Вы находитесь на странице: 1из 22

1.

Judul : Analisis Faktor yang Mempengharuhi Perilaku Konsumen Dalam

Pembelian Lis Profil Pada CV. Mitra Profil

2. Latar Belakang

Kayu merupakan suatu bahan baku yang memiliki manfaat yang sangat

bernilai bagi manusia, diantaranya sebagai bahan konstruksi, meubel, barang

kerajinan, kayu bakar, peralatan rumah tangga dan lainnya. Peningkatan

pemanfaatan kayu yang berasal dari hutan baik secara legal maupun ilegal,

merupakan salah satu dampak dari pertumbuhan penduduk yang semakin cepat

(Iskandar, 2001). Semakin banyak penduduk maka semakin tinggi pula

permintaan akan kayu. Melihat kondisi demikian kayu yang berasal dari hutan

alam pada saat ini tidak dapat lagi memenuhi kebutuhan masyarakat. Salah satu

permasalahan yang dihadapi oleh industri perkayuan saat ini adalah tingginya

kebutuhan bahan baku kayu. Tim kerjasama pendataan antara Departemen

Kehutanan dan Departemen Perindustrian dan Perdagangan pada tahun 2004

melaporkan bahwa jumlah Industri Primer Hasil Hutan Kayu (IPHHK) mencapai

1.540 unit, dengan kebutuhan kayu diperkirakan 63,48 juta m3 pertahun

(Wargadalam, 2005).

Konsumen membuat keputusan. Proses tersebut terdiri dari tiga tahap,

yaitu pengenalan kebutuhan (need recognition), pencarian sebelum pembelian

(prepurchase search) dan evaluasi alternatif (evaluation of alternatives). Tahap

pengenalan kebutuhan dimulai dengan adanya motif yang menimbulkan

ketegangan dalam diri. Pada tahap pencarian sebelum pembelian, konsumen

merasakan adanya kebutuhan yang harus dipuaskan melalui pembelian produk

1
atau jasa. Pada tahap evaluasi alternatif konsumen cenderung menggunakan dua

jenis informasi yaitu daftar merk yang akan mereka seleksi dan standar yang akan

mereka gunakan untuk mengevaluasi merk. Output dari proses pembelian adalah

perilaku membeli dan evaluasi setelah pembelian. Dalam melakukan pembelian

ada dua macam, yaitu: trial atau percobaan yaitu bila konsumen membeli produk

atau merk untuk pertama kalinya. Bila konsumen mendapat kepuasan maka, ia

cenderung untuk melakukan pembelian ulang. Evaluasi pembelian berguna untuk

mengurangi ketidakpastian konsumen. Untuk melakukan pembelian konsumen

melewati beberapa tahap, dimulai dengan adanya masalah, kemudian konsumen

mencari informasi, menseleksi alternatif pemecahan masalahnya, kemudian

mengambil keputusan. Tahap awal dalam proses pembelian konsumen diawali

dengan low involvement purchase, konsumen tidak begitu terlibat dalam

pencarian informasi sehingga proses pembelian dilakukan dalam waktu yang

cukup singkat. Pada tahap ini konsumen dipengaruhi oleh adanya motivasi yang

merupakan dorongan dalam diri manusia untuk melakukan tindakan, dan

merupakan kekuatan yang bersifat baik internal maupun eksternal yang

mengarahkan perilaku demi pencapaian tujuan. Dasar dari motivasi adalah

mencari kesenangan, pemenuhan kebutuhan dasar dan kebutuhan yang lebih

tinggi, serta bila kebutuhan telah terpenuhi, konsumen akan mengurangi atau

dapat pula meningkatkan tegangan. Tugas pemasar adalah mengenali kebutuhan

pasar sasaran dan menciptakan stimulus yang akan memberikan motivasi kepada

konsumen agar ia melakukan tindakan untuk memenuhi kebutuhan. Kedua adalah

persepsi yang merupakan suatu proses pemilihan, pengorganisasian dan

2
penerjemahan stimulus menjadi suatu gambaran yang terpadu dan berarti. Sedang-

kan pengertian stimulus adalah setiap input yang menarik perhatian panca indera.

Misalnya produk, kemasan, iklan merupakan stimulus bagi manusia (Shiffman &

Kanuk, 2000: 170).

