Вы находитесь на странице: 1из 26

BERANDA PENDIDIKAN TIPS N TRIK CORET-CORET SERBA-SERBI

KULINER ABOUT THIS BLOG Cari di sini... Go


Home » Pendidikan » Aturan Pindah Siswa dari Sekolah
Swasta ke Negeri ARTIKEL LAIN

Pengertian dan Contoh


Aturan Pindah Siswa dari Sekolah ameliorasi, peyorasi,
Swasta ke Negeri sinestesia, homonim,
homograf, homofon, dan
perluasan/penyempitan
makna
INVESTASI PROFIT 7%/HARI!
Faktor-Faktor Penyebab
KAMI MEMBERIKAN BONUS HARIAN 7% SAMPAITerjadinya Pelanggaran
30 HARI TOTAL PROFIT 210% !!!! Hukum dan HAM
Modal 95rb,Hasil 38jt/bln
Cuma Inves 95rb Hasil 38jt/bln. Telah terbukti
65 Model dan Metode
Pembelajaran Kreatif dan
100% Dijamin sukses!
Inovatif
Turun 3-6KG 3 HARI? BISA!
Malu Perut Buncit ? Kempes Dalam 3 Hari! Soal UTS Bahasa Inggris
Dapatkan Diskon 38% Sekarang! Kelas 1-2 SD
3 Hari Langsung Langsing! Cara Membuat dan Mendaftar
Buang Lemak dan Kecilkan Perut Anda, DapatkanNPWP
Diskon Sekarang!
Kerajinan Tangan untuk Anak
Kelas 4, 5, 6 SD
Saya akan mengelompokkan dasar
hukum perpindahan siswa antar sekolah
MAU ARTIKEL TERBARU ??
(swasta, negeri), nonformal dan informal,
pada jenjang pendidikan dasar dan
menengah. Aturan hukum tersebut Tulis E-mailmu di sini
berwujud undang-undang dan peraturan Gratis...!!
pemerintah yang masih berlaku sampai
saat ini, yaitu Undang-Undang Nomor 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, Peraturan Pemerintah Nomor Berlangganan
17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan (unduh di
sini), dan juga Peraturan Pemerintah
Nomor 66 Tahun 2010 tentang
Perubahan atas PP No. 17 Tahun 2010
tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan.
Isi dari tulisan kali ini bersumber dari rasa
Powered by Blogger
keingintahuan saya terkait aturan hukum
Copyright 2012-2015 Guru Pantura Desain Sugeng - Evo Templates
yang mengatur dan menaungi proses
penerimaan/perpindahan peserta didik.

Sudah seharusnya prinsip


penyelenggaraan pendidikan
dilaksanakan secara demokratis dan
berkeadilan, serta tidak diskriminatif
dengan menjunjung tinggi hak asasi
setiap manusia, nilai keagamaan, nilai
kultural, dan kemajemukan bangsa
Indonesia. Prinsip tersebut berlaku tidak
hanya pada proses kegiatan
pembelajaran yang berlangsung di dalam
kelas, tetapi berlaku juga pada tahap
penerimaan dan perpindahan peserta
didik. Karena “pindah sekolah”
merupakan hak setiap peserta didik
seperti yang tercantum di dalam pasal 12
(ayat 1, poin ke 5) UU No. 20 Tahun
2003, yang berbunyi :

“Setiap peserta didik pada


setiap satuan pendidikan berhak
pindah ke program pendidikan
pada jalur dan satuan
pendidikan lain yang setara.”

Apakah setiap peserta didik/siswa berhak


pindah sekolah dari sekolah swasta ke
sekolah negeri, ataupun sebaliknya?
Jawabannya adalah BERHAK.
Lalu, apakah setiap peserta didik/siswa
bisa pindah dari sekolah swasta ke
sekolah negeri, atau dari sekolah negeri
ke sekolah swasta? Jawabannya BELUM
TENTU, bisa atau tidaknya pindah sekolah
sejalan dengan terpenuhi atau tidaknya
aturan-aturan mengenai perpindahan
siswa pada masing-masing sekolah.

