Вы находитесь на странице: 1из 15

“KETUHANAN YANG MAHA ESA DALAM SILA PERTAMA

PANCASILA HANYA SESUAI DENGAN AJARAN ISLAM BUKAN


TRINITAS DAN PAHAM LAINNYA”

Dalam kerja Dakwah ajaran Islam yg dikaitkan dgn perpu no 2 thn 2017 khususnya pernyataan
saya yg ditanggapi oleh Saudara Mahfud Md yg bilang saya KELIRU , Nazarudin Umar ( tp
kemarin lusa hari Rabu tgl 11 Okt 2017 Sdr Nazarudin telp saya menjelaskan bahwa tulisan di
pake begitu saja entah oleh siapa ? dan judulmya di penggal serta itu tulisannya yg sdh lama )
juga buat Sdr Franz MS yg bilang saya BODOH . terima kasih atas responenya semua , kini saya
yg terbatas pemahaman nya bahkan bodoh dan sombong kata Franz , perlu menjawabnya , yaitu
sbb : 1. Bantahan Telak untuk Mmd , Franz Magnis Suseno dan Nasaruddin Umar Imam Besar
Masjid Istiqlal yang Samakan 99 Asmaul Husna dengan Trinitas

Menyamakan konsep Asmaul Husna dalam Islam dengan doktrin ketuhanan Trinitas dalam
Kristen adalah tindakan yang sangat ceroboh dan tidak berdasar. Karena keduanya jelas bertolak
belakang dengan empat perbedaan yang paling mendasar.

Dalam Asmaul Husna terdapat 99 nama dan sifat Allah yang Esa, sedangkan dalam Trinitas ada
tiga oknum Tuhan yang berbeda bentuk/wujud.

Pengkajian mengenai Tauhid dalam akidah Islam sangat mudah dipahami baik secara aqli
maupun naqli. Sedangkan perbincangan apologetika mengenai Trinitas sampai kapan pun tidak
akan menemui titik terang dari selimut kebuntuan dan kegelapan. Pada tanggal 28 April 2007
pukul 10.00-16.00 pihak Kristen mengadakan seminar dengan tema “Keilahian Yesus Kristus
dari Perspektif Alkitab” di Alam Indah Resto, Semarang. Pembicara yang paling banyak
mendapat sorotan adalah Romo Tom Jacobs. Dengan berani Romo Tom menghantam doktrin
Trinitas:

“Saya keberatan dengan istilah Allah Bapak, Allah Anak dan Allah Roh Kudus. Yesus itu jalan
menuju Allah. Rumusan Yesus 100% Allah dan 100% manusia itu tidak tepat. Rumusan ini hasil
dari Calcedon, bukan dari kitab suci.”

Jadi kalau Romo Tom dari Kristen saja berani menghantam doktrin Trinitas, lalu Nasaruddin
Umar yang mengaku Muslim bahkan duduk jadi Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta tega-teganya
mengumumkan diri membebek kepada cerita pendeta yang menyamakan 99 asmaul husna
dengan trinitas, lantas akan diletakkan di mana muka Nasruddin Umar –bila tidak mau bertobat
dan sampai matinya-- ketika di kuburan nanti ditanya oleh Malaikat dengan pertanyaan Man
Rabbuka – siapa Tuhanmu?

Bila dijawab dengan; Tuhanku Allah tapi sama dengan Tuhannya Kristen yang trinitas, maka
giliran ditanya apa agamamu, apa jawabnya? Jawaban yang merupakan konsekuensi dari
pendapat Nasaruddin Umar yang telah ia sebarkan adalah: Islam tapi yang sudah saya ubah
Tuhannya sama dengan trinitasnya Kristen.

Ketika sudah sampai ke titik itu, maka betapa gembiranya iblis, karena cita-cita sangat buruk dari
iblis yaitu menyuruh manusia untuk mengubah ciptaan Allah (maksudnya mengubah agama
Allah) telah terlaksana.
‫به ه‬
{َُْٔ‫َّللاُ ىَ َع‬ َ َ‫ك ٍِ ِْ ََلَجه ِخ َز هُ َٗق‬ ِ َّ ‫( ٍَ ْفشُٗضً ب‬118) ٌْ ُٖ‫ضيهْه‬
َ ‫صيجًب ِعجَب ِد‬ ِ ُ‫فَيَيُ َغيِّش هُُ َٗ ََل ٍُ َشّهُٖ ٌْ ْاَلَ ّْ َع ِبً آ َراَُ فَيَيُجَحِّ ُن هِ َٗ ََل ٍُ َشّهُٖ ٌْ َٗ ََلُ ٍَِّْيَْهُٖ ٌْ َٗ ََل‬
َ ‫َّللاِ خَ ْي‬
‫ق‬ ‫َّللاِ دُٗ ُِ ٍِ ِْ َٗىِيًّب اى هش ْيطَبَُ يَحه ِخ ِز َٗ ٍَ ِْ ه‬
‫( ٍُجِيًْب ُخ ْض َشاًّب َخ ِض َش فَقَ ْذ ه‬119) ٌْ ُٕ‫ُغشُٗسً ا إِ هَّل اى هش ْيطَبُُ يَ ِع ُذُٕ ٌُ َٗ ٍَب َٗيُ ََِّْي ِٖ ٌْ يَ ِع ُذ‬
ُ ْ
(120) َ‫اى ْ ضبء[ } ٍَ ِحيصً ب َع َْْٖب يَ ِج ُذَُٗ َٗ ََّل َجَْٖه ٌُ ٍَأ َٗإُ ٌْ أٗىَئِل‬: 118 - 121]

118. yang dilaknati Allah dan syaitan itu mengatakan: "Saya benar-benar akan mengambil dari
hamba-hamba Engkau bahagian yang sudah ditentukan (untuk saya)119.

[03:35, 13/10/2017] Eggy Sudjana: dan aku benar-benar akan menyesatkan mereka, dan akan
membangkitkan angan-angan kosong pada mereka dan menyuruh mereka (memotong telinga-
telinga binatang ternak), lalu mereka benar-benar memotongnya, dan akan aku suruh mereka
mengubah ciptaan Allah, lalu benar-benar mereka meubahnya". Barangsiapa yang menjadikan
syaitan menjadi pelindung selain Allah, maka sesungguhnya ia menderita kerugian yang nyata

120. Syaitan itu memberikan janji-janji kepada mereka dan membangkitkan angan-angan kosong
pada mereka, padahal syaitan itu tidak menjanjikan kepada mereka selain dari tipuan belaka

121. Mereka itu tempatnya Jahannam dan mereka tidak memperoleh tempat lari dari padanya
[An Nisa",118-121].

Mengubah ciptaan Allah dapat berarti mengubah yang diciptakan Allah seperti mengebiri
binatang. Ada yang mengartikannya dengan mengubah agama Allah. – catatan kaki Al-Qur‟an
dan Terjemahnya no 352. ])

Berikut ini arsip tulisan pakar kristologi yang juga aktif di media online, mengenai Trinitas
Versus Asmaul Husna. Tulisan ini insya Allah bermanfaat untuk membungkam pendapat sangat
sesat dan menyesatkan dari Nasaruddin Umar Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta yang
menyamakan 99 asmaul husna dengan trinitas hanya berdasarkan cerita seorang pendeta. (lihat:
Astaghfirullah… Na‟udzubillah… Nasaruddin Umar Imam Besar Masjid Istiqlal Samakan 99
Asmaul Husna dengan Trinitas https://www.nahimunkar.org/astaghfirullah-naudzubillah-
nasaruddin-umar-imam-besar-masjid-istiqlal-samakan-99-asmaul-husna-dengan-trinitas/)

Silakan simak baik-baik.

TRINITAS VERSUS ASMAUL HUSNA

Oleh: A. Ahmad Hizbullah M.A.G.