Tingginya tingkat kebutuhan kayu yang digunakan pada saat ini dan

semakin menurunnya sumber bahan baku kayu dari hutan alam di Indonesia,

maka perlu adanya suatu cara untuk mengefisienkan pemakaian kayu dengan

mencari alternatif penggantinya. Sekarang sudah banyak pemanfaatan kayu yang

nilai kekuatannya rendah sebagai bahan baku bangunan, yang sebelumnya kayu

tersebut telah diberikan diperlakukan untuk meningkatkan kualitasnya.

Ada salah satu contoh furniture yang terbuat dari kayu yaitu lis profil

kayu. Lis profil kayu adalah lis untuk menutup sudut dinding plafon, relling

tangga, dekorasi pintu ,dll. Lis profil kayu mempunyai motif dan ukuran besarnya

berbeda-beda tapi panjang nya rata-rata 4 meter, serta mempunyai harga yang

juga berbeda tergantung dari jenis, bentuk, dan ukuran.

CV. Mitra Profil bergerak dibidang lis profil yang berbahan baku kayu

yang awal mulanya berdiri pada tahun 2005 sampai dengan sekarang. Jenis

produk yang tersedia adalah M3, M4, M5, M6 dan dijual per batang, setiap jenis

produk memiliki ciri khas tersendiri yaitu terletak pada motif ukiran dan ukuran

kayu profil. Saat ini perusahaan tersebut memiliki toko distributor lis profil yang

menjadi langganan tetap CV. Mitra Profil yaitu Toko Sahabat dan Toko Usaha

Maju, penjualan perbulan bisa mencapai 1000 sampai 2000 batang lis profil

perbulannya kedua toko distributor tersebut termasuk kedalam Orgazational

3
Consumer adalah konsumen ini membeli atau menggunakan barang atau jasa

untuk memenuhi kebutuhan dan menjalankan organisasi tersebut.

Produk CV. Mitra Profil banyak diminati oleh konsumen dikarenakan

daya tahan lis profil tersebut dikarenakan berbahan dasar kayu. Namun saat ini

banyak pelanggan yang berminat dengan lis profil yang berbahan baku Gypsum

yang menyebabkan turunnya omset penjualan pada CV. Mitra Profil.

Dari latar belakang yang dikemukakan diatas maka penelitian ini mencoba

untuk meneliti hal tersebut yaitu dengan mengambil topik yang berkaitan dengan

Analisis Faktor yang Mempengharuhi Perilaku Konsumen Dalam Pembelian Lis

Profil pada CV. Mitra Profil.

3. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan masalah yaitu

bagaimana perilaku konsumen dalam pembelian lis profil.

Apakah faktor bahan baku lis profil mempengaruhi terhadap konsumen?

4. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui pengaruh bahan baku lis profil terhadap konsumen.

5. Manfaat Penelitian

1. Bagi Peneliti

Dapat mengetahui faktor yang mempengaruhi konsumen.

2. Bagi Perusahaan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada pihak

pengelolah yang berkaitan dengan kualitas, kuantitas,dan manfaat kayu.

4
3. Bagi Pembaca

Sebagai kontribusi pengetahuan dan dapat digunakan sebagai referensi

penelitian selanjutnya.

6. Tinjauan Pustaka

6.1 Landasan Teori

6.1.1 Pengertian Pemasaran

Pemasaran merupakan faktor penting dalam strategi perusahaan dalam

menjalankan usahanya terutama yang berhubungan dengan konsumen. Kata

pemasaran berasal dari kata pasar, atau bisa juga diartikan sebagai mekanisme

yang memprtemukan antara permintaan dan penawaran.

Zein Achmad (2012 : 1) “Pemasaran adalah suatu proses sosial dan

manajerial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang

mereka inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk

yang bernilai dengan pihak lain”. Definisi pemasaran tersebut didasarkan pada

konsep inti berikut : kebutuhan (need), keinginan (wants), dan permintaan

(demands), produk (barang, jaasa dan gagasan), nilai, biaya, dan kepuasan,

pertukaran dan transaksi, hubungan dan jaringan pasar serta pemasar dan prospek.

Menurut Kotler dan Amstrong (2008, h.5) pemasaran lebih dari fungsi

bisnis lainnya yang berhubungan dengan pelanggan. Dua sasaran pemasaran

adalah menarik pelanggan baru dengan menjanjikan keunggulan nilai serta

menjaga dan menumbuhkan pelanggan yang ada dengan memberikan kepuasan.

