Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
2. Latar Belakang
Kayu merupakan suatu bahan baku yang memiliki manfaat yang sangat
pemanfaatan kayu yang berasal dari hutan baik secara legal maupun ilegal,
merupakan salah satu dampak dari pertumbuhan penduduk yang semakin cepat
permintaan akan kayu. Melihat kondisi demikian kayu yang berasal dari hutan
alam pada saat ini tidak dapat lagi memenuhi kebutuhan masyarakat.
Salah satu permasalahan yang dihadapi oleh industri perkayuan saat ini adalah
tingginya kebutuhan bahan baku kayu. Tim kerja sama pendataan antara
tahun 2004 melaporkan bahwa jumlah Industri Primer Hasil Hutan Kayu
(IPHHK) mencapai 1,540 unit, dengan kebutuhan kayu diperkirakan 63,48 juta m3
Tingginya tingkat kebutuhan kayu yang digunakan pada saat ini dan semakin
menurunnya sumber bahan baku kayu dari hutan alam di Indonesia, maka perlu
Lis profil kayu adalah lis untuk menutup sudut dinding plafon, relling tangga,
dekorasi pintu ,dll. Lis profil kayu mempunyai motif dan ukuran besarnya
berbeda-beda tapi panjang nya rata-rata 4 meter, serta mempunyai harga yang
CV. Mitra Profil bergerak dibidang lis profil yang berbahan baku kayu yang
awal mulanya berdiri pada tahun 2005 sampai dengan sekarang. Saat ini
Produk CV. Mitra Profil banyak diminati oleh konsumen dikarenakan harga yang
lebih murah dibandingkan harga Gypsum. Namun saat ini banyak pelanggan yang
berminat dengan lis profil yang berbahan baku Gypsum yang menyebabkan
Dari latar belakang yang dikemukakan maka penelitian ini mencoba untuk meneliti hal
tersebut yaitu dengan mengambil topik yang berkaitan dengan Analisis Faktor yang
Mempengharuhi Perilaku Konsumen Dalam Pembelian Lis Profil pada CV. Mitra
profil.
3. Rumusan Masalah
4. Tujuan Penelitian
5. Manfaat Penelitian
1. Bagi Penulis
6. Tinjauan Pustaka
pemasaran berasal dari kata pasar, atau bisa juga diartikan sebagai mekanisme
yang bernilai dengan pihak lain”. Definisi pemasaran tersebut didasarkan pada
(demands); produk (barang, jaasa dan gagasan); nilai, biaya, dan kepuasan;
pertukaran dan transaksi; hubungan dan jaringan pasar serta pemasar dan
prospek.
Menurut Kotler dan Amstrong (2008, h.5) pemasaran lebih dari fungsi
Pemasaran yang kokoh menjadi penting bagi kesuksesan dalam semua organisasi.
pemasaran bukan hanya kegiatan menjual barang maupun jasa tetapi juga meliputi
Hal ini sangat penting bagi manajer pemasaran untuk memahami tingkah laku
6.2 Desain
6.2.1 Pengertian Desain
7. Metode Penelitian
8. Daftar Pustaka
Kayu merupakan suatu bahan baku yang memiliki manfaat yang sangat
pemanfaatan kayu yang berasal dari hutan baik secara legal maupun ilegal,
merupakan salah satu dampak dari pertumbuhan penduduk yang semakin cepat
permintaan akan kayu. Melihat kondisi demikian kayu yang berasal dari hutan
alam pada saat ini tidak dapat lagi memenuhi kebutuhan masyarakat.
Salah satu permasalahan yang dihadapi oleh industri perkayuan saat ini adalah
tingginya kebutuhan bahan baku kayu. Tim kerja sama pendataan antara
(IPHHK) mencapai 1,540 unit, dengan kebutuhan kayu diperkirakan 63,48 juta m3
Tingginya tingkat kebutuhan kayu yang digunakan pada saat ini dan semakin
menurunnya sumber bahan baku kayu dari hutan alam di Indonesia, maka perlu
Ada salah satu contoh furniture yang terbuat dari kayu yaitu lis profil kayu.