[www.kristenisasi.wordpress.com, ahmadhizbullah@gmail.com]

PERTANYAAN:

Setahu saya, Trinitas adalah doktrin yang bertolak belakang dengan ajaran Tauhid karena
meyakini adanya tiga Tuhan yaitu Tuhan Bapa, Tuhan Anak dan Roh Kudus. Beberapa waktu
yang lalu seorang evangelis menjelaskan kepada saya bahwa pandangan itu tidak benar.
Menurutnya, doktrin ketuhanan Trinitas itu sama dengan doktrin Asmaul Husna dalam aqidah
Islam yang meyakini adanya 99 nama pribadi Allah. Jika doktrin Trinitas itu disebut musyrik
(mempersekutukan Tuhan) karena meyakini tiga nama Tuhan, maka umat Islam lebih musyrik
lagi karena meyakini adanya 99 oknum Tuhan yang disebut Asmaul Husna. Bagaimana cara
menjelaskannya?
Bagus, Malang Jawa Timur (bagus_malang@excite.com)

JAWABAN:

Inti ajaran semua agama samawi (Yahudi, Nasrani dan Islam) yang dibawa oleh para nabi adalah
tauhid (mengesakan Tuhan dalam beribadah). Semua nabi memiliki kesamaan dalam risalah
tauhid. Tidak seorang rasul pun yang menyimpang dari dakwah tauhid. Karena Allah mengutus
semua nabi untuk berdakwah kepada manusia agar beribadah hanya kepada Allah saja.

{‫ل ٍِ ِْ أَسْ َص ْيَْب َٗ ٍَب‬


َ ِ‫اَلّ ج يبء[ }فَب ْعجُذُٗ ُِ أََّب إِ هَّل إِىََٔ ََّل أَّهُٔ إِىَ ْي ِٔ ُّ٘ ِحي إِ هَّل َسصُ٘ ٍه ٍِ ِْ قَ ْجي‬: 25]

“Dan Kami tidak mengutus seorang rasul pun sebelum kamu melainkan Kami wahyukan
kepadanya: “Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, maka sembahlah olehmu
sekalian akan Aku” (Qs Al-Anbiya` 25).

Semua agama dan semua nabi mengajarkan Tauhid, ajaran yang menyimpang dari Tauhid jelas
menyimpang dari ajaran para Nabi. Nabi yang mengajarkan ajaran non Tauhid pasti nabi palsu.

Tauhid ada tiga macam, yaitu Tauhid Rububiyah (mengesakan Allah sebagai Rabb yang
mencipta, memberi rezeki, menguasai dan mengatur segenap makhluk di alam semesta), Tauhid
Uluhiyah (mengesakan Allah dengan beribadah hanya kepada-Nya), dan Tauhid asma‟ wa shifat
(mengesakan nama-nama dan sifat-sifat Allah Ta‟ala dengan mengimani nama-nama dan sifat-
sifat Allah yang telah ditetapkan sendiri oleh Allah SWT berdasarkan Al-Qur‟an dan As-
Sunnah).

Menyamakan konsep Asmaul Husna dalam Islam dengan doktrin ketuhanan Trinitas dalam
Kristen adalah tindakan yang sangat ceroboh dan tidak berdasar. Karena keduanya jelas bertolak
belakang dengan empat perbedaan yang paling mendasar.

Pertama, dalam Asmaul Husna terdapat 99 nama dan sifat Allah yang Esa, sedangkan dalam
Trinitas ada tiga oknum Tuhan yang berbeda bentuk/wujud.

Asmaul Husna berarti nama-nama Allah yang terbaik. Istilah lainnya adalah Ismullah al-A‟dham
yang berarti nama-nama Allah yang agung.
‫طٔ[ } ْاى ُح ْضَْى ْاَلَ ْص ََب ُء ىَُٔ ٕ َُ٘ إِ هَّل إِىََٔ ََّل ه‬: 8]
{ُ‫َّللا‬

“Dialah Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia. Dia mempunyai Al-
Asmaul Husna (nama-nama yang baik)” (Qs. Thaha 8).

Dalam hadits yang shahih disebutkan bahwa Allah memiliki 99 nama:

ُ‫ ا ْص ًَب َٗجِ ْض ِعيَِ جِ ْض َعةً ِ هّلِلِ إِ ه‬، ً‫احذًا إِ هَّل ٍِبئَة‬ َ ْ‫ ْاى َجْهةَ َد َخ َو أَح‬، ُٔ‫ْاى ِ٘ ْج َش يُ ِحتُّ ِٗ ْج ٌش إِّه‬
ِ َٗ ، ِْ ٍَ ‫صبَٕب‬

“Sesungguhnya Allah mempunyai 99 nama, seratus kurang satu. Tiadalah seseorang


menghafalkan kecuali dia akan masuk sorga. Dia itu witir dan menyukai yang witir” (HR.
Bukhari dan Muslim).

Secara detail, Rasulullah SAW menyebutkan 99 asmaul husna ini dalam hadits riwayat Tirmidzi,
antara lain: Allah (yang tidak ada Tuhan selain-Nya), Ar-Rahman (Maha Pengasih), Ar-Rahiim
(Maha Penyayang), Al-Malik (Maha Merajai), Al-Qudduus (Maha Suci), As-Salaam (Maha
Menyelamatkan), Al-Mu‟min (Maha Pemelihara Keamanan), Al-Muhaymin (Maha Penjaga),
Al-„Aziiz (Maha Mulia), Al-Jabaar (Maha Perkasa), Al-Mutakabbiu (Maha Megah), Al-Khaaliq
(Maha Pencipta), Al-Baariu (Maha Pembuat), Al-Mushawwir (Maha Pembentuk), Al-Ghaffaaru
(Maha Pengampun), dan lain seterusnya.

Meski Allah memiliki 99 nama yang disebut Asmaul Husna, bukan berarti bahwa Allah itu
terdiri dari 99 oknum/pribadi, karena pemilik nama-nama itu adalah Allah yang Maha Esa (Al-
Ahad). Allah juga tidak menampakkan diri dalam 99 wujud, karena Allah dalam akidah Islam
adalah Maha Gaib (Al-Ghoib) dan Maha Tersembunyi (Al-Bathin) yang tidak dapat ditangkap
dengan indera makhluk-Nya (Qs Asy-Syura 42:11).

Dalam akidah Islam, mengenal Asmaul Husna adalah satu keharusan, karena setiap berdoa dan
beribadah kepada Tuhan harus menyebut nama-nama tersebut, misalnya: Ya Allah, Ya Rohman,
Ya Rohim, Ya Hayyu Ya Qayyum, Ya Robbal Alamin, dan seterusnya.

{ ِ‫سافاَل ع[ } يَ ْع ََيَُُ٘ َمبُّ٘ا ٍَب َصيُجْ َزْٗ َُ أَ ْص ََبئِ ِٔ فِي ي ُْي ِح ُذَُٗ اىه ِزيَِ َٗ َرسُٗا ثَِٖب فَب ْدعُُ٘ٓ ْاى ُح ْضَْى ْاَلَ ْص ََب ُء َٗ ِ هّلِل‬: 180]

“Hanya milik Allah Al-Asmaul Husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut
asmaul husna itu…” (Al-A‟raf 180).
‫ل جَجْ َٖشْ َٗ ََّل ْاى ُح ْضَْى ْاَلَ ْص ََب ُء فَئَُ جَ ْذعُ٘ا ٍَب أَيًّب اىشهحْ َََِ ا ْدعُ٘ا أَ ِٗ ه‬
{ ‫َّللاَ ا ْدعُ٘ا قُ ِو‬ َ ِ‫ص ََلج‬ ْ ِ‫ل ثَ ْيَِ َٗا ْثح َِغ ثَِٖب جُ َخبف‬
َ ِ‫ث َٗ ََّل ث‬ ً ِ‫} َصج‬
َ ِ‫يَل َرى‬
[‫اإل صشاء‬: 110]

“Katakanlah: “Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman, dengan nama yang mana saja kamu seru,
Dia mempunyai Al-Asmaul Husna (nama-nama yang terbaik)…” (Qs. Al-Isra` 110).

