Вы находитесь на странице: 1из 7

I.

PENDAHULUAN

Kejahatan terhadap computer dapat menimbulkan ancaman karena merupakan tindakan yang tidak
bertanggung jawab terhadap sekelompok kecil pengguna komputer dan seseorang dapat mengambil
keuntungan dari tindakan tersebut. Di masyarakat umum, istilah hacker ini banyak tersalah gunakan atau
rancu dengan istilah Cracker. Khususnya ketika pembahasan mengarah kepada kejahatan. Dimana istilah
untuk penjahat yang mereka maksud sebenarnya adalah Cracker. Hacker dianggap sebagai orang yang
paling bertanggung jawab dalam kejahatan komputer tersebut. Padahal kalau kita melihat apa sebenarnya
istilah dan apa saja yang dilakukan oleh hacker maka anggapan tersebut tidak selalu benar. Ada beberapa
tipe para penggila teknologi computer seperti berikut ini adalah yaitu : Hacker, Cracker, Defacer, Carder,
Frauder, Spammer.

1.1 Sejarah Hacker dan Cracker

Terminologi hacker muncul pada awal tahun 1960-an diantara para anggota organisasi mahasiswa Tech
Model Railroad Club di Laboratorium Kecerdasan Artifisial Massachusetts Institute of Technology
(MIT). Kelompok mahasiswa tersebut merupakan salah satu perintis perkembangan teknologi komputer
dan mereka berkutat dengan sejumlah komputer mainframe. Kata hacker pertama kalinya muncul dengan
arti positif untuk menyebut seorang anggota yang memiliki keahlian dalam bidang komputer dan mampu
membuat program komputer yang lebih baik ketimbang yang telah dirancang bersama.

Kemudian pada tahun 1983, istilah hacker berubah menjadi negatif. Pasalnya, pada tahun tersebut untuk
pertama kalinya FBI menangkap kelompok kriminal komputer The 414s yang berbasis di Milwaukee AS.
414 merupakan kode area lokal mereka. Kelompok yang kemudian disebut hacker tersebut dinyatakan
bersalah atas pembobolan 60 buah komputer, dari komputer milik Pusat Kanker Memorial Sloan-
Kettering hingga komputer milik Laboratorium Nasional Los Alamos. Satu dari pelaku tersebut
mendapatkan kekebalan karena testimonialnya, sedangkan 5 pelaku lainnya mendapatkan hukuman masa
percobaan.

Hacker memiliki konotasi negatif karena kesalahpahaman masyarakat akan perbedaan istilah tentang
hacker dan cracker. Banyak orang memahami bahwa hackerlah yang mengakibatkan kerugian pihak
tertentu seperti mengubah tampilan suatu situs web (deafcing), menyisipkan kode-kode virus dsb.
Padahal, mereka adalah cracker. Crackerlah menggunakan celah-celah keamanan yang belum diperbaiki
oleh pembuat perangkat lunak (bug) untuk menyusup dan merusak suatu sistem. Atas alasan ini biasanya
para hacker dipahami dibagi menjadi 2 golongan White Hat Hackers, yakni hacker yang sebenarnya dan
cracker yang sering disebut dengan istilah Black Hat Hackers.

II. ISI

2.1 Pengertian Hacker dan Cracker

2.1.1 Hacker

Hacker adalah sebutan untuk mereka yang memberikan sumbangan yang bermanfaat kepada jaringan
komputer, membuat program kecil dan membagikannya dengan orang-orang di Internet. Mencari,
mempelajari dan mengubah sesuatu untuk keperluan hobi dan pengembangan dengan mengikuti legalitas
yang telah ditentukan oleh developer game.
Para hacker biasanya melakukan penyusupan-penyusupan dengan maksud memuaskan pengetahuan dan
teknik. Rata – rata perusahaan yang bergerak di dunia jaringan global (internet) juga memiliki hacker.
Mereka menghabiskan sebagian besar waktunya, mendedikasikan keahlian komputer dan segala sesuatu
yang berhubungan dengan dunia TI. Orang-orang ini merupakan pakar internet, memahami dunia
komputasi. Administrator jaringan anda, menganggap mereka memahami benar apa yang mereka
bicarakan, kebanyakan juga seorang hacker.