Berikut ini aturan-aturan yang


berkaitan dengan pindah sekolah
siswa/peserta didik dari
sekolah swasta/negeri, maupun dari jalur
pendidikan lain yang setara, pada jenjang
dasar (SD/MI, SMP/MTs) dan jenjang
menengah (SMA/MA/SMK/MAK) :

ATURAN/SYARAT PINDAH
SEKOLAH PESERTA DIDIK
SD/MI.

1. SD/MI atau bentuk lain yang


sederajat wajib menerima warga
negara berusia 7 (tujuh) tahun
sampai dengan 12 (dua belas)
tahun sebagai peserta didik sampai
dengan batas daya tampungnya.
(Pasal 69 ayat 4, PP No. 17 Tahun
2010).
Berdasarkan bunyi pasal tersebut
dapat kita ketahui bahwa setiap
satuan pendidikan dasar setingkat
SD di Indonesia, wajib menerima
semua warga negara (calon siswa
baru/siswa pindahan) yang berusia
7-12 tahun sebagai peserta didik
sampai dengan batas daya
tampungnya. Lalu, batas daya
tampungnya berapa? Daya
tampung jumlah peserta didik
untuk SD paling banyak adalah 40
orang per rombel/kelas.

2. Peserta didik jalur nonformal dan


informal dapat diterima di SD, MI,
atau bentuk lain yang sederajat
tidak pada awal kelas 1 (satu)
setelah lulus tes kelayakan dan
penempatan yang diselenggarakan
oleh satuan pendidikan formal yang
bersangkutan. (Pasal 73 ayat 1, PP
No. 17 Tahun 2010).
Tidak hanya peserta didik jalur
pendidikan formal saja (SD/MI)
yang diperbolehkan untuk pindah
sekolah, tetapi peserta didik dari
jalur nonformal ataupun informal
juga memiliki kesempatan yang
sama dengan syarat lulus tes
kelayakan dan penempatan sekolah
yang dituju.

Pengertian dan
Baca juga :
Contoh Pendidikan Formal-
Nonformal-Informal

3. Peserta didik pendidikan dasar


setara SD di Negara lain dapat
pindah ke SD, MI, atau bentuk lain
yang sederajat di Indonesia setelah
memenuhi persyaratan lulus tes
kelayakan dan penempatan yang
diselenggarakan oleh satuan
pendidikan yang bersangkutan.
(Pasal 73 ayat 4, PP No. 17 Tahun
2010).
Melalui ayat di dalam pasal ini,
pemerintah Indonesia berkomitmen
memfasilitasi peserta didik setara
SD dari Negara lain untuk dapat
pindah sekolah di Indonesia,
tentunya dengan syarat lulus tes
kelayakan dan penempatan sekolah
yang dituju terlebih dulu.

4. Satuan pendidikan memberikan


bantuan penyesuaian akademik,
sosial, dan/atau mental yang
diperlukan oleh peserta didik
berkelainan dan peserta didik
pindahan dari satuan pendidikan
formal lain atau jalur pendidikan
lain. (Pasal 73 ayat 7, PP No. 17
Tahun 2010).
Pihak Sekolah Dasar/SD
diharapkan mampu dan berupaya
memberikan bantuan kepada
peserta didik pindahan dari jalur
pendidikan formal/nonformal
/informal dan juga peserta didik
pindahan dari Negara lain. Salah
satunya berupa penyesuaian nilai
mata pelajaran dan nilai raport
peserta didik pindahan, selain itu
dapat berupa pengenalan
lingkungan sekolah baru kepada
peserta didik pindahan dll.