Jelaslah bahwa Asmaul Husna dalam akidah Islam bukanlah suatu kemusyrikan, melainkan
kemurnian Tauhid yang tidak dimiliki oleh agama lain.

Hal ini bertolak belakang dengan doktrin Trinitas (tri-unitas = tiga tapi tunggal) dalam iman
kristiani yang mengimani adanya tiga oknum Tuhan, yaitu Allah Bapa, Allah Anak (Yesus) dan
Allah Roh Kudus.

Dalam The Catholic Encyclopedia, Gereja Katolik Roma menjelaskan definisi Trinitas sbb: “The
Trinity is the term employed to signify the central doctrine of the Christian religion… Thus, in
the words of the Athanasian Creed: „the Father is God, the Son is God, and the Holy Spirit is
God, and yet there are not three Gods but one God.‟ In this Trinity… the Persons are co-eternal
and co-equal: all alike are uncreated and omnipotent.”

(Tritunggal adalah istilah yang digunakan untuk menyatakan doktrin utama agama Kristen…
Jadi, dalam kata-kata Kredo Athanasia: „sang Bapa adalah Allah, sang Anak adalah Allah, dan
Roh Kudus adalah Allah, namun tidak ada tiga Allah melainkan satu Allah.‟ Dalam Tritunggal
ini… Pribadi-Pribadinya sama kekal dan setara: semuanya tidak diciptakan dan mahakuasa).

Rumusan di atas hampir diterima oleh semua gereja. Gereja Orthodoks Yunani menyebutnya
sebagai “the fundamental doctrine of Christianity” (doktrin dasar dari Kekristenan). Dalam buku
Our Orthodox Christian Faith, gereja ini berkata:

“God is triune. The Father is totally God. The Son is totally God. The Holy Spirit is totally God.”
(Allah adalah suatu kesatuan tiga serangkai. Sang Bapa adalah Allah sepenuhnya, Sang Anak
adalah Allah sepenuhnya, dan Roh Kudus adalah Allah sepenuhnya).

Ketiga oknum Tuhan Trinitas Kristiani ini memiliki wujud yang berbeda. Allah Bapak tidak bisa
dilihat, sedangkan Allah Anak berwujud manusia Yesus, dan Allah Roh Kudus wujudnya seperti
burung merpati. Gambaran ketiga oknum Tuhan ini dikisahkan dalam Bibel, ketika Yesus
dibaptis di sungai Yordan, Roh Kudus turun seperti burung merpati dan Allah berfirman dari
langit.

“Ketika seluruh orang banyak itu telah dibaptis dan ketika Yesus juga dibaptis dan sedang
berdoa, terbukalah langit dan turunlah Roh Kudus dalam rupa burung merpati ke atas-Nya. Dan
terdengarlah suara dari langit: “Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku
berkenan” (Lukas 3:21-22; bdk: Matius 3:16-17 dan Markus 1:10-11).

Ayat tersebut jelas menyatakan bahwa ketiga oknum Trinitas memiliki bentuk pribadi yang
berbeda di tempat yang berbeda pula, yaitu: Allah Bapak ada di langit dan bersuara, Allah Anak
kelihatan berupa manusia Yesus yang sedang basah kuyup di sungai, dan Allah Roh Kudus
menjelma menjadi burung merpati yang sedang terbang di atas kepala Yesus.

Kedua, konsep Asmaul Husna bukan rumusan manusia, melainkan wahyu dari Allah dan sabda
Rasul-Nya, yang dituangkan secara gamblang dalam Al-Qur‟an dan hadits Nabi (Qs. Thaha 8,
Al-A‟raf 180, Al-Isra` 110, hadits riwayat Bukhari, Muslim, Tirmidzi, dll).

Sedangkan doktrin Trinitas sama sekali tidak tertulis dalam Alkitab (Bibel), baik Perjanjian
Lama maupun Perjanjian Baru. Satu-satunya ayat yang secara eksplisit diyakini sebagai
penopang Trinitas, yaitu 1 Yohanes 5:7 pun diakui oleh Gereja sebagai ayat yang palsu karena
tidak terdapat dalam manuskrip yang paling tua. Ayat ini baru muncul sejak abad ke-16.

Ketiga, Asmaul Husna sudah diajarkan pada masa awal Islam ketika Rasulullah masih hidup,
sedangkan Trinitas tidak diajarkan oleh para nabi maupun jemaat Kristen yang mula-mula
(primitive Christianity).

Doktrin Trinitas baru disusun jauh setelah Yesus tidak ada di dunia, yaitu pada konsili
Konstan¬ti¬nopel pada tahun 381 M yang diadakan oleh kaisar Theodosius untuk merevisi
konsili Nicea 325 M. Konsili ini melahirkan formula Trinitas yang dikenal dengan Pengakuan
Iman Nicea Konstantinopel (Credo Niceano-Constantinopolitanum). Saat ini kredo ini dikenal
oleh umat Kristen dengan sebutan “12 Pengakuan Iman Rasuli” atau “Sahadat Iman Rasuli.”

Keempat, dalam Asmaul Husna tidak memiliki pembagian tugas menjadi 99 tuhan sesuai dengan
namanya. Karena disebut Al-Khaliq (Maha Pencipta), Ar-Razzaaq (Maha Pemberi Rizki), Al-
Ghaffaar (Maha Pengampun), Al-Muhyi (Maha Menghidupkan), Al-Mumiit (Maha Mematikan),
Al-Hayyu (Maha Hidup) dan seterusnya, semuanya bukan dzat yang berbeda, semuanya adalah
Allah SWT.

Sedangkan dalam Trinitas ada pembagian fungsi tugas, antara lain: menciptakan adalah tugas
Allah Bapak, inkarnasi untuk penebusan dosa adalah tugas Allah Anak (Yesus), dan penyucian
adalah tugas Allah Roh Kudus. Dengan kata lain, Allah Bapak adalah oknum Tuhan yang di atas,
Allah Anak (Yesus) adalah oknum Tuhan yang hadir bersama manusia, dan Allah Roh Kudus
adalah oknum Tuhan yang hadir di dalam manusia.

Pengkajian mengenai Tauhid dalam akidah Islam sangat mudah dipahami baik secara aqli
maupun naqli. Sedangkan perbincangan apologetika mengenai Trinitas sampai kapan pun tidak
akan menemui titik terang dari selimut kebuntuan dan kegelapan. Pada tanggal 28 April 2007
pukul 10.00-16.00 pihak Kristen mengadakan seminar dengan tema “Keilahian Yesus Kristus
dari Perspektif Alkitab” di Alam Indah Resto, Semarang. Pembicara yang paling banyak
mendapat sorotan adalah Romo Tom Jacobs. Dengan berani Romo Tom menghantam doktrin
Trinitas:
“Saya keberatan dengan istilah Allah Bapak, Allah Anak dan Allah Roh Kudus. Yesus itu jalan
menuju Allah. Rumusan Yesus 100% Allah dan 100% manusia itu tidak tepat. Rumusan ini hasil
dari Calcedon, bukan dari kitab suci.”

Lebih jauh Romo Tom mengungkapkan pengalaman rohaninya kenapa saat ini menolak Trinitas.
“Dulu sebelum tahun 1974, kehidupan saya tidaklah baik. Saat itu saya yakin Yesus sungguh
Allah dan sungguh manusia. Tetapi, setelah tahun 1974 sampai sekarang, saya tidak lagi berdoa
kepada Yesus, tetapi saya berdoa kepada Allah… Saya lebih kristiani sejak percaya Yesus bukan
Allah daripada sebelumnya,” ungkapnya.

