi dari

endotel. Fungsi dari kornea adalah sebagai media refrakta dan sebagai bagian

mata dengan pembiasan sinar terkuat.7

Lapisan epitel merupakan sawar yang efisien terhadap masuknya

mikroorganisme ke dalam kornea. Cedera pada epitel mengakibatkan stroma dan

membran bowman mudah terkena infeksi, seperti bakteri, amuba dan jamur.

Kortikosteroid lokal maupun sistemik akan mengubah reaksi imun hospes dengan

berbagai cara dan memungkinkan terjadi infeksi oportunistik.8

Kornea memiliki banyak serabut nyeri sehingga lesi kornea dapat

menimbulkan rasa sakit dan fotofobia. Rasa sakit diperhebat oleh gesekan

palpebra (terutama palpebra superior) pada kornea dan menetap sampai sembuh.

Lesi kornea pada umumnya dapat mengaburkan penglihatan terutama pada lesi di

tengah kornea.8
8

Gambar 1.1. Struktur anatomi mata dan lapisan kornea

(Sumber: Foster B, Lee BW. The Tear Film. In : Anatomy,structure,and

function. In : Ocular Surface Disease Cornea,Conjungtiva)

2. Corpus Alienum

2.1 Definisi

Corpus alienum kornea adalah benda asing yang terdapat pada kornea.

Benda asing tersebut dapat berupa serpihan logam, serpihan kaca, atau serpihan

benda-benda organik. Beratnya kerusakan pada organ di dalam bola mata

tergantung dari besarnya corpus alienum, kecepatan masuknya, ada atau tidaknya

proses infeksi dan jenis bendanya sendiri.1 Corpus alienum umumnya merupakan

kategori trauma mata ringan. Partikel kecil dapat menetap di epitel kornea atau

stroma, terutama ketika diproyeksikan ke arah mata dengan kekuatan besar.1

Corpus alienum dapat memicu inflamasi, sehingga terjadi vasodilatasi

sekitarnya dan diikuti udem kelopak, konjungtiva, dan kornea. Benda asing yang

terlalu lama ditatalaksana dapat menyebabkan infeksi atau nekrosis jaringan.1

2.2 Epidemiologi

Corpus alienum adalah salah satu penyebab paling sering dilihat untuk

keadaan darurat mata. Kadang-kadang benda asing mungkin tidak tampak pada
9

saat pemeriksaan, kecuali setelah meninggalkan abrasi kornea residual dengan

rasa sakit yang dihasilkan.1

Penelitian yang dilakukan oleh Chae et all di Rumah Sakit Kota New York

dari 99 pasien dengan keluhan masuknya benda asing ke mata 95% pasien

merupakan laki-laki dan rentang usia terbanyak 31-40 tahun. Kemudian, 88 pasien

dengan keluhan tersebut mengalami komplikasi pada korneanya.3

2.3. Etiologi

Benda yang masuk ke dalam bola mata dibagi dalam beberapa kelompok,

yaitu :8

1. Benda logam, seperti emas, perak, platina, timah, besi tembaga

2. Benda bukan logam, seperti batu, kaca, bahan pakaian

3. Benda inert, adalah benda yang dibuat dari bahan-bahan yang tidak

menimbulkan reaksi jaringan mata, jika terjadi reaksi hanya ringan dan tidak

mengganggu fungsi mata. Contoh : emas, perak, batu, kaca, dan porselin.

4. Benda reaktif, terdiri dari benda-benda yang dapat menimbulkan reaksi

jaringan mata sehingga mengganggu fungsi mata. Contoh : timah hitam, seng,

nikel, aluminium, tembaga.

Beratnya kerusakan pada organ-organ di dalam bola mata tergantung dari :8

a. Besarnya corpus alienum

b. Kecepatan masuknya

c. Ada atau tidaknya proses infeksi

d. Jenis bendanya
10

Penyebab cedera mata pada pemukaan mata adalah :8

a. Percikan kaca, besi, keramik

b. Partikel yang terbawa angin

c. Ranting pohon

d. Dan sebagainya

2.4. Patogenesis

Benda asing di kornea secara umum masuk ke kategori trauma mata ringan.