Lis profil kayu adalah lis untuk menutup sudut dinding plafon, relling tangga,
dekorasi pintu ,dll. Lis profil kayu mempunyai motif dan ukuran besarnya
berbeda-beda tapi panjang nya rata-rata 4 meter, serta mempunyai harga yang
CV. Mitra Profil bergerak dibidang lis profil yang berbahan baku kayu yang
awal mulanya berdiri pada tahun 2005 sampai dengan sekarang. Saat ini
Namun saat ini banyak pelanggan yang berminat dengan lis profil yang berbahan
baku Gypsum yang menyebabkan turunnya omset penjualan CV. Mitra Profil.
Dari latar belakang yang dikemukakan maka penelitian ini mencoba untuk
meneliti hal tersebut yaitu dengan mengambil topik yang berkaitan dengan
4. Bagi Penulis
TINJAUAN PUSTAKA
tampilan ruang atau interior dan beberapa perabot furniture yang bahannya juga
menggunakan kayu. Pada umumnya kayu ini bentuknya memanjang dan pada
kedua sisi yang berdekatan dibuat hiasan profil memakai mesin. Sedangkan dua
Tapi ada pula kayu profil yang tidak membentuk mendatar dan bagian hiasan
profil sudut yang membentuk garis hias cekung. Jika menggunakan paku kayu
profi bisa melekat dengan erat dan kuat dan tidak mudah terlepas.
Perbedaan lainnya, kayu sudut profil sering dipakai untuk membuat ornamen
pada bidang yang bentuknya juga menyudut. Misalnya pada bidang pertemuan
antara elemen plafon dan dinding ruang. Beberapa perabot furniture yang dibuat
dari bahan kayu juga menggunkan profil sudut untuk membuat ornamen namun
diletakkan di bagian paling atas. Pigura atau frame yang sering dipakai untuk
memasang foto atau hiasan dinding lukisan juga sering menggunakan bahan ini
Sedangkan kayu profil yang berbentuk segitiga atau garis cembung lebih
sering dipakai untuk membuat ornamen pada bidang yang datar. Misalnya
ornamen kotak-kotak pada plafon, bagian tengah dari daun ointu dan sebagainya.
Kayu profil seperti ini juga ada yang berbentuk setengah lingkaran dan cara
membuatnya lebih sederhana karena tidak perlu menggunkan mesin, cukup digilik
Agar bisa mendapat hasil tampilan yang lebih bagus dan sempurna, memilih
kayu profil itu harus memperhatikan beberapa hal. Pertama pilihlah kayu profil
yang jenisnya sama dengan kayu yang akan digunakan sebagai bidang
penempelan. Misalnya akan dipakai untuk membuat ornament daun pintu yang
menggunakan bahan dari kayu jati , maka kayu profilya juga harus dipilih dari
Jika tidak bisa mendapat kayu profil yang bahannya sama , minimal tampilan
seratnya tidak boleh terlalu beda. Kecuali jika daun pintu tersebut nantinya akan
diberi cat.
Memasang lis kayu profil juga membutuhkan teknik tersendiri yang tidak
sama dengan metode pemasangan kayu biasa. Pekerjaan yang paling suliat adalah
menggunakan lem kayu atau bisa juga dengan paku. Kelebihan jika menggunakan
lem kayu , tampilannya bisa terlihat rapi dan bisa terlihat menyatu dengan bidang
penempelannya.
Jika menggunakan paku, kayu profil bisa melekat dengan erat dan kuat dan
tidak mudah lepas. Namun bisa merusak dan terlihat tidak rapi.
Produk
Produk adalah sesuatu yang bisa ditawarkan kepasar untuk mendapatkan
kebutuhan.
Harga
Harga adalah sejumlah uang yang dibebankan untuk sebuah produk atau jasa.
Secara lebih luas, harga adalah keseluruhan nilai yang ditukarkan konsumen
jasa.
Tempat/Lokasi
Promosi
Promosi adalah upaya untuk memberitahukan atau menawarkan produk atau jasa
penjualannya.
