Вы находитесь на странице: 1из 21

7

Laporan Praktik Kerja Lapangan BAB II

BAB I
LANDASAN TEORI
2.1. Definisi integrated received decoder
IRD adalah singkatan dari integrated receiver decoder. IRD pada dasarnya
adalah penerima sinyal. Urutan operasional IRD terbalik dari pada stasiun
bumi. Sinyal RF yang diterima oleh LNB (low noise blocker) diubah menjadi
frekuensi band rendah yang beroperasi untuk IRD. Proses IRD frekuensi band
rendah ini kemudian didemodulasi dan kemudian didekodekan sesuai dengan
sistem pengkodean (saat ditransmisikan). Dan dengan demikian sinyal base-
band yang diinginkan dipulihkan.

Gambar 2.1 sistem kerja integrated receiver decoder


Receiver / decoder terintegrasi, seperti namanya, tidak hanya terdiri dari
receiver RF tetapi juga sebuah decoder untuk mengubah informasi kembali ke
format aslinya dimana sistem akhir dapat menampilkannya dalam bentuk yang
dapat dipahami oleh manusia. IRD dapat dibagi menjadi dua kategori
berdasarkan penggunaannya: IRD konsumen dan IRD profesional. Konsumen
IRD kekurangan sejumlah fitur canggih, karena dirancang untuk menerima
sinyal lokal, sedangkan IRD profesional biasanya ditemukan di satelit dan

Prodi D3-STT Telkom Purwokerto 15201046


8
Laporan Praktik Kerja Lapangan BAB II

peralatan lainnya dimana data yang diterima dan decoding memerlukan


perangkat keras yang hebat.
2.2. Pengenalan IRD
IRD HD adalah dekoder penerima terintegrasi MPEG-4 AVC (H.264) HD
yang canggih dengan fungsi konversi mutual TS-IP yang opsional. Ini dapat
menerima sinyal dari berbagai sumber program seperti Tuner, ASI atau IP
(opsional). Antarmuka output-nya yang produktif seperti IP, SDI, AES / EBU,
HDMI dan ASI dapat memenuhi persyaratan sistem yang berbeda. IRD HD
juga memiliki 2 slot antarmuka umum yang dapat memecahkan kode beberapa
kanal orak-arik. Ini adalah komponen ideal untuk video digital SD / HD standar
atau sistem ujung-utama IPTV
 front pannel

Gambar 2,2 front pannel


Power Lampu LED menyala saat STB menyala
Lock Lampu alarm menyala saat saluran (channel) terkunci
Lampu LED berkedip etika ada yang tidak normal misalnya
alarm
sinyal terlalu lemah
Display Menampilkan nama saluran program TV atau radio dan informasi
screen konfigurasi
CI slot Ada dua slot CI untuk berbagai modul CAS CAM (PCMCIA)
Menu: Untuk masuk ke menu dan fungsi quit dari sub menu.
Ok: Untuk mengkonfirmasi pengoprasian dalam pengaturan
Key pad
Select key: untuk mengubah saluran, sesuaikan volume dan
konfigurasikan IRD.
Tabel 2.1 front pannel

Prodi D3-STT Telkom Purwokerto 15201046


9
Laporan Praktik Kerja Lapangan BAB II

 Panel belakang

Gambar 2.3 panel belakang


No. Panel Fungsi
1 TS/IP TS stream input dan output sebagai
format IP.
2 AES/EBU Output Audio digital profesional
dengan konektor XLR.
3 HDMI Keluaran gambar dan suara
berkualitas tinggi dengan satu kabel.
4 Cr/Cb/Y Komponen output
5 VIDEO/AUDIO Soket output sinyal video dan Soket
keluaran audio kanan / kiri
6 ASI IN Konektor BNC untuk input TS
7 CVBS OUT Keluaran video dengan antarmuka
BNC.
8 SDI OUT Keluaran arus Video SDI
9 ASI OUT Output MPEG-2 atau Mpeg-4 TS
10 ETHERNET Port digunakan dalam remote
control jaringan
11 TUNER OUT Gunakan saat terhubung ke IRD lain
12 TUNER IN Sambungkan ke sinyal RF atau IF

