Вы находитесь на странице: 1из 10

teknologi masa depan

Senin, 23 Januari 2012

CONTOH MAKALAH TENTANG ILMU PENGETAHUAN

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Islam diturunkan sebagai rahmatan lil ‘alamin. Untuk itu, maka diutuslah Rasulullah SAW untuk
memperbaiki manusia melalui pendidikan. Pendidikanlah yang mengantarkan manusia pada derajat yang
tinggi, yaitu orang-orang yang berilmu. Ilmu yang dipandu dengan keimanan inilah yang mampu
melanjutkan warisan berharga berupa ketaqwaan kepada Allah SWT. Dengan pendidikan yang baik, tentu
akhlak manusia pun juga akan lebih baik. Tapi kenyataan dalam hidup ini, banyak orang yang
menggunakan akal dan kepintaraannya untuk maksiat. Banyak orang yang pintar dan berpendidikan
justru akhlaknya lebih buruk dibanding dengan orang yang tak pernah sekolah. Hal itu terjadi karena
ketidakseimbangannya ilmu dunia dan akhirat.

Ilmu pengetahuan dunia rasanya kurang kalau belum dilengkapi dengan ilmu agama atau akhirat. Orang
yang berpengetahuan luas tapi tidak tersentuh ilmu agama sama sekali, maka dia akan sangat mudah
terkena bujuk rayu syaitan untuk merusak bumi, bahkan merusak sesama manusia dengan berbagai
tindak kejahatan. Disinilah alasan mengapa ilmu agama sangat penting dan hendaknya diajarkan sejak
kecil. Kalau bisa, ilmu agama ini lebih dulu diajarkan kepada anak sebelum anak tersebut menerima ilmu
dunia. Kebodohan adalah salah satu faktor yang menghalangi masuknya cahaya Islam. Oleh karena itu,
manusia membutuhkan terapi agar menjadi makhluk yang mulia dan dimuliakan oleh Al

B. RUMUSAN MASALAH

1. Hadist-hadist menuntut ilmu

2. Hadist mengenai keistimewaan dan keutamaan menuntut ilmu

3. Hukum dari menuntut ilmu


C. TUJUAN

1. Memahami isi kandungan hadist-hadist menuntut ilmu

2. Mengetahui hadist –hadist tentang keistimewaan dan keutamaan menuntut


ilmu

3. Mengetahui hukum dari menuntut ilmu

BAB II

PEMBAHASAN

A. Hadist-hadist menuntut ilmu[1]

‫عن ابي الد ردا ء قال سمعت ر سو ل ا صلى ا عليه و سلم يقو ل من سلك طريق يلتمس فيه علما سهل ا له طريق الى الجنة و ان المل‬
‫ئكة لتضع اجنحتها رضا لطالب العلم و ان طا لب العلم يستغفر له من فى السما ء و الرض حتى الحيتا ن في الما ء و ان فضل العا لم على‬
‫العا بد كفضل القمر على سا ئر الكوا كب ان العلماء هم و رثة ال نبياء ان النبيا ء لم يوارثودينا را ول درهما انما و رثوالعلم فمن اخده اخد‬
( ‫بحظ وافر ) رواه احمد والترمدى و ابوداود وابن مجه‬

Hadits 1

Dari Abi Darda dia berkata :”Aku mendengar Rasulullah saw bersabda” : “Barang siapa yang menempuh
suatu jalan dalam rangka mencari ilmu maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga, dan
sesungguhnya para malaikat membentangkan sayapnya karena ridla (rela) terhadap orang yang mencari
ilmu. Dan sesungguhnya orang yang mencali ilmu akan memintakan bagi mereka siapa-siapa yang ada di
langit dan di bumi bahkan ikan-ikan yang ada di air. Dan sesungguhnya keutamaan orang yang berilmu
atas orang yang ahli ibadah seperti keutamaan (cahaya) bulan purnama atas seluruh cahaya bintang.
Sesungguhnya para ulama itu adalah pewaris para Nabi, sesugguhnya para Nabi tidak mewariskan dinar
dan dirham, akan tetapi mereka mewariskan ilmu, maka barang siapa yang mengambil bagian untuk
mencari ilmu, maka dia sudah mengambil bagian yang besar (H.R.Ahmad, Tirmidzi, Abu Dawud, dan Ibnu
Majjah).[2]