Hacker bukanlah orang-orang yang ada dibarisan terdepan dalam perang internet guna memperoleh akses
ilegal ke komputer tanpa alasan yang kuat. Seorang hacker hanya akan mengambil alih sistem jika hal
tersebut membutuhkan proses pemikiran yang rumit, sesuatu yang menantang, dan yang akan
memberikan informasi atau membantu mereka mengklarifikasi informasi tentang bagaimana hal tersebut
dilakukan. Para hacker selalu haus ilmu pengetahuan, mempelajari lebih dalam, menyukai dan selalu
ingin memperoleh lebih rinci mengenai subyek tertentu. Komputer. Internet. Catatan: Para hacker dapat
juga didefinisikan sebagai kelompok White Hat.

Dari masa ke masa definisi “hacker” telah berkembang, namun pada masa ini dapat idefinisikan sebagai
“Orang-orang yang gemar mempelajari seluk beluk system komp. Dan bereksperimen dengannya.”

Hacker sejati bukanlah kelompok kriminal perusak jaringan seperti anggapan orang banyak, namun harus
diakui bahwa dari waktu ke waktu terdapat cukup banyak hacker yang menyalah gunakan kemampuan
dan pengethuan mereka untuk hal-hal yang destruktif dan negatif, melakukan berbagai kejahatan atau
berbuat usil dengan mengacaukan dan merusak file orang.

Tingkatan Hacker;

 Elite
 Semi Elit
 Developed Kiddie
 Scrip Kiddie

2.1.2 Cracker

Cracker adalah sebutan untuk mereka yang masuk ke sistem orang lain dan cracker lebih bersifat
destruktif, biasanya di jaringan komputer, mem-bypass password atau lisensi program komputer, secara
sengaja melawan keamanan komputer, men-deface (merubah halaman muka web) milik orang lain
bahkan hingga men-delete data orang lain, mencuri data.

Pada umumnya melakukan cracking untuk keuntungan sendiri, maksud jahat, atau karena sebab lainnya
karena ada tantangan.

Merupakan sisi gelap dari profesional keamanan komputer yang menyimpang terlalu jauh. Kaum Script
Kiddies, kaum Black Hat, orang-orang yang tanpa pengetahuan kecuali cara melakukan hacking.
Kelompok ini tidak mengetahui bagaimana komputer tersebut bekerja. Seorang cracker tidak peduli
terhadap masyarakat dan tidak memikirkan akibat dari tindakan mereka. Para Cracker dianggap hina
dalam forum hacking dan identik dengan kerusakan dan “Google”. Para cracker ingin segala sesuatunya
yang dikuasainya disimpan dalam piringan hitam. Mereka tidak mencari informasi untuk diri mereka dan
tergantung siapa saja yang memberikannya ke mereka. Mereka inilah kaum wanna-be.
2.2 Perbedaan Hacker dan Cracker

2.2.1 Hacker

Mempunyai kemampuan menganalisa kelemahan suatu sistem atau situs.

Sebagai contoh : jika seorang hacker mencoba menguji situs Yahoo! dipastikan isi situs tersebut tak akan
berantakan dan mengganggu yang lain. Biasanya hacker melaporkan kejadian ini untuk diperbaiki
menjadi sempurna. Hacker mempunyai etika serta kreatif dalam merancang suatu program yang berguna
bagi siapa saja. Seorang Hacker tidak pelit membagi ilmunya kepada orang-orang yang serius atas nama
ilmu pengetahuan dan kebaikan.

2.2.2 Cracker

Mampu membuat suatu program bagi kepentingan dirinya sendiri dan bersifat destruktif atau merusak dan
menjadikannya suatu keuntungan.

Sebagian contoh : Virus, Pencurian Kartu Kredit, Kode ***, Pembobolan Rekening Bank, Pencurian
Password E-mail/Web Server. Kasus yang paling sering ialah Carding yaitu Pencurian Kartu Kredit,
kemudian pembobolan situs dan mengubah segala isinya menjadi berantakan. Sebagai contoh : Yahoo!
pernah mengalami kejadian seperti ini sehingga tidak bisa diakses dalam waktu yang lama, kasus click
BCA.com yang paling hangat dibicarakan tahun 2001 lalu.