Prodi D3-STT Telkom Purwokerto 15201046


10
Laporan Praktik Kerja Lapangan BAB II

13 POWER SUPLY 90~250V AC, 50Hz.


Tabel 2.2 panel belakang
2.3. Parameter Input-an IRD
Di submenu ini, ada dua item: TUNER dan IPTV. Jika IRD Anda untuk
DVB-C / T / S / S2 dan IPTV, pilih mode penerimaan relatif seperti QAM,
COFDM, QPSK dan IPTV. Menurut tipe IRD yang berbeda,
 DVB-S/S2
DVB-S (Digital Video Broadcasting - Satellite) adalah Digital Video
Broadcasting yang berformat coding digital dengan modulasi standar untuk
televisi satelit. Aplikasi ini pertama tersedia secara komersial di Perancis
melalui Canal +, pada siaran digital televisi, satelit untuk publik lokal tetapi
juga menjangkau seluruh dunia.
DVB-S digunakan dalam dua mode MCPC (pancaran melalui satelit)
dan SCPC (pancaran langsung dari area siaran untuk sebuah kegiatan atau
biasa di sebut FEED), terhadap siaran langsung (live) seperti Sky Digital
(UK) melalui Astra di Eropa. Sebenarnya standar DVB-S hanya diuntukkan
pada karakteristik link fisik dan framing, untuk transmisi standar (biasa
saja) DVB-S ini lebih diuntukkan ke Receiver MPEG-2, yang dikenal
sebagai transmisi stream MPEG (MPEG-TS) pada modus amatir 1,2 GHz.
DVB-S2 adalah Digital Video Broadcasting Satelit Generasi Kedua
yang dirancang sebagai pengganti standar DVB-S. Hal ini didasarkan pada
DVB-S dan standar DVB-DSNG (Digital Satellite News Gathering),
digunakan oleh unit mobile untuk mengirim rekaman eksternal kembali ke
stasiun televisi. DVB-S2 ini dibuat untuk layanan broadcast standar
penyiaran, HDTV, layanan interaktif termasuk akses internet, dan
pengdistribusian konten (profesional) data. Perkembangan DVB-S2 di
sesuaikan dengan hadirnya HDTV dan H.264 (MPEG-4 AVC) codec video
sehingga pada tahapan ini bisa membuka key yang diformat kesebuah

Prodi D3-STT Telkom Purwokerto 15201046


11
Laporan Praktik Kerja Lapangan BAB II

chanel tv yang hendak disiarkan.DVB-S2 mendukung untuk membuka


siaran yang terkunci lewat berbagai acakan seperti bisskey, power key,
tanberg, irdeto dan lain-lain.
Dalam hal ini DVB-S2 memiliki keunggulan kinerja yang lebih baik
dari DVB-S pada bandwidth transponder satelit yang berbeda tapi memiliki
pancaran sinyal yang sama kualitasnya. maksudnya adalah jika kita akan
masukan Transpoder/frekuensi yang sama pada kedua receiver maka
receiver yang bermodulasi DVB-S hanya suara yang akan keluar sementara
receiver yang bermodulasi DVB-S2 suara(audio) dan gambar(video) akan
keluar bersamaan. ini juga termasuk siaran berformat HD bisa di backup
oleh DVB-S2 kalau hanya DVB-S siaran yang berformat HD tidak akan
muncul tetapi memiliki kualitas sinyal yang sama seperti yang di jelaskan
diatas.
 DVB-T
DVB-T (Digital Video Broadcasting Terrestrial) merupakan sistem
yang fleksibel dimana memungkinkan penyiaran secara terrestrial serta
dari pihak penerima dapat memilih dari berbagai macam pilihan sesuai
dengan kondisi layanan. Pilihan yang ada pada penerima layanan dapat
berupa antenna televisi roof-top, portable, bahkan hingga layanan mobile
Standar DVB-T menetapkan sebuah system yang dirancang untuk
mengirim video digital, audio digital, dan data berkualitas tinggi melalui 7-
atau saluran 8-MHz. Sistem ini dirancang untuk memberikan informasi
digital dengan harga 4,9831,67 Mb/s. Meskipun ada banyak kesamaan
dengan standar ATSC pada lapisan transport dan pengkodean kanal,
perbedaan yang signifikan adalah pada jenis modulasi yang digunakan.
Coded Ortogonal Frequency Division Multiplexing(COFDM) telah dipilih
untuk DVB-T, sebagian karena kebutuhan yang unik dari stasiun penyiaran
Eropa dan jaringan. Single-frekuensi Network (SFN) digunakan secara luas

