Вы находитесь на странице: 1из 20

KODE: 531

www.amaldoft.wordpress.com

DISUSUN OLEH
—AMALDO FIRJARAHADI TANE—

PEMBAHASAN UTUL UGM KIMIA 2014 Page 1


KODE: 531

www.amaldoft.wordpress.com
1.

 MATERI: STOIKIOMETRI
 Reaksi kondensasi berkaitan dengan reaksi pembentukan polimer, di samping ada
juga yang mengalami reaksi adisi. Polimer yang dimaksud dalam reaksi kondensasi
di soal adalah biopolimer karbohidrat dengan hasil samping 100 molekul air. Dari
sini dapat disimpulkan bahwa reaksi kondensasi adalah reaksi pembentukan polimer
dari sebuah monomernya yang kehilangan sebuah gugus H2O berdasarkan reaksi di
bawah ini (n = jumlah molekul):
n (monomer)  polimer + (n-1) H2O
 Nah, karena ada sejumlah molekul glukosa bergabung dan mengalami reaksi
kondensasi menghasilkan sebuah biopolimer karbohidrat dan 100 molekul air dapat
dipastikan ada 101 monomer glukosa yang terkondensasi agar terbentuk biopolimer
sesuai reaksi di bawah ini:
n (glukosa)  biopolimer + (n-1) H2O
101 (glukosa)  biopolimer + 100H2O
[101 x Mr glukosa] = [1 x Mr biopolimer] + [100 x Mr H2O]
[101 x 180] = Mr biopolimer + [100 x 18]
Mr biopolimer = 16.380
 JAWABAN: C

PEMBAHASAN UTUL UGM KIMIA 2014 Page 2


KODE: 531

www.amaldoft.wordpress.com
2.

 MATERI: ELEKTROKIMIA
 Untuk mendapatkan nilai potensial sel (E°sel) reaksi yang ditanya di soal, kita
cukup memainkan reaksi (1) dan (2) yang telah diketahui sebagai berikut.
(1) Au3+ + 3e  Au E° = +1,50 V
+
(2) Au + e  Au E° = +1,69 V
+ 3+
(3) 3Au  Au + 2Au E° = … V ?
Agar nilai E°sel (3) didapatkan, sesuai reaksinya ion Au3+ berada di kanan dan ion
Au+ berada di kiri, sehingga reaksi (1) perlu dibalik dan reaksi (2) hanya dikalikan
dengan faktor 3 agar elektron reaksi (1) dan (2) setara sehingga bisa dihilangkan
(ditandai dengan warna merah) pada reaksi berikut.
(1) Au  Au3+ + 3e E° = -1,50 V
+
(2) 3Au + 3e  3Au E° = +1,69 V
+ 3+
(3) 3Au  Au + 2Au E° = (-1,50 + 1,69) V
= +0,19 V
 JAWABAN: C
3.

 MATERI: SIFAT KOLIGATIF LARUTAN


 Di soal diketahui dan ditanya:
 Rumus empiris = C5H4
 m C5H4 = 1,28 g

PEMBAHASAN UTUL UGM KIMIA 2014 Page 3


KODE: 531

www.amaldoft.wordpress.com
 m C6H6 (benzena) = 50 g
 Kf = 5,10 °C/m
 ΔTf = 1,02°C
 Mr C5H4 = … ?
 Rumus empiris C5H4 hanya memberitahu kita bahwa senyawa tersebutlah yang akan
dilarutkan dalam pelarut benzena 50 gram. Untuk menghitung massa molar zat
tersebut bisa langsung menggunakan persamaan penurunan titik beku C5H4 sebagai
berikut.
ΔTf = Kf x molal
ΔTf = Kf x g C5H4 x 1000
Mr C5H4 x m C6H6
1,02°C = 5,10°C/m x 1,28 gram x 1000
Mr C5H4 x 50 gram
Mr C5H4 = 128
 JAWABAN: B
4.