Pemasaran yang kokoh menjadi penting bagi kesuksesan dalam semua organisasi.

(S.Djatikusuma, Edin dan Wanda Getrycia : 2012).

5
Dari ke dua definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pada dasarnya

pemasaran bukan hanya kegiatan menjual barang maupun jasa tetapi juga meliputi

kegiatan untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan dengan berusaha

mempengaruhi konsumen untuk bersedia membeli barang dan jasa perusahaan

melalui penciptaan, penawaran, dan pertukaraan produk yang bernilai.

Hal ini sangat penting bagi manajer pemasaran untuk memahami tingkah

laku konsumen tersebut. Sehingga perusahaan dapat mengembangkan,

menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan produk secara lebih

baik demi meningkatkan usaha dan menjaga kelangsungan hidup perusahaan.

Dengan mempelajari perilaku konsumen, manajer, akan mengetahui kesempatan,

mengidentifikasi, serta menentukan strategi dan segmentasi pasar.

6.1.2 Perilaku Konsumen

Pilihan produk konsumen dan pilihan-pilihan jasa berubah secara terus

menerus. Seorang manajer pemasaran harus mempunyai pengetahuan seksama

tentang perilaku konsumen agar dapat memberikan apa yang dibutuhkan dan

diinginkan oleh konsumen. Dan bukan hanya konsumen saja tetapi kebutuhan

akan laba oleh perusahaan juga dapat tercapai.

Menurut Kotler (2002) perilaku pembelian konsumen dipengaruhi oleh

faktor-faktor budaya, sosial, pribadi dan psikologis.

Zein Achmad (2012 : 96) “Perilaku konsumen menggambarkan bagaimana

konsumen membuat keputusan-keputusan pembelian dan bagaimana mereka

menggunakan dan mengatur pembelian barang atau jasa.

6
Dari definisi diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa keputusan pembelian

konsumen dipengaruhi oleh faktor seperti budaya, sosial, individu dan faktor

psikologi dari konsumen itu sendiri. Dengan kata lain perilaku konsumen adalah

ilmu yang dilakukan untuk membeli suatu barang atau jasa tertentu. Hal ini dapat

dijadikan suatu petunjuk untuk mempelajari bagaimana konsumen membuat

keputusan.

6.1.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku pembelian konsumen

1. Faktor budaya

Faktor budaya mempunyai pengaruh yang luas dan mendalam pada

perilaku konsumen. Pemasar harus mengerti bagaimana kultur

individu dan nilai-nilai yang terkandung didalamnya, seperti peran

yang dimainkan oleh budaya, subbudaya dan kelas sosial pembeli

dimana kelas sosial tersebut merupakan kelompok orang yang sama-

sama mempertimbangkan secara dekat persamaan diantara mereka

sendiri.

2. Faktor sosial

Perilaku konsumen juga dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial, seperti

kelompok, keluarga, serta peran dan status siosial konsumen. Pada hal

ini karena kebanyakan konsumen lebih suka mencari pendapat orang

lain sebagai panduan penentuan persetujuan keputusan pembelian

suatu produk atau jasa. Konsumen berinteraksi sosial secara langsung

dengan kelompok, keluarga, serta dengan pimpinan opini untuk

memperoleh informasi yang dapat mengurangi usaha pencarian dan

7
evaluasi atau ketidakpastian serta untuk mengurangi resiko tinggi

akibat keputusan pembelian. Dan dapat ditarik kesimpulan bahwa

suatu produk atau merk yang dipakai dapat menggambarkan peran dan

status pemakainya.

3. Faktor pribadi

Keputusan pembeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi seperti

jenis kelamin, usia dan tahap siklus hidup pembeli, pekerjaan, situasi

ekonomi, gaya hidup, serta kepribadian dan konsep diri.

Menurut Zein Achmad (2012 : 112)

a. Kepribadian adalah menggabungkan antara tatanan psikologis dan

pengaruh lingkungan. Termasuk watak dasar seseorang, terutama

karteristik dominan mereka.

b. Konsep diri adalah bagaimana konsume mempersepsikan diri

mereka sendiri. Konsep diri meliputi sikap, persepsi, keyakinan dan

evaluasi.

c. Gaya hidup (lifestyle) adalah cara hidup, yang diidentifikasi

melalui aktivitas seseorang, minat dan pendapat seseorang.