Keempat faktor strategis ini saling terkait dalam meningkatkan fungsi pemasaran.
Dalam era keterbukaan ini dimana batas-bats yang sudah mulai ditinggalkan peran
faktor promosi yang terkait dengan ruang yang sangat luas mulai memperlihatkan
pengaruh dominannya. Dominasi faktor promosi diindikasikan dari luasnya
penyebaran dari suatu jenis produk yang ada kalanya dapat menekan pengaruh
ketiga faktor lainnya. Untuk memperoleh hasil yang maksimal promosi harus
dilakukan secara profesional dalam artian pengusaha harus dapat memilih bentuk
promosi yang memiliki efektivitas dan efisiensi tinggi. Untuk kegiatan ini
produsen harus mengeluarkan biaya yang cukup besar. Oleh sebab itu, sejak awal
dalam kalkulus perencanaan promosi adalah bentuk promosi, tempat dan besaran
promosi, jenis barang yang akan dipromosikan, peluang pasar, pesaing barang
subtitusi dan kompleter atas barang tersebut , selera konsumen, trent atau mode
rangsangan dari produk yang dilihatnya, dari sana timbul ketertarikan untuk
mencoba produk tersebut sampai pada akhirnya timbul keinginan untuk membeli
agar dapat memilikinya (Kotler, 2008). Menurut Mc. Carthy (2002:298) minat
beli merupakan dorongan yang timbul dalam diri seseorang untuk membeli barang
minat beli konsumen adalah niatan yang timbul dari dalam diri seseorang untuk
melakukan pembelian suatu produk atau jasa dengan pertimbangan sebelum
seseorang merasa senang dan puas dalam membeli barang atau jasa maka hal itu
tinggi akan lebih mudah mencapai apa yang diinginkannya daripada yang
waktu senggangnya.
d. Perbedaan jenis kelamin, artinya minat wanita akan berbeda dengan minat pria,
e. Perbedaan usia, artinya usia anak-anak, remaja, dewasa dan orangtua akan
Hal ini bermaksud yakni konsumen telah memiliki minat untuk melakukan
kepada orang lain. Hal ini bermaksud yakni seorang konsumen yang telah
memiliki minat untuk membeli akan menyarankan orang terdekatnya untuk juga
memiliki preferensi utama pada produk tersebut. Preferensi ini hanya dapat
diartikan sebagai salah satu aktivitas luas dari inovasi desain dan teknologi yang
menjalani kehidupan yang lebih aman dan sejahtera. Desain merupakan dimensi
yang unik dari sebuah produk. Dimensi ini banyak memberikan aspek emosional
pasar yang berubah mengikuti zaman, harga dan teknologi tidaklah cukup untuk
memberikan kepuasan bagi konsumen jika produk tersebut tidak memiliki nilai
Menurut Kotler (2008) tujuan dari desain produk itu sendiri adalah :
a. Untuk menghasilkan produk yang berkualitas tinggi dan mempunyai nilai jual
yang tinggi.
yaitu :
produknya. satu dari faktor kunci keberhasilan perusahaan Jepang adalah karena
mereka secara terus menerus meningkatkan ciri-ciri tertentu pada produk seperti
arloji, mobil, kalkulator dan lain-lain. Pengenalan ciri-ciri baru dinilai merupakan
rela membayar lebih untuk kinerja yang lebih baik sepanjang lebihnya harga tidak
kesesuaian adalah tingkat kesesuaian dan pemenuhan semua unit yang diproduksi
terhadap spesifikasi sasaran yang dijanjikan. Hal ini disebut konformansi karena
spesifikasinya.
diharapkan dari suatu produk tertentu. Pembeli bersedia membayar lebih untuk
e. Daya Uji (Reliabilitas) Yakni ukuran kemungkinan bahwa suatu produk tidak
akan berfungsi salah atau rusak dalam suatu periode waktu tertentu. Pembeli rela
tinggi. Mereka ingin menghindari biaya karena kerusakan dan waktu untuk
reparasi.
dapat memperbaiki produk tersebut dengan biaya murah atau tanpa biaya dan
g. Model (Style) Yakni menggambarkan seberapa jauh suatu produk tampak dan
Konsumen Dalam Pembelian Lis Profil Pada CV. MITRA PROFIL. Adapun
penelitian yang relevan dengan penelitian yang diteliti oleh penulis adalah sebgai
berikut.