Prodi D3-STT Telkom Purwokerto 15201046


12
Laporan Praktik Kerja Lapangan BAB II

diEropa untuk lebih efektif menggunakan saluran yang tersedia; COFDM


dipandang paling cocok untuk persyaratan ini. Dalam SFN, semua stasiun
siaran program tertentu melakukan-nya pada saluran yang sama, masing-
masing disinkronkan untuk referensi yang samapersis base band sinyal dan
waktu yang umum.
Sebuah penerima disetel kesaluran ini dapat menerima sinyal dari satu
atau lebih stasiun secara bersamaan, yang berbeda pada masing-masing
adalah penundaan. Dalam kondisi multipath, kekuatan sinyal dari stasiun
masing-masing mungkin berbeda-beda dengan waktu. Interval menjaga
pemerataan yang dibangun ke dalam system COFDM dan memfasilitasi
penerimaan pada kondisi ini secara efektif. Interval penjaga mungkin dipilih
dari 13/2 - ¼ durasi waktu symbol aktif, sehingga total durasi symbol adalah
dari 113/2 - 1¼ waktu symbol aktif
Pada teknik COFDM sebuah gelombang pembawa sebenarnya
merupakan kumpulan dari banyak sekali gelombang pembawa (total 52
sinyal carrier) yang di pancarkan secara parallel sekaligus. COFDM
menggunakan 48 sub carrier untuk pengiriman data, dan empat (4) sub-
carrier untuk error correction.
Menggunakan teknik COFDM, kita dapat mengirimkan data dengan
kecepatan sangat tinggi walaupun berada pada lingkungan yang banyak
pantulan sinyal, yang dikenal sebagai multipath.
Setiap kanal COFDM menggunakan frekuensi dengan lebar 300KHz.
Pada kecepatan paling rendah, COFDM dapat menggunakan teknik
modulasi Binary Phase Shift Keying (BPSK) yang dapat mengirim data
pada kecepatn 125Kbps per kanal. Oleh karena itu sebuah carrier dengan
48 kanal dapat mengirim data sebesar 6000Kbps atau 6MBps.
Dengan menggunakan teknik modulasi yang lebih komplex, yaitu, 16
level quadrature amplitude modulation 16 QAM yang akan mengirimkan 4
bit/hertz, kita dapat mengirimkan data pada kecepatan 24Mbps. Tentunya

Prodi D3-STT Telkom Purwokerto 15201046


13
Laporan Praktik Kerja Lapangan BAB II

dengan semakin banyak bits/cycle (hertz) yang di encoded, akan semakin


besar kemungkinan terjadinya interferensi, fading, dan jarak yang mungkin
di tempuh semakin pendek.
Untuk mencapai kecepatan 54Mbps, kita perlu mempergunakan
teknologi 64 QAM (64 level quadrature amplitude modulation), yang akan
memproses 8 bit per cycle atau 10 bit per cycle, dengan jumlah seluruhnya
sampai 1.125 Mbps per 300-KHz kanal. Oleh karena itu dengan total 48
kanal, kecepatan maksimum per carrier dapat mencapai 54Mbps
 DVB-C
DVB-C adalah singkatan dari " Digital Video Broadcasting- Cable "
dan ini adalah standar konsorsium DVB Eropa untuk transmisi
siaran televisi digital melalui kabel.
Sistem ini mentransmisikan video audio/video digital keluarga MPEG-
2 atau MPEG-4, menggunakan modulasi QAM dengan pengkodean
saluran. Standar ini pertama kali diterbitkan oleh ETSI pada tahun 1994,
dan kemudian menjadi sistem transmisi yang paling banyak digunakan
untuk televisi kabel digital di Eropa, Asia dan Amerika Selatan. Sistem ini
dikerahkan di seluruh dunia dalam sistem mulai dari jaringan televisi kabel
yang lebih besar (CATV) hingga sistem TV antena satelit satelit kecil
(SMATV).
2.4. Parameter outputan IRD
Dalam menu ini terdapat 4 sub menu termasuk program setup, decoder, SDI
dan ethernet