Ungkapan Romo Tom ini jangan dianggap remeh, karena beliau bukan orang awam. Semua
tokoh Katolik di Indonesia tak ada yang tak kenal Romo Tom, guru besar ahli Dogma lulusan
Roma, Italia.

Allah (yang tidak ada Tuhan selain-Nya), Ar-Rahman (Maha Pengasih), Ar-Rahiimu (Maha
Penyayang), Al-Maliku (Maha Merajai), Al-Qudduusu (Maha Suci), As-Salaamu (Maha
Menyelamatkan), Al-Mu‟minu (Maha Pemelihara Keamanan), Al-Muhayminu (Maha Penjaga),
Al-„Aziizu (Maha Mulia), Al-Jabaaru (Maha Perkasa), Al-Mutakabbiru (Maha Megah), Al-
Khaaliqu (Maha Pencipta), Al-Baari‟u (Maha Pembuat), Al-Mushawwiru (Maha Pembentuk),
Al-Ghaffaaru (Maha Pengampun), Al-Qahhaaru (Maha Pemaksa), Al-Wahhaabu (Maha
Pemberi), Ar-Razzaaqu (Maha Pemberi Rizki), Al-Fattaahu (Maha Membukakan), Al-„Aliimu
(Maha Mengetahui), Al-Qaabidhu (Maha Mencabut), Al-Baasithu (Maha Meluaskan), Al-
Haafidhu (Maha Menjatuhkan), Ar-Raafi‟u (Maha Mengangkat), Al-Mu‟izzu (Maha Pemberi
Kemuliaan), Al-Mudzillu (Maha Pemberi Kehinaan), As-Samii‟u (Maha Mendengar), Al-
Bashiiru (Maha Melihat), Al-Hakamu (Maha Menetapkan Hukum), Al-„Adlu (Maha „Adil), Al-
Lathiifu (Maha Lemah Lembut), Al-Khabiiru (Maha Waspada), Al-Haliimu (Maha Penyantun),
Al-„Azhiimu (Maha Agung), Al-Ghafuuru (Maha Pengampun), Asy-Syakuuru (Maha
Menghargai), Al-„Aliyyu (Maha Tinggi), Al-Kabiiru (Maha Besar), Al-Hafiizhu (Maha
Memelihara), Al-Muqiitu (Maha Pemberi Kecukupan), Al-Hasiibu (Maha
Menghitung/Penjamin), Al-Jaliilu (Maha Luhur), Al-Kariimu (Maha Pemurah), Ar-Raqiibu
(Maha Peneliti), Al-Mujiibu (Maha Mengabulkan), Al-Waasi‟u (Maha Luas), Al-Hakiimu (Maha
Bijaksana), Al-Waduudu (Maha Pencinta), Al-Majiidu (Maha Mulia), Al-Baa‟itsu (Maha
Membangkitkan), Asy-Syahiidu (Maha Menyaksikan/Mengetahui), Al-Haqqu (Maha Benar), Al-
Wakiilu (Maha Memelihara Penyerahan), Al-Qawiyyu (Maha Kuat), Al-Matiinu (Maha
Kokoh/Perkasa), Al-Waliyyu (Maha Melindungi), Al-Hamiidu (Maha Terpuji), Al-Muhshii
(Maha Penghitung), Al-Mubdi‟u (Maha Memulai), Al-Mu‟iidu (Maha Mengulangi), Al-Muhyi
(Maha Menghidupkan), Al-Mumiitu (Maha Mematikan), Al-Hayyu (Maha Hidup), Al-
Qayyuumu (Maha Berdiri Sendiri), Al-Waajidu (Maha Menemukan/Kaya), Al-Maajidu (Maha
Mulia), Al-Waahidu (Maha Esa), Al-Aahadu (Maha Esa), Ash-Shamadu (Maha Dibutuhkan),
Al-Qaadiru (Maha Kuasa), Al-Muqtadiru (Maha Menentukan), Al-Muqaddimu (Maha
Mendahulukan), Al-Muakhkhiru (Maha Mengakhirkan), Al-Awwalu (Maha Awal/Pertama), Al-
Aakhiru (Maha Akhir/Penghabisan), Azh-Zhaahiru (Maha Nyata), Al-Baathinu (Maha
Tersembunyi), Al-Waali (Maha Menguasai), Al-Muta‟aali (Maha Agung/Suci), Al-Barru (Maha
Dermawan), At-Tawwaabu (Maha Menerima Taubat), Al-Muntaqimu (Maha Penyiksa), Al-
„Afuwwu (Maha Pema‟af), Ar-Ra‟uufu (Maha Pengasih), Maalikul Mulki (Maha Menguasai
Kerajaan), Dzul Jalaali wal Ikraami (Maha Memiliki), Kebesaran dan Kemuliaan), Al-Muqsithu
(Maha Adil), Al-Jaami‟u (Maha Mengumpulkan), Al-Ghaniyyu (Maha Kaya), Al-Mughniy
(Maha Pemberi Kekayaan), Al-Maani‟u (Maha Menolak/Membela), Adh-Dhaarru (Maha
Pemberi Bahaya), An-Naafi‟u (Maha Pemberi Manfaat), An-Nuuru (Maha Bercahaya), Al-Haadi
(Maha Pemberi Petunjuk), Al-Badii‟u (Maha Pencipta Yang Baru), Al-Baaqii (Maha Kekal), Al-
Waaritsu (Maha Mewarisi), Ar-Rasyidu (Maha Cendekia), dan Ash-Shabuuru (Maha
Penyabar).[]

(Dimuat berseri di Majalah Al-Mujtama‟ edisi 5 Th 1/12 Sya‟ban 1429 h. 50-51 dan edisi 6 Th
1/11 Ramadhan 1429, hlm. 40-41)

http://www.ahmad-hizbullah.com/

Diberi teks ayat dan hadits oleh nahimunkar.org

(nahimunkar.org).

2. Membedah Doktrin Trinitas, Tuhan adalah Tiga Dalam Satu atau Satu Dalam Tiga.

Oleh. Hj. Irena Handono

Agama Kristen dewasa ini (mengapa saya menggunakan kata „dewasa ini‟, uraian di bawah akan
menjelaskan) beranggapan bahwa Tuhan adalah tiga dalam satu atau satu dalam tiga. Ketiganya
adalah Tuhan Bapa, Tuhan Anak dan Tuhan Roh Kudus. Agama Kristen memegang kuat
pendapat bahwa masing-masing dari ketiganya sebagai Tuhan dan ketiganya bersama-sama
menjadi Tuhan. Doktrin ini yang disebut sebagai TRINITAS yang juga diyakini oleh sebagian
mereka umat Kristen sebagai doktrin misterius bahkan tak berlebihan jika disebut misteri dari
segala misteri.

Namun pihak Kristen akan membantah keraguan tentang TRINITAS dan membela mati-matian
doktrin ini. Sebuah pertanyaan besar yang harus dijawab oleh para pendukung Trinitas: Apakah
doktrin Trinitas diajarkan dalam Kitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru?

Dalam Perjanjian Lama

The Encyclopedia of Religion menuliskan : “para teolog dewasa ini setuju bahwa AlKitab Ibrani
(Perjanjian Lama) tidak memuat doktrin tentang Tritunggal”.

New Catholic Encyclopedia mengakui: “Doktrin Tritunggal tidak diajarkan dalam Perjanjian
Lama”.

Imam Jesuit Edmund Fortman dalam bukunya The Triune God juga mengakui: “Perjanjian
Lama….tidak secara tegas ataupun samar-samar memberi tahu kepada kita mengenai Allah Tiga
Serangkai yang adalah Allah, Anak dan Roh Kudus…. Bahkan mencari di dalam “Perjanjian
Lama” kesan-kesan atau gambaran di muka atau „tanda-tanda terselubung‟ mengenai trinitas dari
pribadi-pribadi, berarti melampaui kata-kata dan tujuan dari para penulis tulisan-tulisan suci”
Dalam Perjanjian Baru

The Encyclopedia of Religion mengatakan: “Para teolog setuju bahwa Perjanjian Baru juga tidak
memuat doktrin yang jelas mengenai Tritunggal”.