Banda Aceh , Kualitas(X1), Sifat (X2) ,Desain (X3) Kepuasan Konsumen (Y),
sifat dan desain sebesar 33.4%. Sedangkan 66.4% dipengaruhi faktor lain diluar
2. Mustafid dan Aan Gunawan (2008) Pengaruh atribut produk terhadap proses
keputusan pembelian furniture pada asa wira perkasadi Bandar Lampung. Rasa
sebesar 77,7%, Sedangkan 22,3% dipengaruhi faktor lain. Angka terbesar terdapat
merekdan desain terhadap variabel dependen yaitu minat beli konsumen. Dari
dimensi merek dapat dipercaya oleh semua kalangan dengan kepercayaan pada
jika dilihat dari dimensi desain produk, lebih menonjolkan penampilan produk
yang bagus, dari situ konsumen menilai dan melekat dibenak mereka bahwa
desainlah yang dilihat pertama kali, dari situ timbul minat beli akan produk yang
MEREK (X1)
1. Kesadaran Merek
2. Asosiasi Merek
3. Persepsi Merek
4. Loyalitas Merek
MINAT BELI KONSUMEN (Y)
(Duriyanto, 2004)
1. Minat Transaksional
4. Daya Tahan
5. Daya Uji
6. Kemudahan Perbaikan
7. Model
(Kotler , 2008)
BAB III
METODE PENELITIAN
pelaksanaannya meliputi data, analisis dan interpretasi tentang arti dan data yang
diperoleh. Penelitian ini disusun sebagai penelitian induktif yakni mencari dan
dalam kelancaran dan keberhasilan dalam suatu penelitian. Dalam penelitian ini
dan informasi yang diperlukan oleh peneliti (Mardalis: 2008: 66) Penelitian ini
2. Metode Dokumentasi
dan sebagainya (Arikunto, 2002: 158). Metode ini digunakan untuk memperoleh
1. Populasi
yang dapat terdiri dari mausia, hewan, tumbuhan, gejala, nilai tes, atau peristiwa,
sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu dalam suatu penelitian.
Populasi yang penulis gunakan sebagai objek penelitian adalah faktor pengaruh
2. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti, (Arikunto, 2002:
jenis metode random sampling. Teknik sampling ini diberi nama demikian karena
membeli lis profil. Menurut Notoatmodjo, 2003 yang disitir oleh Setyarini (2007:
41) untuk mengetahui ukuran sampel representative yang didapat berdasarkan
Nn = --------------Nd2 + 1
Dimana:
N : besarnya populasi
n : besarnya sampel
Nn = ---------------Nd2 + 19920
= -------------------------100,2
= 99,01
= 99
Skala pengukuran variabel dalam penelitian ini mengacu pada Skala Likert
kategori jawaban, yang masing-masing jawaban diberi score atau bobot yaitu
Data yang telah terkumpul selanjutnya diolah. Semua data yang terkumpul
kemudian disajikan dalam susunan yang baik dan rapi. Yang termasuk dalam
1. Penyuntingan
3. Tabulasi
Data yang telah disusun dan dihitung selanjutnya disajikan dalam bentuk
tabel. Pembuatan tabel tersebut dilakukan dengan cara tabulasi langsung karena
data langsung dipindahkan dari data ke kerangka tabel yang telah disiapkan tanpa
dalam kuesioner.