Benda asing dapat bersarang (menetap) di epitel kornea atau stroma bila benda

asing tersebut diproyeksikan ke arah mata dengan kekuatan yang besar.8

Benda asing dapat merangsang timbulnya reaksi inflamasi, mengakibatkan

dilatasi pembuluh darah dan kemudian menyebabkan udem pada kelopak mata,

konjungtiva dan kornea. Sel darah putih juga dilepaskan, mengakibatkan reaksi

pada kamera okuli anterior dan terdapat infiltrat kornea. Jika tidak dihilangkan,

benda asing dapat menyebabkan infeksi dan nekrosis jaringan.8

2.5. Diagnosis

Diagnosis corpus alienum pada kornea dapat ditemukan dari anamnesis,

pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang. Gejala yang ditimbulkan berupa

nyeri, sensasi benda asing, fotofobia, mata merah dan mata berair banyak. Dalam

pemeriksaan oftalmologi, ditemukan visus normal atau menurun, adanya injeksi

konjungtiva atau injeksi silar, terdapat benda asing pada bola mata, fluorescein

(+). Benda asing yang sudah tertanam sudah beberapa hari kadang-kadang

ditemukannya rust ring. Pemeriksaan penunjang dilakukan jika ada infeksi/ulkus

kornea atau curiga adaya benda asing intraokular. Kultur dan sensitivitas tes

digunakan pada kasus infeksi atau ulkus.9


11

2.6 Penatalaksanaan

Tujuan dari tatalaksana yaitu untuk menghilangkan rasa yang mengganjal

pada mata, mengurangi nyeri, mencegah infeksi, dan mencegah kerusakan fungsi

yang permanen. Benda asing yang terletak di permukaan kornea dapat

dihilangkan dengan cara seperti usapan cottonbud secara halus atau menggunakan

jarum spuit 1 cc dibawah anestesi lokal pada saat pemeriksaan slit lamp.

Pengangkatan benda asing harus dilakukan secara hati-hati dan pasien harus

dalam keadaan anestesi lokal karena dapat menyebabkan infeksi apabila terjadi

trauma tambahan.

Antibiotik profilaksis 4x1 diberikan sebagai pencegahan infeksi dan harus

diperiksa kembali setelah 24 jam. Apabila mencapai kamera okuli anterior

pengangkatan harus dilakukan di kamar operasi dengan alat pembesar yang

cukup, penerangan, anestesi dan peralatan yang cukup. Ekstraksi corpus alienum

pada kornea yang berada di sumbu penglihatan langsung harus dilakukan dengan

hati-hati karena dapat menyebabkan gangguan visual permanen.10

2.7 Komplikasi

Komplikasi dari corpus alienum pada kornea yang dapat terjadi yaitu:8

a. Rust ring, hal ini terjadi:

1) Benda asing berupa besi

2) Onset 2-4 jam pertama hingga lengkap dalam 8 jam

3) Dapat dibuang dengan bantuan slit lamp menggunakan jarum halus

ataupun burr
12

b. Infeksi kornea

1) Dapat terjadi jika dibiarkan 2-4 hari

2) Menyebabkan ulkus dan jaringan parut

3) Hal ini memerlukan terapi antibiotik topikal yang agresif dan

penanganan dokter mata lebih lanjut.

c. Perforasi bola mata pada trauma yang disebabkan logam atau kecepatan

tinggi, atau bisa juga jika lelah terjadi ulkus yang tidak ditangani, hal ini

memerlukan terapi pembedahan.

Komplikasi terjadi tergantung dari jumlah, ukuran, posisi, kedalaman, dan

efek dari corpus alienum tersebut. Jika ukurannya besar, terletak di bagian sentral

dimana fokus cahaya pada kornea dijatuhkan, maka akan dapat mempengaruhi

visus. Reaksi inflamasi juga bisa terjadi jika corpus alienum yang mengenai

kornea merupakan benda inert dan reaktif. Sikatrik maupun perdarahan juga bisa

timbul jika menembus cukup dalam. Ukuran corpus alienum tidak besar dapat

diambil dan reaksi sekunder seperti inflamasi ditangani secepatnya, serta tidak

menimbulkan sikatrik pada media refraksi yang berarti prognosis bagi pasien

adalah baik.8
13

STATUS BAGIAN ILMU PENYAKIT MATA


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU

IDENTITAS PASIEN

Nama : Ny. L Pendidikan : SMA

Umur : 26 tahun Agama : Islam

Jenis Kelamin : Perempuan Status : Menikah

Alamat : Bukit Raya MRS : 10-07-2017

Pekerjaan : Mahasiswa MR : 680024


14

Keluhan Utama :

Mata kanan terasa ada yang mengganjal sejak 2 minggu yang lalu.

