Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
diafan (tembus cahaya) pada transiluminasi. Jika tidak dapat ditemukan karena
besarnya hidrokel, testis harus dicari di sebelah dorsal karena testis terletak di
ventral epididimis sehingga tunika vaginalis berada di sebelah depan. Bila ada
vaginalis yang membesar. Hidrokel testis mungkin kecil atau mungkin besar
sekali.
atau tumor testis. Hidrokel dapat dikosongkan dengan pungsi, tetapi sering
melalui saluran sempit dengan rongga perut dan berisi cairan rongga perut.
Hernia inguinalis lateralis atau indirek yang mengandung sedikit cairan rongga
perut ini kadang diberikan nama salah hidrokel komunikans. Karena hubungan
1
dengan rongga perut terlalu sempit sekali. Kelainan ini memberi kesan
hidrokel funikulus; “kantong” hernia ini tidak dapat dimasuki usus atau
omentum.
Hidrokel sering ditemukan pada bayi baru lahir. Hidrokel terjadi akibat
adanya kegagalan penutupan saluran tempat turunnya testis dari rongga perut
Pada tahun 2010 sebanyak 1 orang, sedangkan pada tahun 2011 (Januari –
B. Rumusan Masalah
reproduksi pada Tn. S pada kasus Post Op Hidrokel di Ruangan Garuda RSU
Anutapura Palu?”
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
2
2. Tujuan Khusus
D. Metode Penulisan
1. Metode deskriptif
a. Wawancara
keluarga klien.
3
b. Observasi
2. Studi kepustakaan
3. Studi dokumentasi
E. Manfaat Penelitian
4
3. Bagi peneliti lain.
Sebagai bahan rujukan atau contoh bagi peneliti lain untuk melakukan
sama.
5
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
a. Testis
yang utama).
b. Saluran
sperma.
epididimis.
air kemih dari kandung kemih. Bagian dari sistem reproduksi yang
mengalirkan semen.
60% cairan air mani dimana air sperma diangkut, cairan ini
c. Kelenjar
6
2) Kelenjar Cowper menghasilkan cairan berwarna bening menuju
orgasme.
terletak bersebelahan.
uretra. Jika terisi darah, maka penis menjadi lebih besar, kaku dan
7
2. Pengertian
Hidrokel berasal dari dua kata yaitu hidro ( air ) dan cell (rongga /
Hidrokel merupakan kista yang berisi air yang ditemukan pada bagian
depan testis. Kista ini tembus cahaya dan tidak dapat dikosongkan dengan
Testis didalamnya biasa teraba dengan mudah atau jika hidrokel tegang,
akan hilang pada umur 1 tahun. Pada anak yang lebih tua hal ini dapat
8
3. Etiologi
Hidrokel yang terjadi pada bayi baru lahir dapat disebabkan karena :
Pada orang dewasa, hidrokel dapat terjadi secara idiopatik (primer) dan
sekunder.
cairan atau darah di dalam korda spermatika. Kemudian hal ini dapat
hernia inguinalis.
4. Klasifikasi
9
a. Hidrokel primer
karena dengan sendirinya rongga ini akan menutup dan cairan dalam
b. Hidrokel sekunder
Keadaan ini dapat karena radang atau karena suatu proses neoplastik.
jumlah yang cukup oleh saluran limfe dalam lapisan luar tunika.
c. Hidrokel akut
sel polimorf.
d. Hidrokel kronis
perlahan dan walaupun akan menjadi besar dan memberikan rasa berat,
10
Menurut letak kantong hidrokel terhadap testis, secara klinis dibedakan
a. Hidrokel testis
b. Hidrokel funikulus
dari testis, sehingga pada palpasi, testis dapat diraba dan berada di luar
sepanjang hari.
c. Hidrokel komunikan
bukan dari daerah tunika vaginalis itu sendiri. Ada hubungan dengan
rongga perut, bisa membesar dan biasanya lebih cepat dan harus di
bayi lahir. Apabila setelah anak berumur 1 tahun cairan hidrokel ini
11
5. Patofisiologi
d. Nyeri
j. Atrofi testis
k. Pembengkakan
12
tekanan yang terus-menerus, mengakibatkan Obstruksi aliran limfe atau
6. Manifestasi klinis
yang tertimbun. Bila timbunan cairan hanya sedikit, maka testis terlihat
transiluminasi.