P = f/N x 100%
P : Persentase
f. : Frekuensi data
1. Tahap Persiapan
a. Studi kepustakaan
b. Pembuatan desain
c. Mengadakan revisi
5. Tahap Pengadaan
b. Pengadaan Skripsi
suatu variabel dengan cara memberikan arti dan menspesifikasikan kedua variabel
yang diberikan arti dan penelitian ini diajukan dua variabel yaitu, variabel
independen atau variabel bebas (X), serta variabel dependen atau variabel terikat
Dimana diketahui bahwa variabel terikat dipengaruhi oleh variabel bebas (X),
yang berarti variabel terikat. Variabel terikat (Y), yaitu daya tarik iklan
bagaimana mengukur suatu variabel dengan kata lain definisi operasional sebagai
mendapatkan gambaran objektif dari faktor pengaruh bahan baku dan promosi
terhadap konsumen.
1. Bahan baku adalah bahan yang digunakan daam membuat produk dimana
bahan tersebut secara menyeluruh tampak pada produk jadinya (atau merupakan
bagian terbesar dari bentuk barang). Sedangkan biaya bahan baku adalah seluruh
biaya untuk memperoleh sampai dengan dengan bahan siap untuk digunakan yang
atau jasa dengan tujuan menarik calon konsumen untuk membeli atau
mengumpulkan data penelitian dari sumber data untuk dijadikan sebuah sampel
dalam penelitian ini instrument yang digunakan adalah catatan yang dimiliki oleh
peneliti.
3.7 Teknik Analisa
a. Data Kualitatif
deskriptif kualitatif. Metode Analisis deskriptif kualitatif adalah suatu hal yang
menjelaskan dengan kata-kata atau kalimat dan menganalisis secara objektif dan
b. Data Kuantitatif
analisis data dengan metode analisis deskriptif kuantitatif dan statistik. Metode
analisis deskriptif kuantitatif adalah suatu metode analisis dengan cara data yang
masalah yang dihadapi dan untuk menjelaskan hasil perhitungan. Data diperoleh
dari data primer berupa daftar pernyataan yang telah diisi oleh sejumlah
responden penelitian.
Y = a + Bx
Dimana :
a = Bilangan Konstanta
konsumen)
Y = Variabel Promosi
a = (∑ y).(∑x2) = (∑ x).(∑xy)
n.∑ x2 – (∑ x)2
b = n.∑ xy – (∑ x).(∑ y)
n.∑ x2 (∑ x )2
Uji signifikan individu (uji statistic t), yaitu menunjukkan seberapa jauh pengaruh
konsumen.
seebesar 95% atau α = 0,05 dengan maksud agar tingkat kebenaran dalam
Rumus:
T = b√𝑛 − 2
√1 − 𝑏 2
Dimana :
t = t hitung
r = n∑ xy – (∑,x).(∑.y)
Dimana :
r = Koefisien Korelasi
x = Kompensasi
y = Prestasi
atau sebaliknya.
Bila nilai r = 0 artinya hubungan antara variabel x dan y tidak ada korelasi
sama sekali
positif lemah
Bila nilai r ≥ -0,5 artinya anatara variabel x dan y adalah hubungan negatif
kuat.
BAB I PENDAHULUAN
landasan dalam menganalisis data yang ada, yang terdiri dari pengertian kayu
penelitian ini , juga dijelaskan tempat dan waktu penelitian, sumber dan tehnik
penulisan.
1. Tahap Persiapan
a. Studi kepustakaan
b. Pembuatan desain
c. Mengadakan revisi
5. Tahap Pengadaan
b. Pengadaan Skripsi
Tabel :
Jadwal Penelitian
1. Tahap persiapan
2. Tahap
pengumpulan
data
3. Tahap
pengolahan data
4. Tahap penulisan
5. Tahap
pengadaaan
Daftar Pustaka
Bowyer JL, Smulsky R, Haygreen JG. 2003. Forest Products And Wood Science
An Introduction Fourth Edition. United States. Iowa State Press.
Iswanto, AH. 2008. Pengujian Siklis Papan Partikel [karya tulis]. Medan :
Departemen Kehutanan Fakultas Pertanian. Universitas Sumatera Utara.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/889/1/08E00897.pdf. html
[19 April 2011].