Hadits 2

( ‫عن انس بن ما لك قال قا ل رسو ل ا صلى ا عليه وسلم من خرج في طلب العلم كا ن في سبيل ل ا حتى يرجع ) رواه التر مدى‬

Dari Anas bin Malik berkata, telah bersabda Rasulullah saw : “barangsiapa keluar (pergi) untuk mencari
ilmu maka ia berada di jalan Allah sehingga kembali (HR.Tirmidzi).[3]
Hadits 3

( ‫قا ل النبي صلى ا عليه وسلم كن عا لما او متعلما او مستمعا او محبا ول تكن خا مسا فتهلك ) روا ه بيهقي‬

Telah bersabda Rasulullah saw : “Jadilah engkau orang yang berilmu (pandai), atau orang yang belajar,
atau orang yang mau mendengarkan ilmu, atau orang yang menyukai ilmu. Dan janganlah engkau
menjadi orang yang kelima maka kamu akan celaka (HR.Baehaqi)[4]

z Kandungan Hadits Mencari Ilmu[5]

Untuk memperoleh kesuksesan atau kebahagian baik di dunia maupun di akhirat bahkan keduaduanya
harus mempergunakan alat, alat untuk mencapai kesuksesan itu adalah ilmu. Ilmu ibarat cahaya yang
mampu menerangi jalan seseorang untuk mewujudkan segala cita-citanya, sementara kebodohan akan
membawa seseorang kepada kemadlaratan atau kesengsaraan yang membelenggu hidupnya.

Dalam hadits yang pertama Rasulullah saw menjelaskan :

1) Allah akan memberikan berbagai kemudahan kepada para pencari ilmu, seperti kemudahan
bergaul, kemudahan mendapatkan pekerjaan, termasuk kemudahan untuk menuju surga.

2) Para malaikat akan memberikan perlindungan kepada para pencari ilmu dengan cara meletakkan
sayapnya sebagai bukti kerelaan mereka terhadap apa yang dilakukan oleh para pencari ilmu.

3) Aktivitas pencarian ilmu adalah aktivitas yang sangat mulia, sehingga kepada para pencari ilmu
semua makhluk Allah baik yang ada di langit maupun di bumi bahkan ikan-ikan yang ada di dalam air
akan memberikan berbagai bantuan, mereka semua ikut mendoakan agar orang yang mencari ilmu
selalu mendapatkan ampunan dari Allah SWT.

4) Allah memberikan keuatamaan kepada para pencari ilmu melebihi keutamaan yang diberikan
kepada para ahli ibadah, ibarat cahaya bulan purnama yang mampu mengalahkan cahaya seluruh
bintang.

5) Para ulama (orang yang berilmu dan selalu menjadi pencari ilmu) adalah pewaris para Nabi,
merekalah yang akan meneruskan para nabi dalam menegakan kebenaran dan memerangi kezaliman
dengan menyebarkan ilmu yang diterimanya dari nabi kepada orang-orang yang ada di sekitarnya.
Semua nabi tidaklah mewariskan harta benda untuk umatnya melainkan mewariskan ilmu untuk
kemaslahatan ummatnya. Oleh karena itu siapapun yang berusaha menuntut ilmu dan berhasil
menguasainya, maka dia telah berhasil mendapatkan bagian yang sangat besar sebagai modal untuk
menghadap Allah swt.

Dalam hadits yang kedua Rasulullah menegaskan bahwa menuntut ilmu itu dinilai sebagai berjuang di
jalan Allah, sehingga barang siapa yang mencari ilmu dengan sungguh-sungguh dia akan mendapatkan
pahala yang berlipat ganda bahkan bila sesorang meninggal dunia saat mencari ilmu dia akan
mendapatkan surganya Allah karena dinilai sama dengan mati syahid.
Sementara dalam Hadits ketiga Rasulullah menganjurkan agar umat Islam (kaum muslimin) mau menjadi
orang yang :

1) Berilmu (pandai), sehingga dengan ilmu yang dimiliki seorang muslim bisa mengajarkan ilmu yang
dimilikinya kepada orang-orang yang ada disekitarnya. Dan dengan demikian kebodohan yang ada
dilingkungannya bisa terkikis habis dan berubah menjadi masyarakat yang beradab dan memiliki
wawasan yang luas.