Pada hidrokel yang terinfeksi atau kulit skrotum yang sangat tebal kadang-
a. Hidrokel testis
13
b. Hidrokel funikulus
c. Hidrokel komunikan.
koreksi hidrokel.
7. Pemeriksaan Diagnostik
benjolan terang dengan masa gelap oval dari bayangan testis. Pemeriksan
tidak jelas yang disebabkan oleh tebalnya kulit skrotum pasien. Dengan
14
8. Pentalaksanaan medis
sembuh sendiri; tetapi jika hidrokel masih tetap ada atau bertambah besar
a. Aspirasi
hidrokel adalah :
2) Indikasi kosmetik
b. Hidrokelektomi
15
terapi khusus yang diperlukan karena cairan lambat laun akan diserap,
adalah dengan aspirasi jarum (disedot pakai jarum). Cara ini tidak
9. Komplikasi
c. Infeksi testis.
B. Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
dan merupakan Suatu proses yang sistematis dalam pengumpulan data dan
a. Pengumpulan data
1) Tipe data
a) Data subyektif
16
Adalah data yang didapat dari klien sebagainya suatu pendapat
b) Data Obyektif
2) Karakteristik Data
a) Lengkap
keperawatan klien
paham.
a) Inspeksi
b) Palpasi
c) Perkusi
d) Auskultasi
17
4) Pendekatan pengkajian fisik dapat menggunakan :
pekerjaaan
2) Anamnese
3) Pemeriksaan Fisik
18
a) Pada saat pemeriksaan fisik dengan Transiluminasi /
berwarna gelap.
drainase
dari bawah ; bila sinar merata pada bagian skrotum maka berarti
2. Diagnosa keperawatan
a. Pengertian
19
memberikan intervensi secara pasti untuk menjaga status kesehatan,
b. Tujuan
penyakit.
1) Masalah (problem)
2) Etiologi (penyebab)
3) Defenisi krakteristik
20
a. Pre operasi
b. Post operasi
pembedahan.
3. Perencanaan
a. Pengertian
b. Tujuan
1) Tujuan administrative
21
a) Untuk megidentifikasi fokus keperawatan kepada klien atau
kelompok
perawat lainnya
evaluasi keperawatan.
2) Tujuan klinik
keperawatan.
tindakan.
e) Langkah-langkah perencanaan
f) Menentukan prioritas.
i) Dokumentasi
(Nursalam, 2001).
22
2) Menentukan sasaran dan tujuan
d. Intervensi keperawatan
diharapkan dari pasien dan atau tindakan yang harus dilakukan oleh
a. Pre Op
Diagnosa I
Intervensi :
23
c) Ajarkan pasien untuk memulai posisi yang nyaman atau
nafas dalam
Rasional :
diberikan
Diagnosa II
pembesaran
24
Intervensi :
celana
Rasional :
intervensi selanjutnya
Diagnosa III
disembuhkan.
25
Intervensi :
fungsinya
Rasional :
yang terjadi
efektif
26
e) Menyampaikan harapan untuk mengatur situasi dan membantu
Diagnosa IV
bahkan hilang
Intervensi :
sendirinya
Rasional :
27
a) Menghilangkan kecemasan orangtua klien karena
b. Post Op
Diagnosa I
fungsi.
Intervensi :
memungkinkan
invasive
28
d) Gunakan sarung tangan/pakaian pada waktu merawat luka yang
ekskresi.
Rasional :
organism
nosokomial
Diagnosa II
pengobatanya.
Intervensi :
periodic
29
c) Diskusikan perawatan insisi, termasuk mengganti balutan,
jahitan / pengikat
demam.
Rasional :
berlebihan
lambatnya penyembuhan.
Diagnosa III
pembedahan
Kriteria hasil : Skala nyeri 0-3 dan kllien tidak menangis serta
gelisah.
30
Intervensi :
Rasional :
penyembuhan
4. Implementasi
a. Pengertian
sebagian oleh klien itu sendiri, atau mungkin dilakukan secara bekerja
31
b. Langkah-langkah tindakan keperawatan
1) Langkah persiapan
2) Langkah pelaksanaan
(Suarli S, 2008)
5. Evaluasi
a. Pengertian
b. Tujuan evaluasi
mencapai tujuan.
c. Proses evaluasi
1) Mengatur pencapaian
pencapaian tujuan.
d. Komponen evaluasi
32
3) Menganalisa dan membandingkan data terhadap criteria dan
standar.
(Nursalam, 2001).
33