Imam Jesuit Fortman menegaskan: “Para penulis Perjanjian Baru…tidak memberi kita doktrin
Tritunggal yang resmi atau dirumuskan, juga tidak ajaran yang jelas bahwa dalam satu Allah
terdapat tiga pribadi ilahi yang setara. ….. Di manapun kita tidak menemukan doktrin tritunggal
dari tiga subyek kehidupan dan kegiatan ilahi yang berbeda dalam keilahian yang sama”.

The New Encyclopedia Britannica mengatakan: “Kata Tritunggal atau doktrinnya yang jelas
tidak terdapat dalam Perjanjian Baru”.

Bernhard Lohse dalam A Short History of Christian Doctrine menegaskan: Sejauh ini
menyangkut Perjanjian Baru, seseorang tidak menemukan di dalamnya doktrin Tritunggal yang
aktual”.

The New International Dictionary of New Testament Theology dan teolog Karl Barth
mengatakan: “Perjanjian Baru tidak memuat doktrin Tritunggal yang diperkembangkan”.
„AlKitab tidak memuat deklarasi yang terus terang bahwa Bapa, Anak dan Roh Kudus adalah
dari zat yang sama‟.

Perjanjian Lama tegas Monoteistik. Allah adalah pribadi tunggal (bukan Tritunggal). Tentang hal
ini tidak ada pemisahan antara Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Ajaran Monoteistik terus
berlanjut, dan Yesus lahir sebagai orang Yahudi. Ajarannya memiliki inti Yahudi (Allah
tunggal); Benar dia mengajarkan sebuah Injil baru tetapi bukan sebuah teologi baru. (L.L Paine,
A Critical History of the Evolution of Trinitarianism, Boston 1902)

Jadi, dari ke-39 kitab Ibrani (Perjanjian Lama), maupun ke-27 kitab Yunani Kristen (Perjanjian
Baru), seluruh pasal dan ayat-ayat AlKitab sama sekali tidak ada yang memuat ajaran Trinitas!

Para sejarawan dan teolog pun menolak keberadaan doktrin tersebut. “Kepercayaan tentang
Allah yang terdiri dari beberapa pribadi (Tritunggal) keluar dari konsep Allah Yang Esa …”.
Chief Rabbi J.H Herzt, Pentateuch and Haftorahs, London, 1960

Demikian bantahan terhadap Doktrin TRINITAS yang berasal dari mereka sendiri. Dari
pendapat-pendapat para sejarawan dan teolog tersebut secara umum kita dapat simpulkan, bahwa
Doktrin Trinitas tidak berdasar pada Bibel sebagai kitab suci umat Kristen. Namun lebih berupa
doktrin yang dibuat oleh Gereja yang diputuskan sebelum akhir abad ke-4, tepatnya yakni pada
saat Konsili Nicea tahun 325M.

Oleh sebab itu, doktrin Trinitas tidak ada dalam Perjanjian Lama, tidak ada dalam Perjanjian
Baru dan orang-orang Kristen awal pun belum mengenal konsep ini. Namun umat Kristen
terutama pihak gereja tetap bersikukuh dengan pembelaan-pembelaannya yang akan kita
patahkan dalam pembahasan kali ini.

Pembelaan pertama, Trinitas

– Kalau Allah itu bukan tiga pribadi dalam satu hakikat (trinitas), mengapa ada tertulis di
AlKitab: “Sebab ada tiga yang memberi kesaksian di dalam surga: Bapa, Firman dan Roh
Kudus; dan ketiganya adalah satu.”

Ayat tersebut di atas adalah berasal dari 1 Yohanes 5:7. Tentang ayat ini para teolog Kristen
mengatakan demikian,

Charles C.Ryrie dalam buku Teologi Dasar I hal.70 menuliskan bahwa 1 Yohanes 5:7 jelas
bukan bagian dari teks asli Kitab Suci. Teolog Dr Herbert W.Amstrong memaparkan bahwa ayat
ini ditambahkan ke Alkitab edisi Vulgata Latin ketika terjadi kontroversi panas antara Roma,
Arius (pelopor Arianisme), dan umat Allah.

Dua teolog ternama lain, Edward Gibbon dan Richard Porson, dari penelitian mereka sama-sama
sepakat bahwa ayat 1 Yohanes 5:7 baru pertama kali dimasukkan oleh Gereja ke dalam Alkitab
tahun 400 Masehi (Secrets of Mount Sinai, James Bentley, hlm.30-33). Karena kuatnya bukti-
bukti „pemalsuan‟ ayat ini, maka dalam edisi-edisi Alkitab baru bahasa Inggris seperti The
Revised Standart Version, The New Revised Standart Version, The New American Standart
Bible, The New English Bible, The Philips Modern English Bible, dan lain-lain, para sarjana
Alkitab meniadakan ayat itu dalam terjemahan mereka. Hanya King James Version yang masih
mencantumkan ayat „palsu‟ tersebut.

Pembelaan kedua, Menghidupakan orang mati

– Kalau Yesus itu bukan Allah sejati, mengapa AlKitab mencatat bahwa dia berkuasa
menghidupkan orang mati, mengampuni dosa manusia, dan membuat berbagai mujizat yang
dahsyat?
Allah SWT menurunkan nabi-nabi dan Rasul-Rasul dengan mukjizat yang dimilikinya masing-
masing. Sedangkan Nabi Isa as, Allah memberikannya mukjizat sebagai tanda kenabian salah
satunya adalah menghidupkan orang mati. Maka kemampuan „menghidupkan orang mati‟ ini
tidak bisa dianggap sebagai bukti bahwa nabi Isa as (Yesus) adalah Tuhan.

Petrus juga bisa menghidupkan orang mati. Hal ini terekam dalam Kisah Para Rasul 9:40,

Tetapi Petrus menyuruh mereka semua keluar, lalu ia berlutut dan berdoa. Kemudian ia
berpaling ke mayat itu dan berkata: “Tabita, bangkitlah!” Lalu Tabita membuka matanya dan
ketika melihat Petrus, ia bangun lalu duduk.

Demikian juga Elisa, mayat-mayat yang kena tulang-tulangnya bisa hidup kembali, 2Raja 13:20-
21,

Sesudah itu matilah Elisa, lalu ia dikuburkan. Adapun gerombolan Moab sering memasuki negeri
itu pada pergantian tahun. Pada suatu kali orang sedang menguburkan mayat. Ketika mereka
melihat gerombolan datang, dicampakkan merekalah mayat itu ke dalam kubur Elisa, lalu pergi.
Dan demi mayat itu kena kepada tulang-tulang Elisa, maka hiduplah ia kembali dan bangun
berdiri.

Jika Yesus „sakti‟ saat masih hidup, sedangkan Elisa „sakti‟ ketika ia sudah menjadi tulang-
belulang alias mati. Nah? Siapa yang lebih hebat? Kalau perbuatan Yesus dikatakan ajaib, maka
tampaknya Elisa lebih ajaib ketimbang Yesus. Yesus bisa menyembuhkan orang buta, Elisa juga
bisa, 2Raja 6:17, 20.

Pembelaan Ketiga, Yesus disembah

– Mengapa AlKitab mencatat berulang-ulang kali bahwa Yesus disembah? Bukankah hanya
Allah saja yang patut disembah?

Banyak ayat-ayat dalam Bibel yang menyatakan bahwa Yesus disembah. Ayat-ayat itu antara
lain : Matius 2: 2,8,11 ; Matius 8:2 ; Matius 9:18 ; Matius 14:33 ; Matius 15:25 ; Matius 28:9 ;
Lukas 24:52 ; Ibrani 1:6.