5. Penerimaan peserta didik pada


satuan pendidikan dasar dilakukan
secara objektif, transparan, dan
akuntabel. (Pasal 74 ayat 1, PP No.
17 Tahun 2010).
6. Keputusan penerimaan calon
peserta didik menjadi peserta didik
dilakukan secara mandiri oleh rapat
dewan guru yang dipimpin oleh
kepala satuan pendidikan. (Pasal
74 ayat 3, PP No. 17 Tahun 2010).
Setiap SD diberikan wewenang
khusus untuk memusyawarahkan
penerimaan peserta didik pindahan
melalui rapat guru. Salah satu
tujuan rapat ini adalah untuk
mendengarkan pendapat dari para
guru kelas yang bersangkutan
tentang kondisi daya tampung
kelas/jumlah peserta didik.

7. Satuan pendidikan dasar (SD/MI)


dapat menerima peserta didik
pindahan dari satuan pendidikan
dasar lain. (Pasal 75 ayat 1, PP No.
17 Tahun 2010).
Sangat jelas tertera di pasal ini
bahwa setiap SD atau MI, baik itu
SD negeri maupun SD swasta dapat
menerima peserta didik pindahan
dari SD lainnya dengan tidak
melihat status swasta atau negeri
sekolah asal peserta didik tersebut.

8. Satuan pendidikan dapat


menetapkan tata cara dan
persyaratan tambahan penerimaan
peserta didik pindahan, selain
persyaratan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 73 dan Pasal
74 dan tidak bertentangan dengan
ketentuan peraturan perundang-
undangan. (Pasal 75 ayat 2, PP No.
17 Tahun 2010).
Melalui pasal ini pemerintah
memberikan hak dan batasan
kepada Sekolah Dasar/SD untuk
membuat juknis dan persyaratan
tambahan penerimaan peserta
didik pindahan sesuai dengan
aturan yang berlaku dimasing-
masing sekolah. Dengan batasan
bahwa persyaratan tambahan dan
juknis penerimaan peserta didik
pindahan yang berlaku ditiap-tiap
sekolah tidak boleh
bertentangan/melanggar
ketentuan peraturan perundang-
undangan.

ATURAN/SYARAT PINDAH
SEKOLAH PESERTA DIDIK
SMP/MTs.

1. SMP/MTs atau bentuk lain yang


sederajat wajib menerima warga
negara berusia 13 (tiga belas)
tahun sampai dengan 15 (lima
belas) tahun sebagai peserta didik
sampai dengan batas daya
tampungnya. (Pasal 71 ayat 2, PP
No. 17 Tahun 2010)
Berdasarkan bunyi pasal tersebut
dapat kita ketahui bahwa setiap
satuan pendidikan dasar setingkat
SMP, wajib menerima semua warga
negara (siswa baru/siswa
pindahan) yang berusia 13-15
tahun sebagai peserta didik sampai
dengan batas daya tampungnya.
Daya tampung untuk setingkat SMP
berapa? Daya tampung jumlah
peserta didik untuk SMP paling
banyak 40 orang per rombongan
belajar/kelas.

2. Peserta didik jalur nonformal dan


informal dapat diterima di SMP,
MTs, atau bentuk lain yang
sederajat tidak pada awal kelas 7
(tujuh) setelah memenuhi
persyaratan: lulus ujian kesetaraan
Paket A; dan lulus tes kelayakan
dan penempatan yang
diselenggarakan oleh satuan
pendidikan formal yang
bersangkutan. (Pasal 73 ayat 3, PP
No. 17 Tahun 2010).
Tidak hanya peserta didik jalur
formal saja (SMP/MTs) yang
diperbolehkan untuk pindah
sekolah, tetapi juga peserta didik
dari jalur nonformal ataupun
informal memiliki kesempatan yang
sama dengan syarat lulus ujian
kesetaraan paket A, dan lulus tes
kelayakan/penempatan sekolah
yang dituju.