Karakteristik yang berbeda-beda pada diri individu mennghasilkan

kebutuhan dan keinginan yang berbeda-beda pula pada setiap

individu itu sendiri sebagai wujud dari pemenuhan kepuasan.

4. Faktor psikologis

Selanjutnya pilihan pembelian seseorang dipengaruhi oleh empat

faktor psikologis utama yaitu motivasi, persepsi, pembelajaran, serta

8
keyakinan dan sikap. Ke empat faktor tersebut merupakan alat bagi

konsumen untuk mengenali perasaan mereka, mengumpulkan dan

menganalisis informasi, merumuskan pikiran dan pendapat (opini) dan

mengambil tindakan.

6.1.4 Bauran Pemasaran

Bauran Pemasaran Menurut Kotler & Keller (2007 jilid 1 : 23)

Bauran
pemasaran

Produk Tempat
Pasar Sasaran
Keragaman produk Saluran pemasaran
Kualitas Cakupan pasar
Design Pengelompokkan
Ciri Lokasi
Nama Merek Persediaan
Kemasan Transportasi
Ukuran
Pelayanan Harga Promosi
Garansi
Imbalan Daftar harga Promosi penjualan
Rabat/discount Periklanan
Potongan harga khusus Tenaga penjualan
Periode pembayaran Kehumasan/Public relation
Syarat kredit Pemasar langsung

Sumber : Kotler dan Keller (2007)

9
Gambar 1. Bauran Pemasaran

1. Produk

Produk atau jasa yang sedang ditawarkan, maksudnya adalah total

produk yang terdiri atas :

a. Produk inti (core product), merupakan fungsi inti dari produk

tersebut yaitu manfaat yang sebenarnya dibutuhkan dan akan

dikonsumsi oleh konsumen.

b. Produk genetik (generic product), yaitu produk dasar yang mampu

memenuhi fungsi produk yang paling dasar.

c. Produk yang diharapkan (expected product), yaitu produk formal

yang ditawarkan dengan berbagai atribut dan kondisinya secara

normal diharapkan dan disepakati untuk membeli.

d. Produk tambahan (argumented product), yaitu berbagai atribut

produk yang dilengkapi atau ditambah berbagai manfaat dan

layanan, sehingga dapat memberikan tambahan kepuasan dan bisa

dibedakan dengan produk pesaing.

e. Produk protensial (potential product), yaitu segala jenis tambahan

dan perubahan yang mungkin dikembangkan untuk suatu produk

pada masa yang akan datang.

Berdasarkan berwujud tidaknya, produk dapat diklafisikasikan kedalam

dua kelompok utama yaitu :

10
1. Barang

Barang merupakan produk yang berwujud fisik sehingga dapat

dilihat, disentuh, dirasa, dipegang, disimpan, dipindahkan dan

perlakuan fisik lainnya. Ditinjau dari aspek daya tahannya, terdapat

dua macam baang yaitu barang tidak tahan lama dan barang tahan

lama.

2. Jasa

Jasa merupakan aktivitas, manfaat atau kepuasan yang ditawarkan

untuk dijual. Contohnya salon kecantikan, laundry pakaian,

pencucian mobil dan motor, hotel, restourant, lembaga pendidikan

dan lain-lain.

2. Harga

Jumlah uang yang dikeluarkan oleh konsumen untuk membeli sebuah

produk. Untuk memasarkan suatu barang atau jasa, setiap perusahaan

harus menetapkan harga secara tepat. Harga merupakan satu-satunya

unsur bauran pemasaran yang memberikan pemasukan atau

pendapatan bagi perusahaan, sedangkan ketiga unsur lainnya

menyebabkan timbulnya biaya (pengeluaran). Harga dapat

diungkapkan dengan berbagai istilah seperti iuran, tarif, sewa, bunga,

premium, komisi, gaji, upah, honorarium dan sebagainya. Menurut

Kotler dan Amstrong (2008) dikutip dari Indah sari, Ade (2013)

mengatakan bahwa : “Harga adalah jumlah uang yang dibebankan

untuk sebuah produk barang atau jasa. Lebih luas lagi, harga adalah

11
jumlah nilai yang konsumen pertukarkan untuk mendapatkan manfaat

dari memiliki atau menggunakan produk atau jasa”.