Riwayat Penyakit Sekarang

Mata kanan terasa ada yang mengganjal sejak 2 minggu yang lalu. Hal ini

dirasakan secara tiba-tiba setelah merasa ada sesuatu yang masuk ke mata kanan.

Mata kanan merah dan terasa nyeri (+). Mata kanan terasa gatal (+). Pandangan tidak

terganggu. Keluhan tidak mengganggu aktivitas sehari-hari, sehingga terlambat untuk

kontrol ke dokter.

Riwayat Pengobatan:

Riwayat pengobatan sebelumnya tidak ada

Riwayat Penyakit Dahulu

Tidak ada keluhan yang sama sebelumnya

Riwayat Penyakit Keluarga :

Tidak ada keluarga yang mengalami keluhan yang sama

PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan Umum : Baik

Kesadaran : Komposmentis kooperatif

Tanda-tanda Vital

Tekanan darah : 120/80 mmHg

Nadi : 86 x/menit

Frekuensi pernafasan : 18 x/menit

Suhu : 36,6 ºC

STATUS OPTHALMOLOGI
15

OD OS
Visus Tanpa
20/100 20/60
Koreksi
Visus Dengan
20/30 (S -8) 20/25 (S -5,5)
Koreksi
Posisi Bola
Ortoforia Ortoforia
Mata

Gerakan Bola
Mata

Baik ke segala arah Baik ke segala arah


Tekanan Bola
Normal perpalpasi Normal perpalpasi
Mata
Normal Palpebra Normal
Injeksi silliar Konjungtiva Normal
Tampak benda asing Kornea Jernih
Tenang Sklera Tenang
Dalam COA Dalam
Iris berwarna coklat, pupil bulat, Iris berwarna coklat, pupil bulat,
Iris/Pupil
refleks cahaya (+/+) diameter 2 mm refleks cahaya (+/+) diameter 2 mm
Jernih Lensa Jernih
+ Refleks fundus +
Jernih Media Jernih
Bulat, batas tegas, CDR 0,3 , a/v=2/3 Papila Bulat, batas tegas, CDR 0,3 , a/v=2/3
Normal Retina Normal
Refleks (+) Makula Refleks (+)

Gambar

Skema

Resume :
16

Mata kanan terasa ada yang mengganjal sejak 2 minggu yang lalu. Mata

kanan terasa gatal (+). Mata kanan dirasakan merah dan nyeri (+). Pada pemeriksaan

oftalmologi didapatkan tampak benda asing pada tepi kornea dan adanya injeksi

silliar pada mata kanan. Visus dalam batas normal dengan menggunakan kacamata.

Diagnosis kerja :

Corpus alienum pada kornea OD

Miopi ODS

Penatalaksanaan :

Ekstraksi corpus alienum

Terapi antibiotik profilaksis tetes mata

Prognosis

Quo ad vitam : bonam

Quo ad functionam : bonam

Quo ad kosmetikum : bonam


17

DAFTAR PUSTAKA

1. Dass RI, Gohel DJ. Oculer surface foreign body: its incidence and correlation
with specific occupations. GCSMC J Med Sci. 2013;2(3). hlm. 42-5.

2. Ozkurt ZG, et al. Metallic corneal foreign bodies: an occuptional health hazard.
Arq Bras Oftalmol. 2014;77(2). hlm. 3-81.

3. Chae B, et al. Investigative ophthalmology & visual science: epidemiology,


clinical characteristics and complications in ocular foreign body injuries. New
York: 2014, Vol.55(13). hlm. 4713.

4. Aziz MA, Rahman MA. Corneal foreign body--an occupational


hazard. Mymensingh Med J. 2004 Jul. 13(2). hlm. 6-174.

5. Ilyas S, Yulianti S. Ilmu penyakit mata. Ed 5. Jakarta; 2015. hlm. 5-6.

6. Farjo A, McDermott M, Soong H. Corneal anatomy, physiology, and wound


healing. Ed 3. China: 2009. hlm. 203-207.