 MATERI: SIFAT KOLIGATIF LARUTAN


 Di soal diketahui dan ditanya:
 m senyawa nonelektrolit: 3 gram
 Volume H2O = 100 mL
 ΔTb = 100,26°C
 Senyawa nonelektrolit = … ?
 Untuk mendapatkan tipe senyawa nonelektrolit yang dimaksud, bisa diketahui dari
Mr yang didapat kemudian cek seluruh obsein yang mengandung Mr yang sama.
Penyelesaiannya sama seperti soal di atas, namun perbedaannya adalah pelarutnya
(H2O) dalam bentuk volume, tetapi kita memerlukannya dalam bentuk berat, dan
hal ini bisa didapatkan dengan menghubungkannya ke massa jenis (densitas) air:
ρ = massa
volume
1 g/mL = massa/100 mL  m H2O = 100 gram

PEMBAHASAN UTUL UGM KIMIA 2014 Page 4


KODE: 531

www.amaldoft.wordpress.com
 Cari Mr senyawa nonelektrolit atau pemisalan Z!
ΔTb = Kb x molal
Tb(larutan) – Tb(pelaru) = Kb x g Z x 1000
Mr Z x m air
100,26°C – 100°C = 0,52°C/m x 3,00 gram x 1000
Mr Z x 100 gram
Mr = 60
 JAWABAN: B
5.

 MATERI: RADIOAKTIF
 Jika suatu partikel radioisotop ditembakkan sinar-sinar radioaktif akan
menghasilkan suatu unsur baru dan sinar emisi (pemancar). Ingat, bahwa pada
persamaan inti besarnya nomor massa (A) dan nomor atom (Z) kedua ruas haruslah
sama. Nah, pada soal telah diketahui dan ditanya:
 Partikel radioisotop = 92U238
 Partikel baru = 94Pu239
 Sinar emisi dan penembak = … ?
 Dari yang diketahui di soal, dapat ditulis persamaan inti radioaktifnya:
238
92U + aXb  94Pu239 + cZd
 Untuk mencari nilai a, b, c, dan d pada kedua sinar radioaktif tersebut, kita harus
menyamakan ruas kiri dan ruas kanan, dengan mengecek seluruh obsein.
a) Ditembak satu partikel β dan melepaskan 2 partikel proton
238
92U + -1βo  94Pu239 + 2(1p1)
 Nomor massa (A)
238 + 0 ≠ 239 + 2(1)
 (SALAH)
b) Ditembak satu partikel alpha dan melepaskan 3 partikel beta
238
92U + -2α4  94Pu239 + 3(-1β0)
 Nomor massa (A)
238 + 4 ≠ 239 + 3(0)  (SALAH)

PEMBAHASAN UTUL UGM KIMIA 2014 Page 5


KODE: 531

www.amaldoft.wordpress.com
c) Ditembak satu partikel alpha dan melepaskan 3 partikel neutron
238
92X + 2He4  94Y239 + 3(0n1)
 Nomor massa (A)
238 + 4 = 239 + 3(1)
242 = 242
 Nomor atom (Z)
92 + 2 = 94 + 3(0)
94 = 94
 (BENAR)
 JAWABAN: C
6.

 MATERI: RADIOAKTIF
 Diketahui dan ditanya data di soal:
 t = 120 hari
 Nt = 12,5%.No
 t1/2 = … hari ?
 Untuk mencari waktu paruhnya cukup memakai persamaan peluruhan radioaktif:
(Nt/No) = (1/2)t/t1/2
(0,125No/No) = (1/2)120/t1/2
t1/2 = 40 hari
 JAWABAN: D

PEMBAHASAN UTUL UGM KIMIA 2014 Page 6


KODE: 531

www.amaldoft.wordpress.com
7.