2.2.3 Kesimpulan

Sudah jelas yang sebenarnya orang jahat itu adalah cracker bukan hacker seperti kebanyakan pendapat
orang. Di sisi ini menarik untuk di simak, satu sisi, kita butuh teknologi canggih yang kerap bermunculan
dalam hitungan detik, sisi lain ada ke khawatiran takut terjebak pada pola "nyeleneh" yang berakibat fatal.
Namun demikian, sebagai satu sikap, kita berpijak pada satu kesepakatan, bahwa mempelajari bahasa-
bahasa yang ditawarkan oleh Eric Steven Raymon diatas, adalah hal yang baik. Karena dengan
mempelajarinya, kita minimal mendapat solusi untuk membuat program yang berguna bagi orang lain.
Dan jika ini dilakukan maka percayalah, anda adalah seorang hacker.

2.3 Tujuan Seorang Hacker dan Cracker

2.3.1 Hacker

 Hacking bertujuan pamer kebolehan.


 Hacking bertujuan merusak sistem komputer.
 Hacking bertujuan untuk melumpuhkan sistem komputer.

2.3.2 Cracker

 Untuk memodifikasi, mencuri, atau merusak data atau informasi yang tersimpan dalam sistem tersebut.
 Untuk memamerkan kebolehan kepada pengelola sistem komputer yang dibobol bahwa pembobol
(hacker) mampu membobol sistem komputer sekalipun dilindungi dengan suatu sistem pengamanan
komputer yang handal. Dengan kata lain, tujuannya adalah untuk mengadu ilmu.
 Untuk merusak sistem komputer yang dibobol.
 Untuk melumpuhkan sistem komputer.
 Menanamkan malware dengan atau tanpa menyebarkannya.
 Meninggalkan atau memasukkan pesan-pesan yang isinya mengolok-olok, menakut-nakuti, atau
mengancam pemilik sistem komputer tersebut.
 Memodifikasi, mencuri, atau merusak data atau informasi yang disimpan dalam sistem komputer tersebut.

2.4 Cara seorang Cracker Merusak sebuah sistem

Ada berbagai cara seorang Cracker merusak sebuah sistem yaitu : IP Spoofing (Pemalsuan alamat IP),
FTP Attack dll. Agar cracker terlindungi pada saat melakukan serangan, teknik cloacking (penyamaran)
dilakukan dengan cara melompat dari mesin yang sebelumnya telah di compromised (ditaklukan) melalui
program telnet atau rsh. Pada mesin perantara yang menggunakan Windows serangan dapat dilakukan
dengan melompat dari program Wingate. Selain itu, melompat dapat dilakukan melalui perangkat proxy
yang konfigurasinya kurang baik. Pada umumnya, cara-cara tersebut bertujuan untuk membuat server
dalam sebuah sistem menjadi sangat sibuk dan bekerja di atas batas kemampuannya sehingga sistem akan
menjadi lemah dan mudah dicrack.

2.5 Ciri-ciri dan Penyebab Hacker dan Cracker

2.5.1 Ciri-cirinya

 Gemar melakukan praktek pemrograman daripada hanya menteorikannya.


 Mampu menghargai hasil hacking orang lain.
 Mempelajari pemrograman dengan cepat.
 Bisa membuat program C, C++ atau pearl
 Mengetahui tentang TCP/IP
 Menggunakan internet lebih dari 50 jam perbulan
 Mengetahaui sitem operasi UNIX atau VMS
 Mengoleksi sofware atau hardware lama
 Lebih sering menjalankan aksinya pada malam hari karena tidak mudah diketahui orang lain

2.5.2 Penyebab Hacker dan Cracker Melakukan Penyerangan

 Kecewa atau balas dendam


 Petualangan
 Mencari keuntungan

2.6 Penanggulangan Cybercrime

Beberapa Langkah penting didalam penanggulangan cybercrime :