Tapi yang perlu diperjelas di sini adalah, „disembah‟ dalam makna apa? Ini adalah permasalahan
bahasa. Apakah Yesus disembah seperti orang menyembah Allah yang sejati? Dalam bahasa
Yunani, kata „menyembah‟ yang sering dipakai itu adalah „proskuneo‟. Proskuneo mempunyai
arti „menyembah‟ dalam makna „menghormat‟. Kata ini juga biasa digunakan untuk orang-orang
yang berkedudukan tinggi.

Sedangkan penyembahan kepada Allah sejati, kata Yunani yang digunakan adalah „latruo‟, yang
lebih bermakna menyembah dalam arti beribadah. Yesus sebagai orang yang berkedudukan
tinggi, nabi Allah maka layak untuk mendapat „proskuneo‟ dari banyak orang. Sehingga
penggunaan kata „menyembah‟ (proskuneo) yang seharusnya lebih tepat diterjemahkan sebagai
„menghormat‟ terhadap Yesus, tidak bisa dijadikan bukti bahwa Yesus adalah Allah sejati. Ini
adalah masalah kesalahpahaman dalam penafsiran. Dan sebagai catatan, bahwa LAI (Lembaga
Alkitab Indonesia) dalam menterjemahkan kata „proskuneo‟ dan „latruo‟ sama-sama
diterjemahkan dengan kata ‟menyembah‟.

Pembelaan ke-4, Yesus satu hakikat dengan Bapa

– Dalam Yohanes 10:30, di ayat ini Yesus berkata “Aku dan Bapa adalah satu”. Satu artinya satu
hakikat, berarti Yesus itu ya Allah sejati karena satu hakikat dengan Bapa.

Untuk memahami ayat Yohanes 10:30 perlu melihat kembali ayat-ayat sebelumnya terutama
Yohanes 10:25 yang berbicara bahwa Yesus melakukan pekerjaan-pekerjaan dalam nama
Bapa/Allah. Sebenarnya hal ini mudah dipahami dan bukan sesuatu yang „wah‟, yang hebat.
Mengapa demikian? Karena setiap kali melakukan pekerjaan apapun kita sebagai Muslim,
memulainya dengan mengucap „Bismillah‟ (dengan nama Allah). Dan seorang Muslim tidak
lantas menjadi Allah itu sendiri ketika menyebutkan Basmalah. Maka „satu‟ di sini menyatakan
„bersatu‟ dalam arti kias karena apa yang dilakukan oleh Yesus sebagai Nabi Allah tentu tak
lepas dari wahyu Allah dan bukan kehendak pribadi.

Dan ayat-ayat setelah Yohanes 10:30 justru Yesus dengan tegas menyatakan diri bahwa kata-
katanya bukanlah sebuah pengakuan bahwa dirinya adalah Allah.

Yohanes 10:36 mengapa kalian mengatakan Aku menghujat Allah karena berkata Aku Anak
Allah? Padahal Aku dipilih oleh Bapa dan diutus ke dunia.

Mengenai ayat Yohanes 10:30, John Calvin seorang tokoh Kristen penganut Trinitas, dalam
buku Commentary on the Gospel According to John berkata: “orang-orang zaman dulu
menyalahgunakan ayat ini untuk membuktikan bahwa Kristus adalah dari zat yang sama dengan
sang Bapa”.

Pembelaan ke-5, Tomas menyebut Yesus Tuhan


– Kalau Yesus bukanlah Allah, mengapa Tomas sebagai murid Yesus berkata: “Ya Tuhan dan
Allahku”?

Jika mengikuti alur cerita dalam Bibel yang disebutkan dalam Injil Yohanes, maka urutannya
adalah: Yesus disalib dan mati – pada hari ketiga Yesus bangkit – kabar kebangkitan diceritakan
pada Tomas. Tomas meragukan kebangkitan Yesus yang telah diceritakan oleh teman-temannya
hingga ia sampai berkata:

“Kalau saya belum melihat bekas paku pada tangan-Nya, belum menaruh jari saya pada bekas-
bekas luka paku itu dan belum menaruh tangan saya pada lambung-Nya, sekali-kali saya tidak
mau percaya.” (Yohanes 20:25)

Dari kisah Bibel ini bisa dipahami bahwa Tomas dan murid-murid yang lain yakin betul Yesus
telah benar-benar mati ketika disalib. Murid-murid yang lain percaya Yesus bangkit, tetapi
Tomas tidak percaya. Nah, sebagai orang yang kenal betul tentang siapa Yesus, dan seandainya
Tomas dan murid-murid telah mengenal Yesus sebagai Allah sejati, tentunya mereka tidak perlu
cemas atau tidak percaya tentang kebangkitan Yesus.

Jika Tomas mengenal Yesus sebagai Allah sejati, maka dia tidak akan ragu apakah Yesus
bangkit atau tidak, karena mereka dan orang-orang Yahudi paham betul bahwa ALLAH SEJATI
TIDAK BISA MATI! Karena tidak bisa mati ya jelas tidak perlu bangkit dari kematian.
Keraguan Tomas „apakah Yesus bangkit atau tidak‟ justru hal itu jelas sekali membuktikan
bahwa Tomas telah mengenal Yesus sebagai BUKAN ALLAH SEJATI, alias hanya seorang
Nabi, manusia biasa.

Poin kedua, mari kita perhatikan konteks ayat Yohanes 20:28 itu. Dalam keadaan tidak percaya
pada kabar berita kebangkitan Yesus, tiba-tiba Tomas melihat di depan mata kepalanya sendiri
bahwa Yesus benar-benar bangkit sehingga seketika Tomas menjadi terkejut dan berseru Ya
Tuhan dan Allahku!”. Saat orang terkejut melihat tsunami yang sangat dahsyat, orang itu berkata
“Ya Tuhan dan Allahku!” bukan berarti gelombang tsunami itu adalah Tuhan atau Allahnya,
bukan? Ucapan “Ya Tuhan dan Allahku” itu adalah sebuah ekspresi keterkejutan.

Pembelaan ke-6, Yesus menciptakan alam semesta

– Dalam Ibrani 1:2, Kolose 1:16 dan Yohanes 1:3 disebutkan peran-peran Yesus sebagai
pencipta, bukankah itu berarti Yesus adalah Allah sejati?

Ayat-ayat diatas perlu sekali diperbandingkan dengan Wahyu 3:14 di mana disitu Yesus
dikatakan sebagai „ciptaan‟ Allah. Dalam Kolose 1:15, Yesus disebut sebagai ciptaan sulung.
Membingungkan memang, bahwa menurut Bibel Yesus ternyata adalah pencipta manusia dan
alam semesta dan ini hanya terdapat di Perjanjian Baru. Sedangkan dalam ayat lain terutama di
Perjanjian Lama, Sang Pencipta adalah Yahweh.

Apa yang diperbuat Yesus tidaklah berasal dari kuasanya sendiri, tapi Yesus TELAH DIBERI
KUASA oleh Allah-nya. Hal ini tertulis sangat jelas dalam Matius 28:18.

Yesus mendekati mereka dan berkata: “Kepada-Ku [kepada Yesus] telah diberikan segala kuasa
di sorga dan di bumi.

Maka makin jelaslah bahwa ayat-ayat dalam Bibel tidak pernah menyebut bahwa Yesus adalah
Allah. Justru ayat-ayat tersebut membuktikan bahwa Yesus adalah manusia, mahluk, ciptaan
bukan sang pencipta. (Ustdzh HJ. Irena Handono, Kristolog Pendiri dan Pembina Irena Center).