 MATERI: STOIKIOMETRI DAN LARUTAN PENYANGGA


 Nilai pH larutan antara pencampuran HCl dan NH3 dapat dicari menggunakan
konsep MBS (Mula-mula, Bereaksi, Sisa) dengan memasukkan mol masing-masing
senyawa ke dalam reaksi. Nah, untuk mendapatkan jumlah molnya, perhatikan yang
diketahui di soal:
 V HCl = 18 mL = 0,018 L
 V NH3 = 24 mL = 0,024 L
 V H2O = 250 mL = 0,25 L
 P0 = 76 cmHg = 1 atm
 T = 27°C
 R = 0,08 L.atm/mol.K
 Ada volume masing-masing gas, tekanan awal gas, suhu, dan tetapan gas ideal. Dari
sini dapat disimpulkan HCl dan NH3 yang direaksikan adalah sebuah gas ideal,
artinya molnya didapatkan dari persamaan gas ideal:
PV = nRT
 Mol HCl
PV = nRT
1 atm x 0,018 L = n x 0,08 L.atm/mol.K x 300 K
n HCl = 0,00075 mol
 Mol NH3
PV = nRT
1 atm x 0,024 L = n x 0,08 L.atm/mol.K x 300 K
n HCl = 0,001 mol

PEMBAHASAN UTUL UGM KIMIA 2014 Page 7


KODE: 531

www.amaldoft.wordpress.com
 Reaksikan kedua senyawa!
HCl (g) + NH3 (g)  NH4Cl (aq)
M 0,00075 mol 0,001 mol -
B -0,00075 mol -0,00075 mol +0,00075 mol
S - 0,00025 mol 0,00075 mol
 Terlihat yang bersisa hanya gas NH3 dan larutan NH4Cl sehingga terdapat sistem
larutan penyangga atau buffer yang bersifat basa. Artinya, nanti pH buffer ini pasti
lebih besar dari 7 (pH > 7). Otomatis obsein A, B, dan C bisa dieliminasi.
 Cari pH buffer basanya!
 [OH-] = Kb x [basa] .
[basa konjugasi]
= Kb x [NH3]
[NH4+]
= 1 x 10-5 x [0,00025 mol/(0,018 L + 0,024 L + 0,25 L)]
[0,05 mol/(0,018 L + 0,024 L + 0,25 L)]
-5
= 1/3 x 10
 pOH = –log[OH-]
= –log[1/3 x 10-5]
= –log[3-1 x 10-5]
= –log[3-1] + (–log[10-5])
= log 3 + 5 . log 10
= log 3 + 5
= 0,47 + 5 = 5,47
 pH = 14 – 5,47
= 8,53
 JAWABAN: E
8.

 MATERI: HUKUM-HUKUM DASAR KIMIA


 Di soal diketahui dan ditanya:
 m (NH2)2CO = 12 juta ton/tahun (pabrik)
 m N2 = … ton/tahun ?

PEMBAHASAN UTUL UGM KIMIA 2014 Page 8


KODE: 531

www.amaldoft.wordpress.com
 Untuk menjawab soal ini, kita memerlukan dasar-dasar stoikiometri, yaitu hukum-
hukum dasar kimia. Hukum yang paling mendasari soal ini adalah hukum Proust,
yang mengatakan bahwa perbandingan tiap-tiap unsur adalah bernilai tetap.
 Gas N2 sebenarnya terdapat pada penguraian urea menjadi unsur-unsurnya. Dan,
unsur N ini pasti terdapat di molekul urea sebab rumus molekul urea mengandung
unsur N, yaitu (NH2)2CO. Berdasarkan hukum Proust, massa unsur-unsur penyusun
suatu senyawa dapat diketahui melalui persamaan (misalkan senyawa ZCl):
m unsur Z = Ar Z x jumlah atom Z di ZCl x massa ZCl
Mr ZCl
 Nah, dengan kesimpulan massa nitrogen dalam urea adalah:
m unsur N = Ar N x jumlah atom N di (NH2)2CO x massa (NH2)2CO
Mr (NH2)2CO
= 14 x 2 x 12 juta ton
60
= 5,6 juta ton
 JAWABAN: C
9.

