Вы находитесь на странице: 1из 10

BAB 1

PENDAHULUAAN

I.1 LATAR BELAKANG

Dalam era perkembangan globalisasi saat ini persaingan bisnis meningkat sangat tajam.
Banyak peluang bisnis yang muncul dari berbagai sektor, termaksud sektor jasa yang dapat
memeperluas kesempatan kerja, apalagi ada tahun 2016 kesempatan mendapatkan pekerjaan semakin
diperluas oleh negara- negara ASEAN ( Association of Southeast Asian Nations) sehingga
memungkinkan warga negara asing untuk mencari dan mendapatlan pekerjaan di negara lain. Oleh
karena itu perusahaan di tuntut untuk menyeleksi ketenagakerjaan yang masuk secara ketat agar dapat
memeperoleh tenaga kerja yang kompeten di bidangnya demi kemajuaan perusahaan tersebut. Hal
inni akan menimbulkan tingkat persaingan yang tinggi juga yang dimana pencapaian total suatu
perusahaan dilihat dari kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang di pekerjakan .

Penilaian atau pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor penting dalam sebuah negara
apalagi dalam sebuah perusahaan . selain digunakan digunakan untuk menilai keberhasilan
perushaan, pengukuran kinerja juga dapat digunakan sebagai dasar untuk menentukan arah
keberhhasilan sebuah perusahaan. Oleh sebab itu, pada tahun 2016 negara-negara ASEAN
melakukan program Masyarakat Ekonomi Asean MEA atau bahasa sederhananya perluasaan dunia
kerja antara negara- negara ASEAN. Tahun ini masyarakat-masyarakat yang negaranya tergabunng
kedalam ASEAN bebas mencari pekerjaan di luar negara mereka. Bisa di bayangkan semakin
ketatnya persaingan untuk mendapatkan pekerjaan yang pesaingnya bukan lagi sesama negara sendiri
tetapi akan bersaing dengan masyarakat ASEAN juga.

Pasar bebas ASEAN atau yang sering di sebuat MEA adalah pasar ideal yang dimana seluruh
kepurtusan ekonommi, dan aksi individu berhubungan dengan barang, uang dan, jasa akan
berlangsung secara bebas di pasar ASEAN. Namun, hal yang di sayangkan masih banyak masyarakat
yang buram akan kabar ini, penyebabnya adalah kirang sosialisasi dari pemerintah. Padahal dalam
menyambut MEA sebuah negara yang terdiri dari pemerintahan, perusahaan –perushaan dalam negeri
dan masyarakatnya harus sudah siapa untuk menghadapi persaingan bebas.
I.2 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan pada latar belakang yang telah di uraikan di atas maka masalah yang akan di
bahas dalam tulisan ini adalah Pengaruh perubahan sosial masyarakat indonesia pasca MEA

I.3 TUJUAN PENULISAN

Tujuaan yang ingin di capai dari tulisan ini adalah:

1. Untuk mengetahui pengaruh perubahan soaial masyarakat indonesia pasca MEA

BAB II

LANDASAN TEORI

II.1 PENGERTIAAN MEA

Berita akan di adakannya pasar bebas bagi negara-negar ASEAN sudah digagas sejak tahun
1992 silam kendati berita itu sudah lama di wacanakan namum baru di resmikan akhir tahun 2015
dan mulai di realisasikan awal tahun 2016. Namun, tak heran juga masih banyak masyarakat yang
tidak mengetahui apa itu pasar bebas alasannya yaitu kurangnya sosialisasi yang di lakukan pihak
pemerintah . pasar bebas yang di maksud adalah MEA ( Masyarakat Ekonomi Asean). MEA adalah
suatu integrasi ekonomi ASEAN dalam menghadapi perdagangan bebas antara negara-negara
ASEAN yang dimana semua negara telah menyetujui kesepakatan ini

Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015 merupakan realisasi pasar bebas di Asia Tenggara
yang telah dilakukan secara bertahap mulai KTT ASEAN di Singapura pada tahun 1992. Tujuan
dibentuknya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) untuk meningkatkan stabilitas perekonomian di
kawasan ASEAN, serta diharapkan mampu mengatasi masalah-masalah di bidang ekonomi antar
negara ASEAN. Konsekuensi atas kesepakatan MEA tersebut berupa aliran bebas barang bagi negara-
negara ASEAN, dampak arus bebas jasa, dampak arus bebas investasi, dampak arus tenaga kerja
terampil, dan dampak arus bebas modal. Hal-hal tersebut tentunya dapat berakibat positif atau
negative bagi perekonomian Indonesia. Oleh karena itu dari sisi pemerintah juga dilakukan strategi
dan langkah-langkah agar Indonesia siap dan dapat memanfaatkan momentum MEA.
II.2 NEGARA-NEGARA YANG BERGABUNG DI MEA

Pada awal tahun 2015 negara-negara yang bergabung ke dalam ASEAN telah menyepakati
perjanjiaan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) atau ASEAN Economic Community (AEC), serta
modal untuk meningkatkan kemakmuran dan daya saing sebagaimana yang tercantum dalam Visi
ASEAN 2020 yang tercetus dalam KTT ke-2 ASEAN tahun 1997. ASEAN adalah sebuah organisasi
negara di kawasan Asia Tenggara. Pada tanggal 8 Agustus 1967 di kota Bangkok ( Thailand)
dengan tujuaan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi , mengembangkan kebudayaan negaar-
negara anggotanya, menjaga stabilitas dan perdamaian serta memberikan kesempatakn kepada
anggota –anggota
Negara-negara ASEAn tersebut adalah: Indonesia, Thailand, Myanmar, Philippines,
Singapore,Brunei, Malaysia, Laos, Vietnam, Cambodia.

II.3 TUJUAN dari MEA dan sisi positif negatifnya.

Telah di singgung sekilas tujuaan daripda MEA pada bagiaan pendahuluaan dan pengertiaan
MEA, secara lengkap MEA mempunyai tujuaan sebagai berikut: adanya aliran bebas barang, jasa, dan
tenaga kerja terlatih, serta aliran investasi yang lebih bebas.

Dalam penerapannya pada tahun 2015, MEA akan menerapkan 12 sektor prioritas yang
disebut free flow of skilled labor (arus bebas tenaga kerja terampil) untuk perawatan kesehatan (health
care), turisme (tourism), jasa logistik (logistic services), e-ASEAN, jasa angkutan udara (air travel
transport), produk berbasis agro (agrobased products), barang-barang elektronik (electronics),
perikanan (fisheries), produk berbasis karet (rubber based products), tekstil dan pakaian (textiles and
apparels), otomotif (automotive), dan produk berbasis kayu (wood based products).

MEA akan menjadikan ASEAN seperti sebuah negara besar. Penduduk di kawasan ASEAN
akan mempunyai kebebasan untuk melanglangbuana masuk ke suatu negara dan keluar dari suatu
negara di kawasan ASEAN tanpa hambatan berarti. Penduduk mempunyai kebebasan dan kemudahan
untuk memilih lokasi pekerjaan yang dianggap memberikan kepuasan bagi dirinya. Perusahaan
mempunyai kebebasan untuk memilih lokasi pendirian pabrik dan kantor perusahaan di kawasan
ASEAN. Dampak Positif lainnya yaitu investor Indonesia dapat memperluas ruang investasinya tanpa
ada batasan ruang antar negara anggota ASEAN. Begitu pula kita dapat menarik investasi dari para
pemodal-pemodal ASEAN. Para pengusaha akan semakin kreatif karena persaingan yang ketat dan
para professional akan semakin meningkatakan tingkat skill, kompetansi dan profesionalitas yang
dimilikinya.