2) Jika tidak bisa menjadi orang pandai yang mengajarkan ilmunya kepada umat manusia, jadilah
sebagai orang yang mau belajar dari lingkungan sekitar dan dari orang orang pandai

3) Jika tidak bisa menjadi orang yang belajar, jadilah sebagai orang yang mau mendengarkan ilmu
pengetahuan. Setidaknya jika kita mau mendengarkan ilmu pengetahun kita bisa mengambil hikmah dari
apa yang kita dengar.

4) Jika menjadi pendengar juga masih tidak bisa, maka jadilah sebagai orang yang menyukai ilmu
pengetahun, diantaranya dengan cara membantu dan memuliaka orang-orang yang berilmu,
memfasilitasi aktivitas keilmuan seperti menyediakan tempat untuk pelaksanaan pengajian dan lain-lain.

5) Janganlah menjadi orang yang kelima, yaitu yang tidak berilmu, tidak belajar, tidak mau mendengar,
dan tidak menyukai ilmu. Jika diantara kita memilih yang kelima ini akan menjadi orang yang celaka.

B. Hadist tentang keistimewaan dan keutamaan menuntut ilmu

Ilmu merupakan sebuah hal yang sangat berharga bagi setiap orang. Demikian juga halnya
dalam agama yang mulia ini, ilmu memiliki kedudukan yang amat tinggi, dalam Al Qur’an Allah
Subhanahu wa Ta’ala,

‫اا الاعذيفن آففمانوا عمرناكرم فوالاعذيفن اأواتوا ارلععرلفم فدفرفجا ت‬


‫ت‬ ‫يفررففعع ا‬

Artinya :

“Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantara kamu dan dan orang-orang yang
diberi pengetahuan beberapa derajat.” (QS.Al-Mujadilah : 11)[6]

Menurut penafsir terkenal M.Quraish Shihab, yang dimaksud dengan yang diberi ilmu
pengetahuan adalah mereka yang beriman dan menghiasi diri dengan mereka dengan pengetahuan[7].
Dari pengertian tersebut diartikan bahwa kaum beriman dibagi menjadi 2 kelompok besar, yang pertama
sekedar beriman dan beramal shalih, dan yang kedua beriman dan beramal shaleh dan memiliki
pengetahuan. Maka dari golongan kedua itulah yang mempunyai derajat lebih tinggi, Karena tidak hanya
beriman dan beramal shaleh tetapi juga memiliki ilmu pengetahuan yang disandangnya.

Dalam hal ini dijelaskan pula dalam hadist mengenai keistimewaan yang akan didapatkan oleh orang
yang menuntut ilmu, diantaranya adalah :
( ‫من سلك طريق يلتمس فيه علما سهل ا له طريق الى الجنة)رواه مسلم‬

Abu Hurairah ra. Berkata bahwa rasulullah saw bersabda : “Barang siapa yang menempuh suatu jalan
untuk menuntut ilmu pengetahuan, maka Allah akan memudahkan baginya jalan itu ke
surga.”HR.Muslim[8]

Hadist ini menjelaskan mengenai keistimewaan bagi orang-orang yang menuntut ilmu
pengetahuan. Dengan memiliki ilmu pengetahuan, maka kita bisa mengetahui tentang perkembangan
ilmu maupun teknologi sesuai dengan perkembangan zaman. Dalam hal ini Allah akan memudahkan
jalan menuju ke surga bagi orang-orang yang berilmu, akan tetapi dengan syarat orang yang berilmu itu
juga mau beriman kepada Allah.

Allah juga memberikan keistimewaaan bagi orang yang berilmu yang mau mengamalkan
ilmunya kepada orang lain, maka orang tersebut akan diberi pahala sebanyak pahala orang-orang yang
telah diajari olehnya. Sebagaimana telah disebutkan dalam hadist di bawah ini :

‫ك عمرن أااجوعرعهرم فشريدئا‬ ‫اا فعلفريعه فوفسلافم فقافل فمرن فدفعا إعفلى هاددى فكافن لفها عمرن ارلفرجعر عمرثال أااجوعر فمرن تفبعفعها فل يفرنقا ا‬
‫ص فذلع ف‬ ‫صالى ا‬ ‫فعرن أفعبي هافرريفرةف أفان فراسوفل ا‬
‫اع ف‬
( ‫ك عمرن آفثاعمعهرم فشريدئا )روا ه مسلم‬ ‫ضفللفتة فكافن فعلفريعه عمرن ا ر علرثعم عمرثال آفثاعم فمرن تفبعفعها فل يفرنقا ا‬
‫ص فذلع ف‬ ‫فوفمرن فدفعا إعفلى ف‬