 Melakukan modernisasi hukum pidana nasional beserta hukum acaranya, yang diselaraskan dengan
konvensi internasional yang terkait dengan kejahatan tersebut.
 Meningkatkan sistem pengamanan jaringan komputer nasional sesuai standar internasional.
 Meningkatkan pemahaman serta keahlian aparatur penegak hukum mengenai upaya pencegahan,
investigasi dan penuntutan perkara-perkara yang berhubungan dengan cybercrime.
 Meningkatkan kesadaran warga negara mengenai masalah cybercrime serta pentingnya mencegah
kejahatan tersebut terjadi.
 Meningkatkan kerjasama antar negara, baik bilateral, regional maupun multilateral, dalam upaya
penanganan cybercrime, antara lain melalui perjanjian ekstradisi dan mutual assistance treaties.

2.6.1 Bentuk penanggulangan

Contoh bentuk dari penanggulangan itu sendiri adalah :

 IDCERT(Indonesia Computer Emergency Response Team) Salah satu cara untuk mempermudah
penanganan masalah keamanan adalah dengan membuat sebuah unit untuk melaporkan kasus keamanan.
Masalah keamanan ini di luar negeri mulai dikenali dengan munculnya “sendmail worm” (sekitar tahun
1988) yang menghentikan sistem email Internet kala itu. Kemudian dibentuk sebuah Computer
Emergency Response Team (CERT) Semenjak itu di negara lain mulai juga dibentuk CERT untuk
menjadi point of contact bagi orang untuk melaporkan masalah kemanan. IDCERT merupakan CERT
Indonesia.
 Sertifikasi perangkat security. Perangkat yang digunakan untuk menanggulangi keamanan semestinya
memiliki peringkat kualitas. Perangkat yang digunakan untuk keperluan pribadi tentunya berbeda dengan
perangkat yang digunakan untuk keperluan militer. Namun sampai saat ini belum ada institusi yang
menangani masalah evaluasi perangkat keamanan di Indonesia. Di Korea hal ini ditangani oleh Korea
Information Security Agency.

2.7 Contoh Kasus Cyber Crime dalam Hacker dan Cracker di Indonesia

Pencurian dan penggunaan account internet milik orang lain. Salah satu kesulitan dari sebuah ISP
(Internet service provider) adalah adanya account pelanggan mereka yang "dicuri" dan digunakan secara
tidak sah. Berbeda dengan pencurian yang dilakukan secara fisik, "pencurian" account cukup menangkap
"user ID" dan "password" saja. Hanya informasi yang dicuri. Sementara itu orang yang kecurian tidak
merasakan hilangnya "benda" yang dicuri. Pencurian baru terasa efeknya jika informasi ini digunakan
oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Akibat dari pencurian ini, pengguna dibebani biaya
penggunaan account tersebut. Kasus ini banyak terjadi di ISP. Namun, yang pernah diangkat adalah
penggunaan account curian oleh dua warnet di Bandung.

Membajak situs web. Salah satu kegiatan yang sering dilakukan oleh cracker adalah mengubah halaman
web, yang dikenal dengan istilah deface. Pembajakan dapat dilakukan dengan mengeksploitasi lubang
atau sistem keamanan. Sekitar beberapa bulan yang lalu, statistik di Indonesia menunjukkan satu (1) situs
web dibajak setiap harinya. Hukum apa yang dapat digunakan untuk menjerat cracker ini?

Probing dan port scanning. Salah satu langkah yang dilakukan cracker sebelum masuk ke server yang
ditargetkan adalah melakukan pengintaian. Cara yang dilakukan adalah dengan melakukan "port
scanning" atau "probing" untuk melihat servis-servis apa saja yang tersedia di server target. Sebagai
contoh, hasil scanning dapat menunjukkan bahwa server target menjalankan program web server Apache,
mail server Sendmail, dan lain sebagainya. Analogi hal ini dengan dunia nyata adalah dengan melihat-
lihat apakah pintu rumah anda terkunci, merek kunci yang digunakan, jendela mana yang terbuka, apakah
pagar terkunci (menggunakan firewall atau tidak) dan seterusnya. Yang bersangkutan memang belum
melakukan kegiatan pencurian atau penyerangan, akan tetapi kegiatan yang dilakukan sudah
mencurigakan.