Namun, selain peluang yang terlihat di depan mata, ada pula hambatan menghadapi MEA
yang harus kita perhatikan. Hambatan tersebut di antaranya : pertama, mutu pendidikan tenaga kerja
masih rendah, di mana hingga Febuari 2014 jumlah pekerja berpendidikan SMP atau dibawahnya
tercatat sebanyak 76,4 juta orang atau sekitar 64 persen dari total 118 juta pekerja di
Indonesia. Kedua, ketersediaan dan kualitas infrastuktur masih kurang sehingga mempengaruhi
kelancaran arus barang dan jasa. Menurut Global Competitiveness Index (GCI) 2014, kualitas
infrastruktur kita masih tertinggal dibandingkan negara Singapura, Malaysia, Brunei Darussalam dan
Thailand. .Ketiga, sektor industri yang rapuh karena ketergantungan impor bahan baku dan setengah
jadi. Keempat, keterbatasan pasokan energi. Kelima, lemahnya Indonesia menghadapi serbuan impor,
dan sekarang produk impor Tiongkok sudah membanjiri Indonesia. Apabila hambatan-hambatan tadi
tidak diatasi maka dikhawatirkan MEA justru akan menjadi ancaman bagi Indonesia.
BAB III

PEMBAHASAN

III.1 PENGARUH MEA TERHADAP KESIAPAN SUATU NEGARA

Keberlangsungan MEA bukan saja berdasarkan faktor persetujuaan negara- negara anggota
ASEAN tetapi juga harus di dukung dari segi kesiapan negara-negara tersebut, jika saja ada 2 negara
yang belum siap dalam menghadapi MEA pasti akan menjadi suatu kendala yang mengganggu
keberlangsungan MEA. Dukungan untuk menjadikan Indonesia mampu bersaing dalam MEA 2015
dan rangkaian program dan kegiatan pembangunan yang dijalankan selama ini menjadi kurang
bermakna apabila pemerintah tidak memahami vicious circle (lingkaran setan) yang menjadi kendala
pembangunan nasional. Salah satu kendala tersebut adalah kendala yang di alami Indonesia adalah
pembangunan infrastruktur.

Pemerintah belum berhasil dalam pembangunan infrastuktur seperti pembangunan


infrastruktur untuk transportasi massal yang terintegrasi dan infrastruktur transportasi umumnya untuk
keseluruhan wilayah Indonesia. Kegagalan pembangunan infrastuktur tersebut berdampak pada high
cost economy dan lemahnya daya saing produk Indonesia di luar negeri. Artinya, pada MEA 2015
nanti Indonesia hanya menjadi surga bagi produk asing tetapi tidak mampu bersaing dengan negara
ASEAN lain dalam meraih investasi asing langsung karena lemahnya daya saing daerah akibat
terkendalanya pembangunan infrastruktur..

Kendala pembangunan infrastruktur disebabkan antara lain oleh faktor korupsi yang relatif
tinggi hingga 40% yang terjadi di birokrasi, kendala pembebasan lahan, infrastruktur, pendanaan dan
biaya logistik. Rata-rata biaya logistik di Indonesia 17% dari total biaya produksi, sedangkan
Singapura hanya 6% dan Malaysia 8%.

III.2 PENGARUH MEA TERHADAP KONDISI SUATU NEGARA

MEA sudah sangat pasti sangat berpengaruh bagi suatu negara. MEA akan mendorong para
tenaga kerja asing dari pihak sarjana sampai profesional untuk bebas mencari pekerjaan di luar
negara mereka, hala tersebut akan menimbulkan keinginnan untuk memperbaiki sumber daya manusia
jika tidak ingin kalah bersaing dengan pencari kerja dari luar negeri, di sampuing itu kesiapan suatu
negara pasti akan di tingkatkan dengan memperbaiki semua instrumen-istrumen yang ada dalam
sebuah negara baik dari segi infratuktur yang akan mendukung program MEA tersebut, sehingga
secara tidak langsung MEA membawa dampak positif bagi perkembangan suatu negara. Indonesia
harus mulai mempersiapkan diri jika tidak ingin menjadi sasaran masuknya produk-produk negara
anggota ASEAN. Indonesia harus banyak belajar dari pengalaman pelaksanaan
III.3 PENGARUH MEA TERHADAP MASYARAKTA/ PEMERINTAH DALAM
SUATU NEGARA MAUPUN INTERNASIONAL

Diberlakukan MEA pasti akan menyebabkan perpindahan penduduk tenaga kerja akan
meningkat. Ketika tenaga profesional dan terampil asing menyerbu Indonesia, maka satu satunya
peluang kerja bagi masyarakat Indonesia kebanyakan adalah menjadi tenaga kasar di negeri sendiri
atau di negara-negara tetangga yang lebih makmur begitu juga dengan negara-negara lainnya.