Prodi D3-STT Telkom Purwokerto 15201046


14
Laporan Praktik Kerja Lapangan BAB II

Gambar 2.4 sistim kerja output IRD


 Parameter setup
Dalam pilihan ini, semua program yang diterima akan daftar. Dengan
mengubah status program, Anda dapat menentukan apakah akan
mentransmisikan program atau menunjuk CI Slot untuk menyelesaikan
program yang diaduk

Gambar 2.5 sistim keerja parameter output


nama Fungsi
bypass Transmit program tanpa ada pembuangan
CI slot 1 Jika program diacak, Anda dapat menunjuk kartu
CAM yang dimasukkan ke Slot 1 untuk
mendekripsinya. Dengan kondisi ini, program ini
ditransmisikan secara default

Prodi D3-STT Telkom Purwokerto 15201046


15
Laporan Praktik Kerja Lapangan BAB II

CI slot 2 Jika program diacak, Anda dapat menunjuk kartu


CAM yang dimasukkan ke Slot 2 untuk
mendekripsinya. Dengan kondisi ini, program ini
ditransmisikan secara default
Delete Setiap program yang tidak ingin Anda kirim bisa
dilarang dengan memilih status ini
Tabel 2.3 komponen parameter output
 DECODER
Pengertian decorder adalah alat yang digunakan untuk mengembalikan
proses encoding sehingga kita dapat melihat atau menerima informasi
aslinya. Pengertian decoder juga dapat diartikan sebagai rangkaian logika
yang ditugaskan untuk menerima input-input biner dan mengaktifkan salah
satu output nya selesai dengan urutan biner tersebut. Kebalikan dari decoder
adalah encoder
Semua program yang diterima oleh receiver akan daftar di sini, dan
Anda dapat memilih program yang diputar melalui antarmuka AV

Gambar 2.6 sistim kerja decoder


 Video
nama Fungsi

Prodi D3-STT Telkom Purwokerto 15201046


16
Laporan Praktik Kerja Lapangan BAB II

Video pada item ini, Anda dapat memilih standar


standar video termasuk Auto, SECAM, NTSC dan
PAL
Screen mengatur rasio aspek layar, termasuk Auto, 4:
mode 3Full, 16: 9Full
Fail termasuk Layar Hitam dan Layar Diam. Layar
mode hitam: saat receiver kehilangan sinyal,
menjaga agar layar tetap hitam. Layar tetap:
saat receiver kehilangan sinyal, menyimpan
gambar terakhir di layar

Format atur format video pada item ini, termasuk:


vidio Auto, 480 I, 480 P, 576 I, 720 P dan 1080 I.
Tabel 2.4 komponen vidio
1. PAL
Sebagai salah satu sistem broadcasting yang dipakai oleh sebagian
besar negar di dunia. Pada tahun 1950, negara-negara Eropa barat
berencana untuk meluncurkan televisi berwarna, saat itu terbentur
dengan standar NTSC yang dirasa memiliki beberapa kelemahan
termasuk menyesuaian pergeseran warna transmisi lemah. Tujuannya
adalah merancang gambar hanya dengan frekuensi 50 saja perdetik.
Dasar dari PAL dan NTSC sebenarnya sama, hanya berbeda pada
frekuensi IF saja. PAL menempatkan IFc nya pada frekuensi 4.4361875
MHz sedangkan NTSC menempatkan IFc nya pada 3.579545 MHz.
Nama PAL (Phase Alternating Line) diambil karena setiap sinyal video
yang dikirimkan dalam keadaan terbalik pada masing-masing garisnya
yang secara otomatis akan mengkoreksi error yang terjadi pada sistem
transmisi.