Apakah hal ini dapat ditolerir (dikatakan sebagai tidak bersahabat atau unfriendly saja) atau kah sudah
dalam batas yang tidak dapat dibenarkan sehingga dapat dianggap sebagai kejahatan? Berbagai program
yang digunakan untuk melakukan probing atau port scanning ini dapat diperoleh secara gratis di internet.
Salah satu program yang paling populer adalah "nmap" (untuk sistem yang berbasi UNIX, LINUX) dan
"Superscan" (untuk sistem yang berbasis Microsoft Windows). Selain mengidentifikasi port, nmap juga
bahkan dapat mengidentifikasi juga operating system yang digunakan.

Virus. Seperti halnya di tempat lain, virus komputer pun menyebar di Indonesia. Penyebaran umumnya
dilakukan dengan menggunakan email. Seringkali orang yang emailnya terkena virus tidak sadar akan hal
ini. Virus ini kemudian dikirimkan ke tempat lain melalui emailnya. Kasus virus ini sudah cukup banyak
seperti virus Melisa, I love you, dan SirCam. Untuk orang yang terkena virus, kemungkinan tidak banyak
yang dapat kita lakukan. Akan tetapi, bagaimana jika ada orang Indonesia yang membut virus (seperti
kasus di Fhilipina)? Apakah diperbolehkan membuat virus komputer?

Denial of Services (DoS) dan Distributed DoS (DDoS) attack. DoS attack merupakan serangan yang
bertujuan untuk melumpuhkan target (hang atau crash) sehingga dia tidak dapat memberikan layanan.
Serangan ini tidak melakukan pencurian, penyadapan, ataupun pemalsuan data. Akan tetapi dengan
hilangnya layanan maka target tidak dapat memberikan service sehingga ada kerugian finansial.
Bagaimana dengan status dari DoS attack ini? Bayangkan bila seseorang dapat membuat ATM bank
menjadi tidak berfungsi, akibatnya nasabah bank tidak dapat melakukan transaksi dan bank (serta
nasabah) dapat mengalami kerugian finansial. DoS attack dapat ditujukan kepada server (komputer) dan
juga dapat ditargetkan pada jaringan (menghabiskan bandwitch). Tools untuk melakukan hal ini banyak
tersebar di internet. DDoS attack meningkatkan serangan ini dengan melakukannya dari beberapa
(puluhan, ratusan, dan bahkan ribuan) komputer secara serentak. Efek yang dihasilkan lebih dahsyat dari
DoS attack saja.

III. PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dunia maya tidak berbeda jauh dengan dunia nyata. Mudah-mudahan para penikmat teknologi dapat
mengubah mindsetnya bahwa hacker itu tidak selalu jahat. Menjadi hacker adalah sebuah kebaikan tetapi
menjadi seorang cracker adalah sebuah kejahatan. Segalanya tergantung individu masing-masing. Para
hacker menggunakan keahliannya dalam hal komputer untuk melihat, menemukan dan memperbaiki
kelemahan sistem keamanan dalam sebuah sistem komputer ataupun dalam sebuah software. Oleh karena
itu, berkat para hacker-lah Internet ada dan dapat kita nikmati seperti sekarang ini, bahkan terus di
perbaiki untuk menjadi sistem yang lebih baik lagi. Maka hacker dapat disebut sebagai pahlawan jaringan
sedang cracker dapat disebut sebagai penjahat jaringan karena melakukan melakukan penyusupan dengan
maksud menguntungkan dirinya secara personallity dengan maksud merugikan orang lain. Hacker sering
disebut hacker putih (yang merupakan hacker sejati yang sifatnya membangun) dan hacker hitam (cracker
yang sifatnya membongkar dan merusak) Motiv dari kejahatan diinternet antara lain adalah (Coba-coba
dan rasa ingin tahu, Faktor ekonomi ,ajang unjuk diri, bahkan sakit hati).

DAFTAR PUSTAKA
https://kelompok1hackercracker.blogspot.com/2012/11/sejarah-hacker.html

Вам также может понравиться