7. Khurana AK. Comprehensive ophtalmology. Ed 4. New Delhi: New Age


International; 2007. hlm. 89-126.
8. Eva PR, Whitcher JP. Vaughan & Asbury oftalmologi umum. Edisi 17. Jakarta:
EGC; 2007. hlm. 8-10,125-48,80-372.
9. Field D, Tilotson J, Whittingham E. Eye emergencies. Ed 2. Cumbria: 2015. hlm.
84-85.

Вам также может понравиться

  • Tutorial Rinosinusitis Dengan Polip Hidung
    Tutorial Rinosinusitis Dengan Polip Hidung
    Документ60 страниц
    Tutorial Rinosinusitis Dengan Polip Hidung
    Danil Anugrah Jaya
    Оценок пока нет
  • PTERYGIUM
    PTERYGIUM
    Документ18 страниц
    PTERYGIUM
    Faisal Ravif
    Оценок пока нет
  • Benda Asing Di THT David
    Benda Asing Di THT David
    Документ23 страницы
    Benda Asing Di THT David
    fahmi rosyadi
    Оценок пока нет
  • CRVO Tinjauan
    CRVO Tinjauan
    Документ17 страниц
    CRVO Tinjauan
    Azhar Akbar
    100% (1)
  • Reflux Symptom Index
    Reflux Symptom Index
    Документ2 страницы
    Reflux Symptom Index
    Rifda el mahroos
    Оценок пока нет
  • Referat Alergi Susu Sapi
    Referat Alergi Susu Sapi
    Документ11 страниц
    Referat Alergi Susu Sapi
    Athikah Khairunnisa
    Оценок пока нет
  • JUDUL
    JUDUL
    Документ15 страниц
    JUDUL
    Andita Dwiputeri Erwidodo
    Оценок пока нет
  • Benda Asing Pada Konjungtiva
    Benda Asing Pada Konjungtiva
    Документ12 страниц
    Benda Asing Pada Konjungtiva
    Adi Abdil
    Оценок пока нет
  • Glaukoma Diinduksi Obat
    Glaukoma Diinduksi Obat
    Документ19 страниц
    Glaukoma Diinduksi Obat
    Rizky Simamora
    Оценок пока нет
  • Corpus Alienum Kelompok B
    Corpus Alienum Kelompok B
    Документ47 страниц
    Corpus Alienum Kelompok B
    Jel Jelitaaa
    100% (1)
  • Referat Neuritis Optik
    Referat Neuritis Optik
    Документ11 страниц
    Referat Neuritis Optik
    Cho Hyeri Herolovers
    0% (1)
  • (Mahasiswa) Modul 2 Keputihan Sistem Reproduksi 2021
    (Mahasiswa) Modul 2 Keputihan Sistem Reproduksi 2021
    Документ18 страниц
    (Mahasiswa) Modul 2 Keputihan Sistem Reproduksi 2021
    19.018 - Chintya Lubna Cahyadi
    Оценок пока нет
  • DIAGNOSIS MATA
    DIAGNOSIS MATA
    Документ7 страниц
    DIAGNOSIS MATA
    Nur Rakhma Akmalia
    Оценок пока нет
  • MTE Eksotropia Intermitten
    MTE Eksotropia Intermitten
    Документ23 страницы
    MTE Eksotropia Intermitten
    apriiiiiiilll
    Оценок пока нет
  • KATARAK SENILIS
    KATARAK SENILIS
    Документ30 страниц
    KATARAK SENILIS
    Ayu Utami Harli
    100% (1)
  • Lo Hipermetropia
    Lo Hipermetropia
    Документ4 страницы
    Lo Hipermetropia
    Rosyda
    Оценок пока нет
  • HEMIPARESE
    HEMIPARESE
    Документ24 страницы
    HEMIPARESE
    AisyahMuftihaturrahmah
    Оценок пока нет
  • Referat Gangguan Eliminasi (ENURESIS DAN ENKOPRESIS)
    Referat Gangguan Eliminasi (ENURESIS DAN ENKOPRESIS)
    Документ22 страницы
    Referat Gangguan Eliminasi (ENURESIS DAN ENKOPRESIS)
    Novary Djipung
    Оценок пока нет
  • Laporan Kasus Simblefaron + Pterigium Grade II - Devi - Oktavitalis
    Laporan Kasus Simblefaron + Pterigium Grade II - Devi - Oktavitalis
    Документ31 страница
    Laporan Kasus Simblefaron + Pterigium Grade II - Devi - Oktavitalis