[03:37, 13/10/2017] Eggy Sudjana: Kini Kita Gunakan cara Berfikir yg Logis Ilmiah bahwa
pendekatan Obyektifitas, Sistematis dan Tolerannya terhadap obyek bahasan kita disini ttg
KETUHANAN YG MAHA ESA , PERPU NO 2 THN 2017 dan tanggapan terhadap Mmd, Nu
dan Fms tsb sdh di jawab tsb sebelumnya , yg belum di jelaskan Tuhan Maha Esa yg dalam
pandangan ajaran Islam , logikanya yg logis menjelaskan Diri kita adalah kita sendiri juga
demikian yg logis menjelaskan tentang TUHAN ADALAH TUHAN ITU SENDIRI MELALUI
KITAB NYA ATAU WAHYU NYA YG DI AJARKAN KEPADA RASULLAH
MUHAMMAD SAW , JADI JGN LAH TUHAN DI JELASKAN OLEH FIKIRAN KITA
SENDIRI ATAU OPININYA SENDIRI SEHINGGA KETIKA TIDAK MAMPU
MENJELASKAN LALU DI BILANG MISTERI MAKA DI IMANI SAJA , sampai sini Mmd ,
Nu dan Fms apakah ngerti ya yg saya maksudkan ? ngertilah kan sdh profesor semuanya , mari
kita lihat Al Quran bgm ALLAH SWT MENJELASKAN DIRINYA SENDIRI DIKAITKAN
DGN TRINITAS DAN KETUHANAN YG ESA , Yaitu : Bandingkan dgn pendapat Mmd , Fms
dan Nu imam besar Masjid Istqlal yg bilang Konsep Trinitas itu sebenarnya ESA ? ALLAH
SWT berfirman:

ّ ‫ل فَ ََ ِْ قُوْ ۗ ٍَشْ يَ ٌَ اثُِْ ْاى ََ ِض ْي ُح ُٕ َ٘ ه‬


‫َّللاَ اِ هُ قَبىُ ْْۤ٘ ا اىه ِز ْيَِ َمفَ َش ىَـقَ ْذ‬ ّ ‫ل اَ ُْ اَ َسا َد اِ ُْ َش ْيئًـــب ه‬
ُ ِ‫َّللاِ ٍَِِ يه َْي‬ َ ِ‫فِى َٗ ٍَ ِْ َٗاُ هٍٔٗ ٍَشْ يَ ٌَ ا ْثَِ ِص ْي َح ْاى ٌَ يُّ ْٖي‬
‫ق ۗ ثَ ْيََُْٖب ٍٗب ٗ ْاَّلَسْ ض اىضهَه ه٘ت ٍ ْي ُ ه‬ ّ ‫َي ٍء ُم ِّو ع هَيى َٗ ه‬
ِ ْ‫ل َٗ ِ ّّلِلِ ۗ َج َِ ْيعًب ْاَّلَس‬
‫ض‬ ُ ِ ِ َ َ َ َ ُ ُ‫َّللاُ ۗ يَ َشبٓ ُء ٍَب يَ ْخي‬ ْ ‫قَ ِذ ْي ٌش ش‬

laqod kafarollaziina qooluuu innalloha huwal-masiihubnu maryam, qul fa may yamliku


minallohi syai`an in arooda ay yuhlikal-masiihabna maryama wa ummahuu wa man fil-ardhi
jamii'aa, wa lillaahi mulkus-samaawaati wal-ardhi wa maa bainahumaa, yakhluqu maa yasyaaa`,
wallohu 'alaa kulli syai`ing qodiir

"Sungguh, telah kafir orang yang berkata, Sesungguhnya Allah itu dialah Al-Masih putra
Maryam. Katakanlah (Muhammad), Siapakah yang dapat menghalang-halangi kehendak Allah,
jika Dia hendak membinasakan Al-Masih putra Maryam beserta ibunya dan seluruh (manusia)
yang berada di bumi? Dan milik Allah-lah kerajaan langit dan bumi dan apa yang ada di antara
keduanya. Dia menciptakan apa yang Dia Kehendaki. Dan Allah Maha Kuasa atas segala
sesuatu."
(QS. Al-Ma'idah 5: Ayat 17).
ّ ‫َّللاَ ا ْعجُذُٗا اِ ْص َش ٓا ِء ْي َو هيجَِْ ْۤ ْي ْاى ََ ِض ْي ُح َٗقَب َه ۗ ٍَشْ يَ ٌَ اثُِْ ْاى ََ ِض ْي ُح َٗ ُٓ ه‬
‫َّللاَ اِ هُ قَبىُ ْْۤ٘ ا اىه ِز ْيَِ َمفَ َش ىَقَ ْذ‬ ّ ‫بّلِلِ يُّ ْش ِش ْك ٍَ ِْ اِّهٔٗ ۗ َٗ َسثه ُن ٌْ َسث ِّْي ه‬
ّ ‫فَقَ ْذ ثِ ه‬
ًَ ‫َّللاُ َح هش‬ّ ‫يظّيِ َِ ْيَِ َٗ ٍَب ۗ اىْهب ُس َٗ ٍَأْ هٗٮُٔ ْاى َجـْهةَ َعيَ ْي ِٔ ه‬ ‫ساَ ّْصب ٍ ِْ ى ه‬
ِ ِ َ ٍ

laqod kafarollaziina qooluuu innalloha huwal-masiihubnu maryam, wa qoolal-masiihu yaa baniii


isrooo`iila'budulloha robbii wa robbakum, innahuu may yusyrik billaahi fa qod harromallohu
'alaihil-jannata wa ma`waahun-naar, wa maa lizh-zhoolimiina min anshoor

"Sungguh, telah kafir orang-orang yang berkata, Sesungguhnya Allah itu dialah Al-Masih putra
Maryam. Padahal Al-Masih (sendiri) berkata, Wahai Bani Israil! Sembahlah Allah, Tuhanku dan
Tuhanmu. Sesungguhnya barang siapa mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka
sungguh, Allah mengharamkan surga b… Baca selengkapnya

[03:38, 13/10/2017] Eggy Sudjana: ‫َّللاُ قَب َه َٗاِ ْر‬ ّ ‫بس قُ ْيثَ َءاَ ّْثَ ٍَشْ يَ ٌَ ا ْثَِ هي ِع ْي َضى ه‬ ّ‫ه‬
ِ ‫َّللاِ ُدْٗ ُِ ٍِ ِْ اِ هىَٖ ْي ِِ َٗاُ ٍِّ َي اجه ِخ ُزْٗ ِّ ْي ىِيْه‬
ۗ ‫به‬ َ َ‫ْش ٍَب اَقُْ٘ َه اَ ُْ ىِ ْۤ ْي يَ ُنْ٘ ُُ ٍَب ُصج هْحَْلَ ق‬
َ ‫ق ىِ ْي ىَـي‬ ُ ْْ ‫ل فِ ْي ٍَب اَ ْعيَ ٌُ َٗ َ َّْۤل َّ ْف ِض ْي فِ ْي ٍَب جَ ْعيَ ٌُ ۗ َعيِ َْحَٔٗ فَقَ ْذ قُ ْيحُٔٗ ُم‬
ٍّ ‫ث اِ ُْ ۗ ثِ َح‬ َ ‫ۗ َّ ْف ِض‬
ِ ُْ٘‫ْاى ُغي‬
َ‫ة ع هََل ًُ اَ ّْثَ اِّهل‬

wa iz qoolallohu yaa 'iisabna maryama a anta qulta lin-naasittakhizuunii wa ummiya ilaahaini


min duunillaah, qoola sub-haanaka maa yakuunu liii an aquula maa laisa lii bihaqq, ing kuntu
qultuhuu fa qod 'alimtah, ta'lamu maa fii nafsii wa laaa a'lamu maa fii nafsik, innaka anta
'allaamul-ghuyuub

"Dan (ingatlah) ketika Allah berfirman, Wahai 'Isa putra Maryam! Engkaukah yang mengatakan
kepada orang-orang, jadikanlah aku dan ibuku sebagai dua Tuhan selain Allah? ('Isa) menjawab,
Maha Suci Engkau, tidak patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku. Jika aku pernah
mengatakannya tentulah Engkau telah mengetahuinya. Engkau mengetahui apa yang ada pada
diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada-Mu. Sungguh, Engkaulah Yang Maha
Mengetahui segala yang gaib."