3. Peserta didik pendidikan dasar


setara SMP di negara lain dapat
pindah ke SMP, MTs, atau bentuk
lain yang sederajat di Indonesia
setelah memenuhi persyaratan:
menunjukkan ijazah atau dokumen
lain yang membuktikan bahwa yang
bersangkutan telah menyelesaikan
pendidikan dasar setara SD; dan
lulus tes kelayakan dan
penempatan yang diselenggarakan
oleh satuan pendidikan yang
bersangkutan. (Pasal 73 ayat 5, PP
No. 17 Tahun 2010).
Melalui ayat di pasal ini pemerintah
Indonesia memfasilitasi peserta
didik setara SMP dari Negara lain
untuk dapat pindah sekolah di
Indonesia, tentunya dengan syarat
telah menyelesaikan pendidikan
dasar setara SD, dan lulus tes
kelayakan dan penempatan sekolah
yang dituju terlebih dulu

4. Satuan pendidikan memberikan


bantuan penyesuaian akademik,
sosial, dan/atau mental yang
diperlukan oleh peserta didik
berkelainan dan peserta didik
pindahan dari satuan pendidikan
formal lain atau jalur pendidikan
lain. (Pasal 73 ayat 7, PP No. 17
Tahun 2010).
Pihak Sekolah Menengah
Pertama/SMP memberikan bantuan
kepada peserta didik pindahan dari
jalur pendidikan
nonformal/informal dan juga
peserta didik pindahan dari Negara
lain. Bantuan bisa berupa
penyesuaian nilai mata pelajaran
dan nilai raport, bantuan
pengenalan lingkungan sekolah dll.

5. Penerimaan peserta didik pada


satuan pendidikan dasar dilakukan
secara objektif, transparan, dan
akuntabel. (Pasal 74 ayat 1, PP No.
17 Tahun 2010).
6. Keputusan penerimaan calon
peserta didik menjadi peserta didik
dilakukan secara mandiri oleh rapat
dewan guru yang dipimpin oleh
kepala satuan pendidikan. (Pasal
74 ayat 3, PP No. 17 Tahun 2010).
Setiap SMP diberikan wewenang
khusus untuk menerima atau
tidaknya pindahan peserta didik
melalui rapat guru yang dipimpin
oleh kepala sekolah. Salah satu
tujuan dari rapat ini adalah untuk
mendengarkan pendapat dari wali
kelas tentang kondisi daya
tampung kelas/jumlah peserta
didik.
Sumber Gambar : http://smpn4pati.sch.id/ wp-content/up

2011/03/148193_1344331347315_1802191961_656

6182451_n.jpg

7. Satuan pendidikan dasar


(SMP/MTs) dapat menerima
peserta didik pindahan dari satuan
pendidikan dasar lain. (Pasal 75
ayat 1, PP No. 17 Tahun 2010).
Sangat jelas tertera pada pasal ini
bahwa setiap sekolah (SMP/MTs),
baik itu SMP negeri maupun SMP
swasta dapat menerima peserta
didik pindahan dari SMP lainnya
dengan tidak melihat status
swasta/negeri SMP tersebut.

8. Satuan pendidikan dapat


menetapkan tata cara dan
persyaratan tambahan penerimaan
peserta didik pindahan selain
persyaratan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 73 dan Pasal
74 dan tidak bertentangan dengan
ketentuan peraturan perundang-
undangan. (Pasal 75 ayat 2, PP No.
17 Tahun 2010). Pemerintah
memberikan hak kepada setiap
SMP untuk membuat juknis dan
persyaratan tambahan penerimaan
peserta didik pindahan sesuai
dengan aturan yang berlaku
dimasing-masing sekolah.
Persyaratan tambahan dan
tatacara penerimaan peserta didik
pindahan yang berlaku ditiap-tiap
sekolah tidak boleh
bertentangan/melanggar
ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.

ATURAN/SYARAT PINDAH
SEKOLAH PESERTA DIDIK
SMA/MA.