Jika di liahat dari sisi sosialnya MEA berpengaruh besar terhadap keluarga yang
pendidikannya rendah yangmemicu semakin sulitnya kondisi ekonomi dalam negeri, tidak aneh jika
kaum wanita lebih memilih untuk ikut menjadi tulang punggung keluarga. Padahal ketika seorang ibu
ikut bekerja bahkan ke luar negeri maka otomatis anak-anak tidak atau kurang mendapatkan perhatian
dan pendidikan yang memadai di dalam rumah. Padahal seharusnya keluarga menjadi tempat
bersandarnya anak. Dengan kesibukan ayah dan ibu dalam mencari nafkah membuat anak kehilangan
kasih sayang yang tidak jarang justru memicu anak untuk melakukan perilaku-perilaku maksiat
seperti memakai narkoba, minum minuman keras, serta seks bebas.

Itulah satu dari sekian masalah yang akan terjadi ketika masyarakat ASEAN terbentuk
sepintas seolah menjanjikan perbaikan kehidupan masyarakat, padahal tidak sama sekali. Dari sisi
keluarga, nampaknya MEA akan semakin menghancurkan generasi penerus bangsa karena semakin
lemahnya kontrol orang tua terhadap anak-anak.

Dampak Positif Globalisasi Ekonomi

1. Produksi global dapat ditingkatkan


Pandangan ini sesuai dengan teori 'Keuntungan Komparatif' dari David Ricardo. Melalui
spesialisasi dan perdagangan faktor-faktor produksi dunia dapat digunakan dengan lebih efesien,
output dunia bertambah dan masyarakat akan memperoleh keuntungan dari spesialisasi dan
perdagangan dalam bentuk pendapatan yang meningkat, yang selanjutnya dapat meningkatkan
pembelanjaan dan tabungan.

2. Meningkatkan kemakmuran masyarakat dalam suatu negara


Perdagangan yang lebih bebas memungkinkan masyarakat dari berbagai negara mengimpor
lebih banyak barang dari luar negeri. Hal ini menyebabkan konsumen mempunyai pilihan barang
yang lebih banyak. Selain itu, konsumen juga dapat menikmati barang yang lebih baik dengan harga
yang lebih rendah.

3.Meluaskan pasar untuk produk dalam negeri


Perdagangan luar negeri yang lebih bebas memungkinkan setiap negara memperoleh pasar
yang jauh lebih luas dari pasar dalam negeri.
4.Dapat memperoleh lebih banyak modal dan teknologi yang lebih baik
Modal dapat diperoleh dari investasi asing dan terutama dinikmati oleh negara-negara
berkembang karena masalah kekurangan modal dan tenaga ahli serta tenaga terdidik yang
berpengalaman kebanyakan dihadapi oleh negara-negara berkembang.

5.Menyediakan dana tambahan untuk pembangunan ekonomi


Pembangunan sektor industri dan berbagai sektor lainnya bukan saja dikembangkan oleh
perusahaan asing, tetapi terutamanya melalui investasi yang dilakukan oleh perusahaan swasta
domestik. Perusahaan domestik ini seringkali memerlukan modal dari bank atau pasar saham. dana
dari luar negeri terutama dari negara-negara maju yang memasuki pasar uang dan pasar modal di
dalam negeri dapat membantu menyediakan modal yang dibutuhkan tersebut.

Dampak Negatif Globalisasi Ekonomi

1. Menghambat pertumbuhan sektor industri


Salah satu efek dari globalisasi adalah perkembangan sistem perdagangan luar negeri yang
lebih bebas. Perkembangan ini menyebabkan negara-negara berkembang tidak dapat lagi
menggunakan tarif yang tingi untuk memberikan proteksi kepada industri yang baru berkembang
(infant industry). Dengan demikian, perdagangan luar negeri yang lebih bebas menimbulkan
hambatan kepada negara berkembang untuk memajukan sektor industri domestik yang lebih cepat.
Selain itu, ketergantungan kepada industri-industri yang dimiliki perusahaan multinasional semakin
meningkat.