Prodi D3-STT Telkom Purwokerto 15201046


17
Laporan Praktik Kerja Lapangan BAB II

2. NTSC
Model NTSC banyak digunakan dinegara Amerik, Jepang, Korea
Selatan, Taiwan dan lain-lain. Pada awal penciptaan NTSC tahun 1941
masih berbentuk hitam putih. Perkembangan selanjutnya pada tahun
1953 ada perbaikan yang bisa menampilkan sinyal hitam putih maupun
berwarna. Penempatan IFc nya pada 3.58 MHz sehingga penempatan
sound berada pada 4.5 MHz.
3. SECAM
Dalam bahasa Perancis tertulis SÉCAM (Séquentiel couleur à
mémoire) merupakan sistem televisi analog yang pertma kali digunakan
di Perancis. SECAM ini merupakan sistem pemancaran pertama kali
dalam sejarah pertelevisian Eropa. SECAM berbeda dengan metode
sistem pewarnaan lainnya karena pertama : SECAM menggunakan
modulasi frekuensi untuk mengkodekan sinyal warna kedua : disamping
mentransmisikan informasi merah dan biru secara bersamaan, dan
menggunakan informasi tentang warna dalam watu yang hampir
bersamaan pula, hal ini tidak mungkin bagi sistem SECAM. Hal ini
membutuhkan waktu delay, makanya dibutuhkan sebuah memori
analog untuk menyimpan informasi warna dan mengeluarkan secara
bersamaan pada layar televisi pada waktu yang ditentukan.
 Audio
Audio Dalam sistem komunikasi bercirikan suara, sinyal elektrik
digunakan untuk membawa unsur bunyi. Istilah ini juga biasa digunakan
untuk menerangkan sistem - sistem yang berkaitan dengan proses
perekaman dan transmisi yaitu sistem pengambilan / penangkapan suara
sambungan transmisi pembawa bunyi, amplifier dan lainnya
2.5. NMS control dan operation

Prodi D3-STT Telkom Purwokerto 15201046


18
Laporan Praktik Kerja Lapangan BAB II

HD IRD ini juga memasok fungsi manajemen jaringan. Bila Anda


mendapatkan peralatan, seharusnya ada CD yang berisi perangkat lunak
manajemen jaringan. Jika Anda ingin mengendalikan dan mengoperasikan
peralatan melalui perangkat lunak manajemen jaringan, salinlah perangkat
lunak dari CD ke server Komputer.
 Pengaturan lan parameter & pembentukan koneksi
Sebelum masuk ke peralatan, Anda harus menggunakan panel depan
untuk mengkonfigurasi pengaturan jaringan lokal.
Sebagai contoh untuk menjelaskan cara mengkonfigurasi jaringan lokal
untuk koneksi. Kami menganggap IP server adalah 192.168.1.2, subnet
mask 255.255.255.0 dan gateway adalah 198.168.1.1. Semua parameter
dalam peralatan ini harus:
1. IP address: Local IP setting untuk koneksi ke server. IP dan IP server
ini harus berada di bagian yang sama. Misalnya bisa jadi 192.168.1.x, x
bisa 3 sampai 254.
2. Network Mask: Network Mask setting untuk koneksi ke server. Ini
harus sama dengan server. 255.255.255.0.
3. Gateway: Pengaturan Gateway untuk koneksi ke server. Ini harus sama
dengan server: 198.168.1.1 z Trap IP address: IP ini harus sama dengan
IP server. Sebelum koneksi, itu akan memverifikasi IP server, jika sama,
koneksi akan diijinkan. Seharusnya 192.168.1.2.
Sambungkan server dan peralatan melalui port Ethernet dengan kabel
Ethernet sebelum menjalankan perangkat lunak manajemen jaringan di
server. Kemudian log di NMS dan masukkan nama pengguna dan kata
sandi, nama pengguna dan kata sandi defaultnya adalah "admin", sama
seperti gambar berikut

Prodi D3-STT Telkom Purwokerto 15201046


19
Laporan Praktik Kerja Lapangan BAB II

Gambar 2.7 user login NMS


 Konfigurasi Antarmuka Utama NMS
Setelah berhasil masuk, ia akan mencari HD IRD yang terhubung ke
server dan menampilkannya di sisi kiri seperti di bawah ini secara
otomatis.

Gambar 2.8 antarmuka NMS


Setelah masuk ke IRD HD, Anda dapat melihat tujuh halaman di setiap
IRD, yaitu: Main Board, Audio / Video, Status, Dewan IP, Upgrade, Sistem

Prodi D3-STT Telkom Purwokerto 15201046


20
Laporan Praktik Kerja Lapangan BAB II

dan Advance. Kecuali itu, ada dua bagian yang digunakan untuk
menampilkan beberapa informasi korelatif, sama seperti gambar berikut
 Main Board

Gambar 2.9 Main Board


 Source
Di submenu ini, ada tiga pilihan, TUNER, ASI dan IPTV.
No. Nama Fungsi
1 Tuner Saat memilih item ini, receiver akan mencari
sinyal dari tuner, model IRD yang berbeda
mungkin memiliki antarmuka dan operasi NMS
yang berbeda.
2 ASI Saat memilih item ini, receiver akan mencari
sinyal dari input port ASI.
3 IPTV Bila sinyal dari port IP, Anda dapat memilih item
ini, dan kemudian mengatur parameter pada
halaman 'IP Board
Tabel 2.5 source