1. Sesuai Pasal 83 ayat 1, PP No. 17


Tahun 2010,peserta didik satuan
pendidikan menengah dapat pindah
ke:
- Jurusan yang sama pada
satuan pendidikan lain.
Contoh : siswa jurusan
Peminatan Ilmu-ilmu sosial
SMA swasta/negeri A, dapat
pindah ke jurusan
Peminatan Ilmu-ilmu sosial
di SMA swasta/negeri B.
- Jurusan yang berbeda
pada satuan pendidikan
yang sama.
Contoh : siswa jurusan
Peminatan Ilmu-ilmu sosial
SMA swasta/negeri A, dapat
pindah ke jurusan
Peminatan Matematika dan
Ilmu alam di SMA yang
sama.
- Jurusan yang berbeda
pada satuan pendidikan lain.
Contoh : siswa jurusan
Peminatan Ilmu-ilmu sosial
SMK/SMA swasta/negeri A,
dapat pindah ke jurusan
Peminatan Matematika dan
Ilmu alam di SMK/SMA B
tanpa perlu melihat status
sekolah swasta/negeri.

Sumber Gambar : http://www.smanju.com/sites/default

DSC_0064.JPG

2. Peserta didik jalur nonformal dan


informal dapat diterima di SMA,
MA, SMK, MAK, atau bentuk lain
yang sederajat sesudah awal kelas
10 (sepuluh) setelah: lulus ujian
kesetaraan Paket B; dan lulus tes
kelayakan dan penempatan yang
diselenggarakan oleh satuan
pendidikan formal yang
bersangkutan. (Pasal 81 ayat 3, PP
No. 17 Tahun 2010).

3. Peserta didik pendidikan menengah


setara SMA atau SMK di negara lain
dapat pindah ke SMA, MA, SMK,
MAK, atau bentuk lain yang
sederajat di Indonesia dengan
syarat: menunjukkan ijazah atau
dokumen lain yang membuktikan
bahwa yang bersangkutan telah
menyelesaikan pendidikan dasar
setara SMP; dan lulus tes kelayakan
dan penempatan yang
diselenggarakan oleh satuan
pendidikan bersangkutan. (Pasal
81 ayat 5, PP No. 17 Tahun 2010).
4. Satuan pendidikan SMA, MA, SMK,
MAK, atau bentuk lain yang
sederajat memberikan bantuan
penyesuaian akademik, sosial,
dan/atau mental yang diperlukan
oleh peserta didik berkelainan dan
peserta didik pindahan dari satuan
pendidikan formal lain atau jalur
pendidikan lain. (Pasal 81 ayat 7,
PP No. 17 Tahun 2010).
Pihak SMA/SMK memberikan
bantuan kepada peserta didik
pindahan dari jalur pendidikan
formal/nonformal/informal dan
juga peserta didik pindahan dari
Negara lain. Bantuan ini bisa
berupa penyesuaian nilai mata
pelajaran dan nilai raport, bantuan
pengenalan lingkungan sekolah, dll.

5. Penerimaan peserta didik pada


satuan pendidikan menengah
dilakukan secara objektif,
transparan, dan akuntabel. (Pasal
82 ayat 1, PP No. 17 Tahun 2010).

6. Keputusan penerimaan calon


peserta didik menjadi peserta didik
dilakukan secara mandiri oleh rapat
dewan guru yang dipimpin oleh
kepala satuan pendidikan. (Pasal
82 ayat 3, PP No. 17 Tahun 2010).
Setiap satuan pendidikan/sekolah
diberikan wewenang khusus untuk
menerima atau tidaknya pindahan
peserta didik melalui rapat guru
yang dipimpin oleh kepala sekolah.
Salah satu tujuan dari rapat ini
adalah untuk mendengarkan
pendapat dari wali kelas SMA/MA
tentang kondisi daya tampung
kelas/jumlah peserta didik paling
banyak 40 orang per rombel/kelas.
Jadi misalkan jumlah siswa tiap
kelas di sekolah tersebut sudah
melebihi daya tampung, maka tidak
diperbolehkan lagi untuk menerima
siswa pindahan dari sekolah lain.

