Вы находитесь на странице: 1из 18

BAB IV

HASIL PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN

4.1. Uji Defleksi


1. Struktur balok tanpa beban pada tumpuan sederhana

A B

Gambar 4.1 balok tanpa beban pada tumpuan sederhana


Keterangan :
a. Panjang plat : 860 mm
b. Beban : 0 kg
Tidak terdapat defleksi pada tumpuan sederhana seperti gambar diatas
karena tidak ada beban yang menumpu plat.

2. Struktur balok dengan beban pada tumpuan sederhana.

𝑃2
𝑃1

A C D E B

𝑙1 𝑙2 𝑙3 𝑙4

Gambar 4.2 balok dengan beban pada tumpuan sederhana


Keterangan :
a. 𝑃1 = 0,5 𝑘𝑔
b. 𝑙1 = 430 𝑚𝑚 , 𝑙2 = 430 𝑚𝑚, 𝐿 = 860 𝑚𝑚
c. Panjang plat : 860 mm

37
d. Tebal plat : 3 mm
e. Beban : 0,5 kg

Defleksi pada :
a. Titik C : 20 cm
b. Titik D : 43 cm
c. Titik E : 66 cm

3. Struktur balok kantilever tanpa beban

Gambar 4.3 balok kantilever tanpa beban


Keterangan :
 Panjang plat : 40 cm
 Tebal plat : 3 mm
 Beban : 0 kg
Pada balok kantilever tanpa beban tidak terjadi defleksi karena tidak ada
tumpuan pada plat seperti pada gambar diatas.

38
4. Struktur balok kantilever dengan beban
𝑷𝟏

A B C

𝒍𝟏 l2
L

Gambar 4.4 balok kantilever dengan beban


Keterangan :
a. 𝑃1 = 0,5 𝑘𝑔
b. 𝑙1 = 15 𝑐𝑚 , 𝑙2 = 30 𝑐𝑚, 𝐿 = 40 𝑐𝑚
c. Panjang plat : 40 cm
d. Tebal plat : 3 mm
e. Beban : 0,5 kg
Defleksi pada :
a. Titik 1 : 15 cm
b. Titik 2 : 30 cm
c. Titik 3 : 40 cm

39
4.1.1. Perhitungan Defleksi
1. Balok sederhana
P1

C C E

A B

Panjang balok A-B adalah 860 cm


Tinggi tumpuan adalah 180 cm
Defleksi pada titik 1 = 20 cm
Defleksi pada titik 2 = 43 cm
Defleksi pada titik 3 = 66 cm
a. Perhitungan balok sederhana
beban dititik P

P1 P2 P3

A C D E B

l1 l2 l3 l4

L
3

Diketahui :
P1 = 0,5 kg
l1 = 43 cm
l2 = 43 cm
L = 86 cm
Penyelesaian :
∑MA = 0
-RB.L+𝑝1 (𝑙1 ) = 0
𝑝 (𝑙 )
RB = 1 1
𝐿
0,5(43)
RB =
86
RB = 0,25 kg

40
∑MB = 0
RA.L-𝑝1 (𝑙2 ) = 0
𝑝 (𝑙 )
RA = 1 2
𝐿
0,5(43)
RA =
86
RA = 0,25kg

Momen yang terjadi pada titik A dari titik A


MA = RA.0
MA = 0,46.0 = 0 kg mm

Momen pada titik C dari titik A


MC = RA.l1
MC = 0,46.120 = 55,2 kg mm

Momen pada titik D dari titik A


MD = RA (l1+l2) - P1.l2
MD = 0,46 (120+170) – 0,2.170 = 99,4 kg mm

Momen pada titik E dari titik A


ME = RA (l1+l2+l3) – P1 (l2+l3) – P2.l3
ME = 0,46 (120+170+170) – 0,2 (170+170) – 0,3.170 = 92,6 kg mm