Abu Hurairah ra. Berkata bahwa Rasulullah saw bersabda :”Barangsiapa yang mengajak orang kepada
suatu jalan yang baik, maka ia mendapat pahala sebanyak pahala pengikutnya dengan tiada mengurangi
sedikitpun dari pahala mereka sendiri. Sebaliknya, barang siapa mengajak kepada kesesatan, maka ia
akan mendapat dosa sebanyak yang diperoleh orang-orang yang mengikutinya tanpa mengurangi dosa
mereka sedikitpun."HR. Muslim.[9]

Mengenai belajar dan mengajar, Mu’adz bin Jabal mengatakan : “Pelajarilah ilmu, sebab
mencari ilmu karena Allah adalah kebaikan, menuntunnya adalah ibadah, mempelajarinya adalah tasbih,
mengkajinya adalah jihad, mengajarkannya adalah sedekah dan membelanjakan hartanya kepada ahlinya
adalah kedekatakan (qurbah). Ia adalah teman yang menghibur dalam kesendirian, sahabat dalam
kesepian, petunjuk dalam suka dan duka, pembantu di sisi sahabat karib, teman di sisi kawan dan
penerang jalan surga. Dengannya allah menjadikan seorang pemimpin. Ilmu adalah pemimpin dan
pengamalan adalah pengikutnya. Ilmu di ilhamkan kepada orang-orang yang berbahagia dan diharamkan
bagi orang yang celaka.[10]

Dari segi akal, jelaslah bahwa ilmu itu sesuatu yang utama, karena dengan ilmu manusia
sampai kepada Allah SWT dan menjadi dekat dengan-Nya. Ia pun memperoleh kebahagiaan abadi dan
kenikmatan yang kekal. Ilmu menimbulkan kemuliaan di dunia dan di akhirat. Dunia adalah tanaman
akhirat, maka orang alim dengan ilmunya menanam bagi dirinya kebahagiaan abadi dengan mendidik
akhlaknya dengan tuntutan ilmu. Barangkali pula dengan pengajaran ia menanamkan kebahagiaan abadi,
karena ia mendidik akhlak orang lain dan menyeru mereka kepada perbuatan yang yang mendekatkan
mereka kepada Allah Ta’ala.[11] Dijelaskan dalam al qur’an surah An Nahl ayat 125:
(١٢٥) ‫ضال فعن فسعبيلععهۦِۖ فوهافو أفدعلفام عبٱِدلامدهتفعديفن‬ ‫ك عبٱِدلعحدكفمعة فوٱدلفمدوععظفعة ٱدلفحفسنفعةۖ فوفجىـعددلاهم عبٱِلاعتى عهفى أفدحفسانۚ إعان فربا ف‬
‫ك هافو أفدعلفام بعفمن ف‬ ‫ٱدد ا‬
‫ع إعلفىى فسعبيعل فربب ف‬

Artinya:

“Serulah(manusia) kepada Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik, dan bantahlah mereka
dengan cara yang lebih baik”.(QS. An Nahl: 125)[12]

Menurut tafsir Al-Jalaalayn “Serulah (manusia, wahai Muhammad) ke jalan


RabbMu(agamanya) dengan hikmah (Al’qur’an) dan nasihat yang baik dan debatlah mereka dengan
debat yang baik ( debat yang menyeru manusia kepada Allah dengan Al-Qur’an). Sesungguhnya Tuhan-
mu yang maha mengetahui semuanya.[13]

C. Hukum Menuntut Ilmu

Apabila kita memperhatikan isi Al-Quran dan Al-Hadist, maka terdapatlah beberapa suruhan yang
mewajibkan bagi setiap muslim baik laki-laki maupun perempuan, untuk menuntut ilmu, agar mereka
tergolong menjadi umat yang cerdas, jauh dari kabut kejahilan dan kebodohan. Menuntut ilmu artinya
berusaha menghasilkan segala ilmu, baik dengan jalan menanya, melihat atau mendengar.[14] Perintah
kewajiban menuntut ilmu terdapat dalam Hadist Nabi Muhammad saw :