3. Promosi

Promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu

program pemasaran. Betapapun berkualitasnya produk, bila konsumen

belum pernah mendengarkannya dan tidak yakin bahwa produk itu

akan berguna bagi mereka, maka tidak akan pernah membelinya.

Pada dasarnya promosi bertujuan agar volume penjualan dapat

dinaikkan dengan berusaha mempengaruhi keputusan konsumen untuk

memilih dan membeli produk yang ditawarkan. Secara luas dikatakan

bahwa promosi merupakan bagian dari proses komunikasi pemasaran,

sebagai arus informasi atau persuasive satu arah yang dilakukan satu

organisasi atau individu tertentu. Ada beberapa cara dalam

menyebarkan informasi yaitu melalui iklan, publisitas, promosi

penjualan, public relations, personal selling dan direct marketing.

4. Tempat

Place atau tempat merupakan gabungan antara lokasi dan keputusan

atas saluran distribusi, dalam hal ini berhubungan dengan bagimana

cara penyampaian kepada para konsumen dan dimana lokasi yang

strategis. Dalam penyaluran barang dari produsen ke konsumen ada

faktor penting yang sangat berpengaruh terhadapnya, yaitu kegiatan

pemilihan saluran distribusi yang tepat untuk menyampaikan barang

dari produsen ke konsumen. Banyak perusahaan yang menggunakan

12
saluran distribusi yang tidak tepat hal ini menyebapkan produk yang

dihasilkan perusahaan tidak menjangkau konsumen yang menjadi

sasaran.

6.1.5 Keputusan Pembelian Konsumen

Setelah mencari informasi dan mengevaluasi berbagai alternatif untuk

memenuhi kebutuhan, konsumen harus memutuskan antara membeli atau tidak

membeli suatu barang atau jasa. Keputusan membeli ini merupakan rangkaian

pada hasil evaluasi merk, harga, tempat penjualan, warna dan lain-lain dari suatu

produk maupun jasa yang dibeli tersebut.

Menurut Zein Achmad (2012 : 97). Tahap-tahap keputusan pembelian

adalah sebagai berikut :

1. Pengenalan Kebutuhan.

Pengenalan kebutuhan terjadi ketika konsumen menghadapi ketidak

seimbangan antara keadaan sebenarnya dan keinginan. Pengenalan

kebutuhan terpicu ketika konsumen diekspos pada stimulasi internal

atau eksternal. Sebagai contoh, rasa haus setelah melakukan olahraga

berat, dan keinginan untuk membeli setelah melihat iklan mobil sport

keluaran terbaru. Rasa haus maupun lapar merupakan stimulasi

internal, sedangkan iklan di televisi dianggap sebagai stimulasi

eksternal.

2. Pencarian informasi

a. Pencarian informasi internal adalah proses mengingat kembali

informasi yang tersimpan di dalam ingatan.

13
b. Pencarian informasi eksternal adalah mencari informasi di

lingkungan luar kita.

c. Sumber informasi marketing controlled adalah sumber informasi

produk yang berasal dari kegiatan para pemasar yang

mempromosikan produk tersebut.

3. Evaluasi Alternatif

Pemasar harus tahu tentang evaluasi alternatif, yaitu bagaimana

konsumen memproses informasi untuk sampai pada pilihan merek.

Bagaimana cara konsumen mengevaluasi alternatif, tergantung pada

konsumen pribadi dan situasi pembelian tertentu. Konsumen akan

menggunakan informasi yang tersimpan di dalam ingatan, ditambah

dengan informasi yang diperoleh dari luar untuk membangun suatu

kriteria tertentu. Standar inilah yang membantu konsumen untuk

mengevaluasi dan membandingkan alternatif tersebut.

4. Pembelian

Setelah mendapatkan informasi dan merancang sejumlah pertimbangan

dari produk alternatif yang tersedia, konsumen siap untuk membuat

suatu keputusan. Konsumen menentukan peringkat merek dan

membentuk niat pembelian. Pada umumnya konsumen dalam

membuat keputusan pembelian adalah membeli merek yang paling

disukai, tetapi kita dapat memperkecil pilihan dalam sejumlah

pertimbangan konumen yaitu dengan cara memilihkan atribut produk

14
dan kemudian mengeluarkan semua produk yang tidak mempunyai

atribut tersebut.