Momen yang terjadi pada titik B dari titik A


MB = RA.0
MB = 0,24.0 = 0 kg mm

41
Untuk mencari lendutan dan sudut putar dengan :
P1 = 0,2 kg; P2 = 0,3 kg; P3 = 0,2 kg

P1 P2 P3

A C D E B

l1 l2 l3 l4
L
3

RA = 0,46 kg P1 = 0,2 kg
P2 = 0,3 kg
+
SFD
-
P3 = 0,2 kg RB = 0,24 kg

BMD

MC = 55,2 kg.mm
ME = 92,6 kg.mm

MD = 99,4 kg.mm

Gambar 4.5 Skema Struktur Balok Sederhana dengan Beban

42
2. Balok cantilever
Panjang balok adalah 460 mm

𝑃2
𝑃1

A C B

𝑙1 𝑙2

Diketahui :
a. 𝑃1 = 0,3 𝑘𝑔, 𝑃2 = 0,5 𝑘𝑔
b. 𝑙1 = 230 𝑚𝑚 , 𝑙2 = 230 𝑚𝑚, 𝐿 = 460 𝑚𝑚

Penyelesaian :
𝑅𝑉 = 𝑃1 + 𝑃2
= 0,3 + 0,5
= 0,8 kg

𝑀𝐴 = − 𝑃2 . ( 𝑙1 + 𝑙2 ) − 𝑃1. 𝑙1
= − 0,5.( 230 + 230 ) – 0,3.( 230 )
= − 299 kg mm

𝑀𝐵 = − 𝑃2 . 𝑙
= − 0,5.( 0 )
= − 0 kg mm

𝑀𝐶 = − 𝑃2 . 𝑙1
= − 0,5.( 230 )
= − 115 kg mm

43
𝑃2
𝑃1

A C B

𝑙1 𝑙2

𝑃1 = 0,3 𝑘𝑔

𝑅𝑉 = 0,8 𝑘𝑔
+
𝑃2 = 0,5 𝑘𝑔
SFD

𝑀𝐵 = - 0 kg.mm
BMD
-
𝑀𝐶 = - 115 kg.mm

𝑀𝐴 = - 299 kg.mm
Gambar 4.6 Skema Balok Kantilever dengan Beban

44
4.2. Uji Transmisi Roda Gigi
1. Setelah dilakukan praktikum di laboratorium Fenomena Dasar Mesin
diperoleh data hasil pengamatan sebagai berikut :
A. Gambar susunan roda gigi gearbox

Gambar 4.7 susunan roda gigi gearbox

B. Jumlah masing-masing roda gigi


a. Roda gigi
1. Roda gigi I : 33 buah
2. Roda gigi II : 27 buah
3. Roda gigi III : 21 buah
4. Roda gigi IV : 18 buah
5. Roda gigi R : 34 buah
b. Roda gigi counter
1. Roda gigi I : 14 buah
2. Roda gigi II : 20 buah
3. Roda gigi III : 24 buah
4. Roda gigi IV : 29 buah
5. Roda gigi R : 19 buah

C. Diameter pulley
1. Diameter pulley electro motor : 64 mm
2. Diameter pulley input gerbox : 165 mm

45
D. Gambar roda gigi tiap – tiap posisi
1. Posisi N

Gambar 4.8 Roda gigi transmisi posisi N


2. Posisi I

Gambar 4.9 Roda gigi transmisi posisi I


3. Posisi II

Gambar 4.10 Roda gigi transmisi posisi II

46
4. Posisi III

Gambar 4.11 Roda gigi transmisi posisi III


5. Posisi IV

Gambar 4.12 Roda gigi transmisi posisi IV


6. Posisi R

Gambar 4.13 Roda gigi transmisi posisi R

47
E. Putaran input dan output gearbox masing – masing posisi
Tabel 4.1. kecepatan putaran input dan output gearbox

Putaran Motor 1450 rpm


Putaran pada input 749,4 rpm
Putaran output pada posisi I 192,4 rpm
Putaran output pada posisi II 342,3 rpm
Putaran output pada posisi III 524,2 rpm
Putaran output pada posisi IV 698,1 rpm
Putaran output pada posisi R 676,5 rpm

48
4.2.1.Perhitungan Roda Gigi

1. Gambar susunan roda gigi gear box

R 1 2 3 4

Keterangan:
z1 = 33 z11 = 14
z2 = 27 z21 = 20
z3 = 21 z31 = 24
z4 = 18 z41 = 29
R1 = 34 R1 = 19
Putaran input Ni = 1450 rpm
Putaran input N1 = 749,4 rpm
a. Angka transmisi pada gigi 1
1

𝑍1 33
I1 = 𝑍2 = 14 = 2,35

n2 = n1 (Z1/Z11)
= 749,4 ( 33/14)
= 1633,5 rpm

49
b. Angka transmisi pada gigi 2

𝑍1 27
I2 = 𝑍2 = 20 = 1,35

n2 = n1 (Z2/Z21)
= 693 ( 27/20)
= 935,55 rpm

c. Angka transmisi pada gigi 3

𝑍1 21
I3 = 𝑍2 = 24 = 0,87

n2 = n1 (Z3/Z31)
= 693 ( 21/24)
= 606.375 rpm

50
d. Angka transmisi pada gigi 4

𝑍1 18
I4 = 𝑍2 = 19 = 0,6

n2 = n1 (Z4/Z41)
= 693 ( 18/19)
= 430,13 rpm

e. Angka transmisi pada gigi R

𝑍𝑅 34
IR = 𝑍𝑅2 = 19 = 0,87

n2 = n1 (R/R1)
= 693 ( 34/19)
= 1240,1 rpm

f. Angka transmisi total :

It = i1 xi2 x i3 x i4 x iR
= 2,34 x 1,35 x 0,87 x 0,6 x 1,79
= 2,96

51
4.3. Uji Fenomena Bernoulli
A. Laju Aliran Volume
Tabel 4.2 Laju aliran volume

B. Hasil pembacaan manometer


1. Percobaan ke-1
Katup 1 : diputar 45°
Katup 2 : dibuka penuh
Katup 3 : dibuka penuh
Didapatkan aliran keadaan stedi pada pipa 3 setinggi 52 cm dari
keenam pipa yang ada pada pembacaan manometer.
2. Percobaan ke-2
Katup 1 : diputar 45°
Katup 2 : diputar 45°
Katup 3 : dibuka penuh
Didapatkan aliran keadaan stedi pada pipa 2 setinggi 51 cm dari
keenam pipa yang ada pada pembacaan manometer.
3. Percobaan ke-3
Katup 1 : diputar 45°
Katup 2 : diputar 45°
Katup 3 : diputar 45°
Didapatkan aliran keadaan stedi pada pipa 3 setinggi 52 cm dari
keenam pipa yang ada pada pembacaan manometer.

52
4.3.1. Fenomena Bernoulli
a. Laju Aliran Volume
Tabel 4.3 Laju aliran volume
Volume Waktu Laju aliran
Percobaan Vol t Qi = Vol/t
( 𝑚3 ) (s) ( 𝑚3 /s )
1 0,005 140 0,0000357
2 0,005 40 0,000125
3 0,005 28 0,000178
Average flow rate Qav [ 𝑚3 / sec ] 0,000113
Qav = [𝑚𝑚3 / sec ] 113000

 Menghitung head total ( h∗ )


𝑃 v2
+ = h∗ = konstan
𝜌. 𝑔 2 𝑔
Diketahui :
𝜌𝑎𝑖𝑟 = 1000 𝑘𝑔/𝑚³
𝑄𝑟 = 0,000113 m³/s
3
𝑑𝑝𝑖𝑝𝑎 𝑘𝑎𝑡𝑢𝑝 = 4 𝑖𝑛𝑐ℎ = 1,905 cm = 2 cm = 0,02 m

h = 60 -52 = 8 cm = 0,08 m

Penyelesaian :
𝜋
 𝐴= d²
4
3,14
= ( 0,02 )2 = 0,000314 𝑚²
4
Q
 V = A
0,000216
= = 0,688 m/s
0,000314

 P = ρ.g.h
= 1000 x 9,8 x 0,08
= 784 Pa
sehingga;
𝑃 v2
ℎ∗ = +
𝜌. 𝑔 2 𝑔
784 (0,688 )²
= +
1000 𝑥 9,8 2 𝑥 9,8

53
784 0,473
= +
9800 19,6

= 0,104 m
Jadi head totalnya adalah 0,104 m

54

Вам также может понравиться