    devi_oktavitalis
    Оценок пока нет
  • PBL 23 Kalazion
    PBL 23 Kalazion
    Документ20 страниц
    PBL 23 Kalazion
    Danny Sumargo
    Оценок пока нет
  • 4 PPT TBR Patofis UMN LMN Bagian Saraf
    4 PPT TBR Patofis UMN LMN Bagian Saraf
    Документ22 страницы
    4 PPT TBR Patofis UMN LMN Bagian Saraf
    AVG2011
    Оценок пока нет
  • Etiologi Epilepsi
    Etiologi Epilepsi
    Документ2 страницы
    Etiologi Epilepsi
    HendriWahyudi
    Оценок пока нет
  • HMD
    HMD
    Документ31 страница
    HMD
    Mariyana Prastiwi
    Оценок пока нет
  • Obat Telinga dan Hidung Populer
    Obat Telinga dan Hidung Populer
    Документ8 страниц
    Obat Telinga dan Hidung Populer
    Zevhinny Umbu Roga
    100% (1)
  • Pathway Blefaritis
    Pathway Blefaritis
    Документ2 страницы
    Pathway Blefaritis
    Fheronika Sitohang
    Оценок пока нет
  • ISPA DI HUTUMURI
    ISPA DI HUTUMURI
    Документ38 страниц
    ISPA DI HUTUMURI
    Koas Neuro Unpatti
    Оценок пока нет
  • Laryngopharyngeal Reflux: Clinical Report Session
    Laryngopharyngeal Reflux: Clinical Report Session
    Документ15 страниц
    Laryngopharyngeal Reflux: Clinical Report Session
    yenny handayani sihite
    Оценок пока нет
  • KERATOKONJUNGTIVITIS
    KERATOKONJUNGTIVITIS
    Документ31 страница
    KERATOKONJUNGTIVITIS
    Agnes Wanda Suwanto
    Оценок пока нет
  • PBL Skenario 3
    PBL Skenario 3
    Документ35 страниц
    PBL Skenario 3
    Pandu Giri Prabowo
    Оценок пока нет
  • Inspeksi Orifisium Duktus Lakrimalis
    Inspeksi Orifisium Duktus Lakrimalis
    Документ14 страниц
    Inspeksi Orifisium Duktus Lakrimalis
    indra yudistira
    Оценок пока нет
  • Laporan PBL Modul 3 Buang Air Besar Berdarah 12b
    Laporan PBL Modul 3 Buang Air Besar Berdarah 12b
    Документ36 страниц
    Laporan PBL Modul 3 Buang Air Besar Berdarah 12b
    Ayu Hartati Bakri
    Оценок пока нет
  • Rinitis Alergi
    Rinitis Alergi
    Документ34 страницы
    Rinitis Alergi
    Nur Atiqah Nordin
    100% (1)
  • Cuci Hidung
    Cuci Hidung
    Документ2 страницы
    Cuci Hidung
    Arif
    Оценок пока нет
  • Ektropion
    Ektropion
    Документ33 страницы
    Ektropion
    Abdurrahman Hakem
    Оценок пока нет
  • Refleksi Kasus Hilma Rhinitis Alergi
    Refleksi Kasus Hilma Rhinitis Alergi
    Документ32 страницы
    Refleksi Kasus Hilma Rhinitis Alergi
    bungagladys
    Оценок пока нет
  • Trauma Asam Pada Mata
    Trauma Asam Pada Mata
    Документ18 страниц
    Trauma Asam Pada Mata
    Ahmad Ramadhanu
    Оценок пока нет
  • Referat Retinopati
    Referat Retinopati
    Документ16 страниц
    Referat Retinopati
    Zaki Ahmad Hakiqi
    Оценок пока нет
  • Case Report MAta
    Case Report MAta
    Документ46 страниц
    Case Report MAta
    Dea Melinda Sabila
    Оценок пока нет
  • Nutrisi Ibu Hamil
    Nutrisi Ibu Hamil
    Документ29 страниц
    Nutrisi Ibu Hamil
    Nory Junov Paramana
    Оценок пока нет
  • Konjungtivitis Dry Eye
    Konjungtivitis Dry Eye
    Документ16 страниц
    Konjungtivitis Dry Eye
    winda
    Оценок пока нет
  • Sumbatan Jalan Nafas
    Sumbatan Jalan Nafas
    Документ22 страницы
    Sumbatan Jalan Nafas
    Lyvie Lavenia
    Оценок пока нет
  • Blood Ocular Barrier