Pandit IKN, Kurniawan D. 2008. Anatomi Kayu: Struktur Kayu, Kayu Sebagai
Bahan Baku dan Ciri Diagnostik Kayu Perdagangan Indonesia. Bogor:
Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor.
Simamora L. 2010. Perbandingan Standar Pengujian Keawetan Kayu Terhadap
Serangan Rayap Tanah Skala Laboratorium (SNI 01.7207-2006 dan JIS K
1571-2004) [skripsi]. Bogor : Departemen Hasil Hutan Fakultas Kehutanan.
Institut Pertanian Bogor.
[SNI] Standar Nasional Indonesia. 2006. Uji Ketahanan Kayu dan Produk Kayu
terhadap Organisme Perusak Kayu. Badan Standardisasi Nasional. Jakarta:
SNI 01.7207-2006.
Basri, E., R. G.N Triantoro, dan Wahyudi 2007, Sifat dan Jadwal Pengeringan
Lima Jenis Kayu Papua Barat. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kayu Tropis,
Bogor, Vol. 5. No 2.
Basri, E. 2008. Bagan Pengeringan Dasar 12 Jenis Kayu dari Indonesia. Sifat
Dasar Kayu dan Bukan Kayu. Bogor.
Bowyer, J. L., R. Shmulsky and J. G. Haygreen. 2007. Forest Product and Wood
Science An Introduction Fifth Edition. Blackwell Publishing Professional.
Iowa.
BPS. 2013. Statistik Pengusaha Hak Pengusahaan Hutan. Badan Pusat Statistik.
Jakarta.
Brown, H.P., A.J. Panshin dan C.C. Forsaith. 1952. Textbook of Wood Technology
Vol II, McGraw Hill Book Company, New York.
Brown, N.C., Bethel, J.S. 1958. Lumber 2nd Edition. John Wiley and Sons Inc.
new York.
Denig, J., E.M. Wengert, and W.T. Simpson. 2000. Drying hardwood lumber.
Gen. Tech. Rept. FPL-GTR-118. USDA Forest Serv., Forest Prod. Lab.,
Madison, WI: U.S Department of Agriculture, Forest Service, Forest
Product Laboratory, 138 p
.
Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Tengah. 2012. Luas Hutan Rakyat Jawa Tengah.
Direktorat Jenderal Rehabilitasi Lahan dan Perhutani Sosial. 2006. Data Potensi
Hutan Rakyat di Indonesia. Direktorat Jenderal Rehabilitasi Lahan dan
Perhutanan Sosial, Departemen Kehutanan.
Dirjen RRL Departemen Kehutanan. 1996. Hutan rakyat dan perannya dalam
pembangunan daerah. Dalam Majalah Kehutanan Indonesia Edisi No. 06
Tahun 1995/1996. Departemen Kehutanan. Jakarta.
Haygreen, J. G. dan Bowyer, J. L. 1996. Hasil Hutan dan Ilmu Kayu, Terjemahan
H.A.Sutjipto, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Koch, P., 1972, Utilization of Southern Pines Vol. I : The Raw Material, U.S
Department of Agriculture, Forest Service.
Marsoem. S. N. 2010. Analisis Sifat Fisika, Mekanika dan Kimia Kayu terhadap
Proses dan Kualitas Hasil Pengeringan. Pengeringan Kayu dan Solusi
Permasalahannya. Fakultas Kehutanan UGM. Yogyakarta.
_______.2011. Karakteristik Sifat Fisika, Mekanika dan Kimia Kayu Terhadap
Proses dan Kualitas Hasil Pengeringan. Pengeringan Kayu dan Solusi
Permasalahannya. Fakuktas Kehutanan UGM. Yogyakarta.
Martawijaya, A. Kartasujana, I., Mandang, Y.I., Prawira, S.A. dan Kadir, K. 1989
Atlas Kayu Indonesia Jilid II. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil
Hutan, Bogor, Indonesia.
Rietz, R. C. dan Page. 1971. Air Drying of Lumber: Guidde to Indsutry Practices.
Forest Service US Department of Agriculture. USA.