Prodi D3-STT Telkom Purwokerto 15201046


21
Laporan Praktik Kerja Lapangan BAB II

 Source parameter setting


Pada item ini, Anda dapat mengatur parameter sesuai dengan
model tuner yang berbeda, DVB-S (QPSK), DVB-S2 (8PSK),
DVB-C (QAM) dan DVB-T (COFDM). Menurut parameter
pengaturan model IRD Frekuensi, Simbol Tingkat, LNB Voltage,
LNB 22KHz, model QAM, Bandwidth dan sebagainya.
 CI Multi Decrypt Mode
No. Nama Fungsi
1 Mult PMT Ini adalah pilihan default, Anda tidak
perlu mengubahnya secara umum
2 Combine PMT Jika CAM Anda tidak bisa mendekripsi
program secara normal, Anda bisa
mencoba untuk memilihnya
Tabel 2.6 komponen CI Multi Decrypt Mode
 Timer
Fungsi ini digunakan untuk mengendalikan penyiaran semua
program yang tercantum dalam 'Program list'. Misalnya, Anda bisa
membuat peralatan mengoperasikan program apapun pada suatu
waktu secara otomatis
No. Nama Fungsi
pilih 'Disable' atau 'Enable' untuk
1 Timer
menutup atau membuka fungsi timer
Anda dapat memilih waktu yang
Timer
2 disematkan di aliran TS atau waktu di
reference
server sebagai referensi waktu
IRD current Waktu di peralatan HD IRD ini
3
time

Prodi D3-STT Telkom Purwokerto 15201046


22
Laporan Praktik Kerja Lapangan BAB II

atur operasi yang Anda inginkan untuk


4 Time operation dilakukan peralatan dan saat Anda ingin
operasi dilakukan
Tabel 2.7 komponen Timer
 Program List
No. Nama Fungsi
1 Refresh perbarui program dari sinyal input
mendapatkan semua program Operation
2 Default
kembali ke Bypass
Tabel 2.8 kompoen program list
 Video/Audio

Gambar 2.10 tampilan menu video/audio


 Video
No. Nama Fungsi

Prodi D3-STT Telkom Purwokerto 15201046


23
Laporan Praktik Kerja Lapangan BAB II

Pada item ini, Anda bisa memilih standar


Video
1 video termasuk Auto, SECAM, NTSC dan
standard
PAL
Screen atur rasio aspek layar pada item ini, termasuk
2
mode Auto, 4: 3 Full, 16: 9 Full.
termasuk layar hitam dan layar diam. Layar
hitam: saat receiver kehilangan sinyal, jaga
Video fail
3 agar layar tetap hitam. Layar tetap: saat
mode
receiver kehilangan sinyal, simpan gambar
terakhir di layer
4 Format Automatis, 576 I, 720 P dan 1080 I.
Tabel 2.9 komponen vidio
 Audio
No. Nama Fungsi
1 Audio level 0-99
2 Audio mode Stereo, Left, Right, Mono, Dual
3 Audio league Memilih bahasa audio yang berbeda.
Tebl 2.10 komponen audio
 Status
Halaman ini digunakan untuk menampilkan status CI Slot, total
input rate, tingkat input yang valid, BER (tidak akan mempengaruhi
fungsi normal sebenarnya) dan memberi tahu Anda apakah sinyal input
lock atau tidak.

Prodi D3-STT Telkom Purwokerto 15201046


24
Laporan Praktik Kerja Lapangan BAB II

Gambar 2.11 tampilan menu status


 IP Board
Halaman ini digunakan untuk mengkonfigurasi parameter untuk
fungsi IP termasuk 'IP Receiver', 'Transmitter' dan 'Program List'