    Blood Ocular Barrier
    Документ53 страницы
    Blood Ocular Barrier
    affan azhari
    100% (1)
  • Retinopati Hipertensi
    Retinopati Hipertensi
    Документ15 страниц
    Retinopati Hipertensi
    Riska Wulandari
    50% (2)
  • Modul 1 Endokrin
    Modul 1 Endokrin
    Документ75 страниц
    Modul 1 Endokrin
    SabrinaQurrotaayun
    Оценок пока нет
  • KONJUNGTIVITIS VERNAL
    KONJUNGTIVITIS VERNAL
    Документ4 страницы
    KONJUNGTIVITIS VERNAL
    Lyka Mustika Delima
    Оценок пока нет
  • Laporan Kel.3 PBL 2 Tuli
    Laporan Kel.3 PBL 2 Tuli
    Документ29 страниц
    Laporan Kel.3 PBL 2 Tuli
    heni aris
    100% (1)
  • Eales Disease
    Eales Disease
    Документ22 страницы
    Eales Disease
    liana
    Оценок пока нет
  • BRVO Pendahuluan
    BRVO Pendahuluan
    Документ22 страницы
    BRVO Pendahuluan
    Ismy Hoiriyah
    Оценок пока нет
  • Mirza Modul Mata LBM 1 SGD 8
    Mirza Modul Mata LBM 1 SGD 8
    Документ56 страниц
    Mirza Modul Mata LBM 1 SGD 8
    Sandra Mignon
    Оценок пока нет
  • Referat Forensik Silvia
    Referat Forensik Silvia
    Документ36 страниц
    Referat Forensik Silvia
    Mikhail Halim
    Оценок пока нет
  • Hifema Trauma Mata
    Hifema Trauma Mata
    Документ45 страниц
    Hifema Trauma Mata
    Laela Nurrochmah
    Оценок пока нет
  • Displasia Bronkopulmoner
    Displasia Bronkopulmoner
    Документ6 страниц
    Displasia Bronkopulmoner
    Elina Indraswari
    100% (1)
  • Macam-Macam Herniasi Otak
    Macam-Macam Herniasi Otak
    Документ7 страниц
    Macam-Macam Herniasi Otak
    Dhyan Kidi
    Оценок пока нет
  • LAPORAN KASUS Asfiksia DR - Setyo
    LAPORAN KASUS Asfiksia DR - Setyo
    Документ22 страницы
    LAPORAN KASUS Asfiksia DR - Setyo
    Dewi Trisnawati
    Оценок пока нет
  • PBL Blok 23-Katarak
    PBL Blok 23-Katarak
    Документ36 страниц
    PBL Blok 23-Katarak
    Mira Prawira
    Оценок пока нет
  • Ulkus Kornea
    Ulkus Kornea
    Документ24 страницы
    Ulkus Kornea
    Arif Wicaksono
    Оценок пока нет
  • Tugas Mandiri-Gonioskopi
    Tugas Mandiri-Gonioskopi
    Документ5 страниц
    Tugas Mandiri-Gonioskopi
    Muhammad Kharisma Utomo
    Оценок пока нет
  • Teknik tonometri digital
    Teknik tonometri digital
    Документ11 страниц
    Teknik tonometri digital
    Novika Gabriel
    Оценок пока нет
  • TINJAUAN PUSTAKA CORPUS ALIENUM
    TINJAUAN PUSTAKA CORPUS ALIENUM
    Документ11 страниц
    TINJAUAN PUSTAKA CORPUS ALIENUM
    PutriChairani
    Оценок пока нет
  • Laporan Kasus Mata
    Laporan Kasus Mata
    Документ18 страниц
    Laporan Kasus Mata
    nadia
    Оценок пока нет
  • Laporan Kasus
    Laporan Kasus
    Документ31 страница
    Laporan Kasus
    popinovia
    Оценок пока нет
  • COVER
    COVER
    Документ1 страница
    COVER
    popinovia
    Оценок пока нет
  • Bab 1-2
    Bab 1-2
    Документ16 страниц
    Bab 1-2
    popinovia
    Оценок пока нет
  • Katarak Undip
    Katarak Undip
    Документ4 страницы
    Katarak Undip
    popinovia
    Оценок пока нет
  • Penilaian Fraktur
    Penilaian Fraktur
    Документ1 страница
    Penilaian Fraktur
    popinovia
    Оценок пока нет
  • Case Jiwa Popi Novia
    Case Jiwa Popi Novia
    Документ12 страниц
    Case Jiwa Popi Novia
    popinovia
    Оценок пока нет
  • Gambar 4 Tahun
    Gambar 4 Tahun
    Документ1 страница
    Gambar 4 Tahun
    popinovia
    Оценок пока нет
  • COVER
    COVER
    Документ1 страница
    COVER
    popinovia
    Оценок пока нет
  • Penanganan Terkini Peb El Final
    Penanganan Terkini Peb El Final
    Документ23 страницы
    Penanganan Terkini Peb El Final
    Novi Aktari
    Оценок пока нет
  • Tugas Journal Reading
    Tugas Journal Reading
    Документ2 страницы
    Tugas Journal Reading
    popinovia
    Оценок пока нет
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Документ2 страницы
    Daftar Pustaka
    popinovia
    Оценок пока нет
  • Cover Case D
    Cover Case D
    Документ1 страница
    Cover Case D
    popinovia
    Оценок пока нет
  • Punya Popi Ayi
    Punya Popi Ayi
    Документ2 страницы
    Punya Popi Ayi
    popinovia
    Оценок пока нет
  • Case Jiwa Popi Novia (Repaired)
    Case Jiwa Popi Novia (Repaired)
    Документ13 страниц
    Case Jiwa Popi Novia (Repaired)
    popinovia
    Оценок пока нет
  • Insomnia Non Organik (F51.0) - Putry Lestari
    Insomnia Non Organik (F51.0) - Putry Lestari
    Документ34 страницы
    Insomnia Non Organik (F51.0) - Putry Lestari
    popinovia
    Оценок пока нет
  • Bab 1 Proposal
    Bab 1 Proposal
    Документ3 страницы
    Bab 1 Proposal
    popinovia
    Оценок пока нет
  • Case Jiwa Popi
    Case Jiwa Popi
    Документ24 страницы
    Case Jiwa Popi
    popinovia
    Оценок пока нет
  • Bab II Kekerasan Tajam Ela
    Bab II Kekerasan Tajam Ela
    Документ19 страниц
    Bab II Kekerasan Tajam Ela
    popinovia
    Оценок пока нет
  • Case Retensio
    Case Retensio
    Документ2 страницы
    Case Retensio
    popinovia
    Оценок пока нет
  • Case KLP 3
    Case KLP 3
    Документ8 страниц
    Case KLP 3
    popinovia
    Оценок пока нет
  • Literasi: Judul Bacaan
    Literasi: Judul Bacaan
    Документ2 страницы
    Literasi: Judul Bacaan
    popinovia
    Оценок пока нет
  • Case Jiwa Popi Novia
    Case Jiwa Popi Novia
    Документ12 страниц
    Case Jiwa Popi Novia
    popinovia
    Оценок пока нет
  • Daftar Pustaka Proposal Popi
    Daftar Pustaka Proposal Popi
    Документ1 страница
    Daftar Pustaka Proposal Popi
    popinovia
    Оценок пока нет
  • Case Maya Hijratinnisa
    Case Maya Hijratinnisa
    Документ12 страниц
    Case Maya Hijratinnisa
    popinovia
    Оценок пока нет
  • BAB I Popi
    BAB I Popi
    Документ3 страницы
    BAB I Popi
    popinovia
    Оценок пока нет
  • Abs Trak
    Abs Trak
    Документ2 страницы
    Abs Trak
    popinovia
    Оценок пока нет
  • Otopsi Medikolegal Harus Dilakukan Untuk Semua Kematian Tidak Wajar Untuk Memastikan Fakta
    Otopsi Medikolegal Harus Dilakukan Untuk Semua Kematian Tidak Wajar Untuk Memastikan Fakta
    Документ1 страница
    Otopsi Medikolegal Harus Dilakukan Untuk Semua Kematian Tidak Wajar Untuk Memastikan Fakta
    popinovia
    Оценок пока нет
  • Bab II Kekerasan Tajam Ela
    Bab II Kekerasan Tajam Ela
    Документ19 страниц
    Bab II Kekerasan Tajam Ela
    popinovia
    Оценок пока нет
  • BAB I Popi
    BAB I Popi
    Документ3 страницы
    BAB I Popi
    popinovia
    Оценок пока нет