7. Satuan pendidikan dapat


menetapkan tatacara dan
persyaratan tambahan selain
persyaratan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 81 dan Pasal
82 dan tidak bertentangan dengan
ketentuan peraturan perundang-
undangan. (Pasal 83 ayat 2, PP No.
17 Tahun 2010).
Pemerintah memberikan hak
kepada setiap SMA dan yang
sederajat untuk membuat juknis
dan persyaratan tambahan
penerimaan peserta didik pindahan
sesuai dengan aturan yang berlaku
dimasing-masing sekolah.
Persyaratan tambahan dan
tatacara penerimaan peserta didik
pindahan yang berlaku ditiap-tiap
SMA tidak boleh diskriminatif dan
bertentangan/melanggar
ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.

Baca juga Cara:


Mutasi/Pindah NUPTK dan
Sekolah Induk di Padamu
Negeri

Kesimpulannya : Undang-undang
menjamin hak setiap peserta didik di
setiap satuan pendidikan/sekolah
untuk pindah ke sekolah lain yang
setara, baik itu sekolah negeri, sekolah
swasta, sekolah nonformal, bahkan
sekolah informal. Tetapi, tidak semua
perpindahan peserta didik tersebut
diterima oleh sekolah tujuan, hal ini
berkaitan dengan terpenuhi atau
tidaknya semua persyaratan
perpindahan peserta didik yang
bersangkutan, ditambah lagi dengan
adanya persyaratan tambahan di
tiap-tiap sekolah selain persyaratan
menurut Undang-undang dan
Peraturan pemerintah yang sudah
saya uraikan di atas.

Saran yang bisa saya berikan : jika di


antara kawan-kawan ada yang ingin
pindah jurusan/pindah dari satu
sekolah ke sekolah lainnya tanpa perlu
melihat embel-embel swasta/negeri,
sebaiknya bertanya terlebih dahulu ke
sekolah tujuan mengenai tatacara dan
persyaratan administratif pindah
sekolah yang berlaku di sekolah
tersebut, termasuk besaran biaya
sumbangan pembangunan/uang
gedung yang harus dibayarkan, karena
syarat-syarat pindah sekolah ini
berbeda-beda antara daerah satu dan
lainnya sesuai dengan pergub/perbup
/perwa/perkadis/perkepsek tentang
mutasi siswa yang berlaku dan
digunakan di daerah tersebut. Semakin
cepat kita tahu semua persyaratannya,
semakin matang pula kita dapat
mempersiapkannya.

Baca juga :Syarat Pindah Siswa


dari Madrasah ke Sekolah Umum
dan sebaliknya

Sekian uraian mengenai Aturan


dan Syarat Pindah dari sekolah
SD/SMP/SMA Swasta ke sekolah
SD/SMP/SMA Negeri, ataupun
sebaliknya.

Salam Guru Pantura.

Ditulis oleh : Abdul Wahab

4 3 3 0
Suka Bagikan Tweet

27 Komentar pada "Aturan Pindah Siswa


dari Sekolah Swasta ke Negeri"

i Jeverson 24 Mei 2015


22.31

semua ada aturan mainnya.


dan.. terbilang nggak
gampang cara pindahnya

Balas

Balasan

Abdul Wahab 28
Mei 2015 15.19

Tepat sekali,
untuk siswa yang
akan pindah
sekolah harus
memenuhi semua
syarat yang telah
ditetapkan
masing-masing
sekolah, dengan
catatan syarat-
syarat tersebut
tidak
bertentangan
dengan aturan
perundang-
undangan
mengenai pindah
sekolah yang
berlaku di
Indonesia.

Ayu Citraningtias 27 Mei


2015 13.49

makasih infonya, mas. tapi


harusnya kayak gini
dihindari ya. gak asal
pindah2 aja

Balas

Balasan

Abdul Wahab 28
Mei 2015 15.21

Sebisa mungkin
menghindari
berpindah-pindah
sekolah, tetapi
terdapat banyak
faktor/alasan
seseorang pindah
sekolah, semisal
mengikuti
domisili orangtua
yang pindah-
pindah terus
antar
kota/provinsi
sebagai
konsekuensi
pekerjaan.