(QS. Al-Ma'idah 5: Ayat 116).

[03:38, 13/10/2017] Eggy Sudjana: ‫ث ٍَب‬ ّ ‫ث ۗ َٗ َسثه ُن ٌْ َسث ِّْي ه‬


ُ ‫َّللاَ ا ْعجُذُٗا اَ ُِ ثِ ْۤٔ اَ ٍَشْ جَِْ ْي ٍَ ْۤب اِ هَّل ىَُٖ ٌْ قُ ْي‬ ُ ْْ ‫َش ِٖ ْيذًا َعيَ ْي ِٖ ٌْ َٗ ُم‬
‫ث هٍب‬ َ ‫َي ٍء ُم ِّو ع هَيى َٗاَ ّْثَ ۗ َعيَ ْي ِٖ ٌْ قِي‬
ُ ٍْ ‫ْتاى هش اَ ّْثَ ُم ْْثَ جَ َ٘فه ْيحَِْ ْي فَيَ هَب ۗ فِ ْي ِٖ ٌْ ُد‬ ْ ‫َش ِٖ ْي ٌذ ش‬

maa qultu lahum illaa maaa amartanii bihiii ani'budulloha robbii wa robbakum, wa kuntu
'alaihim syahiidam maa dumtu fiihim, fa lammaa tawaffaitanii kunta antar-roqiiba 'alaihim, wa
anta 'alaa kulli syai`in syahiid

"Aku tidak pernah mengatakan kepada mereka kecuali apa yang Engkau perintahkan kepadaku
(yaitu), Sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu, dan aku menjadi saksi terhadap mereka,
selama aku berada di tengah-tengah mereka. Maka setelah Engkau mengangkatku ke langit,
Engkaulah yang mengawasi mereka. Dan Engkaulah Yang Maha Menyaksikan segala sesuatu."

(QS. Al-Ma'idah 5: Ayat 117).

[03:39, 13/10/2017] Eggy Sudjana: Sangatlah jelas TERANG BENDERANG PENJELASAN


ALLAH SWT TENTANG DIRINYA BAHWA DIA BUKAN TRINITAS APALAGI MMD
MENYAMAKAN DGN MATAHARI DAN CAHAYANYA , juga Nu menyamaratakan Zat dan
sifat nya ALLAH SWT , kalau Fms mah memang sudah KAFIR jadi tdk perlu di kasih tahu lg ,
kini saudaraku Mmd dan Nu jika masih terus " begitu " pendapat nya ya mesti rela spt yg
ALLAH SWT BILANG TELAH KAFIR , maka jika masih mau mendengar dari Saya yg
KELIRU dan BODOH ini sudikiranya BERSYAHADAT LAGI YA , SAYA TDK INGIN
LEPAS BERSAUDARA DGN KALIAN . kini kita liatlah secara obyektif , sistematis dan
toleran konsep Tuhan yg mana yg memenuhi unsur kata ESA ? jawab nya bagi yg cerdas pasti
ALLAH SWT , juga secara historis bangsa Indonesia dalam pembuatan UUD 45 khususnya
masuknya kata ESA itu atas usul Ki Bagus Hadi kusumo yg sebelumnya pada tgl 1 Juni 1945
kata Ketuhanan ditempatkam urutan ke 5 oleh Bung Karno , lalu diperdebatkan akhirnya tgl 22
Juni 1945 di pindahkan ke No 1 menjadi KETUHANAN DENGAN KEWAJIBAN
MENJALANKAN SYARIAT ISLAM BAGI PEMELUKNYA , YG KEMUDIAN DIKENAL
DENGAN PIAGAM JKT . DISITU BLM MASUK KATA ESA , LALU MASUKNYA KATA
ESA PADA TGL 18 AGUSTUS 1945 YG ATAS USUL KI BAGUS KUSUMO TADI SDH DI
SEBUTKAN SEBELUMNYA , YG MENURUT PENJELASAN KI BAGUS KATA ESA ITU
DIAMBIL DARI SURAT AL IKHLAS ...QUL HUALLAH HU AHAD .....Jadi sdh amat sangat
jelaslah kata ketuhanan yang maha Esa yg tersebut dalam sila pertama Pancasila HANYA
SESUAI DENGAN AJARAN ISLAM , MAKA BAGI AGAMA YANG AJARANNYA
BUKAN ESA YA TIDAK SESUAI ATAU BERTENTANGAN MAKA HARUS DI
BUBARKAN SPT HTI YG DI BUBARKAN NYA KAN KARENA PAHAM / AJARAN NYA
YG DIANGGAP BERTENTANGAN DGN PANCASILA PADAHAL MASIH BISA DEBAT
AJARAN HTI YG MANA YG BERTENTANGAN DGN PANCASILA ??? tp krn dgn Perpu no
2 thn 2017 tsb PENAFSIR TUNGGAL HANYA PEMERINTAH LEBIH SEMPIT LG
PRESIDENNYA JADI BISA DENGAN DIKTATORNYA UNTUK MEMBUBARKAN
TANPA PROSES PERADILAN , BANDINGKAN DGN UU NO 17 THN 2013 TTG ORMAS
HARUS LEWAT PERADILAN JUGA PAHAM YG DI ANGGAP BERTENTANGAN
PANCASILA JELAS DISEBUTKAN YAITU ATHEISME, KOMUNISME, MARXISME
DAN LENINISME SEMENTARA DLM PERPU NO 2 THN 2017 TDK DISEBUTKAN DGN
JELAS HANYA PAHAM LAINNYA ...? Bgm jika paham lainnya itu yg mengajarkan Trinitas
dll nya yg bertentangan dgn pancasila kecuali Islam ??? maka saya yg dianggap Keliru oleh
Mmd dan Bodoh oleh Fms berpendat BILA PERPU NO 2 BERLAKU MEMPUNYAI
KEKUATAN HUKUM TETAP DAN MENGIKAT MAKA AJARAN LAIN NYA TSB YG
BERTENTANGAN DGN PANCASILA KHUSUS SILA PERTAMA KETUHANAN YG
MAHA ESA YA DI BUBARKAN SBG MANA HTI DINGGAP DEMIKIAN ! juga mesti di
ingat pernyataan NEGARA RI BERDASARKAN KETUHANAN YG MAHA ESA ( PASAL 29
AYAT 1 DARI UUD 45 ) BAHWA YG DI MAKSUD TUHAN YG MAHA ESA NYA TSB
ADALAH ALLAH , KRN DLM MUKADIMAH UUD 45 HANYA ALLAH YG
DISEBUTKAN DLM ALINEA KE 3 PEMBUKAAN UUD 45 TIDAK ADA DISEBUT NAMA
TUHAN LAIN , MAKA DARI ITU SAYA BERPENDAPAT HANYA AJARAN ATAU
PAHAM ISLAM LAH YANG SESUAI DGN PANCASILA , LALU KELIRUNYA DIMANA
DAN BODOH SERTA SOMBONGNYA YG MANA ??? Mudah2an kita di beri hidayah oleh
ALLAH SWT UNTUK MEMBANGUN INDONESIA TERCINTA DGN PANCASILA DAN
UUD 45 YANG BENAR . AAMIIN YA RABBAL ALAMIIN . Setelah tulisan ini saya tdk
berkenan berpolemik lg krn demi me jaga sila ke 3 pancasila PERSATUAN INDONESIA , tidak
apa saya dianggap keliru , bodoh dan sombong serta DI LAPORKAN POLISI , Saya HANYA
MINTA TOLONG KEPADA ALLAH SWT SESUAI PERINTAH NYA DLM SURAT AL
BAQARAH AYAT 153 YAITU DENGAN IMAN , SABAR dan SHOLAT . AAMIIN .
NUHUN SADAYANA

Вам также может понравиться