 MATERI: TERMOKIMIA DAN KIMIA ORGANIK


 Mencari nilai entalpi berdasarkan energi ikatan didasarkan pada selisih energi
reaktan dan produk. Data di soal memperlihatkan besar energi ikatan terhadap letak
atom C, yaitu C primer, sekunder, tersier, dan kuartener. Masih ingat, kan?
 Atom C primer = atom C yang hanya mengikat 1 atom C lainnya dan biasanya
terletak di ujung-ujung rantai hidrokarbon
 Atom C sekunder = atom C yang mengikat 2 atom C lainnya (tidak termasuk
dirinya sendiri) atau terapit oleh 2 atom C lainnya
 Atom C tersier = atom C yang mengikat 3 atom C lainnya
 Atom C kuartener = atom C yang mengikat 4 atom C lainnya

PEMBAHASAN UTUL UGM KIMIA 2014 Page 9


KODE: 531

www.amaldoft.wordpress.com
 Gambar struktur reaksi bagian reaktan di soal di bawah ini memperlihatkan mana
yang atom C primer, sekunder, tersier, dan kuartener (kebetulan atom C tersier tidak
ada):

 Cari nilai energinya, dengan catatan bahwa energi ikatan C dan H pada produk di
reaksi soal masing-masing bernilai 0 kJ karena hanya berupa unsur!
 Jumlah Cpri – H = 12 buah
 Jumlah Cpri – Ckuar = 4 buah
 Energi = Σ(energi reaktan) – Σ(energi produk)
= [12(Cpri – H) + 4(Cpri – C kuar)] – 0
= 12(400) + 4(300)
= 6000 kJ
 JAWABAN: D
10.

 MATERI: STOIKIOMETRI
 Sukrosa didapatkan dari reaksi kondensasi antara glukosa dan fruktosa karena kedua
karbohidrat inilah yang merupakan monomer sukrosa, dengan melepaskan sebuah
gugus H2O (air). Nah, di soal sukrosa yang didapatkan dioksidasi sempurna, jadi di
sini ada dua buah reaksi sebagai berikut.

PEMBAHASAN UTUL UGM KIMIA 2014 Page 10


KODE: 531

www.amaldoft.wordpress.com
C6H12O6 (glukosa) + C6H12O6 (fruktosa)  C12H22O11 (sukrosa) + H2O … (reaksi 1)
C12H22O11 + 12O2  12CO2 + 11H2O … (reaksi 2)
 Agar didapatkan massa CO2, kita hanya perlu membandingkan mol CO2 dan
sukrosa berdasarkan reaksi 2, sehingga:
 n C12H22O11 = 17,1 gram/342 = 0,05 mol
 n CO2 = 12 x 0,05 mol sukrosa
= 0,6 mol CO2
 Dalam 0,6 mol CO2 (Mr = 44) terdapat 26,4 gram senyawanya
 JAWABAN: D
11.

 MATERI: KESETIMBANGAN KIMIA


 Di soal diketahui dan ditanya:
 m SO2Cl2 = 13,5 gram
 Volume labu = 2 L
 T = 650 K
 n SO2 = 0,05 mol (setimbang)
 Kc = … ?
 Cari terlebih dahulu mol SO2Cl2 saat awal reaksi (label “M”), lalu masukkan ke
sistem MBS (Mula-mula, Bereaksi, Sisa)! Ingat, jika pada setimbang ada 0,05 mol
SO2, berarti 0,05 mol SO2 itulah yang bereaksi (label “B”) dari hasil penguraian
SO2Cl2, dan karena perbandingan koefisien SO2Cl2 dan SO2 adalah 1 : 1, maka
banyaknya SO2Cl2 yang bereaksi juga 0,05 mol!
 n SO2Cl2 = 13,5 gram/135 = 0,1 mol
 SO2Cl2 (g) ⇌ SO2 (g) + Cl2 (g)
M 0,1 mol - -
B -0,05 mol +0,05 mol +0,05 mol
S 0,05 mol 0,05 mol 0,05 mol

PEMBAHASAN UTUL UGM KIMIA 2014 Page 11


KODE: 531

www.amaldoft.wordpress.com
 Hitung nilai Kc reaksi!
 Kc = [SO2][Cl2]
[SO2Cl2]
= [0,05 mol/2 L][0,05 mol/2 L]
[0,05 mol/2 L]
-2
= 5 x 10
 JAWABAN: C
12.

