Вы находитесь на странице: 1из 5

BAB III

KERANGKA KONSEP, DEFINISI OPERASIONAL DAN HIPOTESIS

3.1. Kerangka Konsep

Menurut Notoatmodjo (2010:83) kerangka konsep adalah suatu uraian dan

visualisasi hubungan atau kaitan antara konsep satu terhadap konsep yang

lainnya, atau antara variabel yang satu dengan variabel yang lain dari masalah

yang ingin diteliti.

Berdasarkan tinjauan teoritis yang telah dipaparkan pada BAB II mutu

pelayanan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan pasien atau konsumen

dikatakan bermutu apabila dapat memberikan kepuasan, oleh organisasi

penyedia layanan kesehatan, Sebagai bagian dari sistem pelayanan publik,

pelayanan kesehatan harus mempunyai kriteria mutu pelayanan kesehatan

yang Responsiveness (cepat tanggap), reliability (kehandalan), assurance

(keyakinan/jaminan), empathy (empati), tangible (Penampilan).

Karena mereka yang merasa puas dengan jasa pelayanan yang diberikan

akan kembali berkunjung memanfaatkan pelayanan kesehatan di tempat

tersebut dan akan berpengaruh terhadap jumlah frekuensi kunjungan pasien

berobat.

Maka untuk memudahkan alur pikir peneliti dalam penelitian ini akan dibuat

suatu kerangka konsep. Dalam kerangka konsep ini yang menjadi variabel

bebas yaitu Mutu Pelayanan Kesehatan, sedangkan untuk variabel terikatnya

23
24

yaitu Frekuensi Kunjungan Pasien, Kerangka konsep tersebut akan

digambarkan secara sistematik sebagai berikut:

VARIABEL BEBAS VARIABELTERIKAT

Mutu Pelayanan Kesehatan


1. Responsiveness (cepat
tanggap), Frekuensi Kunjungan
2. Reliability (kehandalan) Pasien
3. Assurance
(keyakinan/jaminan)
4. Empathy (empati),
5. Tangible (Penampilan)

3.1. Bagan Kerangka Konsep Penelitian

3.2. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah suatu definisi mengenai variabel yang

dirumuskan berdasarkan karakteristik-karakteristik variabel tersebut yang dapat

diamati dan benar-benar dilakukan oleh peneliti sesuai dengan variabel yang

terlibat dalam penelitian. (Badriah, 2012:97)


25

Table 3.1 Definisi Operasional


Skala
No Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Hasil Ukur
Ukur
Varibel Bebas

1. MutuPelayanan Responsivenes Kemampuan petugas kuisioner 1. Baik ≥ Mean


Kesehatan (cepat kesehatan menolong (8,5) Ordinal
tanggap) pelanggan dan 2. Kurang < Mean
kesiapannya melayani (8,5)
sesuai dengan prosedur Sulaeman, 2011
Reliability Kemampuan untuk kuisioner 1. Baik ≥ Mean Ordinal
(kehandalan) memberikan pelayaan (8,5)
kesehatan dengan tepat 2. Kurang < Mean
waktu dan akurat sesuai (8,5)
dengan yang ditawarkan. Sulaeman, 2011
Assurance Pengetahuan kesopanan, kuisioner 1. Baik ≥ Mean Ordinal
(keyakinan/ dan sifat petugas yang (8,5)
jaminan) dapat dipercaya oleh 2. Kurang < Mean
pelanggan dan (8,5)
mengakibatkan pengguna Sulaeman, 2011
jasa merasa terbebas dari
resiko
Empathy Mempunyai rasa kepedulian kuisioner 1. Baik ≥ Mean Ordinal
(empati) dan perhatian khusus staf (8,5)
kepada setiap penggunan jasa 2. Kurang < Mean
(8,5)
Sulaeman, 2011
Tangible Fasilitas fisik dan kuisioner 1. Baik ≥ Mean Ordinal
(Penampilan) perlenngkapan yang baik (8,5)
dapat dirasakan oleh para 2. Kurang < Mean
pengguna jasa terhadap mutu (8,5)
pelayanan kesehatann Sulaeman, 2011
Variabel Terikat

2 Terikat : Tingkat kekerapan Data Rekam 1. Frekuesi Ordinal


Frekuensi kunjungan dalam medik kunjungan
Kunjungan memanfaatkan jasa Puskesmas Tinggi bila
Pasien pelayanan kesehatan mekarwangi skor > mean
2. Frekuensi
Kunjungan
Rendah bila
skor < mean
26

3.3. Hipotesis

Hipotesis merupakan perkiraan atau dugaan sementara terhadap objek

penelitian (Notoatmodjo, 2010). Maka oleh sebab itu dalam suatu hipotesis

dapat terjadi dua kemungkinan yaitu :

Ha : Ada hubungan yang signifikan antara mutu pelayanan kesehatan dengan

frekuensi kunjungan pasien berobat.

Ho : Tidak ada hubungan yang signifikan antara mutu pelayanan kesehatan

dengan frekuensi kunjungan pasien berobat.

Вам также может понравиться