‫ب ارلععرلعم ففعرري ف‬
‫ضةة فعفلى اكبل امرسلعتم‬ ‫تم ف‬
‫طل ف ا‬

( ‫) رواه ابن مجه و بيهقي و ابن عبدا لب رو ابن ادي من انس بن ما لك‬

“Menuntut ilmu itu diwajibkan bagi setiap orang Islam”

(Riwayat Ibnu Majah, Al-Baihaqi, Ibnu Abdil Barr, dan Ibnu Adi, dari Anas bin Malik)[15]

Akan tetapi Hukum wajib menuntut ilmu itu adakalanya wajib 'ain dan adakalnya wajib kifayah. Ilmu
yang hukumnya wajib kifayah ialah ilmu-ilmu yang hanya menjadi pelengkap, misalnya ilmu tafsir, ilmu
hadist dan sebagainya. Ilmu yang hukumnya wajib 'ain ialah ilmu yang mempelajari tentang shalat,
puasa, zakat dan haji.

Dari hadist ini kita memperoleh pengertian, bahwa Islam mewajibkan pemeluknya agar menjadi orang
yang berilmu, berpengetahuan, mengetahui segala kemashlahatan dan jalan kemanfaatan; mengetahui
hakikat alam, dapat meninjau dan menganalisa segala pengalaman yang didapati oleh umat pada zaman
nabi, baik yang berhubungan dangan 'aqaid dan ibadat, baik yang berhubungan dengan soal-soal
keduniaan dan segala kebutuhan hidup. Nabi Muhammad saw. bersabda:

( ‫من ارا د الدنيا فعليه بالعلم ومن ارا د ال خرة فعليه با لعلم ومن اراد هما فعليه بالعلم ) روا ه البخا رى و مسلم‬

Artinya :
"Barang siapa menginginkan soal-soal yang berhubungan dengan dunia, wajiblah ia memiliki ilmunya ;
dan barang siapa yang ingin (selamat dan berbahagia) diakhirat, wajiblah ia mengetahui ilmunya pula;
dan barangsiapa yang meginginkan kedua-duanya, wajiblah ia memiliki ilmu kedua-duanya pula".
(HR.Bukhari dan Muslim)[16]

Dalam islam juga dijelaskan, bahwasanya salah satu hal yang tidak akan terputus ketika kita sudah
meninggal dunia adalah memiliki ilmu yang bermanafaat. Oleh karena itu dalam islam mewajibkan umat
muslim untuk mencari ilmu.

Dari Abu Hurairah ra. Bahwa Rasulullah Saw bersabda:

( ‫ صد قة جا رية او علم ينتفع به او ولد صا لح يد عو له ) روا ه مسلم‬: ‫ادا ما ت ابن ا د م انقطع عمله ال من ثل ث‬

Apabila anak Adam telah meninggal dunia, maka putuslah segala (pahala) amal perbuatannya, kecuali
pahala dari tiga hal: sedekah jariah, ilmu yang bermanfaat, atau anak shaleh yang mendoakan.
(HR.Muslim)[17]

Dijelaskan pula dalam hadist, sebagai berikut ;

‫تففعلاامروا ارلععرلفم فوتففعلاامروا لعرلععرلعم الاسعكرينفةف عوارلفوفقافر فوتففوا ف‬


(‫ضاعروا لعفمرن تففعلاامروفن عمرنها )الطبرانى‬

“Tuntutlah ilmu dan belajarlah (untuk ilmu) ketenangan dan kehormatan diri, dan bersikaplah rendah
hati kepada orang yang mengajar kamu.” (HR. Al-Thabrani)[18]

Maksud dari hadist di atas adalah kita disuruh untuk mencari ilmu dengan sikap yang baik dan sopan
terhadap orang yang mengajar kita. Agar ilmu yang kita dapatkan akan mudah dimengerti dan bisa
bermanfaat.

BAB III PENUTUP

Demikian makalah hadist tentang ilmu pengetahuan yang telah saya buat, semoga dapat
bermanfaat bagi kita semua.