 MATERI: TERMOKIMIA
 Diketahui dan ditanya:
 ΔHf CH4 = a kJ/mol
 ΔHf CO2 = b kJ/mol
 ΔHf H2O = c kJ/mol
 ΔHc CH4 80 gram = … kJ ?
 Ingat, bahwa ΔHf dan ΔHc adalah energi yang dibutuhkan utnuk membentuk
dan/atau membakar 1 mol zat yang direaksikan. Misal, pembentukan C6H6 artinya
banyaknya energi yang dibutuhkan untuk membentuk 1 mol benzena. Dengan
pengertian tersebut, dapat kita selesaikan nilai ΔHc metana untuk 1 mol pada reaksi
(d) dengan memainkan reaksi (a), (b), dan (c):
a) C + 2H2  CH4 ΔHf = a
b) C + O2  CO2 ΔHf = b
c) H2 + ½ O2  H2O ΔHf = c
d) CH4 + 2O2  CO2 + 2H2O ΔHc = … kJ
ΔHc reaksi (d) didapatkan dengan membalikkan reaksi (a), reaksi (b) tidak
diganggu, dan reaksi (c) dikalikan dengan faktor 2 sehingga ada zat yang
dihilangkan (ditandai dengan warna merah) sebagai berikut.
a) CH4  C + 2H2 ΔHf = -a
b) C + O2  CO2 ΔHf = b
c) 2H2 + O2  2H2O ΔHf = 2c
d) CH4 + 2O2  CO2 + 2H2O ΔHc = (b + 2c – a) kJ

PEMBAHASAN UTUL UGM KIMIA 2014 Page 12


KODE: 531

www.amaldoft.wordpress.com
 Nilai ΔHc di atas untuk 1 mol CH4, sementara kita memerlukan ΔHc untuk 80 gram
metana atau setara dengan 5 mol CH4 sehingga:
 ΔHc1 = n1
ΔHc2 n2
(b + 2c – a) = 1 mol
ΔHc2 5 mol
ΔHc2 = 5(b + 2c – a) kJ
 JAWABAN: D
13.

 MATERI: ELEKTROLISIS
 0,01 M AgNO3 100 mL atau 0,001 mol AgNO3 yang, misalkan, dielektrolisis di
sebuah wadah A akan menghasilkan katode Ag+ dan anode NO3- sesuai reaksi
ionisasinya:
AgNO (aq)  Ag+ (aq) + NO3- (aq)
0,001 mol 0,001 mol 0,001 mol
Ingat, pada elektrolisis jumlah kuantitas yang sama adalah aliran arus listrik (i) yang
digunakan sehingga jumlah elektron (e) yang dibawa tiap satuan waktu (t) bernilai
sama di katode maupun anode karena dihubungkan secara seri.
Ag+ (aq) + e  Ag (s)
0,001 mol 0,001 mol
 Analisis jawaban!
a) Nilai pH elektrolisis larutan AgNO3 didapatkan dari bagian anode karena ion
NO3- sesuai reaksi ionisasi AgNO3 di atas adalah jenis sisa asam oksi sehingga
air (H2O) yang teroksidasi sesuai persamaan elektrolisis berikut.
2H2O  4H+ + O2 + 4e
0,001 mol 0,001 mol
+
Nah, karena perbandingan koefisien H dengan e adalah 4 : 4 atau 1 : 1, maka
jumlah mol ion proton juga 0,001 mol sehingga [H+] dapat dihitung:

PEMBAHASAN UTUL UGM KIMIA 2014 Page 13


KODE: 531

www.amaldoft.wordpress.com
+ -2
[H ] = 0,001 mol = 1 x 10  pH = 2 (SALAH)
0,1 L
b) Berdasarkan reaksi ionisasi AgNO3 0,001 mol di atas, didapatkan 0,001 mol ion
Ag+ di katode sebagai berikut.
Ag+ (aq) + e  Ag (s)
0,001 mol 0,001 mol
+
Karena perbandingan koefisien Ag dan Ag adalah 1 : 1, jumlah mol Ag juga
0,001 mol (Ar Ag = 108) dengan massa 108000 mg. (SALAH)
c) Di anode ada ion NO3- dan air (H2O) sehingga air yang teroksidasi
menghasilkan gas O2 seperti di bawah ini. Gas H2 hanya dihasilkan di anode.
(SALAH)
2H2O  4H+ + O2 + 4e
d) Reaksi di katode adalah reduksi ion Ag+ menjadi padatan Ag dengan reaksinya
di katode: (SALAH)
Ag+ (aq) + e  Ag (s)
e) Untuk menentukan reaksi total elektrolisis, tentukan spesi yang tereduksi di
katode dan teroksidasi di anode: (BENAR)
 Katode = Ag+ + e  Ag (x4)
 Anode = 2H2O  4H+ + O2 + 4e
 Reaksi elektrolisis = 4Ag+ + 2H2O  4Ag + 4H+ + O2
 JAWABAN: E
14.

 MATERI: TERMOKIMIA
 Reaksi pembentukan CS2 dari unsur-unsurnya adalah seperti yang tertera pada
reaksi (d) di bawah ini. Agar didapatkan nilai entalpinya, kita cukup memainkan
reaksi (a), (b), dan (c).
a) C (s) + O2 (g)  CO2 (g) ΔHf = -400 kJ
b) S (s) + O2 (g)  SO2 (g) ΔHf = -300 kJ
c) CS2 (l) + 3O2 (g)  CO2 (g) + 2SO2 (g) ΔHc = -1100 kJ
d) C (s) + 2S (s)  CS2 (l) ΔHf = … kJ

PEMBAHASAN UTUL UGM KIMIA 2014 Page 14


KODE: 531

www.amaldoft.wordpress.com
Entalpi reaksi (d) bisa didapatkan dengan mengkalikan reaksi (b) dengan faktor 2,
reaksi (a) tidak diganggu, dan reaksi (c) dibalik, dengan ada zat yang dihilangkan
(ditandai dengan warna merah):
a) C (s) + O2 (g)  CO2 (g) ΔHf = -400 kJ
b) 2S (s) + 2O2 (g)  2SO2 (g) ΔHf = -600 kJ
c) CO2 (g) + 2SO2 (g)  CS2 (l) + 3O2 (g) ΔHc = +1100 kJ
d) C (s) + 2S (s)  CS2 (l) ΔHf = -400-600+1100
= +100 kJ
 JAWABAN: D
15.

 MATERI: ELEKTROLISIS
 Di soal diketahui dan ditanya:
 Volume CuSO4 = 2 L
 pH = 2 – log 5
 m Cu = … gram?
 Ingat, dalam elektrolisis jumlah kuantitas yang sama adalah mol elektron di katode
dan anode karena arus listrik yang digunakan selama proses dirangkai secara seri
sehingga muatan yang dibawa (e) sama besar di kedua kutub.
 Nah, untuk mendapatkan massa Cu di katode, kita bisa mencari terlebih dahulu nilai
mol elektron di anode dengan membandingkan koefisiennya pada data pH. Cari
jumlah mol ion protonnya dahulu:
 pH = 2 – log 5
[H+] = 5 x 10-2
 [H+] = n H+
V
5 x 10 = n H+
-2

2L
+
n H = 0,1 mol
 CuSO4 yang dielektrolisis dalam fase larutan, maka:
 Reaksi ionisasi = CuSO4 (aq)  Cu2+ (aq) + SO42- (aq)
 Katode = Cu2+ + 2e  Cu
 Anode = 2H2O  4H+ + O2 + 4e

PEMBAHASAN UTUL UGM KIMIA 2014 Page 15


KODE: 531

www.amaldoft.wordpress.com
 Pada anode terbentuk ion proton hasil teroksidasinya H2O, dan karena perbandingan
koefisien H+ dengan elektron adalah 4 : 4 atau 1 : 1, maka jumlah mol elektron (e)
juga sebesar 0,1 mol:
2H2O  4H+ + O2 + 4e
0,1 mol 0,1 mol
 Besarnya mol elektron ini sama besar di kutub katode seperti reaksi di bawah. Dan,
perbandingan koefisien antara elektron banding Cu adalah 2 : 1, maka jumlah mol
padatan Cu adalah ½ -nya atau 0,05 mol.
Cu2+ (aq) + 2e  Cu (s)
0,05 mol 0,05 mol
 Ada 0,05 mol padatan Cu (Ar = 63,5) yang terbentuk di katode sehingga padatan
tersebut bermassa 3,175 gram.
 JAWABAN: B
16.

 MATERI: KIMIA UNSUR


 Pernyataan di soal membicarakan kelarutan perak halida (AgX; X = halida). Ingat,
kelarutan perak halida dari atas ke bawah semakin kecil sehingga AgF merupakan
perak halida mudah larut sementara AgI adalah perak halida sukar larut, artina nilai
Ksp AgF > Ksp AgI . Agar reaksi terjadi, maka perak halida yang digunakan sebagai
reaktan harus memiliki kelarutan yang lebih besar agar mudah larut yang nantinya
membentuk sebuah produk perak halida lainnya dengan kelarutan yang lebih kecil.
Jadi, AgI pada reaksi nilai Ksp harus lebih kecil dibandingkan Ksp AgBr, nyatanya
nilai Ksp AgI > Ksp AgBr karena Br terletak lebih atas dibanding I. (SALAH)
 Sudah jelas bahwa Ksp AgBr > Ksp AgI. (SALAH)
 JAWABAN: E

PEMBAHASAN UTUL UGM KIMIA 2014 Page 16


KODE: 531

www.amaldoft.wordpress.com
17.

 MATERI: KIMIA ORGANIK


 Molekul 2,2-dimetilpropana; 2-metilbutana; dan pentana adalah jenis hidrokarbon
alkana. Untuk menjawab soal ini, kita memerlukan struktur ketiga senyawa alkana
tersebut seperti gambar di bawah ini:

 Ketiga senyawa pada gambar di atas memang memiliki rumus yang sama, yaitu
C5H12. Nah, titik didih ketiga senyawa tersebut ditentukan dari banyaknya cabang
yang ada dalam strukturnya. Semakin banyak cabang, semakin rendah titik didihnya
sehingga jika dipanaskan mudah memutuskan ikatan-ikatan karbonnya. Jadi, urutan
titik didih tertinggi adalah pentana > 2-metilbutana > 2,2-dimetilbutana. (SALAH)
 Luas singgung yang dimaksud adalah luas struktur molekulnya. Semakin kecil
strukturnya, maka semakin banyak cabang yang dikandung. Jadi, pentana memiliki
luas singgung terbesar, diikuti 2-metilbutana, dan 2,2-dimetilpropana. (SALAH)
 JAWABAN: E

PEMBAHASAN UTUL UGM KIMIA 2014 Page 17


KODE: 531

www.amaldoft.wordpress.com
18.