Indra Kusuma Sejati 27


Mei 2015 14.36

Jrang sekali aturan pindah


sekolah dari swasta ke
negeri ini diketahui oleh
orang banyak, yang ada
malah banyak orang yang
mengambil jalan pintas,
yang penting negeri
sekolahnya. Semoga
informasi ini dapat
membantu agar lebih tertip
menueurt aturan yang telah
diberlakukan oleh
pemerintah.

Balas

Balasan

Abdul Wahab 28
Mei 2015 15.23

Iya begitulah pak,


semoga tulisan ini
bisa ikut
meramaikan atau
bahlan memberi
sedikit
pencerahan
terhadap siswa
yang akan pindah
sekolah mengenai
syarat/aturan
dasar mutasi
siswa antar
sekolah.

EKA IKHSANUDIN 27 Mei


2015 23.04

Sangat lengkap dan


bermanfaat sekali Kang
Aturan Pindah sekolah dari
sekolah swasta ke negeri
atau sebaliknya karena
tidak semua masyarakat
mengetahui Aturan-Aturan
yang tersebut di atas.... :)

Balas

Balasan

Abdul Wahab 28
Mei 2015 15.27

Iya pak, tulisan


ini juga sebagai
jawaban atas
pertanyaan
beberapa orang
yang sering sekali
menanyakan
"Apakah siswa
SD/SMP
/SMA/SMK
swasta bisa
pindah ke sekolah
SD/SMP
/SMA/SMK
negeri?"

yanto cungkup 28 Mei


2015 12.35

ternyata aturan pindah itu


banyak juga yamas.
tentunya ini dibutuhkan
anak yg berkeinginan
pindah sekolah.

Balas

Balasan

Abdul Wahab 28
Mei 2015 15.30

Lumayan banyak
berkas
administrasi yang
harus dilengkapi
jika ingin pindah
sekolah pak,
apalagi kalau
lokasi sekolah
baru/tujuan
tersebut berbeda
provinsi atau
bahkan berbeda
pulau dengan
sekolah yang
akan
ditinggalkan.

Mangs Aduls 28 Mei 2015


15.21

banyak juga aturannya ya.


tidak ahanya aturan pindah
sekolah. tapi intinya untuk
pindah itu adalah hak ya.
tinggal sekolahnya mu
mnrima atau tidak.

Balas

Balasan

Abdul Wahab 28
Mei 2015 15.34

Iya Pak, pindah


sekolah adalah
hak setiap siswa.
Untuk urusan
diterima atau
tidaknya siswa
pindah sekolah,
tergantung dari
terpenuhi atau
tidaknya
prasyarat sekolah
tujuan, misalnya:
jumlah siswa per
kelas di sekolah
tersebut dan
beberapa hal
lainnya. Selain
itu, setiap siswa
yang akan pindah
sekolah
diwajibkan juga
untuk memenuhi
semua syarat
pindah sekolah
yang berlaku di
masing-masing
sekolah.

Ipah Kholipah 28 Mei 2015


15.27

ternyata begitu ya mas


aturannya kalo mau pindah
sekolah dari swasta ke
negeri ..
terimakasih infonya.

Balas

Balasan

Abdul Wahab 28
Mei 2015 15.36

Iya Buk, semoga


tulisan tentang
aturan (prasyarat
dan syarat)
pindah sekolah ini
dapat memberi
manfaat.

Fahri Samudra 28 Mei


2015 21.00

Wah, lumayan ribet ya


aturannya hehe... ya udah
gak usah pindah2 aja deh,
hehehe

Balas

Balasan

Abdul Wahab 18
Juni 2015 11.45

Kalau bisa
memang saya
sarankan jangan
sampai pindah
sekolah mas, tapi
terkadang
keadaanlah yang
memaksa
seseorang harus
pindah sekolah.
Ribet berkas
administrasi
pindah
sekolahnya,
apalagi yang
pindah sekolah
antar provinsi.

Daniel Nagata 29 Mei 2015


12.58

Saya waktu smu dulu sulit


pindah ke negeri karena
kuotanya terbatas....tapi
kalau pindah dari negeri ke
swasta mudah...itu kenapa
ya Pak?
Balas

Balasan

Abdul Wahab 14
Juni 2015 14.05

Seperti yang
sudah saya tulis
sebelumnya, ada
aturan berbeda di
tiap
daerah/sekolah
mengenai
persyaratan
pindah sekolah.
Kenapa pindah ke
sekolah swasta
lebih mudah?
Mungkin karena
kuota maksimal
per rombel 40
siswa belum terisi
semua, sehingga
jika ada siswa
pindahan
langsung
diterima.

kocu ogebz 30 Mei 2015


00.55

wah info yang menarik sob,


jadi tau kalau anak mau
pindah sekolah ...

Balas

Balasan
Abdul Wahab 14
Juni 2015 14.07

Iya, semoga bisa


sedikit membantu
mensosialisasikan
undang-undang
dan peraturan
lain yang
membungkus
aturan/syarat
siswa pindah
sekolah.

ayu septiana 2 Juli 2015


15.32

saya mau tanya adik saya di


smk swasta baru masuk
semester satu ingin pindah
semester dua nanti ke sma
apakah bisa? atau harus di
smk dengan penjuruan
yang sama?

Balas

ayu septiana 2 Juli 2015


15.32

saya mau tanya adik saya di


smk swasta baru masuk
semester satu ingin pindah
semester dua nanti ke sma
apakah bisa? atau harus di
smk dengan penjuruan
yang sama?

Balas

Balasan

Abdul Wahab 4
Juli 2015 07.54

Sesuai Pasal 83
ayat 1, PP No. 17
Tahun 2010,
siswa satuan
pendidikan
menengah dapat
pindah ke
Jurusan yang
berbeda pada
satuan
pendidikan lain.

Misalnya : siswa
jurusan
Peminatan
Ilmu-ilmu sosial
SMK/SMA
swasta/negeri A,
dapat pindah ke
jurusan
Peminatan
Matematika dan
Ilmu alam di
SMK/SMA B.

Selanjutnya,
sesuai Pasal 81
ayat 7, PP No. 17
Tahun 2010,
pihak SMA/SMK
dapat
memberikan
bantuan kepada
peserta didik
pindahan dari
jalur pendidikan
lain. Bantuan
tersebut berupa
penyesuaian nilai
mata pelajaran
dan nilai raport,
bantuan
pengenalan
lingkungan
sekolah, dll.

Untuk syarat
yang lebih jelas,
silakan hubungi
sekolah tujuan
untuk mengetahui
syarat-syarat
yang berlaku di
sekolah tersebut.

Arul pradana 9 Juli 2015


04.14

Saya mau pindah dari smk


negeri ke sma negeri? Bisa
ga??

Balas

Gesta anggara 9 Juli 2015


20.48

Balas

Balasan

Gesta anggara 9
Juli 2015 20.50

min bisa ga sma


swasta pindah ke
negeri? syaratnya
apa? kurang
paham nih min
gara2 salah pilih
gua

Luthfi Ahmad 14 Juli 2015


13.14

Saya sekolah di sma swasta


Bandung, baru kelas 10,
kalau nanti udh selesai
ujian, saya bsa pindah ke
sma negeri Bandung ga?
Terimakasih sebelumnya.

Balas

Silakan tinggalkan komentar


untuk saran/kritik/pertanyaan.
Centang kotak "Beri tahu saya"
untuk mengetahui balasan via
email.
Bagi yang membutuhkan
informasi lebih spesifik, silakan
menghubungi melalui laman
Contact Me atau melalui laman
Facebook.
Terima Kasih.
Beri komentar sebagai:

Select profile...

Publikasikan Pratinjau

ARTIKEL SELANJUTNYA ARTIKEL SEBELUMNYA


BERANDA

Вам также может понравиться