Gambar 2.12 tampilan menu IP Board


 IP receiver
No. Nama Fungsi

Prodi D3-STT Telkom Purwokerto 15201046


25
Laporan Praktik Kerja Lapangan BAB II

Bila program berasal dari sumber


1 Enable
IP, pilih aktif
Opsional UDP dan RTP sesuai
2 Protocol
dengan sumber IP Anda.
Bila program berasal dari sumber
3 Enable channel
IP, pilih aktif
Atur alamat IP multicast untuk
4 Multicast address
menerima sinyal IP
Siapkan port UDP untuk menerima
5 Multicast port
sinyal IP
Jika kualitas aliran keluaran IP
tidak tinggi, Anda dapat memilih
6 Col Port Mathing 'Enable' di kedua pilihan kedua,
dan kemudian tetapkan 'FEC
Parameters berikut'
Parameter ini digunakan untuk
IGMP berkomunikasi di dalam peralatan,
7
Parameters lebih baik menyimpannya secara
default
Semakin besar nilai - nilai ini,
semakin kuat koreksi kesalahannya
8 FEC Parameters .Tapi perhatikan juga: FECL
melipat gandakan FECD seharga
kurang dari 100.
Tebel 2.11 komponen IP Receiver
 Transmitter
No. Nama Fungsi

Prodi D3-STT Telkom Purwokerto 15201046


26
Laporan Praktik Kerja Lapangan BAB II

1 Channel select Siapkan nomor saluran IP di mana


Anda ingin mengirimkan program
2 Enable channel Mengaktifkan atau menonaktifkan
saluran IP
3 Protocol Opsional UDP atau RTP sesuai
kebutuhan Anda.
4 Encap num ts Rentang konfigurasi adalah 1-7.
packets
5 Type Of Service Ini termasuk Normal, Min delay,
Monetary cost, Max reliability,
Max Throughput ,.
6 Time To Live Kisaran konfigurasi adalah 1-255
7 IP Dest Address Siapkan alamat IP multicast IP
channel untuk menyiarkan sinyal
IP.
8 UDP Dest Port
Siapkan port UDP untuk sinyal IP
9 FEC Parameters Untuk meningkatkan kemampuan
memperbaiki kesalahan, Anda bisa
'Enable' opsi ini, pilih
'InterleaveMod' sesuai permintaan
Anda. Jika Anda tahu sedikit
tentang hal itu; simpan parameter
ini nilai defaultnya.
Tabel 2.12 komponen transmiter
 Program list
Pada bagian ini, Anda bisa melihat informasi program yang
ada di saluran yang dipilih. Anda bisa menentukan program

Prodi D3-STT Telkom Purwokerto 15201046


27
Laporan Praktik Kerja Lapangan BAB II

mana yang akan ditransmisikan dengan mengubah status


'Operation' dalam daftar.
2.6. Autoriasi
Autorisasi merupakan sebuah setingan pada ird untuk mendapatkan channel
agar terhubung terhadap IRD. Autorisasi ini sebenarnya seperti sebuah tanda
pengenal sebagai contoh jika kita ingin masuk ke rumah atau perusahaan
tertentu yang disana sudah terpasang pengaman berupa RFID jika kita ingin
masuk, kita harus menggunakan tanda pengenal tersebut jika tidak maka kita
tidak bisa masuk, seperti itulah cara kerja dari autorisasi tersebut, autorisasi ini
dilakukan ketika IRD sudah mendapatkan atau sudah terhubung ke satelit yang
merupakan tempat dari chanel tersebut. walaupun IRD sudah terhubung dengan
chanel namun masih belum bisa menampilkan data yang berupa video atau
audio maka dari itu ini memerlukan dilakukanyya autorisasi agar IRD diijinkan
mengakses data tersebut
cara untuk melakukan autorisasi ada 3 cara yaitu
1. Dengan menggunakan CAM, CAM merupakan alat atau komponen yang
dimasukan ke dalam ird, didalam CAM ini terdapat sebuah komponen
berupa smart card, smart card tersebut berbentuk seperti sebuah kartu
perdana yang ada padda handphone namun berukuran lebih besar,
smartcard ini didapatkan dari provider channel, Smart card inilah yang
berfungsi sebagai ID untuk bisa mengakses data tersebut
2. Dengan menggunakan IP. IP ini adalah IP dari IRD yang akan dihubungkan
ke channel tersebut. caranya dengan mengirim IP IRD tersebut ke pihak
provider dan nantinya pihak provider-lah yang akan melakukan autorisasi
ini.
3. Dengan menggunakan UA. UA ini singkatan dari user address cara
autorisasi ini menggunakan switch

Prodi D3-STT Telkom Purwokerto 15201046

Вам также может понравиться