5. Perilaku setelah pembelian

Ketika membeli produk, konsumen mengharapakan dampak tertentu

dari pembelian tersebut. Bagaimana harapan-harapan itu terpenuhi,

menentukan apakah konsumen puas atau tidak puas dengan pembelian

tersebut. Jika pembelian tersebut sesuai dengan harapan konsumen,

maka kepuasan konsumen akan tinggi dan begitu pula sebaliknya

apabila pembelian tersebut tidak sesuai harapan makan konsumen akan

merasa tidak puas. Hal ini menunjukan bahwa penjual hanya boleh

menjanjikan apa yang dapat diberikan merekknya sehingga pembeli

merasa terpuaskan.

6.1.6 Jenis-Jenis Keputusan Pembelian Konsumen dan Keterlibatannya

a. Mengidentifikasi jenis-jenis kepuasan pembelian konsumen dan

mendiskusikan pentingnya keterlibatan konsumen.

b. Keterlibatan (involvement) adalah jumlah waktu dan upaya yang

diperlukan oleh seorang pembeli dalam mencari, evaluasi dan proses

keputusan perilaku konsumen.

c. Perilaku respon rutin (routine repone behavior) adalah jenis

pengambilan keputusan yang diperlihatkan oleh konsumen yang sering

mengadakan pembelian, barang dan jasa biaya murah dan

membutuhkan sedikit pencarian dan waktu keputusan.

15
d. Pengambilan keputusan terbatas (limited decision making) adalah

sejenis pengambilan keputusan yang membutuhkan sejumah waktu

untuk mengumpulkan dan merundingkan mengenai suatu merek yang

tidak dikenal dalam suatu kategori produk yang sudah dikenal.

6.2 Kerangka Pemikiran

Kerangka penelitian ini menggambarkan pengaruh dua variabel

independen yaitu merek dan desain terhadap variabel dependen yaitu minat beli

konsumen. Dari dimensi merek dapat dipercaya oleh semua kalangan dengan

kepercayaan pada produk tersebut sehingga konsumen mempunyai rasa ingin

membeli. Sedangkan jika dilihat dari dimensi desain produk, lebih menonjolkan

penampilan produk yang bagus, dari situ konsumen menilai dan melekat dibenak

mereka bahwa desainlah yang dilihat pertama kali, dari situ timbul minat beli

akan produk yang dipilih atas dasar desain yang bagus.

16
Berdasarkan landasan teori di atas dan penelitian terdahulu, maka dapat

disusun kerangka pemikiran sebagai berikut :

MEREK (X1)

1. Kesadaran Merek

2. Asosiasi Merek

3. Persepsi Merek

4. Loyalitas Merek

(Duriyanto, 2004) MINAT BELI KONSUMEN (Y)

1. Minat Transaksional

2. Minat Referensial
DESAIN (X2)
3. Minat Prefensial
1. Cri-ciri
4. Minat Eksploratif
2. Kinerja
(Ferdinand, 2002)
3. Mutu Kesesuaian

4. Daya Tahan

5. Daya Uji

6. Kemudahan

Perbaikan

7. Model

(Kotler , 2008)

7. Metode Penelitian

7.1 Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada CV. Mitra Profil di Jalan Pangeran Ayin (Depan

Bukit Sejahtera Polygon) Kenten Palembang.

17
7.2 Jenis dan Sumber Data

1. Data Primer

Data primer merupakan data utama yang diperoleh melalui peninjauan

langsung pada objek yang diteliti. Data primer yang dikumpulkan dengan

cara melakukan wawancara kepada pihak pegawai CV. Mitra Profil.

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan semua data yang diperoleh secara tidak

langsung dari objek yang diteliti. Data sekunder diperoleh melalui

informasi dari kepustakaan dan data yang sudah tersedia di perusahaan

seperti sejarah singkat dan perkembangan perusahaan, visi dan misi

perusahaan, dan struktur organisasi perusahaan.

7.3 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan kegiatan pengumpulan informasi-informasi

yang menunjang atau mendukung penelitian.

Prosedur pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Dokumentasi, Sejumlah besar fakta dan data tersimpan dalam bahan yang

berbentuk dokumentasi. Dokumentasi yauti teknik pengumpulan data

dengan mempelajari arsip-arsip, bahan-bahan laporan yang ada kaitannya

dengan penelitian yang dilakukan. Menurut Arikunto (2006:158)

Dokumentasi adalah mencari dan mengumpulkan data mengenai hal-hal

yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, notulen, agenda

dan sebagainya.

18
2. Observasi atau pengamatan dan pencatatan yang sistematika terhadap

gejala yang diteliti. Dalam penelitian ini kegunaan dari observasi adalah

untuk mengetahui faktor bahan baku lis profil mempengaruhi terhadap

keputusan pembelian pada CV. Mitra Profil

3. Wawancara merupakan teknik pengumpulan data melalui proses tanya

jawab secara langsung, teknik wawancara ini sangat diperlukan dalam

penelitian kualitatif. Menurut Sugiono (2009:317) Wawancara adalah

pertemuan dua orang untuk bertukar inormasi dan ide melalui Tanya jawab

sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu dan

dengan wawancara peneliti akan mengetahui hal-hal yang lebih mendalam

tentang partisipan dan menginterprestasikan situasi dan fenomena yang

terjadi yang tidak bisa ditemukan dalam observasi. Wawancara akan

dilakukan yaitu kepada karyawan bagian pemasaran pada CV. Mitra

Profil.

7.4 Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh dari objek penelitian akan dianalisis dengan

menggunakan metode kualitatif. Dimana metode kualitatif merupakan dalam

menganalisis data, penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif

kualitatif. Metode Analisis deskriptif kualitatif adalah suatu hal yang menjelaskan

dengan kata-kata atau kalimat dan menganalisis secara objektif dan

menjabarkannya secara jelas permasalahan yang ada di industri serta

membandingkan hasil-hasil yang diperoleh dilapangan dengan teori yang relevan

dan berdasarkan data yang dikumpulkan.

19
8. Daftar Pustaka

Alma, Buchari, 2004, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, Edisi Revisi,

Penerbit Alfabeta, Bandung.

Assauri, S. 2004. Manajemen Produksi dan Operasi. FEUI. Jakarta.

Basu Swastha dan Irawan, 2005, Manajemen Pemasaran Modern. Liberty.

Yogyakarta.

Kotler, Philip. 2000. Manajemen Pemasaran. Jilid 2. Jakarta. Bumi Aksara.

Tjiptono, Fandy, 2005, Pemasaran Jasa, Bayumedia : Malang.

Dumanauw, J. F. 1994. Mengenal Kayu. Kanisius. Yogyakarta.

[Anonim]. 2005. Kelompok-kelompok kayu dan sifatnya.

http://www.brikonline.com/index.php?option=comcontent&task=view&id=43&It

emid=64 [19 April 2011].

[Anonim]. 2010. Sifat-sifat keawetan kayu.

http://iramuakhadah.blogspot.com/2011.01/sifat-sifat-keawetan-kayu-html [19

April 2011].

Arinana, Simamora L, Tsunoda K, Hadi YS, Herliyana EN. 2010. Comparison of

Indonesian and Japanese Standarized Tests Using Subterranean Termites in the

Laboratory. Proceedings the 2nd International Symposium of IwoRS, 12-13

November 2010, p. 601-606.

20
Bowyer JL, Smulsky R, Haygreen JG. 2003. Forest Products And Wood Science

An Introduction Fourth Edition. United States. Iowa State Press.

Iskandar, MI. 2006. Pemanfaatan Kayu Hutan Rakyat Sengon (Paraserienthes

falcataria (L) Nielsen) untuk Kayu Rakitan. Prosiding Seminar Hasil Litbang.

Hasil Hutan 2006 : 183-195. http://www.dephut.go.id/files/kayu_Rakitan.pdf.html

[19 April 2011].

Iswanto, AH. 2008. Pengujian Siklis Papan Partikel [karya tulis].

Medan : Departemen Kehutanan Fakultas Pertanian. Universitas Sumatera Utara.

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/889/1/08E00897.pdf. Html [19

April 2011].

Maloney TM. 1993. Modern Particleboard and Dry-Process Fiberboard

Manufacturing. San Francisco: Miller Freeman, inc.

Mandang YI dan Pandit IKN. 1997. Pedoman Identifikasi Jenis Kayu di

Lapangan. Bogor : Yayasan Prosea.

Martawijaya A, Kartasujana I, Kadir K, Prawira SA. 1981. Atlas Kayu Indonesia;

Jilid I. Jakarta : Departemen Kehutanan.