A. Kesimpulan

Islam mewajibkan kita menuntut ilmu-ilmu dunia yang memberi manfaat dan berguna untuk
menuntut kita dalam hal-hal yang berhubungan dengan kehidupan kita di dunia, agar tiap-tiap muslim
jangan picik ; dan agar setiap muslim dapat mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan yang dapat
membawa kemajuan bagi penghuni dunia ini dalam batas-batas yang diridhai Allah swt. Rasulullah Saw.,
bersabda:

‫ط‬ ‫ب ارلععرلعم ففعرري ف‬


‫ضةة فعفلى اكبل امرسلعتمتم ف‬ ‫لف ا‬

“Menuntut ilmu itu diwajibkan bagi setiap orang Islam” (Riwayat Ibnu Majah, Al-Baihaqi, Ibnu Abdil Barr,
dan Ibnu Adi, dari Anas bin Malik)

B. Saran

Bagi para pembaca diharapkan dapat memanfaatkan makalah yang telah saya buat ini dengan sebaik
mungkin.

BAB IV DAFTAR PUSTAKA


[1] Pendidikan Agama Islam SMP Kelas IX Semester 1

[2] Pendidikan Agama Islam SMP Kelas IX Semester 1

[3] Dr. Muhammad Faiz Almath, 1100 Hadist Terpilih, Gema Insani Press, Jakarta: 2003

[4] Pendidikan Agama Islam SMP Kelas IX Semester 1

[5] Pendidikan Agama Islam SMP Kelas IX Semester 1

[6] PROF.R.H.A. Soenarjo S.H, Al-Qur’an dan Terjemahnya juz 1-30: PT Kumodasmoro Grafindo Semarang,
1994.

[7] M.Quraisy Shihab, Tafsir Al misbah; pesan, kesan dan keserasian Al-Qur’an vol 14, hal 79, Lentera Hati
:Jakarta,2002.
[8] Abu Fajar Alqalami dan Abd Wahid Albanjari, Terjemah Riyadushalihin, hal 166, Gitamedia Press,
Jakarta:2004

[9] Abu Fajar Alqalami


dan Abd Wahid Albanjari, Terjemah Riyadushalihin, hal 167, Gitamedia Press, Jakarta:2004

[10] Al Ghazali, Mutiara Ihya’ Ulummuddin, hal 25-26, Mizan Media Utama, Bandung: 2003

[11] Imam Ghazali, Mukhtasyar Ihya’ Ulumuddin, hal 4-5, Pustaka Amani,Jakarta: 2007

[12] PROF.R.H.A. Soenarjo S.H, Al-Qur’an dan Terjemahnya juz 1-30: PT Kumodasmoro Grafindo
Semarang, 1994.

[13] Muhammad bin Ahmad Al Mahalli dan Abdurrahman bin Abi Bakr As Suyuthi, Tafsir Jalalain Li
Imamaini Al Jalilaini,

Darus Salam, Riyadh, KSA

[14] Hadisaputra ihsan, Anjuran untuk Menuntut Ilmu Pengetahuan Pendidikan dan Pengalamannya,
Surabaya: 1981

[15] Dr. Muhammad Faiz Almath, 1100 Hadist Terpilih, Gema Insani Press, Jakarta: 2003

[16] Hadisaputra ihsan, Anjuran untuk Menuntut Ilmu Pengetahuan Pendidikan dan Pengalamannya,
Surabaya: 1981

[17] M.Afwan Chafidh dan A. Ma’ruf Asrori, Tradisi Islami Panduan prosesi-perkawinan-kematian hal 82,
khalista , Surabaya: 2009

[18] Dr. Muhammad Faiz Almath, 1100 Hadist Terpilih, Gema Insani Press, Jakarta: 2003

anak muda masa depan di 02.56

Berbagi

1 komentar:

Ali Mubarok14 September 2016 23.25

trimakasih telah berbagi ilmu.. semoga alloh membalas kebaikan anda


Balas

Muat yang lain...

Beranda

Lihat versi web

Mengenai Saya

Foto saya

anak muda masa depan

saya membuat blog ini mungkin belum sempurna dan jauh dari kesempurnaan.. saaat sy membuat ini sy
benar2 masih gaptek dan belum terlalu bnyak tau tentang teknologi.. dan karena itulah sy membuat blog
dgn judul teknolgi masa depan... jdi jika anda tidak puas dengan ini saya minta maaaf sebesar2nya...
smoga apa yg sy tulis ini bermanpaat..

Lihat profil lengkapku

Diberdayakan oleh Blogger.

Вам также может понравиться