Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PEMBAHASAN
III.1 Pembahasan
Berdasarkan kunjungan lapangan yang dilakukan oleh penulis pada unit
pengolahan kertas tissue diperoleh informasi bahwasannya proses pembuatan pulp di
PT Pindo Deli mengunakan bahan baku yang memiliki serat yang menggunakan
proses kaft berupa virgin pulp dengan jenis LBKP (leaf Bleached Kraft Pulp) yang
merupakan jenis kayu keras (hardwood) dengan serat pendek dan merupakan pulp
dari kayu daun lebar sedangkan jenis yang kedua adalah NBKP (Needle Bleached
Kraft Pulp) yang merupakan jenis kayu halus ( softwood) dengan serat panjang dan
merupakan pulp dari kayu berdaun jarum. Namun PT Pindo Deli tidak membuat
bahan baku pulpnya sendiri tetapi membeli dari PT lain seperti Perusahaan Group
Indah Kiat yang terletak di Karawang serta PT Lontar Papirus yang terletak di Jambi.
Selain jenis virgin pulp, bahan baku lainnya adalah kertas hasil produksi yang tidak
layak jual atau kertas yang tidak lulus sortir didaur ulang kembali dinamakan dengan
broke. Adapun pulp serat pendek ini dapat dicampur dengan pulp serat panjang dalam
proses produksinya untuk mendapatkan kekuatan fisik dan formasi yang optimal. PT.
Pindo Deli melakukan pengawasan dan control terhadap semua aktivitas produksi
kertas tissue dari pemilihan bahan baku hingga proses pengepakan sesuai dengan
keinginana konsumen.
Tissue terbuat dari campuran pulp serat pendek dan 30% pulp serat
panjang, pembuatan tidak jauh berbeda dengan pembuatan kertas, hanya hal yang
paling membedakan adalah pada gramaturenya (ukuran berat) dimana tisu 11,5 - 45
g/m². Sedangkan kertas adalah 60-120g/m². Kategori tisu antara lain facial tisu 13,5-
15 g/m², toilet tisu 11,5-20 g/m², napkin tisu 15-18 g/m², towel tisu 19-45 g/m².
Perbedaanya dikarenakan saat pemrosesan tissu proses vacum untuk
membuat moisture tisu berbeda-beda, pres roll juga mempengaruhi, speed putaran
dryer ditentukan oleh jenis tissue yang akan dibuat. Jadi unsur tisu dan kertas
tidak jauh berbeda hanya dibedakan dari proses pencetakan dan zat kimia berupa
parfum saat akan di packing.
Mesin tisu sangat mirip dengan mesin kertas di dalam semua proses, tetapi
mereka jauh lebih kecil dalam ukuran dan memiliki jenis yang berbeda- beda pada
bagian pengering. Kertas tisu digunakan untuk membuat kertas toilet, kertas
handuk, serbet, dll seperti kertas, tisu terbuat dari bahan pulp, namun lebih sering di
daur ulang dan bahan kualitas yang lebih rendah, akan tetapi pada dasarnya
pembuatan tisu yang baik harus terbuat dari 100% serat alami dan bukan dari kertas
daur ulang. Tissue dapat dibuat dalam gulungan besar dan kemudian dalam proses
yang terpisah dikonversi ke produk akhir. Tissue dibuat melaui proses yang hampir
sama dengan pembuatan kertas hanya saja perbedaannya dari segi serat yang dipakai
dan bahan kimia sebagai zat cair yang membuat tisu dapat tetap basah serta memiliki
aroma yang khas. Perbedaan paper machine tissue dengan kertas biasa terletak pada
dryer, Jika tissue, cukup mengunakan satu jenis roll dryer yaitu yankee dryer
sedangakan paper biasa menggunakan lebih dari 5 roll dryer untuk pengeringannya.
Basis weight untuk tissue sangat rendah hanya 7-15 gsm sementara umtuk paper
biasa minimal 60 gsm.
PT. Pindo Deli juga menitikberatkan pengolahan limbah proses produksi dari
tissue, adapun Output dari proses pembuatan kertas berasal dari tahapan persiapan
kayu yaitu dari air bilasan kayu yang mengandung partikel halus batang kayu dan
padatan terlarut yang dinamakan influent. Influent ini diolah agar tidak mencemari
lingkungan sekitar pabrik. PT. Pindo Deli menggunakan metode activated sludge
yaitu suatu metode pengolahan limbha biologis aerobik dengan mempertahankan
jumlah massa mikroba dalam suatu reaktor dan dalam keadaan tercampur sempurna.
Massa setengah cair disingkirkan dari air limbah yang mudah mengalir dan kemudian
diaerasi dan dibiakkan metode aerobik sehingga hasil akhirnya berwarna coklat tua
sampai coklat keemasan terurai sebagian, berbutir atau bergumpal dengan bau seperti
tanah.
Dalam prose produksi tisu yang menjadi kendala adalah menentukan
grammature sesuai dengan jenis tisu yang diproduksi. Menentukan gramature tersebut
terletak pada saat pemanasan (saat tisu melewati dyer dan felt ketebalan tisu akan
tercipta) dan pres roll mesin, serta dalam produksi hal yang perlu diperhatikan
adalah membuat kecepatan mesin dyer stabil atau menyesuaikan dengan tisu apa yang
mau dibuat. Misal untuk gramature besar kecepatan mesin harus diturunkan agar
pemanasan tisu atau proses penghilangan air merata jika kecepatan dibuat konstan
kualitas tisu yang menjadi taruhanya bisa dibayangkan sendiri. Selain itu perawatan
akan roll dyer.felt, yankee dan mesin juga harus dilakukan secara berkala agar
gramature tisu seluruhnya sama pada saatdicetak. Suhu juga menjadi faktor utama
pada saat mencetak
BAB IV
KESIMPULAN
IV. 1 KESIMPULAN
Berdasarkan hasil kunjungan lapangan yang sudah dijelaskan pada bab
sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa :