Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Menara pendingin basah jenis ini memiliki sistem distribusi air panas yang
disemprotkan ke kisi-kisi, lubang, ataupun batang horizontal pada sisi menara
secara merata yang disebut sebagai isian. Udara masuk dari luar menara melalui
kisi-kisi yang berbentuk celah-celah horizontal yang terpancang pada sisi menara.
Celah biasanya mengarah miring ke bawah agar air tidak keluar.
Pertemuan antara air dan udara menyebabkan terjadinya perpindahan kalor
sehingga air menjadi dingin. Air yang telah dingin itu berkumpul di bagian kolam
bak atau basin di dasar menara dan diteruskan ke dalam kondenser atau dibuang
keluar, sehingga hal itu menyebabkan udara kalor yang baru dan serta yang
lembab keluar melalui bagian atas menara pendigin (cooling tower).
Menara pendingin jenis ini pun terbagi menjadi tiga jenis yaitu menara
pendingin basah aliran angin alami (natural draft cooling tower), menara
pendingin basah aliran angin mekanik (mechanical draft cooling tower), dan
menara pendingin basah aliran angin gabungan (combined draft cooling tower).
Pada menara pendingin basah aliran angin alami tidak menggunakan
kipas. Aliran udaranya bergantung hanya pada tekanan dorong alami dan tidak
ada bagian yang bergerak. Udara mengalir menuju ke atas akibat adanya
perbedaan massa jenis antara udara atmosfer dengan udara kalor lembab yang
berada di dalam menara pendingi yang bersuhu lebih tinggi daripada udara
lingkungan sekitarnya.
Menara pendingin jenis aliran angin alami ini terbagi menjadi dua
berdasarkan arah aliran angin yaitu dari bawah dan silang arah. Menara pendingin
jenis ini kurang diminati dalam industri. Hal tersebut disebabkan karena menara
pendingin jenis ini memberi tahanan terhadap aliran udara di dalam menara,
sehingga kecepatan udaranya lebih tinggi dan mekanisme perpindahan kalornya
kurang efektif dan efisien. Hal itu pun harus dihindari dalam suatu proses industri.
Pada menara pendingin dengan aliran angin mekanik memanfaatkan kipas
yang digerakkan secara mekanik sehingga dapat mengalirkan udara. Perbedaan
utamanya berada pada pemasangan fan. Fungsi dari kipas tersebut adalah untuk
mendorong udara (forced out) atau menarik udara (induced draft) yang dipasang
di bagian atas ataupun di bagian bawah menara. Menara pendingin jenis ini pun
terbagi menjadi dua jenis, yaitu :
1) Tipe aliran angin dorong (forced draft)
2) Tipe aliran angin tarik (induced draft)
Aliran udara masuk menara pada dasarnya horizontal, tetapi aliran di
dalam bahan pengisi ada yang horizontal seperti yang terdapat pada cooling tower
aliran silang (cross flow) dan ada pula yang vertical seperti cooling tower aliran
lawan arah (counter flow). Aliran lawan arah lebih sering dipakai dan dipilih
karena efisiensi lebih baik daripada aliran silang.
Keunggulan mechanical draft cooling tower adalah:
1. Terjaminnya jumlah aliran udara dalam jumlah yang diperlukan
pada segala kondisi beban cuaca.
2. Biaya investasi dan kondtruksinya lebih rendah
3. Ukuran dimensinya lebih kecil
Kelemahan mechanical draft cooling tower adalah:
1. Kebutuhan daya yang besar
2. Biaya operasi dan pemeliharaan yang besar
3. Bunyinya lebih rebut
Menara pendingin basah aliran angin gabungan biasanya mempunyai
ukuran yang besar dan membutuhkan lahan yang luas, tetapi dengan konsumsi
daya dan biaya operasi yang kecil. Sebaliknya mechanical draft cooling tower
ukurannya lebih kecil, namun membutuhkan daya yang besar. Oleh sebab itu,
kedua hal tersebut digabungkan di dalam combined draft cooling tower. Menara
cooling tower hiperbola berkipas (fan assisted hyperbolic tower).
Menara hidrida terdiri dari cangkang beton, tetapi ukurannya lebih kecil
dimana diameternya sekitar dua pertiga diameter menara aliran angina mekanik.
Di samping itu, terdapat sejumlah kipas listrik yang berfungsi untuk mendorong
angin. Menara ini dapat dioperasikan pada musim dingin tanpa menggunakan
kipas, sehingga lebih hemat listrik.
Menara Pendingin Kering (Dry Cooling Tower)