2.Memperburuk neraca pembayaran


Globalisasi cenderung menaikkan barang-barang impor. Sebaliknya, apabila suatu negara
tidak mampu bersaing, maka ekspor tidak berkembang. Keadaan ini dapat memperburuk kondisi
neraca pembayaran. Efek buruk lain dari globaliassi terhadap neraca pembayaran adalah pembayaran
neto pendapatan faktor produksi dari luar negeri cenderung mengalami defisit. Investasi asing yang
bertambah banyak menyebabkan aliran pembayaran keuntungan (pendapatan) investasi ke luar negeri
semakin meningkat. Tidak berkembangnya ekspor dapat berakibat buruk terhadap neraca
pembayaran.

3.Sektor keuangan semakin tidak stabil


Salah satu efek penting dari globalisasi adalah pengaliran investasi (modal) portofolio yang
semakin besar. Investasi ini terutama meliputi partisipasi dana luar negeri ke pasar saham. Ketika
pasar saham sedang meningkat, dana ini akan mengalir masuk, neraca pembayaran bertambah bak dan
nilai uang akan bertambah baik. Sebaliknya, ketika harga-harga saham di pasar saham menurun, dana
dalam negeri akan mengalir ke luar negeri, neraca pembayaran cenderung menjadi bertambah buruk
dan nilai mata uang domestik merosot. Ketidakstabilan di sektor keuangan ini dapat menimbulkan
efek buruk kepada kestabilan kegiatan ekonomi secara keseluruhan.

4.Memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang


Apabila hal-hal yang dinyatakan di atas berlaku dalam suatu negara, maka dlam jangka
pendek pertumbuhan ekonominya menjadi tidak stabil. Dalam jangka panjang pertumbuhan yang
seperti ini akan mengurangi lajunya pertumbuhan ekonomi. Pendapatan nasional dan kesempatan
kerja akan semakin lambat pertumbuhannya dan masalah pengangguran tidak dapat diatasi atau malah
semakin memburuk. Pada akhirnya, apabila globalisasi menimbulkan efek buruk kepada prospek
pertumbuhan ekonomi jangka panjang suatu negara, distribusi pendapatan menjadi semakin tidak adil
dan masalah sosial-ekonomi masyarakat semakin bertambah buruk.
BAB IV

KESIMPULAN

MEA memiliki tujuan menjadikan ASEAN sebagai pasar tunggal dan basis produksi, dengan
daya saing ekonomi yang tinggi, pengembangan ekonomi yang merata dan berimbang, serta
terintegrasi ecara penuh terhadap perekonomian global.

Atas dasar itu, berlangsungnya MEA akan semakin mendorong perekonomian di kawasan
ASEAN. MEA juga di harap[kan mampu untuk meningkatkan stabilitas perekonomian dikawasan
ASEAN, serta diharapkan mampu mengatasi masalah-masalah dibidang ekonomi antar negara
ASEAN.
DAFTAR PUSTAKA

http://ekbis.sindonews.com

http://www.bppk.kemenkeu.go.id/publikasi/artikel/150-artikel-keuangan-umum/20545-masyarakat-
ekonomi-asean-mea-dan-perekonomian-indonesia

http://www.kemangmedicalcare.com/kmc-tips/tips-dewasa/2883-pengaruh-era-mea-masyarakat-
ekonomi-asean-2015-terhadap-tenaga-kesehatan-profesional-di-indonesia.html

https://id.wikipedia.org/wiki/Masyarakat_Ekonomi_ASEAN
Sumber: http://www.dakwatuna.com/2015/01/15/62615/efek-dan-dampak-pemberlakuan-masyarakat-
ekonomi-asean-mea/#ixzz3wLA6vJPk
Nama : Riska Budiana

NIM : 1210103010133

Prodi Ilmu Politik / Pengantar Sosiologi

Judul artikel : Perubahan Sosial Masyarakat Indonesia Pasca MEA ( Masyarakat Ekonomi
Asean)

Вам также может понравиться