Martawijaya A, Kartasujana I, Mandang YI, Prawira SA, Kadir, K. 1989. Atlas

Kayu Indonesia; Jilid II. Jakarta: Departemen Kehutanan.

21
Nandika D, Rismayadi Y, Diba F. 2003. Rayap: Biologi dan Pengendaliannya.

Surakarta: Muhamadiyah University Press.

Pandit IKN, Kurniawan D. 2008. Anatomi Kayu: Struktur Kayu, Kayu Sebagai

Bahan Baku dan Ciri Diagnostik Kayu Perdagangan Indonesia. Bogor: Fakultas

Kehutanan Institut Pertanian Bogor.

Simamora L. 2010. Perbandingan Standar Pengujian Keawetan Kayu Terhadap

Serangan Rayap Tanah Skala Laboratorium (SNI 01.7207-2006 dan JIS K 1571-

2004) [skripsi]. Bogor : Departemen Hasil Hutan Fakultas Kehutanan. Institut

Pertanian Bogor.

Soerianegara I, Lemmens RHMJ., editor.1994. Plant Resources of South-East

Asia. Volume ke-59(1), Timber Trees Major Commercial Timber. Bogor:

Tsoumis G. 1991. Science and Technology of Wood : Structure, Properties,

Utilization. New york: Van Nostrand Reinhold.

Sornnuwat Y. 1996. Studies of Damage of Construction Caused by Subterranean

Termitesand Control in Thailand. [Kumpulan Tesis].

[SNI] Standar Nasional Indonesia. 2006. Uji Ketahanan Kayu dan Produk Kayu

terhadap Organisme Perusak Kayu. Badan Standardisasi Nasional. Jakarta: SNI

01.7207-2006.

Tambunan B, Nandika D. 1989. Detiriorasi Kayu oleh Faktor Biologis. Pusat

Antar Universitas Bioteknologi. Bogor: IPB.

22

Вам также может понравиться

  • BAB II Print
    BAB II Print
    Документ19 страниц
    BAB II Print
    LuvitaFitriKarina
    Оценок пока нет
  • Codeofconduct Cetak
    Codeofconduct Cetak
    Документ1 страница
    Codeofconduct Cetak
    LuvitaFitriKarina
    Оценок пока нет
  • Menara Pendingin Basah
    Menara Pendingin Basah
    Документ3 страницы
    Menara Pendingin Basah
    LuvitaFitriKarina
    Оценок пока нет
  • Bab Iv
    Bab Iv
    Документ13 страниц
    Bab Iv
    LuvitaFitriKarina
    Оценок пока нет
  • Tipus FM
    Tipus FM
    Документ5 страниц
    Tipus FM
    LuvitaFitriKarina
    Оценок пока нет
  • Proposal 3
    Proposal 3
    Документ40 страниц
    Proposal 3
    LuvitaFitriKarina
    Оценок пока нет
  • Nak Diprint
    Nak Diprint
    Документ22 страницы
    Nak Diprint
    LuvitaFitriKarina
    Оценок пока нет
  • Bab I FM
    Bab I FM
    Документ3 страницы
    Bab I FM
    rahmawidyaasih
    Оценок пока нет
  • OTITIS MEDIA EFUSI
    OTITIS MEDIA EFUSI
    Документ4 страницы
    OTITIS MEDIA EFUSI
    LuvitaFitriKarina
    Оценок пока нет
  • Proposal 1
    Proposal 1
    Документ39 страниц
    Proposal 1
    LuvitaFitriKarina
    Оценок пока нет
  • Profosal 123
    Profosal 123
    Документ42 страницы
    Profosal 123
    LuvitaFitriKarina
    Оценок пока нет
  • Otitis Media Efusi
    Otitis Media Efusi
    Документ26 страниц
    Otitis Media Efusi
    LuvitaFitriKarina
    Оценок пока нет
  • Laporan Jaga 27 Juli 2017
    Laporan Jaga 27 Juli 2017
    Документ22 страницы
    Laporan Jaga 27 Juli 2017
    LuvitaFitriKarina
    Оценок пока нет
  • Bell Palsy Karolin
    Bell Palsy Karolin
    Документ1 страница
    Bell Palsy Karolin
    LuvitaFitriKarina
    Оценок пока нет
  • Bell Palsy Karolin
    Bell Palsy Karolin
    Документ1 страница
    Bell Palsy Karolin
    LuvitaFitriKarina
    Оценок пока нет