 MATERI: KIMIA UNSUR


 Entalpi silikon dioksida (SiO2) memang lebih tinggi dibandingkan entalpi silikon
fluorida (SiF4) karena SiO2 mengandung ikatan kovalen raksasa yang sangat susah
untuk diputuskan ikatannya. Berbeda dengan SiF4 yang tidak memiliki ikatan
kovalen raksasa, melainkan ikan kovalen. Hal inilah yang menyebabkan entalpi
penguapan SiO2 lebih tinggi daripada SiF4. (BENAR)
 SiO2 memiliki entalpi penguapan yang besar karena dalam fase padat, sedangkan
SiF4 berwujud gas dan mudah untuk merenggangkan molekul-molekul SiF4 jika
diuapkan lagi. (BENAR)
 JAWABAN: A
19.

 MATERI: KIMIA ORGANIK


 Garis-garis yang saling menyambung pada struktur di soal sebenarnya adalah atom
karbon (C) dan hidrogen (H). Agar memudahkan untuk menjawabnya, pada gambar
di bawah ini adalah struktur molekul organik yang dimaksud di soal:

PEMBAHASAN UTUL UGM KIMIA 2014 Page 18


KODE: 531

www.amaldoft.wordpress.com
 Lambang 1°, 2°, 3°, dan tanda bintang (*) berturut-turut menunjukkan atom karbon
C primer, sekunder, tersier, dan kiral (asimetris). Atom C kiral adalah atom C
asimetris yang keempat lengannya terikat oleh gugus yang berbeda. Pada atom C
bertanda bintang pada gambar di atas, terikat oleh gugus CH, H, Cl, dan CH 2. Nah,
identikasi masing-masing jumlahnya:
 Atom C primer = 4
 Atom C sekunder = 3
 Aotm C tersier = 2
 Atom C asimetris = 1
 JAWABAN: A
20.

 MATERI: LAJU DAN ORDE REAKSI


 Analisis soal!
a) Jika [P] dibuat tetap dan [Q] dijadikan dua kali, maka laju reaksi menjadi empat
kali. Nah, dari sini kita bisa membuat perbandingan antara laju reaksi awal
terhadap laju reaksi kedua, di mana laju reaksi kedua adalah laju ketika
konsentrasi [Q] dijadikan dua kali. Misalkan orde terhadap P adalah x dan orde
terhadap Q adalah y, sehingga:
r2 = k [P]2x[Q]2y
r1 k [P]1x[Q]1y
4r1 = k [P]x[2Q]1y
r1 k [P]x[Q]1y
4 = [2]y
y=2
b) Jika [P] dan [Q] sama-sama dijadikan dua kali, maka laju reaksi tetap empat
kali. Nah, dari sini sih sudah dapat disimpulkan orde terhadap P atau orde x

PEMBAHASAN UTUL UGM KIMIA 2014 Page 19


KODE: 531

www.amaldoft.wordpress.com
bernilai 0 karena tidak berpengaruh apapun terhadap laju reaksi. Hal ini bisa
dibuktikan berdasarkan hukum laju reaksi:
r2 = k [P]2x[Q]2y
r1 k [P]1x[Q]1y
4r1 = k [2P]1x[2Q]1y
r1 k [P]1x[Q]1y
4 = [2]x[2]y
4 = [2]x[2]2
4 = [2]x[4]
1 = [2]x
x=0
 Oke, mari analisa jawaban!
1) Dari penyelesaian di atas, terlihat orde terhadap P (x) adalah nol dan orde
terhadap Q (y) adalah 2. (BENAR)
2) Satuan konstanta laju reaksi (k) dapat dicari menggunakan hukum laju
reaksinya, dengan mengingat bahwa satuan laju reaksi adalah mol/L.s.
r = k [P]x[Q]y
r = k [P]0[Q]2
r = k [Q]2
mol L s = k [mol L-1 s-1]2
-1 -1

k = mol-1 . L . s-1
(BENAR)
3) Karena orde terhadap P adalah nol, maka konsentrasi tidak berpengaruh.
(BENAR)
4) Konsentrasi P tidak berpengaruh terhadap laju reaksi karena berorde nol.
(SALAH)
 JAWABAN: A

#UTULUGM2014

PEMBAHASAN UTUL UGM KIMIA 2014 Page 20

Вам также может понравиться